Yth.
1. Menteri Pekerjaal Umum dan Perumahan Rakyat;
2. Menteri Keuangan;
3. Menteri Da.lam Negeri;
4. Menteri Kesehatal;
5. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
6. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
7. Para Gubernur;
8. Para Bupati/Walikota;
di seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
NOMOR 1 TAHUN 2024
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN
LAYANAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
A. LATAR BELAKANG
Presiden Republik Indonesia telah mengeluarkan Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahtn 2024 tentang Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik
pada tanggal 29 Januari 2024. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun' 2024
tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan
Air Limbah Domestik diterbitkan dalam rangka pemenuhan hak dasar
masyarakat untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat,
meningkatkal kualitas kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan
penyakit bawaan air, menurunkar prevalensi dan mencegah terjadinya
stunting, dan mengurangi laju pengambilan air tanah oleh masyarakat,
yang juga merupakan upaya mendukung pencapaian target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024
serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable
Development Goals (SDGs).
Penerbitan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2024 tentang
Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik perlu ditindaklanjuti dengan pedoman yang lebih
jelas dan rinci agar penyelenggaraan kegiatannya dapat terlaksana
dengan efektif, akuntabel, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sehubungan dengan hal tersebut dan untuk melaksanakan Diktum
KEDUA angka 1 Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2024 tentang
Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik perlu menetapkan Surat Edaran Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional tentang Pedoman Pelaksanaan Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
3. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015
tentang Sistem Penyediaan Air Minum;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 tentang Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
7. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2021 tentang Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2
8. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2021 tentang Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional;
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang
Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
04/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
13 Tahun 2020 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 3 Tahun 2022
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3
a. mengatur tata kelola penyelenggaraan kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah
domestik;
b. menjaga akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah
domestik; dan
c. memandu agar penyelenggaraan kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah
domestik dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
D. RUANG LINGKUP
Lingkup Surat Edaran ini meliputi pengaturan mengenai
penyelenggaraan kegiatan percepatan penyediaan air minum dan
layanan pengelolaan air limbah domestik yang terdiri atas:
1. Organisasi pelaksana kegiatan;
2. Tahapan kegiatan; dan
3. Persyaratan lainnya.
E. ISI EDARAN
1. Penyelenggara kegiatan percepatan percepatan penyediaan air
minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik dilaksanakan
secara terpadu oleh kementerian/lembaga terkait dan pemerintah
daerah sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2024
tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan
Pengelolaan Air Limbah Domestik yang terdiri atas:
a. Pemerintah Pusat:
v. Kementerian Kesehatan;
4
vi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
b. Pemerintah Daerah:
a. perencanaan;
b. pelaksanaan;
c. pemantauan dan evaluasi; dan
d. pelaporan,
5
Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.
6
Umum dan Perumahan Ralryat. Seluruh tahapan penyelenggaraan
kegiatan percepatan penyediaan air mimrm dan layanan
pengelolaan air limbah domestik sebelum ditetapkannya Surat
Edaran ini berlaku sah dan dapat dilanjutkan prosesnya sepanjang
sesuai dengan ketentuan daiam Surat Edaran ini.
F. PtrNUTUP
Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
15 Februari 2024
pada tanggal
MENTtrRI PtrRtrNCANAAN
PtrMBANGUNAN NASIONAL/
KEPALA BADAN PERENCANAAN
PtrMBANGUNAN NASIONAL, TI4 -
SUHARSO MONOARFA
1
LAMPIRAN
SURAT EDARAN MENTERI PPN/
KEPALA BAPPENAS
NOMOR 1 TAHUN 2024
TENTANG PEDOMAN
PELAKSANAAN PERCEPATAN
PENYEDIAAN AIR MINUM DAN
LAYANAN PENGELOLAAN AIR
LIMBAH DOMESTIK
PEDOMAN PELAKSANAAN
PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN LAYANAN PENGELOLAAN
AIR LIMBAH DOMESTIK
KATA PENGANTAR
Suharso Monoarfa
DAFTAR ISI
-1-
9. Perluasan SPAM adalah upaya untuk penambahan cakupan
pelayanan SPAM, yang dapat meliputi pemanfaatan Air Minum
curah untuk mendukung upaya memperluas cakupan
pelayanan.
10. Sambungan Rumah yang selanjutnya disingkat SR adalah jenis
sambungan pelanggan yang mensuplai airnya langsung ke
rumah-rumah, biasanya berupa sambungan pipa-pipa
distribusi air melalui meter air dan instalasi pipanya di dalam
rumah.
11. Infrastruktur Air Baku adalah sarana dan prasarana
pengambilan dan atau penyediaan air baku yang bersumber
dari mata air, cekungan air tanah, air permukaan (sungai,
danau, waduk/bendungan), yang memenuhi baku mutu
tertentu sebagai air baku untuk air minum.
12. Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber
daya air dalam satu atau lebih daerah aliran Sungai dan/atau
pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan
2.000 (dua ribu) kilometer persegi.
13. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik yang selanjutnya
disingkat SPALD adalah serangkaian kegiatan pengelolaan air
limbah domestik dalam satu kesatuan dengan prasarana dan
sarana pengelolaan air limbah domestik.
14. SPALD Terpusat yang selanjutnya disebut SPALD-T adalah
sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengalirkan air
limbah domestik dari sumber secara kolektif ke sub-sistem
Pengolahan Terpusat untuk diolah sebelum dibuang ke badan
air permukaan.
15. SPALD Setempat yang selanjutnya disebut SPALD-S adalah
sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air
limbah domestik di lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur
hasil olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke sub-
sistem Pengolahan Lumpur Tinja.
-2-
16. Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik yang selanjutnya
disingkat IPALD adalah bangunan air yang berfungsi untuk
mengolah air limbah domestik.
17. Sub-sistem Pelayanan adalah prasarana dan sarana untuk
menyalurkan air limbah domestik dari sumber melalui
perpipaan ke Sub-Sistem Pengumpulan.
18. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang selanjutnya disingkat
IPLT adalah instalasi pengolahan air limbah yang dirancang
hanya menerima dan mengolah lumpur tinja yang berasal dari
sub-sistem Pengolahan Setempat.
19. Sub-sistem Pengangkutan adalah sarana untuk memindahkan
lumpur tinja dari Sub-sistem Pengolahan Setempat ke Sub-
sistem Pengolahan Lumpur Tinja.
20. Tangki septik adalah suatu ruangan kedap air terdiri dari
satu/beberapa kompartemen yang berfungsi membentuk
bahan-bahan larut air dan gas sesuai dengan kecepatan aliran
yang lambat, sehingga memberi kesempatan untuk terjadi
pengendapan terhadap suspensi benda-benda padat dan
kesempatan untuk penguraian bahan-bahan organik oleh
jasad anaerobik membentuk bahan-bahan larut air dan gas.
21. Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman yang selanjutnya disingkat Direktorat SSPIP
mempunyai tugas dalam mengkoordinasikan pelaksanaan
penyusunan dan perumusan kebijakan dan strategi,
perencanaan teknis, pelaksanaan kebijakan, pembinaan dan
pengawasan, pembinaan pelaksanaan norma, standar,
prosedur, dan kriteria perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kinerja, serta fasilitasi pemberdayaan bidang pengembangan
sistem penyediaan air minum dan air limbah domestik.
22. Direktorat Air Minum adalah Unit Kerja yang mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan perumusan kebijakan dan
strategi, perencanaan teknis, pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan pengawasan, pembinaan pelaksanaan norma,
-3-
standar, prosedur, dan kriteria perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kinerja, serta fasilitasi pemberdayaan bidang
pengembangan sistem penyediaan air minum.
23. Direktorat Sanitasi adalah Unit Kerja yang mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan perumusan kebijakan dan
strategi, perencanaan teknis, pelaksanaan kebijakan,
pembinaan dan pengawasan, pembinaan pelaksanaan norma,
standar, prosedur, dan kriteria perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kinerja, serta fasilitasi pemberdayaan bidang
pengembangan pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan
persampahan, dan drainase lingkungan.
24. Direktorat Air Tanah dan Air Baku adalah Unit Kerja yang
mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pelaksanaan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta perencanaan,
persiapan, dan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan air
tanah dan air baku, serta sarana dan prasarana konservasi air
tanah dan air baku.
25. Balai Prasarana Permukiman Wilayah yang selanjutnya
disingkat BPPW adalah Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai
tugas melaksanakan perencanaan dan penyiapan teknis,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan sarana
dan prasarana permukiman, pengelolaan informasi
pelaksanaan pembangunan permukiman, penanggulangan
pasca bencana, dan fasilitasi serah terima aset.
26. Balai Besar Wilayah Sungai/Balai Wilayah Sungai yang
selanjutnya disingkat BBWS/BWS adalah unit pelaksana
teknis Kementerian PUPR yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai.
27. Pengawasan Kualitas Air Minum yang selanjutnya disingkat
PKAM adalah pengawasan atau pemantauan air minum dalam
rangka upaya penyehatan yang dilakukan secara internal oleh
penyelenggara SPAM dan eksternal oleh Dinas Kesehatan yang
-4-
dilakukan melalui surveilans, uji laboratorium, analisis risiko,
dan/atau rekomendasi tindak lanjut.
28. Sistem Informasi Pemrograman dan Penganggaran yang
selanjutnya disebut SIPPa adalah aplikasi yang digunakan
dalam pengusulan kegiatan Inpres.
-5-
B. GAMBARAN SINGKAT KEGIATAN
1. Umum
-6-
hingga tahun 2035 mencapai Rp 31,2 Triliun, serta kebutuhan
penanganan lanjutan untuk Pekalongan Raya sebesar Rp 6,7
Triliun.
-7-
domestik ini berkontribusi sebesar 0,39% untuk target akses
sanitasi layak dan 2,6% untuk target akses sanitasi aman.
-8-
2020-2024 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs).
2. Dasar Hukum
-9-
Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6856);
e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6405) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja
menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6856);
f. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6757);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149);
- 10 -
i. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional
Tahun 2010-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5262);
j. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang
Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 345, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5802);
k. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5888) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6402);
l. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
m. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 105, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6056);
n. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6173);
- 11 -
o. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
p. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubemur Sebagai
Wakil Pemerintah Pusat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6224);
q. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6634);
r. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
4) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor
3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 259);
s. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
t. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
- 12 -
(RPJMN) Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
u. Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2023 tentang
Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 90);
v. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2023 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 111);
w. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik;
x. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 50/PRT/M/2015 tentang Izin Penggunaan
Sumber Daya Air (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1822);
y. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan
Sistem Penyediaan Air Minum (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1154);
z. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1323).
aa. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2016
tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1400) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
71 Tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif
Air Minum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 406);
- 13 -
bb. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 04/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 456);
cc. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017
tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang
Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451);
dd. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 tahun 2018
tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran,
Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 155);
ee. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 4 tahun 2020 tentang Prosedur
Operasional Standar Penyelenggaraan Sistem Penyediaan
Air Minum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 130);
ff. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 23 tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-
2024 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1120);
gg. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek
Strategis Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 1034) sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2023
tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021
tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional
- 14 -
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
904);
hh. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 55);
ii. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 259.K/GL.01/MEM.G/2022 tentang Standar
Penyelenggaraan Izin Pengusahaan Air Tanah;
jj. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 291 K/GL.01/MEM.G/2023 Tahun 2023 tentang
Standar Penyelenggaraan Persetujuan Penggunaan Air
Tanah; dan
kk. Surat Edaran Dirjen Cipta karya Nomor 45/SE/DC/2022
Tentang Petunjuk Teknis Kebijakan, Perencanaan, dan
Perancangan Penyelenggaraan SPAM.
3. Tujuan Kegiatan
- 15 -
(SDGs), khususnya tujuan nomor enam yaitu menjamin
ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi
yang berkelanjutan untuk semua.
4. Lingkup Kegiatan
- 16 -
2) Penyediaan Air Baku melalui optimalisasi
infrastruktur air baku yang telah tersedia dalam
memenuhi kebutuhan pemanfaatan kapasitas SPAM
belum terpakai serta pembangunan infrastruktur air
baku untuk menunjang perluasan SPAM Jaringan
Perpipaan yang dilaksanakan melalui Inpres.
3) Dukungan Teknis, merupakan kegiatan pendukung
yang meliputi administrasi kegiatan, pengawasan
teknis/supervisi serta jika diperlukan termasuk
penyusunan atau reviu desain teknis.
- 17 -
keberfungsian dan keberlanjutan penyediaan
infrastruktur SPALD yang telah dibangun.
5. Jadwal Kegiatan
- 18 -
Tabel 1 Jadwal kegiatan implementasi Inpres Tahap 1
Dec-23 Jan-24 Feb-24 Mar-24 Apr-24 May-24 Jun-24 Jul-24 Aug-24 Sep-24 Oct-24 Nov-24 Dec-24
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
19
Tabel 2 Jadwal kegiatan implementasi Inpres Tahap 2
Dec-23 Jan-24 Feb-24 Mar-24 Apr-24 May-24 Jun-24 Jul-24 Aug-24 Sep-24 Oct-24 Nov-24 Dec-24
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
B Tahap 2: Kegiatan susulan dengan dokumen kriteria kesiapan yang sudah lengkap
1 Pengusulan
Paket Kegiatan
2 Verifikasi
Lokasi Prioritas
3 Verifikasi RC
teknis
4 Konsolidasi
Hasil dan
Penyiapan SKB
5 Proses
Penerbitan SKB
6 Administrasi
Penganggaran
7 Pengadaan
barang/jasa
8 Pelaksanaan
Konstruksi
paket kegiatan
JDL hingga SR
serta perluasan
layanan SPALD-
T dan SPALD-S
9 Pelaksanaan
Konstruksi
paket kegiatan
JDB hingga SR
serta air baku
10 Serah Terima
Pengelolaan
20
Tabel 3 Jadwal kegiatan implementasi Inpres tahap 3
Dec-23 Jan-24 Feb-24 Mar-24 Apr-24 May-24 Jun-24 Jul-24 Aug-24 Sep-24 Oct-24 Nov-24 Dec-24
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
21
C. ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN
1. Pemerintah
a. Kementerian PPN/Bappenas
Kementerian PPN/Bappenas dalam mengoordinasikan
kegiatan percepatan penyediaan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik; merumuskan kriteria
kesiapan dan pemanfaatannya, dan menyusun indikasi
lokasi, prioritas, dan target kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air
limbah domestik bersama Kementerian PUPR; melakukan
verifikasi dan penilaian sebagai dasar penentuan kegiatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air
limbah domestik bersama Kementerian PUPR;
menetapkan daftar kegiatan percepatan penyediaan air
minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik
bersama Kementerian PUPR; menetapkan pedoman
pelaksanaan kegiatan percepatan penyediaan air minum
dan layanan pengelolaan air limbah domestik;
mengoordinasikan penyusunan kebijakan, program, dan
kegiatan keberlanjutan penyediaan air minum dan
layanan pengelolaan air limbah domestik; melakukan
pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan percepatan penyediaan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik bersama
kementerian/lembaga terkait; mengoordinasikan
penyelesaian kendala serta hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan percepatan penyediaan air minum dan
penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik; dan
22
melaporkan hasil pelaksanaan Instruksi Presiden kepada
Presiden.
b. Kementerian PUPR
Kementerian PUPR dalam merumuskan kriteria kesiapan
dan pemanfaatannya, dan menyusun indikasi lokasi,
prioritas, dan target kegiatan percepatan penyediaan air
minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik
bersama Kementerian PPN/Bappenas; menentukan
kriteria teknis dan rencana penanganan sebagai dasar
verifikasi dan penilaian dalam kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air
limbah domestik; melakukan verifikasi dan penilaian
sebagai dasar penentuan kegiatan penyediaan air minum
dan layanan pengelolaan air limbah domestik Bersama
Kementerian PPN/Bappenas; menetapkan daftar kegiatan
percepatan pembangunan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik bersama Kementerian
PPN/Bappenas; menyusun besaran pagu yang
direncanakan berdasarkan kriteria teknis, kapasitas, dan
target setiap kegiatan percepatan penyediaan air minum
dan layanan pengelolaan air limbah domestik;
memastikan rincian lokasi, kapasitas, target, dan pagu
setiap kegiatan percepatan penyediaan air minum dan
layanan pengelolaan air limbah domestik dalam Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran Kementerian PUPR;
melaksanakan kegiatan percepatan penyediaan air
minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik yang
dapat melibatkan perangkat daerah terkait; melakukan
pemantauan, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan percepatan penyediaan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik bersama Kementerian
PPN/Bappenas dan Menteri/Kepala Lembaga terkait;
melakukan serah terima hasil kegiatan percepatan
23
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air
limbah domestik kepada pemerintah daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
melakukan pembinaan teknis kepada pemerintah daerah
terkait dengan pengelolaan pasca konstruksi (operasi dan
pemeliharaan) dari infrastruktur SPAM Jaringan
Perpipaan, SPALD-T dan SPALD-S dari IPLT yang
terbangun.
c. Kementerian Keuangan
Kementerian Keuangan dalam menyiapkan anggaran
untuk pelaksanaan kegiatan percepatan penyediaan air
minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik
pada tahun 2024 dengan memperhatikan keuangan
negara; dan memfasilitasi untuk melakukan percepatan
proses serah terima hasil kegiatan percepatan penyediaan
air minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat kepada pemerintah daerah bersama Kementerian
Dalam Negeri.
d. Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Dalam Negeri dalam memberikan sosialisasi
kepada pemerintah daerah mengenai pelaksanaan
kebijakan percepatan penyediaan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik bersama Kementerian
PPN/Bappenas; menyiapkan dukungan kebijakan yang
dibutuhkan pemerintah daerah dalam kegiatan
percepatan penyediaan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik; melaksanakan
pembinaan dan pengawasan kepada pemerintah daerah
dan (BUMD) Air Minum dan/atau Air Limbah Domestik
dalam pelaksanaan kegiatan penyediaan air minum dan
layanan pengelolaan air limbah domestik sesuai dengan
24
kewenangannya termasuk memfasilitasi penyusunan
program dan kegiatan serta pengalokasian anggaran
dalam rangka operasi dan pemeliharaan, serta
pemantauan dan evaluasi hingga pelaporan hasil
pelaksanaan kegiatan; memfasilitasi untuk melakukan
percepatan proses serah terima sesuai ketentuan
peraturan perundangan dari Kementerian PUPR kepada
pemerintah daerah, bersama Kementerian Keuangan; dan
melakukan pembinaan kepada pemerintah daerah
khususnya Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP)
dalam melaksanakan pengawasan khususnya reviu daftar
calon penerima manfaat yang diusulkan.
e. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan dalam menyelenggarakan
komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat
terkait kebermanfaatan dalam mengakses air minum
melalui jaringan perpipaan; menyelenggarakan pemicuan
perubahan perilaku masyarakat untuk stop buang air
besar sembarangan dan edukasi kepada masyarakat
terkait akses sanitasi aman; melaksanakan pembinaan
teknis kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan
upaya penyehatan dan pengawasan kualitas air minum;
dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan upaya penyehatan dan pengawasan kualitas
air minum yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
25
g. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
melaksanakan pengawasan intern terhadap perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban akuntabilitas
keuangan negara/daerah dalam pelaksanaan kegiatan
percepatan penyediaan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik; mengoordinasikan dan
bersinergi dalam penyelenggaraan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah
bersama-sama dengan aparat pengawasan intern
pemerintah lainnya dalam pelaksanaan kegiatan
percepatan penyediaan air minum dan layanan
pengelolaan air limbah domestik; dan melakukan
pembinaan dan pengawasan manajemen risiko lintas
sektoral atas pelaksanaan percepatan penyediaan air
minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 39
Tahun 2023 tentang Manajemen Risiko Pembangunan
Nasional.
2. Pemerintah Daerah
26
kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan sampai
titik rumah tangga sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan melaksanakan kegiatan upaya
penyehatan dan pengawasan kualitas air minum.
3. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Pemerintah daerah kabupaten/kota menyiapkan dokumen
kesiapan dan memberikan kemudahan dalam menyiapkan
kelengkapan perizinan sesuai dengan kewenangannya untuk
pelaksanaan kegiatan percepatan penyediaan air minum dan
layanan pengelolaan air limbah domestik; menyediakan
dukungan program dan anggaran dalam rangka menyiapkan
dokumen kesiapan untuk pelaksanaan kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah
domestik; menyiapkan daftar tunggu pelanggan calon penerima
manfaat oleh perangkat daerah terkait yang telah direviu oleh
Inspektorat Daerah Kabupaten/Kota untuk kegiatan
percepatan penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air
limbah domestik; menyediakan dukungan lahan siap bangun
dalam rangka pelaksanaan kegiatan percepatan penyediaan air
minum dan layanan pengelolaan air limbah domestik;
menerima, mengoperasikan, dan melakukan pemeliharaan
SPAM Jaringan Perpipaan serta SPALD-T dan SPALD-S yang
telah diserahterimakan berupa hasil kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air limbah
domestik dari Kementerian PUPR; memastikan kesiapan
kelembagaan operator yang bertanggung jawab dalam
penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik, berupa
UPTD atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau BUMD
Air Limbah Domestik atau mengintegrasikan pelayanan
pengelolaan air limbah domestik dengan BUMD Air Minum
paling lambat semester I tahun 2024; menetapkan tarif air
minum sesuai ketentuan peraturan perUndang-Undangan
untuk mencapai pemulihan biaya penuh bagi BUMD Air
27
Minum; menetapkan retribusi/tarif layanan pengelolaan air
limbah domestik sesuai ketentuan peraturan perUndang-
Undangan; menyiapkan rencana peningkatan kinerja BUMD
Air Minum dan operator layanan pengelolaan air limbah
domestik yang dikoordinasikan dengan Kementerian Dalam
Negeri dan Gubernur; memberikan pembinaan dan/atau
Penyertaan Modal Daerah (PMD) kepada BUMD Air Minum
dan/atau Air Limbah Domestik dalam menunjang operasi dan
pemeliharaan SPAM dan/atau SPALD agar infrastruktur yang
terbangun dapat berkelanjutan serta meningkatkan kinerja
BUMD; memberikan edukasi kepada masyarakat terkait
kebermanfaatan dalam mengakses air minum melalui jaringan
perpipaan, akses sanitasi aman, serta penerapan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS); mendorong dan memastikan SPAM
memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan
persyaratan kesehatan sampai titik rumah tangga sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
melaksanakan kegiatan upaya penyehatan dan pengawasan
kualitas air minum; melaksanakan kegiatan pengawasan
kualitas efluen IPALD dan IPLT; melaksanakan mitigasi risiko
sosial dalam pelaksanaan pembangunan Sambungan Rumah
(SR), penyediaan air baku, pembangunan sub-sistem
pelayanan SPALD-T, pembangunan tangki septic termasuk
sarana jamban rumah tangga, dan penyediaan sarana
pengangkutan lumpur tinja; dan mendorong setiap SPAM
penerima manfaat melakukan kewajiban menjamin kualitas air
minum aman, diantaranya melalui penyusunan, penetapan,
dan pelaksanaan dokumen RPAM.
28
D. TAHAPAN KEGIATAN
Sosialisasi
Pengusulan Kegiatan
Penyusunan Daftar
Penganggaran
Pengadaan Barang/Jasa
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Pelaporan Pelaporan
Pelaksanaan komitmen
Kegiatan Pemerintah Daerah
Pasca
Pelaksanaan
Pelaporan pelaksanaan
komitmen Pemerintah
Daerah pada tahun
2025 dan 2026
29
1. Perencanaan
30
Percepatan Penyediaan Air Minum (P3AM), Kota
Besar/Sedang/Kecil Prioritas RPJMN, Kota
Baru Prioritas RPJMN, dan Ibu Kota Daerah
Otonomi Baru; PKSN Prioritas RPJMN;
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK); Kawasan
Industri (KI); Destinasi Pariwisata Prioritas
(DPP)/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
(KSPN); Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN); Daerah Tertinggal; Lokasi Perbatasan;
Daerah Transmigrasi Prioritas RPJMN; dan
Wilayah Adat Prioritas RPJMN.
c) Usulan pemerintah daerah mengenai kegiatan
perluasan SPAM jaringan perpipaan bagi SPAM
yang dibangun Pemerintah Pusat di tahun
2015-2024.
d) Usulan pemerintah daerah mengenai kegiatan
perluasan SPAM jaringan perpipaan yang telah
terbangun lainnya.
31
b. Sosialisasi
Kementerian PPN/Bappenas bersama Kementerian PUPR,
dan Kementerian Dalam Negeri melakukan sosialisasi
pelaksanaan kegiatan Inpres kepada pemerintah daerah
(provinsi/kabupaten/kota) dengan melibatkan
Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembagunan.
c. Pengusulan Kegiatan
Kegiatan Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan
Pengelolaan Air Limbah Domestik melalui Inpres
dilakukan dengan pendekatan top-down yang
diselaraskan bersama pemerintah daerah melalui
pengusulan kegiatan yang dilakukan secara langsung
oleh pemerintah daerah melalui aplikasi SIPPa dan
dilengkapi dengan dokumen kriteria kesiapan.
32
terpakai pada unit produksi dengan menyampaikan
dokumen kriteria kesiapan sebagai berikut:
33
SR beserta informasi lingkup kegiatan,
estimasi kebutuhan pendanaan, dan
dapat pula menyampaikan informasi data
teknis berupa:
34
dinyatakan kebenarannya serta
Inspektorat Daerah bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap hasil reviu atas
Data Daftar Tunggu Calon Pelanggan.
Dalam hal terdapat perbedaan alamat
pada KTP dan alamat domisili penerima
SR maka dapat menggunakan surat
keterangan domisili dari RT/RW
setempat.
Reviu daftar tunggu calon pelanggan oleh
Inspektorat Daerah Kabupaten/Kota
bertujuan untuk menguji dan
memastikan kesesuaian dan kebenaran
data Nama, NIK, dan Alamat calon
pelanggan; menguji dan memastikan
calon pelanggan mengajukan diri secara
sukarela sebagai pelanggan BUMD/UPTD
Air Minum; dan memenuhi ketentuan
kriteria penerima manfaat SR
sebagaimana tertuang pada subbab
ketentuan kriteria penerima manfaat SR.
Selengkapnya mengenai reviu terhadap
daftar tunggu calon pelanggan oleh
Inspektorat Daerah Kabupaten/Kota
dijelaskan pada dokumen Pedoman Reviu
Inspektorat Daerah yang diterbitkan oleh
Kementerian Dalam Negeri.
v. kesiapan lembaga pengelola khususnya
UPTD Air Minum yang dibuktikan dengan
SK kepala daerah tentang struktur
organisasi dan penugasan personil; serta
anggaran biaya operasi dan pemeliharaan
yang tercantum dalam DIPDA.
35
b) Kriteria Kesiapan Teknis
Kriteria kesiapan teknis penerima program
dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota calon penerima program
sampai dengan batas waktu pengusulan ke
dalam Aplikasi SIPPa. Kriteria kesiapan teknis
penerima program meliputi:
i. dokumen perencanaan teknis terinci
(DED) dan rencana anggaran biaya (RAB).
Berupa dokumen perencanaan sesuai
dengan lingkup kegiatan pembangunan
SR yang disusun sesuai dengan kaidah
yang benar. RAB harus sesuai dengan
DED yang disiapkan. Dalam hal
pemerintah daerah kabupaten/kota
memerlukan fasilitasi penyusunan
dokumen perencanaan (DED dan RAB),
maka penyusunan dokumen tersebut
dapat difasilitasi melalui program ini
dengan kriteria minimal usulan di atas
1.000 SR per sistem dengan
memperhatikan ketersediaan waktu
pelaksanaan kegiatan;
ii. dokumen justifikasi teknis yang memuat
kajian mengenai kelayakan usulan
kegiatan dengan melampirkan Surat
Pernyataan sisa kapasitas yang dapat
dimanfaatkan dalam program ini dari
Direktur Utama BUMD/Kepala UPTD Air
Minum (Format terlampir);
iii. dokumen studi lingkungan yang mengacu
kepada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor 4 Tahun
36
2021 tentang Daftar Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis
Mengenai Dampak Mengenai Lingkungan
Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup. Dengan
ketentuan sebagai berikut:
i) pembangunan jaringan distribusi
dengan rencana layanan antara
2.500 SR – 25.000 SR wajib memiliki
dokumen UKL-UPL; dan
ii) pembangunan jaringan distribusi
dengan rencana layanan < 2.500 SR
wajib memiliki dokumen SPPL;
iv. dokumen perizinan pemasangan pipa
berupa surat perizinan jalur pemasangan
pipa yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan atau persetujuan
dari masyarakat yang terdampak dengan
adanya pelaksanaan kegiatan.
2) Pengusulan Penyediaan Air Baku
Dalam pengajuan usulan kegiatan penyediaan air
baku terdapat kriteria kesiapan administrasi dan
teknis yang harus dipenuhi dan dilengkapi oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota calon penerima
program sebagai berikut.
37
kabupaten/kota calon penerima program agar
usulan yang disampaikan dapat diproses lebih
lanjut sampai dengan batas waktu pengusulan
ke dalam aplikasi SIPPa. Kriteria kesiapan
administrasi penerima program meliputi:
i. surat usulan/minat pemerintah daerah
(contoh format terlampir) yang
ditandatangani oleh kepala daerah atau
sekretaris daerah yang
mengatasnamakan kepala daerah yang
memuat usulan kegiatan penyediaan air
baku beserta informasi lingkup kegiatan
dan estimasi kebutuhan pendanaan,
ii. surat komitmen pemerintah daerah
(contoh format terlampir) yang
menyatakan kesediaan mengamankan
pelaksanaan konstruksi, perizinan, dan
hambatan sosial; melaksanakan operasi,
pemeliharaan, dan memastikan
ketersediaan anggaran sesuai
kesepakatan pemerintah daerah dengan
pemerintah pusat.
b) Kriteria Kesiapan Teknis
Kriteria kesiapan teknis penerima program
dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota calon penerima program
sampai dengan batas waktu pengusulan ke
dalam aplikasi SIPPa. Kriteria kesiapan teknis
penerima program meliputi:
i. dokumen perencanaan teknis (DED dan
RAB),
ii. Izin Pengusahaan Sumber Daya Air
(IPSDA),
38
i) sumber air baku dari air permukaan
terdiri dari sungai, danau, waduk
dan mata air yang berada di dalam
kabupaten atau kota perlu izin dari
kepala daerah dan wilayah sungai
lintas kabupaten/kota perlu izin dari
gubernur,
ii) sumber air baku dari air tanah
untuk kebutuhan pokok sehari-hari,
apabila:
(i) penggunaan air tanah paling
sedikit 100 (seratus) meter
kubik per bulan per kepala
keluarga, atau
(ii) penggunaan air tanah secara
berkelompok dengan ketentuan
lebih dari 100 (seratus) meter
kubik per bulan per kelompok;
39
iv. dokumen lingkungan
(AMDAL/UKL/UPL/SPPL).
40
ii. surat komitmen pemerintah daerah
(contoh format terlampir) yang memuat
pernyataan kesediaan mengamankan
pelaksanaan konstruksi, perizinan, dan
hambatan sosial; menerima aset yang
telah dibangun; melaksanakan operasi,
pemeliharaan, dan memastikan
ketersediaan anggaran operasi dan
pemeliharaan pada IPALD, meningkatan
kapasitas dan kinerja kelembagaan
operator yang bertanggung jawab dalam
penyediaan layanan pengelolaan air
limbah domestik, dan melaksanakan hal-
hal lain yang akan diatur melalui
Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang
Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan
SPALD-T yang dibangun melalui Inpres,
iii. Surat keterangan lembaga/instansi yang
akan mengelola infrastruktur terbangun
dan dilampirkan SK Pembentukan
(unggah peraturan kepala daerah terkait
pembentukan UPTD atau peraturan
daerah terkait pembentukan BUMD yang
memuat kewenangan pengelolaan air
limbah domestik atau untuk pemerintah
daerah yang belum membentuk
UPTD/BUMD pengelola SPALD dapat
mengunggah surat pernyataan kesediaan
untuk memisahkan fungsi operator dan
regulator dalam pengelolaan SPALD).
b) Kriteria Kesiapan Teknis (Data Rinci dan
Teknis)
41
Kriteria kesiapan teknis penerima program
dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota calon penerima program
sampai dengan batas waktu pengusulan ke
dalam aplikasi SIPPa. Kriteria kesiapan teknis
penerima program meliputi:
42
Kriteria kesiapan administrasi penerima
program merupakan ketentuan-ketentuan
administrasi yang wajib untuk dipenuhi
terlebih dahulu oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota calon penerima program agar
usulan yang disampaikan dapat diproses lebih
lanjut sampai dengan batas waktu pengusulan
ke dalam aplikasi SIPPa. Kriteria kesiapan
administrasi penerima program meliputi:
i. surat usulan/minat pemerintah daerah
(contoh format terlampir) yang
ditandatangani oleh kepala daerah atau
sekretaris daerah yang
mengatasnamakan kepala daerah yang
memuat usulan kegiatan pembangunan
tangki septik disertai dengan jamban dan
sarana pengangkutan lumpur tinja, serta
informasi data teknis berupa:
i) kapasitas terpasang IPLT (dalam
satuan m3/hari dan KK); dan
ii) kapasitas belum terpakai IPLT
(dalam satuan m3/hari dan KK.
ii. surat komitmen pemerintah daerah
(contoh format terlampir) yang memuat
pernyataan kesediaan mengamankan
pelaksanaan konstruksi, perizinan, dan
hambatan sosial; menerima aset yang
telah dibangun; menyediakan anggaran
operasional dan pemeliharaan IPLT dan
sarana pengangkutan lumpur tinja; dan
melaksanakan kegiatan penyedotan
lumpur tinja secara terjadwal, dan
melaksanakan hal-hal lain yang akan
43
diatur melalui Instruksi Menteri Dalam
Negeri tentang Peningkatan Kinerja
Penyelenggaraan SPALD-S,
iii. Surat keterangan lembaga/instansi yang
akan mengelola infrastruktur terbangun
dan dilampirkan SK Pembentukan
(unggah peraturan kepala daerah terkait
pembentukan UPTD atau peraturan
daerah terkait pembentukan BUMD yang
memuat kewenangan pengelolaan air
limbah domestik atau untuk pemerintah
daerah yang belum membentuk
UPTD/BUMD pengelola SPALD dapat
mengunggah surat pernyataan kesediaan
untuk memisahkan fungsi operator dan
regulator dalam pengelolaan SPALD).
b) Kriteria Kesiapan Teknis (Data Rinci dan
Teknis)
Kriteria kesiapan teknis penerima program
dapat dipenuhi oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota calon penerima program
sampai dengan batas waktu pengusulan ke
dalam aplikasi SIPPa. Kriteria kesiapan teknis
penerima program meliputi:
i. daftar calon penerima tangki septik yang
memuat informasi nama lengkap, alamat,
dan Nomor Induk Kependudukan (NIK),
yang telah direviu oleh Inspektorat Daerah
Kabupaten/Kota (selengkapnya mengenai
reviu terhadap daftar calon penerima
tangki septik oleh Inspektorat Daerah
Kabupaten/Kota dijelaskan pada
dokumen Pedoman Reviu Inspektorat
44
Daerah yang disusun oleh Kementerian
Dalam Negeri),
ii. dokumen perencanaan teknis (DED dan
RAB).
45
penyertaan modal dari Pemerintah ke BUMD
Air Minum,
c) program subsidi bagi BUMD Air Minum yang
belum memenuhi pemulihan biaya secara
penuh,
d) program efisiensi dalam rangka memenuhi
pemulihan biaya secara penuh untuk
keekonomisan layanan, dll.
46
pelayanan SPALD-T melakukan
penyambungan,
c) pendataan akses SPALD setiap rumah tangga,
d) komitmen anggaran pengelolaan dan
pengembangan SPALD,
e) pembinaan dan Pengawasan kepada Operator
SPALD, dll.
47
c) memastikan daftar calon penerima manfaat
telah memenuhi ketentuan kriteria penerima
manfaat.
48
Kementerian PPN/Bappenas menetapkan hasil
verifikasi dokumen kriteria kesiapan.
49
d) dalam melakukan kegiatan survei lapangan
dan konfirmasi usulan, BPPW melibatkan
BUMD/UPTD air minum dan unsur pemerintah
daerah.
2) Survei Lapangan dan Konfirmasi Kegiatan
Penyediaan Air baku
Lingkup kegiatan survey lapangan dan konfirmasi
kegiatan penyediaan air baku meliputi kelengkapan
dan kesesuaian data dalam rangka pemenuhan
dokumen kriteria kesiapan yang meliputi surat
usulan dan surat komitmen pemerintah daerah,
perencanaan teknis terinci (DED) dan rencana
anggaran biaya (RAB), IPSDA, dan dokumen
perizinan lahan.
50
3) Survei Lapangan dan Konfirmasi Kegiatan Perluasan
Layanan SPALD-T
Lingkup kegiatan survey lapangan dan konfirmasi
kegiatan perluasan layanan SPALD-T meliputi:
a) kapasitas IPALD yang dapat dimanfaatkan,
b) calon penerima manfaat program,
c) kelengkapan dan kesesuaian data dalam
rangka pemenuhan dokumen kriteria kesiapan
yang meliputi surat minat dan surat komitmen
pemerintah daerah, daftar tunggu calon
pelanggan/penerima manfaat, perencanaan
teknis terinci (DED), rencana anggaran biaya
(RAB), dan dokumen perizinan pemasangan
pipa.
51
a) kapasitas IPLT yang dapat dimanfaatkan,
b) calon penerima manfaat program,
c) kelengkapan dan kesesuaian data dalam
rangka pemenuhan dokumen kriteria kesiapan
yang meliputi surat minat dan surat komitmen
pemerintah daerah, daftar tunggu calon
penerima manfaat, perencanaan teknis terinci
(DED) dan rencana anggaran biaya (RAB).
52
2) Penetapan Surat Keputusan Bersama (SKB) Pejabat
Eselon 1
Rincian lebih lanjut dari daftar kegiatan perluasan
SPAM jaringan perpipaan, usulan penyediaan air
baku, usulan perluasan layanan SPALD-T, dan
usulan perluasan layanan SPALD-S yang
selanjutnya disebut Daftar Proyek Prioritas (DPP)
ditentukan melalui Surat Keputusan Bersama
Pejabat Eselon I Kementerian PPN/Bappenas dan
Pejabat Eselon I Kementerian PUPR atas persetujuan
Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri PUPR.
DPP sekurang-sekurangnya mencakup kegiatan,
lokasi, volume, alokasi dan tematik.
h. Penganggaran
1) Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR,
bersama Kementerian Keuangan melakukan
penelaahan tambahan anggaran pada pengalokasian
anggaran tahun ke-n untuk finalisasi rincian
kegiatan beserta besaran alokasi yang digunakan
sebagai dasar revisi DIPA Kementerian PUPR. Dalam
penelaahan tambahan anggaran yang dimaksud,
Adapun peran masing-masing pihak:
a) Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian
PUPR untuk menyampaikan dan menetapkan
DPP yang sesuai dengan kriteria prioritas;
b) Kementerian Keuangan untuk memastikan
ketersediaan anggaran, dokumen kesiapan,
kesesuaian standar biaya, kewajaran, dan
kelayakan.
2) Ketentuan dalam hal penetapan prioritas kegiatan
dalam rangka penyesuaian alokasi anggaran
dilakukan berdasarkan kriteria sasaran prioritas.
53
3) Kementerian PUPR mengusulkan besaran alokasi
sesuai dengan sasaran prioritas kepada Kementerian
Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
2. Pelaksanaan
a. Persiapan
Sebelum dimulainya pelaksanaan kegiatan sebagaimana
diinstruksikan dalam Inpres, pemerintah daerah provinsi
dan pemerintah daerah kabupaten/kota perlu:
b. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan barang/jasa pada kegiatan percepatan
penyediaan air minum dan layanan pengelolaan air
limbah domestik dapat dilaksanakan melalui:
54
Tujuan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak
adalah untuk mencapai kesepahaman antara para
pihak dalam kontrak mengenai kegiatan yang
dilaksanakan selambat-lambatnya 7 hari sejak
diterbitkannya SPMK. Syarat-syarat umum kontrak
sebagaimana tertuang dalam dokumen standar
pengadaan untuk pekerjaan konstruksi Lampiran V
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Perlem LKPP) Nomor 12
Tahun 2021.
2) Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia jasa
diharapkan sudah menyerahkan Rencana Mutu
Pekerjaan Konstruksi (RMPK) yang telah disetujui
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sehingga
dapat menjadi pedoman dalam proses pelaksanaan
pekerjaan, sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
55
dilakukan di lahan masyarakat sehingga
kepemilikan diserahkan ke masyarakat:
a) pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan
b) pemerintah daerah ke masyarakat.
3) khusus untuk sarana pengangkutan tinja (SPALD-S)
dan pipa retikulasi (SPALD-T) diserahkan ke
pemerintah daerah,
4) proses serah terima dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundangan-undangan.
56
3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan
pengawasan kualitas efluen Instalasi Pengolahan Air
Limbah Domestik (IPALD) dan Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT).
4) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat melaksanakan pembinaan teknis bagi setiap
SPAM penerima manfaat agar melaksanakan
kewajibannya dalam melakukan penyusunan,
penetapan dan pelaksanaan RPAM.
57
3) Permasalahan lain yang dihadapi dan tindak lanjut
yang diperlukan.
c. Pemantauan capaian keuangan dilakukan terhadap:
1) Realisasi penyerapan anggaran kegiatan Inpres;
2) Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan
penyerapan dana dan capaian keluaran; dan
3) Permasalahan lain yang dihadapi dan tindak lanjut
yang diperlukan.
d. Evaluasi kegiatan Inpres oleh Kementerian
PPN/Bappenas dan Kementerian PUPR dilakukan
terhadap:
1) Pencapaian keluaran dalam 1 (satu) tahun anggaran
sesuai dengan target/sasaran keluaran, dan
2) Manfaat dan dampak pelaksanaan kegiatan.
4. Pelaporan
58
2) Hasil implementasi surat komitmen pemerintah
daerah terkait peningkatan kinerja BUMD air minum
dan/atau peningkatan kinerja penyelenggaraan
SPALD.
E. PERSYARATAN LAINNYA
59
Kewenangan
No Pengguna/Instansi Perekaman
Melengkapi
Verifikasi
Verifikasi
Verifikasi
Verifikasi
Data Submit Monitoring Data lokasi
Data Administrasi Teknis
Dukung Rinci prioritas
A BAPPEDA KAB/KOTA
1. Operator
2. Kepala Bappeda
B DINAS KAB/KOTA
1. Operator
2. Kepala Dinas
C BAPPEDA PROVINSI
1. Operator
D BALAI PUPR
1. BPPW
2. BWS
E UNIT ESELON II PUPR
1. Direktorat SSPIP
2. Direktorat Air Minum
3. Direktorat Sanitasi
4. Direktorat ATAB
F KEMENTERIAN/LEMBAGA
1. Kementerian PPN
2. Kementerian Dalam Negeri
VERIFIKASI OLEH
DATA UMUM
ESELON II PUPR
BPPW BPPW
VERIFIKASI LOKPRI
OLEH BAPPENAS
REKAP VERIFIKASI
USULAN KEGIATAN
60
a. Registrasi pada halaman login di aplikasi SIPPa yang
dilakukan oleh user/instansi terkait. Pemerintah daerah
provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota dalam
mengusulkan kegiatan, diwajibkan untuk melakukan
registrasi akun pengguna dengan melampirkan Surat
Tugas/Surat Keterangan pada aplikasi SIPPa;
b. Login dengan menggunakan akun yang telah dibuat dan
diverifikasi oleh Petugas SIPPa;
c. Input usulan kegiatan yang mencakup dokumen kriteria
kesiapan administrasi dan dokumen kriteria kesiapan
teknis oleh Bappeda/Setda/Dinas terkait dan mekanisme
verifikasi yang pengisiannya terdiri dari:
1) Data umum (unggah dokumen kriteria kesiapan
administrasi);
2) Data rinci (isian form terkait data usulan);
3) Data teknis (isian form dan unggah dokumen kriteria
kesiapan teknis).
d. Verifikasi usulan kegiatan oleh Balai Kementerian PUPR,
Unit Eselon II Kementerian PUPR, dan Kementerian
PPN/Bappenas;
e. Rekapitulasi daftar usulan kegiatan yang telah
terverifikasi;
f. Monitoring proses kegiatan Inpres di aplikasi SIPPa.
61
1) Verifikasi dokumen kriteria kesiapan administrasi
(Data Umum) yang dilaksanakan oleh Unit Eselon II
Kementerian PUPR (Direktorat Air Minum dan
Direktorat SSPIP) terdiri dari:
a) Surat usulan/surat minat,
b) Surat komitmen pemerintah daerah,
c) Surat keterangan lembaga/instansi yang akan
mengelola infrastruktur terbangun dan
dilampirkan SK Pembentukan.
2) Verifikasi dokumen kriteria kesiapan teknis yang
dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Provinsi di Kementerian PUPR dan Unit
Eselon II Kementerian PUPR (Direktorat Air Minum)
terdiri dari:
a) Data rinci sesuai usulan SPAM yang diusulkan,
b) Dokumen kriteria kesiapan teknis antara lain:
i. Justifikasi teknis (ditandatangani oleh
Kepala UPTD/Direktur BUMD Air
Minum),
ii. DED (ditandatangani oleh Kepala Dinas
PU Kabupaten/Kota atau
Direktur/Direksi PDAM),
iii. RAB (ditandatangani oleh Kepala Dinas
PU Kabupaten/Kota atau
Direktur/Direksi PDAM),
iv. Kesiapan lahan/izin jalur pipa (surat izin
jalur pipa, berita acara sosialisasi),
v. Daftar tunggu calon pelanggan (dokumen
yang dikeluarkan oleh Kepala
UPTD/Direktur BUMD Air Minum yang
sudah direviu Inspektorat Daerah
Kabupaten/Kota),
vi. Dokumen lingkungan (UKL/UPL/SPPL).
62
3) Verifikasi lokasi prioritas dilaksanakan oleh
Kementerian PPN/Bappenas.
63
3) Verifikasi lokasi prioritas dilaksanakan oleh
Kementerian PPN/Bappenas.
64
i. Dokumen DED (ditandatangani oleh
Kepala Dinas PU Kabupaten/Kota),
ii. Dokumen RAB (ditandatangani oleh
Kepala Dinas PU Kabupaten/Kota,
iii. Daftar calon penerima manfaat sub-
sistem pelayanan SPALD-T (yang telah
direviu Inspektorat Daerah
kabupaten/kota),
iv. Izin jalur pemasangan pipa (bagi
pemerintah yang membangun pipa
retikulasi dan terdapat kebutuhan
perizinan yang ditentukan oleh
pemerintah daerah).
3) Verifikasi lokasi prioritas dilaksanakan oleh
Kementerian PPN/Bappenas.
65
atau untuk pemerintah daerah yang belum
membentuk UPTD/BUMD pengelola SPALD
dapat mengunggah surat pernyataan kesediaan
untuk memisahkan fungsi operator dan
regulator dalam pengelolaan
2) Verifikasi dokumen kriteria kesiapan teknis (Data
Rinci dan Teknis) yang dilaksanakan oleh Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi di
Kementerian PUPR dan Unit Eselon II Kementerian
PUPR (Direktorat Sanitasi) terdiri dari:
a) Data rinci berupa data SPALD-S yang
diusulkan.
b) Kriteria kesiapan (readiness criteria) antara
lain:
i. Dokumen DED (ditandatangani oleh
Kepala Dinas PU Kabupaten/Kota),
ii. Dokumen RAB (ditandatangani oleh
Kepala Dinas PU Kabupaten /Kota),
iii. Daftar calon penerima tangki septik dan
pengadaan prasarana pengangkutan truk
lumpur tinja (yang telah direviu
Inspektorat Daerah kabupaten/Kota).
3) Verifikasi lokasi prioritas dilaksanakan oleh
Kementerian PPN/Bappenas.
66
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik.
c. Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Nomor 45
Tahun 2022 tentang tentang Petunjuk Teknis Kebijakan,
Perencanaan, dan Perancangan Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum.
d. SNI 7829:2012 tentang Standar Bangunan Pengambilan
Air Baku untuk Instalasi Pengolahan Air Minum.
e. SNI 2398:2017 tentang Tata cara perencanaan tangki
septik dengan pengolahan lanjutan (sumur resapan,
bidang resapan, up flow filter, kolam sanita).
67
a. Ketentuan Kriteria Penerima Manfaat SR
1) Masyarakat yang belum/tidak menjadi pelanggan
BUMD/UPTD Air Minum dan membutuhkan air
minum untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-
hari;
2) Pelanggan yang telah masuk daftar tunggu
BUMD/UPTD air minum dan telah membayar biaya
pemasangan SR termasuk di dalamnya biaya
penyambungan dapat tetap menerima program
Inpres dengan syarat BUMD/UPTD air minum
mengembalikan biaya penyambungan/pendaftaran
tersebut;
3) Berada pada rencana wilayah pelayanan
BUMD/UPTD air minum yang telah dilalui Jaringan
Distribusi Utama (JDU);
4) Bangunan rumah tangga yang dihuni oleh sekurang-
kurangnya 1 (satu) anggota keluarga;
5) Tidak sedang mendapatkan program air minum dan
tidak diusulkan sebagai penerima manfaat program
air minum lainnya yang bersumber dari APBN dan
APBD;
6) Penerima manfaat bersedia menerima bangunan SR
beserta kelengkapannya dan menjadi pelanggan
BUMD/UPTD air minum.
68
3) Bangunan rumah tangga yang dihuni oleh sekurang-
kurangnya 1 (satu) Kepala Keluarga (KK);
4) Diutamakan rumah tangga yang juga merupakan
daftar calon penerima manfaat program percepatan
air minum;
5) Belum pernah mendapatkan program sanitasi pada
tahun anggaran sebelumnya dan tidak diusulkan
sebagai penerima manfaat program sanitasi lain baik
yang bersumber dari APBN, APBD, DAK maupun
Hibah Sanitasi pada tahun anggaran yang sama;
6) Penerima manfaat memiliki akses ke sumber air
bersih yang dapat digunakan setiap hari untuk
memastikan keberfungsian dan keberlanjutan
pemanfaatan sub-sistem pelayanan;
7) Penerima manfaat bersedia menerima bangunan
sub-sistem pelayanan beserta kelengkapannya dan
menjadi pelanggan SPALD-T.
c. Ketentuan Kriteria Penerima Manfaat Layanan SPALD-S
(Tangki Septik)
1) Belum memiliki akses sanitasi atau sudah memiliki
namun tidak sesuai dengan standar teknis yang
berlaku;
2) Berada pada area yang merupakan target layanan
IPLT;
3) Bangunan rumah tangga yang dihuni oleh sekurang-
kurangnya 1 (satu) Kepala Keluarga (KK);
4) Diutamakan rumah tangga yang juga merupakan
daftar calon penerima manfaat program percepatan
air minum;
5) Belum pernah mendapatkan program sanitasi pada
tahun anggaran sebelumnya dan tidak diusulkan
sebagai penerima manfaat program sanitasi lain baik
69
yang bersumber dari APBN, APBD, DAK maupun
Hibah Sanitasi pada tahun anggaran yang sama;
6) Penerima manfaat memiliki akses ke sumber air
bersih yang dapat digunakan setiap hari untuk
memastikan keberfungsian dan keberlanjutan
pemanfaatan tangki septik;
7) Rumah penerima manfaat memiliki luas lahan yang
memadai dan aman terhadap penerima manfaat
untuk digunakan sebagai lokasi pembangunan
tangki septik dan resapan sesuai kebutuhan;
8) Penerima manfaat bersedia menerima bangunan
tangki septik dan melakukan penyedotan lumpur
tinja.
4. Ketentuan Khusus
a. SPAM KPBU
Keluaran kegiatan Inpres pada SPAM dengan skema
KPBU diperhitungkan sebagai dukungan Pemerintah yang
mendukung sebagian tanggung jawab dari Penanggung
Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) dan/atau pemerintah
daerah agar dapat mendukung pengembalian investasi.
70
kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam wilayah
DKI dibagi menjadi daerah administrasi.
c. SPALD-T Regional
Ketentuan pengusulan kegiatan SPALD-T Regional
dimana pengelolanya adalah Pemerintah Provinsi, maka
pengusulan dapat dilakukan oleh Gubernur atau
Sekretaris Daerah Provinisi yang mengatasnamakan
Gubernur.
71
Keterbukaan informasi ke publik sebagai amanah UU Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik, maka perlu dilakukan
keterbukaan pelaksanaan Inpres pada website Kementerian
PUPR dan Kementerian PPN/Bappenas.
9. Pengawasan Internal
11. Pendanaan
72
Pendanaan pelaksalaan Inpres bersumber dari Anggaran
Pendapatan dal Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, darr sumber lain yang sah dan tidak mengikat
sesuai dengal ketentuan peraturan perundang undangan.
F. PtrNUTUP
SUHARSO MONOARFA
73
LAMPIRAN 1 – Contoh Format Surat Keputusan Bersama Hasil
Penentuan DPP antara Kementerian PPN/Bappenas dan
Kementerian PUPR.
KEPUTUSAN BERSAMA
NOMOR: ……………………………..
NOMOR: ……………………………..
TENTANG
DAFTAR PROYEK PRIORITAS KEGIATAN PERCEPATAN PENYEDIAAN
AIR MINUM DAN LAYANAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK
74
Perencanaan Pembangunan Nasional Bersama Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
……………. Tahun 2024 dan Nomor ………………
Tahun 2024 tentang Daftar Kegiatan Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Bersama Deputi Bidang
Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Direktur Jenderal Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat tentang Daftar Proyek Prioritas Percepatan
Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik tahun Anggaran 2024;
75
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
6. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 40);
7. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2021 tentang
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 204);
8. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2021 tentang
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 205);
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan
Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 tentang
Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1154);
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 04/PRT/M/2017 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Domestik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 456);
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 473) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 11 tahun 2022 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
76
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1382);
13. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 3 Tahun 2022 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 414);
MEMUTUSKAN
77
b. Perluasan Layanan SPALD-S dengan
alokasi sebesar Rp. …………...
Ditetapkan di
Jakarta
pada tanggal …
Februari 2024
78
LAMPIRAN 2 – Contoh Format Surat Usulan Pemerintah Daerah
Nomor : … Kepada
Sifat : … Yth. Direktur Jenderal Cipta Karya
Lampiran : … Kementerian Pekerjaan Umum dan
Hal : (diisikan dengan Usulan Perumahan Rakyat
Kegiatan Pemerintah Daerah) di-
Jakarta
Sehubungan dengan rencana Program Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan
Pengelolaan Air Limbah Domestik sebagai upaya mencapai target akses air minum jaringan
perpipaan di perkotaan, dengan hormat kami sampaikan usulan Jaringan Perpipaan dan
Sambungan Rumah sesuai dengan lingkup kegiatan program di Kab/Kota ………. Adapun
rekapitulasi usulan program adalah pemanfaatan kapasitas IPA belum terpakai (idle capacity)
sebesar … L/detik dari kapasitas terpasang sebesar … L/detik untuk penambahan sambungan
rumah sebanyak …. SR dengan kebutuhan pendanaan sebesar Rp ……
Sebagai bukti kesiapan dan komitmen kami, bersama ini kami sampaikan kelengkapan
persyaratan/readiness criteria (RC) sebagai berikut:
1. Surat Komitmen Pemerintah Daerah;
2. Justifikasi Teknis (dilampirkan dengan surat pernyataan kapasitas belum terpakai (idle
capacity));
3. Daftar Tunggu Pelanggan yang sudah direviu oleh APIP Daerah
4. Dokumen Perencanaan Teknis Terinci (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
5. Surat Ijin Pemasangan Pipa;
6. Dokumen Studi Lingkungan (UKL-UPL/SPPL);
7. Kesiapan Lembaga Pengelola.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima
kasih.
Kepala Daerah,
……………
Tembusan:
1. Direktorat Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR;
2. Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman;
3. Balai PPW Provinsi …..
79
2. Contoh Format Surat Usulan untuk Usulan Pekerjaan Air Baku:
Nomor : … Kepada
Sifat : … Yth. Direktur Jenderal Sumber Daya
Lampiran : … Air Kementerian Pekerjaan Umum dan
Hal : (diisikan dengan Usulan Perumahan Rakyat
Kegiatan Pemerintah Daerah) di-
Jakarta
Sehubungan dengan rencana Program Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan
Pengelolaan Air Limbah Domestik sebagai upaya mencapai target akses air minum jaringan
perpipaan di perkotaan, dengan hormat kami sampaikan usulan optimalisasi/pembangunan
infrastruktur air baku sesuai dengan lingkup kegiatan program di Kab/Kota ………. Adapun
rekapitulasi usulan program adalah untuk mendukung pemanfaatan kapasitas IPA belum
terpakai (idle capacity) sebesar … L/detik dari kapasitas terpasang sebesar … L/detik untuk
penambahan sambungan rumah sebanyak …. SR dengan kebutuhan pendanaan sebesar Rp ……
Sebagai bukti kesiapan dan komitmen kami, bersama ini kami sampaikan kelengkapan
persyaratan/readiness criteria (RC) sebagai berikut:
1. Surat Komitmen Pemerintah Daerah;
2. Dokumen Perencanaan Teknis Terinci (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
3. Izin Pengusahaan Sumber Daya Air (IPSDA)
4. Kesiapan lahan/izin jalur pemasangan pipa (jika pembangunan berupa intake dan pipa
transmisi)
5. Dokumen Studi Lingkungan (UKL-UPL/SPPL);
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami mengucapkan terima
kasih.
Kepala Daerah,
……………
Tembusan:
1. Direktorat Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR;
2. Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman;
3. Balai Wilayah Sungai …..
4. Balai PPW Provinsi …..
80
3. Contoh Format Surat Usulan Percepatan Layanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik:
…Tempat…, …Tanggal…
Nomor : ……….. Kepada
Sifat : Penting Yth. Direktur Jenderal Cipta
Karya
Lampiran : ……….. di-
Hal : Surat Usulan/Minat Pemerintah JAKARTA
Daerah ……. Dalam Implementasi
Inpres Percepatan Penyediaan Air
Minum dan Layanan Pengelolaan
Air Limbah Domestik
81
2. surat komitmen pemerintah daerah yang memuat pernyataan kesediaan mengamankan
pelaksanaan konstruksi, perizinan, dan hambatan sosial; menerima aset yang telah
dibangun; menyediakan anggaran operasional dan pemeliharaan IPLT dan sarana
pengangkutan lumpur tinja; dan melaksanakan kegiatan penyedotan lumpur tinja
secara terjadwal,
3. daftar calon penerima tangki septik yang memuat informasi nama, alamat, dan Nomor
Induk Kependudukan (NIK) yang belum pernah mendapatkan program sanitasi pada
tahun anggaran sebelumnya dan tidak diusulkan sebagai penerima manfaat program
sanitasi lain baik yang bersumber dari APBN, APBD, DAK maupun Hibah Sanitasi pada
tahun anggaran yang sama, serta daftar calon penerima tersebut telah direviu oleh APIP
daerah,
4. dokumen perencanaan teknis (DED dan RAB),
5. kesiapan lembaga pengelola SPALD (dibuktikan dengan peraturan Kepala Daerah
terkait pembentukan UPTD atau Peraturan Daerah terkait pembentukan BUMD yang
memuat kewenangan pengelolaan air limbah domestik atau pernyataan kesediaan
untuk memisahkan fungsi operator dan regulator dalam pengelolaan SPALD).
WALIKOTA/BUPATI ………….
Ttd
………....... Nama ……….……..
Tembusan:
1. Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Perencanaan Pembanganan
Nasional
2. Direktur Air Minum, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
3. Direktur Sanitasi, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
4. Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman, Dirjen Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5. Direktur Air Tanah dan Air Baku, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6. Direktur Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat,
Kementerian Kesehatan
7. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah II, Ditjen Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri
8. Direktur BUMD, BLUD, dan Barang Milik Daerah, Ditjen Bina Keuangan Daerah
82
Lampiran
Surat Minat Bupati/Wali Kota ………
Nomor : ………….
Hal : …………..
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Nama IPALD :
Kapasitas terpasang : m3/hari
KK
Kapasitas belum terpakai : m3/hari
KK
Kebutuhan sub-sistem pelayanan SPALD-T : KK
Kebutuhan jaringan retikulasi : Unit
WALIKOTA/BUPATI ………….
Ttd
83
Lampiran
Surat Minat Bupati/Wali Kota ………
Nomor : ………….
Hal : …………..
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Nama IPLT :
Kapasitas terpasang : m3/hari
KK
Kapasitas belum terpakai : m3/hari
KK
Kebutuhan pembangunan tangki septik : KK
Kebutuhan pembangunan tangki septik :
disertai dengan kloset dan/atau bilik (sesuai KK
kebutuhan)
Kebutuhan sarana pengangkut lumpur tinja :
m3
dengan kapasitas truk
WALIKOTA/BUPATI ………….
Ttd
84
Lampiran
Surat Minat Bupati/Wali
Kota ………
Nomor : …………….
Hal : …………..
Demikian disampaikan informasi daftar penerima manfaat dari pemerintah daerah kota/kab ………… terhadap
pelaksanaan Inpres ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
WALIKOTA/BUPATI ………….
Ttd
85
Lampiran
Surat Minat Bupati/Wali
Kota ………
Nomor : …………….
Hal : …………..
Demikian disampaikan informasi daftar penerima manfaat dari pemerintah daerah kota/kab ………… terhadap
pelaksanaan Inpres ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
WALIKOTA/BUPATI ………….
Ttd
86
LAMPIRAN 3 – Contoh Format Surat Pernyataan Komitmen
Kepala Daerah
Nomor : … Kepada
Sifat : … Yth. Direktur Jenderal Cipta
Lampiran : … Karya Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
Hal : Surat Pernyataan Komitmen
di-
Pemerintah Daerah
Jakarta
87
5) Penerapan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM);
6) Peningkatan efektifitas dan efisiensi produksi
7) Pelaksanaan program peningkatan kompetensi SDM
8) Peningkatan kinerja pelayanan air minum melalui pemenuhan kuantitas, kualitas,
kontinuitas (K3);
9) Dan lain-lain.
f. Melakukan peningkatan kinerja UPTD Air Minum (Jika kelembagaan SPAM adalah
UPTD), melalui:
1) Penerapan PPK BLUD;
2) Pengalokasian anggaran sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan UPTD;
3) Pemutakhiran Rencana Kerja 5 Tahunan dan/atau Tahunan;
4) Penerapan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM);
5) Peningkatan efektifitas dan efisiensi produksi
6) Pelaksanaan program peningkatan kompetensi SDM;
7) Peningkatan kinerja pelayanan air minum melalui pemenuhan kuantitas, kualitas,
kontinuitas (K3);
8) Dan lain-lain.
g. dll.
Demikian surat pernyataan komitmen ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya. Atas perhatian dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.
Kepala Daerah,
TTD
(……..…………)
Tembusan:
1. Direktorat Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian
PUPR;
2. Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur
Permukiman, Kementerian PUPR;
3. Balai PPW Provinsi terkait.
88
2. Contoh Format Surat Pernyataan Komitmen Pemerintah Daerah
Usulan Percepatan Penyediaan Layanan Pengelolaan Air Limbah
Domestik:
…Tempat…, …Tanggal…
Nomor : ……….. Kepada
Sifat : Penting Yth. Direktur
Jenderal Cipta
Lampiran : ……….. Karya
Hal : Komitmen Pemerintah Daerah ……. Dalam di-
Implementasi Inpres Percepatan Penyediaan JAKARTA
Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air
Limbah Domestik
89
b. biaya operasi dan pemeliharaan Sub-sistem pengangkutan lumpur
tinja dan IPLT;
c. biaya bahan kimia dan peralatan habis pakai lainnya yang diperlukan
dalam unit proses pengolahan;
d. biaya, administrasi, umum dan biaya tak terduga lainnya yang
diperlukan dalam fungsi operasional, pemeliharaan dan pelayanan
Sub-sistem pengangkutan lumpur tinja dan IPLT.
4. bersedia melaksanakan kegiatan penyedotan lumpur tinja secara terjadwal.
5. Komitmen Peningkatan Kinerja Penyelenggaraan SPALD.
WALIKOTA/BUPATI ………….
Ttd
………....... Nama ……….……..
Tembusan:
1. Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Perencanaan Pembanganan
Nasional
2. Direktur Air Minum, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
3. Direktur Sanitasi, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
4. Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Infrastruktur Permukiman, Dirjen Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5. Direktur Air Tanah dan Air Baku, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6. Direktur Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian
Kesehatan
7. Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah II, Ditjen Bina Pembangunan Daerah,
Kementerian Dalam Negeri.
8. Direktur BUMD, BLUD, dan Barang Milik Daerah, Ditjen Bina Keuangan Daerah
90
LAMPIRAN 4 – Contoh Format Surat Pernyataan Kapasitas
Belum Terpakai (Idle Capacity) pada Penyediaan Air Minum
Kapasitas
Nama Kapasitas Menganggur Jumlah
Jumlah SR
No Kecamatan Unit Terpasang yang Dapat Potensi Keterangan
Terpasang
SPAM (L/det) Dimanfaatkan SR
(L/det)
Jumlah
Terlampir kami sampaikan juga dokumen pendukung terkait (Daftar Tunggu Calon
Pelanggan yang diusulkan). Demikian surat pernyataan ini kami sampaikan untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
mengucapkan terima kasih.
Direktur BUMD/UPTD Kabupaten/Kota …,
TTD
(Nama)
(NIP. …)
Tembusan:
1. Bupati/Walikota
2. Direktur Air Minum, Ditjen Cipta Karya
3. Kepala Balai PPW Provinsi ....
4. Kepala Dinas PU …
5. Kepala Bappeda Kabupaten ...
91
LAMPIRAN 5 – Contoh Format Surat Pernyataan Pembentukan
Operator (Bidang Air Limbah Domestik)
Surat Pernyataan
Kabupaten/Kota,…………
…………..
Nama
Jabatan
92
LAMPIRAN 6 – Gambar Tipikal Bangunan Sambungan Rumah Air
Minum (SR)
93
94
2. Gambar Tipikal Sambungan Rumah (SR) dengan pipa HDPE:
95
96
3. Gambar Tipikal Sambungan Rumah (SR) dengan pipa PVC:
97
98
4. Gambar Tipikal Plakat:
99
LAMPIRAN 7 – Spesifikasi Teknis Bangunan Sub-Sistem
Pelayanan SPALD-T
100
101
Gambar 1: Contoh pemilihan jenis tipikal berdasarkan tipe bangunan dalam wilayah layanan
102
Gambar 2: Contoh Tipikal rumah 1A (luas tanah 100 m2-1 lantai)
103
Gambar 3: Contoh Tipikal rumah 1B (luas tanah 100 m2-2 lantai atau lebih)
104
Gambar 4: Contoh Tipikal rumah 2A (luas lahan 150 m2-1 lantai atau lebih)
105
106
Gambar 5: Contoh Tipikal rumah 2B (luas lahan 150 m2-2 lantai atau lebih)
107
108
Gambar 6: Contoh Tipikal rumah 3A (luas lahan 350 m2-1 lantai)
109
Gambar 7: Tipikal sambungan pipa lateral/persil, house inlet, dan IC
110
Gambar 8: Contoh Tipikal private box/bak kontrol dengan beton bertulang
111
112
Gambar 9: Contoh Tipikal private box/bak kontrol dengan pasangan bata
113
114
115
116
Gambar 10: Contoh Tipikal House Inlet untuk pipa tinja
117
Gambar 11: Contoh Tipikal grease trap
118
LAMPIRAN 8 – Spesifikasi Teknis Sub Sistem Pengolahan
Setempat SPALD-S
119
Contoh gambar teknis tipikal tangki septik dari beberapa tipe rumah
dilihat pada Gambar 1 sampai dengan Gambar 4. Contoh gambar tersebut
hanya berupa ilustrasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi di
lapangan.
120
Gambar 2. Contoh Desain Tangki Septik Pabrikan
121
i
l/lodull Rumah
(individual) o
Il/lodul2 Runrah
(Komunal) o
EEEET
Gambar 4. Pilihan Modul Tangki Septik
SUHARSO MONOARFA
122