Anda di halaman 1dari 33

METODA

PELAKSANAAN
PEKERJAAN

PEMBANGUNAN RUANG
LABORATORIUM BIOLOGI SMAN 16
TAKENGON
BAB. I PENJELASAN UMUM
A. PENDAHULUAN

Proyek PEMB. RUANG LABORATORIUM BIOLOGI SMAN 16 TAKENGON.


Koordinasi, pelaksanaan dan metode yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat
diperlukan supaya poyek ini dapat berjalan tepat waktu dan memenuhi kualitas yang
diharapkan. Proyek ini berasal dari sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja
Aceh (APBA) Tahun Anggaran 2015. Jangka waktu pelaksanaan proyek ini adalah
selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender. Berikut peta area lokasi dan site plan
proyek tersebut :

B. LOKASI PROYEK
Adapun Proyek ini ini berlokasi di Kelurahan Tawardi Kec. Kute Panang Kab.
Aceh Tangah. Berikut peta area lokasi proyek tersebut:

LOKASI PROYEK

Gambar.1. Peta Area Lokasi Proyek

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         2 
 
Lingkup pekerjaan berdasarkan RAB proyek ini adalah sebagai berikut :
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pembersihan Lapangan
2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
3. Dokumentasi Dan Administrasi
B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
Pondasi Tapak 80 x 80 cm
1. Galian Pondasi Tapak
2. Beton Cor t = 5 cm
3. Beton Cor Pondasi Tapak 80 x 80 x 25 cm
4. Beton Cor Kolom Pedestal 18 x 25 cm Bawah Sloof
5. Urugan Kembali
Pondasi Batu Gunung
1. Galian Tanah Pondasi Batu gunung
2. Urugan pasir alas pondasi t = 5 cm
3. Pas. Aanstamping tebal 10 cm
4. Pas.Batu Gunung/Kali 1:4
5. Angchor Dia. 10 - 100 cm
6. Urugan tanah kembali bekas galian
Selasar dan Tangga
** Teras
1. Timbunan tanah didatangkan Teras
2. Urugan Pasir Bawah lantai kerja 5 cm
3. Beton Tumbuk k-175 bawah keramik tebal 5 cm
4. Pelasteran dinding Teras
5. Pas. Lantai kermik 40 x 40 cm
** Tangga
1. Galian tanah pondasi tangga
2. Beton cor K-100 tebal 10 cm
3. Urugan tanah kembali bekas galian
4. Pas. Bata 1/2 trasram pada tangga
5. Pelasteran trasram 1pc : 2ps anak tangga
6. Timbunan tanah didatangkan
7. Urugan pasir bawah lantai tangga tebal 5 cm
8. Beton Tumbuk k-175 bawah keramik tebal 5 cm
9. Pas. Lantai kermik 40 x 40 cm
C. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1. Pas. Dinding bata 1/2 trasram 1pc : 2 ps di atas lantai h 40 cm
2. Pasangan Bata 1 : 4 Pada Ruangan
3. Plesteran Dinding Trasram
4. Plesteran Dinding 1pc : 4ps
5. Aci Halus Pada Kolom
6. Pembesaran Kolom Teras dan Finishing Relief dan cat
D. PEKERJAAN BETON BERTULANG
1. Sloof Beton 18 x 25 cm
2. Balok Latai 13 x 8 cm
3. Kolom Utama (K1) 18 x 25 cm
4. Kolom (K2) 13 x 13 cm

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         3 
 
5. Balok Beton Gapit 13 x 15 cm Pada Tombak Layar
6. Ring Balok 15 x 20 cm
E. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK
1. Timbunan Tanah Bawah Lantai
2. Urugan Pasir Bawah Lantai
3. Beton Tumbuk k-175 bawah keramik tebal 5 cm
4. Pas. Lantai keramik 40 x 40 cm
F. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka plafond kayu kelas II
2. Penutup plafond Asbes ukuran 100 x 100 tebal 6 mm
3. Profil kayu plafond
G. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN
KOSEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
1. Pengadaan dan Pemasangan Pintu type P -1 (unit)
 Kusen Kayu kelas I
 Daun Pintu panel Kayu kelas II 2 x 60 x 210
 Engsel Pintu 4 inc setara SES
 Kunci Tanam Selinder pintu ganda setara SES
 Pacok Pintu Ganda
 Ventilasi Sisir di atas pintu dan jendela kayu kelas II
2. Pengadaan dan Pemasangan Pintu type P-2 (2 Unit)
 Kusen Kayu kelas I
 Daun Pintu panel Kayu kelas II 2 x 60 x 210
 Engsel Pintu 4 inc setara SES
 Kunci Tanam Selinder pintu ganda setara SES
 Pacok Pintu Ganda
 Ventilasi Sisir di atas pintu dan jendela kayu kelas II
3. Pengadaan dan Pemasangan Jendala type J.1 (9 Unit)
 Kusen Kayu kelas I
 Daun Jendela Kaca Bening 5 mm bingkai kayu kelas II
 Engsel Jendela 3 Inc setara SES
 Tarikan Jendela
 Kait Angin Jedela
 Kaca Bening 5 mm
 Ventilasi Sisir di atas pintu dan jendela kayu kelas II
Ventilasi type V.1 (4 Unit) tombak layar
 Kusen Kayu kelas I
 Ventilasi sisir kayu kelas II
H. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pengecatan Tembok + Kolom 3x (L/D)
2. Pengecatan Kayu termasuk Kusen dan pintu, jendela
3. Pengecatan Plafond + list Profil
4. Pengecatan Listplank Papan 2,5 x 28 cm (Sisi Luar)
I. PEKERJAAN ATAP
1. Rangka Atap Kuda -Kuda Baja Ringan Setara Zincalum
2. Penutup Atap Genteng Metal Zincalum t = 0.3mm
3. Rabung/Bubungan Atap Genteng Metal
4. Listplank Papan 2,5 x 28 cm

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         4 
 
J. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Pengadaan dan Pemasangan Box Zekering dan MCB 3 x 10 A
2. Pengadaan dan Pemasangan Lampu TL 1 x 20 W
3. Pengadaan dan Pemasangan Lampu HE 18 W
4. Pengadaan dan Pemasangan Stop Kontak Arde Panasonic
5. Pengadaan dan Pemasangan Saklar Tunggal Panasonic
6. Pengadaan dan Pemasangan Saklar Ganda Panasonic
7. Instalasi Titik Penerangan dan Saklar Panasonic + Panel, instalasi fitting termasuk
kabel NYA 25 mm dalam pipa PVC lampu dan kelengkapan instalasi terpasang.
8. Instalasi Titik Stop kontak, instalasi termasuk kabel NYA 2,5 mm dalam pipa PVC,
kotak stop kontak dan kelengkapan instalasi terpasang.

BAB. II TINJAUAN MANAJEMEN

A. PERENCANAAN LAPANGAN (SITE PLANNING)


Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok
material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
proyek, misalnya : direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan dan fungsi lainnya. Dalam
menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman
terbuka akan diatur sedemikian rupa agar:
 Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan – bahan.
 Memudahkan pelaksanaan.
 Terjamin kebersihan dan kemanan.

Untuk penerangan lokasi kerja akan digunakan daya listrik dari PLN melalui unit kerja yang terkait
di lingkungan proyek atau menggunakan Genset terutama untuk pekerjaan lapangan. Kebutuhan air
bersih, bila mungkin akan dicukupi dari sambungan lokal seijin pemegang otoritas yang mengurusi air
bersih, bila hal tersebut tidak memungkinkan maka kebutuhan air akan dicukupi dari sumur dalam
yang dibuat ditempat barang – barang dan material yang tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan
langsung pada pekerjaan sesegera mungkin akan dikeluarkan dari site dan seandainya masih bisa
dimanfaatkan akan digunakan di dalam areal proyek dengan seijin Direksi lapangan.

B. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh tenaga – tenaga berpengalaman
untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar – benar terjamin, sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh semua pihak.
a. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Manager
Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan
beserta pembantu-pembantunya.
b. Koordinasi
Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik
dan lain – lain dengan bantuan dari:
1. Untuk masalah teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh
Bagian teknik beserta stafnya.
2. Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian Personalia
dan Keuangan beserta stafnya.
3. Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada perusahaan.
Dengan sistem organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar dan

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         5 
 
penyelessaian pekerjaaan akan da apat tercapai dalam wak ktu yang dite
entukan dan n dengan mutu yang
diharapkkan. Hal terse
ebut benar – benar menjaadi perhatian
n kami, sebab apabila terj
rjadi keterlam
mbatan di
dalam penyelesaian
p proyek ini, akan meng gakibatkan kerugian
k oril maupun material, bagi kami
mo
sebagai pelaksana/penyedia jasa.

C. METTODE PENC
CAPAIAN SA
ASARAN (QU
UALITY TARG
GET)
Untuk menjamin sistem s mana ajemen dapat berlangsung dengan n baik, kammi telah
mengeluarka an Kebijakan n Mutu dim mana kami sebagai bada an usaha dii bidang Ussaha Jasa
konstruksi selalu mengendalikan resiko terh hadap Kese elamatan – Kesehatan n Kerja,
Lingkungan n dan Mutu (SMK3LM)
( d
dengan cara menerapkan n Sistem untu
uk memenuh hi sasaran
/ quality targ
get kami.
a Sistem Pengendalia
a. P an Proyek
Pengend dalian Proyekk diterapkan dengan:
a) Pen ngendalian Waktu
• Perencanaan & Monitorring Maste er Schedule e, Schedule Bahan & Schedule
Peralatan.
• Perencanaan & Monitorin ng schedule detail
d dan sch
hedule mingguan.
b) Pen ngendalian Mutu
• Perencanaan, Perencanaan & pengend dalian gambar, Pelaksanaaan Inspeksi, Test dan
p
penanganann nya
• Pelaksanaan Audit
A Mutu Internal
c) Pen ngendalian Biaya
• Perencanaan design yang mantap
• Bekerja
B sekali jadi, tidak ada rework
• Pembuatan data administrasi yang terrtib dan tepat.

b. Sistem Pemilihan
P M
Material
Mateerial – materrial akan diba
awa ke laborratorium untuuk dilakukan n pengujian, dan
d pada
produk tertentu
t pab brikan dimintta menunjuk kkan sertifika
at uji test ya
ang pernah dilakukan
d
yang masih
m berlakku untuk menjamin
m pe
ersyaratan sesuai
s denggan spesifikaasi yang
ditentukkan. Material harus sudah h didatangkaan sebelum jadwal pemakaian, sehing gga tidak
terjadi ke
eterlambatan n pekerjaan hanya
h karenaa material be
elum datang..

Flowchart 1. Pengajuan Materia


al

Meto
ode Pelaksanaan                                                                                                                                         6 
 
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas :
1. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
2. Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik & operator.
3. Pekerja (labor) diusahakan mengambil tenaga lokal dan dari luar daerah.

d. Pengendalian Mutu (Quality Control)


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan
pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan – bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Rencana
pengawasan mutu pada proyek ini meliputi :

a. Material (Pengendalian Mutu Material)


No. Material Jenis Test Periode Test Referensi
1 Pasir Gradasi, Kadar lumpur Pengajuan Sampel
Random
2 Aggregat Abrasi, Gradasi Random
3 Pemadatan Tanah Trial Compaction Rutin per-Layer
Test CBR Permukaan
b. Proses (Pengendalian Mutu Proses)
No. Proses Jenis Test Periode Test Referensi
1 Timbunan dan Percobaan Pemadatan, Rutin
Aggregat Kepadatan
2 Beton Job Mix, Slump Rutin
c. Hasil Pekerjaan (Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan)
No. Pekerjaan Jenis Test Periode Test Referensi

1 Beton Core Drill, Strength Rutin


d. Peralatan (Pengendalian Mutu Peralatan)
No. Uraian Jenis Test Periode Test Referensi
1 Semua Peralatan Surat-surat kendaraan. Rutin
Kalibrasi, prosedur operasi,
Pemeliharaan

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         7 
 
BAB. III METODE PELAKSANAAN
Tujuan dibuatnya metode kerja dalam proyek ini adalah agar dalam melaksanakan suatu
pekerjaan dapat terlaksana secara terencana dengan baik sehingga dapat memenuhi target – target
yang diberikan oleh pemberi tugas, baik dari segi biaya, mutu, dan waktu. Adapun metode
pelaksanaan pekerjaan proyek ini adalah sebagai berikut :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Administrasi, Pelaporan & Dokumentasi
Administrasi merupakan media kontrol pekerjaan selama proses pelaksanaan berlangsung dan
akan di tangani secara khusus. Pengalaman kami untuk administrasi yang sifatnya teknis dan
berhubungan dengan masalah pelaksanaan pekerjaan termasuk surat – menyurat, kontrak dan
segala perubahannya akan ditangani oleh bagian kontrak. Sejak saat di keluarkannya SPMK
(Surat Perintah Mulai Kerja), maka administrasi proyek mulai dikerjakan yang terdiri dari :
a) Berita acara serah terima lokasi pekerjaan
b) Jadwal pelaksanaan yang terdiri dari :
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai perioda kontrak
 Jadwal mingguan, bulanan dan tiga bulanan.
 Jadwal kedatangan bahan dan personil.
c) Pelaporan rencana dan realisasi prestasi pekerjaan yang terdiri dari:
 harian
 mingguan
 bulanan dan
 laporan kondisi cuaca
d) Progres Fisik sesuai Termyn certificate
e) Quality control
f) Persetujuan penggunaan produk yang dipasok
g) Gambar rencana dan gambar kerja / pelaksanaan.
h) Request sheet, dan lain – lain yang berkaitan langsung dengan aktivitas selama
berlangsungnya kontrak pelaksanaan pekerjaan pembangunan.
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan baik berupa photo ataupun gambar kerja, akan
diarsipkan sesuai kemajuan pekerjaan. Dokumentasi proyek dibuat mulai kondisi (0% kondisi
awal proyek) sampai akhir proyek (100%), photo – photo berwarna disajikan dalam album dari
bagian pekerjaan yang sedang dilaksanakan atau yang telah selesai. Kelengkapan
dokumentasi, administrasi proyek untuk menjamin ketepatan laporan, komunikasi,
dokumentasi dan kebenaran gambar, baik shop drawing maupun as built drawing. Untuk
pekerjaan dokumentasi / administrasi / as built drawing ini harus sesuai dengan yang
diinstruksikan oleh pemberi tugas.
2. Pengurusan IMB
Pekerjaan izin mendirikan bangunan (IMB) ini dilakukan pada tahapan awal sebelum proyek
berlangsung. Izin mendirikan bangunan ini diurus di instansi setempat yang berada
dipemerintahan setempat. Izin mendirikan bangunan ini harus sesuai dengan kriteria /
spesifikasi bangunan yang akan dibangun.
3. Mobilisasi & Demobilisasi
Mobilisasi yang dicakup dalam proyek ini yakni mobilisasi sumber daya manusia, material dan
sumber daya fasilitas serta peralatan yang sesuai dengan kebutuhan. Mobilisasi peralatan
meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan yang diperlukan di lapangan. Peralatan
ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu melayani/mendukung pelaksanaan pekerjaan
yang berada dalam jangkauannya.
Untuk kebutuhan pemakaian peralatan guna menunjang pekerjaan dilapangan, setelah
dievaluasi kebutuhan pemakaian peralatan yang dibutuhkan, maka segera didatangkan /
dimobilisasi peralatan dimaksud. Demobilisasi dilakukan secara bertahap sesuai dengan
rencana kerja yang telah disusun oleh team Proyek.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         8 
 
4. Rencana Fasilitas Di Lapangan
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dibuat “Rencana Fasilitas Lapangan atau Site
Facilities Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan, termasuk pengaturan penempatan alat, stok
material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
proyek ini. Fasilitas tersebut antara lain kantor, direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan
dan fungsi lainnya. Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan baik di
gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :
 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan.
 Memudahkan pemeriksaan dan pengecekan.
 Mudah pengambilannya.
 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan lanjutannya.
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Rencana fasilitas lapangan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan, dimana
site facilities plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga tidak terlalu banyak
merevisi site facilities plan. Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan
diproteksi / dibatasi dengan menggunakan barikade dan rambu – rambu sehingga memperkecil
kemungkinan terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan, ketertiban maupun
gangguan yang lain. Barang – barang dan material yang tidak akan digunakan lagi untuk
kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera mungkin akan dikeluarkan dari site. Adapun
rencana fasilitas lapangan yang akan dibuat yaitu :

a). Direksi keet, Gudang & Barak Kerja


Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan lokasi umum dan denah lapangan
yang telah disetujui dan merupakan bagian dari program pendahuluan, dimana penempatannya
harus diusahakan sedekat mungkin dengan daerah kerja (site) dan telah mendapat persetujuan
dari pemberi tugas/konsultan MK. Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan oleh kegiatan pelaksanaan.
Bangunan yang dibuat harus mempunyai kekuatan struktural yang baik, tahan cuaca dan
elevasi lantai yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Direksi keet tersebut harus difasilitasi
dengan menyediakan alat pemadam kebakaran dan kebutuhan P3K yang memadai di seluruh
barak, kantor, gudang dan bengkel. Bangunan untuk penyimpanan bahan dan alat (gudang)
harus diberi bahan pelindung yang cocok sehingga barang – barang yang disimpan tidak
mengalami kerusakan.
Gudang alat dan bahan serta bedeng kerja dibuat berdekatan atau rapat dengan ukuran yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Gudang alat dan bahan serta bedeng kerja harus ditempatkan
sesuai dengan lokasi dan denah lapangan, dimana penempatannya harus diusahakan sedekat
mungkin dengan daerah kerja dan telah mendapat persetujuan dari pemberi tugas/konsultan
MK.
b). Fasilitas Listrik & Air
Sistem penyediaan fasilitas air untuk bekerja dengan berasal dari sumur (gali/bor) yang ada
dilokasi proyek atau disuplai dari luar (PDAM) serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi
air tersebut bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan. Air tersebut harus bersih dari debu, bebas
dari kotoran dan bahan lain yang merusak. Penyedian air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan pemberi tugas/pengawas.
Sistem penyediaan fasilitas listrik untuk bekerja dapat diperoleh dari jaringan distribusi
tenaga atau kabel pembawa listrik yang ada yang dioperasikan oleh sementara PLN setempat
selama massa pelaksanaan. Dan juga dapat mempergunakan diesel/genset untuk pembangkit
tenaga listrik yang hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan
pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai kantor konsultan pengawas.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         9 
 
c). Fasilitas Pagar Proyek & Papan Nama Proyek
Pembuatan pagar proyek di area lokasi pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi
dari owner dan pengawas dilapangan. Pagar proyek dibuat untuk membatasi antara lokasi kerja
dengan area sekitar. Pembuatan pagar proyek ini agar menghindari gangguan teknis maupun
non teknis yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pagar proyek harus dilengkapi dan
dibuat pos jaga sebagai tempat untuk menjaga keamanan. Pembuatan pagar proyek di area
lokasi pekerjaan harus dicat dibagian sisi luarnya. Pembuatan pagar proyek harus sesuai dengan
kriteria atau spesifikasi teknis pekerjaan pembuatan pagar proyek.
Papan nama proyek dipasang di lokasi pekerjaan pada tempat yang mudah dilihat umum.
Untuk isi dan warna papan nama proyek merujuk kepada ketentuan yang ditetapkan oleh
instansi pemerintahan setempat. Pembuatan papan nama proyek yang mencatumkan data –
data seperti nama pemberi tugas, konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor.
Ukuran lay out dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan pengarahan konsultan
pengawas.
5. Pengukuran & Pemasangan Bouwplank
Diwajibkan melakukan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan lengkap
dengan keterangan – keterangan mengenai peil ketinggian lantai, letak pohon, letak batas – batas
tanah dengan tenaga ahli ukur yang berpengalaman serta alat – alat yang sudah ditera
kebenarannya. Dan sebelum pelaksanan pengukuran dimulai harus membersihkan lapangan dan
segala hal yang bisa mengganggu pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat
tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian – bagian yang lain.
Tanda tetap (BM) harus dipasangan dan diukur secara teliti pada lokasi tertentu sepanjang
proyek. Jika terjadi ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada Pengawas Lapangan untuk dimintakan
keputusannya. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat – alat
waterpass/theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk daerah yang
mempunyai perbedaan elevasi sangat tajam, diperlukan patok ukur tambahan yang dapat dipakai
sebagai patokan elevasi area tersebut.
Khusus untuk pekerjaan bouwplank dipasang/ditancap ke tanah sehingga tidak dapat
digerakkan atau diubah, berjarak maksimum 1,5 m satu dengan yang lainnya. Bouwplank
dipasang minimum berjarak (1,5 – 2) m dari as pondasi terluar.

Gambar.3. Theodolite & Tripod Instrument Of Surveying

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         10 
 
6. Pembuatan Shop Drawing & As Build Drawing
Pembuatan shop drawing dimulai setelah memperoleh ijin dari Pemberi
tugas/konsultan MK. Setiap bagian dan detail dari pekerjaan yang akan dilaksanakan
terlebih dahulu dibuatkan shop drawing yang memuat semua ukuran, dimensi dan
informasi secara detail dan disetujui dahulu oleh pemberi tugas/konsultan MK.
Kualitas pekerjaan mulai dari gambar konstruksi yang lengkap dan komprehensif dari
jurusan teknik Lapangan. Kami akan menempati tenaga ahli desain yang berkualitas,
drafter dan staf di bagian teknik. Untuk mendapatkan gambar konstruksi yang lengkap
dan komprehensif, ada beberapa proses yang harus dilalui sebagai berikut :
• Studi data mensurvei dan lokasi pertama serta tentukan beberapa alternatif struktur
yang akan dibangun, dengan semua perhitungan relevan.
• Menyerahkan alternatif struktur ke Engineer untuk mendapatkan persetujuan pertama
dan atau meninjau. Lanjutkan desain struktur dengan alternatif yang disetujui atau
mendesain ulang struktur sesuai untuk meninjau Engineer's.
• Draft struktur dalam format gambar sesuai dengan desain dan perhitungan.
• Kirim gambar ke Engineer untuk persetujuan atau tinjauan.
• Redraft struktur (konstruksi) sesuai untuk meninjau Engineer's (jika review) dan
kemudian kirimkan kembali untuk persetujuan.
• Membangun struktur (konstruksi) sesuai dengan gambar.
• Menggambar Konstruksi akan disiapkan berdasarkan Kontrak
Semua dari berbagai jenis gambar, yang harus dipersiapkan oleh Waskita – Bugak
Brawang, JO akan dilakukan serta disetujui oleh Engineer dan akan disampaikan di muka
sehingga Engineer dapat memeriksa dan menyetujui tanpa penundaan yang dinyatakan
dapat mempengaruhi kemajuan pekerjaan konstruksi.

Flowchart 2. Pengajuan Shop Drawing & As Build Drawing

B. LANGKAH PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Pekerjaan Pondasi Tapak dan Pondasi Batu Gunung

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         11 
 
Pondasi pada proyek ini menggunakan pondasi Tapak dan Pondasi Batu Gunung.
Pekerjaan pondasi dilaksanakan sesuai dengan tahapan sebagai berikut :
1) Persiapan
a) Penyiapan lokasi pekerjaan untuk bedding / posisi alat pancang, untuk, stock
material tiang pancang, site office dan barak kerja.
b) Mobilisasi alat Pancang dan kemudian disetting.
c) Setting out posisi/titik pile dengan EDM/theodolit, marking ulang (joint survey).

Gambar Ilustrasi Pengukuran & Penentuan Titik Pondasi

2. Pekerjaan Galian Tanah


Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan tanah dari jalan atau sekitarnya yang diperlukan untuk menuju ke disposal
area. Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pile cap pondasi dan tie beam (sloof) serta
memenuhi level ketinggian pada penampang melintang yang ditunjukkan dalam gambar
pelaksanaan (shop drawing) atau sebagaimana yang diperintahkan oleh pemberi
tugas/konsultan MK. Kelandaian akhir, level dan formasi sesudah galian tidak boleh
berbeda lebih dari 2 cm atau dari yang ditentukan dalam gambar pelaksanaan (shop
drawing) atau yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas/Konsultan MK pada setiap titik.
Permukaan galian tanah yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran air permukaan
harus cukup rata dan harus cukup kemiringan untuk menjamin pengaliran air yang bebas
dari permukaan itu tanpa terjadi genangan. Adapun proses tahapan pelaksanannnya
adalah sebagai berikut :
 Persiapan Pelaksanaan
i. Pengajuan persiapan pelaksanaan kerja dan pencatatan
ii. Pengamanan pekerjaan
iii. Kondisi tempat kerja
iv. Perbaikan terhadap pekerjaan galian yang tidak memenuhi ketentuan
v. Utilitas bawah tanah
vi. Penggunaan dan pembuangan bahan galian
 Prosedur Pelaksanaan
vii. Penggalian harus dilakukan menurut kelandaian, level, dan elevasi yang
ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh pemberi tugas/konsultan MK
dan harus mencakup pembuangan ke disposal area.
viii. Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin
terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.
ix. Galian untuk pondasi harus cukup ukurannya sehingga memungkinkan
pemasangan bahan dengan benar, pengawasan dan pemadatan penimbunan
kembali di bawah dan di sekeliling pekerjaan.
x. Tidak menyebabkan terjadinya penggerusan dasar galian dan tebing galian.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         12 
 
Gambar.8. Ilustrasi Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Pekerjaan galian tanah ini diangkut ke disposal area, agar tidak mengakibatkan
ceceran tanah yang akan berjatuhan ke jalan yang akan dilalui maka akan dilakukan
washing car/cucian dump truck pada bagian bannya.

Gambar.9. Ilustrasi Pekerjaan Washing Car

3. Pekerjaan Tie Beam / Sloof


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah ataupun bersamaan dengan pekerjaan pile cap,
pekerjaan ini dilaksanakan dengan berbagai jenis/type. Adapun flowchart dan tahapan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         13 
 
Flowchart 6. Flowchart Pekerjaan Tie Beam / Sloof

 Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan penghamparan dan perataan beton lantai
kerja. Beton lantai kerja dilaksanakan dengan ketebalan sesuai dengan gambar
pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan berpedoman gambar
pelaksanaan (shop drawing) dan spesifikasi yang telah ditentukan.
 Setelah itu dilanjutkan dengan fabrikasi dan pemasangan pembesian tie beam/sloof,
fabrikasi dan pemasangan dilaksanakan dengan berpedoman gambar pelaksanaan
dan spesifikasi teknis pekerjaan.
 Kemudian dilanjutkan dengan fabrikasi dan pemasangan bekisting tie beam/sloof,
fabrikasi dan pemasangan bekisting dilaksanakan dengan berpedoman gambar
pelaksanaan dan spesifikasi teknis pekerjaan.
 Lalu dilanjutkan pengecoran dengan menggunakan beton yang sesuai dengan mutu
yang telah ditentukan. Kemudian diangkut menuju ke lokasi pekerjaan lalu
dihamparkan sekaligus dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator hingga
merata. Berikut ilustrasinya :

Flowchart 6. Flowchart Pekerjaan Pengecoran Tie Beam / Sloof


(Asumsi Pembesian & Bekisting Telah Selesai)

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         14 
 
Gambar. Ilustrasi Pengecoran Tie Beam / Sloof

4. Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom mencakup fabrikasi, pemasangan (bekisting dan pembesian) dan
pengecoran berikut dengan perataan beton kolom. Flowchart pekerjaan dan tahapan
Pekerjaannya adalah sebagai berikut :

Flowchart 7. Flowchart Pekerjaan Kolom

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         15 
 
 Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.
 Lalu buat bending list sesuai gambar kerja tulangan kolom lalu marking posisi
tulangan dan posisi beton kolom.
 Pasang tulangan kolom sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai dengan gambar
kerja. Lalu Pasang (install) sengkang / begel, sesuai jarak dan jumlah yang sudah
ditentukan dan ikat kuat – kuat untuk menjaga tulangan bergeser.
 Pasang beton decking (selimut beton) pada 4 sisinya dengan jarak yang ditentukan.
Periksa jika ada pekerjaan terkait (sparing, block out, conduit dan lain – lain jika ada).
 Lanjutkan pekerjaan, marking posisi bekisting kolom pada lantai. Lalu buat panel –
panel bekisting kolom sesuai dimensi kolom, dengan jarak rangka yang kuat untuk
menahan tekanan beton. Lalu pasang panel bekisting kolom sesuai dimensi kolom
dengan vertikal selimut beton 3 cm.
 Pasang klem bekisting kolom sesuai gambar kerja kemudian Pasang support dengan
kuat agar posisi kolom tegak / vertikal. Check dengan unting – unting pada keempat
posisi sisi kolom, maksimum penyimpangan adalah 5 mm.
 Pasang tanda stop cor pada ketinggian yang ditentukan dari dasar balok. Lalu
Bekisting kolom harus tetap tegak sampai dengan pengecoran beton selesai.
Lanjutkan item pekerjaan berikutnya (pengecoran) kemudian Buat izin pelaksanaan
pekerjaan pengecoran.
 Check verticallity bekisting kolom, dengan unting – unting minimum 2 sisi. Setelah itu
periksa besi tulangan sesuai gambar kerja. Periksa support, klem, kolom harus kuat
menahan tekanan beton.
 Check selimut beton, minimum 3 cm sesuai gambar kerja dan pasang batas/stop cor
(elevasi sesuai gambar atau maksimum 2 cm dari dasar balok.
 Periksa sparing / instalasi lain (jika ada). Laksanakan pengecoran dengan
menggunakan tremie maksimum tinggi jatuh bebas 1 meter. Kemudian padatkan
dengan alat concrete vibrator, dan diketuk dengan palu di sisi luar bekisting mengikuti
arah cor dengan padat dan merata.
 Bersihkan sisa – sisa dari tumpahan beton yang tercecer di sekitar area pengecoran
kemudian bongkar/buka bekisting kolom setelah dijinkan. Setelah bekisting dibuka,
periksa beton kolom jika ada yang cacat / keropos segera diperbaiki / digrouting
dengan material yang sudah disetujui.

Gambar. Ilustrasi Marking & Pembesian Kolom

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         16 
 
Gambar.17. Ilustrasi Pemasangan Bekisting Kolom

Flowchart 8. Flowchart Pekerjaan Pengecoran Kolom


(Asumsi Pembesian & Bekisting Telah Selesai)

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         17 
 
Gambar. Ilustrasi Pengecoran & Perawatan Kolom

5. Pekerjaan Balok
Pekerjaan ini mencakup fabrikasi dan pemasangan pembesian, pembuatan bekisting
serta pengecoran yang sesuai dengan spesifikasi beton yang telah ditentukan. Adapun
flowchart pekerjaan dan tahapan pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Gambar.19. Ilustrasi Pengukuran Elevasi Slab

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         18 
 
Flowchart 9. Flowchart Pekerjaan Balok & Plat

 Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan pekerjaan


dimulai.
 Kemudian Lanjutkan pekerjaan berikutnya, Marking posisi bekisting Plat (lantai) /
balok. Buat panel – panel bekisting Plat (lantai) / balok sesuai dimensi, dengan jarak
rangka yang kuat untuk menahan tekanan beton. Pasang panel bekisting Plat (lantai) /
balok sesuai dimensi dengan horisontal selimut beton 3 cm.
 Pasang klem bekisting Plat (lantai) / balok sesuai gambar kerja. Bersihkan kotoran dan
sampah sisa pemasangan bekisting dari lokasi pengerjaan Plat (lantai) / balok.
 Pasang beton decking (selimut beton) pada 3 sisinya dengan jarak maximum 2 m. Lalu
periksa jika ada pekerjaan terkait (sparing, block out, conduit dan lain – lain jika ada).
 Buat bending list sesuai gambar kerja tulangan Plat (lantai) / balok kemudian marking
posisi tulangan dan posisi beton Plat (lantai) / balok. Pasang tulangan Plat (lantai) /
balok sesuai jumlah dan diameter tulangan, sesuai gambar kerja.
 Pasang sengkang / begel (untuk balok), sesuai jarak dan jumlah yang sudah
ditentukan dan ikat kuat – kuat untuk menjaga tulangan bergeser.
 Laksanakan pengecoran, Padatkan dengan alat vibrator dan diketuk dengan palu di
sisi luar bekisting mengikuti arah cor dengan padat dan merata. Bersihkan sisa – sisa
dari tumpahan beton yang tercecer di sekitar area pengecoran.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         19 
 
Marking pinjaman As Bangunan Marking pinjaman Elevasi Bangunan
pekerjaan struktur pekerjaan struktur

As pinjaman line bangunan


Sipatan warna merah
As pinjaman gride bangunan

FL
0F
.00
+1
As Gride bangunan

+ 1.000 FSL
tai
Lan
ish
i Fin
vas
Ele
As Line bangunan
Sipatan warna merah

Elevasi Finish Lantai


Elevasi Slab Struktur

 Beri Garis Bantu Elevasi & AS Bangunan

 Pasang Scafolding Sesuai Dengan Centre Line (CL) Balokan.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         20 
 
 Pasang Balok Kayu Arah Memanjang & Melintang (Balok Suri – Suri)

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         21 
 
Gambar.20. Ilustrasi Pekerjaan Pembesian Balok & Slab

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         22 
 
Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         23 
 
Flowchart 9. Flowchart Pekerjaan Pengecoran Balok & Plat
(Asumsi Pembesian & Bekisting Telah Selesai)

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         24 
 
Gambar.21. Ilustrasi Pengecoran Balok & Slab

6. Pekerjaan Struktur Tangga


Pekerjaan ini mencakup fabrikasi dan pemasangan pembesian, pembuatan bekisting
serta pengecoran yang sesuai dengan spesifikasi beton yang telah ditentukan. Adapun
tahapan pelaksanaan dan ilustrasi pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Laksanakan segala aspek yang mencakup persiapan sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai.
 Lalu buat bending list sesuai gambar kerja tulangan struktur tangga lalu marking
posisi tulangan dan posisi beton struktur tangga.
 Kemudian dilanjutkan dengan fabrikasi dan pemasangan bekisting struktur tangga.
Pemasangan bekisting dilaksanakan dengan mempedomani shop drawing. Lalu
dilanjutkan dengan install tulangan struktur tangga sesuai jumlah dan diameter
tulangan, sesuai dengan gambar kerja. Marking posisi bekisting struktur tangga pada
lantai. Lalu pasang panel – panel bekisting struktur tangga.
 Kemudian lakukan pengecekkan terhadap pemasangan tulangan dan bekisting
struktur tangga sebelum pengecoran. Check selimut beton, periksa sparing / instalasi
lain (jika ada). Laksanakan dengan prosedur yang benar lalu padatkan dengan alat
concrete vibrator, dan diketuk dengan palu di sisi luar bekisting mengikuti arah cor
dengan padat dan merata.
 Bersihkan sisa – sisa dari tumpahan beton yang tercecer di sekitar area pengecoran
kemudian bongkar/buka bekisting struktur tangga setelah dijinkan. Setelah bekisting
dibuka, periksa beton struktur tangga jika ada yang cacat / keropos segera diperbaiki
/ digrouting dengan material yang sudah disetujui.


Gambar.22. Ilustrasi Pekerjaan Struktur Tangga

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         25 
 
7. Pekerjaaan Pasangan Batu Bataa

Fllowchart 13. Flowchart Pekerjaan Pasangan


P Ba
atu Bata

Install profil
p kayubesi un
ntuk acuan pada kedua sisi pas. Hebel
H yang akan dipasang
Pasang benang secara horizontal
h dari acu
uan ke acuan unntuk setiap dua la
apis bata

SLAB
B

H=2 x teb
bal bata + 2x1cm sd 1,5cm BATA TERENDAM DA
ALAM AIR

Rendam bata dalam


H KAYU ACUAN
N air.
BENANG ACUAN

PENDULUM
M
ADJUSTER

SELANG

50 cm PA
ASANGAN HEBEL

CE
EKING POSISI MORTA
AR

Pasang bata
b lapis pertam
ma,
check po
osisi pasangan teerhadap marking
g, jika sesuai dap
pat dilanjutkan ke
etahap
berikutn
nya

Metod
de Pelaksanaan                                                                                                                                         26 
 
• Pengecoran kolom praktis harus dengan adukan yang sesuai dengan
spesifikasi ( tidak memakai sisa adukan spesi )
FORMWORK

1M 4M (MAX)

8. Pekerjaan Plesteran

Flowchart 14. Flowchart Pekerjaan Plesteran

 Pekerjaan Plesteran Dinding


1. Basahi permukaan pasangan bata sampai basah dan merata.
2. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
- Cek tarikan benang
3. Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras min± 1 hari.
- Cek kepalaan dan sparing ME
4. Plester di antara kepalaan, lalu ratakan dan padat kan menggunakan jidar
alumunium mak. 3 m¹.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         27 
 
- Cek plesteran
5. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
6. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
7. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar – benar
rata dan halus.
 Pekerjaan Plesteran Beton
8. Kasarkan permukaan beton , lalu labur dengan kalbon secara merata.
9. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk kepalaan.
- Cek tarikan benang
10. Buat kepalaan vertikal jarak 1m¹, biarkan sampai kepalaan mengeras min± 1 hari.
- Cek kepalaan
11. Plester diaantara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan menggunakan jidar
alumunium mak. 3 m’.
- Cek plesteran
12. Perawatan Plester kasar dengan penyiraman selama min. 3 hari, sebelum diaci.
13. Acian dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
14. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam baja sampai benar – benar
rata dan halus.

1.PENYIRAMAN AIR :
• Pelaksanaan plesteran dilaksanaan pada saat pasangan bata
berumur 1 minggu
• Siram Permukaan bata sampai rata

GARIS PLAFOND GARIS BATAS PLESTERAN

200mm
100mm800mm 800mm 800mm

150mm
500mm

GARIS PINJAMAN

30mm
DIND. BATA
2.CHECK SUDUT DINDING
• Buat kepalaan, check sudut/siku, verticality dan KEPALAAN
horizontality dan posisi

Buat kepalaan, check sudut siku, verticality dan horizontality dan posisi

GARIS PLAFOND GARIS BATAS PLESTERAN

200mm
100mm800mm 800mm 800mm

150mm
500mm
Buat kamprotan tipis untuk menghindari penyusutan yang berlebihan
GARIS PINJAMAN
KAMPROTAN TIPIS 0.5cm sd 1cm

30mm
DIND. CELCON HEBEL

KEPALAAN

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         28 
 
Lakukan pengacian dengan steel trowel dan ratakan dengan jidar aluminium

Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen

PENGACIAN

PENGGOSOKAN DENGAN Curing permukaan acian minimal sehari sekali


KERTAS SEMEN

ACIAN

Gambar.26. Ilustrasi Pekerjaan Plesteran

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         29 
 
PEKERJAAN LANTAI

1. Tanah Urug Bawah Lantai


Jenis tanah yang akan kami gunakan bergradasi baik dan bebas dari tanah organis, kotoran dan
batuan yang berukuran lebih besar dari 100 mm. Pelaksanaan pengurugan akan dilakukan lapis demi
lapis dengan tebal maksimum tiap-tiap lapisan 20 cm tanah lepas dan dipadatkan sampai mencapai
Kepadatan Maksimum pada Kadar Air Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang
direncanakan. Pada lokasi yang diurug akan diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian
rencana. Jika daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, akan dibuat patok dengan warna tertentu
pula. Jika terdapat daerah yang basah/ada genangan air, kami akan membuat saluran-saluran
sementara untuk mengeringkan lokasi-lokasi tersebut. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari
lumpur atau kotoran, sampah dan sebagainya. Pemadatan akan kami lakukan dengan menggunakan
kadar air yang sesuai dengan yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium. Pemadatan urugan
dilakukan dengan memakai alat pemadat yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Jika bagian
permukaan yang telah dinyatakan padat, dijaga dan dilindungi agar jangan sampai rusak akibat
pengaruh luar misalnya basah oleh air hujan, panas matahari dan sebagainya. Perlindungan dapat
dilakukan dengan dengan menutupi permukaan dengan plastik.

2. Beton Tumbuk 1 : 3 : 5
Pekerjaan Beton tumbuk dikerjakan untuk lantai beton dicor dengan perbandingan campuran 1 Semen
(Pc) 3 pasir : 5 kerikil ditambah dengan air secukupnya dan diaduk sedemikian rupa dengan mesin
pencampur (Molen). Air yang dipakai air bersih yang tidak mengandung unsur garam, Lumpur atau
zat-zat asam yang dapat merusak beton.
3. Lantai Keramik
Lantai keramik yang akan kami gunakan pada proyek ini adalah keramik dengan ukuran 40 x 40 cm;
a. Kami akan memperlihatkan contoh ukuran dan bentuk keramik kepada Konsultan Pengawas
setelah mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas barulah kami akan melaksanakan
pekerjaan ini.
b. Keramik lantai dipasang langsung diatas beton cor bawah lantai dengan memakai spesi campuran
1 Pc : 2 Ps setebal minimal 2,5 cm.
c. Untuk lantai 2 dan lantai yang dibawanya ada komponen plat beton bertulang lantai keramik
dipasang langsung diatas plat beton bertulang dengan spesi beton 2,5 cm.
d. Pemasangan Keramik sesuai dan mengikuti Gambar Pola Lantai yang ada dalam Gambar Bestek.

PEKERJAAN PLAFOND
a. Material Yang Akan Kami Gunakan Pada Pekerjaan Plafond
b. Material utama yang akan kami gunakan adalah plafond adalah Asbes Tebal 6mm dengan
ukuran panel standard.
c. Material plafond yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam keadaan cacat dan
rusak.

Rangka Plafond Kayu

1. Untuk material Rangka plafond playwood 4 mm adalah meng-gunakan rangka Kayu Klas II
2. Ukuran dan dimensi rangka plafond yang akan kami gunakan adalah sesuai dengan gambar
kerja.
3. Pemasangan rangka plafond akan kami lakukan sesuai dengan Gambar Pola pemasangan
rangka plafond dalam Gambar Bestek.
4. Hasil akhir pemasangan rangka plafond benar-benar rata dan elevasi dengan permukaan
lantai.
5. Hubungan kerja yang antara pekerja pemasangan rangka plafond dengan pekerja Instalasi
Listrik agar pada saat ada lanjutan pekerjaan listrik tidak terjadi pembongkaran pada plafond

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         30 
 
Alat Sambung yang akan kami gunakan

a. Alat Sambung yang akan kami gunakan pada Plafond untuk rangka plafond dari Kayu adalah
Paku playwood dengan lapisan anti karat atau galvanis.
b. Jarak maksimum antara paku adalah dari 200 mm pada sisi papan dan tidak lebih dari 300 mm
pada bagian tengah papan.
List Profil Plafond
c. List Profil Plafond pada pinggir-pinggir pemasangan material plafond Playwood adalah dari
material kayu klas II dengan dimensi yang disesuaikan dengan gambar kerja
d. Untuk model dan bentuk list Plafond akan kami sesuaikan dengan gambar kerja.

PEKERJAAN KOSEN, DAUN PINTU, DAUN JENDELA DAN VENTILASI

Kusen-kusen.
Kusen-kusen akan dibuat sesuai dengan gambar rencana dan dilengkapi dengan angker-angker baja.
Pada kusen pintu akandipasang 3 (tiga) angker pada masing-masing sisinya sedangkan pada kusen
jendela 2 (dua) pada tiap sisi. Semua permukaan yang terbuka harus rata, halus dan bebas dari cacat
yang disebabkan oleh penggergajian serta siap untuk pengecetan atau lapisan-lapisan lain yang
disyaratkan.
Pintu.
Untuk luas Rangka pintu yang akan kami gunakan sesuai dengan yang tertera pada gambar kerja.
Dimensi-dimensinya dan detailnya akan dibuat sesuai dengan gambar detail.
Jendela.
Daun-daun jendela akan dibuat sesuai seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana ataupun
gambar detail. Pelaksanaan pekerjaan akan memperlihatkan permukaan yang baik, halus dan harus
disetujui oleh konsultan pengawas.
Pemasangan daun pintu dan jendela.
Daun pintu dan jendela harus dipasang dengan baik pada kusennya. Antara daun pintu/jendela dan
kusen harus ada jarak untuk menjamin mudah dibuka/ditutup

PEKERJAAN ATAP
Kuda-Kuda Rangka kayu
1. Bentuk kuda-kuda yang akan digunakan pada proyek ini baik bentang, tinggi dan
kemiringanya akan kami sesuai sesuai dengan Gambar Bestek.
2. Untuk pekerjaan rangka Kuda-kuda akan dirakit/dipasang menurut bentuknya pada Bengkel
kerja.
3. Untuk sudut kemiringan kuda-kuda minimal 25º atau akan kami sesuaikan dengan gambar
sesuai dengan Gambar Bestek.
4. Semua lubang baut atau lubang yang akan dibuat untuk alat sambung lainnya harus
dicocokan sehingga dapat dibaut dengan mudah. Pengunaan drip untuk penyetelan lubang
akan dilakukan dengan baik sehingga tidak merusak baja atau memperbesar lubang.
5. pada pekerjaan pengencangan ulang baut yang pernah dikencangkan penuh akan dihindari,
apabila terpasak hal ini hanya dapat dilakukan sekali saja dan hanya pada baut dengan posisi
lubang yang sama dan dengan perlakuan yang sama pula.

Pekerjaan Listplank

1. Setelah pekerjaan pemasangan rangka atap selesai kami akan melanjutkan dengan pekerjaan
pe-masangan papan Listplank.
2. Pada sambungan papan list plank kami akan membuat potongan miring pada tiap lembar
papan listplank yang akan disambung.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         31 
 
Pekerjaan Atap Seng Genteng Metal
a. Sebelum pekerjaan pemasangan atap kami mulai terlebih dahulu kami akan menunjukan contoh
bentuk dan warna atap yang akan dipasang kepada Konsultan Pengawas.
b. Kami akan menjamin adanya Petunjuk/Cara Pemasangan dan Cara Penyimpanan Material
dilokasi pekerjaan oleh Tenaga Ahli Pabrik sebelum pekerjaan pemasangan atap dimulai.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Kabel dan Instalasi Titik Api dan Saklar.
Penghantar yang akan kami gunakan pada proyek ini adalah NYM, NYFGBY, NYY, kabel metal yang
telah mendapat sertifikat dari LMK.
Kabel NYM :
 Pemasangan pada bangunan tembok akan dimasukkan kedalam pipa dan merupakan
pemasangan tanam.
 Tiap penyambungan kabel akan berada dalam terminal box metal dan lilitan penyambungan
kabel akan ditutup dengan las dop dan Isolasi Band.
 Jika pada Jalur kabel diatas plafon yang lebih dari dua jalur berada diatas rak yang terbuat dari
papan. Pemasangan kabel diatas rak akan diklem.
Bahan Pipa
Untuk instalasi listrik penerangan yang akan kami pergunakan dalam bangunan pipa pelindung
dipakai pipa PVC lengkap dengan bahan-bahan penyambung berupa socket, T doos serta bahan-
bahan lain yang diperlukan. Sedangkan pipa galvanis akan kami gunakan sebagai pelindung kabel
tanah dan pelindung kabel instalasi tenaga dalam bangunan.
Pipa Listrik
 Pemasangan pipa listrik pada dinding tembok akan dilaksanakan dengan teliti, sehingga
setelah pemasangan permukaan tembok tetap rata seperti semula.
 Saklar dipasang pada inbouw doos, setinggi 150 cm di atas lantai.
 Stop kontak akan dipasang pada inbouw doos setinggi 30 cm di atas lantai dan di tanahkan
sedalam 30 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
 Untuk Tiap group penerangan akan kami pasang 12 titik nyala Armature lampu.
 Pengujian Akhir
Kami akan melakukan pengujian akhir pada seluruh instalasi listrik. Jika terdapat kerusakan pada
instalasi listrik kami akan memperbaikinya.

PEKERJAAN PENGECATAN

Pelaksanaan
1. Pada Pekerjaan pengecatan kami akan terlebih dahulu memeriksa dan membersihkan permukaan
dinding.
2. Untuk semua pekerjaan pengecatan akan kami lakukan dengan cara oleh tukang ahli.
3. Untuk Dinding dan permukaan beton sebelum pekerjaan pengecatan dilakukan terlebih dahulu
akan kami lakukan pendempulan atau diberi lapisan diplamur terlebih dahulu sebelum dilakukan
pekerjaan cat dasar.
4. Dinding yang telah diplamur akan digosok sampai rapi dan rata permukaanya dengan kertas
amplas.

Aturan yang akan kami gunakan pada pekerjaan pengecatan

a. Cat Tembok Exterior : 1 Kali Plamur Tembok, 1 Kali Cat Dasar, dan 2 Kali Cat Warna
sesuai dengan Spesifikasi
b. Cat Tembok Interior : 1 Kali Plamur Tembok, 1 Kali Cat Dasar, dan 2 Kali Cat Warna.
c. Cat Plafond Dalam : 1 Kali Dempul, 1 Kali Cat Dasar, dan 2 Kali Cat Warna.

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         32 
 
d. Cat Permukaan Kayu : 1 Kali Dempul, 1 Kali Cat Menie Kayu, 1 Kali Cat Dasar dan 2
Kali Cat Warna.

BAB. IV PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besarnya kami sampaikan, metode pelaksanaan
yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan di lapangan.
Kami harap uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Banda Aceh, 19 Agustus 2015


Penawar
CV. KARYA BINTANG MANDIRI

ICHSAN JULIANDI
Direktur

Metode Pelaksanaan                                                                                                                                         33 
 

Anda mungkin juga menyukai