Anda di halaman 1dari 30

Olahraga dan Kebugaran

Senam
A. Menyimpulkan Isi Dialog Interaktif

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:


z mampu mencatat hal-hal penting dalam dialog interaktif
z mampu menyimpulkan isi dialog interaktif.

Dialog sering kita saksikan dalam tayangan televisi atau siaran radio. Topik
pembicaraan dalam dialog biasanya memperbincangkan masalah-masalah
yang aktual. Agar kamu tidak ketinggalan informasi terkini tentang berbagai
hal, apalagi masalah yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat, sudah
seharusnya kamu sering menyimak dialog interaktif yang disiarkan di televisi
maupun radio.
Dialog interaktif merupakan forum yang mendiskusikan masalah aktual
dan penting untuk dibahas. Dalam diskusi itu pemirsa atau pendengar dapat
terlibat secara langsung dalam diskusi. Apabila terdapat permasalahan yang
perlu diketahui atau perlu disampaikan dalam diskusi, pemirsa atau pendengar
dapat mengajukan pertanyaan atau menyampaikan gagasan melalui telepon.
Dengan begitu, informasi yang diperoleh dari dialog interaktif akan makin
lengkap dan berimbang. Itulah beberapa hal yang menyebabkan perlunya
penguasaan kompetensi dasar menyimpulkan isi dialog interaktif beberapa
narasumber pada tayangan televisi atau siaran radio.

Latihan

1. Simaklah dialog interaktif yang akan diperdengarkan Bapak atau Ibu


gurumu dari rekaman kaset atau CD. Kalau tidak memungkinkan,
perankan dialog interaktif dari transkrip dialog berikut ini. Mintalah
beberapa temanmu memerankan dialog itu sebaik-baiknya. Ingat, tutuplah
bukumu!
Berbagai Alasan Malas Berolahraga
Jika Anda tidak terbiasa berolahraga, memulainya mungkin menjadi
sesuatu yang berat. Namun, begitu Anda tidak lagi mencari-cari alasan
untuk menunda berolahraga, Anda pasti akan merasakan manfaat olahraga.

2 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


Berikut mari kita ikuti bersama dialog
dengan para narasumber mengenai alasan
orang menghindari olahraga dan tips
mengatasinya.
Reporter : Di studio kini telah hadir
dua orang narasumber
yang membidangi
olahraga. Mereka adalah
Bapak Imam Sarjono dan
Bapak Anton Syafei.
Pertama saya ingin mengetahui pendapat dari Bapak
Imam, menurut pendapat Bapak, apa penyebab orang
malas berolahraga?
Imam Sarjono : Orang suka malas berolahraga karena merasa terlalu tua.
Sebenarnya hal ini bukan merupakan alasan. Anda bisa
mencari tempat atau klub kebugaran yang membuka
kelas seusia Anda.
Reporter : Pak Imam tadi mengatakan bahwa alasan orang malas
berolahraga adalah karena terlalu tua. Bagaimana menurut
Pak Anton, adakah alasan lain yang mengakibatkan orang
malas berolahraga?
Anton : Orang yang merasa terlalu gemuk biasanya juga malas
berolahraga.
Reporter : Nah, kalau begitu bagaimana cara mengatasinya?
Anton : Tak perlu canggung atau malu. Umumnya, orang
memang merasa malu untuk memulai berolahraga
padahal orang lain justru menghargai sebagai individu
yang berkomitmen dalam menjaga kesehatan tubuh. Lagi
pula, jika Anda sudah kelebihan berat badan, sebetulnya
Anda justru harus rajin berolahraga. Aktivitas fisik sekecil
apa pun pasti akan membantu menurunkan berat badan.
Jadi, mengapa tidak dari sekarang memulai berolahraga?
Reporter : Baiklah, mulai sekarang jangan kita malas berolahraga
hanya karena merasa canggung atau malu. Kita juga
sering menjumpai di masyarakat, orang yang terlalu
lemah dan terlalu lelah biasanya juga malas berolahraga.
Bagaimana menurut pendapat Anda untuk mengatasinya?

Olahraga dan Kebugaran 3


Imam : Justru aktivitas fisik yang teratur akan memberikan
tambahan kekuatan dan energi. Kegiatan fisik yang teratur
sebenarnya akan memberikan Anda tambahan tenaga.
Dengan melatih otot, jantung, paru-paru, dan pembuluh
darah, Anda akan mendapat tambahan tenaga untuk
mengatasi stres dan beban pekerjaan yang Anda hadapi
sehari-hari.
Reporter : Bagaimana dengan orang sakit, haruskah ia berolahraga?
Imam : Bagi orang yang sakit, tidak disarankan berolahraga
karena kondisi tubuh tidak sehat. Namun begitu, jika
Anda merasa sehat, mulailah berolahraga karena akan
membantu Anda mempertahankan kondisi tubuh.
Mulailah perlahan-lahan dan lakukan secara konsisten.
Reporter : Di kota-kota besar, seperti di Jakarta, masyarakatnya biasa
sibuk dengan pekerjaan sehari-hari. Maka, biasanya tidak
ada waktu untuk berolahraga. Bagaimana dengan kasus
semacam ini?
Anton : Jika kita sibuk, tidak perlu waktu berjam-jam untuk
merasakan manfaat olahraga. Yang penting teratur dan
porsinya cukup. Seperti berjalan kaki selama tiga puluh
menit setiap hari.
Reporter : Setelah kita mendengarkan dialog ini, akhirnya kita dapat
mengetahui cara mengatasi rasa malas untuk berolahraga.
Ternyata olahraga terbukti mampu meningkatkan dan
mempertahankan suasana hati. Jika Anda berhasil
menyingkirkan penghalang yang menghambat Anda
untuk memulai olahraga, Anda pun akan merasa lebih
optimis dan bahagia. Hal ini dapat memberi manfaat bagi
kesehatan Anda.
Sumber: Nova Nomor 828/XII, 11 Januari 2004

4 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


2. Tuliskan hal-hal penting yang disampaikan oleh narasumber dengan
menggunakan format di bawah ini.
No. Narasumber Hal Penting Isi Pembicaraan

1. Imam Sarjono

2. Anton Syafei

3. Berdasar pada catatan tentang hal-hal penting tersebut, buatlah simpulan


isi dialog dalam beberapa kalimat:
Simpulan isi dialog:
a. .......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................
c. .......................................................................................................................
d. .......................................................................................................................
e. .......................................................................................................................

Olahraga dan Kebugaran 5


Latihan

Saling tukarkan hasil pekerjaanmu dan berikan penilaian simpulan yang dibuat
oleh temanmu dengan menggunakan format penilaian berikut ini.
Format Penilaian Menyimpulkan Isi Dialog

Nama Siswa :
Kelas :
Rentangan Skor
No. Aspek/Indikator Skor
1 2 3 4 5
1. Kesesuaian dengan isi
2. Penalaran
3. Struktur kalimat
4. Ejaan dan tanda baca

Tugas
Dengarkan dialog interaktif yang disiarkan oleh sebuah stasiun radio atau
yang ditayangkan di televisi, kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini!
1. Tulislah stasiun radio atau stasiun televisi yang menayangkan dialog
tersebut!
2. Tulislah waktu penayangan (jam, hari, tanggal)!
3. Sebutkan para narasumber dan reporternya!
4. Tulislah hal-hal penting yang dikemukakan nara sumber!
5. Buatlah simpulan isi dialog tersebut!

6 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


B. Menceritakan Kembali Isi Cerpen

Setelah mengikuti pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:


z menceritakan kembali isi cerpen, termasuk hal-hal yang menarik atau berkesan
z mencatat dan menerangkan maksud ungkapan yang terdapat dalam cerpen

Pernahkan kamu membaca cerpen yang sangat menarik sehingga kamu


sangat ingin menceritakan isinya kepada orang lain? Apa yang harus kamu
lakukan agar kamu dapat menceritakan isi cerpen itu dengan baik? Lalu, apa
saja yang harus kamu perhatikan agar dapat menceritakan kembali dengan
baik? Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut,
ikutilah kegiatan-kegiatan berikut ini tahap demi tahap sehingga kamu mampu
menceritakan kembali secara lisan isi cerpen.

1. Membaca Cerpen dan Mengapresiasikannya


Bacalah cerpen berikut ini dengan cermat! Ikutilah kata demi kata,
kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf dengan penghayatan
sungguh-sungguh. Rasakan suasana batin tokoh yang terlibat di dalamnya.
Bayangkan dan rasakan suasana latar cerita. Ikuti jalinan cerita dari peristiwa
satu ke peristiwa lainnya. Pendek kata, lakukan kegiatan apresiasi sastra!

PASIEN
Cerpen Sori Siregar

Waktu keberangkatan pesawat terbang yang akan saya tumpangi


menuju sebuah kota di mancanegara, ditunda dua jam. Seorang ibu
bertubuh sintal mengomel karena ia pasti terlambat menghadiri upacara
wisuda anaknya di kota yang kami tuju itu. Seorang lelaki setengah baya
yang tak putus-putusnya merokok selama menunggu waktu keberangkatan
memukul keningnya. "Aduh, jadwal yang sudah disusun jadi berantakan,"
katanya setengah berteriak.
Berbagai komentar sebagai reaksi atas keterlambatan
keberangkatan itu terlontar dari hampir setiap mulut calon penumpang
yang akan berangkat. Saya yang merasa tidak perlu menambah carut-
marut seperti itu melangkah ke restoran yang tidak jauh dari ruang tunggu.

Olahraga dan Kebugaran 7


Beberapa calon penumpang lain juga mulai melangkah meninggalkan ruang
tunggu itu.
Di restoran itu saya hanya memesan secangkir kopi dan sepotong crois-
sant. Saya memilih duduk di pojok agar dapat membaca buku yang baru
saya beli dengan tenang. Saya tenggelam dalam kisah yang dituturkan
Gabniel Garcia Marquez pada buku tipis terbitan Penguin itu.
Belum setengah jam dengan keasyikan itu seseorang menghampiri saya
dan menarik kursi di depan saya. Saya menoleh ke arahnya. Ia
mengulurkan tangan sambil menyebut namanya. Saya menyambut uluran
tangannya dengan menyebut nama saya.
"Perjalanan bisnis?" orang bernama Iskandar Zulkarnain itu bertanya.
"Oh, bukan. Seminar,"
Ia mengangguk. Setelah mengeluarkan sebungkus rokok Marlboro dari
saku jasnya, ia menawarkan sebatang rokoknya kepada saya. Saya
menolak dengan mengucapkan terima kasih.
"Anda tahu mengapa Anda yang saya datangi, bukan yang lain-lain
itu?" ia bertanya sambil mengarahkan ibu jarinya kepada calon penumpang
lain yang juga banyak di restoran itu.
Saya menggeleng.
"Karena itu," ujarnya sambil menunjuk buku tipis yang saya pegang.
"Dari tadi saya lihat Anda tekun membaca di ruang tunggu itu. Anda orang
yang tahu menghargai waktu. Dan serius. Maaf, saya mengganggu
keasyikan Anda karena memilih duduk di sini. Silakan terus membaca,"
tuturnya sambil membungkuk mengeluarkan sebuah majalah berbahasa
Inggris dari tas yang dibawanya.
Setelah membalik-balik beberapa halaman majalah itu, ia menyandar
dan mulai membaca. Saya kembali membaca cerita karangan Marquez
sambil sesekali meliriknya. Melihat jas yang dikenakannya dan majalah
yang dibacanya, saya merasa lelaki berusia sekitar 45 tahun ini adalah
seorang pengusaha. Orang-orang bisnis biasanya sangat mementingkan
penampilan seperti itu di samping hanya tertarik pada majalah bisnis.
Ketika ia menoleh ke arah saya, kebetulan saya sedang mengangkat
cangkir kopi. Dengan santun saya mengajaknya minum. Ia baru sadar
bahwa ia belum memesan apa-apa. Dengan isyarat, ia memanggil pelayan
dan memesan segelas cappucino, yang lima menit kemudian diletakkan

8 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


oleh pelayan di depannya. Ia segera menyeruput minuman hangat itu.
Setelah itu ia kembali membaca majalahnya. Kalau tadi ia mengatakan
bahwa saya sangat menghargai waktu, kini saya pun beranggapan begitu
tentang dirinya. Ia lebih suka membaca daripada berbicara dengan saya.
Dan serius, seperti tadi ia menilai saya.
Apakah hanya karena persamaan itu ia memilih duduk di dekat saya
di restoran ini? Ataukah keasyikannya membaca itu hanya pretensi dan
merupakan pengantar ke arah tujuan yang sebenarnya? Saya tidak berani
mengambil kesimpulan apa pun.
Satu jam berlalu dan kami belum saling mengenal lebih jauh. Setelah
membaca tiga fiksi pendek dari kumpulan cerpen Garcia Marquez, saya
menutup buku tipis itu dan meletakkannya di meja samping cangkir kopi.
Pada waktu yang hampir bersamaan ia menutup majalahnya dan
memasukkannya kembali ke dalam tasnya.
"Marquez," katanya. "Saya suka juga dia. Cuma saya lebih sering
membaca Ortega Y Gasset dan Pablo Neruda. Karya-karya dari Ameria
Latin memang dekat dengan kita. Semangatnya sama, maklum dari dunia
ketiga," ujarnya melanjutkan.
Saya menyambut kata-katanya dengan tersenyum. Rupanya ia juga
suka membaca karya sastra. Dugaan saya bahwa ia hanya gemar membaca
yang ada kaitannya dengan bisnis saja ternyata meleset.
"Cuma ke London?" ia bertanya.
Saya mengangguk.
"Saya harus ke beberapa kota. London, Paris, Zurich, dan Wina.
Sebenarnya saya sudah capek mondar-mandir begini, tapi Bos tetap juga
menyuruh saya,".
Ini orang penting, ujar saya dalam hati. Paling tidak orang kepercayaan
atasan. Berhadapan dengan orang seperti ini saya lebih suka mendengar
daripada berbicara.
"Sebagai frequent traveller saya suka menggunakan pelayanan
perusahaan penerbangan yang berbeda. Nah, baru kali ini jadwal
keberangkatan tertunda. Saya tidak akan mau lagi naik pesawat perusahaan
ini. Buang waktu," tuturnya melontarkan kekesalannya.
Setelah sekali lagi menyeruput cappucino di depannya, ia bercerita
tentang dirinya tanpa saya minta. Ia bekerja di sebuah bank asing di Jakarta

Olahraga dan Kebugaran 9


dengan kantor pusat di London. Semula ia bertugas sebagai kepala
departemen sumberdaya, kemudian dipindahkan ke bagian kredit, dan
terakhir memegang jabatan kepala bagian valuta asing. Nah, ketika bertugas
di bagian terakhir inilah ia sering bepergian ke mancanegara. Saya percaya
saja karena saya memang tidak tahu apa-apa tentang dunia perbankan.
Semula ia tidak tertarik bekerja di bank, tapi karena lamarannya ditolak
di beberapa tempat, akhirnya ia melamar ke bank tempatnya bekerja
sekarang. Karena ia lulus tes dan bahasa Inggrisnya bagus, ia diterima
dengan gaji awal yang lumayan. Belakangan, karena ia telah akrab dengan
dunia perbankan, ia merasa bahagia bekerja di bank asing itu.
Iskandar Zulkarnain yang berputri dua orang dan keduanya duduk di
SMA itu tak sempat menyudahi riwayatnya karena panggilan terdengar
melalui pengeras suara di restoran agar semua penumpang segera kembali
ke ruang tunggu karena pesawat sebentar lagi akan tinggal landas.

***

Setelah beberapa jam terbang saya terbangun. Saya adalah penumpang


yang senantiasa tertidur dalam setiap kali perjalanan dengan menggunakan
pesawat terbang, betapapun singkat jarak terbang itu.
"Nyenyak sekali tidurnya," suara Iskandar Zulkarnain terdengar dari
kursi belakang. Saya menoleh ke arahnya.
"Sejak dua jam lalu saya pindah ke kursi ini," katanya. "Maksudnya
mau melanjutkan obrolan, eh, ternyata Anda tidur," lanjutnya sambil
terkekeh. Ia bisa pindah tempat seperti itu karena belasan kursi penumpang
memang kosong.
Ternyata orang itu benar-benar tidak menghargai waktu, pikir saya.
Dalam perjalanan sejauh ini ia masih saja ingin mengobrol. Dan ia masih
saja duduk di kursi belakang itu walaupun ia tahu di sebelah saya ada
penumpang lain dan obrolan tidak mungkin dilakukan.
Tiba-tiba penumpang di sebelah saya menawarkan diri untuk pindah
ke tempat Iskandar jika Iskandar memang ingin mengobrol dengan saya.
Celakanya, tawaran itu diterima Iskandar. Saya tidak mungkin
menyelamatkan diri lagi.
Ketika ia mulai berbicara lagi kantuk saya datang menyerang. Ceritanya

10 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


sampai ke telinga saya antara terdengar dengan tidak. Mata saya tiba-tiba
terbelalak ketika ia mengatakan di kursi belakang di tempatnya semula
duduk ada beberapa orang asing yang mencurigakan.
"Jangan-jangan mereka pembajak," katanya.
Jantung saya berdebar keras.
"Sebagai aparat keamanan, tentunya Anda tahu bagaimana mengatasi
keadaan seandainya mereka jadi melakukan pembajakan atau bagaimana
mencegah jangan sampai pembajakan itu terjadi," tuturnya dengan berbisik.
Saya menatapnya dengan perasaan heran. Aparat keamanan? Mengapa
ia menduga saya aparat keamanan? Apakah karena itu ia sejak di pelabuhan
udara tadi senantiasa ingin berada di dekat saya? Saya menggeleng karena
tidak percaya kepada pendengaran saya dan sekaligus membantah
dugaannya.
"Coba Anda pura-pura ke belakang dan amati mereka, barangkali
dugaan saya benar."
"Saya bukan aparat keamanan," jawab saya singkat karena saya
keberatan dengan desakannya itu.
"Demi keselamatan semua penumpang, Anda harus berbuat sesuatu.
Cobalah ke belakang dan amati mereka," katanya sambil menarik lengan
saya.
"Saya bukan aparat keamanan," ujar saya agak keras.
"Cobalah," sahutnya tanpa mempedulikan penjelasan saya.
Entah apa yang mendorong saya, permintaannya saya penuhi. Saya
melangkah ke jajaran kursi belakang pura-pura ingin ke toilet sambil
memperhatikan penumpang di setiap kursi yang saya lewati. Dua
penumpang kulit putih terdengar berdebat sambil berbisik
memperbincangkan sesuatu pada sebuah peta. Karena jarak kursi mereka
dengan toilet hanya satu meter dan mereka berbahasa Inggris, saya
menangkap sekilas pembicaraan mereka.
Keterlambatan pesawat, menurut yang seorang, membuat mereka tak
mungkin mencapai kota yang tertera pada peta itu seperti yang
direncanakan. Sementara yang seorang lagi dengan yakin mengatakan
mereka akan tiba di kota itu walaupun kecepatan mobil yang mereka
kendarai hanya 50 mil per jam.

Olahraga dan Kebugaran 11


Setelah masuk ke toilet sebentar dan keluar, saya melangkah ke kursi
saya dengan perasaan lega. Iskandar Zulkarnain si pengecut itu telah
mendramatisasi keadaan secara berlebihan. Akhirnya, ia sendiri yang
ketakutan. Karena itu, begitu saya duduk ia segera menyambut saya dengan
pertanyaan beruntun.
"Apa yang harus saya lakukan? Mungkinkah kita menyelamatkan diri?
Apakah tidak perlu pilot segera kita beritahu?" Saya memandang wajahnya
yang ketakutan itu dengan tenang.
"Jangan khawatir," jawab saya. "Mereka baru akan melakukan
pembajakan dalam penerbangan dari London ke Paris, bukan sekarang."
Mendengar kata-kata saya, ia menarik napas lega dan mengelus
dadanya.
"Alhamdulillah," ucapnya pelan.
Setelah menyandar ke kursi, mulutnya komat-kamit berdoa. Baru
setelah itu ia memandang saya dengan wajah berseri.
"Bung," katanya. "Saya capek mondar-mandir ke mancanegara seperti
ini bukan karena jaraknya yang jauh. Tapi karena rasa takut yang
menyerang saya setiap kali naik pesawat. Ketakutan itu terus menghantui
saya. Karena itu, saya selalu mencari teman mengobrol selama penerbangan
berapa lama pun penerbangan itu. Tadi, sebelum saya pindah ke kursi ini
saya mengobrol terus dengan penumpang di sebelah saya. Karena ia
mengantuk dan tertidur, saya harus mencari teman lain, karena itu saya
pindah ke kursi belakang tadi. Selama menunggu Anda bangun, rasa takut
saya itu menjadi-jadi, terutama ketika tadi mendengar orang asing itu
berbisik-bisik terus tak henti-hentinya, membuka tas, mengambil kertas
lalu berbisik-bisik lagi."
"Apa yang Anda takutkan?" saya bertanya.
"Saya takut kalau pesawat ini mengalami kecelakaan, mendarat darurat
atau dibajak oleh teroris dan diledakkan. Perasaan seperti itu terus
menghantui saya setiap kali naik pesawat terbang, termasuk sekarang ini."
Saya terdiam. Lama saya berpikir. Perasaan itu mungkin mulai
menghantuinya begitu ia menginjakkan kaki di pelabuhan udara. Karena
itu, sejak di sana ia mulai mencari teman untuk membunuh rasa takut itu.
Hal yang sama juga mungkin dilakukannya begitu memasuki pesawat.
Saya yakin ia sebenarnya tahu bahwa saya bukan aparat keamanan dan

12 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


saya yakin ia juga tahu bahwa pembajakan akan dilakukan antara Lon-
don dan Paris seperti yang saya katakan tadi hanyalah omong kosong. Tapi,
itu sudah cukup untuk menenteramkan hatinya.
Saya memandangnya. Ia menyandar sambil menutup mata. Saya tahu
ia hanya pura-pura saja tidur karena tangannya memegang erat lengan
kiri saya. Saya menutup mata. Sebelum tertidur saya telah mengambil
keputusan. Ketika akan berpisah di pelabuhan udara London nanti,
kepadanya akan saya berikan kartu nama saya. Ia dapat menemui saya
pada jam saya berpraktek sore hari. Sebagai tanda persahabatan, saya akan
membebaskannya dari biaya konsultasi. Berdasarkan pengalaman, saya
tidak merasa ragu sedikit pun bahwa pasien yang saya temui di perjalanan
ini dapat disembuhkan.
***
Sumber: Suara Karya, 10 Oktober 2004

Setelah membaca cerpen tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan


berikut ini!
a. Siapa para pelaku dalam cerpen?
b. Bagaimana watak para pelakunya?
c. Masalah apa yang dihadapi para pelaku dalam cerpen?
d. Bagaimana para pelaku dalam cerpen mengatasi masalah yang
dihadapinya?
e. Apa kira-kira alasan pelaku dalam cerpen menempuh cara itu dalam
menghadapi masalah yang dihadapi?
f. Apakah yang menarik dari cerpen itu?

2. Menceritakan Kembali secara Lisan Isi Cerpen


Setelah kamu dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan
baik, kamu tentu makin menghayati isi cerpen tersebut. Agar kamu dapat
menceritakan kembali isi cerpen dengan baik, kamu dituntut mampu
menyusun kerangka pokok cerita yang terdapat dalam cerpen tersebut.
Kerangka itu dapat dipakai sebagai panduan agar kamu dapat
menceritakan kembali isi cerpen secara runtut.

Olahraga dan Kebugaran 13


Latihan

Susunlah kerangka cerita seperti dalam kolom berikut ini!

No. Pokok Cerita

Latihan

Berdasarkan kerangka pokok cerita yang sudah kamu susun, secara


bergiliran ceritakan isi cerpen di atas dengan lafal, intonasi, ekspresi, dan pilihan
kata yang tepat sesuai isi cerita. Gunakan kalimat yang efektif, komunikatif
dan sertai dengan gerakan yang tepat, luwes, wajar, dan tidak berlebihan.
Diskusikan dalam kelompokmu hal apa saja yang harus dinilai dalam
menceritakan kembali isi cerpen. Berikan penilaian terhadap penampilan
temanmu dengan menggunakan format penilaian yang sudah disepakati dalam
diskusi atau dengan format penilaian berikut ini!

14 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


Format Penilaian
Menceritakan Kembali Isi Cerpen

Nama Siswa : ......................................................................


Kelas : ......................................................................

Rentangan Skor
No. Aspek/Indikator Skor
1 2 3 4 5
1. Isi cerita sesuai dengan isi cerpen.
2. Cerita dikisahkan secara runtut.
3. Bercerita dengan lancar, tidak
tersendat-sendat.
4. Ekspresi wajah sesuai dengan kata atau
kalimat yang diucapkan.
5. Gerakan dilakukan secara wajar, tidak
dibuat-buat, tidak kaku, dan tidak
berlebihan.
6. Intonasi bervariasi sesuai dengan
suasana yang diceritakan.
7. Kata-kata diucapkan dengan lafal
yang jelas.
8. Menggunakan kalimat yang
sederhana, efektif, dan komunikatif.
9. Menggunakan pilihan kata yang tepat
10. Bercerita dengan percaya diri, tidak
takut, dan tidak minder.

Jumlah

Rumus penilaian
Nilai : jumlah skor x 2 = ................

Olahraga dan Kebugaran 15


Tugas

Carilah ungkapan yang terdapat dalam cerpen di atas dan jelaskan arti
ungkapan tersebut sesuai dengan konteks kalimatnya! Kerjakan seperti
contoh!
Contoh:
Carut-marut: suasana yang serba tidak menentu karena suatu hal.
1. .................................................................................................................
.................................................................................................................
2. .................................................................................................................
.................................................................................................................
3. .................................................................................................................
.................................................................................................................
4. .................................................................................................................
.................................................................................................................
5. .................................................................................................................
.................................................................................................................

C. Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Iklan

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan kamu dapat:


z mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar
z membedakan antara fakta dan opini dalam teks iklan di surat kabar.

Iklan dapat kita temukan di media cetak (koran, majalah, tabloid) maupun
di media elektronika (radio, televisi). Hampir semua koran atau majalah
menyediakan ruang untuk memuat iklan. Setiap hari ada saja orang, lembaga,
atau perusahaan yang memasang iklan untuk berbagai keperluan. Dengan
demikian, setiap hari kita akan dapat menemukan informasi baru berupa
penawaran produk, jasa, lowongan kerja, atau informasi yang lain dalam kolom
iklan.

16 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


Hal ini sebagai indikator bahwa komunikasi antara pemasang iklan dengan
pelanggan atau dengan pembaca dapat dijalin melalui media iklan. Oleh sebab
itu, dalam pembelajaran berikut ini kamu akan diajak untuk mencermati fakta
dan opini yang terdapat dalam iklan.

1. Mencermati Teks Iklan


Cermatilah teks iklan baris berikut!

RUMAH DIJUAL-BODETABEK
Dijual Cepat, Rumah tipe 48/90 di perumahan Kota Wisata -
Cluster Montreal Blok YA 15 No 15. Bebas Banjir, Kondisi
standard dan bagus. Harga 220 jt, nego. Hubungi (021)
82482136, 081288731588 (Farah)

2. Menemukan Fakta dan Opini yang Terdapat dalam Teks Iklan


Dalam teks iklan di atas, terdapat informasi yang berupa fakta dan
berupa opini. Dikatakan sebagai fakta apabila informasi itu berupa sesuatu
yang benar-benar ada, benar-benar terjadi atau informasi yang
sesungguhnya. Selain itu, kebenaran informasi yang berupa fakta tidak
diragukan lagi. Sebaliknya, sesuatu dikatakan pendapat, jika informasi
dalam iklan itu merupakan ide, gagasan, pendapat, pemikiran atau
penawaran untuk mempengaruhi pembaca.
Informasi yang berupa fakta adalah:
a. tipe rumah yang dijual 48/90
b. terletak di perumahan Kota Wisata-Cluster Montreal Blok YA 15 nomor
15,
c. nomor telepon (021) 82482136, 081288731588.
Informasi yang berupa opini adalah:
a. menurut pemasang iklan lokasi perumahan itu bebas banjir (ide
pemasang iklan untuk mempengaruhi pembeli).
b. kondisi standar dan masih bagus (ukuran standar dan bagus tidak jelas,
kebenarannya perlu dibuktikan).
c. ditawarkan dengan harga 220 juta, nego (pemikiran).

Olahraga dan Kebugaran 17


z

Latihan

Identifikasi fakta dan opini yang terdapat pada teks iklan di bawah ini!

RUMAH DIJUAL-BODETABEK
Jl ry bdg km 7,5 chrg karate cianjur dpn htl ptri krmh, dijual
rmh ls tnh 350m, ls bgnn 100, tnp prntra, hub 081318658053,
0263264733

MOBIL DIJUAL : AUDI


A4 Black'2006, Antik 100% Ors, Velg 19", Terawat, Rp440 Juta.
Hubungi HP: 0818.0818.3913

Tugas
Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang. Diskusikan
untuk mengidentifikasi fakta dan opini yang terdapat dalam teks iklan di
atas. Tuliskan hasil diskusi, seperti dalam kolom berikut ini!
No. Fakta Pendapat

18 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


Teks Iklan:

Cegah Infeksi Saat Terluka


Fungsi kulit antara lain untuk melindungi tubuh dari kuman penyebab infeksi,
menjaga suhu serta kelembaban tubuh, dan lain-lain.
Seandainya kulit terluka, tubuh rentan terjadi infeksi. Oleh karena itu,
pengobatan Wit yang terluka perlu segera diberikan. Tanpa pengobatan yang
tepat, luka kecil bisa terinfeksi dan jika sudah sangat parah, organ yang terinfeksi
bisa diamputasi padahal mengobati luka sangat mudah.
Obat-obat yang digunakan untuk mengatasi luka sebagian besar adalah obat
yang dapat membunuh kuman, yaitu golongan antibiotik dan antiseptik.
Pengobatan pertama yang sering diberikan pada luka adalah antiseptik yang
tergolong obat luar. Saat ini tersedia obat-obatan antiseptik untuk mengatasi
luka. Pengobatan yang tepat untuk luka terbuka adalah obat yang dapat
menghentikan perdarahan dan menutup luka dengan cepat.
Kini telah tersedia ALBOTHYL concentrate yang terbukti ampuh mencegah
infeksi dan merawat luka. Untuk luka baru, ALBOTHYL concentrate segera
menghentikan perdarahan karena mempunyai efek vasokontriksi pada pembuluh
darah. ALBOTHYL concentrate juga mempunyai efek mengerutkan (astringent)
sehingga mencegah terbentuknya luka parut dan luka bisa tertutup sempurna
tanpa menimbulkan bekas. ALBOTHYL concentrate dapat digunakan sebagai
antimikroba untuk mencegah kemungkinan infeksi pada kulit dengan luka terbuka.
Zat yang terkandung dalam ALBOTHYL concentrate dapat menghambat
mikroorganisme dan efektif membunuh kuman. ALBOTHYL concentrate
merupakan antiseptik dengan spektrum luas yang efektif mencegah infeksi kuman,
jamur, bahkan virus pada luka.
Adapun keunggulan ALBOTHYL concentrate dibandingkan dengan povidone
iodine adalah dapat merangsang pembentukan jaringan baru menggantikan
jaringan yang rusak sehingga penyembuhan luka lebih cepat. Selain itu,
ALBOTHYL concentrate memperbaiki jaringan yang rusak tanpa mengganggu
jaringan yang sehat di sekitarnya. Teteskan ALBOTHYL concentrate pada bagian
yang luka yang telah dibersihkan, pastikan ALBOTHYL concentrate meresap ke
dalam kulit. Untuk membersihkan luka, dapat digunakan ALBOTHYL concentrate
yang telah diencerkan efektif sebagai antiseptik, larut dalam air, tidak perih, bisa
dicuci dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit. ALBOTHYL concentrate tidak
menimbulkan resistensi sehingga dapat digunakan berulang kali dan tetap terjaga
efektivitasnya.
Di Indonesia, ALBOTHYL concentrate diproduksi PT Pharos Indonesia sejak
tahun 1988 di bawah lisensi ALTANA GERMANY. ALBOTHYL concentrate dapat
dibeli di Apotek dan Toko Obat di seluruh Indonesia.

Olahraga dan Kebugaran 19


D. Menuliskan Kembali Cerita Pendek

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan kamu dapat:


z mencatat rangkaian peristiwa dalam cerpen yang pernah dibaca
z menuliskan kembali dengan kalimat sendiri cerita pendek yang pernah dibaca.

Kamu pernah membaca cerpen bukan? TENTU SAJA SUDAH DAN


BAHKAN SERING! Cerpen dapat dengan mudah kita jumpai di koran, majalah,
atau buku-buku kumpulan cerpen. Cerpen adalah cerita yang selesai dibaca
dalam waktu yang singkat. Ciri-ciri cerpen antara lain: (1) singkat, padu dan
ringkas, (2) memiliki unsur utama berupa adegan, tokoh, dan gerakan, (3)
bahasanya tajam, sugestif dan menarik perhatian, (4) memberikan efek tunggal
dalam pikiran pembaca.
Cerpen merupakan karya sastra yang sering ditulis akhir-akhir ini. Cerpen
paling luwes disajikan di koran atau majalah, maupun buku-buku kumpulan
cerpen. Itulah sebabnya cerpen makin populer di kalangan masyarakat. Terlebih
dengan adanya seni pembacaan cerpen yang dikemas dengan baik sehingga
lebih memopulerkan cerpen. Bertolak dari kenyataan inilah kamu harus mampu
menceritakan kembali isi cerpen yang pernah kamu baca dengan kalimat-
kalimatmu sendiri. Keterampilan ini akan mengantarkan kamu untuk terampil
menulis cerpen.

1. Membaca Cerpen
Bacalah cerpen berikut ini!
MELATI
Cerpen Rista Rifia Libiana
Pagi dingin. Kabut menebal dalam aroma sepi yang menyekat. Pohon-
pohon menggigil. Bunga kemboja merah itu mulai ngilu dan terpaku pada
buaian angin yang menganak-sungai menjadi salju.
Apa ini? Wangi. Ada aroma bunga yang buai aku di antara kebekuan
pagi. Ada aroma yang begitu kukenal. Ada aroma yang begitu kucintai.
Ayu, jangan menangis, Ayah hanya pergi sebentar, kata Ibu pagi itu.
Tapi, kutahu, ia tak pernah kembali.
Suara-suara gumaman orang mendengung-dengung di telingaku. Suara
yang lama-lama mirip doa-doa. Ayat-ayat itu.

20 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


Tapi, wangi itu kembali, atau bahkan ia tak pernah pergi. Ia memenuhi
rongga hidung lalu mengalir dalam kepalaku, membius kesadaranku.
Ayu mana? Biarkan, dia di kamar. Dia pasti sangat terpukul. Dia kini
sebatang kara.
Nanti kalau Ayu sudah besar, Ayu mau jadi apa? Jadi guru, jawabku
begitu bersemangat waktu itu. Lalu, Ibu akan memelukku. Begitu hangat.
Tidak seperti pagi ini. Tak sedingin ini.
Ibu kenapa pucat? Ibu tak apa-apa, Nak. Ibu hanya kurang tidur. Ibu
istirahat saja! Biar Ayu yang menjahit baju Bu Titik! Tidak, kamu tidak bisa
menjahit. Ibu tidak apa-apa.
Wangi itu lagi. Kabut masih menebal di luar, menggantung di atas kaca
jendela yang mengembun, sesak dalam dingin. Bunga kemboja merah
gugur satu-satu, mungkin batangnya lelah oleh dingin. Ia putus asa. Tirai
jendela membeku, hanya terkadang mengayun disibak angin. Sisa hangat
bulan masih tertinggal dihelai-helainya yang tipis.
Ibu berhati baja walau tubuhnya sangat ringkih. Kaki kurus itu seolah
tak mampu menyangga tubuhnya yang walau hanya seringan kapas. Kulit
wajah yang keriput, bukan karena usia, tapi karena masa yang terlampau
kejam menderanya. Ia masih sangat muda, bagiku.
Tak pernah ia mengeluh walau hanya sepenggal kata. Ia selalu tersenyum
dan menyanyikan tembang Pangkur atau Durma yang mengalun merdu
dalam sungai-sungai di rongga hatiku. Atau mendongeng kisah lampau,
seolah-olah matanya yang luas itu seperti benar-benar menyaksikannya di
waktu itu. Kisah-kisah itu seperti air bagiku yang selalu sepi, dan kering,
lalu Ibu akan menyiraminya dan menidurkanku dengan ciuman hangatnya.
Ibu tak pernah mengeluh, setidaknya padaku. Tapi, kutahu, setiap
malam-malamnya, ia selalu terjaga, bangkit menyingkap gelap. Aku
mendengar kericik air pancuran di halaman belakang. Dalam dingin, ia
basahi tubuhnya yang sering ngilu-ngilu itu karena rematik. Tapi, agaknya
ia tak pernah perduli. Ia lalu masuk ke bilik, yang kutahu setiap waktu-
waktu tertentu, ia juga masuk ke sana, berganti kain yang serba putih, lalu
bergumam-gumam sendiri dalam bahasa itu. Bahasa yang kata Ibu, lebih
agung dari ribuan puisi. Kalau aku ingin melihat Ibu dalam bilik itu, aku
intip dari balik pintu yang sedikit terbuka, Ibu duduk dengan wajah
rembulan, tengadah dalam puji-pujian padaNya, pada sesuatu yang kata
Ibu, maha tinggi, yang menciptakan alam semesta. Tapi aku tak paham itu
apa.

Olahraga dan Kebugaran 21


Ayu, kamu sudah besar, sudah waktunya untuk sholat. Kenapa kita
harus sholat? Karena itu wujud syukur kita kepada Sang Pencipta.
Aku tak pernah mengerti mengapa Ibu harus berterima kasih. Atas apa?
Atas air mata itu? Atas penghianatan Ayah? Atas kepergiannya dalam
pelukan wanita lain? Atas ejekan dan cemoohan orang-orang yang
mengatakan aku anak haram? Apa itu haram? Bukankah itu untuk babi?
Tapi aku manusia! Jangan begitu, Nak. Ini hanya cobaan. Tuhan yang lebih
mengerti yang terbaik untuk kita. Mungkin duka lebih manis, lebih indah
dari tawa, jika tawa akan membuat kita melupakan-Nya. Dia tidak pernah
tidur, Nak. Dia sedang menguji hamba-hamba-Nya yang beriman.
Wangi itu datang lagi. Gumam-gumaman itu belum berhenti.
Ibu ingin kembali pada-Nya, setelah apa yang Ibu lakukan di masa
lalu. Ibu tak bisa apa-apa. Semua telah terjadi, Ibu hanya bisa melakukan
ini, kata Ibu dengan matanya yang sungai dari hulu di gunung yang tinggi.
Aku tak pernah mampu menyelaminya, terlalu luas dan dalam, terlalu
berliku.
Ibu tak ingin engkau seperti Ibu, Nak. Ibu mau kau jadi anak yang
sholehah, yang berbakti dan taat kepada-Nya, katanya lagi. Apa pula itu
sholehah? Aku juga sekolah. Aku sering mendengarnya, bersama dengan
kata-kata yang lain, yang terlampau banyak dan membuat kepalaku
berdenyut. Walau Ibu hanya seorang penjahit, ia tak pernah mau berhenti
menyekolahkan aku, hingga sekarang, hingga aku menjadi sarjana. Belum,
masih pekan depan, dan ia tak akan pernah melihat aku dalam upacara
itu.
Sepertinya, aku jadi batu. Bukan Ibu yang melakukannya karena ku
tahu ia tak akan setega itu. Lagipula, aku sangat menyayanginya, lebih
dari apa pun. Setelah segala apa yang ia alami, pantaskah aku
menyakitinya? Entahlah, mungkin orang lain, mungkin Ayah, karena aku
pernah memakinya, walau umurku belum genap enam tahun waktu itu.
Mungkin juga Tuhan. Entahlah.
Tapi, yang jelas, aku telah menjadi batu. Bukan diriku yang sebenarnya
karena aku tetap seorang gadis yang periang dan bahkan berprestasi di
sekolah. Tapi, aku tak pernah mengenal Tuhan. Lebih tepatnya tidak mau
karena Ibu nyaris menyerah selalu berusaha mengajarkan aku, apa yang
ia bisa. Tapi, aku tak pernah mau. Bahkan seolah aku tak pernah mendengar
apa-apa tentangnya.
Wangi itu kembali. Samar-samar dibawa angin yang merintis masuk
lewat celah tirai. Wangi yang begitu kukenal.

22 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


Ibu suka? Ibu tidak menjawab, hanya mentari hangat terbit dari
bibirnya, mengalir ke lengannya yang lalu memelukku hangat. Selamat
hari ibu! Bunga melati buat Ibu! Dan Ibu semakin erat memelukku.
Ibu sangat suka bunga ini. Kata Ibu, melati itu putih, suci. Seperti ia
yang ingin kembali suci. Tapi, ia bilang itu tidak mungkin.
Kenapa? tanyaku. Karena ibu adalah lumpur. Ia tak akan
menumbuhkan melati, apa lagi menjadi melati. Ia terlalu hina sebagai melati.
Tapi, Ibu melati, sahutku. Ibu melati dalam hatiku! Dan mentari itu
kembali terbit lewat bibirnya, namun tak pernah ia naik ke langit biru.
Wanginya, aku memang mengenalnya. Seperti wangi itu, wangi Ibu,
wangi kesayangan Ibu.
Tiba-tiba ada resah dalam nadiku, membuncah dalam dadaku. Aku
tak mau sendiri. Aku ingin mengejar apa yang selama ini dikejar Ibu dalam
kesendiriannya. Aku ingin mencari apa yang dicintainya dalam
penantiannya hingga ia sekarang telah berhasil mendapatkannya. Nama
itu. Nama itu, aku ingin mencarinya sebagaimana Ibu. Nama itu. Tuhan.
Allah.
Wangi itu kembali menyeruak dan membongkar keterasinganku.
Wangi itu menyeretku dalam bayangan Ibu. Ibu yang begitu kucintai. Ibu
yang tadi pagi, sebelum mentari benar-benar terbit dari balik punggung
bukit yang berduri, terduduk kaku dalam sujudnya, sujud terakhirnya, sujud
pada yang dirindukan dalam keterasingannya, sujud pada Tuhan, sujud
pada Allah.
Biarkan aku mengenal-Nya, Ibu! Biarkan aku mengenal-Nya! Lalu ku
tahu harus bangkit. Karena, Ibu menunggu di luar sana dengan terbaring,
serta mentari di bibirnya yang tak pernah terbenam, kebahagiaannya
berjumpa Kekasih.
Ibu menungguku. Dan aku harus bergegas. Sebelum doa-doa itu usai,
lagu dan puisi yang dicintai Ibu, yang dibaca Ibu dalam malam-malamnya.
Sebelum mentari beranjak pergi. Karena, Ibu menungguku, untuk
mengantar kepergiannya.
Aku membuka pintu, dan wangi itu lalu menyeruak. Wangi melati.
Malang, 13 Desember 2005
Sumber: Republika, Minggu, 4 Maret 2007

Olahraga dan Kebugaran 23


2. Menemukan Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur instrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen itu
sendiri. Unsur intrinsik cerpen meliputi tema, tokoh, penokohan, latar, alur,
serta pesan atau amanat.

Tugas

Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat atau lima orang, kemudian
diskusikan dalam kelompokmu unsur intrinsik cerpen di atas dalam kolom
berikut ini!
No. Unsur Intrinsik Cerpen Uraian/Penjelasan

1. Tema

2. Tokoh

3. Karakter tokoh

4. Alur

5. Pesan/amanat

24 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


3. Mencatat Rangkaian Peristiwa dalam Cerpen
Bukalah ingatanmu sejenak tentang cerpen yang pernah kamu baca.
Setelah ingatanmu tentang isi cerpen terbuka kembali, tuliskan rangkaian
peristiwa yang terdapat dalam cerpen tersebut. Rangkaian peristiwa yang
menjalin plot atau alur cerita biasanya meliputi :
a. eksposisi atau paparan awal cerita
b. munculnya permasalahan
c. meningkatnya konflik dalam cerita
d. konflik yang makin kompleks
e. puncak konflik atau klimaks
f. penyelesaian cerita

Latihan

Tuliskan rangkaian peristiwa dalam cerpen yang pernah kamu baca itu seperti
dalam kolom berikut:
No. Tahapan alur Uraian/Penjelasan

1. Eksposisi atau paparan awal cerita


2. Munculnya permasalahan
3. Meningkatnya konflik dalam cerita
4. Konflik yang makin kompleks
5. Puncak konflik atau klimaks
6. Penyelesaian cerita

4. Menuliskan Kembali Cerpen yang Pernah Dibaca


Setelah semua rangkaian peristiwa dalam cerpen yang pernah kamu
baca sudah kamu catat, sekarang kamu tentu akan lebih mudah menuliskan
kembali isi cerpen tersebut.

Olahraga dan Kebugaran 25


Latihan

Tuliskan kembali dengan kalimat-kalimatmu sendiri isi cerpen di atas. Gunakan


bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Menggabungkan Kalimat untuk Menyatakan Perbandingan


Dalam menulis karangan, kita sering menggunakan kalimat yang panjang.
Kalimat-kalimat yang panjang itu dapat berupa penggabungan dua kalimat
atau lebih. Penggabungan dua kalimat atau lebih dapat digunakan untuk
menyatakan perbandingan atau sebab akibat. Berikut ini akan dibahas
penggabungan kalimat untuk menyatakan perbandingan dalam menulis
kembali cerpen yang pernah dibaca.
Perhatikan contoh :
a. Daripada melamun, Aisyah membaca buku.
b. Ia sangat kebingungan seperti ayam kehilangan induk.
c. Ia tidak memiliki pendirian yang tetap, ibarat air di atas daun talas.
d. Toni selalu berhati-hati dalam bertindak sebagaimana ayahnya yang selalu
mempertimbangkan segala tindakan yang akan dilakukannya.
Kata sambung yang digunakan untuk menggabungkan kalimat yang
isinya menyatakan perbandingan antara lain daripada, seperti, ibarat, dan
sebagaimana.

Latihan

1. Gabungkan pasangan kalimat berikut ini sehingga menjadi kalimat yang


isinya menyatakan perbandingan!
a. 1) Saya akan menjaganya sampai tua.
2) Ia mengasuhku waktu kecil.
3) ...................................................
b. 1) Apa yang dilakukan sia-sia saja.
2) Menegakkan benang basah.
3) .........................................................

26 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


c. 1) Ayah lebih suka naik sepeda motor.
2) Ayah naik mobil.
3) ............................................................
d. 1) Keadaan makin genting.
2) Telur di ujung tanduk.
3) ............................................................
e. 1) Penjambret itu dengan cepat menyambar tas korban.
2) Seekor elang menyambar mangsanya.
3) ............................................................

2. Gunakan peribahasa berikut ini untuk melengkapi kalimat yang


menyatakan perbandingan!
air dengan minyak
mendapat durian runtuh
durian dengan mentimun
menghitung bulu kucing
kambing yang dimandikan
katak di dalam tempurung
aur dengan tebing
kucing dibawakan lidi
pinang dibelah dua
pungguk merindukan bulan

a. Ternyata pekerjaan itu tidak disenangi kakak. Ia ogah-ogahan bekerja


di perusahaannya sekarang, ibarat .....
b. Kedua kakak beradik itu mirip benar bak .....
c. Keinginannya tak mungkin tercapai laksana .....
d. Kedua lawan itu benar-benar tidak seimbang bagai ....
e. Mereka tidak pernah akur seperti ....
f. Nasabah BCA benar-benar tidak menyangka kalau akan mendapat
hadiah berupa mobil Kijang bagai ....

Olahraga dan Kebugaran 27


g. Sepasang kekasih itu selalu berdampingan bagai .....
h. Karyawan yang baru saja melakukan kesalahan itu sangat ketakutan
seperti .....
i. Pengetahuannya ternyata sangat terbatas bagai....
j. Ia benar-benar kesulitan untuk mengerjakan tugas ini karena apa yang
harus dikerjakan itu ibarat .....

Uji Kompetensi

1. Cermatilah teks iklan berikut ini dan tunjukan fakta dan opini yang terdapat
di dalamnya!

DEPO AIR MINUM


AGEN MESINAir minum isi ulang, mesin RO,
lampu UV, ozon, tabung, tabung filter, cartage, skat
gallon, terima servis, ganti media, hub. (0271)
5185993

2. Bacalah kutipan cerpen berikut ini! Tulislah kembali isi cerpen yang sudah
kamu baca tersebut dengan kalimatmu sendiri dalam satu paragraf saja!

Nomor Kejutan 10 buat Niko


Oleh: Ginza Devisi Amerina

Matahari bersinar cerah di langit, merebak keindahan cakrawala pagi


di sudut Kota Surabaya, tidak seiring sendunya hati Niko yang dipenuhi
segenap kekecewaan.
Pagi itu Niko sengaja bangun kesiangan. Tak dihiraukan panggilan
ibunya yang sedari pagi menyiapkan nasi dan telur mata sapi, tidak lupa
juga susu, minuman kesukaan Niko. Semua telah terhidang di meja makan.
Niko seperti tidak punya semangat untuk menjalani hari ini. Matanya
masih terkantuk-kantuk. Sarapannya tidak habis dimakan. Juga, koran

28 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs


yang setiap pagi selalu dibaca tidak tersentuh sedikit pun. Begitu pula ulasan
berita yang setiap pagi selalu ditonton, dilewatkan begitu saja.
Jam di dinding sudah menunjuk pukul enam lewat dua puluh lima menit.
Dia tahu akan terlambat hari ini. Ibunya pun telah memberitahukan padanya
bahwa ia sudah ketinggalan mobil antar-jemput sekolah yang setiap hari
mengantarnya pulang-pergi ke sekolah. Yang tanpa diberi tahu pun, dia
sudah tahu. Dia berencana naik angkot saja hari ini. Jarak rumah ke
sekolahnya pun dapat ditempuh dengan cukup sekali naik angkot.
Rupanya, Niko memang sengaja tidak berangkat ke sekolah naik mobil
antar-jemput. Bukan karena dia bangun kesiangan, tapi lebih karena dia
tidak siap diejek teman-teman antar-jemputnya.
Niko tidak habis pikir, bagaimana mungkin klub sepak bola
kesayangannya, Manchester United, harus mengakui keunggulan tim yang
baru saja promosi ke divisi utama liga Inggris musim ini. Terlebih lagi,
kekalahan itu dialami di kandang Manchester United, Stadion Old Trafford,
yang dikenal angker bagi tim lawan.
Dengan dukungan ribuan suporter yang memadati stadion, tak henti-
hentinya suporter menyerukan kata-kata dan nyanyian-nyanyian untuk
membakar semangat para pemain.
Belum lagi iringan doa kecil seorang anak bernama Niko di salah satu
sudut kamar rumahnya yang letaknya beribu-ribu mil dari tempat
berlangsungnya pertandingan. Sulit dipercaya, klub raksasa Inggris itu harus
takluk di tangan tim kecil, Sheffield United.
Niko seakan merasakan kekecewaan yang dilami para pemain idolanya
di lapangan kala itu. Itulah Niko, seorang anak di antara dari jutaan
penggila bola di penjuru dunia. Juga, salah satu di antara ribuan penggemar
Manchester United di muka bumi.
Sepak bola seolah telah menjadi bagian hidup Niko. Beruntung, sekolah
SMP tempatnya menimba ilmu saat ini menyediakan fasilitias olahraga
yang lumayan lengkap. Ekstrakurikuler futsal dan sepak bola tak pernah
absen diikutinya. Bermain sepak bola dengan teman-teman kampung di
jalanan depan rumah sudah menjadi kebiasaannya.
Omelan-omelan dari mulut ibu menjadi makanan sehari-hari hanya
karena dia sering lupa belajar dan tidur hingga larut malam untuk menonton
pertandingan sepak bola. Ulasan berita olahraga di TV adalah acara
favoritnya. Koran olahraga pun adalah bacaan yang paling ditunggu setiap
pagi.

Olahraga dan Kebugaran 29


Cita-citanya, tak lain dan tak bukan, menjadi pemain sepak bola.
Impiannya adalah mengenakan kostum Manchester United bernomor
punggung sepuluh dan bermain sepak bola bersama pemain-pemain
idolanya. Sayang, nomor punggung sepuluh yang identik dengan pemain
hebat telah menjadi milik Wayne Rooney. Dia adalah striker andalan
Manchester United yang semula bernomor punggung delapan. Namun,
tentu saja semua itu hanya ada dalam impiannya.
Tak terasa, angkot yang dinaikinya sudah sampai di depan pintu
gerbang sekolah. Setelah memberikan dua lembar uang ribuan kepada sopir
angkot, dia bergegas masuk ke sekolah.
Karena terlambat kurang dari lima menit dan masuk dengan wajah
yang terlihat murung, Pak Satpam membiarkan saja dia langsung masuk
ke kelas. Dia pasrah saja kalau nanti teman-temannya menjelek-jelekkan
klub sepak bola yang selama ini dibangga-banggakannya.
Dia menarik nafas panjang sebelum akhirnya masuk ke dalam kelas.
"Selamat ya Ko!!" kata seorang temannya.
Dengan perasaan kaget dan sedikit tak percaya, Niko langsung menuju
ke bangkunya. Sesaat kemudian, Ibu guru yang sedari tadi diam pun
menghampirinya.
"Ujian matematikamu dapat nilai sepuluh. Kamu meraih nilai ujian
terbaik di antara seluruh murid kelas dua dan direkomendasikan untuk
mengikuti olimpiade matematika se-Jawa Timur," kata bu guru.
Niko pun seakan tak percaya. Dia menjadi sadar bahwa hal inilah yang
harusnya dibangga-banggakannya di hadapan orang tua dan teman-
temannya, bukan Manchester United.
Itulah seorang Niko Pramono. Seperti bentuk huruf terakhir dari
namanya, dia bertubuh gendut, berpipi tembem, dan berperut tambun.
Agak kurang proporsional untuk menjadi pemain sepak bola.
Selain suka minum susu, dia hobi makan dan tidur, dua hal yang
mungkin sangat bertolak belakang dari keseharian pemain sepak bola. Tak
apalah dia tidak mendapatkan kostum nomor sepuluh di skuad Manchester
United. Mendapat nilai sepuluh di ujian matematika sudah cukup baginya.
"Ko, jagoanmu kalah, ya!" tiba-tiba salah seorang teman laki-laki
berteriak padanya.
Sumber: Jawa Pos, 24 Sept 2007

30 Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

Anda mungkin juga menyukai