Anda di halaman 1dari 20

HASIL NOTULENSI

RAPAT KOMISI AMDAL MENGENAI


PRESENTASI RPL/RKL dan ANDAL
DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG PROVINSI JAWA BARAT

Pemrakarsa : Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa


Barat
Lokasi : Desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang
Kegiatan
Jenis Rencana : Pembangunan Jalan Alternatif Subang – Batas Subang /
Usaha/Kegiatan Bandung
Waktu/Tanggal : 08,30 s/d selesai
Tempat : Hotel Nalendra Plaza
Peserta : 1. Komisi Penilai AMDAL Kabupaten dari unsur :
 Kepala DLH Provinsi Jawa Barat
 Kepala BBKSDA Provinsi Jawa barat
 Drs. Rusydi, M.Si selaku Tim Penyusun
 Wahyudi, S.Pi selaku Tim Teknis Penyusun
 Adhi Setyowibowo, S.ST, MT selaku Tim
Penyusun
 H. Nano Sumpena, S.Pd, M.Si selaku Tim
Teknis Penilai
 Deni Wiryanto. Amkl selaku Tim Teknis Penilai
 Mohamad Ambara, SKM selaku Tim Teknis
Penilai
 Waty Darmawaty, S.Pi, M.Si selaku Tim Tenaga
Ahli Bidang Hidrologi
 Ir. R. Lesmana, MM selaku Tim Tenaga Ahli
Bidang Hidrogeologi
 Diki Wahyudi, ST. MT selaku Tim Tenaga Ahli
Bidang Sosial Budaya
 Wahyu Hidayat, SP, M.Si selaku Tim Tenaga
Ahli Bidang Ekonomi
 Ivan Sofian, ST selaku Tim Tenaga Ahli Bidang
Pertambangan
 Deni Rosadi, S.Sos selaku Tim Tenaga Ahli
Bidang Transportasi
 H. Ahmad Suparto, ST selaku Tim Tenaga Ahli
Bidang Tata Ruang
 DR. Ujang Charda S. SH, MH selaku Wakil
Civitas Akademi Universitas Subang
 Drs. Yaya Sudarya selaku Wakil dari Organisasi
Lingkungan
 Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten
Subang
 Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Kebersihan
dan Limbah B3 DLH Kabupaten Subang
 Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten
Subang
 Kepala DPMPTSP Kabupaten Subang
 Kepala Bagian Hukum SETDA Kabupaten
Subang
 Dinas Kesehatan kabupaten Subang
 Camat Ciater
 Kepala Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten
Subang
 Kepala UPTD Bina Marga Kecamatan Ciater
Kabupaten Subang
 Kapolsek Jalancagak
 Danramil Kecamatan Ciater
 Direktur PTPN VIII Ciater
 Perum Perhutani
 Kepala Desa Ciater
 Ketua Karang Taruna Desa Ciater
 Bpk. Asep Desa Ciater
 Bpk. Mamat Desa Ciater RT. 15 RW. 03
 Bpk. Dadang Ahmad Desa Ciater RT. 12 RW. 04
 Bpk. Deni Riswara Desa Ciater RT. 17 RW. 04
 LSM Peduli Lingkungan
Pembahasan : 1. PEMBUKAAN
Acara dibuka oleh bpk. Rona Mairansyah, AP, M.Si
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang
2. SAMBUTAN
- Sambutan oleh Kepala DLH Kabupaten Subang
selaku Ketua Komisi Penilai AMDAL Kabupten
Subang
- Sambutan dari Pemprakarsa
3. Presentasi
4. Saran dan Masukan
 Pak Adhi Setiowibowo dari Tim Teknis ITB
menjelaskan,
1. Di dalam site plan telah terdapat eksisting
industri, apakah industri tersebut telah memiliki
izin lingkungan ? Bila ada maka besaran
kawasan tidak sesuai dengan Permen LH No. 5
tahun 2012 (Hal. I-I5)
2. Apakah terdapat perbedaan antara oli dan
pelumas sehingga penanganannya berbeda ?
(Hal. I-I5).
3. Dalam kegiatan pembangunan apakah terdapat
hydrant ?
Bila ada tolong diperjelas dan di plot dalam
mapping hidrants system sesuai NFPA B dan
dalam peta pengelolaan lingkungan (Hal-I-31).
4. Mohon dibuatkan perhitungan kebutuhan
sumur resapan ! (Hal-I-33).
5. Mohon diperjelas dalam peta pemantauan dan
pengelolaan lingkungan titik sampling (Hal-II-7
dan RKL/RPL).
6. Dalam penentuan kualitas udara emisi
sebaiknya tidak dilakukan uji emisi yang
diambil dari exhaust van, sehingga hasil tidak
valid. Data ini harus dilakukan ulang atau di
tiadakan bila biula tidak ada stack. (Hal II-8
Tabel I-7).
7. RKL-RPL Di dalam dokumen RKL/RPL dalam
dampak lingkungan seharusnya jangan Dinas
Kesehatan sebagai institusi yang melakukan
pengelolaan tetapi BLH Kabupaten Subang.
8. Untuk mengurangi penurunan kualitas air
tanah sebaiknya pemrakarsa membuat embung
sebagai sumber air dalam pengelolaan
lingkungan.
9. Dokumen Andal Hal III-40
Peningkatan gaspembentuk GRK harus
dintisipasi secara cermat mengingat lamanya
tahap konstruksi sehingga harus dikelola
dengan baik. Mengingat meningkatnya gas CO2
yang cukup sesuai line source gussian serta
NO2.
10. Sebaiknya membuat IPAL komunal sehingga
mempermudah proses pemantauan.
 Pak Ilmi R. Galih dari Tim Teknis ITB memaparkan
bahwa :
1. Peta pra site planharus diperjelas, dalam peta
ada symbol-simbol yang dilampirkan tetapi tidak
ada informasi dalam legenda.
2. Dalam lokasi rencana kegiatan, telah ada
kegiatan yang berjalan Berikan penjelasan,
apakah krgiatan PT. Comarindo Pratama adalah
pengembangan dari kegiatan PT. Stephalux.
3. Tabel I-I2 tidak memasukan bangunan eksisting
PT. Stephalux, seharusnya ada, sehingga dsapat
diketahui kondisi keseluruhan dari pemanfaatan
lahan di kegiatan PT. Comarindo Pratama.
4. Pada tabel I-12 tertulis KDB tahap I sebesar 110
%, padahal aturan yang berlaku untuk kawasan
industri hanya 70 %.
5. Asumsi kebutuhan air tidak konsisten, pada
kondisi eksisting, dinyatakan kebutuhan air
domestik sebesar 11 m³/hari (jumlah pegawai
866) atau kebutuhan per-orang sebesar 12,7
l/hari, sementara pada tahap operasi
dinyatakan kebutuyhan air domestik sebesar
101 m³/hari (jumlah pegawai 1.010 orang) atau
kebutuhan per-orang sebesar 100 l/hari.
Perbaiki !
6. Halaman 1-35 tertulis Dinas Damkar Kota
Bogor.
Sesuaikan !
7. Pengujian kualitas udara emisi umumnya
diberlakukan pada kegiatan yang menghasilkan
emisi udara dari sumber tidak bergerak. Jika
membaca rencana kegiatan, maka penyajian
kualitas udara emisi tidak diperlukan !
8. Tambahan peta titk sampling !
9. Tabel 11-12 menyajikan data kualitas air di Bak
Penampunhg Air Limbah. Apakah maksudnya
Air Limbah dari kegiatan PT. Stephalux ?
Sumber Aair limbah dari kegiatan apa ?
10. Perbaiki peta kegiatan lain, peta yang disajikan
tidak menunjukkan kegiatan lain sebagaima
tercantum di dokumen.
11. Perhitungan timbulan air larian sebaiknya
dihitung berdasarkan rencana penggunaan
lahan , sehungga koefisien run-off dapat lebih
spesifik per penggunaan lahan dan didapatnilai
timbulan run-off yang lebih akurat.
12. Perhitungan timbulan BOD tidak relevan,
karena refrensi yang digunakn merupakan
kegiatan domestic rumah tangga sementara
dalam kegiatan industri/gudang beban limbah
organik tidak sebesar itu. Hitung ulang !
13. Pada rencana kegiatan disampaikan bahwa ada
pemanfaatan air larian, melalui talang yang
dihubungkan dengan kolam penampungan. Hal
ini harus diperhitungkan dalam rencana
pengambilan air tanah sehingga rata-rata
pengambilan air tanah dapat dikurangi . Kaji
pula luas area penurunan muka air tanah
sehingga dapat diketahui luas wilayah
terdampak !
14. Pengelolaan lingkungan perubahan persepsi
masyarakat , daripada menyedikan hotline
service barangkali akan lebih konkrit bila
pemrakarsa membentuk divisi humas yang
ditugasi melakukan sosialisasi dan program-
program lain yang lebih menyentuh masyarakat
langsung.
15. Pemantauan dampak sosek, sangat baik bila
diadakan pertemuan berkala dengan
tokoh/aparatur setempat.
16. Lokasi pemantauan kualitas air, sebaiknya
berada di titik keluar daerah kegiatan PT.
Comarindo Pratama.
 Pak Komir Bastaman Kepala BAPPEDA Kabupaten
Subang menjelaskan bahwa :
a. Penggunaan lahan harus sesuai dengan rencana
semula sudah disepakati.
b. Luas bangunan harus sesuai dengan rencana
yang sudah diijinkan.
c. Tidak ada kegiatan lain selain yang sudah
disetujui sesuai dengan peruntukannya.
d. Hasil kegoiatan RKL/RPL harus dilaksanakan
sepenuhmya ditambah masukan dari Komisi
Penilai.
 Pak Ridwan dari Badan Pertanahan Negara (BPN)
menyatakan bahwa :
a. Kepastian letak lokasi dan luas tanah harus
berdasarkan perizinan-perizinan yang telah
diterbitkan antara lain izin prinsip Bupati
Subang, surat izin peruntukan pengguinaan
tanah dan iokasi-lokasi, letak lokasi yang
disetujui hanya di desa kaliangsana kecamatan
kalijati dan desa wanakerta kecamatan
purwadadi.
b. Luas tananh PT. Comarindo Pratama yang
diberikan izin lokasi hanya seluas 50 Ha bukan
55 Ha.
c. Tabel I-14 halaman I-19 pada kolom No. 8
singkatan hak guna bangunan yang benar
adalah HGB bukan HGU, kemudian pada kolom
instansi penerbit baris ke-8 hendaknya ditulis
lengkap kantor pertanahan kabupaten subang.
d. Tabel I-15 halaman I-20 :
- Judul tabel diganti dengan perincian
kepemilikan lahan yang telah dikuasai oleh PT.
Comarindo Pratama.
- Status tanah dan atas nama siapa (PT atau
Perorangan) serta luas tanahnya yang tertera
didalam tabel tersebut diperbaiki sesuai dengan
data yang ada di kantor pertanahan kabupaten
subang.
 Pak Diki Gunawan dari DISTARKIMSIH kabupaten
Subang menjelaskan bahwa,
- Secara tata ruang lokasi pergudangan dan
logistik rencana PT. Comarindo Pratama telah
sesuai dan dibuku laporan/pemaparan cukup
jelas.
- Rencana dari pembangunan ruang tertutup
maupun terbuka (BCR) 46-12% sedangkan
untuk RTH nya 53,66 %
- Saran dan masukan agar PT. Comarindo Pratama
dapat memanfaatkan RTH tersebaut khususnya di
area depan/entrance dan sekitar yang berbatasan
langsung dengan pemukiman ditanam tanaman
keras lebih banyak/rapat lagi, sehingga bermanfaat
:
a. menjaga kualitas udara
b. menjaga kebisingan
c. menjaga kualitas/kuantitas air
d. menjaga estetika lingkungan
sebagai buffer terjaga kualitas
lingkungan/kesehatan masyarakat namun
diharapkan/bisa dilakukan penanaman tanaman
keras ini setelah didalam perncanaan/site plan
dapat dilaksanakan mulai dari
sekarang/secepatnya/saat konstruksi gudang
sehingga manfaatnya dapat dirasakan secepatnya
dan pada waktu pekerjaan konstruksinya.
Secara konstruksi (mengingatkan) agar
pembangunan pagar batas site(umumnya pagar
pracetak)
Secara konstruksi (mengingatkan) agar
pembangunan pagar batas site (umumnya pagar
pracetak) ±per 100 m,dibuat atau dilatasi
(pemisahan) sehungga apabila ada perubahan
struktur tanah/konstruksinya sendiri tidak saling
tarik/tertarik semua pagar tersebut karena dari
pengalaman banyak pagar/batas site yang luas
menjadi runtuh, malah membahayakan lingkungan
sekitar.
 Pak Rahmat. S dari Dinas Industri, Perdagangan
dan Pasar Kabupaten Subang menjelaskan bahwa,
Pengelolaan lingkungan yang tertuang dalam
Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang
lingkungan hidup dan PP No. 27 tahun 2012
tentang izin lingkungan hidup, Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis
rencana usaha dan /atau kegiartan yang wajib
dimiliki Amdal.
I. Kami sarankan beberapa hal :
- Penelitian pabrik mengacu pada Undang-
Undang tentang perindustrian No. 3 tahun 2014
- Sosialisasi terhadap masyarakat sekitar tentang
adnya kegiatan yang dimaksud perlu dilakukan
secara intensif, sehingga masyarakat benar-
benar dilakukan secara berkala dan terkelola
denga baik.
- Dalam perncanaanya kami mengharapkan dari
pihak perusahaan adanya kerja sama dibidang
usaha , sehinhgga diharapkan penghasilan
masyarakat sekitar area bertambah.
- Penataan taman dan penghijauan dengan
tanaman yang bisa menyimpan air.
- Drainase pengairan lebih diutamakan untuk
menghindari hal-hal tidak diinginkan seperti
banjir.
- Sehubungan dalam kegiiatan tersebut telah
berdiri beberapa gudang, mohon kiranuya
pendiri gudang selalu ada berdasarkan aturan
yang berlaku.
 Dinas Kesehatan
1. UKL
- Mohon lebih dijelaskan pendekatan teknologi
yang digunakan dengan menjaga akuifer air
tanah dengan cara bagaimana yang dilakukan
- Mohon dimasukan uji kualitas secara rutin
- Pada upaya pengelolaan lingkungan untuk
gangguan kesehatan masyarakat dengan
penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) dan perlu ditambahkan dengan
pengelolaan sanitasi lingkungan
2. ANDAL
- Pada Dokumen ANDAL belum dijelaskan tentang
proses dan jenis kegiatan secara spesifik, karena
perlu antisipasi fasilitas yang harus disiapkan
sehubungan dengan barang-barang yang akan
disimpan atau ruangan yang akan disewakan
- Pada ANDAL disebutkan ada sekitar 100 KK
yang akan terkena dampak akibat penurunan
Kualitas Udara mohon dipantau 100KK tersebut
- Kualitas udara akan sudah berbalik apabila
kegiatan frekuensinya berkurang mohon ditinjau
kembali.
- Perlu pemeriksaan kesehatan awal bagi seluruh
pekerja (± 1010 orang)
 Radi.A.A (Dinas Bina Marga dan Pengairan)
1. Identitas Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL
- Alamat Perusahaan berbeda antara yang
tercantum di dokumen dengan yang dipaparkan
(pada dokumen beralamat di Lippo Cikarang
Bekasi, pada paparan beralamat di Kelapa
Gading Jakarta)
- Identitas/Alamat No.Telp penyusun tidak
tercantum didokumen
2. Dalam hal kesesuaian lokasi rencana kegiatan
dengan Rencana Tata Ruang agar menguraikan
benang merah kaitan kegiatan industry dengan
pergudangan karena secara hokum nomenklatur
zonasi untuk industry dengan pergudangan
berbeda (masing-masing punya definisi sendiri-
sendiri.
3. Penyajian Peta/Site Plan pada copy dokumen
agar berwarna (khusus lembar peta) karena
dengan hitam putih seperti yang sudah
didistribusikan sulit untuk dilakukan penilaian.
4. Untuk pembahasan tentang gangguan lalu lintas
mohon diuraikan perkiraan volume armada lalu
linta yang ditimbulkan dari operasi pergudangan
dan logistic park. Dengan kondisi jalan yang
hanya berupa jalan local / kolektor, bukan jalan
arteri, bagaimana upaya mengurangi dampak
lalu lintas yang ditimbulkan tersebut.
5. Mohon ada penjelasan/landasan teoritis atau
yuridis yang dapat memperkuat pernyataan
bahwa kegiatan pergudangan dan logistic park
sesuai ditempatkan diperuntukan
industry,…karena pemahaman umum tentang
kegiatan industry dan kegiatan pergudangan
berbeda, meskipun pergudangan merupakan
salah satu sarana pendukung/ penunjang
industry.
 BPMP (Kasubid. Non Perizinan)
1. Sudah memiliki izin prinsip No.
593.1/1279/BPMP tanggal 15 Agustus 2012,
yang berlokasi di DS. Kaliangsana Kec. Kalijati
Seluas ± 50 Ha
2. IPPT No. 593.4/88/BPMP/2012 Tanggal 31
Agustus 2012 yang berlokasi di Kaliangsana
Kec. Kalijati seluas ± 50 Ha
3. Izin lokasi No. 593.1/KEP-21/BPMP/2012
tanggal 20 Desember 2012 yang berlokasi di
Kaliangsana Kec. Kalijati Seluas ± 50 Ha
4. IMB No. 503.644/60-imb/2015 tanggal 15 Juni
2015 terhadap ruko dan gapura
Secara perizinan sudah ditempuh melalui BPMP
Kabupaten Subang dan secara peruntukan
hanya untuk pergudangan atau tempat
menyimpan barang bukan industri.
Berdasarkan izin lokasi masa waktu
pembebasan diberikan waktu 2 tahun sejak izin
lokasi dikeluarkan dapat diperpanjang 1 tahun
apabila sudah menguasai tanah seluas 50% dari
pengajuan yaitu minimal seluas 25 Ha
Apabila ada perluasan tanah agar menguras
perizinan berikutnya dan apabila ada perubahan
dalam posisi site plan segera mengurus revisi
site plan.
Dalam perizinan site plan ditercantum KDB
maximum 60% dan RTH dan jalan 40%
Saran:
- Agar pintu masuk terkesan sejuk tidak kumuh
(Asri) walaupun peruntukannya gudang
- Mengalokasikan dalam siteplan ruang untuk
TPS dan Hidran gas dalam penanggulangan
kebakaran
Berdasarkan pertimbangan teknis pertanahan
(aspek tata guna lahan) hasil pengukuran
lapangan terletak di desa Wanakerta Kec.
Purwadadi dan Desa Kaliangsana Kec. Kalijati.
Didalam izin-izinnya hanya satu desa hal ini
agar izin disesuaikan dengan kondisi
dilapangan.
 BLH Kabupaten Subang (Bid. PLH)
- Deskripsi untuk penjelasan mengenai dampak
agar dipisah antara dampak pada tahap
eksisting dengan rencana pengembangan
- Untuk jenis barang yang akan disimpan dalam
gudang belum dijelaskan secara spesifik karena
apabila nantinya akan digunakan sebagai
tempat penyimpanan bahan B3 maka teknik
pengelolaan penataan penyimpanan harus
sesuai dengan permen LH (PP No. 74 tahun
2001 tentang pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun & PP No. 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun)
- Untuk program CSR bisa dilakukan salah
satunya dengan menjadi bapak angkat/bapak
asuh bagi kampung adalah desa-desa disekitar
lokasi yang ikut program kampong iklim
(Proklim) yaitu Desa Korang, Wanakerta,
Panyingkiran dan Pasar.
- Mohon adanya usaha untuk kegiatan yang
dilakukan oleh PT CP untuk meminimalisir
emisi gas rumah kaca (GRK)
 Kasatpol PP
- Agar perizinan sesuai dengan kegiatannya .
Apakah sewa lahan dan bangunan
/pergudangan & logistic
- Karena ada 2 PT maka harus ada kejelasan
apakah menjadi satu atau masing-masing punya
kegiatan
- Biasanya sebelum izin keluar perusahaan sudah
berjalan maka harus diperhatikan peraturan
yang berlaku
- Harus jelas yang bergerak dilokasi ini PT.
Stephalux atau PT. Comarindo Pratama atau
tetap keduanya beroperasional
- Sosialisasi dan kerjasama dengan kepala desa
dan warga setempat
- Harus diantisipasi dampak lingkungan seperti
bencana alam. Banjir
- Agar turut memperhatikan ketertiban,
kebersihan dan keindahan.
 Ibu Dewi Lestari dari Kabid Program BLH
Kabupaten Subang memberi masukan dan saran :
1. Penusunan Dokumen ANDAL dan RKL/RPL
sesuai Permen LH No. 16 tahun 2012 lampiran
II dan III
2. Dampak penting dan DPH yang diuraikan dan
dideskripsikan dalam Dokumen Andal sesuai
dengan kesepakatan dari Kepala BLH
Kabupaten Subang.
3. Penjelasan/deskripsi kegiatan di dalam Andal
agar dipisah antara kegiatan eksisiting dengan
rencana pengembangan.
4. Uraian dampak agar dipisah antara dampak
pada tahap eksisting dengan rencana
pengembangan mulai dari tahap pra konstruksi,
konstruksi dan operasional.
5. Belum ada penjelasan tentang jenis barang atau
logistik yang akna dilayani/disimpan (apakah
padatan, cairan, berbahaya atau tidak ?), agar
ditambahkan dalam dokumen Andal direncana
kegiatan.
6. Beberapa tenaga ahli berubah dari tenaga ahli
yang menyusun KA dengan Andal dan RKL/RPL
penggantiannya agar sesuai dengan
perundangan yang berlaku.
7. Jalur jalan dan kondisi jalan menuju lokasi
kegiatan kepadatan lalu lintasnya tinggi akibat
dampak jalan topl dan kerusakan jalannuya
sangat parah. Disarankan untuk CSR nya
dialokasikan untuk perbaiakan jalan.
 Pak Asep Sopandi Sekertaris Camat Purwadadi
menjelaskan, setelah membaca, mengamati,
menghayati dan mensikapi yang dituangkan
melalui rencana pengelolaan lingkungan hidup dan
rencana pemulihan lingkungan hidup (RKL/RPL)
pembangunan pergudangan dan logistik kalijati PT.
Comarindo Pratama (PT. CP) juga hasil analisa
dampak lingkungan (ANDAL) PT. Comarindo
Pratama.
Semjuanya dapat dipahami dan diterima namun
yang paling penting dari semua itu adalah kesiapan
komitment dari pihak perusahaan terhadap apa
yang telah disepakati dari hasil RKL/RPL dan
Andal tersebut.
Sehingga dengan adanya pembangunan di
lingkungan desa wanakerta kecamatan purwadadi
dan desa kaliangsana kecamatan kalijati akan
membawa manfaat bagi masyarakat kabupaten
subang pada umumnya.
 Pak Kepala Desa Wanakerta memaparkan cat and
vild seabagai berikut :
1. Tenaga kerja cepat koodinasikan
2. Kapan ada tawaran untuk suplay material ke
desa.
3. Kapan ada tawaran tentang pengelolaan limbah.
4. Lapangan olah raga
5. Warung.
 Pak Hendi dari Komisi DAS memberi saran dan
masukan bahwa :
1. Mutu kualitas bahan cetakan/dokumen harus
yang baik dan bagus/memenuhi standar
kualitas bahan cetakan dokumen.
2. Menganut azas pemanfaatan hemat lahan,
karena sepertinya berlebihan lahan ketika hasil
produksi furniture 100 kontainer/tahun atau
100.000 unit/tahun menggunakan lahan LK 55
Ha (21,95 Ha bangunan, lahan parkir dan lain-
lain dan RTH 33,401 Ha), melebihi atau
menyamai kebutuhan lahan industry
perkebunan seperti PG. Rajawali Subang, atau
perkebunan karet dan the PTPN VIII apabila
selanjutnya dikonpersi menjadi besaran uang
yang dihasilkan.
3. Penulisan susukan ciasem dirubah menjadi DAS
Ciasem agar lebih memperjelas tanggung jawab
pemrakarsa pada wilayah daerah aliran sungai
ciasem.
4. Investasi bentuk lahan/kawasan ini harus
menuangkan juga rencana pemanfaatan lahan 5
tahun kedepan setelah dilirik investor lain pada
waktu yang akan datang.
5. Penjelasan tentang danya bahan baku utama
dan bahan baku penolong dari pemrakarsa,
mengindikasikan ditempat tersebut terdapat
proses produksi bahan anyaman, mohon
diperjelas.
6. UKM yang akan mengemuka sesuai dampak
prakiraan awal, hendaknya dipasilitasi
pemrakarsa sehingga memadai menjadi
penumbuh ekonomi masyarakat tempatan.
 Pa. Thomas (Kabag Hukum)
- Agar Pejabat yang berwenang dilokasi dilibatkan
(Kec.Kalijati tidak ada lampiran undangan)
 Tarkim
- Untuk Vegetasi tanaman keras agar ditanam
mulai dari sekarang tanaman tumbuhnya lama
- Agar Pelaksanaan pemagaran struktur
kontruksinya ada bilatasi agar kokoh
 Lurah Wanakerta
- Ada permintaan dari warga untuk penyediaan
lapangan olahraga terutama sepakbola dan
volley
- Harus sosialisasi dilapangan
- Pelaksanaan perusahaan mengakibatkan banjir
minta perusahaan memperhatikan hal itu
- Tenaga Kerja mohon diprioritaskan dari
lingkungan sekitar
 Hendi DAS
- Standar Dokumen harus sesuai agar tidak
mudah rusak
- Luas lahan sebanyak 55 Ha dengan hasil 100
kontainer/tahun tidak efektif
 Kang Yaya
- Harus diperjelas kegiatan dulu atau AMDAL
dulu?
- Harus segera mungkin
 UNSUB
- Apabila bicara tentang lingkungan harus ada
komitmen
Ada beberapa asfek yang harus diperhatikan:
- Aspek yuridis berkaitan dengan UU yang
berlaku
- Aspek social (harus ada keseimbangan antara
manusia dan lingkungan)
- Asfek filosofis/adanya manfaat
- Asfek Ekologis
 Disnakertrans
- Harus ada visualnya dari mulai penelitian
sampai sekarang agar ada kejelasannya
 Disperindagsar
- PT. ini harus meningkatkan ekonomi
berhubungan dengan usaha kecil dan menengah
- Harus ada sosialisasi sejauh mana keinginan
masyarakat
 Thomas Tarigan, SH (Kabag Hukum)
- Berdasarkan Keputusan Bupati Subang Nomor:
660.1/Kep. 260-BLH/2015, tanggal 3 Juli 2015
tentang pembentukan Komisi Penilai AMDAL
daerah Kab. Subang Diktum Ke enam : Untuk
menunjang……dst sehubungan dengan hal
tersebut agar segera diterbitkan Keputusan
Kepala Badan Lingkungan Hidup selaku Ketua
Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Subang
Pembentukan Tim Teknis dan Sekretariat Komisi
Penilai AMDAL Kabupaten Subang
- Dalam penjelasan dokumen AMDAL disebutkan
bahwa lokasi pembangunan pergudangan dan
logistic ada di 2 kecamatan yaitu Kecamatan
Purwadadi dan Kecamatan Kalijati tapi Daftar
yang di undang hanya Kepala Desa dan Camat
Purwadadi sedangkan Kepala Desa kaliangsana
Kec. Kalijati tidak diundang. Kami menyarankan
bahwa dalam setiap Kegiatan Pembangunan,
pejabat wilayah lokasi harus diikut sertakan
secara intensif demikian juga stakeholder
diwilayah tersebut.
 Universitas Subang Fakultas Hukum
1. Bicara Lingkungan hidup adalah berbicara
tentang ‘Komitmen’ dan ‘fungsi lingkungan
hidup’
Oleh karena itu, korelasi dengan ANDAL yang
harus diperhatikan setidak-tidaknya
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Aspek Yuridis
b. Aspek Sosiologis
c. Aspek Filosofis
d. Aspek Teknis
e. Aspek Ekologis
2. UU No. 32/2009 tentang PPLH, erat kaitannya
dengan kualitas hidup oleh karena itu, apabila
salah urus akan berdampak penurunan Kualitas
Lingkungan Hidup dan mengancam
prikehidupan manusia dan mahluk hidup
lainnya, sehingga perlu dilindungi dan dikelola
dengan sungguh-sungguh.
3. Perlu memperhatikan juga fungsi sosialyang
berkaitan dengan fungsi lingkungan hidup (tidak
ada antropologisentris) sehingga dimata
masyarakat industry ini memiliki nilai positif
bukan menimbulkan konflik social (mis. Timbul
ketidakseimbangan karena kemiskinan) karena
alih fungsi lahan.
4. Lingkungan hidup memiliki hak untuk
dilindungi dan dikelola sehingga harus diurus
secara berkesinambungan.
5. Entry Point:
a. Fungsi Lingkungan
b. Fungsi Sosial
c. Fungsi Lahan Pertanian pangan yang
berkelanjutan
d. Penekanannya pada perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan
sehingga tidak menimbulkan berkurangnya
fungsi lingkungan hidup agar tidak berdampak
luas, sistemik dan masif
KESIMPULAN 1.
:

Anda mungkin juga menyukai