BAB I. PENDAHULUAN
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan meliputi :
1. Pengadaan material/bahan bangunan dan peralatan kerja yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
2. Pemeriksaan dan mengamankan daerah pelaksanaan pekerjaan agar
tidak mengganggu aktivitas sekitar lokasi pekerjaan.
3. Melakukan pekerjaan persiapan dan fasilitas sementara sebagai
pendukung aktivitas selama pekerjaan berlangsung.
a. Direksikeet
b. Pagar Pengaman
c. Pembuatan Papan Nama proyek
d. Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan bata ringan, bentuk dan mutu pekerjaan harus
baik dan dilaksanakan oleh Tenaga Kerja atau Tukang yang terampil dalam menata dan
membentuk pasangan dengan baik. Agar pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan kerja sebagai
berikut :
II.3 Sebelum pekerjaan pasangan bata ringan ini mulai dikerjakan terlebih
dahulu dilakukan Pemasangan Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang
batu bata. hal ini bertujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar
rencana.
II.4 Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih
dahulu dilakukan Pemasangan
II.5 Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan agar
bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar rencana.
II.6 Batu - bata yang akan dipasang adalah batu bata yang berkualitas baik , utuh
dan tidak cacat dan memiliki
II.7 ukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk yang ditentukan ( gambar kerja )
dan antara bata yang satu
II.8 dengan batu yang lain akan diberi spesi, metode pemasangan bata dilakukan dengan
arah memanjang mengikuti arah rabat jalan dan dilaukan sistem perlapis.
II.11 penyiapan adukan berupa : lokasi pencampuran spesi, pengayakan pasir sampai
pasir pasang bebas dari
II.12 material over size, debu, tanah atau bahan asing lainnya, penyiapan air, peralatan
dll... batu bata dipasang dengan arah horizontal, untuk pemasangan dengan arah
vertikal (keatas) di usahakan tinggi
II.13 pemasangan tidak lebih dari 50 - 80cm dengan iterval kira-kira pasangan tersebut
kering, barulah dilanjutkan ditasnya, artinya prosedur pemasangan perlapis.
II.14 untuk menjaga ketegakan dan kerataan pasangan, untuk setiap kenaikan satu
bata baik arah vertikal dan
II.15 horizontal haruslah dikontrol dengan watterpas. khusus untuk spesi, volume
pembuatan adonan disesuaikan dengan kecepatan dan kebutuhan tukang batu hal ini
bertujuan agar spesi tetap dalam keadaan baru ( mencegah pengerasan ) hal ini
akan berpenga ruh dalam daya ikat spesi tersebut.
II.16 Setelah ketinggian pasangan tembok transram tercapai akan dilanjutkan dengan
pek. Pemasangan Bata Merah
II.17 untuk dinding tembok dengan campuran 1 pc : 5 Ps. Demikian pula halnya dlm pek.
Ini, tukang batu akan memasang bata merah sesuai dengan aturan. Setelah Pek.
Pengecoran Sloof selesai dikerjakan dilanjutkan dengan Pas. Bata Merah untuk
dinding transram. Batu bata akan disusun oleh tukang batu sesuai aturan, antara
bata satu dengan yan lain akan diberikan spesi sebagai perekat, pemberian spesi.
Pelaksanaan pekerjaan ini akan kami laksanakan terlebih dahulu mengingat setelah
pekerjaan ini akan dilakukan pekerjaan timbunan tanah. Pekerjaan plesteran akan
dilakukan sampai dengan ketebalan yang telah ditentukan dengan campuran spesi 1
pc : 5 Ps atau sesuai dengan dokumen lelang.
SETELAH
PEKERJAAN STRUKTUR
SELESAI
CEK TIDAK
DIREKSI Diperbaiki
YA
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Partisi
Pemasangan Pintu
dan Jendela
Pengecatan
SELESAI
Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan Kolom Beton Bertulang
b. Pekerjaan Balok Beton bertulang
MULA
I
CEK TIDAK
DIREKSI Diperbaiki
YA
Pasangan Tulangan Febrikasi
Inspeksi 1 TIDAK
Diperbaiki
YA
Pasang Bekisting
Inspeksi 2 TIDAK
Diperbaiki
YA
Pengecoran
Bongkar Bekisting
Inspeksi 3 TIDAK
Diperbaiki
YA
Curing
SELESAI
METODE PELAKSANAAN
Tahapan penting dalam pekerjaan beton bertulang
Bekisting
a. Kolom
Bekisting kolom dapat dibuat utuh untuk satu kolom atau dengan cara pengecoran
bertahap.
Bekisting kolom harus tegak lurus keatas, harus diperiksa agar ketegakan dan
kesikuan kolom terjaga.
Hubungan horisontal antara kolom lurus kemudian diikat dengan kaso 5/7 antara
sesama bekisting.
Antara bagian dalam bekisting kolom dengan tulangan terluar dipasang pengganjal
yang diikat pada tulangan tersebut, agar tulangan tidak melekat pada bekisting.
b. Balok
Perancah balok/plat dipasang apabila tanah landasan telah dipadatkan, agar pada
saat dibebani pelaksanaan pengecoran tidak terjadi penurunan atau lendutan.
Kaki perancah dilandasi dengan papan, sehingga menjadikan beban merata pada
tanah dasar perancah.
Perancah diikat satu dengan lainnya dengan reng 2/3 atau bambu.
Setelah perancah kuat, maka pemasangan bekisting balok dapat dilaksanakan.
Pembesian
a. Pembengkokan Besi tulangan
Kontraktor membuat gambar detail pemotongan Besi tulangan dengan berpedoman
kepada gambar-gambar beton yang ada sesuai dengan ketentuan PBI 1989 pasal 7.3 dan
Gambar-gambar detail yang telah disetujui Pengawas.
Besi tulangan dibengkok atau diluruskan dalam keadaan dingin, kecuali apabila
pemasangan diizinkan oleh Pihak pengawas atau Direksi Teknis.
Pembengkokan atau meluruskan Besi tulangan tidak boleh dengan cara-cara yang
merusak Besi tulangan.
b. Pemasangan baja tulang.
Tulangan dipasang menurut pasal 7.4 PBI 1989, sesuai dengan bentuk dan
jarak-jarak yang terdapat pada gambar beton, sedemikian rupa hingga sebelum dan
selama pengecoran letaknya tidak berubah.
Sehubungan dengan ketepatan tebal penutup beton, maka selain dipasang
beton-beton ganjal bila perlu dipasang penahan jarak dari tulangan (korset) dengan jumlah
minimum 4 buah tiap-tiap m cetakan atau lantai kerja.
Pengecoran
a. Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan beton, harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan didalam PBI 1989 pasal 5. 1. s/d 5.6. sebelum
pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan di cor harus dibersihkan dahulu dari segala
kotoran dan material-material yang akan dapat mengurangi kekuatan beton. Bekisting harus
terpasang rapat dan kuat serta tepat, sambungannya harus cukup rapat agar air semen tidak
ekluar pada saat pengecoran.
b. Takaran
Pelaksanaan penakaran campuran beton harus menggunakan perbandingan berat atau
konversi perbandingan volume yang telah diuji sesuai dengan mutu beton yang diharapkan
yang ditunjukkan dengan hasil Laboratorium serta harus disetujui oleh Pengawas atau
Direks.i Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah dan air dan harus
sesuai dengan karakteristik K225.
c. Pengadukan campuran beton
Pengadukan beton harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin pengaduk beton (beton
molen) yang bekerja baik. Pemberhentian pengadukan dilakukan bila adukan sudah
rata/homogen.
d. Pengangkutan campuran beton,
Pengangkutan beton dari molen sampai tempat cetakan harus hati-hati, dapat diprgunakan
ember, talang atau kereta dorong, sedemikian rupa sehingga adukan yang sudah homogen
tidak berubah/terjadi pemisahan bahan.
e. Pemadatan beton
Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang kerikil, adukan
beton yang dituangkan pada cetakan harus dipadatkan sedemikian sehingga padat dan
rata.
Pada pengecoran kolom yang tinggi, maka setiap hari pengecoran tidak boleh lebih
tinggi dari 2 meter. Apabila tidak dapat digunakan vibrator biasa dapat digunakan
moulding vibrator, atau cukup dengan memukul-mukul bekisting dengan palu kayu
sampai terdengar seluruh bagian yang dicor terisi penuh dan padat.
f. Penuangan adukan beton pada bekisting.
Penuangan adukan diusahakan secara terus menerus atau setelah tercapainya bagian
struktural yang diperkenankan
Penuangan pada pengecoran kolom tidak boleh terlalu tinggi, sehingga terjadi
penguraian campuran. Apabila terpaksa dapat dilakukan dengan membuat lobang-
lobang pada bagian tertentu untuk penuangan campuran beton.
Apabila menggunakan Ready Mix, maka diharapkan menggunakan pompa beton
dengan kapasitas yang memenuhi.
g. Penghentian Pengecoran
Penghentian pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang telah disetujui oleh
Pengawas / Direksi Teknis didalam pola rencana pengecoran.
Pembongkaran
o Pada konstruksi beton yang baru dicor harus dijaga terhadap pengaruh pengaruh
panas, getaran dsb. Yang akan dapat mempengaruhi proses pengikatan beton.
o Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu cepat dan atau
tidak merata, dengan cara disiram air atau ditutup karung goni yang dibasahi selama 14
(empat belas) hari.
Perawatan
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai
kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban beban pelaksanaan yang
bekerja padanya. Pembongakaran tersebut harus mendapatkan persetujuan dari para ahli.
Setelah ia memeriksa hasil-hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan
tersebut. Bagian-bagian konstruksi dimana terjadi barang-barang kerikil harus diperbaiki
dengan penuh keahlian.
SETELAH
PEKERJAAN STRUKTUR
SELESAI
CEK TIDAK
DIREKSI Diperbaiki
YA
Plesteran dan Acian Dinding Keramik
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Partisi
Pemasangan Pintu
dan Jendela
Pengecatan
SELESAI
Metode Pelaksanaan
a. Pasangan bata merah dilaksanakan dengan campuran
b. Sebelum dipasang, bata direndam air sampai jenuh kemudian pemasangannya dalam tidak
boleh lebih dari 1,2 m tingginya dan pemasangan sesuai gambar.
c. Semua adukan yang berserakan pada saat pemasangan segera dibersihkan dan dibuang,
pada hari yang sama setelah pasangan selesai semua voeg/siar diantara pasangan batu bata
harus dikeruk sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.
Buat Tiang Kayu/profilan pada kolom-kolom struktur dengan posisi seperti gambar
dibawah ini
Hubungan Skala pada profil yang sama elevasinya diusahakan jarak antara skala setiap
kelipatan 3 Lapis Bata.
Bila Bentang antar kolom > 4 m diusahakan ditengah-tengah bentang tersebut dipasang
kolom Praktis
Pengecoran Kolom Praktis dilaksanakan setiap ketinggian 1 – 1,5 m
Pasangan Bata hanya bisa dilaksanakan setelah kolom Praktis selesai dicor
Kapasitas Produksi :
1. 2 Tukang
17,5 m2 / Hari
2. 1 Kenek
D. Pekerjaan Plesteran Dinding dan Acian
MULA
I
SELESA
I
Alat dan Bahan
Plesteran/roskam
Pasir, semen, air
Metode Pelaksanaan
Basahi permukaan pasangan bata yang akan diplester dengan air sampai basah dan merata
Pasang tarikan benang vertical dan horizontal untuk camplakan kepalaan kemudian cek
tarikan benang
Buat kepalaan vertical jarak 1 m biarkan sampal kepalaan mengeras
Plester diantara kepalaan lalu ratakan dan padakan menggunakan jidar aluminium mak 3
m
Perawatan plester kasar dengan penyiraman selama 3 hari sebelum diaci
Acian dinding plester satu bidan sekalgus pada satu kali pengacian
Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan halus
Metode Pelaksanaan
Tahapan pemasangan yang harus diperhatikan :
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan
kusen, pintu jendela alumunium, kaca, engsel, kunci, penggantung harus diperhatikan
gambar-gambar yang ada dengan kondisi lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola
layout/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail dalam gambar.
2. Pada waktu pemasangan harus melakukan pengukuran kondisi dilapangan
sehingga mendapatkan pengukuran yang tepat.
3. Pemasangan rangka alumunuim dan kaca harus memperhatikan faktor-
faktor akustik ruang sehingga tidak ada kebocoran suara.
4. Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal, sambungan sudut
maupun silang, demikian juga pengkondisian profil-profil alumunium harus dipasang
sempurna.
Pengeboran Dinding
Pemasangan Baut
SELESA
Tahapan Pekerjaan Kusen dan Jendela :
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengajuan seluruh contoh material baja yang akan digunakan kedireksi material hanya
akan diadakan setelah contoh material yang diajukan disetujui direksi lapangan.
b. Mengajukan gambar shop drawing untuk pekerjaan atap
c. Bangun work shop dilokasi proyek atau gunakan lantai dasar bangunan sebagai gudang
atau tempat penyimpanan dan febrikasi baja
d. Pengadaan material, tenaga kerja dan peralatan
e. Posisi perletakan material baja di workshop atau gudang
Pekerjaan ini akan dilaksanakan setelah shop drawing yang diajukan disetujui oleh pihak direksi,
dalam pekerjaan febrikasi ada lima langkah yang harus dilakukan :
a. Pengukuran / penandaan / mal
b. Pemotongan
c. Pengeboran
e. Pengecatan
Pengecatan baik zinchhromate dan finish dilakukan di workshop
Perbaikan pengecatan hanya dilakukan setelah baja terpasang terutama pada
bagian-bagian yang rusak saja
Pekerjaan ini dimulai dengan pemasangan angkur base plate yang tertanam didalam kolom beton,
yang mana pemasangannya dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian kolom selesai dan sebelum
pengecoran dilaksanakan
Pasangan konstruksi baja diatas kolom baru akan dilaksanakan setelah beton mencapai umur min.
21 hari
MU LAI
SELESAI
Pekerjaan Persiapan
Lahan Kerja
Alat Kerja Pekerjaan Marking
Fasilitas Kerja Jalur Pipa
Material yang telah
disetujui
Shop drawing yang Pekerjaan Peralatan
disetujui Outlet telpon
Outlet
Speaker, dll
YA
Pekerjaan Instalasi
Conduit,
PASANG CEILING kabel
Pekerjaan Marking
Titik Lampu
TDK Test Meger
Perbaikan
Kabel
YA
Pekerjaan Pemasangan connection
Lampu connection
Pengetesan TIDAK
Perbaikan
Nyala
YA
connection connection
TEST COMMISSIONINNG
Catatan : SELESAI
Dalam Pekerjaan Bobokan harus koordinasi dengan pekerjaan sipil untuk start
point keramik dinding dan lantai toilet
Secara keseluruhan proyek Pembangunan Gedung Type B SDN LIDAH WETAN II,
III bisa dikerjakan dengan baik apabila dalam pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
tahapan tahapan pelaksanaan pekerjaan mulai dari proses :
1. PERSIAPAN yang mana dalam persiapan ini, pelaksana sudah harus memulai dengan
jadwal/ schedul yang telah diajukan dan disetujui oleh direksi, dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan tersebut segala kegiatan/proses pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada
tahapan - tahapan yang telah diuraikan didalam jadwal tersebut. Adapun hal-hal yang
berkaitan dengan perijinan dan mulainya pelaksanaan pekerjaan harus diselesaikan pada
fase persiapan ini seperti (IMB, dan perijinan yg berkaitan dengan instansi-instansi lain),
untuk persiapan dilapangan jelas dimulai dengan pembersihan lokasi, penataan lokasi
(levelling) sesuai yang dicantumkan dalam gambar rencana yang dilanjutkan denga uitset
(pematokan) atas petunjuk dan saran direksi adapun teknis pelaksanaannya seperti
tersebut di atas, mengadakan mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,guna membuka jalan
untuk material dan peralatan yang dibutuhkan guna kelancaran pekerjaan, pembuatan
Direksi Keet dan gudang sebagai sarana koordinasi pelaksana dan direksi atau teknisi
lapangan guna mengambil solusi permasalahan dilapangan. Sehingga dalam pekerjaan
persiapan agar segala sesuatu baik Sumber daya manusia, Peralatan, Material dan hal hal
yang mendukung proses pelaksanaan pekerjaan inti tersedia atau semua menjadi landasan
awal memulai pekerjaan inti yang baik.