a. Survei Lokasi
Anda yang berniat membangun rumah dan belum memiliki lahan sebaiknya
melakukan suvei dan memilih lahan yang cocok untuk tempat tinggal. Dan jika
anda sudah memiliki lahan, tujuan survei ini juga adalah untuk menentukan
posisi dan tata letak rumah, mengukur lahan yang akan dibangun, dan
menentukan pembuangan limbah.
b. Survei Material
Tujuan survei material ini agar ketika pembangunan di mulai tidak terhambat
dengan urusan material yang sebelumnya tidak dipersiapkan dan tidak
diperhitungkan. Dan untuk efektipitas waktu agar suplai material lancar sehingga
pekerjaan tidak tertunda. Oleh karena itu akan lebih baik tempat pembelian
material di tempat yang terdekat dengan lokasi pembangunan. Hal ini
merupakan salah satu langkah penghematan waktu dan biaya pengeluaran yang
tidak terduga.
c. Survei Lingkungan
Lingkungan hal yang sangat penting untuk Anda perhitungkan dalam
pembangunan rumah tinggal. Karena lingkungan suatu ikatan sosial antara
masyarakat di sekitarnya. Lingkungan yang Anda pilih harus aman, nyaman, dan
tentram yang tentunya berpengaruh dalam pelaksanaan pembangunan dan
tentunya setelah rumah itu telah Anda tempati.
2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Setelah langkah pertama dilakukan dalam pembangunan rumah yaitu survei lokasi,
material, dan lingkungan . Dengan survei Anda mendapatkan data-data akurat dan
lengkap meliputi ukuran tanah yang akan Anda bangun rumah, material yang
diperlukan, dan lingkungan yang aman, nyaman. Selanjutnya adalah perencanaan
pembangunan rumah mulai dari mendesain bangunan, menghitung rencana
anggaran biaya (RAB), dan pelaksanaan pembangunan.
a. Desain Bangunan
Desain bangunan adalah proses menggambar sesuai dengan hasil survei lahan
tanah, dan membentuk gambar bangunan yang diinginkan. Dengan
menggambar bangunan akan didapatkan bentuk dan type rumah yang sesuai
dengan keinginan baik dari segi interior maupun eksterior. Sehingga tercipta
yang disebut gambar rencana dan gambar kerja.
Gambar rencana meliputi gambar denah yaitu gambar tata letak ruang pada
bangunan serta ukurannya, gambar tampak depan rumah, gambar tampak
belakang, gambar tampak samping, gambar potongan melintang, dan gambar
potongan memanjang. Dan gambar kerja meliputi gambar detail dari bentuk
gambar rencana. Dengan demikian akan memudahkan pengerjaan
pembangunan rumah yang direncanakan.
Jumlah Total
(Rp.)
Dibulatkan (Rp.)
Terbilang
g. Fondasi Telapak
Pekerjaan fondasi telapak ini bertujuan untuk memperkuat struktur bangunan,
memikul beban vertikal seperti beban mati atau beban hidup, serta beban
horizontal gempa dan angin. Satuan perhitungan fondasi telapak ini adalah m3.
5. PEKERJAAN BETON
Pada era pembangunan sekarang ini konstruksi bangunan menunjukkan
perkembangan cepat yang tidak lepas dengan konstruksi beton. Konstruksi beton ini
berfungsi memikul beban vertikal dan horizontal, dan menguraikannya ke
permukaan tanah. Bahan-bahan konstruksi beton ini adalah besi beton, air, semen,
split, dan pasir.
Di bawah ini adalah jenis pekerjaan beton dalam pembangunan rumah :
Dalam hal pekerjaan pembuatan dinding relatif beragam dalam pemakaian material,
di antaranya bata merah, batako, hebel, celcon dan dinding partisi (gipsum dan
multiplek). Dari semua jenis material dinding tersebut semuanya mempunyai
keunggulan dan kualitas berbeda.
Pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pasangan bata merah dan plesteran ini
adalah :
Material semua kusen, daun pintu, dan daun jendela yang digunakan sebagai
contoh dalam perhitungan di posting ini menggunakan jenis kayu kamper
samarinda oven dengan finishing melamic gloss warna. Tahapan pekerjaan yang
termasuk dalam pekerjaan pemasangan kusen, daun pintu dan daun jendela, di
antaranya pemasangan kusen kayu kamper 6/12, pemasangan daun pintu panel
dan daun jendela, pemasangan kaca polos 6 mm, pemasangan perlengkapan
pintu (engsel, tarikan pintu dan kunci), dan pemasangan perlengkapan daun
jendela (engsel, slot, dan jangka).
b. Pengukuran
Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan dibantu
menggunakan selang air.
Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan ke
dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.
c. Pasang rangka hollow
Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan
rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik tetap plofond.
Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke plat
beton dengan menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan antara
rangka hollow dengan menggunakan sekrup gypsum.
Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling) dengan
menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa dimatikan.
http://constructibuilding.blogspot.co.id/2015/03/tahapan-pembangunan-
rumah.html