Anda di halaman 1dari 34

BADAN METEOROLOGI,

KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

PEMBANGUNAN SHELTER
SEISMOGRAF

LOKASI :
DESA TANIMPO, KEC. UNA-UNA
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

METODE PELAKSANAAN

TAHUN ANGGARAN 2022


1. PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan Pembangunan Shelter Seismograf, lokasi Desa Tanimpo, Kec.
Una-Una, Kab. Tojo Una-Una dengan hasil yang sesuai ketentuan dalam spesifikasi teknis
antara lain kualitas dan kuantitas, dan tepat waktu, maka dengan adanya Metode Pelaksanaan
Pekerjaan ini dapat menjadi acuan tercapainya pekerjaan tersebut.
Untuk mencapai hasil tersebut, pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus didukung oleh
sumber daya manusia, peralatan dan bahan-bahan yang berkualitas sesuai spesifikasi teknis
yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Kerja.

2. LINGKUP PEKERJAAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMBERSIHAN

II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR


A. Bangunan Shelter, terdiri :
1. Pekerjaan Galian tanah footplat
2. Pek. Urugan kembali bekas galian tanah Footplat
3. Pek. Urugan pasir bawah Footplat
4. Pek. Galian tanah pondasi batu kali
5. Pek. Urugan kembali bekas galian tanah Batu kali
6. Pek. Urugan pasir bawah Batu kali
7. Pek. Galian tanah Pipa 12"
8. Pek. Urugan pasir Galian Pipa 12"
9. Pek. Urugan Pasir Bawah Lantai Shelter
10. Pek. Urugan tanah Bawah Lantai Shelter
B. Pagar Keliling & Rabat Beton, terdiri :
1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi Batu Kali
2. Pek. Urugan Kembali Bekas Galian Tanah
3. Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi
4. Pek. Urugan Pasir Bawah Cor Rabat
5. Pek. Urugan Tanah bawah Cor Rabat
III. PEKERJAAN PASANGAN, PLESTERAN, DAN LANTAI
A. Bangunan Shelter, terdiri :
1. Pek. Batu Kosong
2. Pek. Pondasi batu kali, 1 Pc : 5 Ps
3. Pek. Dinding Batako Press Uk. 8x20x30, (Rabat Keliling) 1 Pc : 4 ps
4. Pek. Dinding Batako Press Uk. 8x20x30, (Dinding Shelter) 1 Pc : 4 ps
5. Pek. Dinding Batako Press Uk. 8x20x30, (Bak Alat Dalam Shelter) 1 Pc : 4 ps
6. Pek. Plesteran Trasraam Bak Alat & Rabat Keliling, 1 Pc : 3 Ps
7. Pek. Acian Rabat Keliling
8. Pek. Plesteran Dinding 1 Pc : 5 Ps
9. Pek. Plesteran Beton, 1 Pc : 3 Ps
10. Pek. Acian Dinding & Beton
11. Pek. Keramik Dinding 40 x 40, Di Atas Meja Pier
12. Pek. Keramik Lantai 40 x 40 Dalam Shelter
13. Pek. Keramik 40 X 40 Meja Pier
14. Pek. Keramik Plint Keramik, T = 20 cm
15. Pek. Pasang pipa PVC Ø 12''
16. Pek. Lapisan Styrofoam
B. Pagar Keliling & Rabat Beton, terdiri :
1. Pek. Batu Kosong
2. Pek. Pondasi Batu Kali, 1 Pc : 5 Ps
3. Pek. Dinding Batako Press Uk. 8x20x30, (Rabat Keliling) 1 Pc : 4 ps
4. Pek. Plesteran Dinding, Kolom, Sloof, Ring Balok dan Pondasi, 1 Pc : 3 Ps
5. Pek. Acian Dinding, Kolom, Sloof, Ring Balok, & Pondasi
6. Pek. Pagar Besi BRC
7. Pek. Pintu Pagar Besi BRC

IV. PEKERJAAN BETON


1. Pek. Lantai Kerja Foot Plat
2. Pek. Lantai Kerja Bawah Pipa
3. Pek. Cor Beton Bawah Lantai
4. Pek. Cor Beton Rabat Keliling
5. Pek. Foot Plat
6. Pek. Sloof
7. Pek. Kolom Pedestal
8. Pek. Kolom
9. Pek. Plat Beton
10. Pek. Ringbalk
11. Pek. Balok Gantung
12. Pek. Plat Meja Beton
13. Pek. Listplank Beton

V. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN AKSESORIES


1. Pek. Pembuatan Kusen Pintu Kayu Uk. 210 x 100 cm
2. Pek. Pembuatan Daun Pintu Panel
3. Pek. Pembuatan Daun Pintu Besi Plat 3 mm, Terpasang
4. Pek. Pembuatan Daun Pintu Besi Plat 1,5 mm Penutup Bak Uk. 140 x 110,
Terpasang
5. Pek. Pemasangan Engsel Pintu Panel Papan
6. Pek. Pemasangan Kunci Pintu 2 Slaag + Lever Handle
7. Pek. Roster Kayu 20x35

VI. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Pek. Pengecatan Dinding, Kolom & Balok Beton
2. Pek. Pengecatan Kedap Air Beton Plat Dak (Setara Weathershield)
3. Pek. Pengecatan Dinding Pagar & Beton
4. Pek. Pengecatan Pagar BRC & Pintu Pagar

V. PEKERJAAN LISTRIK
1. Pek. Pemasangan Pipa PVC 2” Instalasi Kabel Alat + Aksesoris
2. Pek. Instalasi kabel NYM (2 x 2,5)
3. Pek. Pasang Stop kontak
4. Pek. Pasang Saklar Ganda
5. Pek. Pasang Lampu LED Flat Outbow 15 Watt, Type Kotak
6. Pek. Pasang lampu SL 20 Watt
VI. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pemasangan Pipa Talang Air Shelter + Aksesoris
2. Pek. Pemasangan Lbow PVC 2"
3. Pemasangan Papan Nama Bangunan Shelter
4. Pek. Pembersihan akhir dalam & luar bangunan

3. METODE PELAKSANAAN
Dalam Pembangunan Shelter Seismograf, lokasi Desa Tanimpo, Kec. Una-Una, Kab.
Tojo Una-Una, teknis cara pelaksanaan setiap item pekerjaan diuraikan dalam Metode
Pelaksanaan untuk setiap kegiatan, namun sebelum pekerjaan dimulai dan setelah terbit
SPMK terlebih dahulu berkoordinasi kepada Direksi untuk mendapatkan legalitas atas
posisi bangunan yang akan dibangun, sekaligus menentukan titik patok bangunan Kantor
yang akan dibangun.

I. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PEMBERSIHAN


Pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek. Sebelumnya
segala ijin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan kontraktor telah
memiliki shop drawing. Pekerjaan persiapan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
Metode Pelaksanaan :
a. Membuat papan nama proyek.
b. Menyiapkan kebutuhan air kerja yang dibutuhkan untuk keperluan proyek, hal ini
bisa diperoleh dari sumur atau PDAM terdekat.
c. Menyiapkan jumlah daya yang diperlukan untuk pengoperasian alat-alat yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Selanjutnya adalah Mobilisasi dan Demobilisasi, yaitu mengadakan atau
mendatangkan peralatan, personil dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item
pekerjaan di lapangan, serta mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai
dengan gambar kerja.
e. Seiring Mobilisasi dan Demobilisasi berlangsung, maka yang harus dilaksanakan
adalah pekerjaan pembersihan lokasi dari rumput, sampah ataupun sisa bongkaran
yang nantinya akan dikumpulkan dan dibuang ketempat pembuangan akhir.
f. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, Kemudian melaksanakan
pengukuran dan pemasangan bowplank sesuai dengan titik-titik yang ditentukan
dalam gambar rencana atau atas petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
g. Direksi Keet / Kantor Sementara dibangun untuk tempat kerja lapangan yang
disediakan untuk Direksi serta Konsultan Pengawas serta para pekerja yang
dilengkapi dengan fasilitas air minum berupa tangki air yang cukup memadai sebagai
wadah penyediaan air kerja, kesehatan dan perlengkapan lain yang dibutuhkan.
Kantor direksi dibangun dengan ukuran 4m x 6m, dan dibuat semi permanen.
Kebutuhan lainnya untuk kantor direksi akan konsultasikan kepada Direksi /
Konsultan Pengawas.
h. Membangun gudang yang sesuai dengan kondisi dilapangan, sehingga dapat
menampung dan menyimpan bahan bangunan dan peralatan penunjang lainnya agar
terhindar dari gangguan cuaca.
i. Melaksanakan RK3K dengan menyiapkan peralatan P3K dan alat pelindung diri
seperti rompi, helm, dan alat-alat keselamatan kerja lainnya yang dipandang perlu
selama proses pekerjaan
j. Setelah/sementara pekerjaan lain dilaksanakan, maka kemudian dilakukan
pemagaran pengaman sementara di sekeliling bangunan yang akan di bangun.

II. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR


Pekerjaan tanah dan pasir meliputi pekerjaan galian dan urugan tanah atau pasir.
Metode Pelaksanaan :
a) Pekerjaan Galian
 Melaksanakan pekerjaan ini secara manual atau menggunakan alat berat
sesuai dengan dimensi yang tertera pada gambar atau minimal mencapai
tanah dasar tanah yang keras dan atau sesuai arahan dari Direksi dan
Konsultan Pengawas.
 Pada bagian tanah dasar atau keras yang melebihi dua kali dimensi yang telah
ditentukan, maka dengan meminta persetujuan Direksi untuk merubah
konstruksi dan atau dimensi tanpa mengurangi kekuatan.
 Galian tanah pondasi ini digali dengan elevasi yang telah dijabarkan dan
mendetail pada gambar kerja detail galian tanah pilecap.
 Semua tanah hasil galian dibuang sejauh minimal 1 meter dari tepi lubang
galian.
 Galian tanah yang tidak terpakai diangkat keluar lokasi pekerjaan dengan
menggunakan Dump Truck, agar tidak menggangu saat pekerjaan.
 Galian tanah yang melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar
diperbaiki kembali, dengan mengurug kembali galian tersebut dengan tanah
urug.
 Apabila saat hujan terjadi genangan air pada galian tanah maka harus
dilakukan penyedotan dengan memakai pompa air.
 Pengendalian Mutu di Lapangan
Ditiadakan

 Pengukuran dan Pembayaran


1). Pengukuran

Kuantitas galian akan dihitung berdasarkan volume galian padat, yang diukur
berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan panjang galian.

2). Pembayaran

Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas jenis tertentu yang


ditentukan harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar dibawah dan ditunjukan dalam daftar kuantitas
dan harga dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh
untuk penyediaan tenaga kerja.

Satuan
No. urut Uraian
Pengukuran

1 Galian Tanah Footplat M3


2 Galian tanah pondasi batu kali M3
3 Galian tanah Pipa 12" M3

 Peralatan yang digunakan :


1) Palu/hammer
2) Sekop
3) Cangkul/Cangkul Tanduk
 Rencana Waktu Pelaksanaan :
1) Volume Galian = 29,32 m3
Pekerja = 1,5 x 29,32 = 43,98 OH
Tukang = 0,75 x 29,32 = 21,99 OH
Sehingga apabila pekerjaan Galian dengan Volume 29,32 m3 tersebut
akan dikerjakan selama 10 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 43,98 : 10 = 4,398 dibulatkan 5 Orang
Tukang = 21,99 : 10 = 2,199 dibulatkan 3 Orang

b) Pekerjaan Urugan
 Permukaan tanah dasar atau peninggian muka tanah diperbaiki dengan
timbunan dan dipadatkan dengan cara manual memakai alat tukang batu atau
dengan penurunan akibat berat sendiri.
 Timbunan yang digunakan adalah bahan timbunan yang cukup baik,bebas
dari rumput akar-akar dan lain-lain serta mencapai nilai CBR minimal 4%
rendam.
 Bekas galian tanah diurug disertai dengan pemadatan sampai mencapai
minimal sama dengan keadaan tanah sebelum digali.
 Lapisan ketebalan urugan tanah bekas galian bervariasi maksimal 2.5 m
menyesuaikan dengan permukaan sisi galian tanah serta urugan tanah
dibawah lantai setiap lapis maksimum.
 Ketebalan urugan tanah di bawah lantai bervariasi menyesuaikan kontur
lapangan serta elevasi dari gambar rencana, urugan pasir bawah lantai
maksimal 10 cm dan urugan pasir bawah pondasi maksimal 10 cm dan
kemudian dipadatkan sampai dengan mencapai tingkat kepadatan yang
diinginkan.
 Urugan pasir dibawah pondasi dan bawah lantai dipadatkan dengan
penyiraman air sampai mendapatkan kepadatan yang diinginkan.
 Urugan tanah bawah lantai dipadatkan dengan memakai stamper lapis demi
lapis sampai mencapai kepadatan maksimal yang diinginkan.
 Memakai pasir kali bukan pasir laut yang dalam keadaan bersih dari lumpur
tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.
 Pengendalian Mutu di Lapangan
Direksi Teknik dapat meminta kontraktor untuk melaksanakan test kepadatan
(sand cone) di lapangan yang dipandang perlu untuk menjamin dipatuhinya
Spesifikasi ini
 Pengukuran dan Pembayaran
 Pengukuran
Kuantitas pekerjaan urugan akan dihitung berdasarkan volume urugan padat,
yang diukur berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan tebal
urugan. Kecuali untuk pekerjaan yang disebutkan pada point “d, e dan f” pada
pasal 5.28.1.1, pengukuran tidak dilakukan secara terpisah dan termasuk
bagian dari pekerjaan pemasangan pipa, pemasangan paving blok dan
pembuatan lubang peresapan.
 Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas jenis tertentu yang
ditentukan harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar dibawah ini dan ditunjukan dalam daftar
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi
penuh untuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan dan peralatan.
Satuan
No. urut Uraian
Pengukuran

1 Urugan kembali bekas galian tanah


Footplat
2 Urugan pasir bawah Footplat
3 Urugan kembali bekas galian tanah
M3
Batu kali
4 Urugan pasir bawah Batu kali
5 Urugan pasir Galian Pipa 12"
6 Urugan Pasir Bawah Lantai Shelter
7 Urugan Pasir Bawah Lantai Shelter
8 Urugan Pasir Bawah Pondasi
9 Urugan Pasir Bawah Cor Rabat
10 Urugan Tanah bawah Cor Rabat
 Peralatan yang digunakan :
1) Stamper
2) Sekop
3) Cangkul/Cangkul Tanduk
 Rencana Waktu Pelaksanaan :
1) Volume Urugan Pasir = 10,68 m3
Pekerja = 0,3 x 10,68 = 3,204 OH
Mandor = 0,01 x 10,68 = 0,1068 OH
Sehingga apabila pekerjaan urugan pasir dengan Volume 10,68 m3
tersebut akan dikerjakan selama 2 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 3,204 : 2 = 1,602 dibulatkan 2 Orang
Mandor = 0,1068 : 2 = 0,0534 dibulatkan 1 Orang
2) Volume Urugan Tanah = 31,06 m3
Pekerja = 0,25 x 31,06 = 7,765 OH
Mandor = 0,025 x 31,06 = 0,7765 OH
Sehingga apabila pekerjaan urugan tanah dengan Volume 31,06 m3
tersebut akan dikerjakan selama 3 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 7,765 : 3 = 2,588 dibulatkan 3 Orang
Mandor = 1,07225 : 3 = 0,258 dibulatkan 1 Orang

III. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR


a) Pekerjaan Pasangan Batu Kosong
 Pekerjaan urugan pasir telah selesai dilaksanakan dan telah dinyatakan
diterima oleh Direksi Teknik.
 Semua galian harus selalu bebas air dan Kotraktor harus melengkapi semua
bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau
mengalirkan air, termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air
dan menyediakan dinding cut off.
 Batu-batu harus diletakan sedemikian rupa, sehingga secara keseluruhan
memiliki daya saling mengunci (interlocking) dan stabil. Posisi batu harus
memungkinkan untuk melatakan pasangan batu kali di atasnya dan
memberikan permukaan yang maksimal untuk dilapisi pasta semen guna
pelekatan dengan pasangan di atasnya.
 Pengendalian Mutu di Lapangan
Ditiadakan
 Pengukuran dan Pembayaran
 Pengukuran
 Kuantitas pasangan batu kosong akan dihitung berdasarkan volume, yang
diukur berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan panjang
pasangan.
 Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas jenis tertentu yang
ditentukan harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi
penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1 Pasangan batu kosong M3

 Peralatan yang digunakan :


1) Sekop
2) Cangkul/Cangkul Tanduk
 Rencana Waktu Pelaksanaan :
Volume Pasangan Batu Kosong = 8,27 m3
Pekerja = 0,78 x 8,27 = 6,45 OH
Tukang = 0,39 x 8,27 = 3,225 OH
Kepala Tukang = 0,039 x 8,27 = 0,322 OH
Mandor = 0,039 x 8,27 = 0,322 OH
Sehingga apabila pekerjaan Pasangan Batu Kosong dengan Volume 8,27 m3
tersebut akan dikerjakan selama 2 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 6,45 : 2 = 3,225 dibulatkan 4 Orang
Tukang = 3,225 : 2 = 1,627 dibulatkan 2 Orang
Kepala Tukang = 0,322 : 2 = 0,161 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,322 : 2 = 0,161 dibulatkan 1 Orang

b) Pekerjaan Pasangan Batu Kali


 Pekerjaan pasangan batu kosong telah selesai dilaksanakan dan telah
dinyatakan diterima oleh Direksi Teknik.
 Semua galian harus selalu bebas air dan Kontraktor harus melengkapi semua
bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan tenaga untuk membuang atau
mengalirkan air, termasuk saluran-saluran sementara, pengaliran lintasan air
dan menyediakan dinding cut off.
 Bowplank, peil dan segala titik referensi yang dibutuhkan telah terpasang
dengan baik, sehingga akan menjamin hasil akhir sesuai dengan gambar
rencana.
 Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum
dipasang dan harus diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada tegangan
pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat
dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih
dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya.
Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah batu selesai dipasang.
 Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu muka
harus mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal
minimum 15 cm, kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu
muka harus merata setelah dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu
dengan batu-batu belah yang dipasang di dalamnya dan paling sedikit ada satu
batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter persegi. Pasangan batu muka
harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu inti agar supaya
pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
 Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak
kurang dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan
harus disiar, adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 4 Psr, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi.
 Pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam
melindungi/merawat pekerjaan yang telah selesai, Kontraktor harus
memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
 Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan
yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri di atas pasangan
batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.
 Pengendalian Mutu Di Lapangan
Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.
 Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran
Kuantitas pasangan batu kosong akan dihitung berdasarkan volume, yang diukur
berdasarkan luas penampang rata-rata dikalikan dengan panjang pasangan.
Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan diatas jenis tertentu yang
ditentukan harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran
yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1. Pasangan batu kali M3

 Peralatan yang digunakan :


1) Sekop
2) Beton Molen
3) Sendok Campuran
 Rencana Waktu Pelaksanaan :
Volume Pasangan Batu Kali = 18,02 m3
Pekerja = 1,50 x 18,02 = 27,03 OH
Tukang = 0,75 x 18,02 = 13,515 OH
Kepala Tukang = 0,075 x 18,02 = 1,3515 OH
Mandor = 0,075 x 18,02 = 1,3515 OH
Sehingga apabila pekerjaan Pasangan Batu Kali dengan Volume 18,02 m3
tersebut akan dikerjakan selama 5 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 27,03 : 5 = 5,406 dibulatkan 6 Orang
Tukang = 13,515 : 5 = 2,703 dibulatkan 3 Orang
Kepala Tukang = 1,3515 : 5 = 0,2703 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 1,3515 : 5 = 0,2703 dibulatkan 1 Orang

c) Pekerjaan Pasangan Dinding


Metode Pelaksanaan :
 Pekerjaan dinding batu bata menggunakan ukuran 1/2 batu bata sesuai
petunjuk Direksi.
 Pada saat memulai pasangan batu bata, batu bata direndam dalam air sampai
jenuh, dan batu bata potongan tidak dipakai, kecuali dipasang pada
pertemuan-pertemuan dengan kosen atau kolom.
 Batu bata dikerjakandengan rata dan tegak serta lajur penaikannya diukur
tepat serta dilot.
 Jika tidak diperlihatkan dalam gambar maka setiap lajur pasangan batu bata
diputus sambungan dengan lajur dibawahnya.
 Pola ikatan pasangan batu bata pada seluruh pekerjaan dijaga dengan baik.
 Memasang kolom praktis dengan dimensi, penulangan dan penempatan
sesuai gambar untuk memperkuat pasangan batu bata tersebut.
 Batu bata yang dipasang adalah jenis batu bata yang dengan pembakaran yang
baik, bila diketuk satu dengan lainnya terdengar bunyi nyaring serta bila
dijatuhkan dari ketinggian 1 m batu tidak mudah patah.
 Semen yang dipakai adalah jenis Portland Cement yang sesuai standart SNI
yang dikemas dalam kemasan standart, tidak keras atau berbatu.
 Pasir yang dipakali adalah pasir kali bukan pasir laut yang dalam keadaan
bersih dari lumpur tanah dan tidak mengandung garam atau mineral lainnya.

 Pengendalian Mutu Di Lapangan


Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.

 Pengukuran dan Pembayaran

1). Pengukuran

Kuantitas pasangan bata akan dihitung berdasarkan luasan penampang yang


terpasang, yaitu panjang x tinggi pasangan.
2). Pembayaran

Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan harus


dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar
di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan
bahan, peralatan dan tenaga kerja.

No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1. Pek. Dinding Batako Press Uk. 8x20x30, (Rabat


Keliling) 1 Pc : 4 ps
2. Pek. Dinding Batako Press Uk. 8x20x30, M2
(Dinding Shelter) 1 Pc : 4 ps

3. Pek. Dinding Batako Press Uk. 8x20x30, (Bak


Alat Dalam Shelter) 1 Pc : 4 ps
 Peralatan yang digunakan :
1) Sekop
2) Beton Molen
3) Sendok Campuran
 Rencana Waktu Pelaksanaan :
Volume Dinding Batako Press = 53,26 m2
Pekerja = 0,30 x 53,26 = 15,978 OH
Tukang = 0,10 x 53,26 = 5,326 OH
Kepala Tukang = 0,01 x 53,26 = 0,532 OH
Mandor = 0,015 x 53,26 = 0,798 OH
Sehingga apabila pekerjaan Pasangan Dinding Batako Press dengan Volume
53,26 m2 tersebut akan dikerjakan selama 4 hari, maka jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 15,978 : 4 = 3,994 dibulatkan 3 Orang
Tukang = 5,326 : 4 = 1,331 dibulatkan 1 Orang
Kepala Tukang = 0,532 : 4 = 0,133 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,798 : 4 = 0,199 dibulatkan 1 Orang

d) Pekerjaan Plester dan Acian


Metode Pelaksanaan :
 Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pasangan dinding batu bata selesai,
maka siar-siarnya kemudian dikeruk sedalam 1 cm agar plesteran dapat
melekat dengan bagus serta kuat.
 Semua bidang yang akan diplester disiram dengan air sampai jenuh.
 Tebal plesteran diding ditentukan 10 mm dengan toleransi 15 mm, dikerjakan
dengan lurus dan rata serta bidang-bidang yangretak atau bergelombang
dibongkar untuk diperbaiki kembali.
 Plesteran dinding memakai campuran 1 Pc : 5 Psr.
 Setelah plesteran selesai semua bidang plesteran, dilanjutkandengan
pekerjaan acian menggunakan air semen termasuk bagian beton.
 Pekerjaan acian dilakukan dengan menggunakan peralatan tukang batu.
Bagian permukaan plesteran dibersihkan terlebih dahulu hingga basah,
sehingga mempermudah perekatan acian serta mempermudah proses
pekerjaan.
 Setelah diaci menggunakan peralatan tukang batu (setrika), pada saat acian
dalam kondisi jenuh air (setengah basah), dilakukan penggosokan dengan
menggunakan busa/spoon serta menggunakan kertas semen hingga
permukaannya halus.

 Pengendalian Mutu Di Lapangan


Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.

 Pengukuran dan Pembayaran

1). Pengukuran
Kuantitas plesteran dan acian dihitung berdasarkan luasan bidang yang
terpasang, yaitu panjang x tinggi bidang plesteran/acian.
2). Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan
harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.

No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1. Pek. Plesteran Trasraam Bak Alat & Rabat Keliling, 1 Pc : 3


Ps
2. Pek. Acian Rabat Keliling
3. Pek. Plesteran Dinding 1 Pc : 5 Ps M2
4. Pek. Plesteran Beton, 1 Pc : 3 Ps
5. Pek. Acian Dinding & Beton
6. Pek. Plesteran Dinding, Kolom, Sloof, Ring Balok dan
Pondasi, 1 Pc : 3 Ps
Pek. Acian Dinding, Kolom, Sloof, Ring Balok, & Pondasi
7.

 Peralatan yang digunakan :


1) Sekop
2) Beton Molen
3) Sendok Campuran
 Rencana Waktu Pelaksanaan
Volume Plesteran dan Acian = 342,28 m2
Pekerja = 0,3 x 342,28 = 102,684 OH
Tukang = 0,1 x 342,28 = 34,228 OH
Kepala Tukang = 0,015 x 342,28 = 3,4228 OH
Mandor = 0,015 x 342,28 = 5,1342 OH
Sehingga apabila pekerjaan Plesteran dan acian dengan Volume 342,28 m2
tersebut akan dikerjakan selama 15 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 102,684 : 15 = 6,8456 dibulatkan 7 Orang
Tukang = 34,228 : 15 = 2,2818 dibulatkan 3 Orang
Kepala Tukang = 3,4228 : 15 = 0,2281 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 5,1342 : 15 = 0,3422 dibulatkan 1 Orang

e) Pekerjaan Lantai Keramik


Metode Pelaksanaan :
 Pertama dilakukan pemeriksaan denah lantai dan pola pemasangan keramik.
Sebaiknya dibuat shop drawing untuk mendapatkan gambar pola pemasangan
keramik lantai yang paling efisien untuk menghindari waste material terbuang
yang terlalu banyak akibat ukuran yang tanggung
 Dengan shop drawing kita akan dapat mengetahui secara jelas titik awal
pelaksanaan pekerjaan keramik lantai agar nat keramik bertemu dengan nat
keramik ruangan yang lain dan nat pada dinding jika ada.
 Periksa material keramik yang didatangkan ke lapangan, apakah masih utuh,
sudah sesuai dengan ukuran, warna, motif dan tipenya dengan yang
diinginkan.
 Sebaiknya di atas lantai beton dihamparkan lapisan pasir untuk mencegah
popping up lantai keramik, baru dilakukan screed perata lantai jika
menggunakan adukan mortar/adukan spesi jika menggunakan adukan semen
pasir.
 Pastikan lokasi yang akan dipasang keramik dalam keadaan bersih, screed
sudah kering jika ada, sudah diwaterproofing jika diperlukan, dan tidak ada
instalasi pipa air maupun pipa conduit untuk listrik jika ada.
 Cek adukan pasangan keramik yang digunakan, apakah campuran air sesuai
dengan yang dipersyaratkan, apakah adukan sudah tercampur rata dan
homogeny, dan tidak ada adukan yang menggumpal.
 Buat kepalaan keramik 2 arah dengan bantuan tarikan benang dan
spacer/pembuat jarak nat, cek menggunakan theodolit jika diperlukan
 Adukan spesi digelar pada permukaan yang akan dipasang keramik
menggunakan trowel setiap 1 m2 agar adukan spesi tidak terlanjur kering
sebelum keramik dipasang
 Pasang keramik & diketok dengan palu karet, buang kelebihan adukan yang
keluar menggunakan spon/kain basah secepatnya sebelum kering
 Cek kondisi permukaan keramik lantai untuk memastikan keramik lantai
bebas dari retak atau goresan, serta ketuk permukaan keramik untuk
memastikan tidak ada adukan spesi yang kosong atau kopong
 Dilakukan grouting nat keramik minimum 24 jam setelah selesai pemasangan
keramik, tetapi idealnya grouting dilakukan setelah 1 minggu agar perbaikan
kerusakan keramik dan pengecekan dapat dilakukan terlebih dahulu.

 Pengendalian Mutu di Lapangan


Secara periodik harus dilakukan pemeriksaan kualitas campuran spesie.

 Pengukuran dan Pembayaran

1). Pengukuran
Kuantitas pasangan keramik dihitung berdasarkan luasan bidang yang
terpasang, yaitu panjang x lebar bidang pasangan keramik.
2). Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan
harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan
pembayaran tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan bahan, peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1. Pek. Keramik Dinding 40 x 40 Di Atas Meja Pier M2


2. Pek. Keramik Lantai 40 x 40 Dalam Shelter M2
3. Pek. Keramik 40 X 40 Meja Pier M2
4. Pek. Keramik Plint Keramik T = 20 Cm M’

 Peralatan yang digunakan :


1) Sekop
2) Cangkul
3) Sendok Campuran
4) Palu Karet
 Rencana Waktu Pelaksanaan
Volume Lantai Keramik = 10,28 m2
Pekerja = 0,25 x 10,28 = 2,57 OH
Tukang = 0,125 x 10,28 = 1,285 OH
Kepala Tukang = 0,013 x 10,28 = 0,133 OH
Mandor = 0,013 x 10,28 = 0,133 OH
Sehingga apabila pekerjaan Lantai Keramik dengan Volume 10,28 m2
tersebut akan dikerjakan selama 1 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 2,57 : 1 = 2,57 dibulatkan 3 Orang
Tukang = 1,285 : 1 = 1,285 dibulatkan 2 Orang
Kepala Tukang = 0,133 : 1 = 0,133 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,133 : 1 = 0,133 dibulatkan 1 Orang

IV. PEKERJAAN BETON


Metode Pelaksanaan :
1. Contoh-contoh Material
 Dalam pelaksanaan pengecoran pada Pekerjaan Pembangunan Shelter
Seismograf, lokasi Desa Tanimpo, Kec. Una-Una, Kab. Tojo Una-Una –
Sulawesi Tengah, terlebih dahulu memberikan contoh-contoh material yang
akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.
2. Koordinasi Dengan Pemasangan Instalasi
 Saat pengocoran dimulai, berkoordinasi terlebih dahulu kepada instalatir
tentang pemasangan dan letak-letak instalasi listrik, plumbing dan lain-
lainya.

3. Proporsi
 Saat pelaksanaan pekerjaan beton dimulai terlebih dahulu membuat contoh
campuran untuk menjadi acuan dalam komposisi campuran.
 Adukan campuran yang dibuat harus sesuai syarat-syarat PBI 1987 pasal 4.6
dan 4.7.
 Adukan campuran ini harus mencapai kuat tekan beton K 100 sampai K 250
untuk semua beton bertulang atau sesuai dengan persyaratan dalam BQ.

4. Pembuatan Bekesting, Perakitan Besi Tulangan dan Pengecoran Beton.


 Merakit bekesting sesuai dengan ukuran beton yang direncanakan dalam
gambar.
 Bekesting dibuat dengan menggunakan kayu kelas III, dan untuk
mendapatkan hasil cetakan yang memenuhi syarat pekerjaan bekesting maka
pekerjaan tersebut dikerjakan oleh tukang kayu.
 Bekesting dibuat sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat, gelombang maupun perubahan
bentuk, ukuran, ketinggian serta posisi beton yang dicor.
 Membuat penyangga dengan jarak tertentu untuk mencegah defleksi akibat
berat sendiri bekesting maupun berat beton cor.
 Diantara celah papan bekesting dibuat rapat agar waktu pengocoran tidak
ada air adukan yang lolos.
 Pada saat yang bersamaan pembuatan bekesting, dilaksanakan juga
pekerjaan pembesian.
 Pembesian tulangan beton tersebut menggunakan diameter besi tulangan full
dengan toleransi ukuran diameter 5%, sesuai ketentuan dalam gambar.
 Pengecoran Cor beton nonstruktur memakai mutu beton K-100, serta untuk
pekerjaan struktur beton bertulang menggunakan beton mutu K-175 dan
mutu beton K-250.
 Besi tulangan yang dipakai adalah ukuran besi tulangan Ø 8, 10 & 12 mm
SNI full dan untuk semua besi Pondasi tapak, Kolom, Sloof, balok, ring balk,
dan Plat.
 Disaat yang bersamaan dengan perakitan pembesian, dilakukan pemasangan
besi stek untuk kolom untuk persiapan penyambungan bangunan ke tahap
berikutnya.
 Beton mutu K-100 digunakan pada beberapa bagian item pekerjaan beton.
Seperti lantai kerja.
 Untuk pekerjaan yang menggunakan mutu beton K-250 dipakai pada
Pekerjaan Pondasi Tapak, Kolom, Sloof, Ring Balk dan Plat lantai, dan item
pekerjaan lainnya didalam BQ yang menggunakan mutu beton K-250.
 Namun pada saat sebelum melakukan pekerjaan, dilakukan perhitungan
kembali untuk memastikan volume yang terpakai di lokasi pekerjaan serta
meminta persetujuan serta arahan dari pihak direksi dan konsultan
pengawas.
 Meminta pertimbangan dan persetujuan Direksi jika suatu diameter tidak
terdapat dipasaran untuk diganti dengan diameter besi tulangan yang lain.
 Sebelum pengocoran dilaksanakan, bekesting dibersihkan dari kotoran dan
bahan - bahan lain serta bagian dalam bekesting disiram air.
 Dan untuk pemasangan tahu beton dilakukan pada saat perakitan besi
tulangan selesai dan di pasang di antara bekesting dan rakitan tulangan besi
beton.
 Alat pengecoran (concrete Mixer) dan alat pembawa juga dibersihkan dari
kotoran dan bahan-bahan lain.
 Tulangan dimatikan pada posisinya, serta diperiksa terlebih dahulu dimensi
semua bagian beton sesuai dengan yang tertera pada gambar kerja dan detail.
Jika terdapat ketidak cocokan pada ukuran terlebih dahulu meminta
pertimbangan dari Direksi.
 Menyampaikan terlebih dahulu pemberitahuan tentang rencana pengecoran
2 x 24 jam sebelumnya kepada Konsultan Pengawas agar pemeriksaan dan
persetujuan atas pelaksanaan pengecoran beton dapat diberikan pada
waktunya.
 Campuran beton dijatuhkan dari ketinggian tidak lebih dari 1,50 meter.
 Sesudah pengecoran dimulai, secara bersamaan lapisan-lapisan beton
dipadatkan dengan menggunakan alat vibrator supaya lebih padat dan rata.

5. Penggunaan Bahan Additive.


 Memakai bahan additive disertai percobaan terlebih dahulu dilaboratorium
untuk hasil yang disetujui Direksi.

6. Penyambungan Beton.
 Disebabkan sesuatu hal pengecoran beton diputuskan berhenti sebelum
selesai pengecoran maka sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang
telah mengeras permukaan yang akan disambung dikasarkan dan
dibersihkan serta bekesting dikencangkan kembali, dan penyambungannya
beton tersebut menggunakan air semen atau bonding agent yang disetujui
Direksi.
 Posisi perletakan penyambungan pada balok dan plat lantai dilakukan pada
¼ panjang bentangan, tidak boleh dilakukan pada bagian momen lapangan
dan tumpuan.

7. Pemeliharaan Beton
 Beton yang sudah dicor dijaga pada tempatnya agar selalu lembab dengan
jalan menutup beton dengan karung goni basah atau menyiraminya dengan
air secara rutin, sampai beton berumur satu minggu.
 Beton dijaga umurnya sampai dengan 48 jam dari siraman air hujan deras,
air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.

8. Pembongkaran Bekesting
 Bekesting dibongkar sedemikian rupa untuk menjamin keselamatan penuh
atas struktur-struktur yang dicetak.
 Pembongkaran bekesting dilaksanakan setelah beton bertulang selesai
dilaksamakan bersangkutan mengalami periode pengerasan sebagaimana
diatur dalam PBI 1971, dan sementara itu penyiraman beton selalu
dilaksanakan sesuai poin tersebut di atas.

9. Pengendalian Mutu di Lapangan


1). Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)

Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh


Direksi Pekerjaan, harus dilaksanakan pada setiap takaran beton yang
dihasilkan, dan pengujian harus dianggap belum dikerjakan terkecuali
disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya.

2). Pengujian Kuat Tekan

a. Kontraktor harus melaksanakan tidak kurang dari satu pengujian


kuat tekan untuk setiap 60 meter kubik beton yang dicor dan dalam
segala hal tidak kurang dari satu pengujian untuk setiap mutu beton
dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada
tiap hari pengecoran. Setiap pengujian harus minimum harus
mencakup empat benda uji, yang pertama harus diuji pembe-banan
kuat tekan sesudah 3 hari, yang kedua sesudah 7 hari, yang ketiga
sesudah 14 hari dan yang keempat sesudah 28 hari.
b. Bilamana kuantitas total suatu mutu beton dalam Kontrak melebihi
40 meter kubik dan frekuensi pengujian yang ditetapkan pada butir
(a) di atas hanya menyediakan kurang dari lima pengujian untuk
suatu mutu beton tertentu, maka pengujian harus dilaksanakan
dengan mengambil contoh paling sedikit lima buah dari takaran
yang dipilih secara acak (random).
3). Pengujian Tambahan

Kontraktor harus melaksanakan pengujian tambahan yang diperlukan


untuk menentukan mutu bahan atau campuran atau pekerjaan beton
akhir, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Pengujian tambahan tersebut meliputi :

a. Pengujian yang tidak merusak menggunakan "sclerometer" atau


perangkat penguji lainnya;
b. Pengujian pembebanan struktur atau bagian struktur yang
dipertanyakan;
c. Pengambilan dan pengujian benda uji inti (core) beton;

d. Pengujian lainnya sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

10. Pengukuran dan Pembayaran


1). Pengukuran

Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan beton yang
digunakan dan diterima sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan pada
Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Tidak ada
pengurangan yang akan dilakukan untuk volume yang ditempati oleh
pipa dengan garis tengah kurang dari 20 cm atau oleh benda lainnya
yang tertanam seperti "water stop", baja tulangan, selongsong pipa
(conduit) atau lubang sulingan (weephole).

2). Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang
ditentukan harus dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan ditunjukan dalam daftar
kuantitas dan harga, dan pembayaran tersebut harus merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan dan tenaga
kerja.

No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1. Pekerjaan beton Footplat M3


2. Pekerjaan Lantai Kerja Bawah Pipa M3
3. Cor beton bawah lantai M3
4. Cor beton rabat keliling M3
5. Sloof beton, kolom, ringbalk dan Plat Beton M3
K .250
6. Pekerjaan Meja Beton dan Lisplank M3
11. Peralatan yang digunakan :
1) Sekop
2) Beton Molen
3) Sendok Campuran
4) Cangkul
12. Rencana Waktu Pelaksanaan :
Volume Beton Footplat = 0,44 m3
Pekerja = 1,65 x 0,44 = 0,726 OH
Tukang = 0,275 x 0,44 = 0,121 OH
Kepala Tukang = 0,028 x 0,44 = 0,012 OH
Mandor = 0,083 x 0,44 = 0,037 OH
Sehingga apabila pekerjaan Beton Lantai Kerja dengan Volume 0,44 m3
tersebut akan dikerjakan selama 1 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 0,726 : 1 = 0,726 dibulatkan 1 Orang
Tukang = 0,121 : 1 = 0,121 dibulatkan 1 Orang
Kepala Tukang = 0,012 : 1 = 0,012 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,037 : 1 = 0,037 dibulatkan 1 Orang

Volume Beton Sloof = 0,98 m3


Pekerja = 1,65 x 0,98 = 1,617 OH
Tukang = 0,275 x 0,98 = 0,270 OH
Kepala Tukang = 0,028 x 0,98 = 0,027 OH
Mandor = 0,083 x 0,98 = 0,081 OH
Sehingga apabila pekerjaan Sloof dengan Volume 0,98 m3 tersebut akan
dikerjakan selama 1 hari, maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebagai
berikut :
Pekerja = 1,617 : 1 = 1,617 dibulatkan 2 Orang
Tukang = 0,270: 1 = 0,270 dibulatkan 1 Orang
Kepala Tukang = 0,027 : 1 = 0,027 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,081: 1 = 0,081 dibulatkan 1 Orang
Volume Beton Kolom = 2,15 m3
Pekerja = 1,65 x 2,15 = 3,548 OH
Tukang = 0,275 x 2,15 = 0,591 OH
Kepala Tukang = 0,028 x 2,15 = 0,060 OH
Mandor = 0,083 x 2,15 = 0,178 OH
Sehingga apabila pekerjaan Kolom dengan Volume 2,15 m3 tersebut akan
dikerjakan selama 1 hari, maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebagai
berikut :
Pekerja = 3,548: 1 = 3,548 dibulatkan 4 Orang
Tukang = 0,591: 1 = 0,591 dibulatkan 1 Orang
Kepala Tukang = 0,060 : 1 = 0,060 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,178 : 1 = 0,178 dibulatkan 1 Orang

Volume Beton Balok = 1,64 m3


Pekerja = 1,65 x 1,64 = 2,706 OH
Tukang = 0,275 x 1,64 = 0,451 OH
Kepala Tukang = 0,028 x 1,64 = 0,045 OH
Mandor = 0,083 x 1,64 = 0,136 OH
Sehingga apabila pekerjaan Balok Beton dengan Volume 1,64 m3 tersebut
akan dikerjakan selama 1 hari, maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
sebagai berikut :
Pekerja = 2,706 : 1 = 2,706 dibulatkan 3 Orang
Tukang = 0,451 : 1 = 0,451 dibulatkan 1 Orang
Kepala Tukang = 0,045 : 1 = 0,045 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,136 : 1 = 0,136 dibulatkan 1 Orang

Volume Meja Beton dan Lisplank = 0,36 m3


Pekerja = 1,65 x 0,36 = 0,429 OH
Tukang = 0,275 x 0,36 = 0,071 OH
Kepala Tukang = 0,028 x 0,36 = 0,007 OH
Mandor = 0,083 x 0,36 = 0,021 OH
Sehingga apabila pekerjaan Beton Lantai Kerja dengan Volume 0,36 m3
tersebut akan dikerjakan selama 1 hari, maka jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan sebagai berikut :
Pekerja = 0,429 : 1 = 0,0429 dibulatkan 1 Orang
Tukang = 0,071 : 1 = 0,071 dibulatkan 1 Orang
Kepala Tukang = 0,007 : 1 = 0,007 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,021 : 1 = 0,021 dibulatkan 1 Orang

V. Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Aksesories


 Pemasangan kusen pintu, jendela dan ventilasi dilaksanakan setelah kondisi
bangunan mendekati 80%.
 Pada bagian atas kusen alumunium, sebelumnya telah diletakan balok latei untuk
menampung beban di atas kusen.
 Pekerjan kusen pintu, jendela dan ventilasi aluminium dilakukan dengan
memakai bahan yang sesuai dengan spesifikasi teknis dengan ketebalan dan lebar
yang berkualitas baik.
 Pekerjaan ini dilakukan oleh tukang yang ahli dibidangnya dengan , mengikuti
petunjuk dari Direksi / Konsultan Pengawas.
 Ukuran kusen pintu, jendela dan ventilasi dikerjakan dengan mengikuti petunjuk
yang ada dalam gambar detail pada gambar rencana.
 Lubang dan bekas sambungan kusen pintu, jendela dan ventilasi aluminium
disealent sampai rata serta.
 Pengendalian Mutu Di Lapangan

Pengendalian mutu dilakukan dengan melakukan pengawasan secara periodik


dan terus menerus selama pelaksanaan pekerjaan.

 Pengukuran dan Pembayaran


3). Pengukuran

Pekerjaan Pintu dan Jendela Aluminium diukur sesuai dengan dimensi yang
terpasang yang dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang
ditunjukkan pada Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
4). Pembayaran

Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan harus


dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan
dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1 Pek. Pembuatan Kusen Pintu Kayu Uk. 210 x 100 cm Ls


2 Pek. Pembuatan Daun Pintu Panel Ls
3 Pek. Pembuatan Daun Pintu Besi Plat 3 mm, Terpasang Unit
4 Pek. Pembuatan Daun Pintu Besi Plat 1,5 mm Penutup Bak Uk. 140 x Unit
110, Terpasang
5 Pek. Pemasangan Engsel Pintu Panel Papan Bh
6 Pek. Pemasangan Kunci Pintu 2 Slaag + Lever Handle Bh
7 Pek. Roster Kayu 20x35 Bh

 Peralatan yang digunakan :

1) Bor
2) Gurinda
3) Palu-palu

VI. PEKERJAAN PENGECATAN

Metode Pelaksanaan :
 Bidang dinding tembok baru maupun lama sebelum dicat pada bagian
permukaannya diamplas dengan kertas pasir, dibersihkan dari debu, kotoran, dan
lainnya, sebelum dicat semua permukaan dinding baru dikeringkan.
 Selesai diamplas maka semua bidang permukaan dinding baru diplamur hingga
rata dengan memakai plamur tembok yang merknya ditentukan kemudian oleh
Direksi / Konsultan Pengawas.
 Selanjutnya permukaan dinding yang telah diplamir rata, diamplas dengan kertas
pasir sampai rata halus permukaannya.
 Semua bidang dinding yang adadicat dasar minimal 1 kali dengan campuran air
15% sampai kelihatan rata, baru kemudian dicat penutup 2 kali sampai rata betul
dan permukaan yang masih kasar / belum rata diamplas kembali, baru dicat
penutup.
 Pengecatan ini dilakukan setelah semua pekerjaan pasangan, plesteran, lantai,
beton, kap, atap dan plafond selesai dikerjakan dengan memakai kuas roll, pada
bagian tertentu seperti sudut-sudut tembok atau beton serta les pinggiran dinding
yang sulit dijangkau oleh kuas roll dipakai kuas kayu biasa.
 Cat dinding interior, exterior dan cat beton yang digunakan adalah yang setara
Kualitas II, mengenai warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi / Konsultan
Pengawas.
 Pengendalian Mutu di Lapangan

Personil kontraktor yang diberi tanggung jawab untuk pekerjaan ini selalu
mengawasi penggunaan cat, khususnya pencampuran antara bahan dasar cat dan
thinner.
 Pengukuran dan Pembayaran

1). Pengukuran
Pekerjaan pengecatan, politur dan residu diukur sesuai dengan luasan yang
terpasang yang dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang
ditunjukkan pada Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2). Pembayaran
Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan harus
dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan,
peralatan dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1 Pengecatan Dinding, Kolom & Balok Beton M2


2 Pengecatan Kedap Air Beton Plat Dak M2
3 Pengecatan Dinding Pagar & Beton M2
4 Pengecatan Pagar BRC & Pintu Pagar M2

 Peralatan yang digunakan :

1) Kuas Roll
2) Amplas
3) Scafolding
 Rencana Waktu Pelaksanaan
Volume Pengecatan = 211,21 m2
Pekerja = 0,02 x 211,21 = 4,224 OH
Tukang = 0,063 x 211,21 = 13,306 OH
Kepala Tukang = 0,006 x 211,21 = 1,267 OH
Mandor = 0,003 x 211,21 = 0,633 OH
Sehingga apabila pekerjaan pengecatan dengan Volume 211,21 m2 tersebut
akan dikerjakan selama 2 hari, maka jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
sebagai berikut :
Pekerja = 4,224 : 5 = 0,844 dibulatkan 1 Orang
Tukang = 13,306 : 2 = 2,661 dibulatkan 3 Orang
Kepala Tukang = 1,267 : 2 = 0,253 dibulatkan 1 Orang
Mandor = 0,633 : 2 = 0,126 dibulatkan 1 Orang

VII. PEKERJAAN LISTRIK


Metode Pelaksanaan :
 Pekerjaan instalasi listrik dikerjakan sebelum plafond gypsum 9 mm ditutup dan
plesteran dinding dikerjakan
 Pekerjaan instalasi ini berpedoman pada Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL) 1977 yang diterbitkan yayasan Normalisasi Indonesia.
 Untuk melaksanakan pekerjaan ini ditunjuk Instalasi yang telah memiliki Surat
Pengesahan Instalasi (SPI) dan Surat Ijin Kerja (SIKA) dari PLN setempat.
 Instalasi yang terpasang disesuaikan dengan tegangan yang terpasang diarea
 Penerangan dan stop kontak biasa, saklar tunggal dan saklar double kabel yang
digunakan adalah jenis NYM diameter 2,5 mm dengan pelindung pipa PVC
diameter 5/8” dan dipasang inbouw.
 Semua penyambungan kabel menggunakan terminal box dan diisolasi dengan
isolasi listrik, serta ditempatkan pada kedudukan yang aman.
 Stop kontak dan box sekring lengkap diberi arde dengan memakai kawat BC,
khusus pengtanahan pada box sekring dibagian yang tertanam kedalam tanah
dikerjakan sampai mendapatkan tahanan yang diisyaratkan, serta diberi
pelindung pipa GIP diameter 1/2".
 Pekerjaan instalasi listrik ini dilakukan oleh instalatir yang terdaftar dalam
keanggotaan AKLI dengan mengikuti gambar detail atau menurut petunjuk
Direksi / Konsultan Pengawas.
 Untuk pekerjaan penambahan daya, dilakukan koordinasi dengan pihak PLN
baik pemasangan serta administrasinya.
 Volume pekerjaan sesuai dengan rencana anggaran biaya yang ada.

 Pengendalian Mutu Di Lapangan

Pengendalian mutu dilakukan dengan melakukan pengawasan secara periodik


dan terus menerus selama pelaksanaan pekerjaan.

 Pengukuran dan Pembayaran


1) Pengukuran
Pekerjaan instalasi air bersih diukur sesuai dengan panjang pipa yang terpasang
yang dinyatakan telah diterima sesuai dengan perletakannya yang ditunjukkan
pada Gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

2). Pembayaran

Kuantitas yang diukur sebagaimana disyaratkan di atas yang ditentukan harus


dibayar dengan harga satuan kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah ini dan ditunjukan dalam daftar kuantitas dan harga, dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan bahan, peralatan
dan tenaga kerja.
No. Satuan
Uraian
urut Pengukuran

1 Pek. Pemasangan Pipa PVC 2" Instalasi Kabel Alat + Buah


Aksesoris Buah
2 Pek. Instalasi kabel NYM (2 x 2,5) Buah
3 Pek. Pasang Stop kontak Buah
4 Pek. Pasang Saklar Ganda Buah
5 Pek. Pasang Lampu LED Flat Outbow 15 Watt, Type Titik
Kotak
Titik
6 Pek. Pasang lampu SL 20 Watt Unit

VI. PEKERJAAN AKHIR


a) Biaya Pelaporan + Dokumentasi + As Build Drawing
 Melakukan foto dokumentasi sebelum pelaksanaan 0% dan pada tahap
pelaksanaan 25%, 50%, 75% dan 100%.
 Foto dokumentasi diambil dari posisi yang sama untuk setiap kemajuan
pekerjaan.
 Membuat juga foto dokumentasi setiap bagian pekerjaan yang penting antara
lain penulangan, pondasi, kuda-kuda dan lain sebagainnya.
 Kemudian foto dokumentasi tersebut dimasukkan dalam album diserahkan
kepada Direksi.
 Membuat As build drawing
 Membuat laporan kemajuan pekerjaan sesuai bobot dilapangan masing-masing
volume pekerjaan dari minggu pertama pelaksanaan kerja sampai berakhirnya
masa kerja / kontrak.
b) Pembersihan Akhir
 Diakhir pekerjaan, seluruh ruangan termasuk dinding, lantai dan sebagainya
dibersihkan dari sisa-sisa semen dan kotoran lainnya.
 Lokasi dibersihkan dari sisa-sisa bahan-bahan bangunan, kotoran - kotoran dan
gundukan-gundukan tanah bekas galian diratakan serta bahan-bahan yang tidak
terpakai lagi diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan memakai Dump Truck.

Anda mungkin juga menyukai