PRESENTASI RPL/RKL dan ANDAL DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG PROVINSI JAWA BARAT
Pemrakarsa : Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa
Barat Lokasi : Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang Kegiatan Jenis Rencana : Pembangunan Jalan Alternatif Subang – Batas Subang / Usaha/Kegiatan Bandung Waktu/Tanggal : 08,30 s/d selesai Tempat : Hotel Nalendra Plaza Peserta : 1. Komisi Penilai AMDAL Kabupaten dari unsur : Kepala DLH Provinsi Jawa Barat Kepala BBKSDA Provinsi Jawa barat Drs. Rusydi, M.Si selaku Tim Penyusun Wahyudi, S.Pi selaku Tim Teknis Penyusun Adhi Setyowibowo, S.ST, MT selaku Tim Penyusun H. Nano Sumpena, S.Pd, M.Si selaku Tim Teknis Penilai Deni Wiryanto. Amkl selaku Tim Teknis Penilai Mohamad Ambara, SKM selaku Tim Teknis Penilai Waty Darmawaty, S.Pi, M.Si selaku Tim Tenaga Ahli Bidang Hidrologi Ir. R. Lesmana, MM selaku Tim Tenaga Ahli Bidang Hidrogeologi Diki Wahyudi, ST. MT selaku Tim Tenaga Ahli Bidang Sosial Budaya Wahyu Hidayat, SP, M.Si selaku Tim Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Ivan Sofian, ST selaku Tim Tenaga Ahli Bidang Pertambangan Deni Rosadi, S.Sos selaku Tim Tenaga Ahli Bidang Transportasi H. Ahmad Suparto, ST selaku Tim Tenaga Ahli Bidang Tata Ruang DR. Ujang Charda S. SH, MH selaku Wakil Civitas Akademi Universitas Subang Drs. Yaya Sudarya selaku Wakil dari Organisasi Lingkungan Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Subang Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Kebersihan dan Limbah B3 DLH Kabupaten Subang Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Subang Kepala DPMPTSP Kabupaten Subang Kepala Bagian Hukum SETDA Kabupaten Subang Dinas Kesehatan kabupaten Subang Camat Ciater Kepala Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Subang Kepala UPTD Bina Marga Kecamatan Ciater Kabupaten Subang Kapolsek Jalancagak Danramil Kecamatan Ciater Direktur PTPN VIII Ciater Perum Perhutani Kepala Desa Ciater Ketua Karang Taruna Desa Ciater Bpk. Asep Desa Ciater Bpk. Mamat Desa Ciater RT. 15 RW. 03 Bpk. Dadang Ahmad Desa Ciater RT. 12 RW. 04 Bpk. Deni Riswara Desa Ciater RT. 17 RW. 04 LSM Peduli Lingkungan Pembahasan : 1. PEMBUKAAN Acara dibuka oleh bpk. Rona Mairansyah, AP, M.Si Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang 2. SAMBUTAN - Sambutan oleh Kepala DLH Kabupaten Subang selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL Kabupten Subang - Sambutan dari Pemprakarsa 3. Presentasi 4. Saran dan Masukan Pak Adhi Setiowibowo dari Tim Teknis ITB menjelaskan, 1. Di dalam site plan telah terdapat eksisting industri, apakah industri tersebut telah memiliki izin lingkungan ? Bila ada maka besaran kawasan tidak sesuai dengan Permen LH No. 5 tahun 2012 (Hal. I-I5) 2. Apakah terdapat perbedaan antara oli dan pelumas sehingga penanganannya berbeda ? (Hal. I-I5). 3. Dalam kegiatan pembangunan apakah terdapat hydrant ? Bila ada tolong diperjelas dan di plot dalam mapping hidrants system sesuai NFPA B dan dalam peta pengelolaan lingkungan (Hal-I-31). 4. Mohon dibuatkan perhitungan kebutuhan sumur resapan ! (Hal-I-33). 5. Mohon diperjelas dalam peta pemantauan dan pengelolaan lingkungan titik sampling (Hal-II-7 dan RKL/RPL). 6. Dalam penentuan kualitas udara emisi sebaiknya tidak dilakukan uji emisi yang diambil dari exhaust van, sehingga hasil tidak valid. Data ini harus dilakukan ulang atau di tiadakan bila biula tidak ada stack. (Hal II-8 Tabel I-7). 7. RKL-RPL Di dalam dokumen RKL/RPL dalam dampak lingkungan seharusnya jangan Dinas Kesehatan sebagai institusi yang melakukan pengelolaan tetapi BLH Kabupaten Subang. 8. Untuk mengurangi penurunan kualitas air tanah sebaiknya pemrakarsa membuat embung sebagai sumber air dalam pengelolaan lingkungan. 9. Dokumen Andal Hal III-40 Peningkatan gaspembentuk GRK harus dintisipasi secara cermat mengingat lamanya tahap konstruksi sehingga harus dikelola dengan baik. Mengingat meningkatnya gas CO2 yang cukup sesuai line source gussian serta NO2. 10. Sebaiknya membuat IPAL komunal sehingga mempermudah proses pemantauan. Pak Ilmi R. Galih dari Tim Teknis ITB memaparkan bahwa : 1. Peta pra site planharus diperjelas, dalam peta ada symbol-simbol yang dilampirkan tetapi tidak ada informasi dalam legenda. 2. Dalam lokasi rencana kegiatan, telah ada kegiatan yang berjalan Berikan penjelasan, apakah krgiatan PT. Comarindo Pratama adalah pengembangan dari kegiatan PT. Stephalux. 3. Tabel I-I2 tidak memasukan bangunan eksisting PT. Stephalux, seharusnya ada, sehingga dsapat diketahui kondisi keseluruhan dari pemanfaatan lahan di kegiatan PT. Comarindo Pratama. 4. Pada tabel I-12 tertulis KDB tahap I sebesar 110 %, padahal aturan yang berlaku untuk kawasan industri hanya 70 %. 5. Asumsi kebutuhan air tidak konsisten, pada kondisi eksisting, dinyatakan kebutuhan air domestik sebesar 11 m³/hari (jumlah pegawai 866) atau kebutuhan per-orang sebesar 12,7 l/hari, sementara pada tahap operasi dinyatakan kebutuyhan air domestik sebesar 101 m³/hari (jumlah pegawai 1.010 orang) atau kebutuhan per-orang sebesar 100 l/hari. Perbaiki ! 6. Halaman 1-35 tertulis Dinas Damkar Kota Bogor. Sesuaikan ! 7. Pengujian kualitas udara emisi umumnya diberlakukan pada kegiatan yang menghasilkan emisi udara dari sumber tidak bergerak. Jika membaca rencana kegiatan, maka penyajian kualitas udara emisi tidak diperlukan ! 8. Tambahan peta titk sampling ! 9. Tabel 11-12 menyajikan data kualitas air di Bak Penampunhg Air Limbah. Apakah maksudnya Air Limbah dari kegiatan PT. Stephalux ? Sumber Aair limbah dari kegiatan apa ? 10. Perbaiki peta kegiatan lain, peta yang disajikan tidak menunjukkan kegiatan lain sebagaima tercantum di dokumen. 11. Perhitungan timbulan air larian sebaiknya dihitung berdasarkan rencana penggunaan lahan , sehungga koefisien run-off dapat lebih spesifik per penggunaan lahan dan didapatnilai timbulan run-off yang lebih akurat. 12. Perhitungan timbulan BOD tidak relevan, karena refrensi yang digunakn merupakan kegiatan domestic rumah tangga sementara dalam kegiatan industri/gudang beban limbah organik tidak sebesar itu. Hitung ulang ! 13. Pada rencana kegiatan disampaikan bahwa ada pemanfaatan air larian, melalui talang yang dihubungkan dengan kolam penampungan. Hal ini harus diperhitungkan dalam rencana pengambilan air tanah sehingga rata-rata pengambilan air tanah dapat dikurangi . Kaji pula luas area penurunan muka air tanah sehingga dapat diketahui luas wilayah terdampak ! 14. Pengelolaan lingkungan perubahan persepsi masyarakat , daripada menyedikan hotline service barangkali akan lebih konkrit bila pemrakarsa membentuk divisi humas yang ditugasi melakukan sosialisasi dan program- program lain yang lebih menyentuh masyarakat langsung. 15. Pemantauan dampak sosek, sangat baik bila diadakan pertemuan berkala dengan tokoh/aparatur setempat. 16. Lokasi pemantauan kualitas air, sebaiknya berada di titik keluar daerah kegiatan PT. Comarindo Pratama. Pak Komir Bastaman Kepala BAPPEDA Kabupaten Subang menjelaskan bahwa : a. Penggunaan lahan harus sesuai dengan rencana semula sudah disepakati. b. Luas bangunan harus sesuai dengan rencana yang sudah diijinkan. c. Tidak ada kegiatan lain selain yang sudah disetujui sesuai dengan peruntukannya. d. Hasil kegoiatan RKL/RPL harus dilaksanakan sepenuhmya ditambah masukan dari Komisi Penilai. Pak Ridwan dari Badan Pertanahan Negara (BPN) menyatakan bahwa : a. Kepastian letak lokasi dan luas tanah harus berdasarkan perizinan-perizinan yang telah diterbitkan antara lain izin prinsip Bupati Subang, surat izin peruntukan pengguinaan tanah dan iokasi-lokasi, letak lokasi yang disetujui hanya di desa kaliangsana kecamatan kalijati dan desa wanakerta kecamatan purwadadi. b. Luas tananh PT. Comarindo Pratama yang diberikan izin lokasi hanya seluas 50 Ha bukan 55 Ha. c. Tabel I-14 halaman I-19 pada kolom No. 8 singkatan hak guna bangunan yang benar adalah HGB bukan HGU, kemudian pada kolom instansi penerbit baris ke-8 hendaknya ditulis lengkap kantor pertanahan kabupaten subang. d. Tabel I-15 halaman I-20 : - Judul tabel diganti dengan perincian kepemilikan lahan yang telah dikuasai oleh PT. Comarindo Pratama. - Status tanah dan atas nama siapa (PT atau Perorangan) serta luas tanahnya yang tertera didalam tabel tersebut diperbaiki sesuai dengan data yang ada di kantor pertanahan kabupaten subang. Pak Diki Gunawan dari DISTARKIMSIH kabupaten Subang menjelaskan bahwa, - Secara tata ruang lokasi pergudangan dan logistik rencana PT. Comarindo Pratama telah sesuai dan dibuku laporan/pemaparan cukup jelas. - Rencana dari pembangunan ruang tertutup maupun terbuka (BCR) 46-12% sedangkan untuk RTH nya 53,66 % - Saran dan masukan agar PT. Comarindo Pratama dapat memanfaatkan RTH tersebaut khususnya di area depan/entrance dan sekitar yang berbatasan langsung dengan pemukiman ditanam tanaman keras lebih banyak/rapat lagi, sehingga bermanfaat : a. menjaga kualitas udara b. menjaga kebisingan c. menjaga kualitas/kuantitas air d. menjaga estetika lingkungan sebagai buffer terjaga kualitas lingkungan/kesehatan masyarakat namun diharapkan/bisa dilakukan penanaman tanaman keras ini setelah didalam perncanaan/site plan dapat dilaksanakan mulai dari sekarang/secepatnya/saat konstruksi gudang sehingga manfaatnya dapat dirasakan secepatnya dan pada waktu pekerjaan konstruksinya. Secara konstruksi (mengingatkan) agar pembangunan pagar batas site(umumnya pagar pracetak) Secara konstruksi (mengingatkan) agar pembangunan pagar batas site (umumnya pagar pracetak) ±per 100 m,dibuat atau dilatasi (pemisahan) sehungga apabila ada perubahan struktur tanah/konstruksinya sendiri tidak saling tarik/tertarik semua pagar tersebut karena dari pengalaman banyak pagar/batas site yang luas menjadi runtuh, malah membahayakan lingkungan sekitar. Pak Rahmat. S dari Dinas Industri, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Subang menjelaskan bahwa, Pengelolaan lingkungan yang tertuang dalam Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup dan PP No. 27 tahun 2012 tentang izin lingkungan hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan /atau kegiartan yang wajib dimiliki Amdal. I. Kami sarankan beberapa hal : - Penelitian pabrik mengacu pada Undang- Undang tentang perindustrian No. 3 tahun 2014 - Sosialisasi terhadap masyarakat sekitar tentang adnya kegiatan yang dimaksud perlu dilakukan secara intensif, sehingga masyarakat benar- benar dilakukan secara berkala dan terkelola denga baik. - Dalam perncanaanya kami mengharapkan dari pihak perusahaan adanya kerja sama dibidang usaha , sehinhgga diharapkan penghasilan masyarakat sekitar area bertambah. - Penataan taman dan penghijauan dengan tanaman yang bisa menyimpan air. - Drainase pengairan lebih diutamakan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan seperti banjir. - Sehubungan dalam kegiiatan tersebut telah berdiri beberapa gudang, mohon kiranuya pendiri gudang selalu ada berdasarkan aturan yang berlaku. Dinas Kesehatan 1. UKL - Mohon lebih dijelaskan pendekatan teknologi yang digunakan dengan menjaga akuifer air tanah dengan cara bagaimana yang dilakukan - Mohon dimasukan uji kualitas secara rutin - Pada upaya pengelolaan lingkungan untuk gangguan kesehatan masyarakat dengan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan perlu ditambahkan dengan pengelolaan sanitasi lingkungan 2. ANDAL - Pada Dokumen ANDAL belum dijelaskan tentang proses dan jenis kegiatan secara spesifik, karena perlu antisipasi fasilitas yang harus disiapkan sehubungan dengan barang-barang yang akan disimpan atau ruangan yang akan disewakan - Pada ANDAL disebutkan ada sekitar 100 KK yang akan terkena dampak akibat penurunan Kualitas Udara mohon dipantau 100KK tersebut - Kualitas udara akan sudah berbalik apabila kegiatan frekuensinya berkurang mohon ditinjau kembali. - Perlu pemeriksaan kesehatan awal bagi seluruh pekerja (± 1010 orang) Radi.A.A (Dinas Bina Marga dan Pengairan) 1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL - Alamat Perusahaan berbeda antara yang tercantum di dokumen dengan yang dipaparkan (pada dokumen beralamat di Lippo Cikarang Bekasi, pada paparan beralamat di Kelapa Gading Jakarta) - Identitas/Alamat No.Telp penyusun tidak tercantum didokumen 2. Dalam hal kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan Rencana Tata Ruang agar menguraikan benang merah kaitan kegiatan industry dengan pergudangan karena secara hokum nomenklatur zonasi untuk industry dengan pergudangan berbeda (masing-masing punya definisi sendiri- sendiri. 3. Penyajian Peta/Site Plan pada copy dokumen agar berwarna (khusus lembar peta) karena dengan hitam putih seperti yang sudah didistribusikan sulit untuk dilakukan penilaian. 4. Untuk pembahasan tentang gangguan lalu lintas mohon diuraikan perkiraan volume armada lalu linta yang ditimbulkan dari operasi pergudangan dan logistic park. Dengan kondisi jalan yang hanya berupa jalan local / kolektor, bukan jalan arteri, bagaimana upaya mengurangi dampak lalu lintas yang ditimbulkan tersebut. 5. Mohon ada penjelasan/landasan teoritis atau yuridis yang dapat memperkuat pernyataan bahwa kegiatan pergudangan dan logistic park sesuai ditempatkan diperuntukan industry,…karena pemahaman umum tentang kegiatan industry dan kegiatan pergudangan berbeda, meskipun pergudangan merupakan salah satu sarana pendukung/ penunjang industry. BPMP (Kasubid. Non Perizinan) 1. Sudah memiliki izin prinsip No. 593.1/1279/BPMP tanggal 15 Agustus 2012, yang berlokasi di DS. Kaliangsana Kec. Kalijati Seluas ± 50 Ha 2. IPPT No. 593.4/88/BPMP/2012 Tanggal 31 Agustus 2012 yang berlokasi di Kaliangsana Kec. Kalijati seluas ± 50 Ha 3. Izin lokasi No. 593.1/KEP-21/BPMP/2012 tanggal 20 Desember 2012 yang berlokasi di Kaliangsana Kec. Kalijati Seluas ± 50 Ha 4. IMB No. 503.644/60-imb/2015 tanggal 15 Juni 2015 terhadap ruko dan gapura Secara perizinan sudah ditempuh melalui BPMP Kabupaten Subang dan secara peruntukan hanya untuk pergudangan atau tempat menyimpan barang bukan industri. Berdasarkan izin lokasi masa waktu pembebasan diberikan waktu 2 tahun sejak izin lokasi dikeluarkan dapat diperpanjang 1 tahun apabila sudah menguasai tanah seluas 50% dari pengajuan yaitu minimal seluas 25 Ha Apabila ada perluasan tanah agar menguras perizinan berikutnya dan apabila ada perubahan dalam posisi site plan segera mengurus revisi site plan. Dalam perizinan site plan ditercantum KDB maximum 60% dan RTH dan jalan 40% Saran: - Agar pintu masuk terkesan sejuk tidak kumuh (Asri) walaupun peruntukannya gudang - Mengalokasikan dalam siteplan ruang untuk TPS dan Hidran gas dalam penanggulangan kebakaran Berdasarkan pertimbangan teknis pertanahan (aspek tata guna lahan) hasil pengukuran lapangan terletak di desa Wanakerta Kec. Purwadadi dan Desa Kaliangsana Kec. Kalijati. Didalam izin-izinnya hanya satu desa hal ini agar izin disesuaikan dengan kondisi dilapangan. BLH Kabupaten Subang (Bid. PLH) - Deskripsi untuk penjelasan mengenai dampak agar dipisah antara dampak pada tahap eksisting dengan rencana pengembangan - Untuk jenis barang yang akan disimpan dalam gudang belum dijelaskan secara spesifik karena apabila nantinya akan digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan B3 maka teknik pengelolaan penataan penyimpanan harus sesuai dengan permen LH (PP No. 74 tahun 2001 tentang pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun & PP No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun) - Untuk program CSR bisa dilakukan salah satunya dengan menjadi bapak angkat/bapak asuh bagi kampung adalah desa-desa disekitar lokasi yang ikut program kampong iklim (Proklim) yaitu Desa Korang, Wanakerta, Panyingkiran dan Pasar. - Mohon adanya usaha untuk kegiatan yang dilakukan oleh PT CP untuk meminimalisir emisi gas rumah kaca (GRK) Kasatpol PP - Agar perizinan sesuai dengan kegiatannya . Apakah sewa lahan dan bangunan /pergudangan & logistic - Karena ada 2 PT maka harus ada kejelasan apakah menjadi satu atau masing-masing punya kegiatan - Biasanya sebelum izin keluar perusahaan sudah berjalan maka harus diperhatikan peraturan yang berlaku - Harus jelas yang bergerak dilokasi ini PT. Stephalux atau PT. Comarindo Pratama atau tetap keduanya beroperasional - Sosialisasi dan kerjasama dengan kepala desa dan warga setempat - Harus diantisipasi dampak lingkungan seperti bencana alam. Banjir - Agar turut memperhatikan ketertiban, kebersihan dan keindahan. Ibu Dewi Lestari dari Kabid Program BLH Kabupaten Subang memberi masukan dan saran : 1. Penusunan Dokumen ANDAL dan RKL/RPL sesuai Permen LH No. 16 tahun 2012 lampiran II dan III 2. Dampak penting dan DPH yang diuraikan dan dideskripsikan dalam Dokumen Andal sesuai dengan kesepakatan dari Kepala BLH Kabupaten Subang. 3. Penjelasan/deskripsi kegiatan di dalam Andal agar dipisah antara kegiatan eksisiting dengan rencana pengembangan. 4. Uraian dampak agar dipisah antara dampak pada tahap eksisting dengan rencana pengembangan mulai dari tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasional. 5. Belum ada penjelasan tentang jenis barang atau logistik yang akna dilayani/disimpan (apakah padatan, cairan, berbahaya atau tidak ?), agar ditambahkan dalam dokumen Andal direncana kegiatan. 6. Beberapa tenaga ahli berubah dari tenaga ahli yang menyusun KA dengan Andal dan RKL/RPL penggantiannya agar sesuai dengan perundangan yang berlaku. 7. Jalur jalan dan kondisi jalan menuju lokasi kegiatan kepadatan lalu lintasnya tinggi akibat dampak jalan topl dan kerusakan jalannuya sangat parah. Disarankan untuk CSR nya dialokasikan untuk perbaiakan jalan. Pak Asep Sopandi Sekertaris Camat Purwadadi menjelaskan, setelah membaca, mengamati, menghayati dan mensikapi yang dituangkan melalui rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemulihan lingkungan hidup (RKL/RPL) pembangunan pergudangan dan logistik kalijati PT. Comarindo Pratama (PT. CP) juga hasil analisa dampak lingkungan (ANDAL) PT. Comarindo Pratama. Semjuanya dapat dipahami dan diterima namun yang paling penting dari semua itu adalah kesiapan komitment dari pihak perusahaan terhadap apa yang telah disepakati dari hasil RKL/RPL dan Andal tersebut. Sehingga dengan adanya pembangunan di lingkungan desa wanakerta kecamatan purwadadi dan desa kaliangsana kecamatan kalijati akan membawa manfaat bagi masyarakat kabupaten subang pada umumnya. Pak Kepala Desa Wanakerta memaparkan cat and vild seabagai berikut : 1. Tenaga kerja cepat koodinasikan 2. Kapan ada tawaran untuk suplay material ke desa. 3. Kapan ada tawaran tentang pengelolaan limbah. 4. Lapangan olah raga 5. Warung. Pak Hendi dari Komisi DAS memberi saran dan masukan bahwa : 1. Mutu kualitas bahan cetakan/dokumen harus yang baik dan bagus/memenuhi standar kualitas bahan cetakan dokumen. 2. Menganut azas pemanfaatan hemat lahan, karena sepertinya berlebihan lahan ketika hasil produksi furniture 100 kontainer/tahun atau 100.000 unit/tahun menggunakan lahan LK 55 Ha (21,95 Ha bangunan, lahan parkir dan lain- lain dan RTH 33,401 Ha), melebihi atau menyamai kebutuhan lahan industry perkebunan seperti PG. Rajawali Subang, atau perkebunan karet dan the PTPN VIII apabila selanjutnya dikonpersi menjadi besaran uang yang dihasilkan. 3. Penulisan susukan ciasem dirubah menjadi DAS Ciasem agar lebih memperjelas tanggung jawab pemrakarsa pada wilayah daerah aliran sungai ciasem. 4. Investasi bentuk lahan/kawasan ini harus menuangkan juga rencana pemanfaatan lahan 5 tahun kedepan setelah dilirik investor lain pada waktu yang akan datang. 5. Penjelasan tentang danya bahan baku utama dan bahan baku penolong dari pemrakarsa, mengindikasikan ditempat tersebut terdapat proses produksi bahan anyaman, mohon diperjelas. 6. UKM yang akan mengemuka sesuai dampak prakiraan awal, hendaknya dipasilitasi pemrakarsa sehingga memadai menjadi penumbuh ekonomi masyarakat tempatan. Pa. Thomas (Kabag Hukum) - Agar Pejabat yang berwenang dilokasi dilibatkan (Kec.Kalijati tidak ada lampiran undangan) Tarkim - Untuk Vegetasi tanaman keras agar ditanam mulai dari sekarang tanaman tumbuhnya lama - Agar Pelaksanaan pemagaran struktur kontruksinya ada bilatasi agar kokoh Lurah Wanakerta - Ada permintaan dari warga untuk penyediaan lapangan olahraga terutama sepakbola dan volley - Harus sosialisasi dilapangan - Pelaksanaan perusahaan mengakibatkan banjir minta perusahaan memperhatikan hal itu - Tenaga Kerja mohon diprioritaskan dari lingkungan sekitar Hendi DAS - Standar Dokumen harus sesuai agar tidak mudah rusak - Luas lahan sebanyak 55 Ha dengan hasil 100 kontainer/tahun tidak efektif Kang Yaya - Harus diperjelas kegiatan dulu atau AMDAL dulu? - Harus segera mungkin UNSUB - Apabila bicara tentang lingkungan harus ada komitmen Ada beberapa asfek yang harus diperhatikan: - Aspek yuridis berkaitan dengan UU yang berlaku - Aspek social (harus ada keseimbangan antara manusia dan lingkungan) - Asfek filosofis/adanya manfaat - Asfek Ekologis Disnakertrans - Harus ada visualnya dari mulai penelitian sampai sekarang agar ada kejelasannya Disperindagsar - PT. ini harus meningkatkan ekonomi berhubungan dengan usaha kecil dan menengah - Harus ada sosialisasi sejauh mana keinginan masyarakat Thomas Tarigan, SH (Kabag Hukum) - Berdasarkan Keputusan Bupati Subang Nomor: 660.1/Kep. 260-BLH/2015, tanggal 3 Juli 2015 tentang pembentukan Komisi Penilai AMDAL daerah Kab. Subang Diktum Ke enam : Untuk menunjang……dst sehubungan dengan hal tersebut agar segera diterbitkan Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Subang Pembentukan Tim Teknis dan Sekretariat Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Subang - Dalam penjelasan dokumen AMDAL disebutkan bahwa lokasi pembangunan pergudangan dan logistic ada di 2 kecamatan yaitu Kecamatan Purwadadi dan Kecamatan Kalijati tapi Daftar yang di undang hanya Kepala Desa dan Camat Purwadadi sedangkan Kepala Desa kaliangsana Kec. Kalijati tidak diundang. Kami menyarankan bahwa dalam setiap Kegiatan Pembangunan, pejabat wilayah lokasi harus diikut sertakan secara intensif demikian juga stakeholder diwilayah tersebut. Universitas Subang Fakultas Hukum 1. Bicara Lingkungan hidup adalah berbicara tentang ‘Komitmen’ dan ‘fungsi lingkungan hidup’ Oleh karena itu, korelasi dengan ANDAL yang harus diperhatikan setidak-tidaknya memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut: a. Aspek Yuridis b. Aspek Sosiologis c. Aspek Filosofis d. Aspek Teknis e. Aspek Ekologis 2. UU No. 32/2009 tentang PPLH, erat kaitannya dengan kualitas hidup oleh karena itu, apabila salah urus akan berdampak penurunan Kualitas Lingkungan Hidup dan mengancam prikehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya, sehingga perlu dilindungi dan dikelola dengan sungguh-sungguh. 3. Perlu memperhatikan juga fungsi sosialyang berkaitan dengan fungsi lingkungan hidup (tidak ada antropologisentris) sehingga dimata masyarakat industry ini memiliki nilai positif bukan menimbulkan konflik social (mis. Timbul ketidakseimbangan karena kemiskinan) karena alih fungsi lahan. 4. Lingkungan hidup memiliki hak untuk dilindungi dan dikelola sehingga harus diurus secara berkesinambungan. 5. Entry Point: a. Fungsi Lingkungan b. Fungsi Sosial c. Fungsi Lahan Pertanian pangan yang berkelanjutan d. Penekanannya pada perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan sehingga tidak menimbulkan berkurangnya fungsi lingkungan hidup agar tidak berdampak luas, sistemik dan masif KESIMPULAN 1. :