I R
KH
A
A N
O R
A P PEKERJAAN :
L PERENCANAAN SARANA
DAN PRASARANA AIR LIMBAH
TAHUN 2022
LOKASI :
TERSEBAR DI 20 (DUA PULUH) DESA
DI KABUPATEN SIGI
GEOMETRIC, CV
Konsultan Teknik
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mengucapkan puji syukur telah dapat
menyelesaikan Laporan Akhir dalam pekerjaan Perencanaan Sarana Dan Prasarana
Air Limbah Tahun 2022 dengan lokasi :
Laporan Akhir ini merupakan buku laporan penutup dari seluruh pelaporan yang harus
dibuat.
LAPORAN AKHIR i
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
Penyusunan Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Tahun 2022 ini dilaksanakan
atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Sigi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
dengan konsultan perencana CV. Geometric Konsultan Teknik.
Secara umum laporan ini berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, kajian literatur,
tipologi lokasi perencanaan, kriteria perencanaan, alternatif sistem pengelolaan,
rekomendasi dan perencanaan instalasi pengelolaan air limbah .
Dengan tersusunnya Laporan Akhir ini diharapkan dapat menjadi acuan baik bagi pihak
konsultan, tim teknis atau pihak lain yang terkait dalam penyelesaian penyusunan
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Tahun 2022.
Tim Penyusun
LAPORAN AKHIR ii
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Permukiman rumah tinggal keluarga setiap hari membuang air kotor yang harus ditampung
dan diolah secara saniter. Air kotor adalah air limbah yang berasal dari kloset, peturasan,
bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat
plumbing lainnya. Pada saat ini cara pengelolaan air kotor yang ada kebanyakan masih
belum memenuhi syarat kesehatan, baik di perkotaan maupun di pedesaan yang masih
menggunakan sistem pengolahan air limbah sistem setempat (on-site) yang berupa tangki
septik standar yang hanya mengendapkan limbah manusia tanpa melewati tahap-tahap
pengolahan.
LAPORAN AKHIR 1- 1
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
Di Kabupaten Sigi, air limbah pada umumnya langsung dibuang ke lingkungan tanpa
dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Hal ini mengancam kelestarian lingkungan, karena
keterbatasan kemampuan self purification lingkungan. Permasalahan ini berakibat pada
sumber air bersih dapat mengandung berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan
manusia dan penurunan kualitas air sehingga stabilitas lingkungan terganggu.
Tersedianya sarana dan prasarana air limbah merupakan salah satu program pemerintah
dalam upaya menjaga kualitas air bersih tetap terjaga. Pemerintah berupaya memenuhi
akses pelayanan sanitasi di masyarakat Indonesia terutama melayani masyarakat
berpenghasilan rendah.
Sanitasi merupakan salah satu pelayanan dasar namun kurang mendapatkan perhatian dan
belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Dampaknya kondisi sanitasi di Indonesia
masih relatif buruk dan jauh tertinggal dari sektor-sektor pembangunan lainnya. Hal ini
terlihat dari capaian akses sanitasi layak tahun 2013 yang secara nasional baru mencapai
60,91 % (BPS tahun 2013).
Pekerjaan Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah pada daerah spesifik seperti yang
tercantum dalam KAK diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas
lingkungan.
LAPORAN AKHIR 1- 2
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2.2 Tujuan
Untuk mendapatkan sarana dan prasarana air limbah yang tepat guna yang
disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa dengan konsep pembangunan
yang berwawasan lingkungan.
1.3. SASARAN
Masyarakat pengguna sarana dan prasarana air limbah di beberapa desa di Kabupaten Sigi.
1.6. KELUARAN
Keluaran atau hasil yang diinginkan adalah sebagai berikut :
1. Buku Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir
2. Gambar Desain dan RAB
3. Spesifikasi Teknis
Didalam penyusunan Laporan Akhir Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Tahun
2022 berpijak pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di tingkat
nasional atau pusat, propinsi maupun daerah. Kegiatan Perencanaan Sarana dan Prasarana
Air Limbah Tahun 2022 didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi:
1. Undang-Undang
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 Tentang Hygiene.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi
Sumber Daya Alami Hayati dan Ekosistemnya.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan
dan Pemukiman.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan
Gedung.
f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya
Air.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
LAPORAN AKHIR 1- 5
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
2. Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 Tentang
Pengaturan Air.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 Tentang
Pengendalian Pencemaran Air
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang
Perlindungan Tanaman.
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1998 Tentang Kawasan
Suaka Alam dan Pelestarian Alam.
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
3. Keputusan Presiden
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 Tentang Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan.
b. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 Tentang Perubahan
atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 Tentang Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.
4. Peraturan Menteri
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 16/PRT/2008
tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Permukiman (KSNP-SPALP).
LAPORAN AKHIR 1- 6
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
5. Keputusan Menteri
a. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001
tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL.
c. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup.
d. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003
tentang Metode Analisa Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air
Permukaan.
e. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 110 Tahun 2003
tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air pada Sumber
Air.
f. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2003
tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian
Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air.
g. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003
tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.
h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan
Sehat Pakai Air (SPA).
6. Peraturan Daerah
a. Peraturan Daerah Kabupaten Sigi Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Tahun 2010-2030.
b. Peraturan Daerah Kota Kabupaten Sigi Nomor 17 Tahun 2014 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Sigi Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Air
Limbah Domestik
LAPORAN AKHIR 1- 7
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
LAPORAN AKHIR 1- 8
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
LAPORAN AKHIR 1- 9
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
KAJIAN LITERATUR
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah
akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah
ini terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi
dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan
bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini
dapat dibedakan menjadi:
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan
permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak
dapat selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga
LAPORAN AKHIR 2- 1
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
layanan sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau
penghuni rumah, seperti jamban misalnya.
1. Layanan air limbah domestik adalah pelayanan sanitasi untuk menangani limbah air
kakus.
2. Jamban yang layak harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit
penanganan air kakus yang benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat
perlu memiliki akses ke jamban bersama atau MCK.
3. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan
pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau
truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan
sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah
lainnya. Dibeberapa wilayah pemukiman, layanan untuk mengatasi sampah
dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa ada yang melakukan upaya
kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan dan pengumpulan
bahan layak daur-ulang.
4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan
saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan
mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi saluran drainase harus cukup besar
agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah yang dilayaninya. Saluran
drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari sampah.
5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan
dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan
pembersihan lingkungan
Dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kualitas lingkungan, akses fasilitas
sanitasi khususnya penanganan air limbah harus ditingkatkan. Air limbah yang tidak
dikelola dengan baik akan berdampak langsung pada pencemaran air (air tanah dan air
permukaan), yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat
LAPORAN AKHIR 2- 2
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
pemakai air yang telah tercemar. Air limbah yang dimaksud adalah air limbah perkotaan
yaitu seluruh buangan cair yang berasal dari hasil proses seluruh kegiatan yang meliputi
limbah domestik cair yakni buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian,
limbah perkantoran, dan limbah dari daerah komersial serta limbah industri rumah tangga
yang tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3).
Dari hasil pengumpulan data terhadap beberapa contoh air limbah domestik yang berasal
dari berbagai macam sumber pencemar menunjukkan bahwa konsentrasi senyawa
pencemar sangatlah bervariasi, hal ini disebabkan dari sumber air limbah yang juga
bervariasi sehingga faktor waktu dan metode pengambilan contoh sangat mempengaruhi
besarnya konsentrasi limbah. Secara lengkap karakteristik air limbah domestik berdasarkan
macam sumber pencemar dari berbagai jenis pemukiman dapat dilihat di Tabel 2.1.
Tabel 2.1
Karakteris Air Limbah Domestik
LAPORAN AKHIR 2- 3
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Data mengenai sumber air limbah dapat dipergunakan untuk memperkirakan jumlah rata-
rata aliran air limbah dari berbagai jenis perumahan, industri dan aliran air tanah yang ada
di sekitarnya. Seluruh data ini harus dihitung perkembangannya atau pertumbuhannya
sebelum membuat suatu bangunan pengolah air limbah serta merencanakan pemasangan
saluran pembawanya. Sumber utama air limbah rumah tangga dari masyarakat adalah air
yang berasal dari perumahan dan daerah perdagangan. Untuk daerah perumahan yang kecil
aliran air limbah biasanya diperhitungkan melalui kepadatan penduduk dan rata-rata
perorang dalam membuang air limbah. Adapun besarnya rata-rata air limbah yang berasal
dari daerah hunian dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Rata-rata Aliran Air Limbah dari Daerah Pemukiman
Jumlah Aliran
Sumber Unit (L/Unit/Hari)
Kisaran Rata-rata
LAPORAN AKHIR 2- 4
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Jumlah Aliran
Sumber Unit (L/Unit/Hari)
Kisaran Rata-rata
Dalam pengolahan air limbah, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan.
Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik,
karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan ukuran jumlah
zat organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total organic carbon
(TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak
dan lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air
limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna,
bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa
senyawa organik atau inorganik.
Untuk mengetahui batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang
boleh ditenggang keberadaannya dalam air limbah domestik yang akan dibuang atau
dilepas ke air permukaan, Pemerintah menetapkan Baku Mutu Air limbah Domestik
melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.112 tahun 2003 tentang seperti tertulis
di Tabel 2.3.
LAPORAN AKHIR 2- 5
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Tabel 2.3
Baku Mutu Effluen Air Limbah Domestik
Parameter Satuan Kadar Maksimum
pH - 6-9
1. Bantuan pemerintah untuk pengelolaan air limbah perdesaan dilaksanakan melalui Inpres
(saat ini DAU) dan program sektoral.
2. Pengelolaan air limbah perdesaan melalui program sektoral terutama diprioritaskan untuk
penyediaan sarana pembuangan air limbah setempat, di desa permukiman transmigrasi,
permukiman nelayan, desa-desa pusat pertumbuhan, desa rawan penyakit dan rawan
bencana atau desa kritis lainnya, baik secara individual maupun komunal.
Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman
membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu
diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi
yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah,
seperti jamban misalnya.
LAPORAN AKHIR 2- 6
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Penyelenggaraan prasarana air limbah domestik dipengaruhi oleh kemauan, kesiapan serta
kemampuan masyarakat. Oleh karenanya aspek ini memainkan peranan yang sangat
menentukan dalam keberhasilan penyelenggaraan prasarana air limbah domestik. Agar
sistem instalasi pengolahan air limbah dapat berfungsi dengan baik maka dibutuhkan sistem
pengelolaan yang baik pula. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang dapat mengelola
sarana dan prasarana serta dukungan finansial untuk melaksanakannya. Terdapat beberapa
aspek yang mempengaruhi kondisi pengelolaan air limbah antara lain :
A. Aspek Teknis
Penanganan dengan menggunakan sistem on site dengan metoda tangki septik atau
cubluk (tunggal atau kembar) memerlukan alat transportasi untuk mengosongkan
tangki lumpur tinja. Umumnya untuk penyedotan tinja menggunakan truck dengan
kapasitas 2-4 m2 atau 6 m2, serta juga dapat menggunakan trailer untuk melayani
penyedotan di daerah yang padat yang hanya ada akses gang atau jalan kecil. Septic
tank dapat direncanakan penggunaanya secara individual dari rumah tangga dan
kolektif dari komunitas yang dikenal dengan sistem septik tank komunal.
Perencanaan untuk sistem terpusat dibutuhkan lokasi atau ketersediaan lahan dan
bidang resapan yang direncanakan mempunyai jarak minimum terhadap rumah
terdekat, jalan umum dan sumber air, kedalaman muka air tanah untuk antipasti
terkontaminasi sumber air. Jarak minimum diperkirakan 15 meter.
LAPORAN AKHIR 2- 7
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Faktor lain yang juga menentukan IPAL adalah tingkat kepadatan sebuah daerah yaitu
trategi teknis terdiri dari :
1. Daerah dengan kapadatan tinggi (> 300 orang / ha) dan daerah pengembangan
baru harus dilayani dengan system terpusat, yang dibiayai developer dengan
pengembalian oleh pengguna.
2. Daerah kepadatan sedang (>100 – 300 /ha) harus dilayani dengan interceptor
dan fasilitas pengolahan air limbah ukuran kecil atau komunal.
3. Daerah kepadatan rendah ( 50 - 100 orang /ha) dengan lingkungan berkualitas
tinggi harus dilayani dengan interceptor berkaitan dengan program Prokasih
(Program Kali Bersih).
4. Daerah kepadatan sedang dengan kecepatan perkolasi tinggi (>3 cm / menit)
atau muka air tanah tiggi (<1,5 m) harus dilayani dengan shallow sewer dan
tangki septic komunal.
5. Daerah kepadatan rendah dengan kecepatan perkolasi rendah (<3 cm /menit)
dan muka air tanah rendah (>1,5 m) harus menggunakan tangki septic dengan
desain khusus.
LAPORAN AKHIR 2- 8
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Tabel. 2.4
Perbandingan Off Site System dan On Site System Menurut Pedoman Pengelolaan Air
Limbah Perkotaan
Keuntungan : Keuntungan :
Kerugian : Kerugian :
LAPORAN AKHIR 2- 9
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
B. Aspek Ekonomi
Maka perlu dilakukannya analisa terhadap aspek ekonomi pada sistem penanganan air
limbah domestik melalui jaringan pengumpul yang diteruskan ke Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL). Dengan bantuan teknis dan bantuan keuangan bagi fasilitas
individual atau komunal seperti retribusi air limbah sistem komunal dan tempat- tempat
umum.
C. Aspek Lingkungan
Perlu dilakukannya studi kelayakan lingkungan sesuai dengan aturan yang diterapkan
oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup untuk melakukan studi amdal. Apakah
kawasan itu perlu di lakukan analisa lingkungan, atau cukup dilakukan upaya
perbaikan lingkungan untuk menghadapi dampak yang terjadi, berdasarkan laporan
monitoring kajian lingkungan. Lingkungan yang baru harus lebih baik lingkungannya
dari sebelumnya, tanpa merusak rona lingkungan awal.
LAPORAN AKHIR 2- 10
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
D. Aspek Sosial
Informasi merupakan hal yang penting dalam meningkatkan peran serta masyarakat.
Banyak ditemui pelanggan yang tidak mengerti harus memberi tahu pihak mana bila
terjadi penyumbatan saluran. Di beberapa kota lain banyak pelanggan yang
memutuskan sambungan karena pipa yang tersumbat dan mengalirkan air limbahnya
ke tempat lain. Namun demikian ada beberapa pelanggan di kota-kota besar sangat
mendukung system ini dan mengungkapkan bahwa pemeliharaan yang dilakukan
selama ini dirasa cukup baik. Dengan demikian, para pemakai pengolahan
air limbah komunal diharapkan ikut serta dalam perencanaan system pengolahan air
limbah domestik komunal ini.
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar
di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan
senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Proses pemilihan teknologi yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik
kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter. Setelah
kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail mengenai aspek
ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan pengoperasian.
Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahapan:
1. Pengolahan Awal (Pretreatment), tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik
yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran
air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini
ialah screen and grit removal, equalization and storage, serta oil separation.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment), Pada dasarnya, pengolahan tahap
pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak
perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Proses yang terjadi pada
pengolahan tahap pertama ialah neutralization, chemical addition,
coagulation, flotation, sedimentation, dan filtration.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment),
LAPORAN AKHIR 2- 11
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Pengolahan tahap kedua dirancang untuk menghilangkan zat-zat terlarut dari air
limbah yang tidak dapat dihilangkan dengan proses fisik biasa. Peralatan
pengolahan yang umum digunakan pada pengolahan tahap ini ialah activated
sludge, anaerobic lagoon, tricking filter, aerated lagoon, stabilization
basin, rotating biological contactor, serta anaerobic contactor and filter.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga
ialah coagulation and sedimentation, filtration, carbon adsorption, ion
exchange, membrane separation, serta thickening gravity or flotation.
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya
kemudian diolah kembali melalui proses digestion or wet combustion, pressure
filtration, vacuum filtration,centrifugation, lagooning or drying bed, incineration,
atau landfill.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Water Treatment Plant (WWTP) adalah
sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air
sehingga memungkinkan air tersebut untuk dapat digunakan kembali pada aktifitas yang
lain. Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan
pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikorba pathogen,
dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan olehh mikroorganisme yang terdapat di
alam.
LAPORAN AKHIR 2- 12
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Proses aerobic biasanya digunakan untuk pengolahan limbah dengan beban BOD tidak
terlalu besar, sedangkan proses anaerobic digunakan untuk pengolahan air limbah dengan
beban BOD yang sangat tinggi.
Menurut Wahyu Hidayat dan Nusa Idaman Said dalam Jurnal Rancang Bangun IPAL,
pengolahan air limbah secara aerobic secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, yakni :
1. Proses biologis dengan biakan tersuspensi adalah system pengolahan dengan
menggunakan aktifitas mikroorganisme untuk menguraikan senyawa polutan yang ada
didalam air. Contoh proses ini antara lain proses lumpur aktif standar/konvensional,
step aeration, contact stabilization, dann lainnya.
2. Proses biologis dengan biakan melekat yanki prose pengolahan air limbah dimana
mikroorganisme yang digunakan dibiakkan pada suatu media sehingga
mikroorganisme tersebut melekat pada permukaan media. Beberapa contoh lain
trickling filter atau biofilter, rotating biological contractor (RBC), dan lain-lain.
3. Proses pengolahan air limbah secara biologis dengan lagoon atau kolam adalah dengan
menampung air limbah pada suatu kolam yang luas dengan waktu tinggal yang cukup
lama, sehingga aktifitas mikroorganisme yang tumbuh secara alami dan senyawa
polutan yang ada didalam air limbah akan terurai.
Prinsip kerja dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Biofilter Aerob–Anaerob adalah
sebagai berikut :
1. Seluruh air limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestic, seluruhnya dialirkan ke bak
pemisah lemak atau minyak. Bak pemisah lemak tersebut berfungsi untuk memisahkan
lemak atau minyak yang berasal dari kegiatan dapur, serta untuk mendapatkan kotoran
pasir, tanah atau senyawa padatan yang dapat terurai secara biologis.
2. Selanjutnya limpasan dari bak pemisah lemak dialirkan masuk ke bak pengendap awal
untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi. Selain
sebagai bak pengendapan, bak ini juga berfungsi sebagai bak sludge digestion
(pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
LAPORAN AKHIR 2- 13
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
3. Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob
(biofilter anaerob) dengan arah aliran dari atas ke bawah. Jumlah bak kontrole anaerob
terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian zat-zat organik yang ada dalamm air limbah
dilakukan oleh bakteri anaerob atau fakultatif aerob. Setelah beberapa hari operasi,
pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikroorganisme.
Mikroorganisme ini yang akan menguraikan zat organik yang belum terurai pada bak
pengendap.
4. Air limbah dari bak kontaktor (biofilter) anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob yang
berfungsi menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah. Dari bak aerasi, air
dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung
mikroorganisme diendapkan dan sebagian air dipompa kembali ke bagian bak
pengendap awal dengan pompa sirkulasi lumpur.
5. Sedangkan air limpasan (outlet/over flow) sebagian dialirkan ke bak yang diisi ikan
dan sebagian lagi dialirkan ke bak kholirinasi/kontaktor khlor. Di dalam bak kontaktor
khlor ini, air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh
mikroorganisme pathogen. Penambahan khlor bias dilakukan dengan menggunakan
khlor tablet atau dengan larutan kaporit yang disuplai melalui pompa. Air olaha, yakni
air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran
umum.
Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik
(BOD, COD), ammonia, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya dapat juga turun
secara signifikan. Untuk diagram proses pengolahan air limbah domestic dengan proses
biofilter aerob-anaerob, dapat dilihat pada gambar 2.1.
Secara garis besar, kriteria perencanaan IPAL biofilter anaerob-aerob menurut buku
Pedoman Teknis Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Biofilter Anaerob-Aerob
pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI halaman 40, dapat dilihat
pada Tabel 2.5.
LAPORAN AKHIR 2- 14
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Tabel 2.5
Kriteria Perencanaan IPAL Domestik Biofilter Aerob-Anaerob
Parameter Perencanaan :
1. Bak Pengendapan Awal - Waktu Tinggal (Retention Time) rata-rata = 3 - 5
jam
- Beban Permukaan = 20 – 50 m³/m².hari (JWWA)
- Efisiensi Pengolahan (Limbah Domestik) = 25%
2. Biofilter Anaerob - Beban BOD per satuan permukaan media (LA) =
5 – 30 g BOD/m².hari (EBIE Kunio., “Eisei
Kougaku Enshu”, Morikita Shuppan Kabushiki
Kaisha, 1992)
- Beban BOD 0,5 – 4 kg BOD per m³ media
(menurut Nusa Idaman Said, BPPT, 2002)
- Efisiensi Pengolahan (Limbah Domestik) = 80%
- Waktu Tinggal Total Rata-rata = 6 – 8 jam
- Tinggi Ruang Lumpur = 0,5 m
- Tinggi Bed Media Pembiakan Mikroba = 0,9 –
1,5 m
- Tinggi Air diatas Bed Media = 20 cm
3. Biofilter Aerob - Beban BOD per Satuan Permukaan Media (LA) =
5 – 30 g BOD/m².hari
- Beban BOD 0,5 – 4 kg BOD per m³ media
(menurut Nusa Idaman Said, BPPT, 2002)
- Efisiensi Pengolahan (Limbah Domestik) = 60%
- Waktu Tinggal Total Rata-rata = 6 – 8 jam
4. Bak Pengendapan - Tinggi Ruang Lumpur = 0,5 m
Akhir
- Tinggi Bed Media Pembiakan Mikroba = 1,2 m
LAPORAN AKHIR 2- 15
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Menurut Said (2006), beberapa keunggulan melalui proses pengolahan air limbah dengan
biofilter anaerob-aerob antara lain yakni:
1. Pengelolaannya sangat mudah.
2. Biaya operasinya rendah.
3. Lumpur yang dihasilkan relatif sedikit
4. Dapat menurunkan konsentrasi senyawa nitrogen atau phospor yang dapat
menyebabkan euthropikasi.
5. Suplai udara untuk aerasi relatif kecil.
6. Mampu untuk menurunkan BOD air yang cukup besar.
7. Dapat mereduksi padatan tersuspensi (SS) dengan baik.
8. Tahan terhadap perubahan beban pengolahan atau beban hidrolik secara mendadak.
Didalam proses pengolahan air limbah dengan proses biakan melekat, prinsip dasaranya
adalah mengalirkan air limbah ke dalam suatu biakan mikroorganisme yang melekat di
permukaan media. Polutan yang ada didalam air limbah akan diuraikan oleh
mikroorganisme tersebut menjadi senyawa yang tidak mencemari lingkungan. Proses
penguraiannya dapat berlangsung secara aerob dan anaerob, atau kombinasi aerob dan
anaerob.
Media biofilter yang digunakan secara umum dapat berupa material organic atau bahan
material anorganik.
Media biofilter dari bahan organik misalnya plastic dalam bentuk tali, bentuk jarring,
bentuk butiran tak teratur (random packing), bentuk papan (plate), bentuk sarang tawon
LAPORAN AKHIR 2- 16
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
dan lain-lain. Media dari bahan anorganik misalnya batu pecah (split) kerikil, batu kali,
batu marmer, batu tembikar, dan lain-lain.
Media biofilter yang digunakan adlaah media dari bahan plastic yang ringan, tahan lama,
mempunyai luas spesifik yang besar, serta mempunyai volume rongga yang besar
sehingga resiko kebuntuan media sangat kecil. Berdasarkan kriteria tersebut, dipilihlah
media dengan tipe sarang tawon (cross flow).
Untuk menentukan kapasitas IPAL Individual yang harus dipasang dilakukan dengan
mengacu pada besaran People Equivalent (PE) yaitu untuk rumah biasa perkiraan jumlah
air limbah adalah 120 liter/orang.hari.
Untuk menghitung besaran kapasitas IPAL dapat dilakukan berdasarkan besarnya
koefisien luas bangunan atau berdasarkan jumlah penghuni bangunan. Untuk bangunan
yang baru, perkiraan jumlah air limbah umumnya dilakukan berdasarkan PE untuk tiap-
tiap peruntukan dikalikan dengan satuan kapasitas (jumlah orang atau luas lantai atau
lainnya).
• Air limbah non toilet dialirkan ke bak control, selanjutnya dialirkan ke IPAL.
• Lubang outlet IPAL harus berada diatas saluran penerima.
B. Untuk IPAL Skala Kecil atau Unit Usaha yang Banyak Mengeluarkan Lemak
• Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL.
• Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak, selanjutnya dialirkan ke
IPAL.
• Lubang outlet IPAL harus berada diatas saluran penerima.
C. Untuk IPAL Domestik Kapasitas 40 Orang Lebih, Restoran Besar, atau Unit
Usaha yang Banyak Mengeluarkan Lemak
• Air limbah toilet dialirkan ke tangki septik dan selanjutnya air limpasan dialirkan
ke IPAL.
• Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak, selanjutnya dialirkan ke
IPAL.
• Lubang outlet IPAL harus berada diatas saluran penerima.
D. Bak Pemisah Lemak Sederhana (Spesifikasi Alat : Waktu Tinggal = 30 – 60 menit)
• Untuk IPAL kapasitas 6 m³ atau setara 25 orang atau lebih harus dilengkapi dengan
bak pemisah lemak.
• Minimal terdiri dari dua ruang.
• Dipasang pada air limbah non toilet yang banyak mengandung lemak.
• Untuk air limbah restoran wajib dilengkapi dengan bak pemisah lemak.
• Dipasang sebelum IPAL.
Perencanaan IPAL Komunal merupakan rencana dalam mengelola limbah secara bersama
(komunal) berdasarkan acuan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16 Tahun
2008 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air
Limbah. Perencanaan meliputi perhitungan debit air limbah, perhitungan elevasi jalan, dan
pengukuran lahan.
LAPORAN AKHIR 2- 18
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
LAPORAN AKHIR 2- 19
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 3 TIPOLOGI LOKASI PERENCANAAN
Secara geografis wilayah Kabupaten Sigi terletak pada koordinat 0º 52’ 16” Lintang
Selatan (LS) hingga 2º 03’ 21” LS dan 119º 38’ 45” Bujur Timur (BT) 120º 21’
24” BT
Kabupaten Sigi meliputi areal seluas 5.196,02 Km² atau sekitar 7,64 % dari total
luas daratan Sulawesi Tengah. Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Sigi
menjadi satu-satunya kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang tidak memiliki
garis pantai.
LAPORAN AKHIR 3- 1
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 3 TIPOLOGI LOKASI PERENCANAAN
Secara administratif, Kabupaten Sigi terbagi menjadi 15 Kecamatan, 156 Desa dan
1 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Secara umum Kabupaten Sigi dapat
ditempuh melalui jalur darat dengan jarak antar ibukota kecamatan dangan ibukota
kabupaten beragam. Ketinggian wilayah Kabupaten Sigi berkisar 32 – 1.350 M,
dimana titik terendah berada di Kantor Camat Dolo (Kota Pulu) dan tertinggi di
Kantor Camat Marawola Barat (Dombu).
LAPORAN AKHIR 3- 2
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 3 TIPOLOGI LOKASI PERENCANAAN
Luas Kabupaten Sigi menurut kecamatan tahun 2021 dapat dilihat pada table
berikut :
3.1.2 Klimatologi
Suhu udara di suatu wilayah anatar lain ditentukan oleh tinggi rendahnya wilayah
tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Dengan kondisi wilayah
yang berada tepat di garis khatulistiwa menjadikan wilayah Kabupaten Sigi
memiliki suhu udara yang cukup panas.
3.1.3 Geologi
Secara geografis dan proses geologi daratan di Provinsi Sulawesi Tengah
khususnya di Kabupaten Sigi terbentuk karena adanya kegiatan tektonik sehingga
LAPORAN AKHIR 3- 3
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 3 TIPOLOGI LOKASI PERENCANAAN
Secara fisiografi daerah Palu terdiri dari pematang timur dan pematang barat,
kedua-duanya berarah utara-selatan dan terpisahkan oleh Lembah Palu. Pematang
barat di dekat Palu hingga 2000 mdpl tingginya, tetapi di Kabupaten Sigi menurun
hingga mendekati elevasi muka laut. Secara umum morfologi di daerah Kabupaten
Sigi dapat dibagi menjadi tiga satuan yaitu : dataran rendah, perbukitan dan
pegunungan. Di bagian dataran rendah menempati wilayah yang sempit di Lembah
Palu. Wilayah perbukitan tersebar di bagian tengah memanjang dengan arah utara-
LAPORAN AKHIR 3- 4
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 3 TIPOLOGI LOKASI PERENCANAAN
selatan dan umumnya berlereng landau hingga curam. Ketinggian berkisar dari 50
mdpl sampai 500 mdpl.
Daerah sekitar Lembah Palu, pada dataran perbukitan ini menempati daerah sempit
antara dataran rendah dan pegunungan, diantaranya di sekitar Bora dan Kulawi.
Wilayah pegunungan menempati sebagian besar Kabupaten Sigi terutama di bagian
selatan. Satuan morfologi daerah ini umumnya berlereng terjal, mempunyai
ketinggian di atas 500 mdpl. Puncak-puncaknya berketinggian antara 1.500 mdpl -
2.250 mdpl. Pola aliran sungai umumnya meranting, setempat menyiku dan sejajar.
Di bagian hulu dan tengah aliran sungai, erosi vertical lebi intensif sehingga
lembahnya berbentuk V sedang di bagian hilir, sungainya berpola meandering
membentuk gosong-gosong pasir pada lembahnya yang berberntuk huruf U. ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Sigi mempunyai daur geologi muda.
3.1.4 Demografi
Berdasarkan data dari BPS tahun 2021 jumlah penduduk Kabupaten Sigi tahun
2020 yaitu sebanyak 257.585 jiwa, yang terbagi atas 132.317 laki-laki dan 125.268
perempuan.
LAPORAN AKHIR 3- 5
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 3 TIPOLOGI LOKASI PERENCANAAN
Data Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2020, dapat dilihat pada table
berikut:
KEPADATAN PENDUDUK
NO KECAMATAN (JIWA/KM)
2010 2020
1. Pipikoro 8 9
2. Kulawi Selatan 20 23
3. Kulawi 13 15
4. Lindu 8 10
5. Nokilalaki 75 77
6. Palolo 44 48
7. Gumbasa 66 76
8. Dolo Selatan 25 29
9. Dolo Barat 112 132
10. Tanambulava 140 170
11. Dolo 571 688
12. Sigi Biromaru 148 201
13. Marawola 543 729
14. Marawola Barat 42 39
15. Kinovaro 135 151
Rata-rata 41 50
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sigi
LAPORAN AKHIR 3- 6
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 3 TIPOLOGI LOKASI PERENCANAAN
LAPORAN AKHIR 3- 7
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 4 KRITERIA PERENCANAAN
KRITERIA PERENCANAAN
a. Kebijaksanaan Pembangunan
Kabupaten Sigi merupakan penanggung jawab pembangunan dan pengelolaan
prasarana pengolahan dan pembuangan air limbah.
b. Sasaran yang hendak dicapai
Yaitu tersedianya sarana pembuangan air limbah domestik individual di 20 (dua
puluh) desa yang tersebar di Kabupaten Sigi.
LAPORAN AKHIR 4- 1
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 4 KRITERIA PERENCANAAN
a. Kondisi lingkungan
Prioritas perencanaan adalah di daerah yang lingkungannya kurang baik,
misalnya penyaluran air limbah yang masih disatukan air hujan pada saluran
terbuka.
c. Keadaan topografi
Salah satu pertimbangan menentukan daerah pelayanan adalah dengan
memanfaatkan perbedaan elevasi di lapangan agar penyaluran air limbah dari
sumber limbah sampai ke lokasi IPAL dapat dilakukan secara gravitasi.
LAPORAN AKHIR 4- 2
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 4 KRITERIA PERENCANAAN
b. Debit Infiltrasi
Aliran ini terjadi karena infiltrasi tanah, air permukaan maupun air hujan ke dalam
saluran air limbah, walaupun hal itu sebenarnya tidak diperkenankan. Tetapi
kenyataannya sambungan pipa tidak selalu tertutup rapat. Ini dapat dikurangi dengan
menggunakan polyvinyl chloride (PVC), karena penyambungnya mudah dibuat dan
pipanya lebih panjang dari pipa vetrified clay. Jika masuknya air tidak dapat dijaga,
diperkirakan inflow air sebesar 20m3/hari untuk pipa vitrified clay dan 10
m3/hariuntuk pipa PVC.
LAPORAN AKHIR 4- 3
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 4 KRITERIA PERENCANAAN
Dengan koefisien infiltrasi air tanah antara (1-3) l/detik/1000 meter panjang pipa,
resapan air tanah ke dalam sistem perhitungan dengan:
Q inf = q inf.L/1000
e. Debit Perencanaan
Debit puncak yang telah ditambah dengan debit infiltrasi digunakan dalam
perencanaan dimensi saluran dan dijabarkan dengan :
= 1,5 . Qr + q inf.L/1000
❖ Sistem Perpipaan
Pada jaringan pengumpul air limbah umumnya terdapat sistem perpipaan:
▪ Pipa Cabang
Untuk mengalirkan limbah dari pipa bangunan ke pipa utama digunakan
pipa cabang yang biasanya terletak di jalan ataupun di tempat tertentu.
▪ Pipa Bangunan
Untuk menghubungkan sistem plumbing ke pipa cabang digunakan pipa
bangunan.
LAPORAN AKHIR 4- 4
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 4 KRITERIA PERENCANAAN
Sistem perpipaan berbentuk bulat umumnya digunakan untuk saluran air limbah,
karena memiliki debit aliran yang relatif konstan pada saluran tertutup. Saluran
dengan bentuk bulat diusulkan dipilih dalam perencanaan sistem pengumpul air
limbah pada studi ini.
LAPORAN AKHIR 4- 5
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 4 KRITERIA PERENCANAAN
▪ Merupakan indikator pencemar dalam air, bila BOD membesar, maka oksigen
terlarut dalam air semakin kecil zat organik yang dapat diuraikan dalam proses
biologis.
▪ Besaran oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat
organik secara biologis dalam air limbah ditunjukkan BOD.
5. Nitrogen
Turunnya oksigen dalam air disebabkan oleh nitrogen, karena proses nitrifikasi dan
denitrifikas oleh bakteri memanfaatkan oksigen, yaitu menguraikan nitrogen yang
biasanya bersenyawa dengan zat organik mernjadi HH3, NO2 dan NO3.
LAPORAN AKHIR 4- 6
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 4 KRITERIA PERENCANAAN
7. Bau
Bau disebabkan oleh adanya dekomposisi zat organik oleh bakteri anaerobik sehingga
menimbulkan gas-gas seperti : H2S, CH4, NH3 dan lain sebagainya.
2. Stream Standard
Yaitu standard kualitas air yang harus dipenuhi oleh badan air penerima sehingga
effluent air limbah yang akan diterima dapat disesuaikan. Di dalam perencanaan ini,
standard baku mutu air limbah yang menjadi rujukan adalah effluent standard yang
ditetapkan oleh Propinsi Sulawesi Tengah atau peraturan yang ada di Kabupaten
Sigi.
LAPORAN AKHIR 4- 7
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 5 ALTERNATIF SISTEM PENGELOLAAN
Konsentrasi masing-masing polutan dalam air limbah sehingga aman untuk dibuang ke
badan air penerima dikurangi dengan cara pengolahan air limbah. Sehingga pengolahan
bukan untuk memurnikan tetapi untuk memperbaiki kualitas.
Sedangkan pengolahan air limbah bertujuan untuk :
1. Mencegah polusi terhadap badan air
2. Menghindari kerusakan-kerusakan lainnya
3. Melindungi kesehatan masyarakat
4. Menghindari gangguan terhadap lingkungan
Selama ini beberapa teknik pengolahan air limbah untuk menyisihkan bahan polutan telah
dicoba dan dikembangkan. Ada tiga metode dalam teknik-teknik pengolahan air limbah
yang telah dikembangkan secara umum yaitu :
1. Pengolahan secara biologi
2. Pengolahan secara fisika
3. Pengolahan secara kimia
Untuk suatu jenis limbah tertentu, ketiga metoda pengolahan tersebut dapat diaplikasikan
sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Penentuan sistem pengolahan air limbah perlu dilakukan pemilihan dengan adanya
beberapa alternatif yang ada.
LAPORAN AKHIR 5- 1
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 5 ALTERNATIF SISTEM PENGELOLAAN
3. Jumlah lumpur
Lumpur atau sludge bertambah sejalan dengan berjalannya proses. Pengolahan
limbah yang baik jumlah atau produksi lumpurnya sedikit. Volume lumpur
akan memakan volume reaktor dan mengurangi waktu tinggal. Pengurasan atau
penanganan lumpur akan menambah biaya operasional.
LAPORAN AKHIR 5- 2
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 5 ALTERNATIF SISTEM PENGELOLAAN
5. Efisiensi IPAL
Kualitas hasil olahan seharusnya memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Semakin tinggi efisiennya, maka kualitas hasil olahannya akan semakin
baik.
6. Kebutuhan lahan
Setiap sistem mempunyai efisiensi yang berbeda-beda. Kebutuhan luas lahan juga
berbeda-beda tergantung kepada waktu tinggal dan efisiensi proses dari masing-
masing sistem.
7. Energi
Pengolahan limbah membutuhkan listrik untuk pompa air baku, sirkulasi, blower,
dan penerangan. Besarnya jumlah pemakaian listrik akan menambah biaya operasi
pengolahan limbah, terlebih lagi adanya kecenderungan naiknya harga listrik.
Oleh karena itu pemakaian listrik perlu dihemat, agar biaya operasional tidak
terlalu besar.
Sedang kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan sistem pengolahan air
limbah adalah:
LAPORAN AKHIR 5- 3
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 5 ALTERNATIF SISTEM PENGELOLAAN
1. Aspek Teknis
Aspek Teknis terdiri dari :
• Segi Konstruksi, yang berhubungan dengan pengadaan bahan dalam
konstruksi, teknis pelaksanaan, adanya tenaga ahli dan penggunaan sumber
daya setempat serta hal-hal lain yang berkaitan.
▪ Segi Operasional dan Pemeliharaan yang menyangkut tersedianya tenaga
ahli, peralatan dan bahan untuk menunjang pengoperasian dan
pemeliharaan instalasi agar efektif.
2. Aspek Ekonomis
Biaya untuk konstruksi, operasional dan pemeliharaan instalasi bangunan air
limbah yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan masyarakat dan
pemerintah daerah setempat.
3. Aspek Lingkungan
Berhubungan dengan kemungkinan adanya gangguan pada masyarakat sekitar
atau gangguan pada keadaan alamiah pada tempat pelimpahan air limbah dan
berhubungan dengan nilai produktivitas tanah tempat lokasi instalasi.
4. Efisiensi Pengolahan
Agar pengolahan air limbah menghasilkan effluent yang dapat memenuhi
standar yang ditentukan, dan air limbah itu dapat di buang ke badan air
penerima atau dimanfaatkan kembali.
5. Program Pelaksanaan
Berhubungan dengan rencana kerja, agar efektif dan sesuai dengan
perkembangan wilayah perencanaan.
LAPORAN AKHIR 5- 4
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 5 ALTERNATIF SISTEM PENGELOLAAN
LAPORAN AKHIR 5- 5
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 5 ALTERNATIF SISTEM PENGELOLAAN
Tabel 5.1
Kriteria Desain Bak Ekualisasi
Parameter Satuan Besaran
Jam 2-4
Wakt Waktu Detensi
Kedalaman bak minimum M 1,5-2
Mixing aerator Kw/m3 0,004-0,008
Free board Feet 3
Kecepatan aliran pipa effluen m/detik 0,6-3
Pengolahan air limbah dengan beban BOD yang tidak terlalu besar, sedangkan proses
biologis anaerobik digunakan untuk pengolahan air limbah dengan beban BOD yang
sangat tinggi menggunakan proses biologis aerobik. Dalam perencanaan ini proses
pengolahan dilakukan secara aerobik, karena nilai BOD untuk keempat lokasi
perencanaan tidak terlalu tinggi.
LAPORAN AKHIR 5- 6
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 5 ALTERNATIF SISTEM PENGELOLAAN
LAPORAN AKHIR 5- 7
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 6 REKOMENDASI
REKOMENDASI
Sistem jaringan penyalur air limbah di Kabupaten Sigi digunakan saluran tertutup,
sedangkan untuk saluran pengumpul air hujan digunakan saluran terbuka. Prinsip
pengaliran didalam penyaluran adalah sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR 6- 1
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 6 REKOMENDASI
1. Tipe Saluran
Tipe saluran yang digunakan sebagai penyalur air limbah adalah saluran
tertutup. Bentuk saluran yang direkomendasikan adalah bentuk bulat.
2. Diameter
Diameter minimum adalah 100 mm. Ketinggian air di dalam pipa harus selalu
= d, dimana pada saat debit puncak d/D berkisar antara 0,6-0,8, sedangkan pada
saat debit minimum, d tidak boleh lebih kecil kedalaman renang (swim depth).
Untuk pipa beton d min = 10 cm dan untuk pipa PVC d min = 7 cm.
3. Kecepatan
Kecepatan aliran di dalam saluran berkisar antara 0,5 m/dt – 0,8 m/dt, agar tidak
terjadi penggerusan maupun pengendapan di dalam pipa.
4. Slope/Kemiringan
Selama masih memungkinkan, slope pipa diambil slope atau kemiringan medan
guna menghemat penggalian maupun pengurugan. Apabila medan datar maka
digunakan slope minimum sebagai berikut :
Tabel 6.1
Hubungan diameter dengan slope
8 0.0040
10 0.0030
12 0.0022
LAPORAN AKHIR 6- 2
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 6 REKOMENDASI
5. Jenis pipa
Untuk mengetahui jenis pipa yang akan digunakan maka harus diketahui :
• Sifat/karakteristik tanah
Jenis pipa yang biasa digunakan untuk mengeluarkan air limbah adalah :
1. Pipa PVC
2 . Pipa tanah liat
3. Pipa DPE
Dalam perencanaan ini digunakan pipa pvc sebagi alternatif pipa penyalur air
limbah.
LAPORAN AKHIR 6- 3
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 6 REKOMENDASI
• Pada saluran lurus, manhole ditempatkan pada jarak tertentu yang ditentukan
oleh diameter saluran, seperti terlihat pada Tabel 6.2
• Disetiap perubahan kemiringan saluran, diameter dan perubahan aliran baik
vertikal maupun horisontal
• Disetiap pertemuan aliran percabangan saluran
• Disetiap pertemuan bangunan-bangunan lain
• Manhole harus dilengkapi dengan ventilasi untuk mengeluarkan gas-gas
yang berbahaya dan korosif, disamping bau yang tidak enak seperti gas H2S
dan mencegah terjadinya tekanan yang berlebihan. Ventilasi dapat berupa
lubang-lubang yang ditutup manhole atau dapat juga berupa katup udara
yang dipasang pada pipa.
Tabel 6.2
Jarak Manhole Menurut Diameter Pipa
150 – 250 25
250 – 500 50
500 – 700 75
>750 100
1. Slope Pipa
Sistem pembuangan harus mengalirkan dengan cepat air limbah yang biasanya
mengandung bahan-bahan padat. Sehingga diperlukan slope yang memenuhi syarat
sesuai debit dan jenis air limbah. Sebagai pedoman umum, kemiringan pipa dapat
dibuat sama atau lebih dari satu per diameter pipanya (dalam mm). Kemiringan
pipa pembuangan gedung dan roil gedung dapat dibuat lebih landai dari pada yang
dinyatakan dalam Tabel 6.3 asal kecepatannya tidak kurang dari 0,6 m/det.
3. Kecepatan Pengaliran
Kecepatan terbaik dalam pipa air limbah antara (0,6 – 1,2) m/det. Apabila
kecepatan terlalu rendah :
LAPORAN AKHIR 6- 5
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 6 REKOMENDASI
Pada saat ini di beberapa desa di Kabupaten SIgi masih belum mempunyai pengolahan air
limbah yang memadai, sehingga diperlukan suatu unit instalasi pengolahan air limbah yang
memenuhi kebutuhan (kapasitas). Sistem instalasi pengolahan limbah yang
direkomendasikan adalah modifikasi septic tank individual. Sistem ini sesuai digunakan
sebagai bangunan instalasi pengolahan limbah di Kabuaten Sigi karena sistem modifikasi
septic tank individual memiliki keunggulan antara lain sederhana, awet dan memiliki
efisiensi yang tinggi. Untuk lokasi IPAL direkomendasikan pada lokasi rumah-rumah yang
belum memiliki bangunan instalasi pengolah limbah.
LAPORAN AKHIR 6- 6
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 7 PERENCANAAN INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
PERENCANAAN INSTALASI
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
7.1. UMUM
Pokok bahasan yang akan dikaji dalam bab ini adalah perhitungan debit yang dihasilkan,
penjelasan proses pengolahan dan penentuan desain. Dalam penentuan desain kegitan yang
dilakukan adalah penentuan ukuran dan volume pada unit-unit sistem, peralatan/material yang
dibutuhkan, dan perhitungan struktur bangunan.
LAPORAN AKHIR 7- 1
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 7 PERENCANAAN INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Usulan program yang diajukan untuk pengolahan air limbah di pemukiman ini
adalah pengadaan Tangki Spetik Individual berukuran 800 Liter berbahan HDPE.
LAPORAN AKHIR 7- 2
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022
BAB 7 PERENCANAAN INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Limbah cair domestik yang dihasilkan dari aktifitas rumah tangga secepatnya
disalurkan kedalam saluran, untuk menghindari masuknya benda-benda tertentu
kedalam saluran air buangan limbah domestik maka saluran dibuat sebagai saluran
tertutup, serta diberikan bak kontrol yang berada diatas screening guna
mengantisipasi apabila terdapat sampah-sampah yang tersangkut pada screen,
LAPORAN AKHIR 7- 3
PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA AIR LIMBAH TAHUN 2022