Anda di halaman 1dari 26

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Nama Pekerjaan : Pembangunan Gedung Barak DALMAS Polres Wonosobo


Lokasi : Kab. Wonosobo
TA Anggaran : 2019

PENDAHULUAN
a. Rencana Umum
Rencana umum dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Barak DALMAS Polres
Wonosobo Tahun Anggaran 2019 akan disesuaikan dengan jadwal yang telah direncanakan, hal ini
merupakan tahapan penyelesaian suatu item pekerjaan yang akan mewujudkan prestasi pekerjaan secara
berkala mulai dari kegiatan – kegiatan awal/ persiapan dan lain –lain, pengadaan alat, pengadaan bahan dan
tenaga kerja secara efisien akan dapat menghasilkan volume kerja yang sesuai, disamping memudahkan
dalam pengaturan kerja dilapangan dan akan menciptakan kualitas kerja yang baik dan waktu penyelesaian
yang ideal sesuai dengan rencana pekerjaan.
b. ASUMSI DASAR
Jangka Waktu pelaksanaan = 150 (Seratus lima puluh) hari kalender
Jangka Waktu pemeliharaan = 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender
Hari kerja untuk pekerjaan di lapangan dilaksanakan setiap hari kerja kecuali hari libur dan hari besar
nasional. Kepala Tukang, Mandor, Pekerja, Tukang, pengaturan hari kerjanya akan disesuaikan dengan
kondisi pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Jam Kerja Efektif


Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :
Hari Senin s/d Sabtu : jam 08.00 s/d 16.00 Wib
Waktu istirahat : jam 12.00 s/d 13.00 Wib
Istirahat hari Jum’at : jam 11.30 s/d 13.00 Wib
Hari Minggu : Libur, bila dianggap perlu bisa dilaksanakan lembur
c. Lingkup Pekerjaan
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pembersihan lahan
- Pembuatan pagar sementara dari seng T. 2 M
- Uitzet / Bouwplank
- Air Kerja
- Sewa direksi keed
- Administrasi dan dokumentasi
- Papan nama proyek
2. PEMBANGUNAN BARAK DALMAS
- PEKERJAAN TANAH
1. Galian tanah biasa
2. Galian footplate
3. Urugan pasir bawah pondasi tb. 5 cm
4. Urugan tanah kembali
5. Urugan dalam gedung 1 m3 tanah
6. Pemadatan 1 m3 tanah ( per 20 cm)
- PEKERJAAN PONDASI
1. Pas. Batu kali 1:6
2. Pas. Rollag bata 1:6
- PEKERJAAN DINDING
1. Lantai 1
a. Pas. Bata 1:3
b. Pas. Bata 1:6
c. Plesteran PC 1:3
d. Plesteran PC 1:6
e. Acian
2. Lantai 2
a. Pas. Bata 1:3
b. Pas. Bata 1:6
c. Plesteran PC 1:3
d. Plesteran PC 1:6
e. Acian
f. Pas. Roster beton
- PEKERJAAN BETON
1. Lantai 1
a. Pek. Beton footplate 1 (Pf1)
b. Pek. Beton footplate 2 (Pf2)
c. Pek. Beton footplate 3 (Pf3)
d. Pek. Beton sloof 1 (S1) 20/30
e. Pek. Beton sloof 2 (S2) 15/20
f. Pek. Beton kolom 1 (K1) 30/35
g. Pek. Beton kolom 2 (K2) 15/30
h. Pek. Beton kolom 3 (K3) 15/20
i. Pek. Beton kolom praktis (Kp) 12/12
j. Pek. Beton balok latei 12/15 (BL)
k. Pek. Beton balok latei 2 (BL2) 12/20
l. Pek. Beton balok latei 3 (BL3) 15/30
m. Pek. Beton balok frame (BF) 12/20
n. Pek. Beton balok jepit 1 (BJ1) 15/35
o. Pek. Beton balok lis 1 (BLs1) 15/20
p. Pek. Beton balok 1 (B1) 25/40
q. Pek. Beton balok 2 (B2) 20/30
r. Pek. Beton balok 3 (B3) 15/30
s. Pek. Beton balok 3 lis (B3L) 15/30
t. Pek. Beton balok 3 lis (B3L) 15/30
u. Pek. Beton plat topi (PT)
v. Pek. Beton plat topi 2 (PT2)
w. Pek. Beton plat teras tb. 10 cm Elv. + 3.20
x. Pek. Beton pelat lantai tb. 12 cm Elv. + 4.00
y. Pek. Beton tangga
2. Lantai 2
a. Pek. Beton kolom 2 (K2) 15/30
b. Pek. Beton kolom 3 (K3) 15/20
c. Pek. Beton kolom 3a (K3a) 15/20
d. Pek. Beton kolom 3b (K3b) 15/20
e. Pek. Beton kolom praktis 12/12 (Kp)
f. Pek. Beton balok latei (BL) 12/15
g. Pek. Beton balok latei 2 (BL2) 12/20
h. Pek. Beton balok 3 (B3) 15/30
i. Pek. Beton balok ring 1 (Rb1) 12/15
j. Pek. Beton plat topi (PT)
k. Pek. Beton plat topi 2 (PT2)
l. Pek. Beton plat topi 3 (PT3)
m. Pek. Beton plat atap tb. 10 cm Elv. + 6.74
n. Pek. Beton pelat atap tb. 10 cm Elv. + 7.00
- PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1. Lantai 1
a. Pintu jendela frameless kaca tempered. Pintu tb. 12 mm, jendela tb. 10 mm dan aksesorisnya
b. Pintu dan jendela kaca tb. 5 mm dengan kusen aluminium 4 dark brown
 Pas. P1
 Pas. P3
 Pas. P4
 Pas. P7
 Pas. Pt
 Pas. J1
 Pas. J2
 Pas. BV1
 Pas. BV2
 Pas. BV3
 Pas. BV4
 Pas. BV5
 Pas. BV6
c. Pintu Kayu
 Kusen pintu/jendela ky jati
 Daun pintu panil ky jati
 Slot tanam pintu
 Engsel pintu
 Gerendel pintu
2. Lantai 2
a. Pintu dan jendela kaca tb. 5 mm dengan kusen aluminium 4 dark brown
 Pas P7
 Pas J1
 Pas J2
 Pas J3
 Pas J4
b. Pintu Kayu
3. Pas P7
4. Pas J1
5. Pas J2
6. Pas J3
7. Pas J4
- PEKERJAAN ATAP + PENUTUP ATAP
1. Pas. Rangka atap baja ringan
2. Pas. Rangka atap besi hollow 40x60x2
3. Pas. Penutup atap genteng bitumen monolayer 3 mm
4. Pas. Penutup atap roof light fibreglass
5. Pas. Nok bitumen monolayer
- PEKERJAAN ATAP PLAFOND
1. Lantai 1
a. Pas. Plafond gipsum rangka hollow
b. Compound gipsum
c. List gypsum profil 10 cm
2. Lantai 2
a. Pas. Plafond gipsum rangka hollow
b. Compound gipsum
c. Compound plat beton
d. List gypsum profil 10 cm
- PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
1. Lantai 1
a. Urugan pasir bawah lantai tb. 5 cm
b. Lantai kerja beton - K100
c. Lantai granit 60x60 (polished)
d. Lantai granit 60x60 (unpolished)
e. Lantai vinil khusus gym
f. Lantai step nosing 10x60
g. Dinding granit tile 45x90 (polished)
h. Dinding granit 30x60 (polished)
i. Pas. Batu alam susun sirih 15x30
2. Lantai 2
a. Urugan pasir bawah lantai tb. 5 cm
b. Lantai granit 60x60 (polished)
c. Lantai granit 60x60 (unpolished)
d. Dinding granit 30x60 (polished)
e. Pas. Batu alam susun sirih merah
- PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lantai 1
a. Cat dinding luar Ex. Mowilex
b. Cat dinding dalam Ex. Mowilex
c. Cat plafond
d. Coating batu alam
e. Politur kayu
2. Lantai 2
a. Cat dinding luar Ex. Mowilex
b. Cat dinding dalam Ex. Mowilex
c. Cat plafond
d. Coating batu alam
e. Politur kayu
- PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Pas. Cermin kamar mandi tb. 5mm
2. Pas. Batu alam susun sirih 15x30
3. Pembuatan tulisan dan logo stainless APARTEMEN SAT SABHARA tinggi 20 cm, tebal 2 cm
- INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR, SANITASI DAN DRAINASE
1. PEKERJAAN INSTALASI AIR KOTOR
a. Lantai 1
 Memasang 1 m pipa PVC type AW 4
 Memasang 1 m pipa PVC type AW 3
 Memasang 1 m pipa PVC type AW 2
 Memasang ipal biofilter kapasitas 7000 lt
 Memasang 1 bh Peresapan, dalam 3 m
 Memasang 1 m pipa galvanis medium B 2
b. Lantai 2
 Memasang 1 m pipa PVC type AW 3
 Memasang 1 m pipa PVC type AW 2
2. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
a. Lantai 1
 Memasang 1 m pipa PVC type AW 1 termasuk Suplay Tandon
 Memasang 1 m pipa PVC type AW ¾
 Fitting + asesories
 Pek. Beton ground tank
Beton cor Ready Mixed K-225
Pemadatan beton (Vibrator)
Pemadatan beton (Vibrator)
Pembesian (Wiremesh M8-150)
Begesting 2x pakai
Perancah 2x pakai
 Pengadaan dan pemasangan pompa air 3pk
b. Lantai 2
 Memasang 1 m pipa PVC type AW 1
 Memasang 1 m pipa PVC type AW ¾
 Memasang 1 buah Ball Valve 1
 Memasang 1 m pipa PVC klas AW 2 untuk kurasan Tandon Air
 Tandon Air kap. 1050 lt
 Memasang 1 unit header 2
 Fitting + asesories
3. PEKERJAAN SANITAIR
a. Lantai 1
 Memasang Closet Jongkok
 Memasang Wastafel
 Memasang Kran
 Memasang hand shower ex toto
 Memasang Floordrain
b. Lantai 2
 Memasang Closet Jongkok
 Memasang Kran
 Memasang hand shower ex toto
 Memasang Floordrain
- PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
1. PEKERJAAN PENERANGAN DAN KOTAK KONTAK
a. Lantai 1
(Kabel NYM 3x2.5 mm Ex Supreme dalam High Impact conduit dia. 20 mm Ex.Clipsal,
Kabel Instalasi Saklar Lampu NYM 2x1,5 mm)
 Memasang Instalasi Penerangan
 Memasang Lampu Downlight LED 14 W
 Memasang Lampu Bulb LED 9
 Memasang Lampu ceilling Philips Twirly 20 watt
 Memasang Ceiling Mount Exhaust Fan 10
 Memasang Saklar Seri/Ganda
 Memasang Stop Kontak AC
 Memasang Stop Kontak
b. Lantai 2
(Kabel NYM 3x2.5 mm Ex Supreme dalam High Impact conduit dia. 20 mm Ex.Clipsal,
Kabel Instalasi Saklar Lampu NYM 2x1,5 mm)
 Memasang Instalasi Penerangan
 Memasang Lampu Downlight LED 14 W
 Memasang Lampu Bulb LED 9
 Memasang Lampu ceilling Philips Twirly 20 watt
 Memasang Ceiling Mount Exhaust Fan 10
 Memasang Saklar Seri/Ganda
 Memasang Stop Kontak AC
 Memasang Stop Kontak
2. PENERANGAN HALAMAN (LAMPU PJU)
a. Memasang Lampu kap PJU LED 150w + (termasuk Pondasi + Tiang 6M)
b. Memasang instalasi PJU (Kabel Tovoor NYY 4 x 4 mm2 )
3. PEKERJAAN INSTALASI JARINGAN KOMPUTER (LAN)
a. Instalasi Data komputer dg kabel UTP Cat 6 dlm pipa conduit PVC dia. 20 mm2
b. Memasang Data LAN Outlet RJ45 (2 Socket + Cover Plate)
c. Memasang Wireless Acces point
d. Memasang Manageable Gigabit Switch hub 16 port
4. PEKERJAAN INSTALASI CCTV
a. Lantai 1
 Instalasi CCTV dg kabel RG 59 + kabel power dlm pipa conduit PVC dia. 20 mm2
 Memasang Camera CCTV 2 Mp Full HD 1080p IR type
 Memasang Color Dome type camera
 DVR 8 Chanel + Hardisk CCTV 4 Tb
 Monitor LED 42 Full HD
b. Lantai 2
 Instalasi CCTV dg kabel RG 59 + kabel power dlm pipa conduit PVC dia. 20 mm2
 Memasang Camera CCTV 2 Mp Full HD 1080p IR type
 Memasang Color Dome type camera
5. PEKERJAAN INSTALASI TV
a. Lantai 1
 Instalasi TV dg kabel Coaxial RG 6 dlm pipa conduit PVC
 Memasang Outlet Antena TV
 Memasang Splitter 16 Way
 Memasang Splitter 6 Way
 Instalasi Feeder dg kabel Coaxial RG 11 dlm pipa conduit PVC ke Central TV
 Monitor LED 42 Full HD
b. Lantai 2
 Instalasi TV dg kabel Coaxial RG 6 dlm pipa conduit PVC
 Memasang Outlet Antena TV
 Memasang Splitter 16 Way
 Instalasi Feeder dg kabel Coaxial RG 11 dlm pipa conduit PVC ke Central TV
 Monitor LED 42 Full HD
 Parabola
6. PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA
a. Lantai 1
 Instalasi sound system
 Ceiling Speaker
 Volume control
 Terminal box L1 (40x30x20)cm
 Sound System GYM
b. Lantai 2
 Instalasi sound system
 Ceiling Speaker
 Volume control
 Terminal box L1 (40x30x20)cm
 Terminal box Utama (50x40x25)cm
- PEKERJAAN LANSEKAPE
1. PEKERJAAN PEMATANGAN LOKASI
PEKERJAAN PEMATANGAN TAPAK
a. Urugan Peninggian dengan tanah
b. Urugan Peninggian dengan bongkaran
c. Pemadatan Tanah dengan alat per 20cm
2. PEKERJAAN SENDERAN
a. Galian Tanah
b. Pasang Pondasi batu Kali 1:6
c. Plesteran PC 1:6
d. Pasang Pipa AW dia 1.5
3. PEKERJAAN PENATAAN LANSEKAPE
SALURAN
a. Galian Tanah
b. Pasir Urug
c. Rabat beton K-125
d. Pas. Pipa beton diameter 50 cm
e. Pas. Bak kontrol 60cm x60cm tinggi 65 cm
d. Rencana Pengawasan Kegiatan
Uraian tentang pengawasan, tugas dan tanggungjawab penyedia jasa dalam pelaksanaan Pekerjaan
Pembangunan Gedung Barak DALMAS Polres Wonosobo adalah sebagai berikut:
A. Direktur
 Bertanggung jawab terhadap mutu pekerjaaan sesuai spesifikasi teknik yang tercantum dalam
Dokumen penawaran.
 Melaksanakan instruksi-instruksi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen.
 Bertanggung jawab terhadap administasi dan keuangan proyek.
 Menandatangani Kontrak, Berita Acara dan Termyn/tagihan dan administrasi lainnya yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut diatas.
B. Site Manager
 Menyusun Laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan finansial.
 Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang antara lain meliputi :
 Pelaksanaan pekerjaan / konstruksi sesuai dengan kontrak, gambar rencana dan spesifikasi
teknik.
 Pengadaan alat, pengadaan material dan tenaga kerja.
 Administrasi / keuangan lapangan.
 Merencanakan dan membuat time schedule, agar pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan
waktu yang ditetapkan.
 Menyiapkan dan melaksanakan :
 Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan
 Check list
 Pengadaan tenaga kerja
 MC. 0 dan MC. 100
 Melaksanakan instruksi yang diberikan oleh Direksi Pekerjaan.
 Melaksanakan Pekerjaan dilapangan sesuai dengan gambar rencana dan berpedoman pada spesifikasi
teknik.
 Menjamin bahwa semua kerangka acuan kerja ini akan dipenuhi dengan baik sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
 Bertanggung jawab kepada Direktur.
C. Ahli K3 Konstruksi
 Bertanggungjawab kepada Site Manager menyiapkan dan mendatangkan Kelengakapan K3 yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Menyiapkan P3K dan peralatan safety yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan sesuai
dengan spesifikasi teknik.
D. Pelaksana Bangunan
 Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa seizin atasan langsung,
 Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek (instruksi kerja),
speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang
dan pekerjanya hingga didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien
mungkin,
 Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub kontraktor (bila ada) yang
bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-lain,
 Menyiapkan Check list.
 Menyiapkan data dan melaksanakan MC. 0 dan MC. 100 serta As Built Drawing.
 Bertanggungjawab terhadap mutu pelaksanaan pekerjaan.
 Bertanggungjawab kepada Site Manager.
E. Pelaksana Listrik
 Melaksanakan Pekerjaan Elektrikal dilapangan sesuai dengan gambar rencana dan berpedoman pada
spesifikasi teknik.
 Menjamin bahwa semua kerangka acuan kerja ini akan dipenuhi dengan baik sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan Listrik.
 Melakukan Koordinasi secara aktif dengan Site Manager atau Pelaksana secara langsung dan dengan
para tenaga kerja secara tidak langsung melalui wewenang Pelaksana agar pekerjaan Listrik dapat
selesai dengan baik.
 Membantu dan memberikan petunjuk kepada petugas pengawas lainnya pada tiap paket pekerjaan
dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknik.
 Bertanggungjawab Kepada Site Manager.
F. Pelaksana Baja Ringan
 Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan dilapangan sesuai dengan gambar
rencana dan berpedoman pada spesifikasi teknik.
 Menjamin bahwa semua kerangka acuan kerja ini akan dipenuhi dengan baik sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan.
 Melakukan Koordinasi secara aktif dengan Site Manager atau Pelaksana secara langsung dan dengan
para tenaga kerja secara tidak langsung melalui wewenang Pelaksana agar pekerjaan Listrik dapat
selesai dengan baik.
 Membantu dan memberikan petunjuk kepada petugas pengawas lainnya pada tiap paket pekerjaan
dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknik.
 Bertanggungjawab Kepada Site Manager.
G. Drafter
 Melaksanakan pekerjaan pengukuran bersama-sama pelaksana di lapangan sesuai dengan gambar
rencana dan berpedoman pada spesifikasi teknik yang sudah ditentukan sebelumnya.
 Melakukan koordinasi secara aktif antara Project Manager, Ahli Sipil, Ahli Arsitektur dan Pelaksana
agar gambar rencana dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dapat berjalan dengan lancar.
 Menyiapkan data dan melaksanakan MC. 0 dan MC. 100 serta As Built Drawing.
 Bertanggunjawab kepada Project Manager.
H. Logistik
 Bertanggungjawab kepada Site Manager menyiapkan dan mendatangkan peralatan-peralatan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Menyiapkan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dan sesuai dengan spesifikasi
teknik.
I. Administrasi
 Mengatur cash flow keuangan proyek.
 Pengaturan dan penyelesaian keuangan proyek untuk :
 Upah tenaga kerja.
 Biaya pengadaan bahan / material dan alat.
 Bertanggungjawab kapada Direktur.
e. Rencana Penanganan Pekerjaan Persiapan
1. Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek, dalam tahap persiapan sangat
berpengaruh langsung pada pelaksanaan proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses persiapan ini
menunjukan kesiapan dan kemampuan dalam pengelolaan proyek. Pekerjaan persiapan ini akan kami
kerjakan pada minggu pertama setelah penandatanganan kontrak pekerjaan ini kami apabila kami
ditetapkan sebagai pemenang.
2. Pembersihan lokasi
1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, kami akan membersihkan lapangan/Lokasi pekerjaan
dari hal-hal yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2. Secara garis besar Pembersihan area site tidak terjadi hanya di awal pekerjaan saja tetapi secara
berkala dan menjadi kegiatan rutinitas proyek itu sendiri.
3. Kami akan memasang papan nama proyek 1 (satu) unit dari konstruksi kayu dan tulisannya mudah
terbaca, redaksi papan nama proyek tersebut akan ditentukan kemudian, ukuran papan nama kegiatan
minimal 0,80 m x 1,20 m/ sesuai dengan petujuk Direksi pekerjan. Penempatan papan nama proyek di
lokasi yang mudah dibaca oleh umum dan tidak mengganggu jalannya proyek.
4. Administrasi dan Dokumentasi
a. Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan harian mingguan dan bulanan
b. Surat pemebritahuan mulai kerja apabila kami ditujuk untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
c. Laporan Kemajuan Pekerjaan
1. Kami selalu memberikan laporan kepada Direksi pekerjaan per minggu sehingga pekerjaan yang
telah kami laksanakan selalu terkontrol oleh direksi pekerjaan.
2. Rekap laporan mingguan akan kami serahkan pada direksi setiap satu bulan sekali
3. Laporan akhir akan kami serahkan apabila pekerjaan telah selesai berikut dokumentasi pekerjaan
dari mulai pekerjaan atau 0% sampai dengan selesai 100% yaitu meliputi Back up pelaksanaan
pekerjaan, laporan mingguan,bulanan,Shop Drawing,As Built Drawing, Adendum pekerjaan
apabila dalam pelaksanaan terdapat perubahan item pekerjaan.
d. Dokumentasi
1. Pengambilan gambar saat kerja mulai 0%, 50%, dan 100% sebagai dokumentasi proyek dan
kelengkapan laporan pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
- Menentukan lokasi/tempat bangunan yang akan diambil gambarnya.
- Lakukan pengambilan 0% untuk semua lokasi pekerjaan
- Lakukan masing-masing 3 (tiga) lembar
- Setelah gambar disusun menjadi 3 set, satu set selalu dibawa saat pengambilan foto/gambar
berikutnya (50%) dan seterusnya, sampai 100% sehingga latar belakang gambar
dipertahankan/sama.
e. Foto untuk lampiran kemajuan pekerjaan secara bulanan kami juga akan mengambil posisi kemajuan
pekerjaan, foto negatif akan diserahkan ke Direksi pekerjaan.
5. Menyediakan Fasilitas Lapangan / Lokasi Kerja
a. Menyediakan Direksi keet, Gedung, stok pile barak kerja dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5x10m, Ruang
rapat Ukuran 4x4m, Gedung ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran 3x10m, rumah genset. Untuk
Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule,
struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan
harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu
perlu dilakukannya rapat kerja. Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja
selama proyek berlansung. Gedung penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gedung penyimpanan semen,
tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak.
Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
6. Mendatangkan tenaga kerja sesuai kebutuhan dilapangan.
7. Mobilisasi / Demobilisasi Peralatan dan Bahan / Material
Kegiatan mobilisasi yang diperlukan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus
dilaksanakan sebagaimana ditentukan dalam dokumen kontrak.
Persyaratan Mobilisasi
a. Pembelian / sewa tanah guna keperluan base camp untuk kami dan kegiatan pelaksanaannya.
b. Mobilisasi semua bahan matrial yang akan digunakan.
c. Mobilisasi dari semua staf supervisi dan semua pekerjaan yang diperlukan.
d. Mobilisasi dan pemasangan peralatan konstruksi dari suatu lokasi ke tempat yang digunakan sesuai
ketentuan kontrak.
e. Mobilisasi alat meliputi
- Bulldozer : 1 unit
- Dump Truck : 2 unit
- Pick Up : 2 unit
- Beton Molen : 4 unit
- Stamper : 2 unit
- Bar Cutter : 1 unit
- Bar Bender : 1 unit
- Concrete Vibrator : 2 unit
- Genset : 1 unit
- Travo Las : 1 unit
- Bor Listrik : 1 unit
- Waterpump : 1 unit
- Waterpass : 5 unit
- Theodolith : 1 unit
- Compressor : 1 unit
- Soft light : 8 unit
- Scaffolding : 200 set
- Safety Equipment : 20 set
- Alat Pertukangan : 10 set
Mobilisasi digunakan sesuai schedule mobilisasi dan akan dimulai selambat-lambatnya 1 minggu
setelah SPMK / sesuai dengan ketentuan Pengguna Barang / Jasa. Pihak kami akan menyerahkan
kepada Pengguna Barang / Jasa suatu program mobilisasi menurut detail dan waktu yang
ditentukan dalam mendatangkan alat dan melaporkan progresnya. Kami akan mengadakan
mobilisasi peralatan yang diperlukan dan lain-lain yang sifatnya mendukung dan melengkapi
pekerjaan tahap berikutnya, Dan juga akan segera melakukan pengiriman bahan dan material yang
dibutuhkan.
Dalam melaksanakan mobilisai alat langkah – langkah yang akan kami laksanakan adalah
 Alat yang pertama kali akan kami datangkan yaitu Pick Up, dikarenakan Pick Up
merupakan alat utama pendukung lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
 alat berikutnya adalah Waterpass/Theodolith alat ini didatangkan bersama – sama dengan
Alat Pertukangan, Safety Equipment, Beton Molen, Scaffolding, Waterpump, Genset,
Compressor, Soft light, Bor Listrik, Stamper, Concrete Vibrator, Bar Cutter, Bar Bender,
Mesin Las, dan Bulldozer. Apabila kami beserta Pengguna jasa dan Konsultan Pengawas
telah melaksanakan MC 0 atau pengukuran ulang lokasi pekerjaan dan telah selesai dalam
proses pembuatan Direksi Keet.
8. Air kerja dan listrik kerja
a. Air kerja akan kami sediakan sendiri dan didatangkan dari luar.
b. Air kerja harus bersih, tidak berlumpur dan tidak mengandung bahan kimia yang merusak.
c. Kami akan memberikan penerangan yang cukup pada setiap lokasi yang dianggap sangat
membutuhkan untuk penerangan.
d. Listrik akan kami sediakan, apabila terjadi mati lampu menggunakan Genset.
9. Keamanan dan pemeriksaan kesehatan
a. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan maka kami sesegera
mungkin mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban.
b. Kami bertanggungjawab secara penuh atas kecelakaan yang ditimbulkan baik yang menimpa
karyawan dari pihak kami sendiri maupun orang lain yang berada di lokasi pekerjaan dan sekitarnya
sesuai dengan peraturan-peraturan hukum mengenai perawatan dan tunjangan dari si korban /
keluarga.
c. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dengan isi yang selalu lengkap harus berada
ditempat pekerjaan.
d. Kami menyediakan alat-alat untuk pemadam kebakaran untuk penanggulangan kebakaran bila
terjadi kebakaran pada saat pelaksanaan pekerjaan.
10. Segala sesuatu menyangkut kelancaran pelaksanaan pekerjaan disiapkan di lokasi sebelum pekerjaan itu
dimulai, diantaranya material, peralatan dan lain-lain yang dapat mendukung dan mempercepat proses
pelaksanaan pekerjaan.
11. Mutual Check
1. Pelaksanaan Mutual Check 0%
1). Pelaksanaan Mutual Check 0% diadakan berpedoman pada tender drawing.
2). Pelaksanaan untuk Pekerjaan Mutual Check adalah terdiri dari Penyedia Jasa bersama-
sama dengan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak yang dibentuk oleh Pengguna Jasa.
3). Uraian pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan Penyedia Jasa adalah sebagai berikut :
 Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan
kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 /L.mm.
 Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Utisetten) profil memanjang dan
melintang dengan mengikuti Standar Penggambaran Tender Drawing.
 Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti Standar Penggambaran Tender
Drawing (termasuk gambar detail).
 Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) perubahan tambahan/pengurangan.
4). Semua produk-produk hasil Uitsetten (data pengukuran kembali, gambar-gambar, Bill of
Quantity, RAB tambahan/pengurangan biaya) disampaiakan kepada Pengguna Jasa untuk
selanjutnya diteliti/diperiksa kebenarannya dan setelah mendapat persetujuan maka
Penyedia Jasa dapat melaksanakan pekerjaan tersebut.
5). Dari hasil pengukuran kembali/Uitsetten akan didapat perhitungan volume dengan Tender
Drawing.
6). Gambar-gambar hasil Uitsetten adalah sebagai dasar untuk Pelaksanaan Konstruksi
Lapangan.
7). Semua gambar-gambar hasil Mutual Check diperbanyak 4 kali.
12. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check
1). Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check akan diatur/ditentukan Pengguna Jasa.
2). Jika tidak ditentukan lain pengajuan biaya tambahan/pengurangan biaya, paling lambat 1
(satu) bulan sebelum jangka waktu pelaksanaan berakhir sudah harus disampaikan kepada
Pengguna Jasa.
13. Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan Bongkaran akan dilaksanakan pada awal kegiatan dan akan mengikuti petunjuk Direksi
Pekerjaan / Konsultan Pengawas untuk menghindari kesalahan yang diakibatkan dari kesalahan
bongkaran.
14. Bowplank
1. Semua bouwplank menggunakan kayu kelas II / terentang diserut rata dan terpasang
waterpass dengan peil + 0,00 setiap jarak 2 meter papan bouwplank diperkuat dengan
patok kayu berukuran 5/7 cm. pada papan bouwplank semua dicatat sumbu-sumbu
dinding, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim atau diberi tanda- tanda yang
jelas.
2. Jarak papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah
kelongsoran terhadap galian tanah pondasi.
3. Setelah pekerjaan ini selesai sesegera mungkn kami memninta persetujuan dari direksi
pekerjaan agar pekerjaan berikutnya dapat segera dikerjakan.
f. Pelaksanaan Pekerjaan
I. Pekerjaan Tanah
A. Galian Tanah Biasa & Galian Footplate
Sebelum memulai pekerjaan ini lokasi yang akan digali dibersihkan terlebih dahulu. bidang vertikal
galian tanah harus mempunyai jarak cukup dari lebar pondasi untuk memungkinkan pemasangannya,
penopangan dan lain – lain pekerjaan demi kelancaran pelaksanaan
 Dalamnya galian lubang pondasi harus mencapai tanah keras dan sekurang-kurangnya sesuai
gambar kerja dan telah diadakan pemerikasaan oleh Direksi.
 Semua kelebihan tanah disingkirkan dari lokasi pekerjaan sehingga tidak menghambat pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya, lokasi untuk timbunan tanah akan ditentukan kemudian oleh direksi
pekerjaan
 Ruang antara bowplank dan galian semuanya bersih dari timbunan tanah
 Jika terdapat lokasi galian yang mudah longsor terlebih dahulu disediakan papan untuk menahan
tanah.
 Jika pada saat penggalian terdapat akar – akar atau tunas pohon, sisa kayu – kayu harus dikeluarkan.
B. Urugan dalam gedung & Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
 Pekerjana Urugan Tanah Kembali ini akan dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak
melebihi 20 cm, setiap lapis harus dipadatkan dengan stamper sampai benar-benar didapatkan
lapisan tanah yang benar-benar padat.
 Dan apabila terdapat tanah urug yang terlalu kering terlebih dahulu dilakukan pembasahan
C. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Lantai
 Urugan Pasir bawah lantai dan urugan sirtu padat dilakukan untuk Urugan bawah lantai, bawah
pondasi lajur maupun footplat, bawah rabat dan lainnya dengan ketebalan sesuai ketentuan dalam
gambar.
 Peninggian/pembentukan muka tanah baru dengan ketebalan sesuai ketentuan dalam gambar.
D. Pemadatan
 Selama dalam pemadatan terjadi lendutan akibat tidak sempurnanya urugan, maka Pihak Kontraktor
harus memperbaikinya dengan bahan urugan yang memenuhi persyaratan.
II. Pekerjaan Pondasi Batu Belah 1 : 6
1. Pekerjaan Pondasi Meliputi Pekerjaan pondasi batu belah 1 : 6.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan ini kami akan mendatangkan 4 orang pekerja, 2 orang tukang, 1
orang kepala tukang, dan 1 orang mandor lapangan.
3. Alat yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini antara lain Beton molen beserta tenaga
untuk mengoperasikannya, cangkul, cetok, skop, ember
a. Bahan
 Semen yang akan kami gunakan yaitu semen dari jenis Holcym
 Pasir Pasang yang akan kami gunakan yaitu pasir pasang ex. lokal
 Batu kali yang mempunyai kualitas baik.
b. Pelaksanaan
 Semua pekerjaan pondasi dilaksanakan apabila galian tanah telah diperiksa ukuran dan
kedalamannya serta disetujui Direksi.
 Jika lubang galian terjadi genangan air harus dikeringkan terlebih dahulu.
 Dasar galian diurug dengan pasir urug dan dipadatkan sampai benar-benar padat dengan
ketebalan sesuai yang ditentukan.
 Penghentian pekerjaan pondasi harus dibuat bergigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan
kokoh dan sempurna.
 Penampang batu belah maksimum 20 cm dengan 3 sisi permukaan kasar.
 Adukan harus membungkus batu pondasi sehingga tidak ada bagian yang keropos.
 Untuk keperluan penempatan kolom, sloof dan sebagainya harus dipersiapkan stek tulangan
kolom.
 Setiap jarak 2 m, sloof harus dipasang angkur  14 mm yang masuk ke dalam pondasi sedalam
30 cm dari muka atas pondasi.
 Sebelum alur pondasi diurug supaya diberitahukan kepada Direksi terlebih dahulu.
 Alur pondasi bagian dalam diurug dan bagian luar diurug serta dipadatkan dengan cara ditumbuk
dan diairi sampai benar-benar padat dan mencapai peil yang ditentukan.
 Batu belah harus bersih dari kotoran, pemasangan harus bersilang, semua bagian dalam harus
terisi adukan sesuai dengan campuran yang digunakan, semua nat yang tebal harus diisi batu
kricak. Tinggi pemasangan dalam satu hari tidak boleh lebih dari 0,50 m.
III. Pekerjaan Beton
Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan
gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan pembantu.
b. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian - bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
c. Pekerjaan beton bertulang terdiri dari sloof, kolom, balok, dan lain-lain seperti yang tertera
dalam gambar detail.
d. Mutu beton yang digunakan menggunakan beton K-100, K-175dan K-225.
e. Pekerjaan ini akan kami kerjakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah kami
buat. Pekerjaan akan kami undur apabila cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan
pengecoran, dan kami akan mengonsep ulang jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk pekerjaan
berikutnya.
f. Untuk melaksanakan pekerjaan ini kami akan mendatangkan 9 orang pekerja, 5 orang Tukang
batu, 2 orang kepala tukang, dan 1 orang mandor lapangan. apabila masih dianggap kurang kami
akan menambahkan pekerja sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah
kami buat.
g. Alat pendukung pelaksanaan pekerjaan yaitu 4 unit beton molen beserta tenaganya, cangkul,
cetok, skop, ember alat lain yang dibutuhkan.
h. Lain-lain
1) Pembuatan perancah, cetakan / acuan
2) Penulangan, pengecoran / adukan
3) Pembuatan benda uji, pembongkaran cetakan / perancah dan pemeliharaan
1. Bahan :
a. Semen portland / PC
 Semen portland yang dipakai dari jenis I menurut Peraturan Semen Portland
Indonesia SNI – 8 atau menurut ASTM.memenuhi S400 menurut standar cemen
portland yang digariskan oleh Asosiasi Cement Indonesia
 Semen harus sampai di tempat kerja dalam kondisi baik serta dalam kantong-
kantong semen asli dari pabrik. Merk semen yang kami gunakan dari jenis Holcym
masing-masing dengan ukuran berat 50 kg, satu macam dan dengan persetujuan
Pengawas. Semen harus disimpan dalam Gedung yang kedap air dan berventilasi
baik, di atas lantai setinggi 30 cm.
 Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari sepuluh lapis,
penyimpanan harus terpisah untuk setiap pengiriman dan penggunaannya diurutkan
sesuai dengan waktu pengiriman.
b. Pasir
 Pasir yang akan digunakan yaitu pasir ex. Lokal bermutu baik serta tidak
mengandung bahan organik,kandungan lumpur maksimal 5%
 Pasir ditempatkan di tempat yang saling terpisah dalam tumpukan yang tidak lebih
dari 1 m, berpermukaan yang bersih, padat serta kering dan harus dicegah terhadap
kotoran.
c. Koral
 Koral yang digunakan mempunyai ukuran maksimum 2-3 cm dan dapat memenuhi
persyaratan PBI-1971 NI-2.
 Koral yang akan kami gunakan koral dari hasil pecah mesin dan sebelum bahan
kami kirim ke lokasi pekerjaan terlebih dahulu mengajukan sempel untuk meminta
persetujuan dari direksi pekerjaan.
d. Air
 Air yang dipakai yaitu air tawar yang bersih, bebas dari zat - zat kimia yang dapat
merusak mutu beton, sesuai PBI 1971.
e. Baja tulangan
 Baja tulangan yang dipakai dari baja mutu U-24 polos untuk diameter ≤12 mm dan
baja mutu U-32 untuk diameter > 12 mm dan menurut SNI 1991 atau Japanese
Standard Class SR.24 atau British Standard No. 785. 1938, dengan toleransi
kelebihan sesuai Standard SII.
 Semua baja tulangan disimpan pada tempat yang bebas lembab, dipisahkan sesuai
dengan diameter serta asal pembelian. Semua baja tulangan dilindungi terhadap
segala macam kotoran dan lemak serta terlindung dari air hujan.
 Kawat beton berukuran minimal 1 mm dengan mutu tinggi standar SII.
 Untuk semua diameter baja tulangan yang digunakan pada konstruksi beton
bertulang, masing-masing diberikan sampelnya yang disusun pada papan kecil yang
diurutkan sesuai dengan diameternya.
f. Bahan campuran tambahan (Additives)
 Bahan tambah yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton
dapat berupa bahan kimia atau bahan limbah yang berupa serbuk halus sebagai
bahan pengisi pori dalam campuran beton dengan persetujuan Direksi.
 Bahan tambah yang berupa bahan kimia ditambahkan dalam campuran beton dalam
jumlah tidak lebih dari 5% berat semen selama proses pengadukan atau selama
pelaksanaan pengadukan tambahan dalam pengecoran beton. Bahan tambah yang
digunakan disesuaikan dengan standar spesifikasi yang ditentukan dalam SNI 03-
2495-1991. Bahan tambah dapat diklasifikasikan sesuai dengan penggunaannya
sebagai :
 Bahan pengurang kadar air : berfungsi untuk mengurangi air dalam campuran,
dan pengunaannya bertujuan untuk mengurangi water-cement rasio dalam
campuran sesuai dengan workability yang diinginkan, atau untuk meningkatkan
workability ada angka water-cement rasio yang telah ditetapkan.
 Bahan untuk memperlambat waktu pengikatan : berfungsi untuk memperlambat
waktu pengikatan pasta semen, sehingga akan memperlambat pengerasan dari
beton. Bahan tambah jenis ini digunakan jika iklim di tempat pengecoran terlalu
panas, dimana waktu pengikatan pasta semen dalam keadaan normal menjadi
sangat pendek dikarenakan suhu yang tinggi.
 Bahan untuk mempercepat waktu pengikatan : berfungsi untuk mempercepat
waktu pengikatan pasta semen, yang akan mempercepat pengerasan dari beton
sehingga mempercepat kekuatan beton, dan dapat digunakan dalam pabrik
pembuatan beton precast (dimana perlu pelepasan bekisting secepatnya), atau
pekerjaan perbaikan yang sangat penting.
 Campuran bahan pengurang kadar air dan bahan memperlambat waktu
pengikatan.
Bahan tambah ini untuk menambah workability, dimana beton mempunyai
kekuatan tinggi dapat dibuat workabel tanpa mengurangi density, ketahanan dan
kekuatannya. Perlambatan waktu pengikatan sangat berguna untuk waktu
pengangkutan adukan beton yang lama ke tempat pengecoran, pengecoran dalam
kondisai yang sangat panas dan menghindari cold joint.
 bahan pengurang kadar air dengan tingkat angka tinggi atau superplasticizer
adalah : bahan tambah yang mengurangi air dalam campuran dengan cukup
banyak dan sangat berbeda dengan Tipe 1,2 atau 4. Penggunaan bahan ini
digunakan membuat beton alir (flow concrete) untuk menjangkau tempat yang
tak terjangkau oleh pengetar dan beton pompa (pumping concrete) pada jenis
bangunan yang rumit.
 Mineral
Bahan tambah yang berupa mineral atau bahan limbah seperti Fly Ash, Pozzolan,
silica fume yang ditambahkan ke dalam campuran beton. Bahan tambah yang
digunakan harus sesuai atas persetujuan Direksi.
2. Pekerjaan Acuan / Begisting
 Cetakan haruslah dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas-batas dan ukuran
dari beton yang diinginkan sebagaimana pada gambar-gambar atau seperti
ditetapkan Direksi Pekerjaan.
 Permukaan yang rata dari beton adalah yang dikehendaki pada bagian jalan air.
Cetakan untuk permukaan yang demikian dapat dibuat dari kayu dan harus di dalam
segala hal benar-benar berbentuk dan berukuran yang tetap pada tempat dan
bentuknya selama pembebanan dan berlangsungnya pekerjaan vibrasi pemadatan
beton.
 Cetakan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotorankotoran
seperti tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum
pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
 Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat sendiri adukan
beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin dan tekanan lainnya dengan tidak
berubah bentuk.
 Kayu yang digunakan yaitu kayu ukuran 2,5 cm.
 Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, pembuangan air dapat
dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa hingga dapat dengan
mudah ditutup sebelum pengecoran dimulai.
 Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3x24 jam
setelah pengecoran.
3. Pelaksanaan
1. Mutu beton yaitu beton mutu K-100, K-175 dan K-225.
2. Semua adukan beton memenuhi syarat – syarat standar nasional indonesia SNI DT 91-
0008-2007
3. Pembesian : Pemuatan tulangan disesuaikan pada PBI-1971 / SKSNI T-15-1991.
4. Semua pemasangan tulangan beton disesuaikan dengan gambar kerja dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
5. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak berubah
tempat selama pengecoran dan harus bebas dari papan cetakan.
6. Cara Pengadukan
a. Semua pengadukan menggunakan Beton Molen
b. Mesin pengaduk betul-betul kosong sebelum menerima bahan-bahan dari adukan
selanjutnya, dan harus dicuci bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.
c. Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu oleh Direksi Pengawas. Selama pengadukan kekentalan adukan beton selalu
diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian
slump, minimum 8 cm dan maksimum 10 cm.
4. PEKERJAAN RABAT BETON/LANTAI KERJA
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan
campuran beton. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih
dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm dan 8 cm.
5. PEKERJAAN COR BALOK dan SLOOF
Pengecoran balok dan sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai
dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok dan sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi
Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop
drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang
digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-250. Campuran
beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya
sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya
persetujuan dari pengawas.
6. PEKERJAAN COR BETON KOLOM
Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
 Pekerjaan Pembesian.
Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan yaitu besi
Ø14 atau ukuran besi yang mendapat persetujuan direksi pekerjaan sebagai tulangan
utama dan besi Ø8 sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai
dengan shop drawing.
 Pembuatan Bekisting.
Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi
skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
 Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas
pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol
kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian,
jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu),
ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop. Kontrol Kualitas
kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran,
campuran dari Beton Molen diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan
yang tercantum dalam spesifikasi. Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan
bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara
pengesahan kontrol kualitas.
 Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
 Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan
dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.
7. PEKERJAAN COR BETON BALOK
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam
pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi
sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi
lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan
pengecoran balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek
biasanya tulangan yang digunakan yaitu besi Ø16 & Ø13 sebagai tulangan utama dan
besi Ø8 sebagai sengkang (begel).
8. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI
Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
 Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai
bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk
mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka
bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah
yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan
mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
 Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi
tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan
terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang
penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
 Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan
tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling
pengecoran dibuat dari besi siku yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton.
Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan
besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
 Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada
pekerjaan kolom.
 Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan beton molen yang dibantu dengan penggunaan tenaga
yang ahli di bidangnya dan apabila diperlukan, direksi pekerjaan menunjuk
pengecoran menggunakan Ready mix. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran
dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan
dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun
dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
 Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah
dilakukan pengecoran.
9. PEMBONGKARAN CETAKAN BETON
1. Pembongkaran dilakukan sesuai dengan (SNI) DT-91-0008-2007, dimana bagian
konstruksi yang dibongkar cetakannya dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
2. Pembongkaran cetakan beton untuk :
- Sisi balok list plank, sisi balok/kolom setelah berumur 3 hari
- Bagian bawah balok list plank, balok/pelat setelah berumur 2 minggu
- Untuk elemen-elemen struktur yang masih memikul penunjang untuk lantai
diatasnya, penunjang dipasang kembali setelah cetakan beton dibongkar.
3. Pembongkaran Acuan / cetakan dapat dilakukan apabila telah mendapat persetujuan
dari Direksi Pekerjaan.
4. Segera sesudah cetakan-cetakan dilepas, permukaan beton diperiksa dengan hati-
hati. Permukaan-permukaan yang tidak beraturan segera diperbaiki sampai disetujui
Direksi Pekerjaan.
10. PERAWATAN BETON
1. Semua beton dirawat (cured) dengan air. Direksi Pekerjaan berhak menentukan cara
perawatan bagaimana yang digunakan pada bagian- bagian pekerjaan.
2. Beton tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera sesudah beton cukup
keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan yang
dibasahi air atau dengan pipa berlubang-lubang, penyiram mekanis atau cara-cara
yang disetujui untuk menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan
dalam perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi air untuk campuran beton.
IV. Pekerjaan Dinding dan Pekerjaan Plesteran
a. Lingkup Pekerjaan :
a. Pasang batu bata setebal ½ batu dengan campuran 1 : 3 dan 1 : 6 yang meliputi pasangan
batu bata untuk dinding.
b. Pekerjaan plesteran dinding 1 : 3 dan 1 : 6.
c. Acian dan Sponengan.
d. Rooster beton
e. Tenaga kerja yang akan kami pekerjaankan yaitu 5 orang pekerja, 3 orang tukang, 1 orang
kepala tukang, 1 orang mandor lapangan
f. Alat yang dibutuhkan dalam pelaksanan pekerjaan ini yaitu beton molen beserta tenaganya,
selang air / waterpas, cetok, cangkul, ember.
b. Bahan
a. Bata merah ex.lokal
b. Pasir pasang ex. lokal
c. Semen ex. Holcym
d. Air kerja
c. Pelaksanaan
 Pasangan batu bata
a. Pekerjaan pasangan dinding bata terkontrol waterpass baik arah vertikal maupun horisontal.
setiap 8 baris bata di pasang anker besi dari kolom.
b. Batu bata sebelum dipasang direndam air terlebih dahulu sampai jenuh, dan batu bata harus
bersih dari segala kotoran.
c. Pemasangan batu bata dilakukan bertahap, dalam satu hari tidak boleh lebih dari 1 m
tingginya setiap tahapnya di ikuti dengan cor kolom praktis ditunggu sehari untuk
pemasangan berikutnya.
d. Spesi pasangan batu bata harus padat, tidak berongga dan harus dikorek siarnya.
e. Sebelum dinding diplester dikaprot dengan campuran 1 pc : 3 ps atau 1 pc : 6 ps dengan
ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik. kelembaban
plesteran dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus
dengan acian semen.
f. Untuk finishing beton expose, sebelum diperhalus / afwerking permukaan beton perlu
dikasarkan / dikaprot terlebih dahulu dengan campuran 1 pc : 3 ps atau 1 pc : 6 ps dengan
ketebalan lebih kurang 3 mm untuk mendapatkan ikatan yang lebih baik.
g. Dinding batu bata yang luasnya lebih dari 12 m2 diperkuat beton praktis
h. Dalam proses pengeringan, dinding batu bata selalu disiram air terus menerus selama 14
hari.
i. Semua campuran adukan dicampur dengan mesin pengaduk, pengadukan dengan tangan
hanya boleh dilaksanakan dengan seijin Pengawas.
 Plesteran
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan
sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
a. Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan
sampah-sampah yang ada pada pasir.
b. Kemudian spesi diaduk yaitu 1 : 3 atau 1 : 6
c. Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
d. Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
e. Permukaan dinding diplester kemudian diratakan dengan sipatan
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan pada
pekerjaan dinding.
 Acian dan Sponengan
Pekerjaan acian dilaksanakan setalah pekerjaan plesteran selesai dan seluruh plesteran telah
kering. Proses pelaksanan Acian dan Sponengan prinsipnya sama dengan pelaksanaan Plesteran.
V. Pekerjaan Rangka Atap dan Atap
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
b. Pengadaan detail fabrikasi dan pengujian laboratorium bahan material yang akan kami gunakan
2. Asumsi
b. Tenaga kerja yang akan kami datangkan yaitu, 3 orang pekerja, 4 orang tukang, 1 orang mandor
lapangan.
c. Dokumentasi diambil dari sisi yang sama pada saat sebelum dilaksanakan, waktu pelaksanaan
pekerjaan dan setelah pekerjaan dinyatakan selesai. Semua dokumen dibuat dengan rangkap 4, 3
rangkap untuk arsip pihak dinas, konsultan pengawa, kontraktor pelaksana, dan satu rangka
untuk mandor lapangan guna pengambilan dokumentasi berikutnya, sehingga pada saat
pengambilan dokumen berikutnya pengambilannya sesuai dengan pengambilan dokumen pada
awal pekerjaan.
d. Pengajuan gambar kerja kepada Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
3. Bahan
a. Untuk pelaksanan pekerjaan Pembangunan Gedung Barak DALMAS Polres Wonosobo kami
akan menggunakan material rangka atap Baja Ringan standar SNI.
b. Material Baja Ringan :
 Baja mutu tinggi G550
 Kekuatan leleh minimum : 550 Mpa
 Tegangan maksimum : 550 Mpa
 Modulus elastisitas : 200.000 Mpa
 Modulus geser : 80.000 Mpa
- Talang jurai
 Yang dimaksud dengan talang jurai adalah pertemuan dua bidang atap yang membentuk
sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus menggunakan talang dalam (Valley
Guter) untuk mengalirkan air hujan ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm,
dan telah dibentuk menjadi talang lemar.
- Alat sambung (Screw)
 Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen
rangka atap yang digunakan utnuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai
berikut :
Kelas ketahanan korosi minimum : Kelas 2
Panjang (termasuk kepala baut) : 16 mm
Kepadatan alur : 16 alur / inci
Diameter bahan
Dengan alur : 4,80 mm
Tanpa alur : 3,80 mm
Kekuatan mekanikal
Gaya geser satu baut : 5,10 KN
Gaya aksial : 8,60 KN
Gaya torsi : 6,90 KN
c. Pra – Konstruksi
 Kami akan menyerahkan gambar kerja pemasangan Rangka Atap Baja Ringan dan detail
fabrikasi atas barang yang akan kami gunakan.
 Kami bertanggung jawab terhadap semua ukuran – ukuran yang telah kami cantumkan
dalam gambar pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, dalam hal ini meliputi
dimensi profil, panjang profil, dan jumlah alat sambung pada setiap titik buhul.
 Perubahan bahan yang telah kami ajukan pada saat penawaran dikarenakan alas an tertentu
maka kami akam memberikan surat kepada Penggunak Jasa / PPKom dan Konsultan
Pengawas beserta Konsultan Perencana untuk meminta persetujuan peruahan material.
d. Pelaksanaan Pekerjaan
 Penyetelan kuda – kuda dilakukan dengan mengacu gambar dan design yang telah dihitung
dengan aplikasi perhitungan baja ringan sesuai dengan standard dan ketentan yang berlaku.
 Perkaitan kuda – kuda dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit
(jig) dan pemasangan Skrup menggunakan screw driver yang dilengkapi dengan control
torsi
 Kami akan menyiapkan struktur balok penopang dengan kondisi waterpass untuk dudukan
kuda – kuda sesuai dengan design struktur rangka atap.
 Pemasangan reng diukur dengan jarak dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam gambar
pelaksanaan.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan kami akan kami akan mengajukan pemberitahuan
pelaksanaan pekerjaan Rangka Atap kepada Direksi pekerjaan untuk mendapat persetujuan
pelaksanaan pekerjaan.
e. Pemeliharaan
 Setelah serah terima pertama kami akan mengontrol setiap 2 minggu sekali keadaan
konstruksi Rangka atap apabila ada bagian – bagian yang harus diperbaiki, maka kami akan
memperbaiki dengan biaya dari kami.
b. Pekerjaan Penutup Atap
1. Lingkup pekerjaan
 Pemasangan atap genteng bitumen monolayer 3 mm
 Pemasangan Nok genteng bitumen monolayer 3 mm
 Pemasangan Rangka atap besi hollow 40x60x2
 Pemasangan Penutup atap roof light fibreglass
2. Bahan
 Bahan penutup atap yang akan kami gunakan yaitu genteng bitumen monolayer 3 mm.
 Untuk Nok kami menggunakan bahan dan merk sejenis.
 Rangka atap besi hollow 40x60x2
 Roof light fibreglass
3. Asumsi
 Tenaga kerja yang akan kami datangkan untuk pelaksanaan pekerjaan penutup atap yaitu : 3 orang
pekerja, 5 orang tukang, dan 1 orang mandor lapangan
 Dokumentasi diambil dari sisi yang sama pada saat sebelum dilaksanakan, waktu pelaksanaan
pekerjaan dan setelah pekerjaan dinyatakan selesai. Semua dokumen dibuat dengan rangkap 4, 3
rangkap untuk arsip pihak dinas, konsultan pengawa, kontraktor pelaksana, dan satu rangka untuk
mandor lapangan guna pengambilan dokumentasi berikutnya, sehingga pada saat pengambilan
dokumen berikutnya pengambilannya sesuai dengan pengambilan dokumen pada awal pekerjaan.
 Pengajuan gambar kerja kepada Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
4. Pelaksanaan pekerjaan
 Pemasangan atap Genteng bitumen monolayer 3 mm
 Sebelum pendatangan material kami akan mengajukan sempel kepada Direksi pekerjan untuk
mendapat persetujuan penggunaan bahan.
 Pelaksanaan pemasangan penutup atap Genteng bitumen monolayer 3 mm dibuat satu dengan
yang lain saling berkaitan sehingga tidak terjadi kebocoran setelah pemasangan selesai.
 Pemasangan nok Genteng bitumen monolayer 3 mm
 Pemasangan nok dapat dilaksanakan setelah seluruh pasangan atap terselesaikan.
 Pemasangan nok dilakukan satu per satu dan dibuat sedemikian rupa hingga antara yang satu
dengan nok yang lain saling berkaitan baru dilaksanakan pengeboran.
 Pemasangan nok direkatkan dengan adukan plesteran dan finishing acian.
c. Pemasangan Penutup atap roof light fibreglass
1. Lingkup Pekerjaan
 Menyediakan Penutup Atap Roof light fibreglass.
2. Bahan
- Rangka atap besi hollow 40x60x2
- Roof light fibreglass
3. Asumsi
 Tenaga kerja yang akan kami datangkan yaitu 2 orang pekerja, 1 orang tukang, 1 orang mandor
lapangan
 Dokumentasi diambil dari sisi yang sama pada saat sebelum dilaksanakan, waktu pelaksanaan
pekerjaan dan setelah pekerjaan dinyatakan selesai. Semua dokumen dibuat dengan rangkap 4, 3
rangkap untuk arsip pihak dinas, konsultan pengawa, kontraktor pelaksana, dan satu rangka
untuk mandor lapangan guna pengambilan dokumentasi berikutnya, sehingga pada saat
pengambilan dokumen berikutnya pengambilannya sesuai dengan pengambilan dokumen pada
awal pekerjaan.
 Pengajuan gambar kerja kepada Direksi Pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.
4. Pelaksanaan pekerjaan
 Bahan yang akan kami gunakan terlebih dahulu kami ajukan contoh kepada Direksi pekerjaan
untuk mendapat persetujaun bahan dan pelaksanaan.
 Sebelum pemasangan bidang yang akan dipasang Penutup Atap Roof light fibreglass terlebih
dahulu diwaterpas dan ditarik benang agar pemasangan lisplank lurus dan rapih.
 Pemasangan Penutup Atap Roof light fibreglass dibuat sedemikian rupa hingga dapat terlihat
lurus dan rapih setelah pemasangan selesai.
 Setiap persambungan Penutup Atap Roof light fibreglass dibuat rapat dan kemudian
disempurnakan hingga rapih.
VI. Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
1. Tenga kerja yang akan kami datangkan yaitu 5 orang Pekerja, 3 orang Tukang, 1 orang Kepala
Tukang, dan 1 orang Mandor lapangan
2. Alat yang akan kami gunakan dalam pekerjaan ini adalah Beton molen beserta tenaganya, Alat potong
keramik, cetok, cangkul, ember dll.
3. Pekerjaan ini meliputi :
 Lantai homogeneous tile 60 x 60 cm Polished
 Lantai homogeneous tile 60 x 60 cm Unpolished
 Lantai vinil
 Lantai step nosing 10x60
 Dinding granit tile 45x90 (polished)
 Dinding granit 30x60 (polished)
 Pas. Batu alam susun sirih 15x30
I. Bahan
 Semen Portland yang akan kami gunakan yaitu semen holcim
 Pasir Beton yang akan kami gunakan dengan kualitas baik tidak mengandung lumpur, dan bebas
dari kotoran ex. Lokal
 Homogesnius tile menggunakan Homogenius tile KW 1
 Keramik menggunakan keramik KW 1
 Air
II. Pelaksanaan
 Sebelum pemasangan Granit/keramik yang akan digunakan terlebih dahulu direndam sampai
jenuh
 Pasir yang akan digunakan terlebih dahuli diayak sehingga tidak kotoran – kotoran yang
tercampur dalam air.
 Adukan yang dipakai 1 PC : 4 Pasir. Pasir yang dipakai mempunyai gradasi 2 mm, dicuci dan
disaring, tidak dibenarkan menyiram air semen ke permukaannya.
 Seluruh rongga pada Granit tile/keramik disesuaikan pada ketentuan yang tercantum dalam
gambar kerja
 Garis-garis tepi Granit tile/keramik yang terbentuk maupun siar siar lurus. Lebar siar sama yaitu
maximum 3mm dengan kedalaman 2mm
 Permukaan pasangan garnit tile / keramik harus rata/waterpass dan pada ruang tertentu dibuat
kemiringan sesuai ketentuan agar dapat mengalirkan air ke lubang yang tersedia.
 Pasangan Garnit tile/keramik yang memerlukan potongan dibuat rapi dan siku, Nat Granit
tile/keramik indoor dan outdoor saling bertemu.
 Untuk Pekerjaan Pas. Batu alam susun sirih 15x30 pada prinsipnya sama dengan pemasangan
dinding Granit/Keramik.
VII. Pekerjaan Atap Plafond
 Untuk tenaga kerja kami akan menadatangkan 3 Orang Pekerja, 2 Orang Tukang, 1 Orang Kepala
Tukang, 1 Orang Mandor lapangan
 Alat yang akan kami gunakan meliputi skrap, martil, ember untuk tempat kompon. Scaffolding
 Lingkup pekerjaan :
 Pasang plafond GypsumBoard rangka Hollow Galvanis.
 List Gypsum 10 cm
 Bahan yang akan kami gunakan terlebih dahulu diajukan kepada Direksi pekerjaan dan telah
mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan / Konsultan Pengawas.
 Bahan :
 Paku/baud kait
 Kompon Gypsum
 Kawat penggantung rangka ø 3 mm dilengkapi dengan suspension hanger spring adjusted.
 Penutup plafond menggunakan bahan Gypsum Board.
 Rangka yang digunakan adalah rangka Hollow Galvanis
 Pada bagian tepi (antara plafond dan dinding) diberi list tepi profil 10 cm dari gypsum.
Pelaksanaan Pekerjaan
 Langkah awal yaitu pengadaan bahan – bahan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini dan tenaga ahli.
 Tentukan Marking Elevasi Plafon dan buat garis sipatan serta titik-titik paku/baud kait.
 Rangka penggantung dipasang dengan tegak lurus.
 Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafon.
 Seluruh instalasi M&E yang berada di atas plafond harus telah terpasang dan telah di test.
 Rangka plafond menggunakan rangka Hollow Galvanis.
 Kaitan batang-batang gantung hanger dipasang pada kerangka struktural atau soffit beton dengan
jarak maksimal 120 cm pada tiap arah/jurusan. setiap braket batang gantung yang dipasang harus
dapat mendukung benda seberat ± 225 kg.
 Pemasangan rangka plafond untuk hanger dipasang dengan jarak 120 cm sedangkan rangka pembagi
dipasang dengan jarak 60 cm.
 Jarak antar sekrup pada bagian tengah papan Gypsum maksimal 30 cm dan bagian pinggir 20 cm.
 Lembaran Gypsum direkatkan pada rangka plafond dengan menggunakan sekerup tiap jarak 20 cm
atau sesuai gambar, ditanam sedalam 1 –2 mm dari permukaan panel Gypsum, agar dapat terisi oleh
compound.
 Bahan penutup langit-langit memakai Gypsum, naad mati / tanpa naad, sambungan-sambungan panel
ditutup dengan compound dan dilapisi kain kassa kualitas baik.
VIII. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini kami akan menunjukan kepada Direksi pekerjaan contoh –
contoh bahan yang akan kami gunakan apabila telah mendapat persetujuan baru kami akan
melaksanakan pekerjaan.
2. Tenaga kerja yang akan kami pekerjaan adalah tenaga kerja spesialis untuk pekerjaan ini, untuk
pekerja kami akan mendatangkan 2 orang, dan masing-masing untuk tukang listrik, Tukang jaringan
Komputer, Sound System dan CCTV kami akan mendatangkan 4 orang, kepala tukang 1 orang dan
untuk mandor lapangan kami menunjuk 1 orang untuk mengawasi proses pemasangan.
3. Alat – alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain 1 buah multi tester, obeng,
tang potong kabel, scaffolding
 Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan Instalasi Penerangan
 Memasang Lampu Downlight LED 14 W
 Memasang Lampu Bulb LED 9
 Memasang Lampu ceilling Philips Twirly 20 watt
 Memasang Ceiling Mount Exhaust Fan 10
 Memasang Saklar Seri/Ganda
 Memasang Saklar Tunggal
 Memasang Saklar 2 arah Seri/Ganda
 Memasang Stop Kontak AC
 Memasang Stop Kontak
 Memasang Lampu kap PJU LED 150w + (termasuk Pondasi + Tiang 6M)
 Memasang instalasi PJU (Kabel Tovoor NYY 4 x 4 mm2 )
 Instalasi Data komputer dg kabel UTP Cat 6 dlm pipa conduit PVC dia. 20 mm2
 Memasang Data LAN Outlet RJ45 (2 Socket + Cover Plate)
 Memasang Wireless Acces point
 Memasang Manageable Gigabit Switch hub 16 port
 Instalasi CCTV dg kabel RG 59 + kabel power dlm pipa conduit PVC dia. 20 mm2
 Memasang Camera CCTV 2 Mp Full HD 1080p IR type
 Memasang Color Dome type camera
 DVR 8 Chanel + Hardisk CCTV 4 Tb
 Monitor LED 42 Full HD
 Instalasi TV dg kabel Coaxial RG 6 dlm pipa conduit PVC
 Memasang Outlet Antena TV
 Memasang Splitter 16 Way
 Memasang Splitter 6 Way
 Instalasi Feeder dg kabel Coaxial RG 11 dlm pipa conduit PVC ke Central TV
 Parabola
 Instalasi sound system
 Ceiling Speaker
 Volume control
 Terminal box L2 (40x30x20)cm
 Sound System GYM
 Terminal box utama (50x40x25)cm
 Bahan – bahan yang dibutuhkan
 Panel Listrik
 Panel dibuat dari besi plat dengan tebal minimum 1,6 mm untuk sub panel dan 2 mm untuk
papan pembagi utama.
 Panel yang akan kami gunakan terlebih dahulu dicat dengan warna cat ditentukan kemudian
 Jenis kabel yang digunakan yaitu :
 MDP  NYY
 MDP – Sub Panel  NYY
 kabel untuk kontak khusus  NYY
 kabel penerangan dan kontak biasa  NYM
 kabel lampu luar bangunan  NYY
 Penarikan kabel ex. Supreme NYM 3 & 2,5 mm dalam pipa PVC ex. Clipsal AW diatas
Cable duct
 Kabel-kabel yang dipaki harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 kV-1kV
untuk NYY sedangkan untuk kabel NYM dengan tegangan minimal 0,6 kV-1kV.
 Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang digunakan adalah jenis NYY, sedangkan untuk kabel
penerangan dipergunakan kabel NYM.
 Sebelum dipergunakan , kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada pengawas.
 Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm
 Untuk kabel – kabel yang akan kami gunakan yaitu kabel dari jenis Supreme.
 Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan
 Panel
 Tiap-tiap panel harus dipertahankan dengan tahanan pentahanan maksimal 5 Ohm diukur
setelah tidak hujan minimum selama dua hari.
 Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah
masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/type panel. Maka bila
alas/pondasi/penumpu/penggantung maka kami akan menyediakannya dan memasang
sekalipun tidak tertera pada gambar.
 Kabel - kabel
 Semua kabel dikedua ujung diberi tanda kanel mark yang jelas.
 Setiap kabel daya pada ujungnya harus diisolasi warna untuk mengidentifikasi phasanya
 Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan
 Kabel penerangan yang tidak diletakkan dirak kabel harus menggunakan PVC hight
impact.
 Penyambungan kabel untuk penerangan kotak kontak harus dalam kotak terminal yang
terbuat dari bahan yang sama konduitnya
 Pemasangan kabel daya harus diberi cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.
 Konduit kabel mempunyai diameter minimum 2,5 x diameter kabel-kabel dalam
bangunan.
 Penyusunan conduit harus rapi dan tidak saling meyilang
 Kabel PVC hight impact conduit yang dipasang pada slap harus diberi saddle spacer.
 Tiap-tiap penyambungan kabel harus berada dalam terminal box metal dan lilitan
penyambungan kabel tersebut ditutup dengan las dop 3 m.
 Jalur kabel diatas langit-langit yang lebih dari dua jalur harus berada diatas rak kabel /
kabel tray yang dibuat dari besi siku, besi plat (jenis nobi) dengan lebar dua kali jumlah
lebar kabel.
 Kotak kontak saklar
 Kotak kontak harus dipasang 30 cm dari lantai, khusus lantai dasar tinggi 60 cm atau
menyesuaikan desain (stoop kontak lantai).
 Kapasitas kotak kontak 10 Amp. dan untuk kotak kontak khusus 16 Amp.
 Kotak kontak dan saklar yang dipakai adalah type tanam dalam dinding dan dipasang
pada ketinggian dari permukaan lantai sesuai dengan gambar.
 Tiap group penerangan diperkenankan maksimum 12 titik nyala semua instalasi didalam
ruangan harus merupakan pemasangan tanah (inbow).
 Lampu Penerangan
 Pemasangan lampu harus disesuaikan dengan rencana plafon dari arsitek dan disetujui
Pengawas.
 Flexible conduit digunakan antara terminasi titik lampu dengan PVC hight impact
conduit.
 Pembuian
 Semua bagian system listrik harus dibumikan
 Electrode pembumian harus ditanam sedalam minimum 3 m dan mencapai permukaan
air tanah.
 Tahanan pembumian max 1 ohm
 Jarak minimum dari electrode adalah 6 m dan disesuaikan dengan sifat tanahnya
 Electrode pembumian menggunakan massive copper pipe penampang 1 ½ inch
 Dokumentasi
 3 ( tiga ) set : gambar-gambar instalasi terpasang (as built drawing) yang telah diperiksa
oleh direksi pekerjaan
 2 ( dua ) set : Buku Instruksi Pemakaian dan Pemeliharaan Untuk Peralatan-Peralatan
 2 ( dua ) set : keterangan hasil baik pemeriksaan instalasi listrik dari PLN
 2 ( dua ) set : berita acara hasil testing.
IX. Pekerjaan Pintu dan Jendela
1. Untuk tenaga kerja kami akan mendatangkan 5 orang pekerja, 6 orang Tukang, 1 orang Kepala
tukang, 1 orang Mandor lapangan.
2. Alat yang akan kami gunakan yaitu alat potong khusus kayu dan untuk aluminium, bor listrik,
Waterpas, dll.
 Lingkup Pekerjaan
 Pengadaan Bahan – bahan yang dibutuhkan dan tenaga kerja trampil.
 Pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan kusen jendela, kayu jati
 Pintu jendela frameless kaca tempered. Pintu tb. 12 mm , jendela tb. 10 mm dan aksesorisnya
 Pemasangan Profil alluminium sek. ALEXINDO Coklat 4 tbl=1 mm
 Pasang kaca bening 5 mm
 Pemasangan Asssesories pintu, boven dan jendela.
 Pengajuan contoh bahan yang akan digunakan kepada direksi pekerjaan dan pekerjaan
dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
 Bahan
 Alumunium ex. alexindo
 Lapisan pertama anodic oxide film tebal 10 micron
 Lapisan kedua resin film tebal 12 micron
 Pintu jendela frameless kaca tempered. Pintu tb. 12 mm , jendela tb. 10 mm dan aksesorisnya
 Kusen & Daun Pintu Kayu Jati
 Kusen & Daun Pintu Kayu Jati
 Kaca Bening 5 mm
 Grendel
 Engsel
 Kunci Slot
 Pelaksanaan :
 Pengadaan tenaga ahli untuk pemasangan kaca tempered, kusen kayu dan alumunium.
 Penyetelan dijaga agar permukaan tidak cacat, sejajar dan rapat dengan bidang tembok dan
dipasang sedemikian rupa sehingga setelah kosen dipasang kokoh.
 Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan “sealen" yang elastis
 Bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan bahan lain seperti misalnya tembok, beton
serta bahan lain, harus dikontrol tegak lurus dan rapat.
 Diatas kosen terlebih dahulu harus dipasang balok latei beton bertulang dengan pembesian
praktis 4 Ø 12 mm, beugel Ø 6-15 cm, dengan mortal beton 1 Pc : 2 Ps : 3 kerikil/Split
 Perlengkapan Jendela dan Boven
 Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, pelengkapan daun pintu,
seperti kunci, engsel dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada
daun pintu dan daun jendela seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail gambar
 Pelaksanaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebuh dahulu kami mengajukan contoh kepada direksi
pekerjaan.
 Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel
bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah di
pasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
 Penarik pintu (handle) dipasang maksimal 110 cm (as) dari permukaan lantai setempat.
 Pekerjaan Kaca dan Cermin
 Kaca yang digunakan adalah flat glass bening tebal bervariasi disesuaikan dengan ketentuan
dalam gambar yaitu tebal 5 mm.
 Pemasangan kaca dilapisi silent sehingga kaca terpasang dengan kokoh.
 Bahan yang akan digunakan diajukan contohnya terlebih dahulu kepada direksi pekerjaan.
 Pas. Cermin kamar mandi tb. 5mm
 Pas. Cermin ruang GYM tb. 5mm
X. Pekerjaan Instalasi Air Bersih, Air Kotor, Sanitasi dan Drainase
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pada tempat – tempat seperti pada gambar – gambar rencana, pemborong melaksanakan
pekerjaan – pekerjaan Pengadaan, Pemasangan dan Pengetesan instalasi yang terdiri dari :
• Instalasi Air Bersih + Air Kotor
• Memasang ipal biofilter kapasitas 7000 lt
• Closet Jongkok
• Pek. Beton ground tank
• Pengadaan dan pemasangan pompa air 3pk
• Tandon Air kap. 1050 lt
• Memasang 1 unit header 2
• Wastafel
• Kran Air
• Memasang hand shower ex toto
• Kran Air Stainless ½”
• Floordrain
• peresapan
b. Tenaga kerja yang kami datangkan yaitu 6 orang pekerja, 4 orang tukang, 1 orang kepala
tukang, 1 orang mandor lapangan.
c. Alat yang akan kami gunakan yaitu gergaji pipa, dan alat pendukung lainnya yang dibutuhkan
2. Bahan – bahan yang digunakan :
1. Jaringan air bersih dan air kotor dari PVC type AW serta pipa galvanis medium B 2.
2. Kloset Jongkok
3. Wastafel
4. hand shower ex toto
5. Pipa PVC ¾”, 2”, 3” dan 4”
6. ipal biofilter kapasitas 7000 lt
7. Beton ground tank
8. pompa air 3pk
9. Ball Valve 1”
10. Tandon Air kap. 1050 lt
11. header 2
12. Floordrain
13. Isolatip
14. Lem pengait pipa
3. Pelaksanaan
 Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90° - 45°.
 Pipa dalam tanah harus bebas dari bahan – bahan keras dan harus diurug pasir setebal minimum
10 cm sekeliling pipa dan kedalaman galian pipa minimal 50 cm disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
 Pipa diameter 50 mm sampai dengan kemiringan minimal 2%.
 Pipa diameter lebih besar dari 65 mm kemiringan minimal 1,5%.
 Sebelum pipa dipasang, suport pipa harus dipasang terlebih dahulu dalam keadaan
sempurna dan suport dicat dengan zinchromate Primer Paint.
 Pipa dan Fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang di paksakan.
 Dempul karet (seal) dengan kualitas baik agar digunakan untuk mencegah kebocoran dan
perembesan.
 Sleeves pipa harus dipasang untuk pipa yang menembus slab beton atau tembok dengan
memakai sleeves dari bahan besi tuang dengan
 ukuran 1.5 x ukuran pipanya. Untuk pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) Sleeves harus dari jenis Flashing Sleeves.
 Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang tidak dapat diatur (adjustable) dengan
jarak antara tidak lebih dari 3 M.
 Semua sistem pemipaan harus diuji dengan hasil tekanan
 hidrostatic minimal 1,5 x tekanan kerja selama 24 jam terus menerus, dengan penurunan
maksimal sebesar 5% dari harga tersebut diatas.
XI. Pekerjaan Pengecatan
 Untuk tenaga kami akan memperkerjakan tukang spesialis pada bidang pengecatan dan pemasangan
Politur kayu, waterprofing, Coating batu alam yaitu 8 orang tukang cat, 3 orang kepala tukang cat, 1
orang mandor lapangan.
 Alat yang digunakan yaitu rol,tempat cat, scaffolding dan alat bantu lainnya.
 Lingkup Pekerjaan :
 Cat Dinding dalam ex. Mowilex
 Cat Dinding luar ex. Mowilex
 Cat Plafond ex. Mowilex
 Coating batu alam
 Pernis Kayu
 Bahan Yang digunakan
 Cat tembok Eksterior
 Cat tembok interior/plafond
 Cat/Coating
 Pernis Kayu
 Pelaksanaan
 Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, kami akan mengirimkan/menyerahkan contoh bahan
dari beberapa macam hasil produk kepada Direksi/Konsultan Pengawas, selanjutnya diputuskan
warna apa yang akan digunakan.
 Pengecatan dilakukan lapis demi lapis hingga mencapat warna yang sempurna
 Sebelum di cat bidang persambungan terlebih dahulu di kompon sebelum dilapisi cat dasar
 semua bidang pengecatan harus rata, tidak terdapat retak-retak
 bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak, dan kotoran-kotoran lain yang dapat
merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
 Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas.
 Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-percobaan bahan dan warna harus
dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Perencana dan Konsultan pengawas.
 Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan
lain.
 Kami akan menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil / berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan
sempurna.
XII. Pekerjaan Lansekape
Pekerjaan ini meliputi :
a. Pekerjaan Pematangan Tapak
- Urugan Peninggian dengan tanah
- Urugan Peninggian dengan bongkaran
- Pemadatan Tanah dengan alat per 20cm
b. Pekerjaan Senderan
- Galian Tanah
- Pasang Pondasi batu Kali 1:6
- Plesteran PC 1:6
- Pasang Pipa AW dia 1.5
c. Pekerjaan Penataan Lansekape
- Galian Tanah
- Pasir Urug
- Rabat beton K-125
- Pas. Pipa beton diameter 50 cm
- Pas. Bak kontrol 60cm x60cm tinggi 65 cm
g. PEKERJAAN FINISHING
a. Pekerjaan finishing atau penyempurnaan dikerjakan setelah seluruhnya pekerjaan telah selesai dikerjakan
dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi / bestek. Pekerjaan finishing antara lain perapian bangunan,
pembersihan lokasi dari bekas material dan sisa-sisa bahan, penyempurnaan pada bagian-bagian
pekerjaan agar terlihat lebih baik dan rapi.
b. Pekerjaan ini harus dapat menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan (100%) dengan tepat mutu dan
tepat waktu sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada dalam Dokumen Kontrak secara keseluruhan
serta petunjuk Direksi Proyek / Pengawas.
c. Sebelum menyerahkan pekerjaan yang pertama/kedua, pelaksana berkewajiban menyelesaikan semua
jenis pekerjaan dan pembersihan lapangan sehingga hasil pekerjaan nampak bersih dan sempurna.
d. Setelah semuanya selesai baru mengajukan permohonan Penyerahan Pertama (PHO). Yang nanti akan
diperiksa dengan Panitia Pemeriksa Pekerjaan dengan tanda bukti Berita Acara Pemeriksaan Pertama.
Setelah itu penyedia jasa masih mempunyai tanggung jawab memelihara pekerjaan selama jangka waktu
pemeliharaan yaitu 180 hari kalender.
h. Rencana Penanganan Masa Pemeliharaan
 Masa pemeliharaan adalah masa dimulainya pemeliharaan hasil pekerjaan yang dihitung dari mulai
tanggal Serah Terima Pertama (PHO) sampai dengan berakhirnya masa pemeliharaan sesuai kontrak.
 Dalam masa pemeliharaan, jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi, kami segera melakukan perbaikan
sesuai kondisi saat diserahterimakan.
 Dalam masa pemeliharaan tim teknis kami akan memantau secara berkalan hasil pekerjaan, sehingga
apabila terjadi kerusakan – kerusakan maka kami bisa segera mungkin memperbaiki kerusakan tersebut.
 Kemudian setelah melewati masa pemeliharaan 180 hari kalender dan dinyatakan tidak ada masalah
dengan konstruksi fisik maka dapat dilakukan penyerahan pekerjaan untuk ke dua kalinya (FHO), dan
setelah penyerahan tersebut maka tanggung jawab bangunan menjadi tanggung jawab Pihak Pertama.
i. Penutup
Sekian uraian pekerjaan yang dapat kami sampaikan demi menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Dokumentasi pekerjaan dilaksanakan pada masing-masing pekerjaan dari foto 0%, foto 50 % maupun 100
%. Dengan metode pelaksanaan ini, mudah-mudahan pekerjaan Tersebut dapat selesai sesuai dengan
rencana dan spesifikasi teknik seperti dalam kontrak yang sudah disetujui dan ditandatangani bersama.

Purbalingga, 21 Juni 2019


Penawar,
CV. TUNGGAK SEMI

WAHYU TRI MULYANI


Direktur

Anda mungkin juga menyukai