Anda di halaman 1dari 18





PEMBANGUNAN GUDANG PT WARNA MUKTI GRAFIKA


KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2022

1
SPESIFIKASI TEKNIS, RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
PEMBANGUNAN GUDANG PT WARNA MUKTI GRAFIKA
LOKASI KABUPATEN BOYOLALI

PASAL XII. 01
URAIAN UMUM

1. Tata cara penyelenggaraan bangunan ini diatur dalam Bab II. Pengumuman Pengadaan dan Bab III.
Instruksi kepada Peserta Pengadaan (IKP), sedang bentuk bangunan yang dimaksud harus sesuai dengan
gambar yang telah ditetapkan dengan spesifikasi teknis dan gambar sebagaimana tercantum dalam pasal-
pasal dibawah ini.

2. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa adalah :


PEMBANGUNAN GUDANG PT WARNA MUKTI GRAFIKA
LOKASI KABUPATEN BOYOLALI
A. Pekerjaan Persiapan
K3, Direksi Keet ( Buat ), Air Kerja dan Listrik Kerja serta Papan Nama Proyek,
Bouwplank/Uitzet.

B. PEKERJAAN GEDUNG

I PEKERJAAN TANAH
1 Galian tanah dengan menggunakan alat berat dan membuang di lokasi proyek
2 Pengurugan Kembali
3 Pemadatan Tanah (per 20 cm)
4 Urugan Pasir

II PEKERJAAN PASANGAN
1. Pemasangan Dinding Bata Merah Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata Camp. 1SP : 6PP
2. Pemasangan Plesteran 1 Pc : 6 Pp Tebal 15 mm
3 Pemasangan Acian
4 Pemasangan Pondasi Batu Belah 1SP : 6 PP

IV PEKERJAAN BETON
Pekerjaan beton dengan contoh klasifikasi seperti berikut ini :
1. Pekerjaan Footplate 150x150x30 cm
a. Membuat Beton mutu f'c=26,4 MPa (K300), slum (12±2)cm, w/c = 0,52
b. Pembesian dg Besi Polos atau Besi Ulir.
c. Memasang Bekisting untuk Pondasi
2. Pekerjaan Kolom Pedestal 40x40
a. Membuat Beton mutu f'c=26,4 MPa (K300), slum (12±2)cm, w/c = 0,52
b. Pembesian dg Besi Polos atau Besi Ulir.
c. Memasang Bekisting untuk Kolom
3. Pekerjaan kolom Praktis 15x15
a. Membuat Beton mutu f'c=19,3 MPa (K225), slum (12±2)cm, w/c = 0,58
b. Pembesian dg Besi Polos atau Besi Ulir.
c. Memasang Bekisting untuk kolom
4. Pekerjaan Sloof 20x30
a. Membuat Beton mutu f'c=26,4 MPa (K300), slum (12±2)cm, w/c = 0,52
b. Pembesian dg Besi Polos atau Besi Ulir.
c. Memasang Bekisting
5. Pekerjaan Balok Lateui
a. Membuat Beton mutu f'c=19,3 MPa (K225), slum (12±2)cm, w/c = 0,58
b. Pembesian dg Besi Polos atau Besi Ulir.

2
c. Memasang Bekisting untuk Balok
6. Pekerjaan Balok Induk
a. Balok IWF uk.300.150.6.5.9
7. Pekerjaan Balok Anak
a. Balok anak IWF uk.200.100.5.7.8
8. Pekerjaan Balok Regel
a. Balok regel IWF uk.150.75.5.7
9. Pekerjaan Plat Beton
a. Membuat Beton mutu f'c=26,4 MPa (K300), slum (12±2)cm, w/c = 0,52
b. Pembesian dg Besi Polos atau Besi Ulir.
c. Memasang Bekisting untuk balok.
10. Pekerjaan tangga
a. Membuat Beton mutu f'c=26,4 MPa (K300), slum (12±2)cm, w/c = 0,52
b. Pembesian dg Besi Polos atau Besi Ulir.
c. Memasang Bekisting untuk balok.
11. Pek. Beton Lantai Kerja
a. Membuat Beton mutu f'c=74 MPa (K100), slum (12±2)cm, w/c = 0,87
12. Pekerjaan Beton Bawah Kramik
a. Membuat Beton mutu f'c=9,8 MPa (K125), slum (12±2)cm, w/c = 0,78
Berlaku untuk pekerjaan beton lainnya yang tertera dalam gambar kerja.

VI PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecat Tembok Baru ( 1lap Cat Dasar 2 lap. Cat penutup ) Exterior ex Mowilex
2 Pengecat Tembok Baru ( 1lap Cat Dasar 2 lap. Cat penutup ) Ex. Catyla
3 Pengecat Plafond Baru ( 2 lap. Cat penutup ) Ex. Catylac

V PEKERJAAN LISTRIK
1 Pek. Instalasi Listrik Kabel NYM 3x2,5 mm Ex. Eterna
2 Pek. Lampu LED 10,5 watt + Armeteur Downligt Sliver Crome 4” Ex. Panasonic
3 Pek. Pemasangan TL 2X20 RM Armater In Bow
3 Pek. Pemasangan Stop Kontak Dinding Ex. Clipsal
4 Pek. Pemasangan Stop Kontak AC Ex. Panasonic + Instalasi
5 Pek. Pemasangan Saklar Double Ex. Clipsal
6 Pek. Pemasangan Sakla Single Ex. Clipsal
7 Pek. Pemasangan Stop Kontak Lantai
8 Pek. Pemasangan Panel Box MCB 1 fasa 10A 3 Buah
9 Pekerjaan Pasang Penangkal Petir Electro Static Non Radioaktif
10 Pek Instalasi Listrik baru
11 Biaya Ijin SLO,SJI

VI PEKERJAAN PLAFOND
1 Memasang Langit-langit Gypsum Board tebal 9 mm + Rangka Hollow Galvanis ex.Star
2 Pek. Coumpond
3 Memasang List Langit-langit Gypsum 10 cm

VII PEKERJAAN PENUTUP LANTAI dan DINDING


1 Pemasangan Lantai Granit Homogenius Tile 60 x 60 cm ex.happy house
2 Pemasangan Dinding Granit Homogenius Tile 60x60 cm

VIII PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1 Pemasangan Pintu & Jendela Kaca Rangka Alumunium (PJA-1)
2 Pemasangan Pintu Jendela Double Kaca Rangka Alumunium (PJA-2)
3 Pemasangan Pintu Kaca Rangka Alumunium (P1)
4 Pemasangan Jendela Kaca Rangka Alumunium (JA-1)
5 Pemasangan Jendela Kaca Rangka Alumunium ( JA-2)

3
6 Pemasangan Pintu Spandek PVC Rangka Alumunium (PKM)
7 Pemasangan Bouvenlicht Kaca Bening Rangka Alumunium (BV1)

IX PEKERJAAN SANITASI
1 Memasang Closet Duduk / Mono Blok Flexio + Razor Ex. American Standrad
2 Memasang Urinoir Ex. American Standrad
3 Memasang Wastafel ex. American Standrad
4 Pemasangan Kran Air Wastafel
5 Pemasangan Floor Drain
6 Memasang Jet Washer Kloset Ex.Onda
7 Pemasangan Kran Ø1/2” atau Ø3/4”
5 Pemasangan Pipa PVC tipe AW Ø 1/2".
6 Pemasangan Pipa PVC tipe AW Ø 3".
7 Pemasangan Pipa PVC tipe AW Ø 4".
8 Pemasangan Septictank dan Peresapan
9 Pek. Roof Tank Stainless 1000 Ltr (ex.Penguin) + Pompa Air (ex. Shimizu 125)

VIII PEKERJAAN ATAP


1. Pek. Pemasangan IWF 350.175.7.11 125.50.20.2,3 (Finising meni besi)
2. Pek. Sumpil WF 250.125.6.9 ( Finising meni Besi )
3. Pek. Pemasangan gording light lip channels C.125.50.20.3.2
4. Pek. Pemasangan sagrod besi dia 10
5. Pemasangan nok galvalume t:0.3mm
6. Penutup atap galvalum t:0.3mm

C. PEKERJAAN TEMPAT PARKIR

I PEKERJAAN TANAH
1 Timbunan Biasa dari Hasil galian (cut&fill)
2 Timbunan Pilihan dari Sumber galian (sirtu)

II PEKERJAAN ASPAL
1 Lapis Pondasi Agregat Kelas B
2 Lapis Resap Pengikat – Aspal Emulsi
3 Laston Lapis Aus (AC-WC)

PASAL XII. 02
KETENTUAN UKURAN

1. Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan gambar kerja dan syarat-syarat yang diuraikan dalam dokumen
lelang ini, serta perubahan-perubahan dalam Berita Acara Aanwijzing, sesuai pengarahan Pemimpin
Kegiatan pada waktu atau sebelum berlangsungnya pekerjaan, termasuk hal ini adalah pekerjaan -
pekerjaan tambahan/ kurang yang timbul dalam pelaksanaan.

2. Perbedaan ukuran
a. Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidak sesuaian antara gambar rencana dan detail, maka yang
mengikat adalah gambar yang skalanya lebih besar.
b. Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan bestek/ spesifikasi teknis harus dilaporkan kepada
pemimpin kegiatan untuk mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum/ selama dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan menjadi tanggung jawab penyedia jasa sepenuhnya.

4
PASAL XII. 03
TITIK DUGA/ PEIL

Penentuan titik duga 0 (nol) bangunan harus disesuaikan dengan gambar kerja atau ditentukan kemudian
oleh direksi bersama perencana dilapangan pada saat pengukuran kembali dan penjelasan lapangan.

PASAL XII. 04
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Tempat pekerjaan diserahkan pada Penyedia Jasa dalam keadaan seperti waktu pemberian penjelasan
pekerjaan.
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh pelaksanaan
pembangunan ini, menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan wajib memperbaiki sampai baik/ seperti
keadaan semula.
3. Melakukan pembersihan dan penataan antara lain penutupan lubang, pembersihan bekas bongkaran,
penimbunan daerah-daerah yang rendah, pemindahan batu dan sebagaimana yang akan memperlancar
pelaksaan pekerjaan.
4. Penyedia Jasa harus menyediakan tempat sementara untuk Kantor Direksi Pekerjaan Pengguna Jasa.
Barak kerja dan gudang untuk menyiapkan bahan-bahan sesuai kebutuhan.
5. Penetapan bangunan sementara tersebut ditentukan kemudian dilapangan, sedang pembuatannya harus
sepengetahuan dan seijin Direksi, Pengawas Lapangan dan Konsultan Pengawas.
a. Kualitas dan mutu bangunan sementara tersebut harus sepengetahuan dan seijin pemberi kerja/
pengguna jasa dan direksi pekerjaan. Penyedia jasa harus memelihara kebersihan ruang direksi serta
inventarisnya.
b. Penyedia Jasa harus membuat bangunan sementara untuk ruang kantor Penyedia Jasa lengkap
dengan gudang/ barak bahan yang terkunci.
c. Bangunan sementara harus mempunyai penghawaan dan penerangan secukupnya dan tidak lembab.
d. Gudang untuk menyimpan bahan bangunan harus terhindar dari hujan, panas dan terjamin
keamanannya.
e. Pelengkapan ruang direksi
- Satu almari yang dapat dikunci
- Meja tulis dan kursi duduk
- Satu papan tulis putih (white board)
- Kotak obat-obatan (lengkap)
6. Pelaksana Penyedia Jasa harus menjamin keamanaan Pengguna Jasa baik untuk barang-barang milik
Penyedia Jasa sendiri, Direksi Pengawas/ Pengguna Jasa serta menjaga bangunan-bangunan yang ada
dari gangguan para pekerja pelaksana ataupun kerusakan akibat pelaksanaan pekerjaan.
7. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa berkonsultasi dengan direksi atau pejabat yang
berwenang atau pemimpin kegiatan.
8. Penyedia Jasa harus menjaga kebersihan lokasi dari sisa-sisa bongkaran atau yang lainnya selama dan
setelah pekerjaan berlangsung.
9. Penyedia Jasa diharuskan membuat papan nama proyek dengan redaksi sesuai dengan normalisasi dari
proyek, dan membuat direksi keet sesuai standart yang telah ditentukan.
10. Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan/ tahapan-tahapan pekerjaan diharuskan membuat
request sebagai permohonan ijin pekerjaan yang diajukan kepada pengawas lapangan/ koordinator
pengawas/ konsultan pengawas dan mengetahui pemimpin kegiatan.

PASAL XII. 05
SARANA KERJA PELAKSANAAN

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan, penyedia jasa harus menyediakan :


1. Tenaga ahli/ kerja, sesuai dengan keahlian
2. Peralatan, sesuai dengan yang diperlukan/ disediakan

5
3. Bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada
waktunya.

PASAL XII. 06
PEKERJAAN UITZET DAN BOUWPLANK

1. Sebelum pekerjaan uitzet dilaksanakan penyedia jasa harus memasang bouwplank terlebih dahulu.
Bouwplank menggunakan kayu papan kruing ukuran 2 x 20 cm yang diketam rapi bagian atas, sedang
patok – patok untuk memasang bouwplank digunakan kayu kruing ukuran 5 x 7 cm.
2. Pekerjaan uitzet dilaksanakan bersaman-sama antara direksi, pengawas dan penyedia jasa serta instansi
terkait.
3. Setelah pekerjaan uitzet selesai dilaksanakan, penyedia jasa akan mendapat berita acar uitzet dari
pemimpin kegiatan dan pengawas lapangan.

PASAL XII. 07
PEKERJAAN TANAH

A. Lingkup Pekerjaan
1. Semua pekerjaan yang membutuhkan penggalian, yaitu antara lain galian untuk :
a. Pembuatan segala macam pondasi
b. Semua pekerjaan galian tanah yang tercantum dalam gambar kerja.

2. Pekerjaan urugan meliputi antara lain :


a. Semua pekerjaan yang membutuhkan penimbunan, pemadatan dan perataan kembali, baik tanah
maupun dengan pasir, sirtu sampai dengan mencapai peil yang ditentukan.
b. Pengurugan kembali lubang-lubang galian yang lain.
c. Urugan pasir untuk bawah lantai kerja, pondasi, urugan, dibawah lantai dan pekerjaan lainnya
yang membutuhkan urugan pasir.
d. Pekerjaan lain yang tercantum dalam gambar kerja.

B. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan


1. Pekerjaan Galian Tanah
a. Pekerjaan untuk semua lubang dilaksanakan setelah papan bouwplank dengan penandaan sumbu
kesumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh Pemimpin Kegiatan/ Pengawas Lapangan.
b. Kedalaman galian untuk lubang pondasi harus mencapai tanah yang keras dan sekurang-
kurangnya sesuai dengan gambar kerja. Untuk hal tersebut diadakan pemeriksaan setempat oleh
pemimpin kegiatan/ pengawas lapangan.
c. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja, datar dan
dibersihkan dari segala kotoran. Penggalian harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan bahaya bagi bangunan atau keadaan sekitarnya dan diperhitungkan dengan ruang
kerja secukupnya.
d. Bilamana penyedia jasa melakukan penggalian yang melebihi dari apa yang telah ditentukan,
maka penyedia jasa harus menutup kembali kelebihan tersebut, dengan urugan pasir yang
dipadatkan dan disiram air tiap ketebalan 20 cm, lapis demi lapis sampai mencapai peil yang
dibutuhkan. Semua biaya tambahan tersebut ditanggung oleh penyedia jasa sendiri.
e. Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar dari tempat lokasi pekerjaan sehingga
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan, dan dilaksanakan sebelum pekerjaan pondasi dimulai.
Tanah hasil galian tersebut harus diratakan dan dimiringkan menurut petunjuk pengawas
lapangan.
2. Pekerjaan Urugan Tanah
a. Urugan tanah kembali untuk menutup sisa-sisa bekas galian pondasi dilaksanakan setelah
pemasangan pondasi dan harus mendapat ijin dari direksi dan pengawas lapangan.
b. Untuk pekerjaan urugan yang menggunakan tanah mendatangkan untuk pemerataan peil harus
menggunakan tanah urug yang baik/ tanah pilihan (bersih dari kotoran, biji-bijian, tumbuh-
tumbuhan dan lainnya yang dapat mengganggu).

6
c. Untuk pekerjaan urugan kembali menggunakan bekas tanah galian (bukan tanah humus) dan
untuk pekerjaan urugan perataan peil harus menggunakan tanah urug yang baik/ tanah pilihan
(bersih dari kotoran, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan dan lainnya yang dapat mengganggu).

3. Pekerjaan Urugan Pasir


a. Urugan pasir bawah pondasi dan Bawah lantai tebal 5 cm (atau sesuai dengan gambar kerja)
dilaksanakan setelah galian lubang pondasi selesai dan telah disetujui ukuran dalam dan
lebarnya oleh direksi dan pengawas lapangan.
b. Urugan pasir bawah pondasi tebal 5 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) urugan pasir harus
disiram dengan air dan dipadatkan.

PASAL XII. 08
PEKERJAAN BETON BERTULANG

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan beton ialah
1. Semua pekerjaan beton tidak bertulang seperti tersebut dalam gambar bestek antara lain :
a. Rabat beton
b. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
2. Pekerjaan beton bertulang K-225 yang menurut sifat kontruksi antara lain
a. Beton balok, kolom struktur sesuai mutu beton, yang dipersyaratkan
b. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
3. Pekerjaan yang dilakukan sebelum, sedang dan sesudah pengecoran beton antara lain :
a. Membuat cetakan sesuai kebutuhan
b. Penulangan/ perakitan besi beton
c. Penyetelan besi tulangan beton
d. Pengecoran
e. Pemeliharaan
f. Pembukaan cetakan dan lain sebagainya.
B. Persyaratan Umum
1. Pekerjaan beton bertulang meliputi footplat, sloof, kolom, balok,ring balk, dll sesuai gambar kerja
2. Semua ukuran, dimensi beton yang ada dan tertulis dalam gambar kerja adalah ukuran dan dimensi
beton konstruksi tidak dan belum termasuk plesteran/ finishingnya.
3. Komposisi
a. Komposisi beton bertulang untuk semua struktur bangunan harus ditentukan sedemikian rupa
sehingga mencapai kekuatan kubus 28 (dua puluh delapan) hari sebesar 225 kg/cm2 tertera
sebagai K.225, sedang untuk baja/ besi tulangannya harus memenuhi persyaratan tertera sebagai
U.24
b. Untuk beton yang diharuskan kedap air digunakan campuran K-225
c. Masa pelaksanaan : selama masa ini, mutu beton harus diperiksa secara berkelanjutan dari hasil-
hasil pemeriksaan benda uji.
C. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Adukan beton
Komposisi adukan dinyatakan dalam perbandingan berat untuk menghasilkan mutu beton yang
ditentukan untuk masing-masing jenis kontruksi. Untuk masing-masing jenis material harus
diadakan percobaan komposisi adukan dan hasilnya harus diuji dilaboratorium dan mendapatkan
hasil mutu beton dengan karakteristik 225 kg/cm2 atau K.225
Adukan beton dibuat dengan perbandingan volume dengan campuran tersebut dibawah ini :
a. Adukan beton struktur harus memenuhi karakteristik beton 225 kg/cm2 atau K.225 yang
dinyatakan dengan hasil uji laboratorium.
b. Adukan beton lantai kerja campuran K-100
c. Adukan beton rabat dan beton tumbuk dibawah lantai campuran K-175
2. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis dari pengawas lapangan.
3. Tulangan (Besi beton)

7
a. Besi beton yang digunakan adalah baja dengan mutu baja U.24 untuk tulangan lebih kecil dari 13
mm sedang tulangan sama atau lebih besar dari 13 mm U.32 sesuai dengan PBI 1971.
b. Ukuran baja tulangan seperti tersebut dalam gambar. Bila perlu penggantian harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari pemimpin kegiatan, pengawas lapangan dan perencana. Bila penggantian
disetujui, maka luas penampang besi yang diperlukan tidak boleh berkurang dengan yang
tertulis/ tertera dalam gambar atau perhitungan.
c. Bila baja tulangan oleh pengawas lapangan diragukan kualitasnya, maka harus dibuktikan
dengan test laboratorium. Jumlah benda uji minimum 3 buah untuk setiap ukuran penampang
besi beton dan semua biaya ditanggung penyedia jasa pemborongan.
d. Semua baja tulangan harus disimpan ditempat yang bebas dari lembab, dipisahkan sesuai dengan
diameter serta asal pembelian. Semua baja tulangan yang akan digunakan harus bersih dari
minyak dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat antara besi dan beton.
e. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan sesudah atau selama
pengecoran tidak boleh berubah tempat.
f. Tulangan tidak boleh menempel pada cetakan atau tumpuan lain. Untuk itu harus dibuat beton
tahu/ beton decking dengan tebal dan pemasangan + 2 cm (Sesuai dengan PBI 1971).
4. Bekisting
a. Bahan yang akan digunakan sebagai bekisting harus dari bahan – bahan yang baik dan dipasang
sesuai dengan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan didalam gambar konstruksi dan bahan ini
harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
b. Bekisting harus dipasang dengan perkuatan-perkuatan sehingga menjamin ukuran-ukuran tidak
berubah selama diadakan pengecoran.
c. Bekisting sebelum dilaksanakan pengecoran beton, harus dibersihkan dari berbagai bentuk
kotoran.
5. Pengecoran
a. Bila pengecoran beton akan dimulai, harus seijin dan sepengetahuan pemimpin kegiatan dan
pengawas lapangan, dengan perbandingan adukan beton sesuai dengan ketentuan dalam bestek
ini.
b. Semua cetakan dibuat dari kayu, sambungan antara papan dan balok harus rapat dan kuat
sehingga tidak ada yang bocor.
c. Perubahan/ penambahan penulangan dan ukuran beton yang berubah dari gambar kerja harus
sepengetahuan dan seijin/ disetujui pengelola kegiatan/ pengawas lapangan.
d. Angka dalam perbandingan adukan menyatakan takaran dalam isi yang ditakar dalam keadaan
kering.
e. Adukan beton harus sudah digunakan, maksimal 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai.
f. Penggunaan dengan bahan-bahan pembantu harus terlebih dahulu disetujui oleh Pemimpin
Kegiatan dan Pengawas Lapangan.
g. Bidang pertemuan dengan balok yang sudah dicor harus dibuat miring dan disiram dengan air
semen kental.
h. Pembongkaran cetakan beton harus seijin dan sepengetahuan pengawas lapangan.
6. Pemeliharaan Beton
a. Pemeliharaan/ perawatan (curring) harus segera dimulai langsung setelah selesai pengecoran
dengan menggunakan mistar kayu/ besi.
b. Beton muda harus terlindung dari cuaca langsung dengan “Strikling” kantong semen basah
paling sedikit selama 2 (dua) hari terus menerus. Setelah itu beton harus direndam dalam air terus
menerus selama paling sedikit 14 (empat belas) hari.
7. Bahan – bahan Additive
a. Kecuali untuk bahan – bahan yang disebutkan dalam gambar atau uraian dan syarat-syarat ini,
bahan-bahan additive hanya boleh dipakai dengan seijin tertulis dari pengawas lapangan.
Penyedia jasa harus memberikan bukti – bukti dan data – data yang lengkap mengenai analisa
fisik dan kimiawinya. Serta bukti penggunaannya yang telah lebih lama dari 5 (lima) tahun
pemakaian untuk pekerjaan yang serupa.
b. Pemakaian bahan yang additive tidak boleh mengakibatkan dikuranginya jumlah semen portlant
dalam adukan beton (design mixed).
c. Admixture Concrete
Untuk beton yang harus kedap air diwajibkan menambah bahan tambahan untuk kedap air pada
campuran beton tersebut diatas.
8. Pembongkaran Cetakan

8
a. Pembongkaran semua cetakan/ bekisting harus sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang
tercantum dalam PBI 1971, serta seijin dan sepengetahuan pengawas lapangan.
b. Pada bagian kontruksi dimana akibat pembongkaran cetakan/ bekisting akan bekerja beban yang
lebih besar dari beban yang menurut rencana tidak diperhitungkan, maka cetakan tersebut tetap
harus dipertahankan menunggu sampai beton dapat menanggung beban penuh.
c. Cetakan dan tiang penyangga boleh dibongkar bilamana bagian kontruksi tersebut dengan sistem
tiang penyangga yang masih ada telah mencapai kekuatan yang sudah cukup untuk memikul
berat sendiri dan memikul beban – beban yang ada padanya.
9. Finishing
a. Semua permukaan beton yang nantinya harus difinishing lebih lanjut harus dibersihkan dari
bahan yang akan mengganggu pekerjaan finishing tersebut.
b. Kolom, balok dan sebagainya yang akan dilapisi lebih lanjut dengan plesteran harus diselesaikan
dengan mistar untuk mendapatkan penyelesaian permukaan yang diperlukan sedemikian
sehingga tidak ada kerikil – kerikil yang tampak.
10. Tanggung Jawab Penyedia Jasa
Penyedia jasa bertanggung jawab penuh atas kualitas kontruksi dengan ketentuan-ketentuan diatas
dan harus sesuai dengan gambar-gambar kontruksi yang diberikan. Kehadiran pengawas lapangan
selaku wakil dari perencana yang melihat/ menegur atau memberi saran, tidak mengurangi tanggung
jawab penuh dari Penyedia Jasa mengenai hal tersebut diatas.

PASAL XII. 09
PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pondasi lajur dibawah beton sloof
2. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
B. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Sebelum pemasangan pondasi dilaksanakan dasar galian diurug dengan pasir urug dipadatkan
sampai benar-benar padat serta mencapai peil yang telah ditentukan.
2. Adukan pondasi yang digunakan ialah 1Pc : 6 Ps
3. Penampang batu belah/ kali maksimum 30 cm dengan minimum 3 muka pecahan
4. Adukan harus membungkus batu-batu pondasi hingga tidak ada bagian yang keropos
5. Jika pasangan pondasi harus dilakukan penyambungan harus dibuat bergerigi agar penyambungan
berikutnya terjadi kaitan yang kokoh sempurna. Didalam pasangan pondasi sama sekali tidak boleh
terjadi rongga udara/ celah – celah.
6. Apabila pasangan pondasi batu belah/ kali telah selesai pondasi dibraben dengan spesi 1Pc : 6 Ps
7. Sebelum pondasi diurug supaya dimintakan persetujuan terlebih dahulu kepada pemimpin kegiatan/
pengawas lapangan.

PASAL XII. 10
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan pasangan batu bata adalah :
1. Pasangan batu bata untuk pasangan dinding
2. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
B. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pasangan batu bata dengan adukan 1Pc : 6Ps dipergunakan pada :
a. Pada dinding batu bata diatas sloof sampai setinggi 20 cm dari permukaan lantai
b. Pada dinding yang terbuka atasnya dari tepi atas kearah bawah sampai 25 cm
c. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
2. Pasangan batu bata dengan campuran 1Pc : 6Ps untuk semua pasangan batu bata, selain pasangan
dengan campuran 1Pc : 3Ps.

9
3. Batu bata sebelum dipasang dibasahi air terlebih dahulu sampai jenuh, air yang digunakan adalah air
jernih dan tidak mengandung asam/ basa (bahan kimia).
4. Pasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap sampai setinggi 1.00 m dan diikuti dengan cor
kolom praktis, ditunggu sampai kuat betul minimal 1 (satu) hari untuk pasangan berikutnya.
5. Batu bata kurang dari ½ (setengah) panjang tidak boleh digunakan/ dipasang.
6. Pasangan batu bata seluas maksimum 12 m2 harus diperkuat dengan kolom praktis 12 x 12 cm
dengan tulangan 4 Ø 12 cm dan beugel Ø 6 – 15 cm, kecuali sudah ada perkuatan yang lain.
7. Jika setelah selesai pekerjaan pasangan batu bata terdapat retak-retak, penyedia jasa harus
memperbaiki pekerjaan tersebut dan apabila diperlukan penambahan-penambahan perkuatan
kontruksi pemborong wajib melaksanakan atas persetujuan pengawas lapangan dan seijin pemimpin
kegiatan.
8. Pasangan batu bata yang telah selesai berdiri harus disiram terus menerus dengan air selama 14
(empat belas) hari.

PASAL XII. 11
PEKERJAAN PASANGAN BATA

C. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan pasangan bata adalah :
1. Pasangan bata untuk pasangan dinding
2. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
D. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
9. Pasangan bata ekspos dengan adukan 1Pc : 6Ps dipergunakan pada :
a. Pada dinding batu bata diatas sloof sampai setinggi 20 cm dari permukaan lantai
b. Pada dinding yang terbuka atasnya dari tepi atas kearah bawah sampai 25 cm
c. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
10. Pasangan bata ekspos dengan campuran 1Pc : 6Ps untuk semua pasangan bata ekspos, selain
pasangan dengan campuran 1Pc : 3Ps.
11. Bata ekspos sebelum dipasang dibasahi air terlebih dahulu sampai jenuh, air yang digunakan adalah
air jernih dan tidak mengandung asam/ basa (bahan kimia).
12. Pasangan bata ekspos dilakukan bertahap, setiap tahap sampai setinggi 1.00 m dan diikuti dengan cor
kolom praktis, ditunggu sampai kuat betul minimal 1 (satu) hari untuk pasangan berikutnya.
13. Bata ekspos kurang dari ½ (setengah) panjang tidak boleh digunakan/ dipasang.
14. Pasangan bata ekspos seluas maksimum 12 m2 harus diperkuat dengan kolom praktis 12 x 12 cm
dengan tulangan 4 Ø 12 cm dan beugel Ø 6 – 15 cm, kecuali sudah ada perkuatan yang lain.
15. Jika setelah selesai pekerjaan pasangan bata ekspos terdapat retak-retak, penyedia jasa harus
memperbaiki pekerjaan tersebut dan apabila diperlukan penambahan-penambahan perkuatan
kontruksi pemborong wajib melaksanakan atas persetujuan pengawas lapangan dan seijin pemimpin
kegiatan.
16. Pasangan batu bata yang telah selesai berdiri harus disiram terus menerus dengan air selama 14
(empat belas) hari.

PASAL XII. 12
PEKERJAAN PASANGAN DINDING TERAWANG (ROSTER)

E. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan pasangan roster adalah :
1. Pasangan roster untuk pasangan dinding
2. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
F. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
17. Pasangan roster dengan adukan 1Pc : 3 Ps dipergunakan pada :
a. Pada dinding batu bata diatas sloof sampai setinggi 20 cm dari permukaan lantai
b. Pada dinding yang terbuka atasnya dari tepi atas kearah bawah sampai 25 cm
c. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
18. Pasangan roster dengan campuran 1Pc : 3Ps untuk semua pasangan roster

10
19. Roster sebelum dipasang dibasahi air terlebih dahulu sampai jenuh, air yang digunakan adalah air
jernih dan tidak mengandung asam/ basa (bahan kimia).
20. Pasangan roster dilakukan bertahap, setiap tahap sampai setinggi 1.00 m dan diikuti dengan cor
kolom praktis, ditunggu sampai kuat betul minimal 1 (satu) hari untuk pasangan berikutnya.
21. Roster kurang dari ½ (setengah) panjang tidak boleh digunakan/ dipasang.
22. Pasangan roster seluas maksimum 12 m2 harus diperkuat dengan kolom praktis 12 x 12 cm dengan
tulangan 4 Ø 12 cm dan beugel Ø 6 – 15 cm, kecuali sudah ada perkuatan yang lain.
23. Jika setelah selesai pekerjaan pasangan roster terdapat retak-retak, penyedia jasa harus memperbaiki
pekerjaan tersebut dan apabila diperlukan penambahan-penambahan perkuatan kontruksi pemborong
wajib melaksanakan atas persetujuan pengawas lapangan dan seijin pemimpin kegiatan.
24. Pasangan batu bata yang telah selesai berdiri harus disiram terus menerus dengan air selama 14
(empat belas) hari.

PASAL XII. 13
PEKERJAAN PLESTERAN

A. Lingkup Pekerjaan
1. Plesteran semua dinding tembok bagian dalam dan bagian luar bangunan
2. Plesteran semua pekerjaan beton yang nampak
3. Termasuk juga dalam pekerjaan ini termasuk pekerjaan sponengan
4. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja
B. Persyaratan Umum
1. Pekerjaan plesteran tidak boleh dikerjakan/ dilakukan dalam keadaan hujan gerimis
2. Pekerjaan plesteran bangunan/ gedung dikerjakan setelah pekerjaan penutup atap genteng selesai
dikerjakan
3. Bahan-bahan untuk plesteran kecuali semen portlant sebelum pemakaian harus disaring terlebih
dahulu dengan saringan lubang persegi sebesar 5 mm.
4. Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan bidang-bidang/ permukaan yang akan diplester harus
dibersihkan terlebih dahulu. Bidang-bidang yang berlumut harus dibersihkan dengan sikat kawat
baja. Setelah bersih permukaan/ bidang-bidang tersebut disiram dengan air kemudian baru pekerjaan
plesteran dapat dimulai.
C. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pada dasarnya adukan specie untuk plesteran dinding tembok pada ruang-ruang yang kering dengan
campuran 1Pc : 6 Ps.
2. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus, sehingga plesteran tidak pecah-pecah atau retak-
retak setelah mengering.
3. Bilamana plesteran dikerjakan dalam lapisan-lapisan, maka lapisan dalam dibiarkan kasar dan hanya
lapisan luar yang dihaluskan dan dilicinkan. Setelah lapisan luar dikerjakan, maka lapisan dalam
harus dibasahi terlebih dahulu.
4. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan yiyit/ acian dai Pc, sehingga tidak
terjadi retak-retak dan pecah-pecah.
5. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata vertikal dan tegak lurus dengan bidang plesteran
lainnya.
6. Pengacian dimulai setelah plesteran mengering, pengacian dilakukan/ dikerjakan dengan
penggosokan dan pemolesan dengan adonan yiyit/ acian dari semen porland.
7. Untuk semua bidang/ permukaan pekerjaan beton yang nampak, yang akan diplester permukaannya
harus dikasarkan terlebih dahulu.
8. Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 cm, kecuali pleteran beton yang nampak dengan tebal
maksimum 1,5 cm.
9. Plesteran baru tersebut harus dijaga dan dirawat sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi retak-retak
dan pecah-pecah dengan disiram air minimum 3 (tiga) kali dalam waktu 24 jam selama 3 (tiga) hari.
10. Bilamana plesteran tersebut diketok harus tidak menimbulkan suara kosong disemua tempat.
Bilamana menimbulkan suarat kosong, maka plesteran tersebut harus dibongkar/ diperbaiki atas
biaya dan tanggung jawab Penyedia Jasa.

11
PASAL XII. 14
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK

A. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan dan penyelesaian lantai dalam bangunan meliputi :
1. Pemasangan lantai Granit Homogenius Tile60x60 cm warna cerah setara.
2. Lantai beton tumbuk untuk alas lantai menggunakan Beton K. 100
B. Persyaratan Umum
1. Material lantai yang dipakai menggunakan lantai keramik Platinum
2. Semua pemakaian bahan menggunakan mutu yang baik, utuh, tanpa cacat, halus dan rata.
3. Semua ukuran luar bersudut 90o (siku) dan satu jenis merk, ukurannya harus sama.
4. Untuk setiap jenis tegel keramik harus dari produk pabrik dan dari merk yang sama.
5. Semua bahan harus ditunjukkan terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari pemimpin kegiatan/
pengawas lapangan.
C. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Lantai Granit Homogenius Tile 60x60 cm ex. Happy house
Pemasangan seluruh lantai keramik menggunakan adukan campuran 1Pc : 4Ps minimal dengan
ketebalan 2 cm.
b. Lantai Granit yang akan dipasang kualitas baik (KW 1) sekualitas produksi Platinum dan sudah
melalui proses pemilihan/ seleksi yang mana bentuk dan ukuran sama, tidak ada bagian yang
retak dan harus seijin dan mendapat persetujuan pengelola teknis kegiatan dan pengawas
lapangan secara tertulis.
c. Setelah tegel keramik terpasang, naat-naatnya harus lurus dan bidang permukaan lantai tegel
harus reta waterpass, alur sama lebar dan tidak ada bagian yang berlubang.
d. Setelah pemasangan tegel keramik selesai dan rapi dan telah dilaporkan kepada pengawas
lapangan untuk pemeriksaan dan persetujuan, kemudian dilakukan pekerjaan kolotan dengan
semen yang sewarna dengan tegel keramiknya.
e. Keramik yang cacat, retak tepinya, noda-noda atau cacat warna tidak boleh dipakai, jikai sudah
terpasang harus segera dibongkar dan diganti.
f. Pemotongan tegel keramik dilakukan dengan baik, rapi dan harus diratakan.

PASAL XII. 15
PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA ALUMUNIUM

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pembuatan, penyetelan dan pemasangan pintu/ jendela
2. Penyetelan dan pemasangan penggantung dan pengunci dan sebagainya menurut kebutuhan.
B. Persyaratan Umum
1. Pintu Alumunium harus dilaksanakan dan dikerjakan sesuai dengan type, jumlah sebagaimana ter-
cantum dalam gambar kerja.
2. Pintu dipasang atau digantung ditempat-tempat yang telah ditentukan dan sesuai dengan yang tercan-
tum dalam gambar kerja.
3. Untuk Pintu dikerjakan harus sesuai dengan motif dan bentuknya seperti apa yang tercantum dalam
gambar kerja.
C. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Untuk semua pintu jendela menggunakan alumunium warna coklat ex.Alexindo 1 mm. Selesai
pemasangan harus mendapat persetujuan dari Direksi dan Pengawas Lapangan.
2. Pekerjaan pemasangan alat-alat penggantung setiap daun pintu dipasang tiga engsel dan stopper
diberi karet penahan, sedangkan daun jendela dipasang tiga buah engsel pada daun jendela dan pada
stoper jendela diberi karet penahan, disesuaikan dengan asesoris yang sesuai dengan gambar dan
spesifikasi.
3. Pekerjaan Kaca Menggunakan Kaca Bening Tebal 5 mm dan disesuaikan dengan gambar dan
spesifikasi.
4. Untuk semua kaca pada jendela dan pintu menggunakan finishing sticker sandblast.

12
PASAL XII. 16
PEKERJAAN KERANGKA DAN PENUTUP ATAP

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pek. Pemasangan IWF 350.175.7.11
2. 125.50.20.2,3 (Finising meni besi)
3. Pek. Sumpil WF 250.125.6.9 ( Finising meni Besi )
4. Pek. Pemasangan gording light lip channels C.125.50.20.3.2
5. Pek. Pemasangan sagrod besi dia 10
6. Pemasangan nok galvalume t:0.3mm
7. Penutup atap galvalum t:0.3mm
8. Pekerjaan lain sesuai gambar kerja

B. Persyaratan Umum
1. Bahan atap yang dipasang harus bebas dari cacat berkarat dan warna harus rata dan sama.
C. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Kontruksi Rangka Atap menggunakan
a. Untuk Kuda kuda Utama menggunakan kontruksi IWF
b. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik semua ukuran harus dibuat dengan teliti dan dipasang
dengan rapi. Semua perlengkapan atau komponen-komponen lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pemasangan, walaupun secara khusus tidak tertuang dalam gambar atau
dipersyaratkan harus tetap disediakan.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik semua ukuran harus dibuat dengan teliti dan dipasang
dengan rapi. Semua perlengkapan atau komponen-komponen lain yang diperlukan untuk
kesempurnaan pemasangan, walaupun secara khusus tidak tertuang dalam gambar atau
dipersyaratkan harus tetap disediakan.

2. Penutup Atap
a. Penutup atap menggunakan bahan galvalume.
b. Pemasangan penutup atap harus dilaksanakan oleh tenaga yang berpengalaman sehingga
pemasangan dapat menghasilkan susunan atap yang rapat dan rapi.
c. Bahan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari pengelola teknik proyek.
d. Untuk warna atap genteng akan ditentukan kemudian.

PASAL XII. 17
PEKERJAAN LISTRIK DAN PENERANGAN

A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan listrik meliputi : Pemasangan instalasi penerangan listrik
1. Pemasangan stop kontak, saklar dan lain-lain menurut kebutuhan
2. Pemasangan lampu-lampu penerangan

13
B. Persyaratan Umum
1. Selama pekerjaan listrik harus dilaksanakan/ dikerjakan oleh pekerja-pekerja penyedia jasa yang ahli
dalam bidangnya, serta terdaftar sebagai instalatur (BTL) dan PLN setempat atau yang mendapatkan
ijin dari PLN.
2. Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan sesuai dengan edisi yang paling akhir dari
“Pengaturan Umum Instalasi – Instalasi Listrik Indonesia” ataupun peraturan-peraturan yang dikelu-
arkan oleh PLN dan atau Pemerintah Daerah setempat.
3. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam keahlian ini meliputi pekerjaan material, peralatan dan
servise untuk konstruksi, pemasangan sistem listrik yang lengkap sesuai dengan perencanaan dan
yang dispesifikasikan dalam pekerjaan ini.
4. Seluruh pemasangan instalasi listrik harus diadakan pengetesan/ percobaan dan mendapat pengesa-
han secara tertulis dari Instalatur Listrik yang berwenang yang kemudian diserahkan kepada
pemimpin kegiatan dan pengawas lapangan.
5. Untuk penyambungan daya diambil dari panel induk.
C. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Semua komponen harus memenuhi persyaratan dari AVE peraturan umum dari PLN setempat dan
persyaratan keselamatan kerja serta lain-lain peraturan umum AVE yang berlaku.
2. Penggunaan bahan jenis dan sebagainya sesuai dengan peraturan-peraturan yang tercantum dalam
AVE, peraturan umum AVE dan persyaratan keselamatan kerja.
3. Pengurusan untuk memperoleh ijin yang memungkinkan diperlukan dalam instalasi ini dibebankan
kepada penyedia jasa.
4. Pekerjaan instalasi listrik pelaksanaannya di sahkan oleh penyedia jasa.
5. Dalam pekerjaan ini instalatur harus menempatkan seseorang pelaksana harian dan pengawas yang
berpengalaman dalam bidang keahliannya.
6. Gambar Instalasi :
a. Gambar instalasi adalah petunjuk secara umum, penyedia jasa sebelumnya harus membuat gam-
bar kerja termasuk gambar detail dari pipa listrik yang tersebut menembus bagian beton/ tembok
dan lain-lainnya. Gambar tersebut harus disetujui terlebih dahulu oleh pengelola teknik kegiatan/
pengawas lapangan.
Diagram dari instalasi listrik ditunjukkan dalam gambar kontrak. Diagram – diagram ini hanya
menunjukkan pekerjaan instalasi yang akan dipasang untuk tempat-tempat material listrik.
Instalasinya harap dilihat gambar-gambar dan disiplin lainnya.
Aliran, penyaluran saluran-saluran kawat-kawat kedudukan switch, stop kontak, panel-panel dan
sebagainya dalam garis besarnya harus seperti yang ditunjukkan dapat dirubah jika dikehendaki
untuk disesuaikan dengan keadaan bangunan, tetapi tergantung kepada persetujuan seorang ahli/
pengelola teknis kegiatan/ pengawas lapangan.
b. Penyedia jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) tentang panel board dan gambar-
gambar instalasi untuk bangunan sesuai dengan yang terpasang (As Instalated Drawing).
7. Spesifikasi Komponen Pekerjaan
a. Penyediaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak.
b. Penyediaan dan pemasangan kabel-kabel distribusi dari panel induk dan panel-panel setempat
sesuai dengan pekerjaan (tahap pengerjaan).
c. Penyediaan dan pemasangan kabel-kabel distribusi dari sub panel setempat sesuai dengan
pekerjaan (tahap pengerjaan).
Dalam hal ini pemasangan pada peralatan listrik yang menghendaki pembongkaran dari bagian-
bagian bangunan. Penyedia jasa listrik wajib memperbaiki bongkaran tersebut sesuai dengan
kondisi yang telah disetujui/ atas petunjuk ahli/ pengawas lapangan/ pengelola teknis kegiatan.
Biaya pembongkaran/ pemasangan kembali bagian menjadi beban dan tanggung jawab penyedia
jasa listrik.
Pengetesan/ keuring seluruh instalasi harus diperhitungkan di dalam penawaran, pelaksanaan
oleh PLN atas biaya Penyedia Jasa.
d. Saluran-saluran
Semua kabel yang diatas plafond (ceiling) dibentangkan dalam pipa PVC dan berada didalam
lantai (beton) maupun dinding tembok harus didalam pipa.
Setiap jarak 3 m panjang (lurus) dan belokan harus dilengkapi dengan kotak sambung serta
jumlah kabel dalam pipa harus sesuai.

14
e. Kabel/ Kawat
Sambungan kabel harus baru dan dikirimkan ketempat pekerjaan harus dalam bungkus aslinya
dan dengan jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis isolasi, nomor dan jenis platnya serta merek
dagangnya.
Penampang kabel minimal 2.5 mm dan daya isolasinya tidak kurang dari 1 KV. Kabel yang
digunakan adalah kabel NYY 2 x 2.5 mm, NYY 3 x 2.5 mm, NYY 3 x 4 mm, NYY 4 x 3.5 mm.
Untuk instalasi penerangan dan kabel distribusi digunakan jenis kabel NYY atau sesuai gambar
kerja. Semua jaringan kabel/ kawat harus dilindungi dengan pralond.
Khusus untuk pekerjaan instalasi sound system menggunakan kabel ukuran 2 x 150 eks. Makita
super audio
f. Saklar dan Stop Kontak
Saklar-saklar harus dari jenis tubles dengan wadah berkekuatan 10 ampere dan 500 volt,
digunakan produk sekualitas “philips”.
Saklar dipasang in bow pada ketinggian + 150 cm dari atas lantai dan bingkainya harus rata
dengan tembok.
Saklar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring dengan stelan-stelan standart
(lengkap) sambungan - sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan
(kotak sambung).
Stop kontak harus berkekuatan 10 ampere atau 15 ampere dan 500 volt yang dapat memenuhi
kebutuhan kegiatan proyek sesuai dengan PUIL dan harus diberi saluran ke tanah (Grand Wire).
Stop kontak pada stage pada ketinggian + 30 cm dari lantai Ex. Clipsal.
g. Fitting-fitting Penerangan
Semua fitting harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
1. Harus lurus, bentuknya betul dan dibuat dari bahan karasi (karat) atau plat baja (skeet stel)
yang cukup terlindung.
2. Semua fitting yang sejenis harus diperoleh dari satu pabrik dan bentuk/ rupa yang sama.
h. Semua bagian instalasi yang penting untuk bekerjanya instalasi harus diberi tanda (tulisan) yang
dapat dibaca dan tidak mudah dihapus dalam Bahasa Indonesia.
i. Finishing/ Pengecatan
Semua peralatan harus dilindungi dari karat dan peralatan-peralatan yang memerlukan
pengecatan harus dicat sesuai dengan situasi setempat.
j. Pengujian
Saluran instalasi setelah selesai harus diuji, untuk menentukan apakah kerjanya sempurna, dalam
segala hal memenuhi syarat-syarat dan peraturan-peraturan yang ditentukan. Pengujian dilakukan
oleh PLN setempat atas biaya penyedia jasa.
k. Daftar Material
1. Armature Lampu setaraPhilips
2. Komponen Lampu setara Philips
3. Kabel kualitas masuk 10 besar (supreme, kabelindo, atau yang setara)
4. Saklar dan stop kontaksetara “Philips dan Panasonic”
5. Pipa pelindung PVC, pipa yang ditanam pada plat lantai (dak) menggunakan setara “Clipsal”
dan yang dipasang pada tembok menggunakan setara “MASPION”(pipa distribusi listrik).
6. MCB setara “Merlin Gerlin”.
7. Lampu-lampu yang digunakan sesuai dengan yang tertera dalam bq
l. Secara prinsip semua komponen dalam keadaan baru dan tanpa cacat, serta baik menurut peneli-
tian/ penelitian ahli/ pengawas lapangan/ pengelola teknis.
m. Koordinasi
Penyedia jasa listrik harus mengkoordinir pekerjaannya dengan pekerjaan dan pelaksanaan dari
penyedia jasa – penyedia jasa lain dalam kegiatan ini. Pekerjaan harus dikoordinir sebelum
pemasangan dan sebenarnya atas petunjuk ahli/ pengawas lapangan/ pengelola teknis. Penyedia
jasa harus memudahkan pekerjaannya untuk menghindari gangguan dan konflik yang semuanya
tidak diharapkan terjadi.

15
PASAL XII. 18
PEKERJAAN PENGECATAN

A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan cat-catan tembok pelaksanaannya meliputi :
a. Semua dinding tembok baru bagian luar dan bagian dalam ruangan, termasuk juga kolom-kolom,
balok-balok dan konsul-konsul.
b. Semua langit-langit didalam dan diluar bangunan
c. Seluruh pekerjaan cat yang harus dikerjakan
d. Pekerjaan pengecatan meja lab menggunakan cat epoxy dengan ketebalan 500 micro

B. Persyaratan Umum
1. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan penyelesaian dari semua permukaan hasil pekerjaan sebelumnya,
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Untuk pengecatan dalam dari bangunan menggunakan cat setara produk Catylac.

C. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan


1. Cat Tembok
a. Semua permukaan bidang dinding harus dicat semapai rata menurut penilaian pengelola teknis
kegiatan/ direksi minimum 3 kali.
b. Pengecatan dilakukan sampai baik dan didapatkan warna yang merata menurut penilaian
pengelola teknis kegiatan/ direksi.
2. Pekerjaan Finishing
a. Pembersihan sisa-sisa semen dan kotoran – kotoran lainnya yang masih ada/ melekat setelah
pekerjaan selesai, dilakukan/ dikerjakan dengan batu amril.
b. Penggosokan ini dilakukan dengan campuran bahan pembersih kotoran.
c. Kemudian dilakukan penggosokan kering, sampai didapat hasil yang telah disetujui oleh
pengawas lapangan.
3. Setelah pekerjaan cat-catan dan finishing selesai, maka harus memberitahukan kepada pengawas
lapangan untuk diperiksa untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
4. Pengecatan Epoxy meliputi kontruksi bidang/dinding meja lab keseluruhan, dengan ketebalan 500
micro dan diukur sesuai dengan standart ketebalan yang telah ditentukan.

PASAL XII. 19
PERSYARATAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN

1. Yang disebut dengan bahan bangunan adalah semua bahan yang digunakan dalam pelaksanaan sebagai
tertera dalam uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini serta gambar kerja.
2. Semua bahan – bahan bangunan harus berkualitas baik dan sesuai dengan syarat-syarat yang telah
tercantum dalam PUBBPBI 1971, AV, PTO, AVE dan PKKI.
3. Penyedia Jasa harus mengirimkan kepada Pengelola Teknis Kegiatan contoh bahan bangunan termasuk
warna dan bentuknya yang akan dipakai sebelum pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan untuk mendapatkan
persetujuan mengenai mutu/ kualitas bahan yang akan dipakai tersebut.
4. Contoh – contoh harus sesuai dengan macam dan kualitas keadaan bahan-bahan yang dipergunakan.
5. Pengelola Teknis Kegiatan berhak untuk meminta keterangan selengkapnya tentang bahan tersebut
diperoleh.
6. Air untuk bangunan
a. Untuk pembangunan ini, air yang dipergunakan haruslah air tawar yang bersih dan bebas dari
mineral zat organik, bebas lumpur, larutan air kali dan lain-lainnya.
b. Jika sumber air yang ada tidak mencukupi, maka penyedia jasa harus mengadakan sumber air sendiri
yang memenuhi syarat.
7. Semen Portland
a. Semen menggunakan semen sekualitas produk nusantara yang memenuhi persyaratan NI.8
b. Semen yang sudah mulai mengeras ditempat pekerjaan tidak boleh digunakan.
c. Kantong pembungkus tidak boleh rusak jahitannya sebelum sampai ke lokasi pekerjaan.

16
8. Batu Belah
a. Batu belah harus dari jenis yang keras, tidak boleh berpori dengan minimum 3 muka pecahan dan
bergradasi.
b. Batu belah yang sudah ditumbuk dilokasi pekerjaan harus dalam keadaan siap pakai.
9. Pasir, Split dan Bekisting
a. Pasir yang digunakan harus bersih, bebas kotoran, bahan lumpur dan bahan organik lain.
b. Split yang digunakan dengan gradasi 2-3 cm, bersih dari bahan organik atau kotoran lain.
c. Kayu bekisting dari kayu yang sesuai dengan PBI ’71, kuat dan cukup tebal sehingga tidak terjadi
lenturan.
10. Batu Bata
a. Batu bata kualitas baik, pembakaran matang, warna merah merata dan mendapat persetujuan dari
Direksi.
b. Pada penyerahan ditempat pekerjaan hanya diijinkan maksimum pecah 5%.
c. Bata yang dipergunakan harus dari satu ukuran atau sekualitas, perbedaan satu sama lain tidak boleh
lebih dari 3 cm.
11. Keramik
Keramik kualitas baik lepas dari cacat-cacat seperti retak, tidak rata warna dan corak merk keramik yang
akan ditentukan pemakaiannya ditentukan sesuai dengan dokumen lelang.
12. Kayu
Semua kayu yang dipergunakan harus berkualitas baik, kering udara, tidak cacat dan lurus. Kayu jenis
dari kalimantan harus diawetkan dengan teer, residu atau meni dan semua kayu harus memenuhi
persyaratan NI.5 – PKKI ’71.
13. Besi Beton
Besi beton dan bendrat harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam PBI ’71.
14. Semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini yang bersifat fabrikasi, seperti besi/ baja/ PVC dan lain-
lain harus standart SII (Standart Industri Indonesia).
15. Kaca yang digunakan adalah kaca polos/ bening tebal 5 mm atau disesuaikan dengan gambar kerja, kaca
harus rata dan tidak bergelombang.
16. Lain-lain
a. Semua bahan – bahan dan perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini,
sebelum dipergunakan harus telah diperiksa dan diluluskan oleh direksi.
b. Penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat bahan tersebut akan ditolak atau
dikeluarkan atas perintah Direksi dengan segala resiko penyedia jasa.
c. Apabila diperlukan pemeriksaan di laboratorium atas bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung
oleh penyedia jasa.

PASAL XII. 20
SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan-bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
dokumen lelang ini
2. Pengawas lapangan berwenang menanyakan asal bahan dan penyedia jasa wajib memberitahukan.
3. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksakan dulu pada pengawas lapangan untuk
mendapat persetujuan.
4. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh penyedia jasa dilapangan pekerjaan tetapi ditolak
pemakaiannya oleh pengawas lapangan, harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selambat-
lambatnya dalam kurun waktu 2 x 24 jam terhitung dari jama penolakan.
5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan penyedia jasa tetapi ternyata ditolak oleh
pengawas lapangan harus segera dibongkar atas biaya penyedia jasa.

PASAL XII. 21
PEKERJAAN DOKUMENTASI

Atas biaya penyedia jasa harus dibuat foto-foto berwarna ukuran post card sesuai dengan schedulle tahap
pekerjaan dimulai dari keadaan tanah asli atau bangunan lama belum dibongkar sampai dengan pekerjaan
selesai 100%.
1. Hasil foto harus dipasang diruang direksi dan diberi keterangan dalam tiap tahapan untuk mempermudah
pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan.

17
2. Disusun dalam album sebanyak 4 jilid lengkap untuk diserahkan sebagai dokumentasi setelah pekerjaan
100% selesai.

PASAL XII. 22
PEKERJAAN PEMBERSIHAN LAPANGAN

1. Semua bahan/ sisa bahan yang ada dilokasi pekerjaan harus dikeluarkan dan dibersihkan dari lokasi
pekerjaan.
2. Pembersihan lapangan termasuk kondisi lingkungan pekerjaan yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pekerjaan.
3. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan rekanan/ pemborong wajib
mengembalikan/ memperbaiki seperti kondisi semula.

PASAL. XII. 23
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam dokumen lelang ini dan diperlukan akan dicantumkan dalam
berita acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing).
2. Hal – hal yang timbul dikemudian hari dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian dilapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh pengelola teknis kegiatan, pengawas lapangan dan penyedia jasa. Dan
apabila diperlukan akan dibicarakan untuk mendapat penyelesaian/ jalan keluar terbaik.

18

Anda mungkin juga menyukai