Anda di halaman 1dari 17

TAHAPAN PEMBANGUNAN RUMAH TYPE 70/135

Untuk membangun rumah tentunya diperlukan langkah-langkah dalam


membangun rumah, sebagai berikut:

1. SURVEI MEMBANGUN RUMAH


Langkah pertama dalam pembangunan rumah tentu sebelumnya anda harus survei
terlebih dahulu. Tujuannya untuk mendapatkan data-data akurat, mengenai lokasi,
material, dan keadaan lingkungan, sehingga sangat memudahkan perencanaan
membangun rumah tinggal anda.

a. Survei Lokasi
Anda yang berniat membangun rumah dan belum memiliki lahan sebaiknya
melakukan suvei dan memilih lahan yang cocok untuk tempat tinggal. Dan jika
anda sudah memiliki lahan, tujuan survei ini juga adalah untuk menentukan
posisi dan tata letak rumah, mengukur lahan yang akan dibangun, dan
menentukan pembuangan limbah.

b. Survei Material
Tujuan survei material ini agar ketika pembangunan di mulai tidak terhambat
dengan urusan material yang sebelumnya tidak dipersiapkan dan tidak
diperhitungkan. Dan untuk efektipitas waktu agar suplai material lancar sehingga
pekerjaan tidak tertunda. Oleh karena itu akan lebih baik tempat pembelian
material di tempat yang terdekat dengan lokasi pembangunan. Hal ini
merupakan salah satu langkah penghematan waktu dan biaya pengeluaran yang
tidak terduga.

c. Survei Lingkungan
Lingkungan hal yang sangat penting untuk Anda perhitungkan dalam
pembangunan rumah tinggal. Karena lingkungan suatu ikatan sosial antara
masyarakat di sekitarnya. Lingkungan yang Anda pilih harus aman, nyaman, dan
tentram yang tentunya berpengaruh dalam pelaksanaan pembangunan dan
tentunya setelah rumah itu telah Anda tempati.

2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Setelah langkah pertama dilakukan dalam pembangunan rumah yaitu survei lokasi,
material, dan lingkungan . Dengan survei Anda mendapatkan data-data akurat dan
lengkap meliputi ukuran tanah yang akan Anda bangun rumah, material yang
diperlukan, dan lingkungan yang aman, nyaman. Selanjutnya adalah perencanaan
pembangunan rumah mulai dari mendesain bangunan, menghitung rencana
anggaran biaya (RAB), dan pelaksanaan pembangunan.

a. Desain Bangunan
Desain bangunan adalah proses menggambar sesuai dengan hasil survei lahan
tanah, dan membentuk gambar bangunan yang diinginkan. Dengan
menggambar bangunan akan didapatkan bentuk dan type rumah yang sesuai
dengan keinginan baik dari segi interior maupun eksterior. Sehingga tercipta
yang disebut gambar rencana dan gambar kerja.
Gambar rencana meliputi gambar denah yaitu gambar tata letak ruang pada
bangunan serta ukurannya, gambar tampak depan rumah, gambar tampak
belakang, gambar tampak samping, gambar potongan melintang, dan gambar
potongan memanjang. Dan gambar kerja meliputi gambar detail dari bentuk
gambar rencana. Dengan demikian akan memudahkan pengerjaan
pembangunan rumah yang direncanakan.

b. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Rencana anggran Biaya (RAB) sebagai tolok ukur dalam perencanaan
pembangunan. Dengan menghitung RAB ini Anda dapat mengukur kemampuan
materi dan mengetahui jenis-jenis material atau bahan yang akan dipakai dalam
pembangunan rumah, sehingga biaya yang dilkeluarkan lebih terarah dan sesuai
dengan yang direncanakan.
Tabel Rekapitulasi Tahap Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Volum Satua Harga Jumlah
e n Satuan Harga
(Rp) (Rp)
I. Pekerjaan Pendahuluan
II. Pekerjaan Pemasangan Fondasi
III. Pekerjaan Beton
IV. Pemasangan Bata Merah dan
Plesteran
V. Pekerjaan Pemasangan Kusen
dan Pintu
VI. Pekerjaan Pemasangan Kayu Kap
dan Atap
VII. Pekerjaan Pemasangan Plafon
VIII Pekerjaan Pembuatan Sanitasi
.
IX. Pekerjaan Pemasangan Keramik
X. Pekerjaan Instalasi Air
XI. Pekerjaan Instalasi Listrik
XII. Pekerjaan Pengecatan

Tabel Tahap Pekerjaan Rencana Anggaran (RAB)


No. Jenis Pekerjaan Volum Satuan Harga Jumlah
e Satuan Harga
(Rp) (Rp)
I. Pekerjaan Pendahuluan
1. Pembersihan lokasi m2
2. Pembuatan bedeng dan gudang m2
3. Persiapan listrik dan air untuk hr
kerja
4. Pemasangan bouw plank m'
Jumlah
II. Pekerjaan Fondasi
1. Pekerjaan galian tanah fondasi m3
2. Urugan pasir bawah fondasi m3
dan bawah lantai
3. Lantai kerja m3
4. Pasangan fondasi batu kali m3
5. Urugan tanah galian m3
6. Peninggian elevasi lantai m3
7. Pekerjaan fondasi telapak m3
Jumlah
III. Pekerjaan Beton
1. Pekerjaan sloof 15/15 K. 250 m3
2. Pekerjaan kolom utama 15/25 K. m3
250
3. Pekerjaan kolom praktis 13/13 m3
K. 250
4. Ring Balk 13/13 K. 250 m3
5. Dak beton t = 10 cm m3
6. Konsol kanopi beton teras t = 6 m3
cm
7. List plank beton t = 6 cm m3
Jumlah
IV. Pasang Bata Merah dan
Plesteran
1. Pasangan dinding bata merah m2
1:5
2. Pekerjaan plesteran dan acian 1 m2
:4
3. Pasang batu alam (batu candi) m2
4. Pasang glass blok 20/20 bh
Jumlah
V. Pekerjaan Kusen dan Pintu
1. Pasang kusen kayu 6/12 m3
2. Pasang daun pintu panel dan m2
jendela
3. Pasang kaca polos 6 mm m2
4. Perlengkapan pintu unit
5. Perlengkapan jendela unit
Jumlah
VI. Pekerjaan Kayu Kap dan Atap
1. Pekerjaan kuda-kuda m3
2. Pekerjaan rangka kaso 5/7 dan m2
reng 3/4
3. Papan list plank 3/20 m'
4. Pasang papan dan karet talang m'
air
5. Pasang atap genting m2
6. Pekerjaan bubungan m'
Jumlah
VII. Pekerjaan Plafond
1. Pekerjaan rangka plafond m2
2. Pasang plafond m2
3. Pasang list plafond m'
Jumlah
VIII Pekerjaan Lantai
.
1. Pasang lantai keramik 40/40 m2
2. Pasang lantai keramik 20/20 m2
3. Pasang dinding keramik 20/25 m2
4. Pasang plin 10/40 m'
Jumlah
IX. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang kloset unit
2. Pasang bak fiber unit
3. Pasang keran 3/4" unit
4. Pasang kitchen  sink unit
5. Pasang floor drain unit
6. Tangki air unit
Jumlah
X. Instalasi Air
1. Pekerjaan pengeboran titik air unit
2. Pekerjaan saluran pembuangan m'
3. Pekerjaan saluran air bersih m'
4. Pekerjaan septictank dan unit
rembesan
Jumlah
XI. Instalasi listrik
1. Instalasi stop kontak ttk
2. Instalasi titik lampu ttk
3. Instalasi sakelar ttk
4. Penyambungan daya PLN ls
Jumlah
XII. Pekerjaan Pengecatan
1. Cat dinding dalam dan plafond m2
2. Cat dinding luar wathershiel m2
3. Cat kayu m2
4. Pekerjaan melamik m2
4. Tir residu anti rayap m2
Jumlah

Jumlah Total
(Rp.)
Dibulatkan (Rp.)
Terbilang

c. Tahap Pelaksanaan Pembangunan


Tahap pelaksanaan pembangunan rumah berdasarkan gambar rencana dan
gambar kerja. Dalam pembangunan rumah pelaksananya adalah tukang dan
pekerja (laden) dengan upah harian atau tenaga kerja borongan. Semua material
dan alat bantu yang dibutuhkan harus tersedia di lokasi agar proses
pembangunan rumah berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.

3. Pekerjaan Persiapan Membangun Rumah


Pekerjaan persiapan membangun rumah yaitu mempersiapkan apa saja yang di
perlukan sejak awal pelaksanaan sampai finishing pelaksanaan pembangunan.
Beberapa jenis pekerjaan pendahuluan, sebagai berikut :
1. Pekerjaan pembersihan lokasi
2. Pembuatan bedeng dan gudang
3. Persiapan listrik dan air kerja
4. Pemasangan bouw plank
Untuk mempersempit biaya pembangungan, pengawasan dan pelaksanaan di
lapangan dilakukan oleh owner sendiri (anda sendiri) yang berhubungan
langsung dengan tukang atau pekerja.

a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi


Pekerjaan ini adalah hal penting dari pekerjaan pendahuluan agar dalam proses
pembangunan tidak terganggu dan tidak terjadi efek yang tidak diinginkan.
Lokasi harus berish dari sampah, rumput liar, pohon, akar pohon, yang bisa
menggangu kesetabilan tanah dari unsur yang bisa membusuk, sehingga tidak
terjadi penurunan permukaan tanah akibat beban bangunan.
Lahan yang harus dibersihkan sesuai dengan ukuran tanah dari perencanaan
pembangunan rumah.

b. Pembangunan Bedeng dan Gudang


Kenapa harus membangun bedeng, karena tujuannya adalah untuk tempat
tinggal sementara bagi tukang dan pekerja selama pelaksanaan pembangunan.
Sedangkan gudang adalah tempat penyimpanan material bangunan agar
terlindung dari hujan dan panas ataupun menghindari agar tidak hilang.
Pembangunan bedeng dan gudang ini bisa saja tidak ada jika sudah ada tempat
sementara bagi tukang dan pekerja, juga untuk penyimpanan material agar
terlindungi.
Dan jika bangunan bedeng dan gudang ini akan dibuat, maka material yang
dibutuhkan di antaranya balok kayu, triplek, papan, dan atap seng atau asbes.
Sebagai contoh ukuran bedeng yang dibutuhkan adalah 3 x 4 m dan gudang 2 x
3 m. Satuan dalam pembangunan pekerjaan pembuatan bedeng dan gudang
adalah m2.

c. Persiapan Listrik dan Air Kerja


Persiapan listrik dan air tentunya untuk keperluan pembangunan rumah sejak
dari awal pekerjaan sampai akhir tidak terhambat. Akan lebih baik sumber listrik
dari sumber yang terdekat dengan tempat pembangunan. Dan jika di lokasi sulit
untuk mendapatkan sumber air Anda harus melakukan pengeboran titik air yang
kemudian disedot menggunakan jet pump. Atau juga membuat sumur tergantung
perencanaan yang sudah ada dalam gambar kera, sehingga penempatan
pembuatan sumur atau titik pengeboran sesuai dengan gambar kerja.

d. Pemasangan Bouw Plank


Pemasangan bouw plank adalah pekerjaan yang dilakukan sebelum penggalian
fondasi, dengan cara menarik garis lurus sepanjang lahan yang akan dibangun
dengan benang, yang dipasang di papan yang menempel di pancang kayu balok
4/6 cm.
Pemasangan bouw plank harus sesuai dengan ukuran dan tata letak ruang yang
ada di gambar denah dan di tandai dengan cat atau tinta terang pada papan
bouw plank agar kelihatan dan tidak salah menempatkan benang. Satuan dalam
perhitungan bouw plank adalah m'.

4. Pekerjaan Pembuatan Fondasi


Setelah tahapan survei, perencanaan pembangunan, dan pekerjaan pendahuluan,
yang tidak kalah pentingnya sebelum bangunan ini berdiri tentunya harus dibuat
dulu fondasi. Jenis fondasi sangat beragam, diantaranya adalah fondasi menerus,
fondasi telapak, tiang pancang, bor pile, dan fondasi sumuran. Dan dalam tulisan ini
fondasi yang digunakan adalah fondasi menerus yang dipakai adalah batu kali dan
fondasi telapak.
Tahapan pekerjaan fondasi, sebagai berikut:
a. Pekerjaan Penggalian Tanah Fondasi
Berdasarkan perencanaan gambar kerja dan ukuran dan garis lurus benang
pada pemasangan bouw plank, pekerjaan penggalian tanah fondasi bisa di
mulai, sesuai dengan jenis fondasi yang akan dibuat. Satuan perhitungan
pekerjaan penggalian tanah fondasi adalah m 3.

b. Urugan Pasir Bawah Fondasi & Bawah Lantai


Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan
beban, sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata. Urugan pasir
bawah fondasi adalah pengurugan yang ditempatkan di permukaan lobang
fondasi yang digali, sedangkan pengurugan bawah lantai adalah pengurugan
permukaan tanah asli sebeleum pemasangan keramik lantai. Ketebalan urugan
pasir yang dipadatkan 5 - 10 cm sesuai dengan kondisi tanah. Satuan
perhitungan urugan pasir adalah m3.

c. Lantai Kerja - Pembuatan Fondasi


Lantai kerja adalah adukan sebelum pasangan batu kali di atas urugan pasir
dengan ketebalan 3 -5 cm. Bahan adukan lantai kerja ini adalah semen, pasir,
dan split dengan perbandingan 1 : 4 : 5. Satuan perhitungan pekerjaan lantai
kerja ini adalah m3.

d. Pemasangan Fondasi Batu Kali


Tujuan dari pemasangan fondasi batu kali adalah untuk menahan beban yang
ada di atasnya, baik itu beban vertikal maupun beban horizontal. Pasangan batu
kali ini diisi dengan adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 5. Satuan
dalam perhitungan pasangan fondasi batu kali ini adalah m3.
Perhitungan volume pekerjaan fondasi batu kali terbagi menjadi dua luasan, yaitu
persegi panjang dan segitiga.

e. Urugan Tanah Galian Fondasi


Pekerjaan urugan tanah galian fondasi dikerjakan setelah pemasangan fondasi
batu kali, yaitu mengurug di sela-sela pasangan batu kali. Dan tanah urugan
harus dipadatkan. Satuan dalam perhitungan pekerjaan urugan tanah galian
fondasi ini adalah m3.

f. Peninggian Elevasi Lantai


Peninggian elevasi lantai dapat menggunakan sisa-sisa pasir yang sudah
disaring kebanyakan batu-batu kecil yang tidak terpakai untuk bahan adukan dan
tanah urugan dengan pemadatan yang tinggi. Satuan perhitungan pekerjaan
peninggian elevasi lantai ini adalah m3.

g. Fondasi Telapak
Pekerjaan fondasi telapak ini bertujuan untuk memperkuat struktur bangunan,
memikul beban vertikal seperti beban mati atau beban hidup, serta beban
horizontal gempa dan angin. Satuan perhitungan fondasi telapak ini adalah  m3.

5. PEKERJAAN BETON
Pada era pembangunan sekarang ini konstruksi bangunan menunjukkan
perkembangan cepat yang tidak lepas dengan konstruksi beton. Konstruksi beton ini
berfungsi memikul beban vertikal dan horizontal, dan menguraikannya ke
permukaan tanah. Bahan-bahan konstruksi beton ini adalah besi beton, air, semen,
split, dan pasir.
Di bawah ini adalah jenis pekerjaan beton dalam pembangunan rumah :

a. Pekerjaan Beton Sloof 15/15


Pekerjaan sloof berfungsi memikul beban dinding bata merah dan meratakan
permukaan bangunan. Sloof terletak di atas seluruh pasangan batu kali sesuai
dengan tata letak ruangan rumah. Pekerjaan sloof ini dengan campuran material
semen, pasir pasang, dan split dengan perbandingan 1 : 3 : 5. Satuan dalam
perhitungan pekerjaan beton sloof adalah m3.

b. Pekerjaan Beton Kolom Utama 15/25


Beton kolom utama merupakan struktur utama dalam membangun rumah yang
berfungsi menahan beban. Semua beban di atas akan terurai melalui kolom
utama dan dipikul oleh fondasi telapak. Satuan perhitungan pekerjaan beton
kolom utama adah m3.

c. Pekerjaan Beton Kolom Praktis 13/13


Beton kolom praktis berfungsi untuk pendukung dinding bata merah dengan
jarak tertentu dan setiap sudut pertemuan dinding bata. Satuan dalam
perhitungan pekerjaan beton kolom praktis adalah m3.

d. Pekerjaan Beton Ring Balk 13/13


Pekerjaan pembuatan beton ring balk diletakkan di atas dinding bata merah yang
berfungsi sebagai pengikat dinding bata merah. Secara teknis berfungsi sebagai
pemikul beban bagian atap rumah dan menguraikannya ke kolom utama dan
kolom praktis. Satuan dalam perhitungan pekerjaan ring balk 13/13 adalah m3.

e. Pekerjaan Dak Beton t = 10 cm


Pekerjaan dak beton terletak di atas dinding yang berfungsi sebagai lantai atas,
juga sebagai atap teras dan dak talang air. Tebal lantai yang digunakan 12 cm,
sedangkan atap dak talang air tebalnya 10 cm. Satuan perhitungan pekerjaan
dak beton adalah m3.

f. Pekerjaan Beton Konsol Kanopi


Pekerjaan beton konsol kanopi berfungsi sebagai topping jendela dan teras dari
cahaya matahari dan tampiasan hujan. Beton ini berada di atas jendela dan teras
dengan ketebalan 6 - 8 cm. Satuan dalam perhitungan pekerjaan beton konsol
kanopi adalah m3.

6. PEKERJAAN PEMASANGAN BATA MERAH DAN PLESTERAN

Dalam hal pekerjaan pembuatan dinding relatif beragam dalam pemakaian material,
di antaranya bata merah, batako, hebel, celcon dan dinding partisi (gipsum dan
multiplek). Dari semua jenis material dinding tersebut semuanya mempunyai
keunggulan dan kualitas berbeda.

Pembahasan kali ini dalam pembangunan dinding rumah biasanya menggunakan


material bata merah dan adukan semen pasir sebagai perekat dan pengikat. Bata
merah harganya realtif terjangkau dan memiliki keunggulan, yaitu membuat dinding
jauh berkualitas dibandingkan dengan material lainnya.

Pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pasangan bata merah dan plesteran ini
adalah :

a. Pemasangan Bata Merah


Pekerjaan pemasangan dinding bata merah berfungsi membatasi tata letak
antara ruangan dalam rumah dan bagian luar rumah, juga untuk pembatas
antara ruangan dalam antara lain seperti ; ruang tamu, ruang keluarga, ruang
tidur, dapur, dan wc, dll. Selanjutnya untuk pengikat dan perekat antara bata
merah memakai adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 5.
Pemasangan dinding bata merah terletak di atas beton sloof. Satuan perhitungan
pekerjaan pemasangan bata merah adalah m 2.

b. Pekerjaan Plesteran dan Pengacian


Pekerjaan plesteran dan pengacian berfungsi sebagai pelindung dinding bata
merah dari cuaca agar tahan lama. Yang pertama dikerjakan tentunya plesteran
dulu dan bahan yang termasuk dalam campuran plesteran adalah semen dan
pasir pasang dengan perbandingan 1 : 5. Kemudian setelah pekerjaan plesteran
selesai baru pekerjaan pengacian dengan bahan material dari semen. Sebelum
menghitung volume pekerjaan plesteran terlebih dahulu harus menghitung luas
dinding bata merah yang tidak dipasang plesteran seperti dinding yang
berbatasan dengan dinding bata merah rumah orang lain. Satuan perhitungan
pekerjaan plesteran dan acian adalah m2.

c. Pekerjaan Pemasangan Batu Alam (Batu Candi)


Pekerjaan pemasangan batu alam ini sebagai ornamen tidak semua
pembangunan diharuskan memakai batu alam ini, akan tetapi disesuaikan
dengan keinginan Anda sebagai pemilik bangunan berfungsi sebagai pemanis
saja. Jenis batu alam sangat beragam, antara lain batu marmer, granite, batu
alam palimanan, dan batu candi. Satuan dalam menghitung pekerjaan
pemasangan dinding batu alam (batu candi ) adalah m 2.

d. Pekerjaan Pemasangan Glass Block


Material dalam pekerjaan pemasangan Glass Block ini adalah kaca yang
berfungsi sebagai pencahayaan matahari ke dalam ruangan tertutup. Glass
block ini juga berfungsi sebagai ornamen variasi eksterior bagian dinding rumah.
Satuan dalam perhitungan pekerjaan pemasangan Glass Block ini adalah bh
(buah).

7. JENIS & PEKERJAAN PEMASANGAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA


Dalam pekerjaan pemasangan kusen baik
itu kusen pintu juga kusen jendela untuk
pembangunan rumah sampai saat ini
masih banyak menggunakan material dari
kayu, meskipun sekarang sudah ada
material kusen dari alumunium. Material
kayu dari pembuatan kusen ini yang
dipakai dari kelas 1 - 3. Termasuk daun
pintu dan jendela pun menggunakan
material kayu.
Pemasangan Kusen, Daun Pintu dan Daun Jendela

Material semua kusen, daun pintu, dan daun jendela yang digunakan sebagai
contoh dalam perhitungan di posting ini menggunakan jenis kayu kamper
samarinda oven dengan finishing melamic gloss warna. Tahapan pekerjaan yang
termasuk dalam pekerjaan pemasangan kusen, daun pintu dan daun jendela, di
antaranya pemasangan kusen kayu kamper 6/12, pemasangan daun pintu panel
dan daun jendela, pemasangan kaca polos 6 mm, pemasangan perlengkapan
pintu (engsel, tarikan pintu dan kunci), dan pemasangan perlengkapan daun
jendela (engsel, slot, dan jangka).

 Detil Kusen Pintu P1


Kusen pintu P1 adalah tipe Pintu Panel Dobel (Pintu Kori) yaitu yang berdaun
pintu 2 bh dengan ketebalan 3 cm berdampingan yang terletak di depan ruang
tamu berfungsi sebagai pintu utama.

 Detil Kusen Pintu P2


Kusen pintu P2 adalah tipe Pintu Panel Single dengan ketebalan 3 cm yang
digunakan untuk pintu kamar, pintu dapur, pintu samping, dan pintu belakang.

 Detil Kusen Pintu P3


Kusen pintu P3 adalah tipe Pintu Panel Single dengan ketebalan 3 cm yang
digunakan untuk pintu kamar mandi (WC).

 Detil Kusen Jendela J1


Kusen jendela tipe J1 dibuat dengan tinggi 122 cm dan lebarnya 182 cm, yang
digunakan untuk jendela kamar depan berfungsi sebagai sirkulasi udara.

 Detil Kusen Jendela J2


Kusen jendela tipe J2 dibuat dengan tinggi 182 cm dan lebar 50 cm, yang
terletak di samping kiri dan kanan pintu utama/pintu panel dobel (pintu kori) yang
berfungsi sebagai pemantul sinar matahari untuk menerangi ruang tamu.

 Detil Kusen Jendela J3


Kusen jendela tipe J3 dibuat dengan tinggi 122 cm dan lebar 70 cm, yang
terletak di belakang ruang dapur dan berfungsi sebagai sirkulai udara, juga
digunakan di kamar tidur belakang.

 Detil Kusen Jendela J4


Kusen jendela tipe J4 dibuat dengan tinggi 87 cm dan lebar 62 cm, yang
terletak di kamar tidur paling belakang dan berfungsi sebagai sirkulasi udara.

 Detil Kusen Bouvenligh


Kusen Bouvenligh dibuat dengan tinggi 37 cm dan lebar 27 cm, yang terletak di
atas kusen jendela dan kusen pintu, yang berfungsi sebagai sirkulasi udara.

8. PEKERJAAN RANGKA ATAP


Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau
ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan
terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja
ringan di antaranya adalah:
a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt)
pada kedua tumpuannya.
b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.
f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan
pekerjaan.

Pemasangankonstruksi rangka atap baja ringan


Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
a. Dipasang langsung di atas ringbalk.
b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate.

Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari,


karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling)
ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman
dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga
terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan
kuda-kuda menjadi kurang stabil.

9. PEKERJAAN PEMASANGAN PLAFOND


Langkah-langkah pelaksanaan Pekerjaan Plafond Gypsum dan GRC adalah
sebagai berikut:
a. Persiapan
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond gypsum
dan GRC.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board GRC board, list gypsum,
hollow 2/4 & 4/4, sekrup gypsum, textile tape, compound, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran,
schafolding, gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape, ampelas, cutter,
selang dan air.

b. Pengukuran
 Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
 Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke
dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
c. Pasang rangka hollow
 Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan
rangka hollow  pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
 Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat
beton  dengan menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara
rangka hollow dengan menggunakan sekrup gypsum.
 Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
 Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.

d. Pemasangan plafond gypsum dan GRC


 Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta instalasi
ME sudah terpasang semua, maka lembaran gypsum dan GRC dapat mulai
dipasang.
 Untuk gypsum dan GRC, pertemuan diatur secara menyilang.
 Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar,
sehingga kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan lembaran
gypsum dan GRC.
 Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum dan
GRC sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
 Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimal 30
cm.
 Setelah lembaran gypsum dan GRC terpasang semua, cek leveling
permukaan plafond.

e. Finishing plafond gypsum dan GRC


 Untuk gypsum dan GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile tape
dan  di compound kemudian digosok dengan ampelas untuk mendapatkan
permukaan yang rata/flat.
 Tutup semua kepala sekrup dengan compound  lalu gosok dengan ampelas
halus.
 Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list
plafond gypsum. Untuk List plafond gypsum dipasang pada pertemuan antara
dinding dan plafond dengan perkuatan menggunakan compound jenis casting
+ lem.

10. PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK

11. PEKERJAAN SANITARI

12. PEKERJAAN INSTALASI AIR

13. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

14. PEKERJAAN PENGECATAN

15. TABEL RENCANA ANGGARAN BIAYA

http://constructibuilding.blogspot.co.id/2015/03/tahapan-pembangunan-
rumah.html

Anda mungkin juga menyukai