Anda di halaman 1dari 28

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN 001 Teluk Pandan (2 Lantai)

KECAMATAN TELUK PANDAN


I. UMUM
Metode pelaksanaan pekerjaan sangat berperan dalam suatu proyek
konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat
membantu dalam penyelesaian pekerjaan, sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana diterapkan dapat tercapai.

II. LOKASI PEKERJAAN


Pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan ini adalah Pekerjaan
Pembangunan Pembangunan Ruang Kelas Baru SDN 001 Teluk Pandan (2
Lantai), Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur
III. LINGKUP PEKERJAAN
Sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga, maka dapat diketahui lingkup
pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan ini terdiri dari:

PEKERJAAN PEMBONGKARAN BANGUNAN LAMA


A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.

Pemasangan bouwplank

2.

Serobong Kerja

3.

Papan Nama Proyek

B. LANTAI I
I.

II.

PEKERJAAN PONDASI
1.

Pile Cap

2.

Pondasi batu gunung

PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI I


1.

Sloof 20x30

2.

Sloof 20x40

3.

Kolom K1 30x40

III.

IV.

V.

4.

Kolom K2 15x40

5.

Kolom K3 25x40

6.

Tangga ke lantai 2

PEKERJAAN LANTAI
1.

Urugan tanah bawah lantai

2.

Pasir urug bawah lantai

3.

Lantai Beton Camp 1 : 3 : 5 dalam Ruangan

4.

Alas Plastik

5.

Plat Lantai Beton fc 14,5 Mpa

6.

Tulangan besi Wermesh M.8

7.

Lantai Beton Camp 1 : 3 : 5 Rabat Luar

8.

Keramik lantai 40x40

9.

Keramik lantai KM/WC 20x20

10.

Keramik tangga

11.

Plint Keramik 10x40

PEKERJAAN DINDING
1.

Kolom praktis

2.

Balok Latai

3.

Dinding pasangan bata 1 : 4

4.

Plesteran dinding 1 : 4

5.

Aci dinding

6.

Cat dinding

7.

Keramik dinding km/wc 20x25

8.

Profil plesteran kolom teras

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1.

Kusen Pintu dan Jendela Kayu Ulin/Bengkirai

2.

Daun Pintu Panel Ulin/Bangkirai

3.

Pek. Daun jendela kaca

4.

Kunci Tanam Slinder+Handle dan Slot

VI.

5.

Kunci Tanam HRE Kamar Mandi/Wc

6.

Slot/Grendel Kamar Mandi/WC

7.

Pek. Hak angin

8.

Pek. Handle Jendela

9.

Pek. Grendel/Slot

10.

Engsel Pintu 5"

11.

Engsel Jendela 4

12.

Pas. Kaca polos 5 mm

PEKERJAAN PLAFOND
1.

Pek. Plofond Calcibord 4 mm Pek. Plofond Gypsum 9 mm

2.

Pek. Rangka Plafond Kayu 4/6 & 5/7

3.

Pengecatan plafond

4.

Pengecatan Kayu

5.

List Profil Gypsum

VII. PEKERJAAN ELEKTRIKAL (INSTALASI LISTRIK)


1.

Lampu sL Jenis Tornado 18 Watt

2.

Lampu SL 11 Watt

3.

Stop kontak

4.

Saklar tunggal

5.

Saklar ganda

6.

Box Panel

VIII. PEKERJAAN SANITAIR (INSTALASI AIR/WC)


1.

Klosed Jongkok

2.

Floor drain

3.

Kran air

4.

Instalasi air bersih

5.

Instalasi air kotor

6.

Septictank dan peresapan

IX.

PEKERJAAN LAIN-LAIN
1.

Pipa Steinless 2,5" diatas tangga

2.

Ralling tangga Pas.Bata

C. LANTAI II
I.

II.

III.

PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI II


1.

Kolom K1 30x40

2.

Kolom K2 15x40

3.

Kolom K3 25x40

4.

Balok Lantai B1-30x50

5.

Balok Lantai B2-20x30

6.

Pelat Lantai 12 cm

7.

Ring Balk 15x20

PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING


1.

Keramik lantai KM/WC 20x20

2.

Keramik lantai 40x40

3.

Plint keramik 10x40

4.

Kolom Praktis 11 x 11

5.

Dinding pasangan bata 1 : 4

6.

Plesteran dinding 1 : 4

7.

Aci dinding

8.

Cat dinding

9.

Keramik dinding km/wc 20x25

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1.

Kusen Pintu dan Jendela Kayu Ulin/Bengkirai

2.

Daun Pintu Panel Ulin/Bangkirai

3.

Pek. Daun jendela kaca

4.

Kunci Tanam pintu utama + Handdoor

5.

Kunci Tanam

IV.

V.

VI.

6.

Pek. Hak angin

7.

Pek. Handle

8.

Pek. Grendel/Slot

9.

Engsel Pintu 5"

10.

Engsel Jendela

11.

Pas. Kaca polos 5 mm

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


1.

Rangka atap baja ringan

2.

Atap metal Roof

3.

Listplank Calsiboard 12 mm

4.

Bubungan Metal Roof

5.

Pengecatan Listplank (cat minyak)

6.

Pek. Rangka Plafond Kayu 4/6 & 5/7

7.

Plapon Calsibord

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1.

Lampu sL Jenis Tornado 18 Watt

2.

Lampu SL 11 Watt

3.

Stop kontak

4.

Saklar tunggal

5.

Saklar ganda

6.

Box Panel

PEKERJAAN SANITAIR
1.

Klosed Jongkok

2.

Floor drain

3.

Kran air

4.

Instalasi air bersih

5.

Instalasi air kotor

IV.
A.

KEBUTUAN PERALATAN DAN PERSONIL DI LAPANGAN


Daftar

Personil

Inti/tenaga

ahli/teknis/terampil

minimal

yang

diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:


1) Project Manager
Satu orang S2 Sipil bersertifikat ( SKA Utama Ahli Teknik
Bangunan Gedung) dan (SKA Madya Ahli Management Proyek) yang
masih berlaku serta melampirkan ijazah akademis dan NPWP Memiliki
Pengalaman minimal 5 tahun
2) Site Manager
Satu orang S1 Arsitektur bersertifikat ( SKA Ahli Madya Arsitek)
dan (SKA Madya Ahli Design Interior) yang masih berlaku serta
melampirkan ijazah akademis dan NPWP Memiliki Pengalaman minimal 3
tahun.
3) Quality Control
Satu orang S1 Sipil bersertifikat (SKA Madya Ahli Management
Mutu) yang masih berlaku serta melampirkan ijazah akademis dan NPWP
Memiliki Pengalaman minimal 10 tahun.
4) Pelaksana Lapangan
Satu orang S1 Sipil bersertifikat (SKA Madya Ahli Teknik Bangunan
Gedung) yang masih berlaku serta melampirkan ijazah akademis dan
NPWP Memiliki Pengalaman minimal 2 Tahun.
5) Pelaksana Struktur
Satu orang Pendidikan Minimal DIII Sipil bersertifikat (SKT
Pelaksana Lapangan Bangunan Gedung) yang masih berlaku serta
melampirkan ijazah akademis dan NPWP Memiliki Pengalaman minimal
10 tahun.
6) Mandor Beton
Satu orang S1 Mesin bersertifikat (SKT Operator Mobil Pengaduk

Beton) dan (SKT Operator Concrete Pump Equipment) yang masih berlaku
serta melampirkan ijazah akademis dan NPWP Memiliki Pengalaman
minimal 5 tahun.
7) Mandor Besi
Satu orang STM/SMK Bangunan/SMA Sederajat bersertifikat (SKT
Perancah Besi) dan (SKT Tukang Besi Beton) yang masih berlaku serta
melampirkan ijazah akademis Memiliki Pengalaman minimal 15 tahun.
8) Adiministrasi
Satu orang S1 Ekonomi melampirkan ijazah akademis Memiliki
Pengalaman minimal 5 tahun.
9) Kepala Logistik
Satu orang S1 Sipil melampirkan ijazah akademis Memiliki
Pengalaman minimal 8 tahun

B. Daftar Peralatan Utama


1) Dump Truk ; 4 Unit
2) Alat tukang ; LS
3) Concrete Mixer ; 2 Unit
4) Stamper ; 2 Unit
5) Mesin Genset 5000 watt ; 2 Buah
6) Gerobak Dorong ; 6 Buah
7) Mesin Pompa Air 5 pk ; 1 Unit
8) Ready Mix ; 1 Unit
9) Mobil Mixer Ready Mix ; 1 Unit
10) Mobil Concret Pump ; 1 Unit
11) Scafolding ; 75 Set

V.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN.


Persiapan awal sebelum pelaksanaan Konstruksi, menyampaikan Surat

Permakluman kepada Penduduk dan Kepala Desa Setempat perihal rencana


pelaksanaan pekerjaan dimaksud.
Tahap prakonstruksi antara lain :
a)

Rekayasa lapangan ( Mengukur dan membuat Shop Drawing )

b)

Pengukuran panjang pekerjaan dan pemasangan patok-patok dan papan


bowplank pada posisi sesuai dengan hasil pengukuran yang telah diukur
dan dilaksanakan oleh pemborong bersama dengan Direksi Teknis..

c)

Menyediakan tempat kerja dan daerah kerja sebagai Kantor Direksikeet,


kantor pelaksana, gudang atau barak kerja.

d)

Pembuatan Papan Nama yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan


memasang pada tempat yang sesuai.

e)

Menghitung volume sesuai hasil pengukuran

f)

Mobilisasi peralatan yang diperlukan

1. PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN LOKASI

Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar


pohon.

Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih
dan rata.

Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran harus


dikeluarkan dari lokasi pekerjaan proyek, dan tidak dibenarkan untuk
ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk sementara.

Semua sisa-sisa bongkaran bangunan lama, seperti pondasi, jaringan


listrik/pipa-pipa dan lain-lain yang masih ada menurut penilaian Konsultan
SUPERVISI jika dibiarkan ditempat akan mengganggu pekerjaan.

Semua biaya pembongkaran sisa-sisa tersebut di atas adalah atas


tanggungan Kontraktor

A.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1. PASANG BOUWPLANK
Meliputi pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pemetaan/survey
terhadap lokasi proyek yang akan dikerjakan, meliputi :

Pengukuran batas luas lahan (site).

Pengukuran batas bangunan.

Pengukuran as bangunan.

Penemuan peil bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah


ditentukan (Bench Mark).

Pekerjaan pengukuran dengan menggunakan pesawat theodolith.

Pengukuran ini sangat penting karena merupakan dasar dari pembangunan


proyek, posisi bangunan baik arah horizontal maupun vertical.

Peil bangunan umumnya diambil dari as jalan atau peil banjir yang telah
ada, dan menjadi acuan selanjutnya dalam melaksanakan pekerjaan.

Setelah pekerjaan pengukuran dilanjutkan dengan pekerjaan pasang


bouwplank.

Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90) dan


ketinggian/elevasi lantai.

Bouwplank

dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank

dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar
bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi

Bouwplank dibongkar setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan.

2. SEROBONG KERJA

Pekerjaan ini mencakup pembuatan tempat tinggal sementara pekerja,


kantor sementara(ruang direksi) dan gudang penyimpanan barang.

Bahan untuk bangunan serobong pekerja, direksi keet lapangan


menggunakan rangka kayukaso, penutup dindingnya dari multiplek 9 mm
dan penutup atap menggunakan asbesgelombang atau seng gelombang,
lantai dengan discreeding.

Selain bangunan direksi keet lapangan, juga diperlukan bangunan gudang


untuk menyimpanalat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan
yang mudah hilang seperti : gerindalistrik, vibrator, semen dan lainnya.

Bangunan gudang menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari


multiplek 9 mm danpenutup atap menggunakan asbes/seng gelombang,
lantai dengan discreeding. Direksi keetlapangan dan gudang didirikan pada
area

yang

tidak

mengganggu

proses

berlangsungnyapelaksanaan

pekerjaan.

3. PAPAN NAMA PROYEK

Pekerjaan ini mencakup pengadaaan papan Nama Proyek dan pemasangan


dilokasi kerja.

Pemasangan Papan

Nama Proyek

bertujuan agar

dapat

memberikan informasi mengenaipelaksanaan kegiatan pekerjaan, yang


meliputi : Nama Pekerjaan, Lokasi, Nomor Kontrak,Tanggal Kontrak,
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.

Sebelum Papan Nama Proyek didirikan, dilakukan peninjauan lokasi untuk


penempatan papan nama.

Papan Nama Proyek terdiri dari spanduk yang dihasilkan dari digital
printing, yang kemudiandirekatkan pada papan plank yang berbahan
Plywood dan dipaku pada balok kayu setinggi 3Meter./ plat besi

10

B. PEKERJAAN STRUKSTUR, ARSITEKTUR, ELEKTIRKAL DAN


SANITAIR
I.

PEKERJAAN PONDASI

1.

PILE CAP

Semua tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum


dipancang untuk memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut
memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan.

Persetujuan dari Direksi Pekerjaan secara tertulis harus diperoleh sebelum


pemancangan tiang pancang yang tidak diawetkan.

Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang


pancang harus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan
pemangkasan kepala tiang pancang sampai penampang melintang menjadi
bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin baja atau
besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih efektif.

Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus


terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan
pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.

Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk fondasi struktur permanen


dan akan dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian
khusus harus diberikan untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut
telah dipotong pada atau di bawah permukaan air tanah yang terendah
yang diperkirakan.

Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk


melindungi ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh
pemancangan dilakukan pada tanah yang lunak. Posisi sepatu harus benarbenar sentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang) dan dipasang
dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus
cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan.

Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang,


memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari
dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang

11

pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya tiang untuk
memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama
pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu
berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang
pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada
tempatnya.

Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari


dua batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong
sampai tegak lurus terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak
seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada tiang pancang yang
digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat
penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang
dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan
kekuatan yang diperlukan.
Mengatur lalu lintas dan jalan akses
untuk mobilisasi alat pemancang

Mengatur posisi tiang

Produksi tiang pancang

Membawa tiang pancang


ke lokasi

Pemancangan tiang

Penyambungan tiang

Kepala tiang
Gambar 1 Langkah Pelaksanaan Pondasi Tiang

12

2.

PONDASI BATU GUNUNG


Pekerjaan ini meliputi :
a. Galian tanah pondasi. Penggalian dilakukan untuk mencapai garis elevasi
permukaan dan kedalaman-kedalaman yang perlu untuk pondasi, lantai dan
lain-lain yang dipersyaratkan atau diperlihatkan maupun di indikasikan pada
gambar-gambar dengan cara yang sedemikian sehingga pekerjaan ini dapat
selesai dengan baik.
Penggalian untuk pondasi yang akan dilakukan mempunyai lebar yang
cukup untuk pembangunan dan juga untuk mengadakan pembersihan.
Urutan kerja :

Lahan yang akan digali dipersiapkan sebelumnya dengan melakukan


pemasangan patok elevasi panjang, lebar, dan kedalamannya sesuai
dengan rencana kebutuhan di lapangan.

Melakukan pemasangan rambu keamanan untuk menjaga hal-hal yang


tidak diharapkan pada saat pelaksanaan pekerjaan.

Penggalian dilakukan secara manual, dengan tenaga tukang.

Hasil galian dibuang ke lokasi proyek dengan menggunakan kereta


dorong.

Penggalian akan dilakukan sesuai dengan kedalaman yang ditetapkan


pada gambar perencanaan.

Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian.

b. Pasangan Pondasi Batu Gunung (1:4): Pondasi batu gunung yang digunakan
adalah batu pecah lokal dengan dimensi tertentu antara 10 25 cm dan di rekatkan
dengan campuran mortar semen pasir dengan perbandingan 1 : 4. Sebelum
pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dan disesuaikan
dengan penampangan pondasi.
Urutan kerja :

Pemasangan patok-patok profil dimensi bentuk pasangan batu yang


sesuai dengan kondisi lahan yang akan dipasang pasangan batu dan
sesuai dengan gambar pasangan batu pada shop drawing.

13

Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dengan ketebalan sesuai
dengan gambar. Kemudian disiram dengan air secukupnya hingga
jenuh.

Batu

yang

akan

dipasang

dibersihkan

dan

dibasahi

seluruh

permukaannya.

Semen / Pc, pasir dan air di campur kemudian diaduk menjadi pasangan
dengan menggunakan alat Concrete Mixer dengan adukan campuran 1
PC : 4 Psr.

Batu kali terpasang padat dan diantara batugunung harus dilapisi


adukan serta pasangan permukaan atasnya harus datar/rata dan waterpas

Pekerjaan pemasangan dilakukan oleh tukang batu dengan jumlah


tukang sesuai dengan pengerjaan harian dilapangan serta dibantu oleh
beberapa tenaga kerja. Penyelesaian dan perapian dikerjakan setelah
pemasangan selesai dilaksanakan.

c. Urugan Tanah Kembali : Pekerjaan ini dilakukan dengan cara mengurug tanah
menggunakan tanah bekas galian. Selama proses pemadatan berlangsung
sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu.

14

3.

SLOOF 15X20 (PEKERJAAN BETON)


Sloof dibuat dari adukan beton dengan perbandingan 1 semen; 2 pasir; 3
kerikil diperkuat dengan tulangan besi dengan ukuran sloof 15x20 cm sepanjang
pondasi bangunan. Pada bagian atas dari semua bagian pondasi diperiksa dan di
pastikan mempunyai ketinggian yang sama, kemudian bekisting sloof dibuat
dengan dimensi cetakan 15x20 cm. Pastikan bahwa cetakan tersebut tegak lurus
dan telah disambung dan diperkuat dengan baik sehingga pada saat penuangan
adukan tidak bergeser. Cetakan (bekisting) sloof dibuat pada bagian tengah sisi
atas pondasi. Pada saat pembuatan cetakan (bekisting) telah selesai, tulangan
dapat ditaruh pada posisinya. Gunakan tahu beton (spacers) decking untuk
menjaga jarak antara tulangan dengan cetakan (bekisting) sejauh 25 mm di setiap
sisinya. Sebelum menuang adukan beton untuk sloof, stek dibuat terlebih dahulu 4
batangan besi yang mengarah ke atas sebagai tulangan awal kolom untuk
pembuatan kolom beton. Stek (starter bars) memiliki ukuran rangka sesuai ukuran
kolom dan keluar sejauh minimal (40xdiameter tulangan kolom) dari bagian atas
sloof, yang diikat pada bagian horizontal terbawah dari tulangan sloof kemudian
ditekuk 90 ke atas. Bagian horizontal yang ditekuk diikat Starter bars

II.

PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan Struktur Terdiri Dari Pekerjaan
1. Sloof
2. Kolom
3. Balok
4. Plat Lantai
5. Tangga
6. Ring Balok
Pada pekerjaan struktur beton, disini akan disiapkan bekisting yang
menggunakan plywood yang bermutu baik.

Hal ini penting untuk

mengingat banyak kegagalan pelaksanaan proyek berasal dari hal-hal yang


kecil, serta kualitas yang baik akan membuat bekisting tersebut tahan
lama dan dapat dipakai berulang. Mengingat tahap pekerjaan setelah
pekerjaan struktur,

yaitu

pekerjaan arsitektur, sangat

membutuhkan

15

ketelitian yang tinggi untuk mencapai kualitas yang baik. Setelah


pembongkaran bekisting, dilakukan pengukuran ulang terhadap as-as
bangunan dan bagian yang sudah dicor untuk mengetahui posisi kolom,
atau bidang lainnya, apakah sudah sesuai dengan gambar perencanaan.
Hasil ini diperlukan juga untuk pembuatan shop drawing untuk pekerjaan
arsitektur atau finishing.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam mencapai kualitas yang baik
harus melalui suatu proses yang baik pula, untuk itu pekerjaan struktur ini
sangatlah

berperan untuk kelangsungan proses yang berikutnya yaitu

pekerjaan arsitektur.
Pada

prinsipnya pekerjaan struktur beton dibagi dalam 3 tahap

pelaksanaan, yaitu :
1.

Tahap Pembesian

Sebelum besi dipabrikasi, dibuat bar bending schedule sehingga besi beton
telah dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan kebutuhan yang mengacu
pada shop drawing yang telah disetujui agar pekerjaan di lapangan dapat
berjalan lebih cepat dan lebih efisien.
Penulangan balok dan plat lantai dirangkai dan diikat ditempat, setelah
diproduksi pada lokasi pabrikasi pembesian.
Beton deking dan kaki ayam disiapkan dan dipasang secukupnya. Untuk
memastikan kualitas beton, dalam hal ini dimensi selimut beton dan
jarak antara dua tulangan ( tulangan atas dan tulangan bawah ).

2.

Tahap Bekisting

Bekisting pada prinsipnya harus kuat kokoh dan tidak melendut, tapi
mudah pembongkarannya sehingga beton dan bekisting tidak rusak.
Bekisting untuk pembuatan tie beam dan pile cap menggunakan pasangan
bata. Bekisting balok, plat lantai dan kolom memakai scaffolding, horry
beam, kayu dan multipleks dengan sistim semi konvensional.
Pekerjaan pemasangan bekisting akan dibantu dengan alat theodolite dan
waterpass supaya diperoleh hasil pekerjaan yang akurat dan sesuai
perencanaan.

16

3.

Tahap Pengecoran dan Curing

Pengangkutan pengecoran yang cukup jauh dan tinggi menggunakan alat


concrete pump sebagai sarana distribusi beton ke lokasi cor.
Setelah pengecoran dilaksanakan, beton dicuring dengan air selama satu
minggu. Sedangkan untuk curing kolom digunakan plastik. Hal ini sangat
penting dilakukan untuk mencapai kualitas beton yang diinginkan sesuai
standar dan spesifikasi.
Sebelum pengecoran dilaksanakan, besi dan bekisting yang sudah
terpasang diperiksa ulang untuk memastikan bahwa tidak ada kekurangan,
seperti jumlah besi, ikatan besi, jarak besi, kekuatan bekisting, kebocoran
bekisting dan kebersihan.
Pada saat pengecoran alat-alat kerja harus sudah disiapkan seperti vibrator
dan bensin, lampu penerangan, talang cor bila diperlukan dan tenaga kerja
yang cukup.
Pada saat pengecoran berlangsung seorang engineer

selalu siap di

lapangan untuk memantau mutu beton, kualitas pekerjaan dan mengatur


waktu pengiriman beton ready mix dengan interval waktu yang tepat agar
mutu beton dapat senantiasa terjaga.

4. Pekerjaan Struktur Atas


Untuk pekerjaan struktur atas, akan dilaksanakan dengan methode sebagai
berikut :
Untuk pekerjaan plat lantai dan balok pada area struktur atas, pekerjaan
pengecoran akan dibagi dalam beberapa zoning pengerjaan.
Untuk pekerjaan kolom, sesuai dengan zoning area plat lantai, maka
pengecoran kolom juga dibagi atas zoning pekerjaan. Untuk pelaksanaan
pengecoran kolom, dilaksanakan dengan menggunakan concrete pump
yang dipergunakan untuk memompa beton ke lantai atas,

bersamaan

dengan pengecoran zoning plat lantai yang berdekatan.

17

III.

PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

1.

PEKERJAAN BETON RABAT 1PC : 3 PS : 5 KRL


Pekerjaan ini meliputi : Pek. Beton lantai kerja 1pc : 3 ps : 5krl lantai
kanopi. Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat
sesuai dengan spesifikasi teknis. Semen yang digunakan merupakan
Semen Portland dengan mutu yang baik. Pasir Beton yang digunakan
merupakan pasir berbutir halus yang komposisi gradasi butiran merata
sesuai yang dicantumkan dalam P.B.I. 1971. Koral Beton/Split

yang

digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai
gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat P.B.I. 1971. Pengadaan
material koral, pasir langsung disuplay kelokasi pekerjaan oleh suplayer,
sedangkan untuk semen / pc dikirim secara bertahap dari gudang sesuai
kebutuhan lapangan.
Urutan Kerja :

Pengecakan peil atau elevasi yang ditentukan sesuai gambar rencana


dan membuat penandaan/ patokan sesuai hasil pengukuran.

Bekisting atau Cetakan sederhan akan disesuaikan dengan bentuk, dan


ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana..

Sebelum beton dicor, pasir urug yang berada di bawah beton rabat
disiram hingga jenuh.

Pengecoran akan dilakukan setelah seluruh pekerjaan yang menyertai


selesai dilaksanakan

Pembuatan campuran/ adukan dengan menggunakan concrete mixer


dengan proporsi campuran 1:3:5 sesuai dengan yang tertuang dalam
dokumen lelang dan disetujui oleh direksi pekerjaan.

Sebelum adukan dituang ke lokasi pekerjaan akan di cek kekentalan


campuran dengan pengujian nilai slump dari campuran

Adukan yang telah memenuhi syarat kemudian dituangkan ke lokasi


pekerjaan, dan kemudian diratakan dan diukur ketebalannya
disesuaikan dengan yang tertuang pada gambar kerja.

18

Pelaksanaan pengecoran beton akan dilakukan pada satu hari kerja


tanpa penghentian per item pekerjaan. Untuk menghindari kekurangan
mutu seperti yang disyaratkan.

Selama proses pengeringan beton akan dilaksanakan proses perawatan


(curing) dan dilakukan proteksi terhadap kerusakan-kerusakan yang
bisa terjadi

2.

PEKERJAAN PASANGAN DINDING


Pekerjaan ini meliputi : Pek. Pas. Batu bata 1:4, Pleteran tembok 1:4,
Plesteran pepalihan kolom 1:2, Plesteran pepalihan tembok 1:2 dan Pek.
acian. Material batu bata yang akan disupply adalah batu bata dengan
kualitas baik tidak retak dan cacat. Sebelum pasangan bata dikerjakan, bata
dibasahi seluruh permukaannya sehingga bisa melekat dengan material
campuran untuk melekatkan antara bata. pekerjaan dilaksanakan dengan
tenaga manual, dengan lokasi pemasangan sesuai dengan Gambar Rencana
yang telah ditetapkan dan disetujui oleh direksi teknik. Pengadaan, material
bata, pasir langsung disuplay kelokasi pekerjaan oleh suplayer, sedangkan
untuk semen / Pc dikirim secara bertahap dari gudang sesuai kebutuhan
lapangan.
Urutan Kerja :

Pemasangan patok-patok profil dimensi bentuk pasangan batu bata yang


sesuai dengan kondisi lahan yang akan dipasang pasangan batu bata dan
sesuai dengan gambar pasangan batu bata pada shop drawing.

Tempat yang akan dipasangi batu bata yang dibersihkan dan dibasahi
seluruh permukaannya.

Semen / Pc, pasir dan air di campur kemudian diaduk menjadi pasangan
dengan menggunakan alat Concrete Mixer dengan adukan campuran 1
PC : 4 Psr.

19

batu bata kali terpasang padat dan diantara batu bata harus dilapisi
adukan serta pasangan permukaan atasnya harus datar/rata dan waterpas
Setiap panjang pasangan tertentu sesuai gambar akan dipasang kolom
praktis dengan jarak pasangan sesuai dengan yang terdapat pada
gambar.

Setelah pasangan kering dengan umur pasangan tertentu, dilakukan


pekerjaan plesteran.

Sebelum dilakukan pasangan plesteran, tembok batu bata dibasahi


terlebuh dahulu, supaya mortar plesteran mau menempel.

Awal pelaksanaan dibuat kepala plesteran dengan jarak 1-1,5 m. Kepala


plesteran berfungsi untuk menyamakan ketebalan dan memnugkinkan
untuk menutupi pasangan batu bata yang tidak lurus.

Setelah kepala plesteran kering kemudian, dilanjutkan dengan plesteran


seluruh bidang secara merata dan lurus.

Setelah pekerjaan plesteran selesai maka dilakukan pekerjaan acian


dengan menggunakan campuran pc dengan air

Pekerjaan pemasangan dan plesteran dilakukan oleh tukang batu


sedangkan acian dilakukan oleh tukang cat dengan jumlah tukang
sesuai dengan pengerjaan harian dilapangan serta dibantu oleh beberapa
tenaga kerja. Penyelesaian dan perapian dikerjakan setelah pemasangan
selesai dilaksanakan.

3.

PEKERJAAN LANTAI & DINDING KERAMIK


Material : Keramik Lantai 40x40, Keramik Lantai KM/WC 20x20 dan
Keramik Dinding KM/WC 20x25

20

Urutan Kerja :

Keramik yang akan dipasang harus direndam terlebih dahulu, dan


sudah diperiksa mutu dan kwalitasnya.

Pemasangan dilakukan sesuai start keramik pada shop drawing yang


telah disetujui dan telah dilakukan pengukuran as-as di lapangan.

Pemasangan keramik setelah pekerjaan instalasi mekanikal, elektrikal


dan plumbing terpasang.

Untuk lokasi yang diberi lapisan waterproofing, pemasangan keramik


dilakukan setelah pengujian waterproofing dan pemasangan tidak
menggunakan alat bantu paku atau yang lain yang dapat membuat
lapisan waterproofing rusak.

Naad diisi dengansemen warna (tile grout) dan permukaan keramik


harus segera dibersihkan dari bekas adukan dan grout.

Bidang yang dipasang keramik supaya dibasahi dan dibersihkan dari


kotoran yang dapat mengurangi daya rekat keramik.

Cek elevasi agar sesuai dengan rencana dan pasang acuan benang
lurus ke arah sumbu X pada kedua sisi bidang dan memotongkannya
terhadap benang searah sumbu Y yang terpasang di kedua sisi dengan
berpedoman terhadap garis marking yang telah dipersiapkan.

Tentukan dan pastikan awal pemasangan (Starting Point), pertemuan


dari tepi ke tepi pasangan dan dilanjutkan dengan membuat
kepala/kop pasangan.

Pasangan keramik menggunakan adukan campuran - area kering : 1 pc


: 3 ps. Dan area basah : 1 pc : 2 ps.

Tinggi pasangan untuk keramik dinding KM/WC adalah 175 cm


termasuk border dari lantai, untuk meja adalah 70 cm dari keramik
meja atau disesuaikan dengan gambar.

Bahan seperti pasir, semen dan air adukan untuk pekerjaan plesteran
mengikuti ketentuan yang digunakan dalam pekerjaan beton.

Sebelum dipasang keramik harus direndam air sampai jenuh.

Naat keramik harus lurus, lebar rata tidak lebih dari 3 mm dan segera
bersihkan naat keramik dari semen sebelum kering.

21

Pengisian naat/grouting baru dapat dilaksanakan setelah pasangan


berumur 1 hari, dengan menggunakan tekukan kawat kabel yang
padat, campuran grouting tidak boleh terlalu cair/encer.

4.

Bersihkan bidang pasangan keramik sehingga tampak rapi, dan bersih.

PEKERJAAN PENGECATAN
Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai
dengan spesifikasi teknis Untuk pengecatan dinding digunakan cat setara
dulux, Untuk pengecatan plafond dan list plafond digunakan cat setara
dulux, Untuk pengecatan kusen digunakan cat kayu setara Emco, Plamur
tembok ex. Tartar, Wood Filler dan bahan yang lainnya.Politur digunakan
untuk bagian kayu yang expose dengan material setara Ultran dan
Waterproofing

setara

Aquaproof.

Penyediaan

tenaga

kerja,

fasilitas/peralatan pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang


diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan Finishing yang sesuai dengan
gambar dan spesifikasi.

IV.

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai
dengan spesifikasi teknis. Material Kusen, Pintu dan Jendela menggunakan
kayu kamper. Pintu dan Jendela terpasang dengan menggunakan pengunci
dan penggantung seperti engsel, Kunci kait angin dan grendel jendela.
Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer,
dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan
mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.
Urutan Kerja :

1.

PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA

Sebelum daun pintu, daun jendela/ventilasi dipasang, cek daun


tersebut dengan lebar kusen dengan lebar alur antara kusen dengan
daun maximal 2 cm.

22

Jarak pemasangan engsel jendela dari tepi kiri/kanan daun adalah 15


cm ke as engsel.

Posisi dudukan engsel jendela pada alur kusen dibuat satu garis lurus
horisontal dan sesuaikan dengan tebal pelat engsel.

Pasangan engsel ke kusen maupun ke daun direkatkan dengan paku


ulir atau revert.

Jarak antara pintu dengan lantai keramik dibuat antara 3 mm s/d 5


mm.

Lakukan

pengecekan

akhir

terhadap

oprasional,

kelengkapan

pasangan paku ulir/rivert, engsel dan kunci.

2.

PEKERJAAN AKSESORIS PINTU DAN JENDELA

Engsel kupu-kupu dipasang pada daun jendela dan ventilasi baru


menggunakan engsel stainless 3 setara Elite untuk semua daun
jendela dan dipasang 2 buah untuk masing-masing daun.

Jarak pemasangan engsel dari tepi atas/bawah daun adalah 20 cm ke


as engsel.

Posisi dudukan engsel pada alur kusen dibuat satu garis lurus vertikal
dan sesuaikan dengan tebal pelat engsel.

Gerendel dipasang 1 buah pada setiap daun jendela dan ventilasi.

Kait angin siku

dipasang sebanyak 2 buah untuk masing-masing

jendela/ventilasi.

Perekatan engsel, gerendel dan kait angin menggunakan paku ulir atau
rivert. Tidak dperkenankan memasang dengan paku biasa atau
sejenisnya.

Pasangan engsel, gerendel dan kait angin harus cukup kuat agar hasil
pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

3.

PEKERJAAN KACA

Lingkup pekerjaan kaca meliputi, pengadaan bahan, alat dan tenaga


kerja untuk pemasangan kaca-kaca jendela, pintu dan lain-lain.

23

Bahan yang digunakan adalah Kaca Putih Polos standard dari pabrik
yang disetujui dan yang

tebalnya seperti disebut dalam gambar atau syarat dan spesifikasi


khusus.

Kaca harus dipasang tegak lurus dan distel dengan hati-hati sampai
kerenggangan yang memadai.

Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus


dibersihkan sehingatidak mengganggu.

Setelah selesai dipasang, kaca dibersihkan. Dan yang retak, pecah atau
gores-gores harus diganti

V.
1.

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND


PEKERJAAN RANGKA BAJA RINGAN
Material untuk pabrikasi harus dipilih berdasarkan spesifikasi dan
dimensinya.
Material yang dipakai selanjutnya diukur dan dimarking sesuai gambar
kerja. Metode kerja untuk marking adalah sebagai berikut :

Ukur lebar dan panjang dari material yang dipotong.

Tandai tempat lubang baut.

Buat bentuk sesuai dengan shop drawing.

Tulis nama kode pada material tersebut.

Setelah pekerjaan marking, dilanjutkan dengan pekerjaan pemotongan.


Metode kerja pemotongan adalah sebagai berikut
1. Potong material sesuai dengan ukuran dan bentuknya yang telah
ditentukan.
2. Pelubangan baut akan dibuat dengan drilling dan punching.
3. Penyambungan komponen yang terpisah dengan las sesuai dengan shop
drawing.
4. Pekerjaan grinding

akan

dilaksanakan

untuk

menghaluskan

permukaan material akibat welding sprinkle dan track welding.

24

Pemasangan baja struktur harus sesuai dengan spesifikasi yang telah


disediakan oleh konsultan pengawas.

Kontraktor mempunyai tanggung

jawab atas metode pemasangan tersebut, prosedur dan untuk keseluruhan


stabilitas terhadap tiap elemen.
Mesin las, katrol, kunci-kunci pas, dan lain-lain akan ditempatkan di lokasi
selama masa pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkannya.
Pekerjaan baja harus dibuat seakurat mungkin untuk menciptakan
keragaman dan harus disamakan sehingga perbedaan pada keseluruhan
pekerjaan ada dalam limit yang dapat ditoleransi.
Leveling dan penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan dari setiap
pekerjaan baja untuk menghindari kesalahan dan untuk membuat
pekerjaan lebih mudah. Alignment dan penyesuaian harus sesuai dengan
aturan toleransi yang disediakan pada spesifikasi.
Bracing sementara dibutuhkan untuk mengamankan struktur baja terhadap
gaya - gaya seperti angin dan berat member itu sendiri.

2.

PEKERJAAN ATAP
Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai
dengan spesifikasi teknis. Baja Ringan yang digunakan memiliki
spesifikasi yang disyaratkan sesuai dengan dokumen lelang. Untuk Kap
ekspose kayu menggunakan kayu kamper dengan detail ukuran dan
pemasangan disesuaikan dengan gambar. Usuk, reng dan kayu listplank
menggunakan kayu kamper sesuai dengan yang tertuang dalam BQ. Untuk
penutup atap menggunakan Genteng Plentong dan Bubungan Plentong dan
Pada Atas dan ujung bubungan dipasangan Bentala dan juga Ikut Celedu.
Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer,
dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan
mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.
Urutan Kerja :
Rangka baja ringan dan kuda-kuda dipasang sesuai dengan gambar
rencana.

25

Pemasangan jarak antar reng dari profil baja ringan menyesuaikan


bahan penutup atap yang dipakai. Pemasangan reng berdasarkan kepada
tarikan benang diagonal, vertikal dan horizontal untuk mendapatkan
bidang atap yang rata.
Pemasangan lisplank lurus, rata, tidak bergelombang dan benar-benar
horisontal sesuai dengan gambar. Pada pertemuan lisplank dengan
genteng dipasang tatab kayu kamper.
Pemasangan genteng mulai dari kanan bawah dan harus diperhatikan
detail interlacking.
Pada pertemuan antar bubungan dipasang murda paras ukir.

3.

PEKERJAAN PLAFOND
Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai
dengan spesifikasi teknis. Plafond terpasang menggunakan kalsiboard
tebal 4 mm dengan rangka kayu balok 5/7 dan 4/6 dan list plafond
menggunakan list gypsum.
Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer,
dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan
mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.
Urutan Kerja :

Dibuat garis elevasi/marking garis elevasi permukaan plafond sesuai


dengan gambar.

Dipasang benang acuan pada arah sumbu X dan memotongkannya


dengan benang acuan kearah sumbu Y yang sesuai dengan elevasi
pada gambar rencana.

Jarak rangka maximal 60 x 120 cm, dipasang rata, tidak bergelombang.

Konstruksi dan posisi rangka seperti lampu, exsourse fan dll sesuaikan
dengan gambar kerja.

Rangka plafond digantung dengan baik dan kokoh, diikatkan pada


dinabolt atau raam set yang tertanam kuat pada beton pelat lantai.

Ukuran dan pola plafond disesuaikan dengan gambar atau mendapat


persetujuan Direksi.

26

Sebelum pemasangan penutup plafond akan dilakukan kontrol elevasi


permukaaan rangka plafond terhadap benang acuan yang telah
terpasang pada saat pekerjaan pekerjaan rangka.

Buat marking jarak pasangan/naat dengan memasang benang lurus


pada sumbu X dan Y, pemasangan skrup harus diputar dengan mata
bor eks Philip (+) sampai kepala skrup harus tertanam minimal 3 mm
ke dalam permukaan papan tanpa merusak kertas permukaannya.

Antara penutup plafond dengan tembok diberi list plafond lebar 12 cm,
dengan bentuk dan type sesuai gambar kerja atau atas persetujuan
Direksi.

Pasangan plafond rata dan tidak retak, list lurus, rapi dan seragam.
Pola sesuai gambar rencana atau petunjuk Direksi.

VI.

PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai
dengan spesifikasi teknis. Pemasangan Instalasi Listrik didalam yang
mencakup jumlah titik lampu, penempatannya serta disesuaikan dengan
gambar. Pemasangan saklar dan stop kontak. Untuk bahan pekerjaan
instalasi digunakan memenuhi peraturan dan persyaratan dari AKLI atau
PLN.
Pengadaan material disuplay langsung ke lokasi pekerjaan oleh suplayer,
dan disimpan di gudang tertutup untuk mengindari rusak dan penurunan
mutu bahan akibat pengaruh kondisi luar.

VII. PEKERJAAN SANITAIR


Material akan disupply adalah material yang memenuhi syarat sesuai
dengan spesifikasi teknis. Penyediaan tenaga kerja, fasilitas/peralatan
pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan Pekerjaan Sanitair yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
a. Closet Duduk + Aksesories
Lantai untuk toilet dibuat lebih rendah daripada lantai ruang lainnya,
sementara untukpemasangan Kloset jongkok, lantai ditinggikan 15 cm

27

(dari ketinggian lantai toilet) dengan menggunakan adukan beton


(perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil). Sedangkan kedalaman bak
adalah 70cm dihitung dari lantai yang ditinggikan tersebut. Dengan adanya
kenaikan ketinggian lantai menyebabkan kedalaman pipa pembuangan
limbah padat dapat dikurangi (tidak terlalu dalam).
b. Floor drain
c. Septictank dan sumur peresapan
d. Kran Air
e. Instalasi Air Kotor/Sabun (PVC 2") + Top Drain
f. Instalasi Air Kotor/Soil (PVC 4")
g. Instalasi Air Bersih (PVC 1/2")

VIII. PEKERJAAN LAIN-LAIN

IX.

1.

PIPA STEINLESS 2,5" DIATAS TANGGA

2.

PAS BATA PADA TANGGA

3.

TOWER TANDON

4.

TANDON AIR KAP.1200 LTR

PEKERJAAN AKHIR
Membersihkan sisa pekerjaa yang sudah tidak terpakai lagi dibersihkan dan

diangkut ke luar proyek. Membuat As Built Drawing Pekerjaan Seandainya


terdapat perubahan-perubahan saat pelaksanaan di lapangan

Tenggarong, 21 April 2016


PT. BUMALINDO PRIMA ABADI

TTD

SUHARTO, SE
Direktur Utama

28

Anda mungkin juga menyukai