Anda di halaman 1dari 4

Notulensi Rapat Penilaian Dokumen UKL UPL

PT. KARYADIBYA MAHARDHIKA


Hari
Tempat
Mulai
Akhir

:
:
:
:

Kamis 7 Juni 2012


Ruang Rapat Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo
11.00
12.20

HASIL :
1. Paparan Konsultan dan Pemrakarsa

Latar belakang: perusahaan rokok mempunyai peranan besar di Indonesia (menyumbang devisa yang besar);
Lahan milik PT Gudang Garam luas 5070 m
Jenis dan kapasitas kegiatan: Rokok sigaret kretek tangan. Kapasitas 121.000 pak/hari;
Sumber energi listrik dari PLN dengan kapasitas 66 kVA. Terdapat pula genset;
Sumber air dari air tanah dengan debit 4,65 m per hari untuk kebutuhan domestik;
Limbah cair dari kegiatan domestic ditampung dalam septictank
Limbah padat ditampung di TPS;

2. Tanggapan dari Komisi Penilai


a. Pimpinan Rapat (Plt. Kepala Badan Lingkungan Hidup) :
Apakah masih ada hubungan dengan PT Gudang Garam ?
Mohon data kebutuhan air diperbaiki;
Jika membuat IPAL, ijin pembuangan limbah cair agar mengurus ke BLH.

b. Sekretaris BLH :

c.

Mohon ditambahkan UU No 05 Tahun 1984 tentang perindustrian


RTH masih kurang;
Mohon dibuatkan sumur resapan atau biopori;
Mohon menambahkan tanaman penghijauan;
Penulisan SKPD mohon dikoreksi.

Bidang I :
Mohon dibangun musholla
Ijin lokasi mohon ditanyakan dan jika sudah ada mohon dilampirkan dalam dokumen UKL UPL;
Mohon selalu berkoordinasi dengan desa.

d. Bidang II :
Tahap operasional belum menampilkan dampak kesehatan bagi tenaga kerja;
Untuk meminimalisasi dampak kesehatan bias menyediakan tanaman-tanaman yang mampu menyerap racun
asap rokok;
Istilah OVP mohon dijelaskan di dokumen. Jangan hanya singkatan saja;
Pada kemasan rokok mohon menampilkan pesan bahaya merokok.

e.

Bidang III :

Hal II-6. Neraca penggunaan air belum lengkap (penyiraman dan kebersihan)
Mohon dibuat IPAL domestik mengingat jumlah karyawan yang besar;
Belum diuraikan
Tinggi cerobong genset minimal 2 x tinggi bangunan
1

Hal. II-10 tolok ukur baku mutu udara ambient dan kebisingan mohon ditambahkan
Hal II-9, lokasi pemantauan ditambahkan. Di dalam dan di luar lokasi kegiatan;
Mohon melakukan pelaporan dan koordinasi dengan BLH Kab. Sukoharjo. Pelaporan kualitas udara 3 bulan
sekali, kualitas air 1 bulan sekali.

f.

DPU
Hal. II-9 Alur pengelolaan limbah cair mohon ditambahkan;
Jika dibuat IPAL domestik mohon dengan IMB juga dibuat
Hal IV-1 Jumlah APAR disesuaikan dan dicantumkan dalam matriks.
Metode pengelolaan dampak kebakaran mohon tidak hanya dilakukan secara system aktif namun juga secara
pasif. (misalnya perawatan instalasi listrik secara berkala).

g. KPPT :
Apakah sudah mempunyai ijin lokasi ?
Mohon melakukan sosialisasi
Apabila dokumen UKL-UPL sudah terbit, mohon dilengkapi dengan perijinan HO, ijin lokasi, IMB, SIUP, dan
perijinan lainnya untuk selanjutnya mengurus di KPPT.
Program CSR. Mohon berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.

h. DISPERINDAG :
Mohon proses produksi dijelaskan dengan uraian;
Upah tenaga kerja agar disesuaikan dengan UMR Kab Sukoharjo;
Pengelolaan sampah agar diperjelas.

i. P. ADI NUGROHO :

Bab I. Gumpang adalah nama desa bukan kelurahan;


Bagian akhir latar belakang mohon dikoreksi kembali;
Luasan lahan ada 2 versi. Mohon dikoreksi mana yang benar?
Penggunaan energi, mohon dijelaskan kapasitas genset. Dijelaskan juga perkiraan konsumsi listriknya;
Untuk karyawan sebanyak 1000 orang lebih apakah kebutuhan air sudah sesuai??
Neraca penggunaan air agar diperbaiki;
Hal II-17, jumlah penduduk dan mata pencaharian mohon disinkronkan; data tentang fauna dan data yang tidak
diperlukan sebaiknya tidak perlu dicantumkan;
Hal IV-35 tidak terdapat dampak kegiatan pada tahap operasional??
Mohon dikaji kembali masalah penurunan kualitas udara. Apakah sudah cukup dengan memakai masker dan
exhaust fan;
Belum ada kajian tentang penurunan kualitas air
Bahaya kebakaran mohon dimasukkan dalam matriks.

j. AGUS SUPRAPTO :
Mohon membuat surat pernyataan;
Dampak identifikasi dampak agar dipertajam;
Hal II-5, mohon ditinjau kembali kebutuhan air setiap orang. Apakah cukup 4,5 liter per hari;
Mohon ditambahkan jumlah karyawan, shift, jam kerja, dan libur karyawan;
Diagram alir proses produksi. Mohon diuraikan dampak yang ditimbulkan di setiap tahap;
Dampak sosekbud, kesehatan masyarakat dan keselamatan kerja karyawan mohon ditambahkan di dampak
operasional;
Mohon diuraikan program CSR;
Dampak kimia fisika ditambahkan dampak run off;

k. Desa Kertonatan :

Kantin disediakan tempat tersendiri. Kran air mohon dibesarkan (bak pencuci piring);
Banyak karyawan yang tidak memakai masker pada saat proses produksi. Mohon ditindaklanjuti;
Penerimaan karyawan, usia maksimal di brosur 34 tahun. Bagaimana jika ditambah menjadi 36 tahun?
Mushola ada didepan kantin. Mohon diperhatikan dan dibangun yang lebih baik di lokasi lain;
Kebutuhan air mohon ditinjau kembali.

l. Kecamatan Kartasura :

Program CSR;
Mohon ditambahkan tanaman agar tidak gersang;
Selalu berkoordinasi dengan Kepala Desa;
Mohon partisipasi pemrakarsa jika ada kerusakan jalan dan kegiatan lain yang bersifat kemasyarakatan;
Limbah cair yang keluar mohon dikoordinasikan dengan BLH. Jangan sampai ada masalah dengan petani.

m. Tanggapan pemrakarsa dan konsultan :

PT karyadibya manajemennya sendiri hanya saja lahan sewa dari PT Gudang Garam;
Sudah ada mushola sementara dan akan ditambahkan dalam dokumen;
Luasan lahan akan dikoreksi kembali;
Kebutuhan air akan dikaji kembali;
Kapasitas, tempat, dan tinggi genset akan ditanyakan lebih lanjut;
Data pendukung geografi yang sekiranya tidak diperlukan akan dihilangkan;
Dampak kebakaran dan penurunan kualitas air akan dimasukkan dalam matriks;
Konsumsi listrik akan dikoordinasikan lebih lanjut;
Pembuatan IPAL domestik akan ditindaklanjuti;
Dasar hukum yang diperlukan akan dimasukkan;
Akan membuat surat pernyataan;
Data tentang ketenagakerjaan akan dilengkapi;
Dampak run off akan dimasukkan;
Program CSR dan K3 akan diperhatikan;
Akan membuat biopori dan menanam tanaman penghijauan;
Nama SKPD akan disesuaikan;
Akan menambahkan tanaman penyerap racun rokok;
OVP adalah istilah yang biasa digunakan dalam produksi rokok. Dan akan dijelaskan di dokumen;
Kemasan akan disesuaikan dengan peraturan bea cukai, yaitu mencantumkan bahaya merokok;
Masalah ijin lokasi akan ditanyakan lebih dahulu;
Diagram pengelolaan limbah cair akan ditambahkan dalam dokumen;
Kuantitas APAR akan ditambahkan;
Bahaya kebakaran dan pengelolaan akan ditambahkan;
Pemrakarsa akan lebih memperhatikan ketaatan karyawan dalam masker;
Untuk masalah kantin dan usia maksimal karyawan akan dikoordinasikan dengan pemrakarsa;
Tanaman di open space akan ditambahkan;
Program CSR akan ditindaklanjuti;
IPAL domestik akan dimasukkan dalam dokumen dan pemrakarsa akan mengurus ke BLH.

PIMPINAN RAPAT
Plt. KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP
3

KABUPATEN SUKOHARJO
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN

Anda mungkin juga menyukai