TENTANG
KRITERIA PENETAPAN WILAYAH SUNGAI
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T
D I R E K T O R A T J E N D E R A L S U M B E R D A Y A A I R
B A L A I W I L A Y A H S U N G A I S U M A T E R A - I
Jl. Ir.MOHD. THAHER No.14 LUAENG BATA-BANDA ACEH Telp. (0651) 22701 Fax. (0651) 21118
OUTLINE
II. STRUKTUR ORGANISASI
BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA-I
Menteri PUPR
Direktur Jendral
SDA
Kepala Balai
WSS-I
Ka Satker Pemb.
Ka Satket BWSS1 Ka Satker PJPA Ka Satker PJSA Ka Satker O dan P
Bendungan
PPK PPK Program dan PPK Irigasi dan PPK Irigasi dan PPK Sungai dan PPK Sungai dan PPK Perencanaan PPK Pemb.
PPK O dan P I PPK O dan P II
Ketatalaksanaan Perencanaan Rawa I Rawa II Pantai I Pantai II Bendungan Bendungan I
PPK Sungai dan PPK Sungai dan PPK Pemb. PPK Danau, Situ
PPK ATAB I PPK ATAB II PPK O dan P III
Pantai III Pantai IV Bendungan II dan Embung
WS 01.01.A3 WS 01.03.B
SABANG
ACEH - MEUREUDU PASE - PEUSANGAN
P. W eh
Panjang Sungai : 1.442,00 Km Panjang Sungai : 1.836,00 Km
Jumlah Sungai : 100,00,00 Bh Jumlah Sungai : 107,00 Bh
P. Aceh
Total Genangan : 13.482,00 Ha Total Genangan : 11.275,00 Ha
Luas DPS : 4.888,00 Km2 Luas DPS : 6.134,00 Km2
SIGLI
Km 112 LHOKSEUMAWE
WS 01.05.A3
Kr. Jreue
BANDA ACEH Km 274
Kr. Aceh BIREUEN Lhoksukon
JAMBO AYE
Km 0 Meureudu Km 210
WS 01.02.B Kr. Baro
Km 161 Km 305
TEUNOM - LAMBESO
Panjang Sungai : 1.514,06 Km
Kr. Tiro
Idi Jumlah Sungai : 525,00 Bh
Kr. Baro Kr. Meureudu Total Genangan : 22.457,00 Ha
Panjang Sungai : 413,80 Km Kr. Lambeso Km 370
Jumlah Sungai : 99,00 Bh Kr. Pase Luas DPS : 7.408,00 Km2
LAMNO
Total Genangan : 11.312,00 Ha
Km 81
Luas DPS : 4.901,00 Km2
Kr. Peureulak Peurelak
TAKENGON Km 392
Calang Kr. Sabee
Km 156 Kr. Teunom
Km 310
WS 01.06.B
LANGSA
Km 430
TAMIANG - LANGSA
WS 01.04.A3
Kr. Woyla
Teunom Panjang Sungai : 802,20 Km
Jumlah Sungai : 29,00 Bh
WOYLA - BATEUE
Km 190 Kr. Seunagan
Kr. Tamiang Total Genangan : 16.330,00 Ha
Panjang Sungai : 547,40 Km Luas DPS : 6.039,00 Km
Jumlah Sungai : 12.400,00 Bh MEULABOH
Total Genangan : 2.809,20 Ha KUALA SIMPANG
Km 245 Kr. Tripa
Luas DPS : 10.466,00 Km2 Km 470
ke MEDAN
ALUE BILIE
Km 315
Kr. Kuet
Km 445
Panjang Sungai : 1.639,80 Km
Jumlah Sungai : 32,00 Bh
Bakongan
SINABANG Total Genangan : 20.768,00 Ha
Km 505
Luas DPS : 11.867,00 Km2
ke Kabanjahe
Kr. Trumon
ke Sidikalang
Trumon
Km 530
Subussalam
Km 585
Bab VI 1) Pengusahaan air dan atau sumber-sumber air yang ditujukan untuk meningkatkan kemanfaatannya
tentang Pengusahaan bagi kesejahteraan Rakyat pada dasarnya dilakukan oleh Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah.
Pasal 11 2) Badan Hukum, Badan Sosial dan atau perorangan yang. melakukan pengusahaan air dan atau sumber-
sumber air, harus memperoleh izin dari Pemerintah, dengan berpedoman kepada asas usaha bersama dan
kekeluargaan.
Bab X 1. Diancam dengan hukuman penjara selama-lamanya 2 (dua) tahun dan atau denda setinggi-
Ketentuan Pidana tingginya Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah):
Pasal 15
a. barang siapa dengan sengaja melakukan pengusahaan air dan atau sumber-
sumber air yang tidak berdasarkan perencanaan dan perencanaan teknis tata
pengaturan air dan tata pengairan serta pembangunan pengairan sebagaimana
tersebut dalam Pasal 8 ayat (1) Undang-undang ini;
b. barang siapa dengan sengaja melakukan pengusahaan air dan atau sumber-
sumber air tanpa izin dari Pemerintah sebagaimana tersebut dalam Pasal 11 ayat
(2) Undang-undang ini;
c. barang siapa yang sudah memperoleh izin dari Pemerintah untuk pengusahaan air
dan atau sumber-sumber air sebagaimana tersebut dalam Pasal 11 ayat (2) Undang-
undang ini, tetapi dengan sengaja tidak melakukan dan atau sengaja tidak ikut
membantu dalam usaha-usaha menyelamatkan tanah, air, sumber-sumber air dan
bangunan-bangunan pengairan sebagaimana tersebut dalam Pasal 13 ayat (1)
huruf a, b, c, dan d Undang-undang ini.
2. Perbuatan pidana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini adalah kejahatan
DASAR HUKUM DALAM PERIZINAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
No. Dasar Hukum Pasal/Ayat UraIan
2. PP No. 121/2015 Pasal 5 3) Pengusahaan Sumber Daya Air dapat dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha
Tentang berdasarkan Izin Pengusahaan Sumber Daya Air atau Izin Pengusahaan Air Tanah dari
Pengusahaan Sumber Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
Daya Air 4) Pemberian izin dilakukan secara ketat dengan urutan prioritas :
a. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari bagi kelompok yang memerlukan Air dalam
jumlah besar;
b. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yang mengubah kondisi alami Sumber Air;
c. pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada;
d. Pengusahaan Sumber Daya Air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari melalui
sistem penyediaan Air Minum;
e. kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik;
f. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah; dan
g. Pengusahaan Sumber Daya Air oleh badan usaha swasta atau perseorangan.
Pemegang Izin Pengusahaan Sumber Daya Air yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 49 30 ayat (2), Pasal 30 ayat (3), dan/atau Pasal 30 ayat (4) dikenai sanksi administratif berupa:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara pelaksanaan seluruh kegiatan; dan/atau
c. pencabutan izin.
Pasal 50 Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Sumber Daya Air, gubernur, dan/atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya mengenakan sanksi administratif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 49 kepada pemegang Izin Pengusahaan Sumber Daya Air yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2), Pasal 30 ayat (3), dan/atau Pasal 30 ayat (4).
DASAR HUKUM DALAM PERIZINAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
No. Dasar Hukum Pasal/Ayat UraIan
3. Permen PUPR
Nomor : Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
01/PRT/M/2016 8.Pengusahaan Sumber Daya Air adalah upaya pemanfaatan Sumber Daya Air untuk memenuhi
tentang Tata Cara kebutuhan usaha.
Perizinan 9.Penggunaan Sumber Daya Air adalah upaya pemanfaatan Sumber Daya Air untuk memenuhi
Pengusahaan kebutuhan bukan usaha.
Sumber Daya Air 10.Izin Pengusahaan Sumber Daya Air adalah izin untuk memperoleh dan/atau mengambil Sumber
dan Penggunaan Daya Air Permukaan untuk melakukan kegiatan usaha.
Sumber Daya Air 11.Izin Penggunaan Sumber Daya Air adalah izin untuk memperoleh dan/atau mengambil Sumber Daya
Air Permukaan untuk melakukan kegiatan bukan usaha.
12.Rekomendasi Teknis adalah persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam pemberian izin.
2)Pengusahaan sumber daya air atau penggunaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat
Pasal 5 (1), dapat berbentuk :
a.pengusahaan sumber daya air atau penggunaan sumber daya air sebagai media;
b.pengusahaan air dan daya air atau penggunaan air dan daya air sebagai materi baik berupa
produk air maupun produk bukan air;
c.pengusahaan sumber air atau penggunaan sumber air sebagai media; dan/atau
d.pengusahaan air, sumber air, dan/atau daya air atau penggunaan air, sumber air, dan/atau daya
air sebagai media dan materi.
PERIZINAN SDA merupakan instrumen pengendali untuk
mewujudkan ketertiban dalam Pengelolaan SDA.
TUJUAN :
menjaga kondisi alami sumber daya air, penggunaan secara hemat dan bijak,
mencegah/mengendalikan dampak negatif kegiatan terhadap sumber daya
air (kerusakan sumber air/sarana prasarana, dan pencemaran)
terjaminnya hak atas air bagi kebutuhan sehari-hari dan pertanian rakyat
(prioritas) dan kebutuhan lainnya sesuai alokasi air secara tertib, adil, dan
akuntabel.
mencegah bencana daya rusak air yang timbul akibat penggunaan
sumber daya air (banjir, tanah longsor, dll)
meningkatkan peran masyarakat dan swasta khususnya dalam hal
pembiayaan sumber daya air
tersedianya data & informasi tentang kondisi sumber daya air, pemanfaatan,
untuk mendukung pengelolaan sumber daya air di masa
mendatang
Dalam mewujudkan pengelolaan SDA, BWSS-I memiliki salah satu tupoksi untuk menyusun Rekomendasi
Teknis untuk penerbitan Izin Pengusahaan dan Penggunaan SDA di WS Kewenangan Pemerintah Pusat.
sumber daya air • transportasi dan arung jeram; pembangkit tenaga listrik; transportasi; olahraga; pariwisata; atau
sebagai media perikanan budi daya pada sumber air.
• pengusahaan air baku sebagai bahan baku produksi; usaha industri; usaha makanan; usaha
air dan daya air
sebagai materi perhotelan; usaha perkebunan; usaha air minum oleh Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah; usaha air minum dalam kemasan; atau kegiatan usaha lain.
PENGUSAHAAN
SUMBER DAYA • pemanfaatan ruang pada sumber air berupa jembatan, tanggul,dermaga, jar pipa, kabel listrik:
sumber air sebagai
AIR media tempat budi daya pertanian semusim atau budi daya ikan pada bantaran sungai; tempat budi daya
dan tanaman tahunan pada sabuk hijau; pemanfaatan bantaran dan/atau sempadan; atau pemanfaatan
PENGGUNAAN sempadan danau dan badan danau.
air, sumber air,
SUMBER DAYA dan/atau daya air • eksplorasi, eksploitasi, dan pemurnian bahan tambang; kegiatan perikanan yang menggunakan
AIR YANG sebagai media dan karamba atau jaring apung; kegiatan pembuangan air limbah; kegiatan pengambilan komoditas
MEMERLUKAN materi tambang di sungai; atau pemanfaatan ruang sumber air untuk konstruksi bendungan dan bendung
IZIN :
sumber daya air •pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan sehari-hari bagi kelompok yang memerlukan air dalam
sebagai media; air
jumlah besar;
dan daya air
sebagai materi;
•pemenuhan air irigasi untuk petani atau kelompok petani bagi pertanian rakyat di dalam sistem
sumber air sebagai irigasi yang sudah ada yang dilakukan dengan cara mengubah kondisi alami sumber air;
media; air, sumber •pemenuhan air irigasi untuk petani atau perkumpulan petani pemakai air bagi pertanian rakyat di
air, dan/atau daya luar sistem irigasi yang sudah ada; dan
air sebagai media •kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik, al : jembatan, dermaga, jaringan pipa, jar kabel
dan materi listrik/ telepon
TAHAPAN PROSES PERIZINAN
Pemohon tidak menyerahkan data teknis dan data pendukung secara lengkap (
al : Peta lokasi, Nota Desain, Gbr Teknis, Amdal/UKL, Bukti kepemilikan lahan,
BA PKM, dsb )
Pemohon kesulitan dalam berkonsultasi terkait revisi data dan analisa teknis
karena lokasi kantor BWSS-I di Banda Aceh
Pengumpulan data dan informasi terkait proses perizinan masih dikerjakan
secara manual
TUJUAN : MANFAAT :
Sosialisasi Menanggapi dan Mengelola sistem Merawat sistem Mengembangkan Monitoring dan
Rekomtek ke menindaklanjuti e -rekomtek e -rekomtek sistem e -rekomtek evaluasi sistem
Stakeholder terkait pengaduan masyarakat e -rekomtek
(1)
KEPALA BWSS1
(2 ) Sekretariat
(1 1 )
(4 )
(7 )
T idak
(9a)
(1 0 )
(5) (8 )
Sekretariat
Ya
(9b -1 )
(6)
(9b -2 )
T idak
Ya
(Jika diperlukan)
Tim Rekomtek Tim Monev
KORELASI MODEL REKOMTEK KONVENSIONAL VS e_REKOMTEK:
Rekomtek
Konvensional` e-Rekomtek
Dalam kurun waktu dari tahun 2017 s.d 2018 PEMOHON (INVESTOR/ SWASTA/ BUMN/ BUMD/ INSTANSI
PEMERINTAH) dalam pengusulan permohonan Rekomtek kepada BWSS I sejumlah 57 pemohon,
Dari ke 57 pemohon tersebut ditemui berbagai permasalahan menjadi tantangan tersendiri bagi TIM REKOMTEK
didalam melaksanakan pelayanan kepada pemohon diantaranya:
1. Belum familiar menggunakan aplikasi e_Rekomtek, sehingga prosesi Rekomtek terhambat dan hasilnya
berdampak tidak sesuai dengan harapan pemohon, terutama bagi pemohon perorangan yang akan
mengeksploitasi komoditas batuan non logam pada lokasi-lokasi DAS yang merupakan sumber air .
2. Pengajuan permohonan Rekomtek sebagai dasar diterbitkannya izin Pengusahaan maupun Penggunaan SDA
dan/atau ruang sumber air acapkali setelah dan/atau bangunan pisik sedang dikerjakan dilapangan, sehingga
TIM Rekomtek kesulitan mendiskusikan secara teknis kelayakan NSPM yang diharapkan dalam persetujuan
REKOMTEK
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH