Anda di halaman 1dari 37

I ;;

~ .. ;; • . .. i
. ~ . .:-

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

Jakarta, 18 Desember 2023


Ke pad a
Yth. Para Kepala Perangkat Daerah Provinsi
Daerah Khusus lbukota Jakarta

di
Jakarta

SURAT EDARAN

NOMOR 45/SE/ 2023

TENTANG

PE DOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PE RANG KAT DAE RAH


PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2025

Sehubungan dengan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah Provinsi


Daerah Khusus lbukota Jakarta Tahun 2025, dengan ini disampaikan pedoman
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah Tahun 2025 dengan rincian
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Edaran Sekretaris Daerah ini. Penyusunan Renja Perangkat Daerah
Tahun 2025 serta Pengendalian dan Evaluasi mengacu pada Lampiran I dan Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mengoordinasikan pelaksanaan


penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2025 serta melakukan verifikasi terhadap
pengendalian dan evaluasi hasil penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2025 yang
dilaporkan oleh Perangkat Daerah.

Edaran ini untuk menjadi perhatian dan agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
dan penuh tanggung jawab.

Sekretaris Daerah Provi si Daerah Khusus


lbukota Jaka
.( L
.
J
~-

I a. '

Tembusan:
1. Pj. Gubernur Daerah Khusus lbukota J~karta
2. Para Asisten Sekda Provinsi OKI Jakarta
LAMPIRAN I
SURAT EDARAN SEKRETARIS DAERAH PROVINS! DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 45/SE/2023
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH
PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2025

SISTEMATIKA, PANDUAN, TAHAPAN DAN JADWAL PENYUSUNAN


RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2025

A. SISTEMATIKA PENYUSUNAN DOKUMEN RANCANGAN AWAL, RANCANGAN


DAN RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH

Rencana Pembangunan Daerah (RPO) Tahun 2023-2026 menjadi pedoman dalam


penyusunan RKPD Tahun 2025 sedangkan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2023-
2026 menjadi pedoman bagi Perangkat Daerah dalam menyusun Rencana Kerja
(Renja) Perangkat Daerah Tahun 2025. Renja Perangkat Daerah disusun
berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah bertujuan
menjamin kesesuaian antara program, kegiatan, subkegiatan, lokasi kegiatan,
sasaran, serta prakiraan maju. Renja Perangkat Daerah juga harus berpedoman pada
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk menjaga keselarasan antara
program, kegiatan, subkegiatan, serta sasaran dan prioritas pembangunan daerah .
Tata cara penyusunan dokumen Renja Perangkat Daerah Tahun 2025 Provinsi OKI
Jakarta dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2025, yaitu:
1.1. Persiapan penyusunan Renja Perangkat Daerah;
Perangkat Daerah menyusun rencana agenda kerja dan menyiapkan data
serta informasi perencanaan pembangunan daerah.
1.2. Penyusunan Rancangan Awai Renja Perangkat Daerah;
Penyusunan Rancangan Awai Renja Perangkat Daerah Tahun 2025
berpedoman pada 3 (tiga) kriteria yang bertujuan untuk memastikan bahwa
rumusan kegiatan/subkegiatan alternatif dan/atau kegiatan/subkegiatan baru
yang disusun dalam Rancangan Awai Renja Perangkat Daerah agar
pencapaian sasaran strategis Perangkat Daerah lebih optimal, meliputi :
a. Renstra Perangkat Daerah;
b. hasil evaluasi Perangkat Daerah tahun 2023; dan
c. perkiraan capaian tahun 2024.
1.3. Penyusunan Rancangan Renja Perangkat Daerah
Penyusunan Rancangan Renja Perangkat Daerah Tahun 2025 merupakan
penyempurnaan terhadap Rancangan Awai Renja yang dilakukan melalui
Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah dengan para pemangku
kepentingan yang dilakukan untuk memperoleh masukan dalam rangka
penajaman target kinerja sasaran, program, kegiatan, subkegiatan, lokasi dan
kelompok sasaran dalam Rancangan Renja Perangkat Daerah.
1.4. Perumusan Rancangan Akhir Renja Perangkat Daerah
Penyusunan Rancangan Akhir Renja Perangkat Daerah Tahun 2025
merupakan penyempurnaan Rancangan Renja Perangkat Daerah yang
dilakukan untuk mempertajam target program, kegiatan dan subkegiatan .
2

1.5. Penetapan Renja Perangkat Daerah


Peraturan Gubernur tentang Renja Perangkat Oaerah ditetapkan setelah
terbitnya Peraturan Gubernur tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).

2. Keseluruhan penyusunan dokumen Renja Perangkat Daerah Tahun 2025


menjabarkan hal-hal sebagai berikut:
2.1 Analisis gambaran pelayanan Perangkat Daerah; dan
2.2 Hasil evaluasi Renja Perangkat Daerah tahun lalu.

3. Penyusunan Rancangan Awai Renja Perangkat Daerah dimulai paling lambat awal
bulan Desember Tahun 2023;Sistematika penyusunan dokumen Renja Perangkat
Daerah Tahun 2025 memuat Bab-Bab sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
BAB 11 Hasil Evaluasi Renja Perangkat Daerah tahun 2023
Menyajikan data pengukuran kinerja dan analisa hasil evaluasi Renja
Perangkat Daerah, permasalahan dan tantangan pelaksanaan Renja
Perangkat Daerah serta form isian hasil evaluasi Renja Perangkat
Dae rah
BAB Ill Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
BAB IV Rencana Kerja dan Pendanaan Perangkat Daerah
BABV Penutup

BABIPENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan Rancangan


Renja Perangkat Daerah agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami
dengan baik.
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja Perangkat Daerah, proses
penyusunan Renja Perangkat Daerah, keterkaitan antara Renja Perangkat
Daerah dengan dokumen RKPD, Renstra Perangkat Daerah, dengan
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja KIL) serta tindak lanjutnya
dengan proses penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD).
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman
yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
Perangkat Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja
Perangkat Daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja Perangkat Daerah, serta
susunan garis besar isi dokumen .
3

BAB II HASIL EVALUASI RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2023

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun 2023 dan Capaian
Renstra Perangkat Daerah

Bab ini memuat kajian (reviu) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja
Perangkat Daerah tahun 2023 (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun 2024
(tahun n-1 ), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada
waktu penyusunan Renja Perangkat Daerah sudah disahkan. Selanjutnya
dikaitkan dengan pencapaian target Renstra Perangkat Daerah berdasarkan
realisasi program, kegiatan·, subkegiatan pelaksanaan Renja Perangkat
Daerah tahun-tahun sebelumnya.

Reviu hasil evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu, dan
realisasi Renstra Perangkat Daerah mengacu pada hasil laporan kinerja
tahunan Perangkat Daerah dan/atau realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah untuk Perangkat Daerah yang bersangkutan.

Pokok-pokok materi yang disajikan dalam bab ini, antara lain:


1. realisasi program/kegiatan/subkegiatan yang tidak memenuhi target kinerja
hasil/keluaran yang direncanakan;
2. realisasi program/kegiatan/subkegiatan yang telah memenuhi target kinerja
hasil/keluaran yang direncanakan;
3. realisasi program/kegiatan/subkegiatan yang melebihi target kinerja
hasil/keluaran yang direncanakan;
4. faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target
kinerja program/keg iatan/subkegiatan;
5. implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra Perangkat
Daerah; dan
6. kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil
untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.
Tabel yang perlu disajikan adalah Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil
Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan Pencapaian Renstra Perangkat
Daerah, dengan format tabel sebagai berikut:
4

Tabel 2.1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah dan Pencapaian Rencana Strategis Perangkat Daerah
(sampai dengan Tahun 2024)

Realisasi Proyeksi Realisasi dan


Target Target dan Realisasi Kinerja
Target Capaian Target Renstra
Urusan/ lndikator Kinerja Program/Kegiatan/Subkegiatan Target
Kinerja Perangkat Daerah s/d
Bi dang Kinerja Has ii Tahun 2023* Program/
Capaian tahun 2024
Urusan Program Program, Kegiatan/Sub
Nama Program
Pemerintahan (outcomes)/ Keluaran kegiatan
Perangkat Ko de (Renstra Keterangan
Daerah dan Kegiatan Kegiatan Target (Renja
Daerah Perangkat Realisasi Realisasi
Program/ (output)! dan Renja Perangkat
Dae rah) Renja Program/
Kegiatan/Sub Subkegiatan Subkegiatan Perangkat Capaian Daerah tahun Capaian
Tahun Perangkat Kegiatan/Sub
kegiatan (output)* std Dae rah (%) 2024) Renstra (%)
2026 Dae rah kegiatan std
dengan tahun
tahun 2022 tahun 2023 tahun 2024
2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9 = (8f7) 10 11 12 =(11/5) 13

Nama
x x
Urusan
Nama
x x >(){ Bidang
Urusan
Na ma
x x xx xx Program
% %

Na ma
x x xx xx ~ .xx %
Kegiatan
Nam a
x x xx xx .xx xx Subkegiatan %
1
Nam a
x x xx xx .xx xx Subkegiatan
2
*pada saat penyusunan dokumen Rancangan Awai Renja Perangkat Daerah menggunakan data realisasi Renja Perangkat Daerah Tahun 2023 pada triwulan Ill, pada saat penyusunan
Rancangan Renja Perangkat Daerah menggunakan realisasi Renja Perangkat Daerah triwulan IV Tahun 2023.
5

Keterangan lsian Tabel 2.1:

Kolom 1 Diisi dengan Nama Perangkat Daerah/Unit Kerja pada


Perangkat Daerah sesuai dengan Perda Nomor 2
Tahun 2019.
Kolom 2 Diisi dengan kode Tingkat/Urusan/Bidang Urusan
Pemerintahan Daerah/Program/Kegiatan/Subkegiatan sesuai
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5-1317
Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun 2021 tentang Hasil
Verifikasi, Validasi dan lnventarisasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah.
Kode Bidang
Kode Urusan Kode Ko de Ko de
Urusan Pemerintahan Program Kegiatan Subkegiatan
Daerah

Kolom 3 Diisi dengan uraian nama:


- urusan pemerintahan daerah;
- bidang urusan pemerintahan daerah;
- judul program yang direncanakan;
- judul kegiatan yang direncanakan; dan
- judul subkegiatan yang direncanakan.
disesuaikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
900.1.15.5-1317 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun
2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan lnventarisasi
Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
Kolom 4 Diisi jenis indikator kinerja program
(outcome)/kegiatan/subkegiatan (output) sebagaimana
terdapat pada evaluasi Renja Perangkat Daerah;
lndikator kinerja program (outcome) adalah sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah (efek langsung). Pengukuran indikator hasil
seringkali rancu dengan indikator keluaran. lndikator hasil
lebih utama daripada sekedar keluaran. Walaupun output
telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu outcome
program tersebut telah tercapai. Outcome menggambarkan
tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin
mencakup kepentingan banyak pihak. Dengan indikator
outcome, organisasi akan mengetahui apakah hasil yang
telah diperoleh dalam bentuk output memang dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan
kegunaan yang besar bagi masyarakat banyak. Oleh karena
itu Kolom 4 ini digunakan untuk mengisi uraian indikator hasil
program yang akan dicapai selama periode RPD yang
direncanakan sebagaimana tercantum dalam RPD Tahun
2023-2026;
lndikator kinerja kegiatan/subkegiatan (output/keluaran)
adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai oleh
suatu kegiatan/subkegiatan yang dapat berupa fisik atau
nonfisik. lndikator keluaran digunakan untuk mengukur
6

keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan/subkegiatan.


Oengan membandingkan keluaran, instansi dapat
menganalisis apakah kegiatan/subkegiatan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana. lndikator keluaran
dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
kegiatan/subkegiatan apabila indikator dikaitkan dengan
sasaran yang terdefinisi dengan baik dan terukur. lndikator
keluaran harus sesuai dengan lingkup dan sifat
kegiatan/subkegiatan instansi. Oleh karena itu Kolom ini
digunakan untuk mengisi uraian indikator keluaran dari setiap
kegiatan/subkegiatan yang bersumber dari Renstra
Perangkat Oaerah berkenaan;
Kolom 5 Untuk baris program diisi dengan jumlah/besaran target
kinerja untuk setiap program sesuai dengan yang tercantum
dalam RPO Tahun 2023-2026 sampai dengan akhir tahun
RPO (tahun 2026). Oapat pula diisi dengan target kinerja
akhir dari periode Renstra Perangkat Oaerah (tahun 2026).
Kolom 6 Pengisian kolom ini bersumber dari realisasi target program,
kegiatan dan subkegiatan Renja Perangkat Oaerah tahun n-3
(2022) yang telah dilaksanakan melalui APBO tahun n-3
(2022);
Untuk baris program diisi dengan jumlah besaran realisasi
target untuk setiap program dalam Renja Perangkat Oaerah
n-3 (2022); dan
Untuk baris kegiatan diisi dengan jumlah/besaran realisasi
target untuk setiap kegiatan dalam Renja Perangkat Oaerah
n-3 (2022).
Untuk baris subkegiatan diisi dengan jumlah/besaran realisasi
target untuk setiap subkegiatan dalam Renja Perangkat
Oaerah n-3 (2022).
Kolom 7 Untuk baris program diisi dengan jumlah besaran target
kinerja untuk setiap program sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah tahun n-2
(2023); dan
Untuk baris kegiatan diisi dengan jumlah/besaran target
kinerja untuk setiap kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah tahun n-2
(2023).
Untuk baris subkegiatan diisi dengan jumlah/besaran target
kinerja untuk setiap subkegiatan sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah tahun n-2
(2023).
Kolom 8 Pengisian kolom ini bersumber dari realisasi program dan
kegiatan Renja Perangkat Oaerah tahun n-2 (2023) yang
telah dilaksanakan melalui APBO tahun n-2 (2023);
Untuk baris program diisi dengan jumlah besaran realisasi
kinerja untuk setiap program sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah n-2 (2023); dan
Untuk baris kegiatan diisi dengan jumlah/besaran realisasi
kinerja untuk setiap kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah n-2 (2023).
7

Untuk baris subkegiatan diisi dengan jumlah/besaran realisasi


kinerja untuk setiap subkegiatan sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah n-2 (2023).
Pada saat penyusunan Rancangan Awai Renja Perangkat
Oaerah Pengisian menggunakan data realisasi kinerja pada
triwulan Ill Tahun 2023. Saat Penyusunan Rancangan Akhir
Renja Perangkat Oaerah Menggunakan data realisasi kinerja
triwulan IV Tahun 2023.
Kolom 9 Kolom 9 = (kolom 8/Kolom 7) x 100%
Untuk baris program diisi dengan capaian (perbandingan
antara realisasi dengan target kinerja) untuk setiap program
sesuai dengan yang direncanakan dalam Renja Perangkat
Oaerah n-2 (2023) dalam bentuk persentase;
Untuk baris kegiatan diisi dengan perbandingan antara
realisasi dengan target kinerja untuk setiap kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah
n-2 (2023).
Untuk baris subkegiatan diisi dengan perbandingan antara
realisasi dengan target kinerja untuk setiap subkegiatan
sesuai dengan yang direncanakan dalam Renja Perangkat
Oaerah n-2 (2023).
Kolom 10 Pengisian kolom ini bersumber dari dokumen Renja
Perangkat Oaerah tahun berjalan yang sudah disepakati
dalam APBO n-1 (2024);
Untuk baris program diisi dengan jumlah besaran target
kinerja untuk setiap program sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah n-1 (2024); dan
Untuk baris kegiatan diisi dengan jumlah/besaran target
kinerja untuk setiap kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah n-1 (2024).
Untuk baris subkegiatan diisi dengan jumlah/besaran target
kinerja untuk setiap subkegiatan sesuai dengan yang
direncanakan dalam Renja Perangkat Oaerah n-1 (2024).
Kolom 11 Diisi dengan proyeksi jumlah/besaran realisasi target kinerja
untuk setiap program dan kegiatan/subkegiatan dalam RPO
2023-2026 yang sudah dilaksanakan dan hasil evaluasi Renja
Perangkat Oaerah sampai dengan tahun n-1 (2024).
Untuk ukuran kinerja yang bersifat kumulatif, maka diisi
dengan kondisi capaian pada tahun berjalan.
Kolom 12 Kolom 12 = (kolom 11 /kolom 5) x 100%
Oiisi dengan perbandingan antara realisasi dengan target
kinerja untuk setiap program sesuai dengan yang
direncanakan dalam RPO Tahun 2023-2026 dan hasil
evaluasi Renja Perangkat Daerah sampai dengan tahun n-1
(2023) dalam bentuk persentase;
Untuk ukuran kinerja yang bersifat kumulatif, maka diisi
dengan kondisi capaian pada tahun berjalan.
Kolom 13 Berisi Keterangan
8

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah


Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Perangkat Daerah
berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria dan Standar Pelayanan Minimal, maupun terhadap
lndikator Kinerja Kunci sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-
masing Perangkat Daerah, serta ketentuan peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan kinerja pelayanan.

Jika Perangkat Daerah yang bersangkutan belum mempunyai tolok ukur dan
indikator kinerja yang akan diuji, maka setiap Perangkat Daerah perlu
terlebih dahulu menjelaskan apa dan bagaimana cara menentukan tolok
ukur kinerja dan indikator kinerja pelayanan masing-masing sesuai tugas
pokok dan fungsi, serta norma dan standar pelayanan Perangkat Daerah
yang bersangkutan.

Pada pembahasan subbab ini perlu disajikan tabel analisis pencapaian


kinerja pelayanan Perangkat Daerah, yang disesuaikan menurut Perangkat
Daerah masing-masing, dengan format Tabel Pencapaian Kinerja
Pelayanan Perangkat Daerah, sebagai berikut:
9

Ta be I 2.2. Pencapaian Kinerja Pela ya nan Perangkat Daerah ........... .


Provinsi OKI Jakarta

Realisasi
Target Renstra Perangkat Daerah Proyeksi
Standar Pelayanan lndikator Capaian
Catatan
NO lndikator Minimum/Standar Kinerja
Analisis
Nasional Kunci Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2022 2023 2024 2025 2026 2022 2023 2024 2025 2026

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
10

2.3 lsu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah


Berisikan uraian mengenai:
a. tingkat kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan hal kritis yang terkait
dengan pelayanan Perangkat Daerah;
b. permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsi Perangkat Daerah;
c. dampak penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah terhadap
pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program
nasional/internasional, seperti Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria,
Standar Pelayanan Minimal dan Suistanable Development Goals (SDG's);
d. tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Perangkat Daerah;
dan
e. formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis
untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun
yang direncanakan.
2.4 Reviu terhadap Rancangan Awai Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
(Subbab ini disusun setelah Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat
Daerah)
berisikan uraian mengenai:
a. proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan hasil analisis
kebutuhan;
b. penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan;
c. penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting
terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya: terdapat
rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan awal
RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda; dan
d. lampirkan tabel Reviu terhadap Rancangan Awai RKPD, sebagai berikut:
11

Tabel 2.3. Reviu terhadap Rancangan Awai RKPD Tahun 2025 (Perangkat Daerah)
Provinsi DKI Jakarta

Nama Perangkat Daerah: ........ .. .. . Lem bar.. .... .dari. ... .... .

Rancangan Awai RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan
NO Pagu Kebutuhan
Program/ Kegiatan/ lndikator Target Program/ Kegiatan/ lndikator Target Penting
Lokasi indikatif Lokasi Dana
Subkegiatan kinerja capaian Subkegiatan kinerja capaian
(Rp.000) (Rp.000)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
12

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat (Subbab ini disusun
setelah Musrenbang Provins1)
Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang
diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait
langsung dengan pelayanan provinsi, Lembaga Swadaya Masyarakat,
asosiasi-asos1as1, perguruan tinggi maupun dari Perangkat Daerah
kabupaten/kota yang langsung ditujukan kepada Perangkat Daerah Provinsi
maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi Perangkat Daerah provinsi
dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan Musrenbang
kabupaten/kota (bila sudah dilakukan).
Deskripsi yang perlu disajikan dalam subbab ini, antara lain:
a. penjelasan tentang proses bagaimana usulan program/kegiatan usulan
pemangku kepentingan tersebut diperoleh;
b. penjelasan kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah;
c. Tabel Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan
sebagai berikut:

Tabel 2.4. Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku


Kepentingan Tahun 2024* Nama Perangkat Daerah Provinsi OKI Jakarta

Program/
lndikator Besa ran/
No Kegiatan/ Lokasi Catatan
Kinerja Volume
SubkeQiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

*
*Tahun Pelaksanaan Musrenbang RKPD Tahun 2025

BAB Ill. TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional


Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana dimaksud, yaitu
penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan
nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.
3.2 Tujuan dan sasaran Renja Perangkat Daerah
Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang dikaitkan dengan
sasaran target kinerja Renstra Perangkat Daerah.
3.3 Program dan Kegiatan/Subkegiatan
Berisikan penjelasan mengenai:
a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan
program, kegiatan dan subkegiatan.
antara lain:
1) pencapaian visi dan misi kepala daerah/prioritas daerah;
2) pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs);
3) pengentasan kemiskinan;
13

4) pencapaian Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dan Standar


Pelayanan Minimal (SPM);
5) Pendayagunaan potensi ekonomi daerah; dan/atau
6) Pengembangan daerah terisolir.

b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan


kegiatan/subkegiatan, meliputi:
• jumlah program, jumlah kegiatan dan jumlah subkegiatan.
• sifat penyebaran lokasi program, kegiatan dan subkegiatan (apa saja
yang tersebar ke berbagai kawasan dan apa saja yang terfokus pada
kawasan atau kelompok masyarakat tertentu).
• total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber
pendanaannya.

c. Penjelasan jika rumusan program, kegiatan dan subkegiatan tidak sesuai


dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan/subkegiatan,
pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya.

BAB IV. REN CANA KERJA DAN PENDANAAN PE RANG KAT DAERAH

Bab ini memuat rincian program, kegiatan, subkegiatan dan anggaran indikatif
Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2025. Memuat Tabel Rumusan Rencana
Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Tahun 2025 dan Prakiraan Maju
Tahun 2026, sebagai berikut:
14

Tabel 4.1. Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Perangkat Daerah Tahun 2025 dan Prakiraan Maju Tahun 2026

lndikator Kinerja
Perangkat Urusan/Bidang Prakiraan Maju Rencana
Program Rencana Tahun 2025
Dae rah/ Urusan Tahun 2026
(outcomes)/
Unit Kerja Pemerintahan Catatan
Kode Kegiatan
pad a Daerah dan Penting
(output)/ Kebutuhan
Perangkat Program/Kegiatan Target Kebutuhan Target
Subkegiatan Sumber Dana/
Dae rah Subkegiatan Lokasi Capaian Dana/Pagu Capaian
(output) Dana Pagu
Kinerja lndikatif Kinerja
lndikatif
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A 5 Urusan ..... .
A 5 01 Bidang Urusan ..
A 5 01 02 Program .... ..
A 5 01 02 1.01 Kegiatan ......
A 5 01 02 1.01 01 Subkegiatan .. .. ..
A 5 01 02 1.01 02 Ost. ......

A 5 01 02 Program ... ...


A 5 01 02 1.02 Kegiatan ......
A 5 01 02 1.02 01 Subkegiatan .... ..
A 5 01 02 1.02 02 Ost. .. . ...
15

Keterangan Ta be I 4.1:

Kolom 1 Diisi dengan Nama Perangkat Daerah/Unit Kerja pada


Perangkat Daerah.
Kolom 2 Diisi dengan kode urusan/ bidang urusan Pemerintah Daerah/
program/ kegiatan/ subkegiatan sesuai dengan kodefikasi
nomenklatur di dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 900.1.15.5-1317 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun
2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan lnventarisasi
Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur
Perencanaan P emb angunan d an Keuangan Daera h
Kade Bidang
Ko de
Kade Urusan Kade Ko de
Sub
Urusan Pemerintahan Program Kegiatan
kegiatan
Dae rah
Kolom 3 Diisi dengan uraian nama urusan pemerintah daerah, uraian
nama bidang urusan pemerintah daerah; sesuai dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5-1317
Tahun 2023, uraian judul program yang direncanakan, uraian
judul kegiatan dan uraian judul subkegiatan yang
direncanakan.
Kolom 4 Diisi dengan jenis indikator kinerja p rag ram/keg iatan/
subkegiatan, sebagaimana tercantum dalam Renstra
Perangkat Daerah Tahun 2023-2026.
Kolom 5 Diisi dengan lokasi kegiatan/ subkegiatan untuk tahun 2025.
Kolom 6 Diisi dengan target kinerja capaian program/ kegiatan/
subkegiatan pada tahun 2025.
Kolom 7 Diisi dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendanai
program/ kegiatan/ subkegiatan pada tahun 2025 dengan
memperhatikan realisasi n-2 (2023) dan perkiraan realisasi
tahun n-1 (2024) serta kemampuan keuangan daerah.
Kolom 8 Diisi dengan keterangan sumber dana yang digunakan untuk
mendanai program/ kegiatan/subkegiatan pada tahun 2025,
antara lain APBD/ OAK/ BLUD/ Pinjaman/ Lainnya.
Kolom 9 Diisi dengan catatan atas program/ kegiatan/ subkegiatan
yang diusulkan (program/ kegiatan/ subkegiatan lanjutan,
program/ kegiatan/ subkegiatan mendesak, rancangan awal
RKPD, prioritas hasil analis kebutuhan, dsb).
Kolom 10 Diisi dengan target kinerja terukur dari capaian program/
kegiatan/ subkegiatan untuk prakiraan maju pada tahun 2026
sesuai dengan Renstra Perangkat Daerah.
Kolom 11 Diisi dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendanai
program/kegiatan/subkegiatan prakiraan maju pada tahun
2026 sesuai dengan Renstra Perangkat Daerah.

BAB V. PENUTUP
Berisikan uraian penutup, berupa:
a. catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka
pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak
16

sesuai dengan kebutuhan ;


b. kaidah-kaidah pelaksanaan; dan
c. rencana tindak lanjut.

Pada bagian lembar terakhir dicantumkan tempat dan tanggal dokumen, nama
Perangkat Daerah dan nama dan tanda tangan Kepala Perangkat Daerah,
serta cap Perangkat Daerah yang bersangkutan.
B. PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINS!
DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Dalam rangka meningkatkan kualitas pencapaian sasaran dan prioritas


pembangunan daerah serta menjamin efektivitas dan efisiensi perencanaan
pembangunan Provinsi OKI Jakarta guna menghasilkan Renja Perangkat Daerah
yang selaras dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), diperlukan
panduan penyusunan Renja Perangkat Daerah.

I. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-
Undang;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan lndustri;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Dae rah;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Dae rah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5-1317 Tahun 2023 tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-5889 Tahun
2021 tentang Hasil Verifikasi, Validasi dan lnventarisasi Pemutakhiran
Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan dan Penganggaran Terpadu;
12. Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan
Daerah Tahun 2023-2026;
13. Peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2022 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah Tahun 2023-2026;
14. Keputusan Gubernur Nomor 43 Tahun 2022 tentang Tim Penyusun Renja
Perangkat Daerah;
18

15. Keputusan Gubernur Nomor 217 Tahun 2022 tentang Tim Peningkatan
Penggunaan Prociuk Dalam Negeri;

II. KETENTUAN UMUM

1. Renja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah


untuk periode 1 (satu) tahun.
2. Penyusunan Renja Perangkat Daerah mengacu pada sasaran pembangunan
daerah sesuai Rencana Pembangunan Daerah (RPO) Tahun 2023-2026.
3. Penyusunan Renja Perangkat Daerah juga mengacu pada Renstra Perangkat
Daerah Tahun 2023-2026 yang mendukung sasaran pembangunan daerah.
4. Penyusunan Renja Perangkat Daerah memperhatikan penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga terkait;
5. Penyusunan Renja Perangkat Daerah harus berbasis kinerja dengan
memperhatikan kausalitas kinerja, sasaran kinerja, indikator kinerja dan target
kinerja harus memenuhi kriteria SMART-C (Specific, Measurable, Achievable,
Realistic, Time-Bound dan Challenging/Continuous Improvement).
6. Penyusunan Renja Perangkat Daerah mengacu dan memedomani klasifikasi,
kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 serta hasil
pemutakhirannya yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900.1.15.5-
1317 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 050-5889 Tahun 2021, yang terdiri atas program, kegiatan dan
subkegiatan yang telah dilengkapi dengan kinerja, indikator kinerja serta satuan.
7. Penyusunan prioritas belanja daerah dibagi ke dalam prioritas pertama, prioritas
kedua dan prioritas ketiga, sebagaimana penghitungan kapasitas riil keuangan
daerah pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, dengan
klasifikasi sebagai berikut:

7.1 Prioritas pertama, dialokasikan untuk membiayai belanja wajib dan


mengikat, dengan ketentuan:

a. belanja daerah yang bersifat wajib.


merupakan belanja untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan
pendanaan pelayanan dasar masyarakat antara lain pendidikan,
kesehatan, melaksanakan kewajiban kepada pihak ketiga dan bunga
pinjaman yang telah jatuh tempo, meliputi:
1) subkegiatan yang mendukung pemenuhan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
layanan dasar, antara lain:

- Subkegiatan terkait Penyediaan Makanan dan Minuman bagi


Warga Binaan Sosial (WBS).
- Subkegiatan terkait penyelenggaraan dapur umum dan
penyediaan makanan bagi korban bencana.
- Subkegiatan terkait penyediaan pakaian bagi korban bencana.
- Subkegiatan terkait Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan.

2) subkegiatan terkait Peningkatan Layanan Umum Daerah .


19

3) subkegiatan terkait Penatalaksanaan Jaminan Kesehatan Daerah


dan Pembiayaan Jaminan Kesehatan diluar kuota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN).

4) subkegiatan terkait honorarium dan operasional wajib Lembaga


Kemasyarakatan, antara lain:

a. Operasional Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RT, RW dan


LMK
b. Operasional Posyandu
c. PMT Balita dan Lansia
d. Honorarium dan Biaya Komunikasi pengurus FKDM tingkat
Provinsi, Kota, Kecamatan dan Kelurahan
e. Honorarium pengurus PKK Tingkat Kecamatan dan Kelurahan
f. Honorarium dan Perlengkapan Kerja Jumantik (PSN Kit)

5) honorarium kepada Badan/Lembaga yang diatur dalam Peraturan


Gubernur, antara lain:

a. Honorarium dan Biaya Komunikasi pengurus FPK tingkat


Provinsi dan Kata
b. Honorarium dan Biaya Komunikasi Dewan Kota dan Dewan
Kabupaten
c. Honorarium Komisi lnformasi Provinsi

6) iuran Wajib Asosiasi, antara lain:

a. luran Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia


b. luran Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia
c. luran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia
d. luran Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia

b. belanja daerah yang bersifat mengikat merupakan belanja yang


dibutuhkan secara terus menerus dan harus dialokasikan oleh
pemerintah daerah dengan jumlah yang cukup untuk keperluan setiap
bulan dalam tahun anggaran berkenaan, meliputi:
1) subkegiatan terkait Penyediaan gaji dan tunjangan Kepala Daerah
2) subkegiatan terkait Penyediaan gaji dan tunjangan DPRD
3) subkegiatan terkait Penyediaan gaji dan tunjangan PNS,
Penyediaan gaji dan tunjangan PPPK, Pemberian insentif bagi ASN
sesuai dengan peraturan yang berlaku
4) subkegiatan terkait Penyediaan Jasa Telepon, Air dan Listrik
kebutuhan eksisting serta Biaya Jasa Penyambungan Air
Bersih/Penyambungan dan Penambahan Daya Listrik, dalam
rangka memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat dan
operasional penyelenggaraan pemerintahan di Perangkat
Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah;
5) subkegiatan terkait Penyediaan BBM, jasa pemeliharaan dan jasa
perizinan KOO, KOO Khusus, dan Peralatan Kerja Lainnya;
6) subkegiatan terkait penyediaan jaringan intranet dan internet pada
Dinas Komunikasi, lnformatika dan Statistik. Wilayah kerja
20

Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah yang tidak


terjangkau layanan internet/intranet Dinas Komunikasi, lnformatika
dan Statistik dapat mengajukan usulan anggaran setelah mendapat
rekomendasi dari Dinas Komunikasi, lnformatika dan Statistik;
7) subkegiatan terkait pemeliharaan sarana dan prasarana mekanikal,
elektrikal, dan plumbing pada gedung milik Pemerintah Daerah;
8) subkegiatan terkait Petugas Mekanikal dan Elektrikal; Petugas
Kebersihan Dalam Gedung, Petugas Kebersihan Luar Gedung,
Petugas Keamanan, dan lainnya yang terkait dengan Pelayanan
Kantor yang penyediaanya mengacu kepada Keputusan Gubernur
Nomor 1195 Tahun 2022 tentang Pedoman Analisis Jenis
Pekerjaan, Analisis Beban Kerja, dan Evaluasi Jenis Pekerjaan
Penyedia Jasa Lainnya Perorangan; dan
9) subkegiatan terkait Penyediaan Makanan dan Obat Satwa Taman
Margasatwa Ragunan dan Kawasan Monumen Nasional.
7.2 Prioritas kedua, dialokasikan untuk membiayai pencapaian prioritas
daerah, dengan mengacu pada RPO Tahun 2023-2026 dan Rancangan
RKPD Tahun 2025 serta Prioritas Pembangunan Tahun 2025.

7.3 Prioritas ketiga, dialokasikan untuk membiayai pencapaian prioritas


Perangkat Daerah.

8. Perencanaan alokasi Belanja Hibah dan Bantuan Sosial berpedoman pada


peraturan terkait Tata Cara Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial bagi
Pemerintah Daerah, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

8.1 Belanja hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah


lainnya, BUMN, BUMD, dan/atau badan, lembaga, dan organisasi
kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang secara spesifik
telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat,
serta tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali ditentukan
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
8.2 Belanja hibah berupa uang, barang, atau jasa dapat dianggarkan sesuai
kemampuan keuangan daerah, dan setelah memprioritaskan pemenuhan
belanja urusan pemerintahan wajib dan belanja urusan pemerintahan
pilihan, kecuali ditentukan lain oleh ketentuan peraturan perundang-
undangan;
8.3 Pemberian hibah ditujukan untuk menunjang pencapaian sasaran,
program, kegiatan, dan subkegiatan pemerintah daerah sesuai urgensi dan
kepentingan daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk
masyarakat; dan
8.4 Belanja hibah dianggarkan pada Perangkat Daerah pengampu bidang
urusan terkait, dan dirinci menurut objek, rincian objek, dan sub rincian
objek pada program, kegiatan, dan subkegiatan sesuai dengan tugas dan
fungsi perangkat daerah terkait.

9. Penyusunan Renja Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah agar


memperhatikan:
9.1 Usulan aspirasi masyarakat yang berasal dari hasil penelaahan terhadap
reses DPRD yang telah diparipurnakan;
9.2 Usulan hasil Musrenbang yang telah diverifikasi dan divalidasi; dan
21

9.3 Hasil penelaahan atas usulan langsung masyarakat,


ketiga angka diatas dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
10. Setiap Kepala Perangkat Daerah agar melakukan koordinasi dengan
Kementerian/Lembaga (KIL) terkait untuk penganggaran kegiatan yang
bersumber dari Dana Transfer Pemerintah Pusat.
11. Dalam rangka mendukung pencapaian Anggaran Responsif Gender (ARG)
yang ditetapkan pemerintah pusat bagi daerah. Perangkat Daerah
menetapkan kegiatan yang bersifat strategis untuk dilakukan penyusunan
analisis gender (Gender Analysis Pathway/GAP) dan analisis anggaran
berbasis gender (Gender Budget Statement/GBS) pada proses penyusunan
rencana kerja. Penyusunan GAP dan GBS dapat berkoordinasi dengan Dinas
Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk.
12. Penyusunan Renja Perangkat Daerah agar dapat melibatkan penyandang
disabilitas untuk berpartisipasi pada perencanaan dalam rangka penyediaan
pelayanan dasar dan publik yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Ill. KETENTUAN KHUSUS

1. Dalam rangka menguraikan/menjabarkan subkegiatan, Perangkat Daerah/Unit


Kerja pada Perangkat Daerah membuat kertas kerja berisi aktivitas yang
selaras dengan indikator kinerja subkegiatan yang akan dicapai.
2. Perangkat Daerah menjabarkan target kinerja kegiatan/subkegiatan yang
tercantum pada RPO dan Renstra Perangkat Daerah ke dalam target kinerja
Perangkat Daerah dan Unit Kerja pada Perangkat Daerah di bawah
koordinasinya.
3. Dalam penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2025, Perangkat
Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah melengkapi tagging pada atribut
subkegiatan, dengan kategori sebagai berikut:

3.1 Prioritas Nasional, Program Prioritas, dan Kegiatan Prioritas.


3.2 Prioritas Daerah dan Prioritas Pembangunan Tahun 2025 mengacu kepada
Rancangan RKPD Tahun 2025.
3.3 Tagging Lainnya:
a. penanggulangan banjir;
b. akselerasi pertumbuhan ekonomi;
c. penanggulangan kemiskinan;
d. pencegahan stunting;
e. penanganan kemacetan;
f. pencapaian tujuan SDG's;
g. pengendalian inflasi;
h. penanganan sampah;
i. penguatan nilai demokrasi;
j. penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak penyandang
disabilitas;
k. responsif gender;
I. penerapan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas);
m. climate budget tagging (CBT);
22

n. pengelolaan air bersih dan sanitasi;

o. penyediaan hunian layak; dan


p. revitalisasi pedestrian/trotoar.

No Tagging Lainnya Definisi Operasional


a Penanggulangan banjir Subkegiatan yang memiliki
peran/ambil bagian dalam
up aya penanganan dan
penanggulangan bencana
banjir di OKI Jakarta,
khususnya yang menjadi
komitmen dan rencana aksi
penanggulangan banjir dan
longsor di Jabodetabekpunjur.
b Akselerasi pertumbuhan Subkegiatan yang mendukung
ekonomi upaya percepatan
pertumbuhan ekonomi bagi
masyarakat, seperti pemberian
subsidi pangan, pemberian
bantuan sosial kepada
masyarakat, peningkatan
ekonomi kreatif, kewirausahaan
dan ketenagakerjaan, serta
investasi.
c Penanggulangan Penanggulangan Kemiskinan
kemiskinan adalah kebijakan dan program
pemerintah dan pemerintah
daerah yang dilakukan secara
sistematis, terencana, dan
bersinergi dengan dunia usaha
dan masyarakat untuk
mengurangi jumlah penduduk
mis kin dalam rangka
meningkatkan derajat
kesejahteraan rakyat.
Strategi percepatan
penanggulangan kemiskinan
dilakukan dengan cara:
1. mengurangi be ban
pengeluaran masyarakat
miskin;
2. meningkatkan kemampuan
dan pendapatan
masyarakat miskin;
3. mengembangkan dan
men jam in keberlanjutan
Usaha Mikro dan Kecil;
4. mensinergikan kebijakan
dan program
penangg ulangan
23

No Tagging Lainnya Definisi Operasional


kemiskinan.
Program percepatan
penanggulangan kemiskinan,
antara lain:
a. Kelompok program bantuan
sosial terpadu berbasis
keluarga, bertujuan untuk
melakukan pemenuhan hak
dasar, pengurangan beban
hid up, dan perbaikan
kualitas hidup masyarakat
miskin;
b. Kelompok program
penanggulangan
kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat,
bertujuan untuk
mengembangkan potensi
dan memperkuat kapasitas
kelompok masyarakat
miskin untuk terlibat dalam
pembangunan yang
didasarkan pada pnns1p-
prinsip pemberdayaan
masyarakat;
c. Kelompok program
penanggulangan
kemiskinan berbasis
pemberdayaan usaha
ekonomi mikro dan kecil,
bertujuan untuk
memberikan akses dan
penguatan ekonomi bagi
pelaku usaha berskala
mikro dan kecil;
Program-program lainnya yang
baik secara langsung ataupun
tidak langsung dapat
meningkatkan kegiatan
ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat miskin.
d Pencegahan stunting Subkegiatan terkait
pencegahan stunting sesuai
Kepgub Nomor 578 Tahun
2021 tentang Tim Konvergensi
Pengendalian Stunting di
Provinsi Daerah Khusus
lbukota Jakarta.
e Penanganan kemacetan Subkegiatan yang mendukung
penanggulangan kemacetan,
diantaranya penyediaan
an ~ kutan umum, penertiban
24

No Tagging Lainnya Definisi Operasional


dan pengendalian lalu lintas,
pemberlakukan kebijakan
pembatasan kendaraan
bermotor, yang dapat
mendukung transportasi
massal dan kelancaran lalu
lintas antara lain seperti
peningkatan kualitas jalan serta
pemeliharaan kondisi jalan
mantap.
f Pencapaian tujuan SDG's Subkegiatan terkait dukungan
terhadap pencapaian target
SDG's.
Terdapat 17 SDG's, sebagai
berikut:
1. tanpa kemiskinan ;
2. tanpa kelaparan;
3. kehidupan sehat dan
berkualitas;
4. pendidikan berkualitas;
5. kesetaraan gender;
6. air bersih dan sanitasi
layak;
7. energi bersih dan
terjangkau;
8. pekerjaan layak dan
pertumbuhan ekonomi;
9. industri, inovasi dan
infrastruktur;
10. berkurangnya
kesenjangan;
11 . kota dan pemukiman
berkelanjutan;
12. konsumsi dan produksi
yang bertanggung jawab;
13. penanganan perubahan
iklim;
14. ekosistem laut;
15. ekosistem daratan;
16. perdamaian, keadilan dan
kelembagaan yang
tangguh;
kemitraan untuk mencapai
tujuan.
g Pengendalian lnflasi Subkegiatan yang terkait
dengan upaya untuk menjaga
25

No Tagging Lainnya Definisi Operasional


stabilitas harga-harga beragam
komoditas strategis
masyarakat, dengan
berpedoman pad a
keterjangkauan harga,
ketersediaan pasokan,
kelancaran distribusi dan
komunikasi efektif.
Pengendalian inflasi difokuskan
pad a penguatan untuk
memastikan berbagai
kebutuhan komoditas strategis
masyarakat tetap tersedia
cukup dan mudah terjangkau.
h Penanganan sampah Subkegiatan yang memiliki
peran/ambil bagian dalam
upaya penanganan sampah
melalui pengurangan sampah
di sumber, ITF, dan
optimalisasi TPA
Bantargebang.
i Penguatan Nilai Demokrasi Subkegiatan yang mendukung
pencapaian sasaran Strategis
Dae rah dalam rangka
penguatan nilai-nilai demokrasi.
Strategi utama Penguatan
Nilai-Nilai Demokrasi dengan
cara:
Perbaikan kualitas layanan
publik;
Penguatan nilai-nilai
demokrasi, kebangsaan dan
kebhinekaan Masyarakat; dan
Perlindungan dan pencegahan
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
Strategi pembangunan yang
digunakan untuk mendukung
sasaran tersebut dengan:
Peningkatan kualitas layanan
kepada anggota dewan untuk
mendukung pelaksanaan tugas
dan fungsi DPRD;
Penguatan ideologi Pancasila;
Peningkatan kesadaran politik
dan demokrasi;
Peningkatan pemberdayaan
ormas; dan
Peningkatan pemahaman
masyarakat terkait pencegahan
26

No Tagging Lainnya Definisi Operasional


dan penanganan konflik sosial
di masyarakat.
j Penghormatan, Subkegiatan terkait dengan
Perlindungan dan upaya-upaya dalam rangka
Pemenuhan Hak mewujudkan lingkungan yang
Penyandang Disabilitas inklusif disabilitas melalui
dukungan penyelenggaraan
pelayanan dasar dan publik
ram ah bagi penyandang
disabilitas yang meliputi:
Pendataan dan Perencanaan
lnklusif; Penyediaan lingkungan
tanpa hambatan; Pelindungan
hak dan akses politik dan
keadilan; Ekonomi lnklusif;
Pendidikan dan Keterampilan;
dan Akses dan pemerataan
layanan kesehatan.
k Responsif Gender Subkegiatan yang terdapat isu
gender di dalamnya baik output
maupun outcome dapat
menjawab kebutuhan
anak/perempuan/lansia/disabilit
as/kelompok rentan lainnya,
dalam rangka meningkatkan
pembangunan kota yang
responsif gender, sesuai
dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
I Penerapan Gerakan Subkegiatan terkait penerapan
Masyarakat Hidup Sehat Gerakan Masyarakat Hidup
(Germas) Se hat (Germas) melalui
perwujudan peningkatan
aktivitas fisik, peningkatan pola
hidup bersih dan sehat (PHBS),
penyediaan pangan sehat dan
percepatan perbaikan gizi,
peningkatan pencegahan dan
deteksi dini penyakit,
peningkatan kualitas
lingkungan, dan peningkatan
edukasi hidup sehat sesuai
Pergub Nomor 161 Tahun 2019
tentang Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
m climate budget tagging Subkegiatan, besaran dan
(CBT) realisasi anggaran publik yang
dialokasikan pemerintah
melalui APBD terhadap upaya
penurunan emisi gas rumah
kaca serta meningkatkan
ketahanan dari dampak
27

No Tagging Lainnya Definisi Operasional


perubahan iklim.
n pengelolaan air bersih dan Subkegiatan yang memiliki
sanitasi peran/ambil bagian dalam
upaya penanganan sanitasi,
diantaranya air bersih, air
limbah dan persampahan di
OKI Jakarta.
0 penyediaan hunian layak Subkegiatan yang memiliki
peran/ambil bagian dalam
upaya penataan permukiman di
kawasan kumuh dan
penyediaan hunian layak bagi
warga baik rusunawa ataupun
rusunami.
p revitalisasi Subkegiatan yang memiliki
pedestrian/trotoar peran/ambil bagian dalam
upaya
pembangunan/revitalisasi
pedestrian di OKI Jakarta.

3.4 Standar Pelayanan Minimal (SPM)

a. SPM Pendidikan, meliputi:


a) Pendidikan anak usia dini
b) Pendidikan dasar
c) Pendidikan kesetaraan
d) Pendidikan khusus
e) Pendidikan menengah

b. SPM Kesehatan

a) Pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar


biasa provinsi
b) Pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan
akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi
c) Pelayanan kesehatan balita
d) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
e) Pelayanan kesehatan ibu bersalin
f) pelayanan kesehatan ibu hamil
g) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
h) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus)
i) Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
j) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
k) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
28

I) Pelayanan kesehatan pada usia produktif


m) Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus
n) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi

c. SPM Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat

a) Pelayanan informasi rawan bencana


b) Pelayanan ketenteraman dan ketertiban umum provinsi
c) Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana
d) Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana
e) Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran

d. SPM Perumahan Rakyat

a) Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang


terkena relokasi program Pemerintah Daerah kabupaten/kota
b) Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah Daerah provinsi
c) Penyediaan dan rehabilitasi rumah yang layak huni bagi korban
bencana provinsi
d) Fasilitasi penyediaan rumah yang layak huni bagi masyarakat yang
terkena relokasi program Pemerintah Daerah kabupaten/ kota

e. SPM Pekerjaan Umum

a) Pemenuhan kebutuhan air minum curah lintas kabupaten/kota


b) Pemenuhan kebutuhan pokok air minum sehari-hari
c) Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik regional
lintas kabupaten/kota
d) Penyediaan pelayanan pengolahan air limbah domestik

f. SPM Sosial

a) Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap


darurat bencana bagi korban bencana kabupaten/kota
b) Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap
darurat bencana bagi korban bencana provinsi
c) Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam panti
d) Rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti
e) Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di dalam panti
f) Rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar panti
g) Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di dalam
panti
h) Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar di luar
panti
29

i) Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan


pengemis di dalam panti
j) Rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya gelandangan dan
pengemis di luar panti

Ketentuan pemberian tagging pada subkegiatan:


- Pemberian/pemilihan tagging subkegiatan agar dilakukan secara
cermat dengan mempertimbangkan keterkaitan erat terhadap tagging
yang dipilih, baik berupa sarana/prasarana utama seperti
pembangunan dan pengadaan barang maupun sarana/prasarana
pendukung seperti pemeliharaan dan petugas penunjang.
- Dalam 1 (satu) subkegiatan, hanya dapat memilih 1 (satu) Kegiatan
Prioritas, 1 (satu) Prioritas Daerah dan 1 (satu) atau beberapa isu
serta 1 (satu) SPM terhadap Perangkat Daerah/Unit Kerja pada
Perangkat Daerah pemangku SPM.
- Belanja daerah yang bersifat wajib pada prioritas pertama, seperti
Biaya Operasional Pendidikan, Penatalaksanaan Jaminan Kesehatan
Daerah, Penyediaan Makanan dan Minuman bagi Warga Binaan
Sosial (WBS), Peningkatan Layanan BLUD, dapat memilih tagging
Prioritas Daerah. Sedangkan prioritas ketiga tidak dapat memilih
tagging Prioritas Daerah.

4. Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan pagu


anggaran, Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah agar
merencanakan secara cermat, hal-hal berikut:
4.1 Alokasi pagu penyediaan gaji dan tunjangan ASN memperhitungkan:
a. kebutuhan Gaji ke-13 dan Tunjangan Hari Raya;
b. potensi kenaikan Gaji Pokok, Tunjangan ASN, gaji berkala, kenaikan
pangkat, tunjangan keluarga, dan mutasi pegawai, termasuk
memperhitungkan pegawai yang akan pensiun; dan
c. memperhitungkan accres maksimum 2,5% dari total kebutuhan.
4.2 Alokasi pagu penyediaan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN
mengacu pada Peraturan Gubernur tentang Tambahan Penghasilan
Pegawai.
4.3 Alokasi pagu penyediaan jasa telepon, air, listrik wajib memenuhi
kebutuhan selama 12 (dua belas) bulan dengan mempertimbangkan
potensi kenaikan tarif dasar layanan .
4.4 Alokasi pagu pemeliharaan peralatan kantor, seperti: AC sentral, lift, dan
pemeliharaan kendaraan dinas operasional (KOO) umum maupun
khusus dilakukan oleh Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM).
Pemeliharaan KOO umum maupun khusus mengacu pada Peraturan
Gubernur Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Nomor 119 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Kendaraan
Dinas.
4.5 Alokasi pagu pengadaan/pemeliharaan barang milik daerah
memperhatikan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD).
4.6 Alokasi pagu pendidikan dan pelatihan bagi ASN terpusat pada Sadan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), dalam hal
menyangkut pendidikan dan pelatihan tertentu dapat dianggarkan pada
Perangkat Daerah yang disesuaikan dengan Peraturan Perundangan
yang berlaku atau berdasarkan rekomendasi BPSDM.
30

4.7 Alokasi pagu kegiatan yang bersifat keikutsertaan


pameran/promosi/expo, pengadaan spanduk/baliho,
selebaran/leaflet/brosur serta media informasi lainnya harus
mempertimbangkan aspek selektif berdasarkan urgensi.
4.8 Alokasi pagu perjalanan dinas terpusat di Biro Kepala Oaerah, Biro
Kerja Sama Oaerah dan Sekretariat OPRO, yang pelaksanaannya
dilakukan secara selektif berdasarkan urgensi, jumlah peserta maupun
jumlah hari dan frekuensi perjalanan serta memperhatikan target kinerja
dari perjalanan dinas dimaksud.
4.9 Alokasi pagu pensertifikatan tanah milik daerah yang belum bersertifikat
berpedoman pada lnstruksi Gubernur Nomor 26 Tahun 2018 tentang
Pensertifikatan Aset Tanah Milik Pemerintah Provinsi OKI Jakarta.
4.10 Alokasi pagu pengadaan/pemeliharaan/pengembangan SPBE oleh
Perangkat Oaerah/Unit Kerja pada Perangkat Oaerah dapat diusulkan
dengan mengajukan rekomendasi teknis kepada Oinas Komunikasi,
lnformatika dan Statistik.
5. Alokasi pagu pembangunan, rehab total, rehab berat dan rehab sedang
gedung didahului dengan perencanaan (x-1) serta mendapatkan rekomendasi
teknis dari Oinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan.Dalam rangka
penyusunan Renja Perangkat Oaerah Tahun 2025, Perangkat Oaerah/Unit
Kerja pada Perangkat Oaerah dilarang untuk:
5.1 Mengalokasikan kegiatan yang bukan merupakan kewenangannya,
kecuali diatur dengan peraturan perundang-undangan.
5.2 Mengalokasikan kegiatan/subkegiatan yang tidak mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perangkat Oaerah/Unit Kerja pada
Perangkat Oaerah, seperti mengalokasikan pengadaan peralatan
elektronik, antara lain: televisi, kamera, perangkat sound system yang
tidak terkait dengan capaian kinerja Perangkat Oaerah.menambah
petugas Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP), kecuali diatur
secara khusus dengan Peraturan Gubernur.
5.3 Mengalokasikan anggaran honorarium bagi ASN Pemerintah Oaerah
Provinsi OKI Jakarta, dikecualikan bagi:
a. tenaga ahli/instruktur/narasumber/pendamping kegiatan yang berasal
dari ASN Kementerian/Lembaga atau non-ASN atau professional.
b. lembaga kemasyarakatan/petugas yang ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan.
5.4 Mengalokasikan anggaran tambahan bagi guru negeri yang bekerja di
luar waktu mengajar, kecuali diatur secara khusus dengan peraturan
perundang-undangan.
5.5 Mengalokasikan biaya pengendalian teknis.
5.6 Mengalokasikan biaya sewa Gedung/aset milik Pemerintah Provinsi OKI
Jakarta.
5.7 Mengalokasikan pengadaan kendaraan dinas operasional (KOO) umum,
dikecualikan bagi Badan Pengelolaan Aset Oaerah sesuai Peraturan
Gubernur Nomor 119 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Kendaraan
Oinas.
6. Perangkat Oaerah yang memiliki unit pelaksana teknis yang menerapkan
BLUO memastikan pelaksanaan input rincian anggaran belanja dan
pendapatan BLUO ke dalam sistem e-RBA pada laman rbablud.jakarta.go.id.
31

7. Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah berkomitmen


merencanakan pengusulan pengadaan barang/jasa yang meningkatkan
penggunaan produk dalam negeri (standar TKDN yang berlaku).
8. Kepala Perangkat Daerah memetakan rencana pelaksanaan pengadaan
barang dan jasa Swakelola Tipe Ill dan Tipe IV dengan berpedoman pada
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola .

IV. PENYUSUNAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

1. Penyusunan Renja Perangkat Daerah dilakukan secara tertib, efisien,


ekonomis, efektif, transparan, tepat sasaran dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan, kepatutan, manfaat untuk masyarakat, taat pada
ketentuan peraturan perundang-undangan serta memperhatikan aspek
pelaksanaan dan penyerapan anggaran kegiatan/subkegiatan secara optimal.
2. Setiap Kepala Perangkat Daerah bertanggung jawab penuh terhadap hasil
penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2025 .
32

V. TAHAPAN DAN JADWAL PROSES PENYUSUNAN RENJA PERANGKAT


DAE RAH
Tabel: Tahapan dan Jadwal Proses Penyusunan Renja Perangkat Daerah

NO URAIAN TENGGAT WAKTU


I Penyusunan Rancangan Awai Renja Minggu I Desember 2023
s.d. Minggu V Januari 2024
- Input Rancangan Awai Renja Perangkat Minggu II Januari
Daerah
- Supervisi Rancangan Awai Renja secara Minggu Ill s.d. V Januari
berjenjang oleh Perangkat Daerah
- Penyampaian Dokumen Rancangan Awai Minggu V Januari s.d.
Renja oleh Perangkat Daerah kepada Minggu I Februari
Bappeda untuk diverifikasi
- Verifikasi dokumen dan Supervisi Minggu II Februari
Rancangan Renja Perangkat Daerah oleh
Bappeda
II Penyusunan Rancangan Renja Minggu II Februari s.d.
Minggu I Maret
- Penyampaian Surat Edaran Gubernur Minggu II Februari
tentang Pedoman Penyempurnaan
Rancangan Awai Renja Perangkat Daerah
- Forum Perangkat Daerah Minggu Ill s.d. IV Februari
- Penyempurnaan Rancangan Renja oleh Minggu II Februari s.d.
Perangkat Daerah berdasarkan Surat Minggu I Maret
Edaran Gubernur
- Penyampaian Rancangan Renja oleh Minggu I Maret
Perangkat Daerah kepada Bappeda untuk
diverifikasi
- Verifikasi dokumen dan Supervisi Minggu II s.d. Minggu Ill
Rancangan Renja Perangkat Daerah oleh Maret
Bappeda
111 Penyusunan Rancangan Akhir Renja Minggu IV Maret s.d.
Perangkat Daerah Minggu I Juli
- Forum Lintas Sektor Rancangan Akhir Minggu IV April
Renja Perangkat Daerah
- Forum Penajaman Rancangan Akhir Renja Minggu I s.d. II Mei
Perangkat Daerah
- Input dan Supervisi Rancangan Akhir Minggu Ill Mei
Renja Perangkat Daerah
- Verifikasi Dokumen Rancangan Akhir Minggu II s.d Minggu Ill Juli
Renja oleh Bappeda
IV Penetapan Pergub Renja Akhir Bulan Juli

Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus


lbukota Jakarta,
(i EB( U~~~ f.
~ ~~
t.,,,.,
lf> ~
<J ....._____
Joko /!.. s Setyono
NIP 196812 11996031004
LAMPIRAN II
SURAT EDARAN SEKRETARIS DAERAH PROVINS! DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA
NOMOR 45/SE/2023
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH
PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2025

LEMBAR PENGENDALIAN DAN EVALUASI DAN FORMAT KEBIJAKAN


PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2025

I. Lembar Pengendalian dan Evaluasi Kebijakan Penyusunan Rencana Kerja Perangkat


Daerah Tahun 2025
Dalam menyusun dokumen Rencana Kerja, yang dimulai dari tahap penyusunan
rancangan awal sampai dengan rancangan akhir, Kepala Perangkat Daerah
melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Renja Perangkat
Daerah menggunakan lembar dengan format terlampir, untuk disampaikan kepada
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bersamaan dengan penyampaian
Rancangan Akhir Renja Perangkat Daerah Tahun 2025 untuk diverifikasi.

Lembar Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan


Rencana Kerja Nama Perangkat Oaerah

Hasil Pengendalian dan Evaluasi


No. Jenis Kegiatan Kesesuaian Faktor Tindak Lanjut
Tidak Penyebab Penyempurnaan
Ada
Ada Ketidaksesuaian Apabila Tidak
1 2 3 4 5 6
a Pembentukan tim
Penyusun Renja
Perangkat Daerah
dan Agenda Kerja
Perangkat Daerah
b Pengolahan data dan
lnformasi
c Analisis Gambaran
Pelayanan Perangkat
Daerah
d Mengkaji hasil
evaluasi Renja
Perangkat Daerah
Tahun Lalu
berdasarkan Renstra
Perangkat Daerah
e Penentuan lsu-lsu
Penting
Penyelenggaraan
Tugas dan Fungsi
Perangkat Daerah
Provinsi
f Penelaahan
Rancangan Awai
Rencana Kerja
Pemerintah Daerah
g Perumusan Tujuan
dan Sasaran
h Penelaahan Usulan
Masyarakat
2

Hasil Pengendalian dan Evaluasi


No. Jenis Kegiatan Kesesuaian Faktor Tindak Lanjut
Tidak Penyebab Penyempurnaan
Ada
Ada Ketidaksesuaian Apabila Tidak
1 2 3 4 5 6
I Perumusan Usulan
Masyarakat
j Pelaksanaan Forum
Perangkat
Daerah/Lintas
Perangkat Daerah
k Menyelaraskan
Program, Kegiatan
dan Subkegiatan
Perangkat Daerah
dengan Usulan
Program, Kegiatan
dan Subkegiatan
hasil Musrenbang
I Mempertajam
lndikator dan Target
Kinerja Program,
Kegiatan dan
Subkegiatan
Perangkat Daerah
Sesuai Tugas dan
Fungsi Perangkat
Dae rah
m Mensinkronkan
Program, Kegiatan
dan Subkegiatan
Antar Perangkat
Daerah dalam rangka
Optimalisasi
Pencapaian Sasaran
SesuaiDengan
Kewenangan dan
Sinergitas
Pelaksanaan.
n Menyesuaikan
Pendanaan Program,
Kegiatan dan
Subkegiatan Prioritas
Berdasarkan Pagu
lndikatif untuk
Masing-Masing
Perangkat Daerah
Sesuai Surat Edaran.
0 Sasaran Program,
Kegiatan dan
Subkegiatan
Perangkat Daerah
Disusun Berdasarkan
Pendekatan Kinerja,
3

Hasil Pengendalian dan Evaluasi


No. Jenis Kegiatan Kesesuaian Faktor Tindak Lanjut
Tidak Penyebab Penyempurnaan
Ada Apabila Tidak
Ada Ketidaksesuaian
1 2 3 4 5 6
Perencanaan dan
Penganggaran
Terpadu.
p Program, Kegiatan
dan Subkegiatan
antar Perangkat
Daerah dengan
Perangkat Daerah
Lainnya dalam
rangka Optimalisasi
Pencapaian Sasaran
Prioritas
Pembangunan
Daerah Telah
Dibahas Dalam
Forum Perangkat
Daerah.
q Pendanaan Program,
Kegiatan dan
Subkegiatan Prioritas
Berdasarkan Pagu
lndikatif untuk
Masing-Masing
Perangkat Daerah
Telah Menyusun dan
Memperhitungkan
Prakiraan Maju.
r Dokumen Renja
Perangkat Daerah
yang telah disahkan.

Keterangan Pengisian:
Kolom 1 diisi dengan uraian nomor urut kegiatan yang akan dievaluasi;
Kolom 2 diisi dengan jenis kegiatan yang akan dievaluasi;
Kolom 3 diisi dengan tanda eek (--./) ya jika hasil pengendalian dan evaluasi
ada kesesuaian pada pelaksanaan jenis kegiatan tersebut;
Kolom 4 diisi dengan tanda eek (--./) jika hasil pengendalian dan evaluasi tidak
ada kesesuaian pada pelaksanaan jenis kegiatan tersebut;
Kolom 5 diisi dengan keterangan dan penjelasan faktor penyebab
ketidaksesuaian berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi; dan
Kolom 6 diisi dengan keterangan dan penjelasan tindak lanjut penyempurnaan
apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai
dengan pelaksanaan kegiatan.
4

II. Format Kesimpulan Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Renja Perangkat
Daerah
1. Kepala Sadan Perencanaan Pembangunan Daerah melakukan verifikasi
terhadap rancangan akhir Renja Perangkat Daerah untuk memastikan bahwa
Rancangan Akhir Renja Perangkat Daerah telah sesuai dengan RKPD.
2: Dal~m hal berdasarkan hasil telaahan pengendalian dan evaluasi terhadap
kebijakan Renja Perangkat Daerah ditemukan adanya ketidaksesuaian/
penyimpangan, Kepala Sadan Perencanaan Pembangunan Daerah
menyampaikan rekomendasi dan langkah-langkah penyempurnaan untuk
ditindaklanjuti oleh Perangkat Daerah masing-masing.
3. Kepala Sadan Perencanaan Pembangunan Daerah menghimpun seluruh
Rancangan Akhir Renja Perangkat Daerah yang telah diteliti melalui verifikasi,
untuk diajukan kepada Gubernur guna memperoleh pengesahan dengan
menggunakan lembar Kesimpulan Pengendalian dan Evaluasi terhadap
Kebijakan Renja Perangkat Daerah, sebagai berikut:

Kesimpulan Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Renja Perangkat


Daerah Provinsi OKI Jakarta

Penjelasan Hasil
No. Aspek Pengendalian dan
Evaluasi
1 2 3
a Perumusan prioritas dan sasaran
pembangunan daerah tahunan tel ah
berpedoman pada kebijakan umum dan
program pembangunan jangka menengah
daerah serta mengacu pada RKP.
b Perumusan rencana program dan kegiatan
prioritas daerah dalam rangka pencapaian
sasaran pembangunan jangka menengah
daerah serta pencapaian sasaran
pembangunan tahunan nasional.
Petunjuk Pengisian:
Kolom 1 diisi dengan uraian nomor urut;
Kolom 2 diisi dengan uraian aspek pengendalian dan evaluasi kebijakan
perencanaan pembangunan daerah; dan
Kolom 3 diisi dengan uraian penjelasan hasil pada setiap aspek yang
dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai