Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Lokasi Pekerjaan dan Uraian Kegiatan


Lokasi Pekerjaan di D.I. Engkodik Kec. Mukok
Pekerjaan ini adalah Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. Engkodik Kec. Mukok, dengan uraian kegiatan sebagai berikut :

- PEKERJAAN PENDAHULUAN
- PEK. REHAB BANGUNAN BENDUNG
- PEK. REHAB BANGUNAN SUPLESI
- REHAB BANGUNAN BAGI 1
- REHAB BANGUNAN BAGI SADAP 1
- REHAB BANGUNAN BAGI SADAP 2
- REHAB BANGUNAN BAGI SADAP 3
- REHAB BANGUNAN SADAP 1
- PEK. PEMBUATAN BANGUNAN BAGI SADAP
- PEK. PEMBUATAN SALURAN PASANGAN I
- PEK. PERBAIKAN SALURAN PASANGAN II
- PEK. PERBAIKAN SALURAN PASANGAN III
- PEK. REHAB LANTAI SALURAN PEMBAWA
- PEK. PEMBUATAN BOX CULVERT

2. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


a. Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang digunakan sebagai pedoman adalah jadwal yang telah disesuaikan dengan tanggal
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK )
b. Pelaksanaan pekerjaan selama 90 ( Sembilan Puluh) hari kalender, terhitung dari tanggal mulai kerja sesuai Surat
Perintah Mulai Kerja ( SPMK )

3. Personil
Personil inti yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan adalah :
a. Pelaksana Lapangan
b. Petugas K3

4. Peralatan
Peralatan Utama yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dan disediakan Penyedia :
- Dump Truck
- Gerobak Dorong
- Mesin Pompa air

5. Kantor sementara dan kelengkapannya dilapangan


Kantor dan kelengkapannya disiapkan dalam waktu paling lama 14 ( empat belas ) hari dari tanggal Surat Perintah Mulai
Kerja ( SPMK ) diterbitkan. Yang disiapkan minimal antara lain :
a. Buku Tamu
b. Buku Direksi
c. Balpoint
d. Kalkulator
e. Spidol 12 Warna
f. Gambar Rencana Kerja ( ditempel di dinding )
g. Time Schedjule ( ditempel di Dinding )
h. Gambar Kondisi cuaca tiap hari ( diploting setiap hari )
i. Rencana Mutu Kontrak ( RMK )

6. Jenis pekerjaan :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Papan Nama Proyek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pembuatan JMF
Pengujian Kuat Tekan Beton (per 10 M3 beton )

II. PEK. REHAB BANGUNAN BENDUNG


Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Pembuatan Kisdam
Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan Batu ( 1 : 4)
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )
Pek. Beton Bertulang
Pek. Bekisting
Pengadaan Pintu Air
a. Pintu Ulir
Pek. Pembuatan Rumah Pintu
Mengangkut Dengan Jarak Angkut 500 M
Pek. Tanggul Bendung
a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
b. Pekerjaan Galian Tanah
c. Pekerjaan Pasangan Batu ( 1 : 4 )
d. Pekerjaan Plesteran ( 1 : 2 )
e. Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

III. PEK. REHAB BANGUNAN SUPLESI


Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan Batu ( 1 : 4)
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )
Pek. Rehab Rumah Pintu
Pek. Timbunan Tanah
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M
Pek. Lenning Bangunan Suplesi
a. Pekerjaan Pembersihan Lokasi
b. Pekerjaan Galian Tanah
c. Pekerjaan Pasangan Batu ( 1 : 4 )
d. Pekerjaan Plesteran ( 1 : 2 )
e. Pekerjaan Timbunan Tanah
f. Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

IV. REHAB BANGUNAN BAGI 1


Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )

V. REHAB BANGUNAN BAGI SADAP 1


Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Pasangan Batu ( 1 : 4 )
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )
Pek. Pembuatan Rumah Pintu
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

VI. REHAB BANGUNAN BAGI SADAP 2


Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )
Pek. Perbaikan Pintu Ulir
Pek. Pembuatan Rumah Pintu

VII. REHAB BANGUNAN BAGI SADAP 3


Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Pasangan Batu ( 1 : 4 )
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )
Pek. Perbaikan Pintu Ulir
Pek. Pembuatan Rumah Pintu
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

VIII. REHAB BANGUNAN SADAP 1


Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Pasangan Batu ( 1 : 4 )
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )
Pek. Pengadaan Pintu Sorong (Buat Baru)
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M
IX. PEK. PEMBUATAN BANGUNAN BAGI SADAP
Pek. Pembersihan Lokasi
Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan Batu ( 1 : 4 )
Pek. Plesteran ( 1 : 2 )
Pek. Timbunan Tanah
Pek. Pengadaan Pintu Sorong
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

X. PEK. PEMBUATAN SALURAN PASANGAN I


Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan batu ( 1 : 4 )
Pek. Plasteran ( 1 : 2 )
Pek. Timbunan Tanggul Saluran
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

XI. PEK. PERBAIKAN SALURAN PASANGAN II


Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan batu ( 1 : 4 )
Pek. Plasteran ( 1 : 2 )
Pek. Timbunan Tanggul Saluran
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

XII. PEK. PERBAIKAN SALURAN PASANGAN III


Pek. Galian Tanah
Pek. Pasangan batu ( 1 : 4 )
Pek. Plasteran ( 1 : 2 )
Pek. Timbunan Tanggul Saluran
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

XIII. PEK. REHAB LANTAI SALURAN PEMBAWA


Pek. Pembersihan
Pek. Cor Lantai
Pek. Plasteran ( 1 : 2 )
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

XIV. PEK. PEMBUATAN BOX CULVERT


Pek. Galian Tanah
Pek. Bekisting
Tulangan Besi 8
Cor Beton
Pek. Mengangkut Material Dengan Jarak Angkut 500 M

7. Keperluan tenaga, bahan dan peralatan :


Terdapat pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

8. Rencana Pelaksanaan dilapangan :


A. Pekerjaan Persiapan.
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengadakan persiapan dan melakukan koordinasi dengan pihak
pengelola kegiatan/penanggung jawab kegiatan, konsultan pengawas, kepala desa setempat.
Dari gambar rencana (dokumen kontrak), maka dapat diketahui lokasi pekerjaan, macam pekerjaan apa saja yang
akan dikerjaakan & volume pekerjaan.
1. Penetapan Base Camp
Tetapkan letak base camp, sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Hendaknya diperhatikan juga lingkungan sosial
2. Pekerjaan Pembersihan
Semua daerah disekitar lokasi pekerjaan yang perlu dibersihkan, seperti yang ditentukan oleh Direksi lapangan harus
dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain yang mengganggu harus dibuang kecuali
bangunan jika tidak diperintahkan lain dan disetujui oleh Direksi lapangan.
Pembersihan lokasi pekerjaan dilaksanakan pada saluran yang akan dikerjakan, dilakukan secara manual
menggunakan tenaga setempat. Bilamana ada ganti rugi terhadap tanaman, tumbuhan dan lainnya harus mendapat
persetujuan instansi berwenang, Direksi atau Pengguna Jasa.
3. Pemasangan Bouwplank/Profil
Kemudian dilanjutkan pemasangan bouplank atau profil untuk acuan titik – titik yang akan dikerjakan dengan
memasang benang atau kayu profil yang dimensi ukuran sesuai gambar rencana kerja
Kemudian dilanjutkan pemasangan bouplank atau profil untuk acuan titik – titik yang akan dikerjakan dengan
memasang benang atau kayu profil yang dimensi ukuran sesuai gambar rencana kerja
Melaksanakan pengukuran guna menentukan duga lapangan dan ukuran-ukuran lainnya yang berhubungan dengan
pekerjaan pembangunan ini, serta memasang bouwplank.
4. Pemasangan Papan Nama Proyek
Pembuatan Papan Nama Proyek yang memuat keterangan tentang pekerjaan ini sesuai dengan standar yang
ditetapkan, dan melakukan pemasangan ditempat yang strategis dan mudah terlihat oleh masyarakat umum.
5. Administrasi, Dokumentasi dan Asbuilt Drawings
Persiapan lainnya yaitu menyiapkan administrasi, dokumentasi serta pembuatan asbuilt drawings guna kelancaran
saat pelaksanaan pekerjaan.
* Penggambaran
Semua hasil pengukuran situasi, memanjang, melintang dan buku ukur yang diasistensikan terlebih dahulu
kepada Direksi Lapangan untuk kemudian digambar pada kertas ukuran A3
Dengan skala yang digunakan :
Peta Situasi, Skala 1 : 1.000
Penampang memanjang, skala horizontal 1 : 1.000 dan Vertikal 1 : 100
Penampang melintang, skala horizontal dan vertikal 1 : 100
Gambar situasi, memanjang dan melintang dibuat dalam rangkap tiga.
* Dokumentasi
Untuk Foto dokumentasi dibuat dalam 3 (tiga) tahap yaitu
- Kondisi 0% (eksisting)
- Kondisi 50%
- Kondisi 100%
6. Mobilisasi peralatan, personil dan perlengkapan proyek.

B. Penyelenggaraan SMKK
Penyelenggaraan SMK3 dalam suatu proyek sangat diperlukan untuk meminimalisir kecelakaan dalam suatu proyek.

Adapun dalam hal ini penyelenggaraan SMK3 meliputi :


1. Penyiapan RK3K
2. Sosialisasi dan Promosi K3
3. Alat Pelindung Diri (APD)
4. Asuransi dan Perizinan
5. BPJS Ketenaga Kerjaan dan Kesehatan Kerja
6. Personil K3
7. Fasilitas Sarana Kesehatan
8. Rambu - rambu
9. Lain-lain Terkait Pengendalian Resiko K3
--> Penyelenggaraan SMKK dilaksanakan sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan.

C. Jaminan Mutu (Quality Assurance)


Dalam usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka akan ditunjuk seorang petugas sebagai pengendali mutu,
pengendalian mutu merupakan salah satu langkah untuk pencapaian sasaran akhir perusahaan dalam menyelesaikan
setiap proyek yang ditangani yaitu Biaya Hemat, Mutu Cermat, dan Waktu Tepat. Perusahaan sudah menerapkan
standar pengendalian mutu dalam bagan alir pengendalian mutu.
Proses pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses produksi baik SDM, material,
peralatan, proses, sarana kerja dan subkontraktor :
a. SDM
- Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman sejenis.
- Pengarahan, pembinaan.
- Monitor dan pelaporan.
b. Material
- Pengujian sample bahan.
- Pemilihan sumber material (kuantitas dah kualitas) yang Memadai.
- Pemilihan suplier bahan
- Jadwal kebutuhan material
- Cara penyimpanan
- Cara Handling
- Monitor dan pelaporan

D. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Galian ( Pekerjaan Galian Tanah Biasa Sedalam < 1 m ; Cara Manual )
Galian adalah menggali tanah yang dilakukan secara manual dengan tenaga manusia dan mencakup penyediaan
semua pekerja, peralatan, pembekalan dan material.
- Semua Dimensi galian dikerjakan menurut syarat-syarat yang ditunjukkan pada gambar atau ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
- Pekerjaan galian dimulai setelah mendapat izin dari Direksi Lapangan
- Tanah digali secara manual menggunakan cangkul dan sekop dan alat bantu lainnya dengan dibantu pemasangan
benang agar ada batas dimensi tanah yang akan digali kemudian bekas galian tanah dipadatkan dan diratakan
kembali, tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak longsor
kembali ke lubang galian.
- Galian mencakup pembuangan bahan galian dipinggir saluran atau tempat pembuangan bahan bekas pada
tempat yang telah ditentukan Direksi Lapangan.
- Galian untuk bangunan atau konstruksi lain yang diperlukan, dibuat menurut dimensi dan elevasi rencana
ditentukan
- Semua penggalian memberikan ruang kerja sementara yang diperlukan selama konstruksi
- Lereng, dasar saluran dan bangunan dirapikan sebaik mungkin, yang menurut pendapat Direksi Lapangan dapat
dicapai dengan memakai peralatan yang telah disetujui pemakaiannya oleh Direksi Lapangan.
Bahan yang digunakan :
- Tidak ada bahan yang digunakan
Peralatan penunjang :
- Cangkul
- Sekop
- Gerobak Dorong

2. Timbunan Pasir sebagai Bahan Pengisi


Pekerjaan Timbunan pasir adalah pengurugan dengan pasir sebagai alas bahan pengisi pada pondasi atau lantai atau
sesuai petunjuk Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas yang dilakukan secara manual dengan tenaga manusia.
- Timbunan pasir dilakukan dengan hati-hati dan dilakukan lapis demi lapis dan merata secara keseluruhan pada
bagian yang akan ditimbun
- Pekerjaan timbunan dimulai setelah mendapat izin dari Direksi Lapangan
- Pasir yang dipakai bahan timbunan, diusahakan bersih dari potongan kayu/akar/tunggul yang biasa terdapat
- Timbunan Pasirdibentuk seperti tertera pada gambar rencana diratakan dan dipadatkan diperhitungkan sesuai
dengan gambar rencana.
Bahan yang digunakan :
- Pasir Urug
Peralatan penunjang :
- Cangkul
- Sekop
- Gerobak Dorong

3 Pekerjaan Pasangan Batu ( Pasangan Batu dengan Mortar Jenis PC-PP : Cara Manual )
Pekerjaan Pasangan Batu terdiri dari tembok penahan tanah dinding tegak, dinding sayap, bangunan yang perlu
perbaikan pasangan batu.
a) Persiapan pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, peralatan, personil kerja dan gambar
kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan
- Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
- Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan
pekerjaan (Request For Work).
b) Uraian Pekerjaan
- Setting lokasi dan pemasangan bouwplank
- Pekerjaan akan dilaksanakan setalah pekerjaan galian tanah selesai dilaksanakan
- Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup untuk
memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh (sekurang-kurangnya 3 jam)
- Batu disusun dengan rapi dan rapat, ruang yang ada diantara batu diisi dengan adukan semen secara merata
sehingga masuk kedalam celah-celah dengan sempurna.
- Untuk pembuatan adukan semen dilakukan secara manual
- Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus di pasang sejajar
dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
- Pasangan batu ini dilakukan dengan menggunakan campuran 1 semen : 4 pasir pasang
Bahan yang digunakan :
- Semen (PC)
- Pasir
- Batu Belah 10 - 15 cm
- Air
Peralatan penunjang :
- Peralatan Tukang Semen
- Peralatan Tukang Batu
- Gerobak Dorong

4. Pekerjaan Plesteran
(Pekerjaan Plesteran Tebal 1 cm, dengan mortar jenis PC-PP tipe M ( mutu PP tertentu setara dengan campuran 1
PC:2PP) )
Uraian Pekerjaan
- Pekerjaan plesteran akan dilaksanakan setelah pasangan batu selesai dan atau sedang berlangsung dimana telah
memasuki pertengahan atau akhir dari pekerjaan pasangan batu
- Adukan yang digunakan adalah campuran 1 : 2 dimana terdiri dari komposisi 1 semen dan 2 pasir pasangan
dengan tebal 10 mm
- Sebelum pelaksanaan dimulai maka permukaan yang akan diplester dibersihkan terlebih dahulu baik dari kotoran
lumpur maupun kotoran non organik lainnya kemudian digaruk kasar dengan sikat baja dan dibasahi sampai rata.
Ini bertujuan untuk meningkatkan daya rekat dari pasangan plesteran tersebut.
- Pekerjaan ini akan dikerjakan oleh tukang-tukang yang telah berpengalaman dan akan dikerjakan sesuai dengan
gambar rencana
- Plesteran ini berfungsi agar air tidak merembes atau meresap kepasangan batu.
Bahan yang digunakan :
- Semen (PC)
- Pasir
- Air
Peralatan penunjang :
- Peralatan Tukang Semen
- Gerobak Dorong

5. Timbunan (Timbunan Tanah atau Urugan tanah kembali )


Pekerjaan Timbunan adalah pengurugan dengan tanah galian atau diambil pada lokasi galian disekitar tempat
bangunan atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas yang dilakukan secara manual dengan
tenaga manusia
- Timbunan dilakukan dengan hati-hati dan dilakukan lapis demi lapis dan merata secara keseluruhan pada bagian
yang akan ditimbun
- Pekerjaan timbunan dimulai setelah mendapat izin dari Direksi Lapangan
- Tanah yang dipakai bahan timbunan, diusahakan bersih dari potongan kayu/akar/tunggul yang biasa terdapat
dalam tanah hasil galian
- Timbunan Tanah bagian puncak dibentuk seperti tertera pada gambar rencana diratakan dan dipadatkan
diperhitungkan dengan adanya penyusutan agar sesuai dengan gambar rencana
Bahan yang digunakan :
- Tidak ada bahan yang digunakan
Peralatan penunjang :
- Sekop
- Cangkul
- Gerobak Dorong

6. Bekisting (Acuan Beton)


- Pembuatan acuan beton sesuai dengan gambar rencana dan detail-detailnya yang telah mendapatkan
persetujuan dari Direksi. Tata cara pengecoran tahapan persiapan kerja dan pelaksanaan pengecoran harus
disetujui oleh Direksi
Bekisting terbuat dari papan kayu klas III dan kayu kasau 5/7 cm dengan bentuk atau ukuran sesuai gambar
-
rencana
- Bentuk dan ukuran cetakan sesuai dengan ukuran beton yang diinginkan sebagaimana dalam gambar
- Sebelum proses pengecoran dilaksanakan maka bagian dalam acuan beton diolesi dengan oli atau minyak
bekisting yang memudahkan dalam pembongkaran bekisting nantinya.
- Pelaksanaan ini dilakukan sebelum penyetelan besi tulangan
Bahan yang digunakan :
- Papan bekisting/mal kayu klas III
- Kasau 5/7
- Paku campuran
Peralatan penunjang :
- Peralatan Tukang Kayu
7. Pekerjaan Beton (Manual)
- Campuran menggunakan beton yang ditentukan oleh Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas. Pada pekerjaan
ini menggunakan mutu beton K125 atau K175 yang dikerjakan secara manual dengan tenaga manusia
- Beton tidak akan dicor sebelum semua pekerjaan bekisting selesai dan telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan
Konsultan Pengawas
- Sebelum pengecoran beton semua permukaan pada tempat pengecoran dibersihkan dari air yang menggenang
atau kotoran-kotoran
- Pengecoran beton dilaksanakan sekaligus dan dihindari penghentian pengecoran, kecuali bila sudah
diperhitungkan pada tempat yang aman. Segera setelah beton dituangkan kedalam cetakan adukan dipadatkan
dengan cara pencucukan agar tidak ada rongga udara pada permukaan beton
- Setelah beton cukup umur, buka bekisting beton dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan dan apabila
terjadi kerusakan maka permukaan beton diperbaiki dan diratakan segera
- Bekisting dibongkar ketika mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan
Bahan yang digunakan :
- Semen (PC)
- Batu Pecah (Aggregat kasar)
- Pasir
- Air
Peralatan penunjang :
- Peralatan Tukang Semen
- Peralatan Tukang Batu
- Gerobak Dorong

8. Pekerjaan Pintu Ulir


- Pintu ulir dibuat/ diperbaiki sesuai dengan gambar rencana
- Pekerjaan pintu ulir akan sesuai menurut persyaratan teknis, baik dan kokoh. Tebal Pintu Kayu Pada Yang mana
kayu yang digunakan umumnya memiliki ukuran Tebal ( 80 mm ; 100 mm ; 120 mm) atau sesuai dengan gambar
rencana. Tebal Pintu Plat Baja digunakan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis.
Kayu yang akan digunakan memenuhi persyaratan kekuatan dan kelenturan
- Pekerjaan dimulai setelah mendapat izin dari Direksi Lapangan
- Sebelum pemasangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi. Pintu Ulir yang tidak memenuhi syarat akan
diperbaiki atau diganti
- Setelah pintu ulir terpasang diadakan percobaan, jika terjadi kebocoran maka akan diperbaiki dan sehingga benar-
benar dapat berfungsi dan dioperasikan

9. Pekerjaan Pintu Sorong


- Pintu sorong dibuat atau diperbaiki sesuai dengan gambar rencana
- Pekerjaan pintu sorong harus menurut ketentuan yang ada, memenuhi persyaratan teknis, baik dan kokoh. Pelat
Baja/ Besi Harus mengikuti/ Sesuai SNI 03-6861-2-2002 Spesifikasi bahan bangunan.
- Pekerjaan dimulai setelah mendapat izin dari Direksi Lapangan
- Sebelum pemasangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi. Pintu Sorong yang tidak memenuhi syarat akan
diperbaiki atau diganti
- Setelah pintu sorong terpasang diadakan percobaan, jika terjadi kebocoran maka akan diperbaiki dan sehingga
benar-benar dapat berfungsi dan dioperasikan.
10. Pekerjaan Rumah Pintu
Rumah pintu air pada bangunan air yang biasanya bangunan tersebut ada pemasangan pintu ukir atau ditentukan oleh
Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas
Uraian Pekerjaan
- Pekerjaan Kayu
* Tiang Bangunan Rumah Pintu dari Kayu Klas I ( Belian ) Ukuran 8/8 ketam dengan panjang 3 M’ sebanyak 2
Tiang kecuali ditentukan lain oleh Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas.
* Tinggi Tiang 2 M’ dari permukaan tanah sedangkan tiang yang ditanam sedalam 1 M’ dan dipasang begel dari
paku belian yang diperkuat dengan Beton Cor
* Rangka Kuda-Kuda, rangka atap, sengkang, reng lisplank dari jenis kayu klas II ( mabang ) atau sejenisnya
konstruksi sesuai rencana
- Pekerjaan Besi dan Cat
* Atap Bangunan dari seng gelombang BJLS 0,20 mm dengan perabung dari seng plat BJLS 0,20 mm
* Atap bangunan dan rangka bangunan dicat denga kwalitas yang baik, dengan warna yang ditetapkan oleh
Direksi Lapangan dan Konsultan Pengawas

Pengukuran dan pelaksanaan pekerjaaan konstruksi didasarkan pada jenis dari masing-masing pekerjaan dan apabila tidak
disebutkan dalam metode pelaksanaan ini maka mengacu pada :
A. Standar Nasional Indonesia ( SNI )
B. Rancangan pedoman teknis bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil
1) Pekerjaan Tanah
Dalam pelaksanan konstruksi bendung semua kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada Pd Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis, Pekerjaan yang
Bersifat Umum, Bagian – 1, Pekerjaan Tanah.
2) Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan
Dalam pelaksanan konstruksi bendung semua kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan pengukuran topografi dan pemetaan mengacu pada Pd Konsep Pedoman Penyusunan
Spesifikasi Teknis, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian – 2, Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan.
3) Pekerjaan Penyelidikan Geoteknik
Dalam pelaksanan konstruksi bendung semua kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan penyelidikan geoteknik mengacu pada Pd Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi
Teknis, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian – 3, Pekerjaan Penyelidikan Geoteknik.
4) Pekerjaan Beton
Dalam pelaksanan konstruksi bendung semua kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan beton mengacu pada Pd Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis, Pekerjaan yang
Bersifat Umum, Bagian – 4, Pekerjaan Beton.
5) Pekerjaan Batu Kosong dan Bronjong
Dalam pelaksanan konstruksi bendung semua kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan batu kosong dan bronjong mengacu pada Pd Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi
Teknis, Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian – 5, Pekerjaan Pasangan Batu, Batu Kosong dan Bronjong.
6) Pekerjaan Pemancangan
Dalam pelaksanan konstruksi bendung semua kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran pekerjaan,
pelaksanaan pemancangan mengacu pada Pd Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis, Pekerjaan yang
Bersifat Umum, Bagian – 6, Pekerjaan Pemancangan.
7) Pekerjaan Lain-Lain
Dalam pelaksanan konstruksi bendung semua kegiatan yang berkaitan dengan pengukuran pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan yang bersifat lain-lain; misal : photo dokumentasi, gambar-gambar, perumahan dan lain
yang terekam dalam dokumen kontrak mengacu pada Pd Konsep Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis,
Pekerjaan yang Bersifat Umum, Bagian – 9, Pekerjaan Lain-lain.
C. kriteria perencanaan (KP), atau
D. Standar lainnya yang disetuju.

KPA yang merangkap sebagai PPK


Pengembangan dan pengelolaan sitem irigasi primer
dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya dibawah
1000 ha dalam 1 (satu) daerah Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai