Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

INSPEKTORAT DAERAH
Jln.Serikaya No. 2 Bulukumba TLP. (0413) 83891

Notulen

Tanggal :22 Februari 2018


Waktu : Pukul 14.00-18.00 Wita
Tempat :Aula Bappeda Kab.Bulukumba
Topik : Peraturan Menteri Pertanian No.45/Permentan/RC.120/12/2017 tentang
Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Pertanian
Tujuan : Penyamaan Persepsi Terhadap Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor:
45/Permentan/RC.120/12/2017

Hasil :

Rapat Dibuka Oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah


Rapat Dihadiri oleh Inspektur Daerah, Tim TAPD, Kepala Bagian Hukum SETDA dan
Inspektur Wilayah I beserta Auditor
Pembahasan:
Inspektur Daerah
Adanya multi tafsir tentang Juknis DAK Bidang Pertanian sesuai permentan No.45 tahun 2017
dimana pada pasal 11 ayat 2 tertuang bahwa Pelaksanaan Kegiatan yang dibiayai dengan DAK
Bidang Pertanian daerah kabupaten/kota dapat dilaksanakan secara kontraktual atau Swakelola.
dan pada Pasal 12 ayat 1 berbunyi bahwa pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui model
swakelola padat karya (cash for work), sehingga jika model swakelola yang dimaksud
berdasarkan penjelasan pasal-pasal berikutnya maka perencanaannya akan dilakukan sendiri
dengan membentuk tim teknis dan melakukan seleksi calon penerima manfaat dan calon lokasi
sedangkan untuk DAK bidang pertanian perencanaannya telah dilaksanakan oleh Jasa Konsultan
Pihak Ketiga pada Perencanaan T-1

Pimpinan Rapat
Mengkaji isi Permentan 45 maka memungkinkan dilaksanakan dengan model Swakelola maupun
dengan model kontraktual dengan mengacu pada kata dapat dilaksanakan secara kontraktual atau
Swakelola berdasarkan pada pasal 11 tersebut

Kabag Hukum Setda


dengan adanya kata “atau” pada pasal 11 yaitu dapat dilaksanakan secara kontraktual atau
Swakelola maka Juknis DAK ini memberikan pilihan model pelaksanaannya, sedangkan pada
penjelasan pada pasal-pasal selanjutnya mengenai model Swakelola sehingga Juknis DAK
Bidang Pertanian ini masih multitafsir

Tim TAPD (Kabid Anggaran)


Mengacu pada Pasal 11 menjelaskan secara umum bahwa DAK Bidan Pertanian ini dilaksanakan
secara swakelola atau Kontraktual namun dipertegas pada pasal 12 bahwa untuk irigasi air tanah
dangkal/tanah dalam,embung,parit,longstorage,pintu air,jalan pertanian dilaksanakan melalui
model swakelola padat karya (cash for work)

Auditor Inspektorat
berdasarkan pada pasal 12 ayat 2 yang menyatakan bahwa model swakelola padat Karya
“mengikutsertakan” partisipasi masyarakat Petani,Poktan,gapoktan,P3A dan GP3A bukan
“dilaksanakan oleh “ hal ini memberi ruang kepada Kontraktor untuk tetap melaksanakan tapi
harus mengikutsertakan kelompok Petani.karena jika dilaksanakan oleh kelompok Petani,
terdapat resiko yang cukup besar disebabkan oleh kesiapan kelompok petani yang memang
belum dipersiapkan secara matang untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dan membuat
laporan pelaksanaan, kerena DAK bidang pertanian tahun sebelumnya dilaksanakan secara
kontraktual
Tim TAPD (Perwakilan BAPPEDA)
mengacu pada pertemuan sosialisasi DAK tahun 2018 sebenarnya Draft juknis ini sudah
disampaikan lebih awal dan sudah ada daftar atau list kegiatan-kegiatan DAK yang akan
dikerjakan dengan adanya sitem e-planning dalam perencanaan sehingga seharusnya apa yang
tertuang dalam DPA Dinas Tanaman Pangan sudah mengakomodir keinginan Juknis.berdasarkan
telaah Juknis DAK Bidang Pertanian ini memungkinkan dilaksanakan MOU antara kontraktor
dan Kelompok Tani

Pimpinan Rapat
Kesimpulan
Atas telaah Juknis DAK Bidang Pertanian sesuai Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor:
45/Permentan/RC.120/12/2017 akan dilakukan Konsultasi pada Kementrian Pertanian
namun sebelumnya akan dilaksanakan Pertemuan dengan Pihak Dinas Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

Mengetahui, Notulis
Inspektur

A. Sri Arianti, Sp,MP Syamsul Bahri,S.Sos


Pangkat : Pembina TK.I
Nip.19710723 199803 2 015

Anda mungkin juga menyukai