Anda di halaman 1dari 22

METODE PELAKSANAAN

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Metode pelaksanaan ini dibuat untuk teknis pelaksanaan kegiatan PEMBANGUNAN


GERBANG POLITEKNIK NEGERI MADURA

I.2 Lingkup Pekerjaan

I PEKERJAAN POS JAGA SAMPING


1.1 PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1.2. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
1.3. PEKERJAAN PASANGAN PLAFOND
1.4. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1.5. PEKERJAAN SANITAIR
1.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND
1.7. PEKERJAAN PELAPIS DINDING
1.8. FAÇADE
1.9. PEKERJAAN BETON
1.10 PEKERJAAN TANAH
1.11 PEKERJAAN PENERANGAN
II PEKERJAAN POS JAGA SAMPING
1.1 PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1.2. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
1.3. PEKERJAAN PASANGAN PLAFOND
1.4. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1.5. PEKERJAAN SANITAIR
1.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND
1.7. PEKERJAAN PELAPIS DINDING
1.8. FAÇADE
1.9. PEKERJAAN BETON
1.10 PEKERJAAN TANAH
1.11 PEKERJAAN PENERANGAN
III. PEKERJAAN SALURAN
1.1 PEKERJAAN TANAH
1.2 PEKERJAAN PASANGAN

BAB II. METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

II.1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan meliputi :
1. Pengadaan material/bahan bangunan dan peralatan kerja yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
2. Pemeriksaan dan mengamankan daerah pelaksanaan pekerjaan agar
tidak mengganggu aktivitas sekitar lokasi pekerjaan.
3. Melakukan pekerjaan persiapan dan fasilitas sementara sebagai
pendukung aktivitas selama pekerjaan berlangsung.
a. Direksikeet
b. Pagar Pengaman
c. Pembuatan Papan Nama proyek
d. Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja

- Semua aktivitas dilakukan dengan selalu berkoordinasi dengan


Pengawas

II.2 PEKERJAAN POS SAMPING


1.A PEKERJAAN PASANGAN DINDING
Lingkup Pekerjaan :
1 Pasangan dinding bata ringan m² 56,80

Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan bata ringan, bentuk dan mutu pekerjaan harus
baik dan dilaksanakan oleh Tenaga Kerja atau Tukang yang terampil dalam menata dan
membentuk pasangan dengan baik. Agar pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan kerja sebagai
berikut :
II.3  Sebelum pekerjaan pasangan bata ringan ini mulai dikerjakan terlebih
dahulu dilakukan Pemasangan Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang
batu bata. hal ini bertujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar
rencana.

II.4  Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih
dahulu dilakukan Pemasangan
II.5 Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu bata. hal ini bertujuan agar
bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar rencana.

II.6  Batu - bata yang akan dipasang adalah batu bata yang berkualitas baik , utuh
dan tidak cacat dan memiliki
II.7 ukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk yang ditentukan ( gambar kerja )
dan antara bata yang satu
II.8 dengan batu yang lain akan diberi spesi, metode pemasangan bata dilakukan dengan
arah memanjang mengikuti arah rabat jalan dan dilaukan sistem perlapis.

II.9  Pembuatan frofile pasangan/elevasi pasangan

II.10  Penarikan benang mal kerja/pengukuran membentuk profile/pola pasangan


tersebut.  sebelum dipasang batu bata terlebih dahulu direndam kira-kira 2 -
5menit.

II.11  penyiapan adukan berupa : lokasi pencampuran spesi, pengayakan pasir sampai
pasir pasang bebas dari
II.12 material over size, debu, tanah atau bahan asing lainnya, penyiapan air, peralatan
dll...  batu bata dipasang dengan arah horizontal, untuk pemasangan dengan arah
vertikal (keatas) di usahakan tinggi
II.13 pemasangan tidak lebih dari 50 - 80cm dengan iterval kira-kira pasangan tersebut
kering, barulah dilanjutkan ditasnya, artinya prosedur pemasangan perlapis.
II.14  untuk menjaga ketegakan dan kerataan pasangan, untuk setiap kenaikan satu
bata baik arah vertikal dan
II.15 horizontal haruslah dikontrol dengan watterpas. khusus untuk spesi, volume
pembuatan adonan disesuaikan dengan kecepatan dan kebutuhan tukang batu hal ini
bertujuan agar spesi tetap dalam keadaan baru ( mencegah pengerasan ) hal ini
akan berpenga ruh dalam daya ikat spesi tersebut.

II.16  Setelah ketinggian pasangan tembok transram tercapai akan dilanjutkan dengan
pek. Pemasangan Bata Merah
II.17 untuk dinding tembok dengan campuran 1 pc : 5 Ps. Demikian pula halnya dlm pek.
Ini, tukang batu akan memasang bata merah sesuai dengan aturan. Setelah Pek.
Pengecoran Sloof selesai dikerjakan dilanjutkan dengan Pas. Bata Merah untuk
dinding transram. Batu bata akan disusun oleh tukang batu sesuai aturan, antara
bata satu dengan yan lain akan diberikan spesi sebagai perekat, pemberian spesi.
Pelaksanaan pekerjaan ini akan kami laksanakan terlebih dahulu mengingat setelah
pekerjaan ini akan dilakukan pekerjaan timbunan tanah. Pekerjaan plesteran akan
dilakukan sampai dengan ketebalan yang telah ditentukan dengan campuran spesi 1
pc : 5 Ps atau sesuai dengan dokumen lelang.

2 Plesteran dan acian semen instant m² 113,60


3 Benangan sudut m' 95,00
4 Benangan Opening Kusen Pintu & Jendela m' 63,45
5 Kolom praktis 12 x 12 m3 0,26
6 Balok latei 12 x 10 m3 0,06
7 Kolom 20 x 30 m3 1,04

Flow chart Pekerjaan Pasangan Sebagai berikut :

SETELAH
PEKERJAAN STRUKTUR
SELESAI

Pasangan Batu Bata,


Kolom Praktis

CEK TIDAK
DIREKSI Diperbaiki

YA

Plesteran dan Acian Dinding Keramik

Pemasangan Alumunium Pemasangan Plafond

Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Partisi

Pemasangan Pintu
dan Jendela

Pengecatan

SELESAI

1.B PEKERJAAN PELAPIS LANTAI


1 Lantai Keramik Tile. Uk. 30 x 30 (CT-3-P) m² 8,83
2 Lantai Teras Keramik Tile. Uk. 30 x 30 m² 16,25
3 Lantai Keramik Tile. Uk. 20 x 20 (CT-2-UP) m² 2,40

1.C PEKERJAAN PASANGAN PLAFOND


1 Gypsum (GP-1) m² 8,58
2 Calsiboard m² 2,39
3 List Plafond m' 21,63

1.4. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1 Pintu Type M unit 1,00
2 Pintu Type C unit 1,00
3 Jendela Type J-2 unit 1,00
4 Jendela Type J-1 unit 2,00

1.5. PEKERJAAN SANITAIR


1 Kran air set 1,00
2 Kloset Jongkok + accessories set 1,00
3 Floordrain stainless stell bh 1,00
4 soap holder bh 1,00
5 bio septictank bh 1,00
6 sumur resapan bh 1,00
7 Pipa Pembuangan PVC AW Kelas 10kg/cm² dia 89mm/ 3" m' 6,00
8 Pipa Air bersih PVC AW 1/2" m' 40,00

1.6. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND


a. Pengecatan dinding
1 Interior Emulsion (P-1) m² 28,49
2 Exterior Weathershield (P-7) m² 61,10
b. Pengecatan plafond
1 Gypsum (P-1) m² 8,58
2 Calsiboard (P-1) m² 2,40

1.7. PEKERJAAN PELAPIS DINDING


1 Ceramik Tile Ukuran 60 x 60 (CT-3P) Untuk Meja Beton m² 1,93
2 dinding Ceramik Tile Ukuran 20x25 m² 10,63
3 border dinding 5x20 m' 11,79
4 Plin Ceramik tile uk.10 x60 (CT-3 P) m' 11,70

URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME


1.8. FAÇADE
1 Aluminium Composit Panel m² 17,30
2 Pekerjaan Plat Kanopim3 0,97
3 Plafond Ekspose Kanopi m² 9,70
4 Benangan sudut m' 35,00
5 Pekerjaan Plat Atap m3 2,28
6 Waterproofing atap m² 22,80
7 Huruf pos jaga stainless steel t 15cm bh 22,00
8 logo POLTERA stainlees steel + finishing cat duco bh 1,00

1.9. PEKERJAAN BETON


1 Pekerjaan beton strouss Ø 30cm m3 2,54
2 Pekerjaan pile cap m3 2,70
3 Pekerjaan kolom beton untuk teras m3 0,66
4 Acian kolom teras m² 9,74
5 Pekerjaan sloof 15/20 m3 0,80
6 Pekerjaan plat lantai tebal 10 cm m3 2,63
7 Pekerjaan balok uk 20x40 m3 1,07
8 Pekerjaan ringbalk uk 15x20 m3 0,19
9 Pekerjaan plat untuk meja beton m3 0,16

1,10 PEKERJAAN TANAH


1 pekerjaan galian tanahm3 14,84
2 pekerjaan bor strouss Ø 30cmm' 36,00
3 pekerjaan urugan tanah m3 7,42
4 pekerjaan urugan sirtu bawah lantai m3 5,25
5 pekerjaan rollag bata m3 0,29

1,11 PEKERJAAN PENERANGAN


1 DL - Rd 175 Horiz. Prs - PLC 18 watt bh 1,00
2 DL - Rd 100 e27 - Genie 14watt bh 2,00
3 stopkontak bh 1,00
4 saklar tunggal bh 1,00
5 saklar ganda bh 1,00
6 instalasi penerangan titik 3,00
7 instalasi stopkontak titik 1,00

II.18 PEKERJAAN BETON

Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan Kolom Beton Bertulang
b. Pekerjaan Balok Beton bertulang

Flow chart Pekerjaan sloof, kolom, Balok :

MULA
I

Persiapan Bekisting Survey Persiapan Pembesian


Shop Drawing

CEK TIDAK
DIREKSI Diperbaiki

YA
Pasangan Tulangan Febrikasi

Inspeksi 1 TIDAK
Diperbaiki

YA

Pasang Bekisting

Inspeksi 2 TIDAK
Diperbaiki

YA

Pengecoran

Bongkar Bekisting

Inspeksi 3 TIDAK
Diperbaiki

YA

Curing

SELESAI
METODE PELAKSANAAN
Tahapan penting dalam pekerjaan beton bertulang
Bekisting
a. Kolom
 Bekisting kolom dapat dibuat utuh untuk satu kolom atau dengan cara pengecoran
bertahap.
 Bekisting kolom harus tegak lurus keatas, harus diperiksa agar ketegakan dan
kesikuan kolom terjaga.
 Hubungan horisontal antara kolom lurus kemudian diikat dengan kaso 5/7 antara
sesama bekisting.
 Antara bagian dalam bekisting kolom dengan tulangan terluar dipasang pengganjal
yang diikat pada tulangan tersebut, agar tulangan tidak melekat pada bekisting.

b. Balok
 Perancah balok/plat dipasang apabila tanah landasan telah dipadatkan, agar pada
saat dibebani pelaksanaan pengecoran tidak terjadi penurunan atau lendutan.
 Kaki perancah dilandasi dengan papan, sehingga menjadikan beban merata pada
tanah dasar perancah.
 Perancah diikat satu dengan lainnya dengan reng 2/3 atau bambu.
 Setelah perancah kuat, maka pemasangan bekisting balok dapat dilaksanakan.
Pembesian
a. Pembengkokan Besi tulangan
Kontraktor membuat gambar detail pemotongan Besi tulangan dengan berpedoman
kepada gambar-gambar beton yang ada sesuai dengan ketentuan PBI 1989 pasal 7.3 dan
Gambar-gambar detail yang telah disetujui Pengawas.
Besi tulangan dibengkok atau diluruskan dalam keadaan dingin, kecuali apabila
pemasangan diizinkan oleh Pihak pengawas atau Direksi Teknis.
Pembengkokan atau meluruskan Besi tulangan tidak boleh dengan cara-cara yang
merusak Besi tulangan.
b. Pemasangan baja tulang.
Tulangan dipasang menurut pasal 7.4 PBI 1989, sesuai dengan bentuk dan
jarak-jarak yang terdapat pada gambar beton, sedemikian rupa hingga sebelum dan
selama pengecoran letaknya tidak berubah.
Sehubungan dengan ketepatan tebal penutup beton, maka selain dipasang
beton-beton ganjal bila perlu dipasang penahan jarak dari tulangan (korset) dengan jumlah
minimum 4 buah tiap-tiap m cetakan atau lantai kerja.

Pengecoran
a. Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan beton, harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan didalam PBI 1989 pasal 5. 1. s/d 5.6. sebelum
pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan di cor harus dibersihkan dahulu dari segala
kotoran dan material-material yang akan dapat mengurangi kekuatan beton. Bekisting harus
terpasang rapat dan kuat serta tepat, sambungannya harus cukup rapat agar air semen tidak
ekluar pada saat pengecoran.
b. Takaran
Pelaksanaan penakaran campuran beton harus menggunakan perbandingan berat atau
konversi perbandingan volume yang telah diuji sesuai dengan mutu beton yang diharapkan
yang ditunjukkan dengan hasil Laboratorium serta harus disetujui oleh Pengawas atau
Direks.i Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah dan air dan harus
sesuai dengan karakteristik K225.
c. Pengadukan campuran beton
Pengadukan beton harus dilaksanakan dengan menggunakan mesin pengaduk beton (beton
molen) yang bekerja baik. Pemberhentian pengadukan dilakukan bila adukan sudah
rata/homogen.
d. Pengangkutan campuran beton,
Pengangkutan beton dari molen sampai tempat cetakan harus hati-hati, dapat diprgunakan
ember, talang atau kereta dorong, sedemikian rupa sehingga adukan yang sudah homogen
tidak berubah/terjadi pemisahan bahan.
e. Pemadatan beton
Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang kerikil, adukan
beton yang dituangkan pada cetakan harus dipadatkan sedemikian sehingga padat dan
rata.
Pada pengecoran kolom yang tinggi, maka setiap hari pengecoran tidak boleh lebih
tinggi dari 2 meter. Apabila tidak dapat digunakan vibrator biasa dapat digunakan
moulding vibrator, atau cukup dengan memukul-mukul bekisting dengan palu kayu
sampai terdengar seluruh bagian yang dicor terisi penuh dan padat.
f. Penuangan adukan beton pada bekisting.
Penuangan adukan diusahakan secara terus menerus atau setelah tercapainya bagian
struktural yang diperkenankan
Penuangan pada pengecoran kolom tidak boleh terlalu tinggi, sehingga terjadi
penguraian campuran. Apabila terpaksa dapat dilakukan dengan membuat lobang-
lobang pada bagian tertentu untuk penuangan campuran beton.
Apabila menggunakan Ready Mix, maka diharapkan menggunakan pompa beton
dengan kapasitas yang memenuhi.

g. Penghentian Pengecoran
Penghentian pengecoran hanya dilakukan pada tempat-tempat yang telah disetujui oleh
Pengawas / Direksi Teknis didalam pola rencana pengecoran.

Pembongkaran
o Pada konstruksi beton yang baru dicor harus dijaga terhadap pengaruh pengaruh
panas, getaran dsb. Yang akan dapat mempengaruhi proses pengikatan beton.
o Permukaan beton harus dilindungi dari pengeringan yang terlalu cepat dan atau
tidak merata, dengan cara disiram air atau ditutup karung goni yang dibasahi selama 14
(empat belas) hari.

Perawatan
Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai
kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban beban pelaksanaan yang
bekerja padanya. Pembongakaran tersebut harus mendapatkan persetujuan dari para ahli.
Setelah ia memeriksa hasil-hasil pemeriksaan benda uji dan perhitungan-perhitungan
tersebut. Bagian-bagian konstruksi dimana terjadi barang-barang kerikil harus diperbaiki
dengan penuh keahlian.

II.19 PEKERJAAN PASANGAN


Lingkup Pekerjaan
a. Pasangan Batu Merah
b. Beton Kolom Praktis.

Flow chart Pekerjaan Pasangan Sebagai berikut :

SETELAH
PEKERJAAN STRUKTUR
SELESAI

Pasangan Batu Bata,


Kolom Praktis

CEK TIDAK
DIREKSI Diperbaiki

YA
Plesteran dan Acian Dinding Keramik

Pemasangan Alumunium Pemasangan Plafond

Pekerjaan Lantai

Pekerjaan Partisi

Pemasangan Pintu
dan Jendela

Pengecatan

SELESAI

C. Pasangan bata merah


Alat dan Bahan
a. Bata Merah
b. Pasir pasang
c. Semen Portland

Metode Pelaksanaan
a. Pasangan bata merah dilaksanakan dengan campuran
b. Sebelum dipasang, bata direndam air sampai jenuh kemudian pemasangannya dalam tidak
boleh lebih dari 1,2 m tingginya dan pemasangan sesuai gambar.
c. Semua adukan yang berserakan pada saat pemasangan segera dibersihkan dan dibuang,
pada hari yang sama setelah pasangan selesai semua voeg/siar diantara pasangan batu bata
harus dikeruk sedalam 1 cm pada bagian luar dan dalam.

Metode Pasangan Batu Bata


Rencana Posisi Pasangan Bata Sesuai Shop Drawing

Buat Tiang Kayu/profilan pada kolom-kolom struktur dengan posisi seperti gambar
dibawah ini

Hubungan Skala pada profil yang sama elevasinya diusahakan jarak antara skala setiap
kelipatan 3 Lapis Bata.
Bila Bentang antar kolom > 4 m diusahakan ditengah-tengah bentang tersebut dipasang
kolom Praktis
Pengecoran Kolom Praktis dilaksanakan setiap ketinggian 1 – 1,5 m
Pasangan Bata hanya bisa dilaksanakan setelah kolom Praktis selesai dicor

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Sebelum dipasang bata harus direndam sampai jenuh air
2. Pasir yang digunakan diayak dahulu untuk mendapatkan gradasi material yang seragam
3. Air yang digunakan harus bebas dari pengaruh asam
4. Posisi pasangan bata antar lapisan harus zig-zag

Alat yang digunakan :


1. Saringan Pasir
2. Sendok Adukan
3. Cangkul
4. Benang Nylon
5. Profil Kayu Ember

Kapasitas Produksi :
1. 2 Tukang
17,5 m2 / Hari
2. 1 Kenek
D. Pekerjaan Plesteran Dinding dan Acian

Flow chart Pekerjaan Plesteran :

MULA
I

BUAT TITIK BANTU KEPALAAN MINIMAL


2 TITIK BERBEDA

HUBUNGKAN DUA TITIK KEPALAAN


TERSEBUT DENGAN BENANG LOT

ANTARA 2 TITIK KEPALAAN TSB BUAT TITIK-


TITIK KEPALAN LAIN DENGAN JARAK 1 M

DENGAN CARA YANG SAMA BUAT TITIK-


TITIK BANTU KEPALAN DARI TITIK KEPALAN
TERSEBUT SECARA VERTIKAL

HUBUNGKAN TITIK-TITIK KEPALAN SECARA VERTIKAL TERSEBUT


DENGAN SPESI PLESTERAN SEHINGGA MUNCUL GARIS-GARIS
VERTIKAL SPESI PADA DINDING BATA

BIARKAN JAUR KEPALAAN TERSEBUT MENGERAS

KEMPROTKAN ADUKAN SPESI PADA DINDING ANTARA DUA KEPALAN

RATAKAN DENGAN JIDAR DAN ROSKAM

SELESA
I
Alat dan Bahan
Plesteran/roskam
Pasir, semen, air

Metode Pelaksanaan
Basahi permukaan pasangan bata yang akan diplester dengan air sampai basah dan merata
Pasang tarikan benang vertical dan horizontal untuk camplakan kepalaan kemudian cek
tarikan benang
Buat kepalaan vertical jarak 1 m biarkan sampal kepalaan mengeras
Plester diantara kepalaan lalu ratakan dan padakan menggunakan jidar aluminium mak 3
m
Perawatan plester kasar dengan penyiraman selama 3 hari sebelum diaci
Acian dinding plester satu bidan sekalgus pada satu kali pengacian
Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar-benar rata dan halus

II.20 PEKERJAAN KUSEN DAN JENDELA

Metode Pelaksanaan
Tahapan pemasangan yang harus diperhatikan :
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembuatan / penyetelan dan pemasangan
kusen, pintu jendela alumunium, kaca, engsel, kunci, penggantung harus diperhatikan
gambar-gambar yang ada dengan kondisi lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola
layout/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail dalam gambar.
2. Pada waktu pemasangan harus melakukan pengukuran kondisi dilapangan
sehingga mendapatkan pengukuran yang tepat.
3. Pemasangan rangka alumunuim dan kaca harus memperhatikan faktor-
faktor akustik ruang sehingga tidak ada kebocoran suara.
4. Sambungan-sambungan vertikal maupun horisontal, sambungan sudut
maupun silang, demikian juga pengkondisian profil-profil alumunium harus dipasang
sempurna.

5. Sebelum Permukaan dinding difinish cat bagian tepi kusen alumunium


harus dicek kerataan dan dijaga kebersihan
M U serta
L A ketelitian sehingga kondisi alumunium tidak
cacat. I

Pemasangan Kusen Jadi

Flow chart Pekerjaan Kusen dan Jendela :


Cek Kelurusan Kusen dengan dinding

Pengeboran Dinding

Pemasangan Baut

Pemasangan daun jendela

Pelapisan Sealent dan Mortar

SELESA
Tahapan Pekerjaan Kusen dan Jendela :

II.21 PEKERJAAN RANGKA PLAFON


Metode Pelaksanaan
Tahapan pemasangan yang harus diperhatikan :
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan langit-langit (Plafon), perlu diperhatikan
pekerjaan lain yang berkaitan dengan instalasi laistrik, instalasi tata suara atau instalasi
lainnya yang ada sebelum pekerjaan langit-langit dimulai.
2. Pada waktu pemasangan harus melakukan pengukuran kondisi dilapangan
sehingga mendapatkan elevasi yang diinginkan.
3. Pada waktu Penyambungan atau pemasangan rangka plafon perlu
diperhatikan sekrup dan penguat lain yang diperlukan sehingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang atau cacat bekas setelan.
4. Semua rangka harus dipasang siku, tegak dan rata sesuai dengan peil
dalam gambar yang telah disetujui pihak pengawas dan direksi teknis.
5. Sebelum Permukaan plafon difinish harus dicek kerataan dan dijaga
kebersihan serta ketelitian sehingga hasil bisa maksimal.

Pekerjaan Pemasangan Rangka Plafond :


Penentuan elevasi plafon dengan menggunakan Waterpass

Pekerjaan Pemasangan Panel Plafond dan pekerjaan Pengecatan Plafond

II.22 PEKERJAAN ATAP BAJA

Metode Pelaksanaan Konstruksi Baja


Secara garis besar pekerjaan dibagi dalam 2 (dua) langkah yaitu :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pengajuan seluruh contoh material baja yang akan digunakan kedireksi material hanya
akan diadakan setelah contoh material yang diajukan disetujui direksi lapangan.
b. Mengajukan gambar shop drawing untuk pekerjaan atap
c. Bangun work shop dilokasi proyek atau gunakan lantai dasar bangunan sebagai gudang
atau tempat penyimpanan dan febrikasi baja
d. Pengadaan material, tenaga kerja dan peralatan
e. Posisi perletakan material baja di workshop atau gudang
Pekerjaan ini akan dilaksanakan setelah shop drawing yang diajukan disetujui oleh pihak direksi,
dalam pekerjaan febrikasi ada lima langkah yang harus dilakukan :
a. Pengukuran / penandaan / mal

b. Pemotongan

c. Pengeboran

d. Penyetelan / penggabungan untuk pembuatan rangka


Untuk meringankan transportasi instalasi jadi baik secara vertikal maupun
horisontal bila memungkinkan baja yang sudah jadi dibagi dalam beberapa
section.

e. Pengecatan
Pengecatan baik zinchhromate dan finish dilakukan di workshop
Perbaikan pengecatan hanya dilakukan setelah baja terpasang terutama pada
bagian-bagian yang rusak saja

Pekerjaan ini dimulai dengan pemasangan angkur base plate yang tertanam didalam kolom beton,
yang mana pemasangannya dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian kolom selesai dan sebelum
pengecoran dilaksanakan

Detail gambar pelaksanaanya sebagai berikut :

Catatan : angkur tidak dapat dilas dengan tulangan kolom utama


Urutan kerja :
Pasang pembesian kolom
Pasang 2 (dua) sengkang sebagai pengikat angkur
Pasang tulangan exstra yang diikat kesengkang dengan cara dilas
Angkur, diikat ketulangan extra, dengan cara dilas

Pasangan konstruksi baja diatas kolom baru akan dilaksanakan setelah beton mencapai umur min.
21 hari

II.23 PEKERJAAN KERAMIK


Pekerjaan Pasangan Keramik
Flow chart Pekerjaan Dinding Keramik :

MU LAI

Pilih Salah satu dinding yang dijadikan


acuan awal

Tentukan Center Line dari Tembok

Buat Kepalaan dengan cara memasang


Keramim dengan bidang simetris tegak
berhimpit dengan center line
Pasang dinding keramik selalu dimulai
dari center line dengan dibuang kearah
kiri dan kanan bidang center line

SELESAI

Pekerjaan Lantai Lantai Keramik :


MU LAI

Chek / ukur kondasi real lapangan

Tentukan Posisi kenaikan start point dalam


Shop Drawing yang telah disetujui dari
pengawas

Terapkan shop Drawing dilapangan


dengan start point sebagai kepalan
awal

Pasang Keramik Menurut Salah satu


arah sumbu kepalaan

Pemasangan berikutnya dilaksanakan


dengan cara menggeser benang nylon
sejajar dengan salah satu sumbu
kepalaan

II.24 PEKERJAAN MEKANIKAL

FLOW CHART ELEKTRIKAL


SELESAI
MU LAI

Pekerjaan Persiapan
 Lahan Kerja
 Alat Kerja Pekerjaan Marking
 Fasilitas Kerja  Jalur Pipa
 Material yang telah
disetujui
 Shop drawing yang Pekerjaan Peralatan
disetujui  Outlet telpon
 Outlet
Speaker, dll

Pekerjaan Pabrikasi Pekerjaan Instalasi


 Dudukan Equipment  Jalur kabel tembus
dinding
 peralatan TDK
Test Meger
Kabel

YA
Pekerjaan Instalasi
 Conduit,
PASANG CEILING kabel

Pekerjaan Marking
 Titik Lampu
TDK Test Meger
Perbaikan
Kabel

YA
Pekerjaan Pemasangan connection
 Lampu connection

Pengetesan TIDAK
Perbaikan
Nyala

YA

connection connection

TEST COMMISSIONINNG

Catatan : SELESAI
 Dalam Pekerjaan Bobokan harus koordinasi dengan pekerjaan sipil untuk start
point keramik dinding dan lantai toilet

BAB III. KESIMPULAN

Secara keseluruhan proyek Pembangunan Gedung Type B SDN LIDAH WETAN II,
III bisa dikerjakan dengan baik apabila dalam pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
tahapan tahapan pelaksanaan pekerjaan mulai dari proses :

1. PERSIAPAN yang mana dalam persiapan ini, pelaksana sudah harus memulai dengan
jadwal/ schedul yang telah diajukan dan disetujui oleh direksi, dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan tersebut segala kegiatan/proses pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada
tahapan - tahapan yang telah diuraikan didalam jadwal tersebut. Adapun hal-hal yang
berkaitan dengan perijinan dan mulainya pelaksanaan pekerjaan harus diselesaikan pada
fase persiapan ini seperti (IMB, dan perijinan yg berkaitan dengan instansi-instansi lain),
untuk persiapan dilapangan jelas dimulai dengan pembersihan lokasi, penataan lokasi
(levelling) sesuai yang dicantumkan dalam gambar rencana yang dilanjutkan denga uitset
(pematokan) atas petunjuk dan saran direksi adapun teknis pelaksanaannya seperti
tersebut di atas, mengadakan mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,guna membuka jalan
untuk material dan peralatan yang dibutuhkan guna kelancaran pekerjaan, pembuatan
Direksi Keet dan gudang sebagai sarana koordinasi pelaksana dan direksi atau teknisi
lapangan guna mengambil solusi permasalahan dilapangan. Sehingga dalam pekerjaan
persiapan agar segala sesuatu baik Sumber daya manusia, Peralatan, Material dan hal hal
yang mendukung proses pelaksanaan pekerjaan inti tersedia atau semua menjadi landasan
awal memulai pekerjaan inti yang baik.

2. PEKERJAAN STRUKTUR DAN ARSITEK, meliputi enam belas item pekerjaan


yang mana masing masing pekerjaan ada yang berdiri sendiri dan yang jelas juga
berkaitan dengan yang lainnya. Untuk itu pembagian penanggung jawab lapangan dengan
masing masing penanggung jawab bertanggung jawab atas empat item pekerjaan dengan
koordinasi yang berkesinambungan diharapkan bisa dilaksanakan dengan baik. Adapun
sumber daya manusia, material dan peralatan yang dipersiapkan harus disesuaikan dan
dikontrol sesuai jadwal pelaksanaan dan acuan kerja / spesifikasi, gambar dan petunjuk
direksi, sehingga masing masing pekerjaan tidak akan over laping terhadap tahap tahap
pelaksanaaan pekerjaan inti, Seperti pekerjaan jalan masuk kelokasi , yang berkaitan
dengan mobilisasi dan akses transportasi material bisa dikerjakan dahulu guna kelancaran
pekerjaan lainnya, adapun teknis pelaksanaannya semua mengacu pada spesifikasi teknis
dan persetujuan dari direksi. Sebelum pelaksanaan pekerjaan masing masing penanggung
jawab lapangan sudah mengajukan Shop Drawwing sesuai tahapan tahapan yang tertuang
dalam jadwal pelaksanaan untuk dimintakan persetujuan dari direksi. Jika persetujuan
telah diberikan, selanjutnya pelaksanaan pekerjaan pada masing masing penanggung
jawab dilaksanakan sesuai gambar dan spesifikasi teknis yang telah ada dan tentunya
perlu dilakukan koordinasi rutin dengan pihak direksi, bisa dalam rapat bulanan,
mingguan atau koordinasi yang bersifat emergency. Karena dengan koordinasi yang baik
akan membawa dampak kebaikan dalam pelaksanaan pekerjaaan. Adapun pelaksanaan
pekerjaan dilapang secara teknis seperti tersebut diatas dan tetap berpedoman pada
gambar dan spesifikasi teknik yang berlaku serta atas petunjuk direksi. Selanjutnya hasil
dari pelaksanaan pekerjaan,digambar sesuai dengan pelaksanaannya atas persetujuan
pengawas/direksi yang mana ini dinamakan AsBuilt Drawwing.Dengan pembagian tugas
masing masing penanggung jawab,yang mana penanggung jawab membawahi sumber
daya manusia, material dan peralatan yang dibutuhkan sesuai jadwal pelaksanaan
pekerjaan, namun masih dalam satu management dan kooordinasi dengan pihak direksi
yang baik , diharapkan pekerjaan tersebut akan bisa diselesaikan sesuai jadwal yang telah
ditentukan.

3. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL, dibutuhkan satu penanggung jawab


lapangan yang membawahi beberapa pelaksana, tenaga ahli yang berpengalaman dan
tenaga terampil , serta tenaga pembantu , mengatur kebutuhan bahan atau material yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis serta mengatur dan memanfaatkan peralatan yang
disiapkan / dibutuhkan. Seperti penanggung jawab yang tersebut diatas, disini jadwal
pelaksanaan jg menjadikan acuan utama dalam pelaksanaaan pekerjaan, karena hal ini
untuk mengontrol kebutuhan sdm, material dan peralatannya. Pelaksanaan pekerjaan
Mekanikal Elektrikal dimulai pada saat mulainya pekerjaan pekerjaan lain, dengan
menyesuaikan kondisi dan situasi memungkinkannya pelaksanaan pekerjaan ini
dilaksanakan , namun begitu koordinasi dengan penanggung jawab dan pihak direksi tetap
dilakukan , karena hal ini salah satu hal yang menjadikan pekerjaan bisa berjalan baik.
Dengan demikian pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan bisa diselesaikan sesuai jadwal
yang telah ada.

4. PEKERJAAN PENYELESAIAN dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ada dan


dilaksanakan oleh masing masing penanggung jawabnya sebelum disampaikan kepada
penanggung jawab utama proyek. Adapun pekerjaan penyelesaian ini merupakan salah
satu control dari proses pelaksanaan pekerjaan untuk melakukan tindakan akhir guna
menghasilkan produk pekerjaan yang memuaskan sesuai gambar dan spesifikasi teknis
yang telah ditentukan.

5. SCHEDULE PEKERJAAN PELAKSANAAN dari sekian item – item pekerjaan


dan dengan kesiapan lapangan baik material maupun sumberdaya kami dapat
meminimallisasikan waktu pelaksanaan dengan jangka waktu 150 Hari Kalender.

Sampang, 4 Maret 2015


CV. BANGUN JAVAS

INDRA YULI ANTORO, S.ST


Direktur

Anda mungkin juga menyukai