Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


Jalan Soekarno Hatta Nomor Telp. (0474) 321371
Faks (0474) 321371
Website: www.dlh.luwutimurkab.go.id Email: bapedalda_lutim@yahoo.co.id

M A L I L I, Kode Pos 92981


NOTULEN

Agenda Rapat : Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL Pembangunan Instalasi


Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Puncak Indah, Kec.
Malili, Kab. Luwu Timur, Prov. Sulawesi Selatan oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Luwu Timur
Hari/Tanggal : Senin/13 Juli 2020
Waktu Panggilan : Pukul 13.00 WITA
Waktu Rapat : Pukul 13.20 WITA-SELESAI
Acara :
1. Pembukaan oleh Staf Ahli Pembangunan Setda Kab.
Luwu Timur
2. Diskusi (Saran dan Tanggapan dari Peserta Rapat)
3. Penutup
Pimpinan Rapat
Ketua : A.R. Salim, S.Sos., MM
Pencatat : Baso Majuanna, SP.
Peserta Rapat :
1. A.R. Salim, S.Sos., MM (Staf Ahli Pembangunan Setda Kab.
Luwu Timur)
2. Andi Tabacina Akhmad, M.Si (Kepala Dinas LH Kab.
Luwu Timur)
3. Andi Yuniati Adnan, S.Pi., M.Si (Sekretaris DLH Kab.
Luwu Timur)
4. Hairil Muchtar, SH (Kepala Bidang Pengelolaan Sampah,
Limbah B3, dan Pertamanan DLH Kab. Luwu Timur)
5. Baso Majuanna, SP (kepala Seksi Kajian dan Perencanaan
Lingkungan Hidup DLH Kab. Luwu Timur)
6. Esti Purwaningsih, S.Si (Kepala UPTD Lab DLH Kab.
Luwu Timur)
7. Abshar Abdur razak, SP (Kepala Seksi Pengelolaan LB3 DLH
Kab. Luwu Timur)
8. Agustinus A (Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Bidang
Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Luwu Timur)
9. Nely H. Batara (Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial Dinas Transmigrasi, Tenaga Kerja dan
Perindustrian Kab. Luwu Timur)
10. A. Satriadi Asnur (Perwakilan UPT. KPH Larona Malili Dinas
Kehutanan Prov. Sulsel)
11. Darius Otto, S.KM (Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kab.
Timur)
12. H. Firnandus Ali, M.Si (Pemegang Sertifikat Penilai AMDAL)
13. Dra. Rosdiati, M.Said (Pemegang Sertifikat Penilai AMDAL)
14. Darmawan, SE., MM (Pemegang Sertifikat Penilai AMDAL)
15. Drs. Ashyar, M.Si (Pemegang Sertifikat Penilai AMDAL)
16. M. Isnaen, SH (Perwakilan Camat Malili)
17. Muhammad Basri (Sekretaris Desa Puncak Indah)
18. Idiyana Sartian Umar, SP (PPK /Kepala Seksi Pengembangan
SPAM dan PLP Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Luwu Timur)
19. Jamal Irjayanto (Konsultan)
20. Roomy Mahmud (Konsultan)
Hasil saran, tanggapan dan masukan rapat Sebagai berikut :

1. A.R. Salim, S.Sos., MM (Staf Ahli Pembangunan Setda Kab. Luwu Timur)
a. Diperlukan pendekatan secara teknis terkait dengan proses pengolahan lumpur
tinja.
b. Fungsi utama dari pengolahan lumpur tinja dimaksud perlu dijelaskan dalam
dokumen, shingga dalam dokumen tersebut memberikan informasi fungsi dan
tujuan dibangunnya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja.
c. Jangkauan pengambilan lumpur tinja perlu dijelaskan dan dengan kemampuan
kapasitas pengolahan lumpur tinja.
d. Perlu dijadwalkan pertemuan ulang setelah penyempurnaan dokumen.

2. Andi Tabacina Akhmad, M.Si (Kepala Dinas LH Kab. Luwu Timur)


a. Dokumen ini terlalu singkat, padat dan tidak jelas, belum dibahas terlalu dalam.
b. Perbaiki dokumen UKL-UPL, baik dari segi substansi isi maupun penulisan.
c. Pengelolaan IPLT ini nantinya akan dikelola oleh DLH, oleh karena itu kami
sangat memperhatikan mengenai tahapan awal pembangunan IPLT ini.

3. Andi Yuniati Adnan, S.Pi., M.Si (Sekretaris DLH Kab. Luwu Timur
a. Koordinasikan dengan Dinas Kesehatan mengenai berapa warga masyarakat
yang akan dilayani, berapa banyak limbah lumpur tinja yang akan diambil untuk
dikelola.
b. Perhatikan batas-batas tanah jangan sampai tumpang tindih dengan lokasi hibah
tanah untuk Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Sehati Di Timur untuk Perumahan
PNS, perhatikan letak lokasi.
c. Koordinasikan dengan pengurus Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Sehati Di
Timur dan bagian Aset BPKD Kab. Luwu Timur untuk mengecek peta wilayah
tanah hibah, sehingga KPN Sehati Di Timur dapat mereview kembali lokasi
tanah hibah.
4. Hairil Muchtar, SH (Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan
Pertamanan DLH Kab. Luwu Timur)
a. Jelaskan secara terperinci terkait teknik pengelolaan lingkungan akibat dari
operasional IPLT pada dokumen UKL-UPL.

5. Esti Purwaningsih, S.Si (Kepala UPTD Lab DLH Kab. Luwu Timur)
a. Tidak ada peta lokasi kegiatan di dalam dokumen.
b. Deskripsi kegiatan sangat sederhana.
c. Di dalam dokumen tidak ada peta Pengeloalan dan Peta Pemantauan
Lingkungan.
d. Tidak ada laporan hasil uji laboratoriumnya.
e. Hanya satu titik pengambilan sampel, seharusnya dua titik.
f. Dikatakan oleh konsultan, bahwa hasil uji lab total coliform tinggi atau melebihi
baku mutu, apa penyebabnya? sedangkan di lokasi kegiatan tidak ada hal-hal
yang bisa meningkatkan total coliform dan BOD, karena tidak ada aktivitas di
lokasi tersebut. Sedangkan hasil lab yang dilakukan oleh UPTD Lab. DLH Luwu
Timur tidak melebihi baku mutu.
g. Tidak ada titik pengambilan sampel pada saat IPLT telah terbangun.
h. Tidak ada foto-foto yang menampilkan mengenai rona lingkungan di lokasi
kegiatan yang dilampirkan di dalam dokumen.
i. Di dalam matriks dokumen ada termuat mengenai sludge, untuk tinja masuk
dalam kategori B3, sementara untuk pemanfaatannya menjadi pupuk. Apa dasar
konsultan menuliskan sebagai Limbah B3 dan dimanfaatkan sebagai pupuk.
Sedangkan limbah B3 berdasarkan PP.101 tahun 2014 tidak bisa kita sendiri
yang melakukan pengolahannya.

6. Baso Majuanna, SP (kepala Seksi Kajian dan Perencanaan Lingkungan Hidup DLH
Kab. Luwu Timur)
a. Pada Bab II Uraian rencana kegiatan,seharusnya dideskripsikan mengenai
pembangunannya, jelaskan secara singkat.
b. Ditahap konstruksi, pada halaman 12, pembahasan mengenai pematangan
lahan, seharusnya diletakkan di awal Bab II.
c. Kegiatan operasional fasilitas penunjang IPLT, disebutkan air bekas cucian
kendaraan disalurkan langsung ke drainase, apakah tidak ada pengolahannya
terlebih dahulu?
d. Peta yang dilampirkan sangat kurang.
e. Data analogi IPLT Nipah-Nipah, sebaiknya dilampirkan pula di dalam dokumen.
f. Referensi di daftar pustaka mengenai IPLT masih sangat minim.

7. Abshar Abdur razak, SP (Kepala Seksi Pengelolaan LB3 DLH Kab. Luwu Timur)
a. Untuk pemrakarsa :
- Terkait rencana pemanfaatan dan operasional, lokasi yang tersisa masih
dapatkah di sandingkan dengan fasilitas pemilahan sampah.
- Penetapan kebijakan terkait penggunaan septic tank kedap air di wilayah
perumahan/pemukiman/perkantoran.
b. Untuk Konsultan :
- Daftar pustaka sama sekali tidak mencantumkan pustaka yang bersumber
dari teknis perencanaan IPLT.
- Analisa hasil uji air sungai yang melebihi baku mutu BOD, COD, dan total
coliform, sebaiknya disandingkan dengan hasil uji sampel Lab DLH Luwu
Timur.
- Pembersihan sludge dilakukan setiap berapa lama dan pada saat kondisi
apa?
- Jelaskan mengenai gambaran rencana pemanfaatan limbah yang dihasilkan.
- Jalur pengangkutan juga perlu diperhatikan kembali.
- Berdasarkan PP Nomor 101 Tahun 2014 tidak ada penjelasan terkait status
limbah sludge IPLT, namun secara umum dikaitkan dengan kode limbah
B108d.

8. Nely H. Batara (Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dinas


Transmigrasi, Tenaga Kerja dan Perindustrian Kab. Luwu Timur)
a. Upayakan tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja lokal.
b. Tenaga kerja yang dipekerjakan untuk dilaporkan di Dinas Transmigrasi, Tenaga
Kerja dan Perindustrian Kab. Luwu Timur untuk didaftarkan sebagai PKWT.
c. Pekerja harus didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
d. Tenaga kerja yang dipekerjakan harus diberikan upah sesuai UMK Luwu Timur
tahun 2020.

9. Idiyana Sartian Umar, SP (PPK /Kepala Seksi Pengembangan SPAM dan PLP
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Luwu Timur)
a. Diharapkan kepada konsultan IPLT :
1. melengkapi kembali dokumen UKL-UPL dengan menerima masukan dari
peserta rapat diantaranya :
- perhatikan lokasi sesar, longsor dan hutan lindung.
- Antisipasi over capacity.
- Cantumkan lokasi daerah yang terlayani.
- Pengelolaan dari hasil limbah padat perlu dijelaskan.
- Masukkan ke dalam dokumen lokasi pengambilan titik sampel air dan
udara (2 titik)
- Tampilkan foto survey dan pengambilan sampel.
- Tenaga kerja yang dipekerjakan adalah orang lokal, memasukkan dalam
BPJS dan memperhatikan UMR.
- Koordinasi dengan Koperasi Pegawai Negeri Sehati Di Timur terkait hibah
tanah (konsultasi dengan Pak Sukarti)

10. Agustinus A (Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Luwu Timur)
a. Melengkapi dan menyempurnakan dokumen lingkungannya.
b. Koordinasi dengan konsultan perencana.

11. A. Satriadi Asnur (Perwakilan UPT. KPH Larona Malili Dinas Kehutanan Prov.
Sulsel)
a. Perhatikan kembali mengenai status lokasi, apakah masuk dalam status
kawasan, apakah termasuk ke dalam status kawasan hutan lindung atau
kawasan hutan produksi, dll.
b. Dokumen diperbaiki terlebih dahulu.
12. H. Firnandus Ali, M.Si (Pemegang Sertifikat Penilai AMDAL)
a. Format dokumen UKL-UPL ini disesuaikan dengan format aturan yang berlaku
(update mengenai peraturan penyusunan dokumen).
b. Letak lokasi upstream dari rusunawa dan perumahan PNS dan dibelakangnya
ada jalur sesar minor sekarang, apakah ada arahan konsultan dan pemrakarsa
mengenai antisipasi adanya jalur sesar minor tersebut.
c. Lumpur tinja menghasilkan gas metana, bagaimana pengelolaan lingkungannya?
d. Sludge 108 kg/hari, bagaimana pengelolaannya?
e. Apakah limbah lumpur tinja sama dengan limbah pada TPA (padat dan cair)?
f. Perlu dilakukan pembanding dengan IPLT yang ada di Pare-Pare.
g. Perlu ada pendekatan teknologi, agar tidak terjadi gagal konstruksi.
h. Perlu penyesuaian narasi yang ada pada halaman 49 dengan halaman 68, tidak
ditemukan pendekatan teknologi terkait pengolahan lumpur tinja.
i. Perlu antisipasi terjadi over volume limbah cair 7,46 m 3, sedangkan kapasitas
hanya 6 m3.
j. Perlu dipikirkan konstruksi settling pond untuk menampung terjadinya over
volume, bila terjadi over flow dari air larian.
k. Perlu dilakukan treatment terhadap lumpur tinja sesuai karakteristik lumpur tinja
yang diolah.
l. Perlu dibedakan substansi pendekatan teknologi dengan substansi pendekatan
sosial.
m. Dokumen perlu diperbaiki kembali.

13. Dra. Rosdiati, M.Said (Pemilik Sertifikat Penilai AMDAL)


a. Judul dokumen Pembangunan Instalasi “Pengolahan” Lumpur Tinja, tetapi yang
banyak dibahas di dalam dokumen yaitu sarana penunjang operasional IPLT,
sementara pembahasan mengenai operasional IPLT masih sangat minim.
b. Perhatikan kembali konstruksi bangunan bak penampungan lumpur tinja, apakah
sambungannya kuat.
c. Berapa masyarakat/Desa yang akan dilayani ?
d. Seharusnya dibahas di dalam dokumen mengenai data berapa banyak
masyarakat yang akan dilayani untuk kapasitas kolam penampungan tinja 6 m 3.
e. Mengenai jalur pengangkutan, kenapa melalui Jl. Soekarno hatta yang notabene
merupakan kawasan perkantoran Pemda Luwu Timur.
f. Bagaimana treatment untuk mengurangi bau yang ditimbulkan oleh lumpur tinja?
g. Bagaimana pengolahan bakteri e.coli dan salmonella yang ada di dalam tinja ?
h. Di matriks tidak ada pembahasan mengenai Pengolahan Lumpur Tinja.
i. Matriks dan pengelolaan lingkungan diperbaiki kembali.
j. Perjelas pengelolaan/operasional pembangunan IPLT:
- layanannya kepada siapa ?;
- bagaimana pengangkutan tinjanya?; dan
- bagaimana jadwal penyedotan tinja dari rumah masyarakat dan jadwal
pengolahannya.

14. Drs. Ashyar, M.Si (Pemegang Sertifikat Penilai AMDAL)


a. Informasi mengenai IPLT di dalam dokumen sangat minim.
b. Tidak ada arahan teknis di dalam dokumen.
c. Waktu dan jalur pengambilan lumpur tinja lebih dijelaskan di dalam dokumen.
d. Tidak dijelaskan dengan jelas mengenai pengolahan lumpur tinja di dalam
dokumen mulai treatment awal hingga akhir.
e. Setelah daftar pustaka, ada rona lingkungan dicantumkan, sebaiknya yang
dibahas di rona lingkungan adalah mengenai uji udara dan air di sekitar lokasi
kegiatan, untuk menggambarkan rona awal lingkungan di lokasi kegiatan.
f. Melakukan perbaikan substansi dokumen secara keseluruhan, karena informasi
yang disajikan sangat minim, terutama tahap operasional dan pemeliharaan.
g. Dukungan data-data seperti hasil uji kualitas lingkungan, lokasi kegiatan,
h. Tidak melaksanakan kegiatan sebelum ada izin lingkungan.

15. Darmawan, SE., MM (Pemilik Sertifikat Penilai AMDAL)


a. Untuk konsultan : diharapkan memberikan arahan-arahan yang baik mengenai
pengelolaan lingkungan yang baik kepada pemrakarsa, sehingga dampak negatif
yang ditimbulkan tidak berimbas kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
b. Dokumen dikaji tidak terlalu dalam, karena pembahasan lebih mengenai
kegiatan penunjang IPLT bukan operasional IPLT.
c. Gambar-gambar yang ada di dalam dokumen sebaiknya dinarasikan, agar
mempermudah pembaca memahaminya.
d. Perlu dibahas mengenai dampak lingkungan yang dihasilkan, di dalam dokumen
masih sangat minim.
e. Perbaiki dokumen lebih dalam lagi, dan kemudian akan dibahas kembali.
f. Halaman 14, pembangunan fasilitas utama dan fasilitas penunjang IPLT.
Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) disarankan :Instalasi
pengolahan lumpur tinja ini betul-betul dikaji ulang.
 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantaua Lingkungan
Hidup :
Keresahan masyarakat, disarankan : diinventarisasi apa-apa saja keresahan
masyarakat yang dibutuhkan.
 Pendekatan teknologi, disarankan : untuk dipertajam apa-apa saja
pendekatan teknologi yang dibutuhkan terkait dengan pembangunan
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja.

16. M. Isnaen, SH (Perwakilan Camat Malili)


a. Perjelas mengenai jangkauan wilayah pengambilan tinjanya.
b. Rute pengambilan tinja di dalam dokumen melalui Jl. Soekarno Hatta? Apakah
demikian, akan melewati jalur perkantoran? Perjelas kembali.
c. Untuk dikaji dampak jangka panjang terhadap pengelolaannya.
d. Timbulan LB3 agar kiranya tidak merusak lingkungan, termasuk sungai yang
digunakan airnya oleh masyarakat.

17. Muhammad Basri (Sekretaris Desa Puncak Indah)


a. Bagaimana persepsi masyarakat mengenai pembangunan IPLT ini, karena
sungai di dekat lokasi IPLT, juga melewati daerah warga di Desa Puncak Indah.
Sebaiknya perlu ada data mengenai keresahan masyarakat Desa Puncak Indah
yang tinggal di sekitar aliran sungai, termasuk masyarakat yg bermukim di dekat
SPBU Malili.

b. Melengkapi dokumen dampak lingkungan akibat dari pembangunan IPLT.

18. Roomy Mahmud (Konsultan)


a. Lokasi berada di atas lahan Pemda Luwu Timur.
b. IPLT ini akan melayani sampai sejauh radius 15 m dari lokasi kegiatan.
c. Lokasi berada pada kawasan pertanian dan lahan kering.
d. Telah ada rekomendasi dari TKPRD.
e. Hasil overlay antara lokasi kegiatan dengan peta PPIB, lokasi berada di luar
kawasan hutan lindung dan kawasan lahan gambut.
f. Izin prinsip kegiatan ini adalah Keputusan Bupati Luwu Timur nomor 232/X/2018
tentang Penetapan Lokasi Instalasi Lumpur Tinja di Desa Puncak Indah,
Kecamatan Malili.
g. Rencana kegiatan yang akan dilakukan :
1. Tahap Pra Konstruksi
2. Tahap Konstruksi
a) Kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi, diperkirakan 12 orang
(memaksimalkan penggunaan tenaga kerja lokal)
b) Kegiatan pembangunan dan pengoperasian basecamp
c) Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, agar memaksimalkan
penggunaan material yang ada di Luwu Timur.
d) Kegiatan pematangan lahan
e) Kegiatan pembangunan fasilitas utama dan fasilitas penunjang IPLT
3. Tahap Operasional.
a) Kegiatan penerimaan tenaga kerja operasional, terdapat 12 orang Tenaga
Kerja, yakni : kepala IPLT, tenaga keuangan, tenaga operator IPLT,
administrasi dan tenaga lapangan.
b) Kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas IPLT
Karena tahap pra kosntruksi telah selesai dilaksanakan, maka di dalam dokumen
tidak perlu dicantumkan tahap pra konstruksi (telah disepakati).
h. Fasilitas yang akan dibangun antara lain :
1. Pos jaga
2. Kantor
3. Kolam SSC (Solid Separation Chamber)
4. Kolam SDB
5. Kolam Anaerobik 1
6. Kolam Anaerobik 2
7. Kolam Fakultatif
8. Kolam Maturase
9. Kolam Wetland
i. Rona lingkungan hidup awal : hasil uji sampel udara, kondisi udara di lokasi
kegiatan masih sangat baik.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pertemuan maka masukan, saran dan tanggapan peserta rapat
Pertemuan terkait Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL Pemeriksaan Dokumen UKL-UPL
Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Puncak Indah,
Kec. Malili, Kab. Luwu Timur, Prov. Sulawesi Selatan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Luwu Timu rdapat disimpulkan beberapa sebagai berikut :
1. Memperbaiki dokumen baik dari segi substansi isi dan penulisan yang benar sesuai
dengan saran, masukan dan tanggapan peserta rapat.
2. Perlu dijadwalkan pertemuan ulang setelah penyempurnaan dokumen.
3. Jika telah mendapatkan rekomendasi dan Izin lingkungan, pihak pemrakarsa wajib
melaporkan laporan kegiatan di lapangan/RKL-RPL setiap 6 bulan sekali.
Penutup
Rapat berjalan tertib, lancar dan ditutup oleh Staf Ahli Pembangunan Setda
Kab. Luwu Timur.

MENGETAHUI,
PEMRAKARSA Pimpinan Rapat
Dinas PUPR Kab. Luwu Timur Staf Ahli Pembangunan Setda
Kab. Luwu Timur

……………………………………. A.R. Salim, S.Sos., MM

Anda mungkin juga menyukai