LANTAI II
I. PEKERJAAN PASANGAN
1. Pasangan Batu Putih 1 : 8
2. Plesteran Dingding 1 : 8
3. Acian
II. PEKERJAAN BETON
1. Beton Kolom Struktur 30/30
2. Plat Cantilivel
3. Balok lantai 15/20
4. Balok Beton 15/30
III. PEKERJAAN ATAP
1. Pasang Rangka Atap Galvalumeh
2. Pas. Genteng Glazur baru
3. Pas. Genteng Bubung
4. Talang Jurai
5. Pas. Kalsiplang 30cm
IV. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1. Kusen pintu dan jendela kayu Bengkirai 6/15
2. Daun pintu panil kayu Bengkirai
3. Daun jendela kaca kayu Bengkirai
4. Daun Pintu PVC
5. Engsel pintu
6. Engsel jendela
7. Hak angin
8. Pengunci Pintu
9. Pegangan Pintu Kuku Tarung
10. Gerendel jendela
V. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka plafond halo dan Penutup Kalsiboutd 6mm
2. List Plafond Gypsun
VI. PEKERJAAN LANTAI
1. Granito 60/60
2. Keramik Dingding Roman 20/60 Ruangan t= 1.8m
3. Pas Batu Alam Pilar Teras
VII. PEKERJAAN CAT-CATAN
1. Cat Tembok
2. Cat Plafond
3. Cat Kayu
VIII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Box Sekering+MCB lengkap
2. Instalasi titik lampu dan titik stop kontak
3. Stop kontak
4. SakelarTunggal
5. Sakelar Ganda
6. Lampu Dwon Light 9 watt
7. Lampu LED 9 watt
8. Fitting Lampu
b. Pengukuran
- Sebelum memulai Pelaksanaan pekerjaan, harus mangadakan pengukuran-
pengukuran lapangan dan pemotongan untuk dapat menentukan patok-
patok utama bagi bangunan,
- Pengambilan peil dan pengukuran diambil dari lantai finishing bangunan
yang sudah ada untuk dijadikan dasar peil lantai bangunan baru.
- Untuk bangunan baru peil level bisa diambil dari elevasi jalan yang ada
atau dari BM sebagai acuan penentuan elevasi Nol lantai finishing,
- Melakukan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian
tanah, letak bangunan yang ada, letak batas-batas tanah dengan
mengunakan alat optik, level dan theodolit.
- Menentukan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alat-alat waterpass/theodolit tipe 2.
- Pengukuran sudut dengan siku-siku dengan prisma atau benangsecara
azas segi tiga phytagoras
- Instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi diberi tanda yang jelas dan
dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat
pekerjaan proyek.
- Hasil pengukuran dituangkan kedalam gambar Shopdrawing dan Berita
Acara pengukuran sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.
c. Pemasangan Bouwplank
- Boplang (bahasa belanda : bouwplank) terdiri dari papan yang lurus dan
datar biasanya pada sudut- sudut atau keliling gedungyang direncanakan
dan dipasang dengan paku pada pancang- pancang kayu berjarak kira -
kira 1.00 m dengan tingginya ± 50 cm diatas titik banguan tertinggi pada
lapangan. Bouwplank dipasang cukup jauh dari rumah yang akan
dibangun, sehingga pada waktu menggali pondasi tidak terkena, karena
itu sebelum memasang bouwplank harus ditentukan secarakasar titik
ujung lubang bangunan.sebagai pokok kemudiandipasangkan dua paku
yang merupakaan garis utama garis pertengahan dinding maka garis itu
hilang sesudah dinding-dinding rumah mencapai setinggi bouwplank.
- Bauwplank berguna untuk menentukan titik ukur (elevasi) dari suatu
kerjaan bangunan, baik itu kedalaman pondasi, tinggi lantai, Beda lantai
terhadap muka jalan, dan juga sebagai pembatas area pekerjaan terhadap
lingkungan sekelilingnya. Bouwplank dipasang dengan jarak > 1cm dari
galian pondasi, supaya bouwplank tidak roboh karena galian dan tetap
berdiri kokoh sehingga bisa dipergunakan sebagai acuhan sampai
pekerjaan pembangunan selesai.
- Papan patok ukur/ bouwplank dibuat dari kayu terentang dengan ukuran
tebal 3 cm dipasang pada patok balok kayu terentang 5/7 yang jarak satu
sama lain adalah 1,50 m tertancap ditanah sehingga tidak dapat
digerakkan atau diubah.
- Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya dan /atau
rata waterpass.
d. Pembersihan Lokasi
Pembersihan yaitu pembersihan yang dilaksanakan setelah semua kegiatan
pelaksanaan pekerjaan tampak bersih serta hasil kegiatan pekerjaan dapat
berfungsi seperti yang dinginkan atau yang disebut Full Clearing.
Papan nama provek diperlukan agar masyarakat kegiatan pembangunan itu
untuk apa dan Iegalitasnya.
II.1.2 Pekerjaan
a. Pekerjaan Galian Tanah
Lingkup pekerjaan:
- Pekerjaan galian tanah ini dilakukan setelah pekerjaan persiapan selesai
dikerjakan.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu
untuk pekerjaan ini.
- Pekerjaan ini melipuli seluruh pekerjaan galian tanah pondasi dan sloof untuk
pekerjaan sub struktur, galian untuk saluran.
Pelaksanaan pekerjaan:
- Dilakukan marking area dengan menentukan elevasi bantu sebagai patokan
dasar Nol lantai bangunan.
- Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank
pada area tanah asli yang akan digali dan diberi tanda berwarna / dicat.
- Menentukan lebar dan kedalaman galian tanah yang akan digali yang
mengacu pada bowplank
- Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk
kerapian dan kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi.
- Menyiapkan bak ukur yang standar untuk mengukur kedalaman dari galian
tanah.
- Bagian tanah yang digali adalah Pondasi Batu Gunung yang dilakukan
dengan menggunakan tenaga manusia (Man Power),
- Galian pondasi digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan
pasasangan pondasi kearah memanjang/sejajar arah lajur memanjang dan
melintang bangunan Ex. Galian ditempatkan sementara disisi lubang galian
dan kemudian diangkut keluar proyek dengan menggunakan dump truck
- Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal, akar
& pohon-pohon yang terdekat dibagian pondasi yang akan diiaksanakan
akan dipotong dan dibuang. Bekas pipa saluran yang tidak dipakai akan
dibung juga.
- Galian pondasi yang masih menganga akan diberi rambu agar pekerja tidak
terjatuh kedalam lubang galian.
- Galian tanah ini meliputi galian pondasi dan sloof untuk pekerjaan sub
struktur, galian untuk saluran.
FAIZAL ARIFIN
Direktur