KEGIATAN
Rencana Pembangunan Dan Renovasi Diskominfo
PEKERJAAN
Rehabilitasi Gedung Kantor Diskominfo
PEKERJAAN PERSIAPAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Papan Nama Proyek Ukuran 1,2 x 0,8 m
2. Pekerjaan Administrasi, Dokumentasi, dan Asbuilt Drawing
3. Sewa Scalf Folding
II. PEKERJAAN BONGKARAN
1. Pekerjaan Bongkaran Plafond
2. Pekerjaan Bongkaran Dinding Partisi
3. Pekerjaan Bongkaran Dinding Bata
4. Pekerjaan Bongkaran Lantai Keramik
5. Pekerjaan Bongkaran Plafond Selasar
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
I. PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING
1. Pasangan Bata Merah Campuran 1 PC : 5 PSR
2. Pekerjaan Plesteran Dinding Tebal 15 mm Campuran 1 PC : 5 PSR
3. Pekerjaan Acian
4. Pasang Rangka Diding Partisi Allumunium Alexindo Warna Coklat 3"
5. Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. HPL sek Taco
6. Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. Glasstone
7. Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. Wall Panel Decorative
8. Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. Digital Printing
9. Pekerjaan Backdrop Kisi Kisi Kayu
10. Pekerjaan Pasang Multiplek 9 mmLapis Double HPL(Depan Belakang)
PEKERJAAN FINISHING
I. PEKERJAAN PLAFOND
1. Pekerjaan Plafond Polos Gypsum 9 mm Sek. "Jayaboard" + Rangka Hollow
2. Pekerjaan Plafond Drop Ceiling Gypsum 9 mm Sek. "Jayaboard" + Rangka Hollow
3. Pekerjaan List Plafond Gypsum C.10
4. Pekerjaan List Plafond Gypsum C.7 ( kamar mandi )
5. Pekerjaan Plafond Polos GRC 9 mm + Rangka Hollow untuk Selasar
II. PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan Lantai Parquet
III. PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Dinding Sek. Catylac
2. Pekerjaan Cat Plafond Gypsum dan Plafond GRC Sek. Catylac
3. Pekerjaan Water Proving sek Aquaproof
IV. PEKERJAAN KAMAR MANDI
1. Pekerjaan Keramik Lantai 30 x 30
2. Pekerjaan Dinding Keramik 60 x 30 ( KM/WC )
3. Kloset Duduk Berikut Aksesoris Sek. TOTO
4. Pekerjaan Keran dinding 1/2 Inchi Sek. Onda
5. Pekerjaan Floor Drain stainles Sec San Ei
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pekerjaan Pembersihan Sisa Pekerjaan
2. Pekerjaan Tulisan Diskominfo Kota Bandung + Logo
Pasal 2
Penjelasan RKS dan Gambar
2.1 Kontraktor wajib meneliti semua gambar serta Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantum.
2.2 Bila gambar tidak sesuai dengan RKS, yang berlaku adalah RKS dan setelah disetujui
konsultan pengawas.
2.3 Ukuran
a. Pada dasarnya ukuran utama yang tertera dalam gambar kerja dan gambar pelengkap
meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
b. Ukuran-ukuran yang digunakan semuanya dinyatakan dalam m (meter), cm (centi
meter) kecuali ukuran-ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inci atau mm (mili
meter).
c. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, maka kontraktor wajib meneliti terlebih
dahulu Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar arsitektur maupun gambar-gambar
kerja lainnya yang dimuat dalam dokumen lelang/kontrak, terutama untuk peil,
ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lain.
d. Kontraktor tidak dibenarkan merubah atau mengganti Ukuran-ukuran yang tercantum di
dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan direksi. Segala akibat yang terjadi
adalah tanggung jawab kontraktor dari segi waktu maupun biaya.
e. Khusus ukuran-ukuran dalam gambar arsitektur, pada dasarnya adalah gambar jadi
seperti dalam keadaan selesai.
2.4 Perbedaan Gambar
a. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin kerja,
gambar yang mempunyai skala lebih besar yang berlaku.
b. Bila ada perbedaan antara gambar arsitektur dengan sipil/struktur yang berlaku adalah
gambar kerja struktur mengingat gambar struktur telah dilaksanakan terlebih dahulu.
2.5 Istilah
a. AR : Arsitektur.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan bangunan secara
menyeluruh dari semua disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika.
b. SR : Struktur.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan konstruksi, bahan
konstruksi utama dan spesifikasinya, serta dimensionering beton struktur.
c. M/E : Mekanikal/Elektrikal
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan daya listrik, sistem distribusi.
d. PL : Plumbing.
Mencakup hal-hal yang berhubungan dengan serta sistem instalasi air bersih dan
kotor.
Pasal 3
Standar Rujukan
3.1 Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standar
Konstruksi Indonesia dan peraturan nasional lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan,
antara lain :
a. NI-2 (PBI-1991) : Peraturan Beton Indonesia (1991)
b. PUBI-1992 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia
c. NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
d. NI-4 : Persyaratan cat Indonesia
e. NI-5 PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
f. NI-8 : Peraturan semen Portland Indonesia
g. NI-10 : Bata Merah sebagai Bahan Bangunan
h. PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia
i. PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik
j. SNI 3976 : Standar Tatacara Pengadukan dan pengecoran Beton
k. SNI 3449 : Tatacara Pembuatan Campuran Beton Ringan
Dengan Agregat Ringan.
Pasal 4
Tanggung Jawab Kontraktor
4.1 Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua hasil pekerjaan sesua dengan kontrak
yang telah ditanda tangani.
4.2 Kehadiran direksi selaku wakil dari pemberi tugas untuk melihat, mengawasi, menegur atau
memberi nasihat tidak mengurangi tanggung jawab penu tersebut di atas.
4.3 Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Oleh karena itu, kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan
tersebut dengan kontraktor sendiri.
4.4 Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, kontraktor
wajib memberikan saran-saran perbaikan kepada pemberi tugas melalui direksi. Apabila hal
ini tidak dilakukan, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan yang timbul.
4.5 Kontraktor bertanggung jawab menanggung biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor
dalam melaksanakan pekerjaan.
4.6 Kontraktor harus menjaga keamanan baik material, barang milik proyek, direksi, pihak ketiga
yang ada di lapangan maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.
Apabila terjadi kehilangan atas semua itu, kontraktor harus bertanggung jawab, dan tidak
akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
4.7 Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
4.8 Kontraktor bertanggung jawab bila terjadi kebakaran, dan menanggung segala akibatnya baik
yang berupa barang mmaupun keselamatan jiwa.
4.9 Apabila pekerjaan telah selesai, kontraktor bertanggung jawab atas biaya pengangkutan bahan
bongkaran dan sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi
pekerjaan.
Pasal 5
Kuasa Kontraktor di Lapangan
5.1 Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas semua hasil pekerjaan sesuai dengan kontrak
yang telah ditanda tangani.
Pasal I
PEKERJAAN PERSIAPAN
I. PEKEJAAN PERSIAPAN
A. Pekerjaan persiapan
1. 1.Pemborong harus membersihkan dan membenahi lapangan untuk tempat kerja,
penumpukan bahan-bahan yang akan digunakan, lokasi bagunan untuk direksi keet.
2. Melaksanakan mobilisasi seluruh alat berat dan alat-alat yang digunakan untuk
kelancaran pekerjaan dilokasi.
3. Menyediakan alat-alat kecil, yaitu alat-alat yang digunakan untuk kelancaran pekerjaan
dilokasi.
4. Pemborong harus membuat gudang penyimpanan bahan dan peralatan pekerjaan dan
membuat direksi keet atau kantor lapangan yang dilengkapi dengan peralatan kantor.
B. Pekerjaan Papan Nama Proyek
Ukuran 1,2 x 0,8 m Papan proyek harus sudah ada dan siap pasang pada saat dimulainya
pekerjaan, ukuran 120cm x 80cm, dengan uraian pada papan proyek mengikuti petunjuk
yang diberikan oleh Direksi.
Pasal III
PEKERJAAN ARSITEKTURAL
1.1 Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
1.2 Buat marking jalur-jalur dinding dua sisi setelah dinding dan dibuat tanda posisi kolom
praktis, ring balok, dan lubang kusen.
1.3 Bata merah direndam dulu (sampai gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk
mengurangi penyerapan air.
1.4 Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang
pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 m dengan
menggunakan adukan 1 pc : 5ps untuk pasangan dinding biasa dan 1pc : 3ps untuk
pasangan dinding trasram (komposisi adukan bisa berbeda tergantung dari persyaratan
yang ditetapkan).
1.5 Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke
permukaan bata merah.
1.6 Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai
elevasi yang diinginkan.
1.7 Setelah tinggi pasangan bata merah mencapai 1 m kemudian dilanjutkan dengan cor
beton kolom praktis.
1.8 Periksa kelurusan serta vertikal pasangan bata merah, apabila sudah benar dan sesuai
dengan yang diinginkan maka lanjutkan pemasangan sampai dengan tinggi maksimum
1 m, kemudian periksa lagi kelurusan dan vertikalnya, setelah itu dilanjutkan cor kolom
praktis dan dilanjutkan pemasangan bata merah sampai elevasi yang ditentukan dan cor
kolom praktis sampai elevasi sesuai gambar.
4. Pekerjaan Backdrop
Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. HPL sek Taco
Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. Glasstone
Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. Wall Panel Decorative
Pekerjaan Backdrop Multiplek 9 mm Rangka Hollow 4x4 fin. Digital Printing
Pekerjaan Pasang Multiplek 9 mmLapis Double HPL(Depan Belakang)
Pasal IV
PEKERJAAN FINISHING
I. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan Plafond Polos Gypsum 9 mm Sek. "Jayaboard" + Rangka Hollow
Pekerjaan Plafond Drop Ceiling Gypsum 9 mm Sek. "Jayaboard" + Rangka Hollow
Pekerjaan List Plafond Gypsum C.10
Pekerjaan List Plafond Gypsum C.7 ( kamar mandi )
Pekerjaan Plafond Polos GRC 9 mm + Rangka Hollow untuk Selasar
1.1 Pengukuran spasi pemasangan rangka dan gantungan sesuai dengan spesifikasi teknis
yang dianjurkan.
1.2 Pengukuran tinggi plafond untuk disesuaikan komponen MEP yang akan di pasangkan
diatas plafon.
1.3 Pekerjaan pasang plafond pada plat lantai / balok yang pertama dilakukan pasang
penggantung rangka (tie rod) dengan menggunan paku tembak.
1.4 Bila pemasangan pada bagian top / tanpa plat lantai maka gantungan dibuat pada rangka
atap.
1.5 Mengukur kedataran penggantung diperlukan agar menghasilkan plafond yang tidak
gelombang.
1.6 Dilanjutkan dengan memasang rangka plafond, lakukan juga pengecekan kedataran
posisi rangka dengan waterpass. Rangka hollow tulangan utama menggunakan ukuran
1.1 .Langkah pertama dari pekerjaan instalasi parquet adalah pengukuran dan setting area, hal
ini berfungsi untuk menentukan bentuk susunan parquet. pada tulisan ini saya akan
membahas pemasangan parquet pada ruangan yang berbentuk persegi, dan susunan
parquet akan dibuat menyerupai dengan susunan bata. pertama kita perlu menentukan titik
as dari ruangan dengan menggunakan alat meteran.
1.2 Langkah selanjutnya adalah pelapisan ply foam, ply foam berfungsi untuk menstabilkan
kelembaban pada lantai, selain itu ply foam juga berfungsi untuk menghindari permukaan
lantai yang tidak rata dan bunyi berdecit pada parkit
1.3 selanjutnya mulailah melakukan penyusunan parkit mulai dari sudut ruangan, pada awal
penyusunan pastikan sambungan parkit tepat berada pada center line ruangan, untuk sisi
kanan dan kiri dapat menyesuaikan ukuran ruangan. pemasangan parkit tidaklah sama
dengan pemasangan keramik, hal ini karena pada bagian pinggir parquet terdapat celah
lidah dan ceruk, pada bagian kiri terdapat celah lidah dan pada sisi sebaliknya terdapat
celah ceruk. cara pemasangan nya adalah memasukkan lidah keping yang satu ke ceruk
keping lain nya (mirip seperti memasang puzzle). apabila sulit gunakan alat bantu palu
karet, pastikan tiap join benar" rapat tanpa celah.
1.4 Pemasangan parquet tidak boleh rapat dengan dinding untuk mengantisipasi apabila terjadi
pemuaian parquet tidak akan rusak, oleh karena itu setiap penyusunan gunakan plate gap
pada sisi dinding untuk membuat celah.
1.5 Lakukan pemasangan hingga seluruh ruangan terlapisi oleh parquet.
1.6 untuk menutupi celah pada dinding dan parquet dapat dilakukan pemasangan list atau plint
kayu dengan menggunakan lem kuning.
1.7 setelah selesai, bersihkan ruangan dari sisa kotoran hasil pekerjaan.
Selalu memasang lembaran Twinlite dengan permukaan Ultra Violet (UV) menghadap sinar
matahari. pastikan memperhatikan sisi berlabel pada lembaran sebelum pemasangan.
Mohon pastikan melepas masking film dari produk Twinlite setelah pemasangan untuk
menhindari masking film melekat ke lembaran karena panas matahari.
1. Memotong lembaran menggunakan gunting besi, gergaji, gerinda dengan mata pisau. Tetapi
untuk tahap pemotongan, dianjurkan menggunakan cutter. Baringkan lembaran di permukaan
yang rata dan dengan hati – hati untuk menghindari lembaran tergores saat pemotongan.
2. Lembaran Twinlite dipasang dengan pengencang anti karat dan tahan cuaca untuk tiap
struktur batangnya. Lubang – lubang harus dibor dengan jarak 2 mm dari diameter
pengencang untuk pemuaian terhadap suhu saat siang hari dan pengerutan pada malam hari.
Jumlah penggunaan pengencang harus disesuaikan dengan spesifikasi dari profil yang
dipakai.
3. Menutup ujung lembaran yang terbuka di ujung produk sangatlah penting karena kelembapan
dan debu yang masuk kedalam bisa menjadi masalah.
Tutup ujung atas saluran dengan menggunakan selotip kedap air, dengan ujung bawah saluran
ditutup dengan selotip yang berlubang.
Profil “U” tambahan untuk menutup selotip yang berlubang
Harus dilakukan dengan hati – hati agar tiap sisi bersih dan memperlancar saluran air.
IV. PENGECATAN
Pekerjaan Cat Dinding Sek. Catylac
Pekerjaan Cat Plafond Gypsum dan Plafond GRC Sek. Catylac
Pekerjaan Water Proving sek Aquaproof
1.1 Kontraktor Pelaksana harus mengerok seluruh cat pada permukaan tembok sampai
terlihat acian, kemudian diamplas hingga sisa cat lama terkikis. Hasil pekerjaan
pembersihan ini harus disetujui oleh Owner sebelum pekerjaan pengecatan dimulai.
1.1 Semua persyaratan dan bahan-bahan yang dipasang harus dalam keadaan baru dengan
kualitas yang disyaratkan, sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan telah
mendapat persetujuan dari direksi / pengawas.
1.2 Semua Pipa PVC yang ditanam didalam tanah harus diurug sekelilingnya dengan pasir
setebal ± 60 cm dan dipadatkan, kedalaman pipa 20 sampai 50 cm dan apabila pipa
yersebut melintasi jalan yang dilalui kendaraan maka pipa tersbut harus ditanam
sedalam ± 60 cm .
1.3 Pipa-pipa yang tidak ditanam harus digantung atau di support dengan kuat dengan
memakai besi siku atau pipa lainnya dengan jarak maksimum 150 cm
dan atau seduai dengan kebutuhan dilapangan, gantungan-gaqntungan harus dicat
dengan warna sesuai dengan warna pipa.
1.4 Dalam pemasangan pipa-pipa air bersih dan air kotor , harus mengikuti ketentuan-
ketentuan yang berlaku dari pabrik, dan untuk setiap sambungan/belokan sebelum
dilem harus dibersihkan / diamplas terlebih dahulu.
1.5 Pemborong harus melakukan testing dan comissioning, pembersihan seluruh instalasi
sampai dengan instalasi tersebut dapat berfungsi dengan baik dan diterima dengan baik
oleh direksi/pengawas.
1.6 Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, kontraktor agar meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan.
1.7 Kontraktor agar terlebih dahulu membuat shop drawing lengkap dengan petunjuk dari
Direksi/ Pengawas Lapangan/ MK meliputi gambar denah lokasi, ukuran, bentuk dan
kualitas.
1.8 Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/ MK beserta
persyaratan/ ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui
harus diganti tanpa biaya tambahan.
1.9 Jika dipandang perlu diadakan penukaran/ penggantian bahan, pengganti harus disetujui
Direksi/ Pengawas Lapangan/ MK berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
1.10 Sebelum pamasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai dengan gambar kontrak.
1.11 Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada Direksi/
Pengawas Lapangan/ MK.
1.12 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di satu tempat bila ada kelainan/
perbedaan ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
1.13 Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
1.14 Kontraktor wajib memperbaiki/ mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
Standar produk balok beton ringan aerasi sesuai spesifikasi teknis pabrik dari produk
yang diajukan dengan mutu kelas satu.
Cat Interior
o Sebelum memulai pengecatan, permukaan dinding harus dibersihkan dengan
semprotan air terlebih dahulu agar tidak ada debu-debu beterbangan.
o Permukaan dinding yang akan dicat harus benar-benar sudah kering & rata.
o Semua pekerjaan plesteran atau acian yang cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan
plesteran atau acian dari jenis yang sama hingga diperoleh permukaan yang benar-
benar rata.
o Debu-debu yang menempel pada permukaan yang akan dicat, harus dibersihkan
Cat Eksterior
o Bersihkan permukaan tembok dari sisa acian dan kotoran.
o Semprotkan air yang bertekanan tinggi agar tembok bebas debu.
o Pastikan tembook benar-benar kering (minimal 1 bulan setelah acian) atau bila
protimer menunjukan angka di 16%.
o Berikan pelapis cat eksterior.
o Lapisan berikutnya gunakan Dulux weathershield max.
8. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK 30X30 UNPOLISH
1.1 Sebelum melakukan pemasangan bahan lantai dasar terlebih dahulu dibuat lapisan
dasar/screed, yang terdiri adukan/campuran 1 : 3 : 5.
1.2 Setelah lapisan dasar selesai dibuat sesuai dengan tebal dan elevasi yang tercantum dalam
gambar rencana dan spesifikasi ini, ditunggu kurang lebih 4 hari agar lapisan dasar cukup
keras.
1.3 Sebelum dilakukan pemasangan pelapis lantai, Kontraktor harus mengontrol jangan sampai
lapisan yang akan dipasang keramik atau bahan lainnya jangan sampai pecah/retak.
1.4 Seandainya terjadi pecah/retak harus di perbaiki terlebih dahulu agar permukaannya rata
kembali, baru dilakukan pemasangan sesuai dengan elevasi dan ketentuan yang ada dalam
gambar rencana dan spesifikai ini menurut petunjuk Pengawas.
1.5 Lakukan pekerjaan pengisian nat dengan semen warna.
1.6 Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tukang yang betul-betul akhli dan sudah terbiasa
mengerjakan pekerjaan tersebut, juga Kontraktor harus selalu mengontrol/ mengawasi agar
dapat menghasilkan garis-garis siar dan permukaan lantai yang betul-betul lurus, rata dan
serasi.
9. PEKERJAAN DINDING KERAMIK 60X30
9.1 Sebelum melakukan pemasangan bahan dinding dasar terlebih dahulu dibuat lapisan
dasar/screed, yang terdiri adukan/campuran 1 : 3 : 5.
9.2 Setelah lapisan dasar selesai dibuat sesuai dengan tebal dan elevasi yang tercantum dalam
gambar rencana dan spesifikasi ini, ditunggu kurang lebih 4 hari agar lapisan dasar cukup
keras.
Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail
gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
b. Persyaratan Bahan
Semua material harus memenuhi ukuran, standar, dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing tipe yang dipilih.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran.
Gunakan pipa PVC atau sejenisnya dengan ukuran 3 – 4 Inchi, gunakan kualitas
standar, misalnya Wavin atau GGG.
Menentukan posisi yang telah di tetapkan dalam gambar denah rumah, atau mengubah
posisinya dengan resiko memindahkan atau memasang pipa saluran dan pembuangan
baru.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa harus lebih tinggi, sehingga
saluran cepat mengalir. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi dari lantai
kamar mandi atau keramik.
Pemasangan kloset duduk, kran dan floor drain dapat dilakukan setelah pemasangan
keramik lantai kamar mandi atau sebelumnya.
Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset. Gunakan
adukan pasir dan semen 3 : 1. Susun batu bata dengan rapat pada bagian pinggir atau
dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran lebih kecil dari kloset sebagai
penampung ke arah lubang pipa. Dinding lubang ini harus diplester dengan adukan
semen dan pasir 1 : 2, kemudian diaci agar tidak terjadi rembesan ke pori-pori tanah.
Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset, atau belakang.
Semua arah dapat di gunakan.
Peralatan beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui
Konsultan Pengawas.
Peralatan harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua noda - noda harus dibersihkan sambungan - sambungan pipa, tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.
Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail
gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
b. Persyaratan Bahan
Semua material harus memenuhi ukuran, standar, dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing tipe yang dipilih.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran.
Gunakan pipa PVC atau sejenisnya dengan ukuran 3 – 4 Inchi, gunakan kualitas
standar, misalnya Wavin atau GGG.
Menentukan posisi yang telah di tetapkan dalam gambar denah rumah, atau mengubah
posisinya dengan resiko memindahkan atau memasang pipa saluran dan pembuangan
baru.
Peralatan beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui
Konsultan Pengawas.
Peralatan harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua noda - noda harus dibersihkan sambungan - sambungan pipa, tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.
Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail
gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
b. Persyaratan Bahan
Semua material harus memenuhi ukuran, standar, dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing tipe yang dipilih.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran.
Gunakan pipa PVC atau sejenisnya dengan ukuran 3 – 4 Inchi, gunakan kualitas
standar, misalnya Wavin atau GGG.
Menentukan posisi yang telah di tetapkan dalam gambar denah rumah, atau mengubah
posisinya dengan resiko memindahkan atau memasang pipa saluran dan pembuangan
baru.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa harus lebih tinggi, sehingga
saluran cepat mengalir. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi dari lantai
kamar mandi atau keramik.
Pemasangan kloset duduk, kran dan floor drain dapat dilakukan setelah pemasangan
keramik lantai kamar mandi atau sebelumnya.
Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset. Gunakan
adukan pasir dan semen 3 : 1. Susun batu bata dengan rapat pada bagian pinggir atau
dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran lebih kecil dari kloset sebagai
penampung ke arah lubang pipa. Dinding lubang ini harus diplester dengan adukan
semen dan pasir 1 : 2, kemudian diaci agar tidak terjadi rembesan ke pori-pori tanah.
Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset, atau belakang.
Semua arah dapat di gunakan.
Pasang keramik terlebih dahulu agar terbentuk corak keramik yang baik. Kemudian
letakkan kloset di atasnya menggunakan aci atau adukan 1: 2. Pada bagian pinggir
atau tepi kloset di tutup dengan naad.
d. Alat-alat Sanitari
Pekerjaan ini meliputi pemasangan : Kran dinding, sesuai gambar, terpasang dengan
segala kelengkapannya yang dipakai adalah merk TOTO (sesuai gambar).
Peralatan beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui
Konsultan Pengawas.
Peralatan harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua noda - noda harus dibersihkan sambungan - sambungan pipa, tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.
Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam detail
gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
b. Persyaratan Bahan
Semua material harus memenuhi ukuran, standar, dan mudah didapatkan di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing tipe yang dipilih.
Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Sebagai langkah awal adalah mempersiapkan lubang pengeluaran atau saluran.
Gunakan pipa PVC atau sejenisnya dengan ukuran 3 – 4 Inchi, gunakan kualitas
standar, misalnya Wavin atau GGG.
Menentukan posisi yang telah di tetapkan dalam gambar denah rumah, atau mengubah
posisinya dengan resiko memindahkan atau memasang pipa saluran dan pembuangan
baru.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa harus lebih tinggi, sehingga
saluran cepat mengalir. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi dari lantai
kamar mandi atau keramik.
Pemasangan kloset duduk, kran dan floor drain dapat dilakukan setelah pemasangan
keramik lantai kamar mandi atau sebelumnya.
Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset. Gunakan
adukan pasir dan semen 3 : 1. Susun batu bata dengan rapat pada bagian pinggir atau
dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran lebih kecil dari kloset sebagai
penampung ke arah lubang pipa. Dinding lubang ini harus diplester dengan adukan
semen dan pasir 1 : 2, kemudian diaci agar tidak terjadi rembesan ke pori-pori tanah.
Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset, atau belakang.
Semua arah dapat di gunakan.
Peralatan beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan
baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui
Konsultan Pengawas.
Peralatan harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai gambar,
waterpass. Semua noda - noda harus dibersihkan sambungan - sambungan pipa, tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.
Pasal IX
PEKERJAAN GUDANG DISKOMINFO
1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING
1.1 Kontraktor Pelaksana harus mengerok seluruh cat pada permukaan tembok sampai terlihat
acian, kemudian diamplas hingga sisa cat lama terkikis. Hasil pekerjaan pembersihan ini
harus disetujui oleh Owner sebelum pekerjaan pengecatan dimulai.
1.2 Kontraktor harus memastikan permukaan dinding bata dan permukaan beton benar-benar
kering sebelum dilakukan pekerjaan pengecatan.
1.3 Kemudian sapukan cat dasar pada permukaan tembok. Anda dapat menggunakan roller.
Cukup satu lapis. Biarkan hingga kering sekitar 1-2 jam.
1.4 Gunakan kuas untuk mengecat pinggiran tembok atau lis. Setelah lapisan pertama mengering
(2-3 jam), lanjutkan mengecat lapisan kedua di atas lapisan pertama.
1.5 Semua pekerjaan pengecatan dilakukan dengan cara manual oleh tukang ahli. Pengecatan
dengan alat seperti Kompresor harus dengan persetujuan Owner tanpa adanya penambahan
biaya pelaksanaan.
2. PEKERJAAN PASANGAN GRC
2.1 Sebelum melakukan pemasangan GRC board, terlebih dahulu kita harus memasang rangka
besi galvanized / zincalume metal furring.
2.2 Setelah itu atur kerataan elevasinya/ketinggiannya. Pemasangan sesuai dengan elevasi dan
ketentuan yang ada dalam gambar rencana dan spesifikai ini menurut petunjuk Pengawas.
2.3 Pemasangan gypsumboard T.9mm harus sesuai dengan spesifikasi teknis produk yang
bersangkutan. Selanjutnya pemasangan list plafond gypsum sesuai gambr perencanaan.
2.4 Pekerjaan ini harus dilakukan oleh tukang yang betul-betul akhli dan sudah terbiasa
mengerjakan pekerjaan tersebut, juga Kontraktor harus selalu mengontrol/ mengawasi agar
dapat menghasilkan garis-garis siar dan permukaan lantai yang betul-betul lurus, rata dan
serasi.
3. PEKERJAAN PENGECATAN GRC
Sebelum dilakukan pengecatan, kayu tersebut harus dalam keadaan kering, dan selanjutnya
diampelas sampai halus dan dimeni sampai rata. Setelah itu didempul rata dan halus lalu
diampelas, dilakukan cat dasar, pendempulan dan ampelas akhir, lalu dilakukan pengecatan
dengan mengikuti peraturan pabrik.