Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pembangunan Gedung kantor Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan


Pengembangan Daerah (BAPPELITBANGDA)

Nurtalia Barmawi 0723 1511 077


Sri Harsimi Usman 0723 1511 097
Reyhan R Basalem 0723 1511 016
Latar Belakang
01 Bangunan Gedung

02 Kerja Praktek

03 BAPPELITBANGDA
Tujuan Kerja Praktek
a. Menambah wawasan tentang aspek-aspek teknik pelaksanaan suatu proyek konstruksi yang relevan dalam bidang ilmu
teknik sipil.
b. Sebagai bahan perbandingan bagi Mahasiswa terhadap Mata Kuliah yang telah didapat pada bangku kuliah dengan ilmu
yang didapat di lapangan yang mana pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi Mahasiswa.
c. Memahami secara langsung tahapan-tahapan suatu pekerjaan Konstruksi.
d. Menumbuh kembangkan sikap yang profesional guna memasuki lapangan pekerjaan.

Ruang Lingkup Kerja Praktek

a. Pekerjaan balok
b. Pekerjaan plat
c. Pekerjaan kolom lantai II
Pekerjaan kolom
Pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran

Pekerjaan balok
Pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran

Pekerjaan plat
Pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran
Metodologi

Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek Teknik Pelaksanaan Pekerjaan di Lap


angan
• Waktu kerja praktek
• Metode pengumpulan data: Pelaksanaan dilakukan secara be
Wawancara rurutan, baik menurut pelaksanaan m
Observasi aupun menurut pekerjaan yang harus
Dokumentasi dilaksanakan terlebih dahulu
• Sumber data:
Data primer
Data sekunder
GAMBARAN UMUM LOKASI KERJA PRAKTEK

Lokasi Proyek

a. Sebelah Utara : Kantor kementerian agama kota ternate


b. Sebelah Selatan : Perumahan
c. Sebelah Timur : KPPN Ternate
d. Sebelah Barat : perumahan
Data Proyek
Nama Pekerjaan : pembangunan gedung kantor
Konsultan Perencana : CV FASADE INDONESIA
Pelaksana : PT. LASISCO HALTIM RAYA
Lokasi Pekerjaan : KOTA TERNATE
Tanggal Pelaksanaan : 21 Agustus 2018
Jangka Waktu Pelaksanaan : 130 hari kalender
Nilai Kontrak : Rp. 4.626.371.000
Sumber Dana : APBD
Tahun Anggaran : 2018
Masa Pemeliharaan : 180 Hari Kalender
Sruktur Organisasi
Proyek
Hasil Dan Pembahasan
Pekerjaan Balok dan Plat

Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan


Bekisting Pembesian Pengecoran
Pekerjaan Bekisting

Bekisting dibuat dari multiplex atau papan yang


diperkuat dengan kayu 5/5 cm. Bekisting untuk balo
k dan pelat lantai dibuat sesuai dengan bentuk dan
ukuran balok dan pelat yang direncanakan. Alat yan
g digunakan dalam membuat bekisting adalah palu,
paku dan gergaji untuk memotong kayu, papan atau
multiplex.
Pekerjaan Pembesian
Balok 20 x 45
Balok ukuran 20 x 45 pada tulangan atas menggunakan
besi dengan tulangan Ø16 mm (2 Ø16), tulangan tengah
menggunakan besi dengan tulangan Ø12 (8 Ø12),
tulangan bawah menggunakan besi dengan tulangan
Ø16 (2 Ø16) dan sengkang Ø8 mm (Ø8 - 150).

Balok 20 x 30
Balok ukuran 20 x 30, menggunakan besi dengan
tulangan Ø12 mm (8 Ø12) dan sengkang Ø8 mm (Ø8 -
100).

Ring Balok
Ring balok ukuran 15 x 25, menggunakan besi dengan
tulangan Ø12 mm (6 Ø12) dan sengkang Ø8 mm (Ø8 -
150).

Plat
Tulangan untuk pelat lantai yaitu menggunakan besi
dengan tulangan Ø12.
Pekerjaan Pengecoran

Pekerjaan balok:
Proses pencampuran dan
1. Pekerjaan balok ukuran 20 x 45
pengecoran balok dan pelat
lantai II dilakukan dengan cm dengan volume 30.060 m³.
menggunakan concrete mixer
2. Pekerjaan balok ukuran 20 x 30
truck dan concrete pump.
cm dengan volume 5.670 m³.
Proses pencampuran dan
pengecoran ring balok dilakukan 3. Pekerjaan ring balok ukuran 15 x
dengan menggunakan mesin
25 cm dengan volume 108 m³.
concrete mixer,

Pekerjaan pelat lantai :

Pekerjaan pelat lantai dengan

volume 64.380 m³
Hasil Dan Pembahasan
Pekerjaan Kolom

Pekerjaan Pekerjaan
Pekerjaan
Bekisting Pengecoran
Pembesian
Pekerjaan Pembesian
Kolom 1 (35 x 35)
kolom 1 sebanyak 1 (satu) kolom dengan
ukuran 35 x 35, pada tulangan utama
menggunakan besi dengan tulangan Ø16
mm (12 Ø16) dan sengkang Ø8 mm (Ø8 –
150).

Kolom 2 (20 x 20)


kolom 2 sebanyak 20 (dua puluh) kolom
dengan ukuran 20 x 20, pada tulangan
utama menggunakan besi dengan tulangan
Ø12 mm (8 Ø12) dan sengkang Ø8 mm (Ø8
– 150).

Kolom 3 (12 x 20)


kolom 3 sebanyak 20 (dua puluh) kolom
dengan ukuran 12 x 20, pada tulangan
utama menggunakan besi dengan
tulangan Ø10 mm (6 Ø10) dan sengkang
Ø6 mm (Ø6 – 150).
Pekerjaan Pembesian
Kolom 4 (35 x 35)
kolom 4 sebanyak 8 (delapan) kolom
dengan ukuran 35 x 35, pada tulangan
utama menggunakan besi dengan tulangan
Ø16 mm (8 Ø16) dan sengkang Ø8 mm (Ø8
– 150).

Kolom 6 (30 x 80)


kolom 6 sebanyak 8 (delapan) kolom dengan
ukuran 30 x 80, pada tulangan utama
menggunakan besi dengan tulangan Ø12 mm (11
Ø12), pada tulangan tengah menggunakan besi
dengan tulangan Ø12 mm (6 Ø12 dan sengkang Ø8
mm (Ø8 – 150).

Kolom Praktis 12 x 12
kolom Praktis sebanyak 21 (dua puluh satu)
kolom dengan ukuran 12 x 12, pada
tulangan utama menggunakan besi
dengan tulangan Ø8 mm (4 Ø8) dan
sengkang Ø6 mm (Ø6 – 150).
Pekerjaan Bekisting
Bekisting dapat dibuat dari multiplex atau papan yang
diperkuat dengan kayu 5/5 cm. Bekisting untuk kolom
dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran kolom yang
direncanakan. Alat yang digunakan dalam membuat
bekisting adalah palu, paku dan gergaji untuk memot
ong multiplex atau papan. Pemasangan bekisting har
us tepat dan diperkuat, hubungan antar multiplex ata
u papan bekisting harus dibuat kedap air agar tidak t
erjadi kebocoran pada saat pengecoran.
Pekerjaan Pengecoran

Proses pencampuran dan pengecoran kolom dilakukan


dengan menggunakan mesin concrete mixer, pengadukan
campuran juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu
sekop. Campuran yang telah tercampur kemudian diangkut
dengan menggunakan ember yang kemudian dituang ke
dalam bekisting kolom yang telah dibuat..

Pekerjaan kolom ukuran 35 x 35 dengan volume 3.430


m3, kolom ukuran 20 x 20 dengan volume 2.940 m3,
kolom ukuran 12 x 20 dengan volume 1.668 m3, kolom
ukuran 30 x 80 dengan volume 1.680 m3 dan kolom
praktis ukuran 12 x 12 dengan volume 1.109 m3.
KESIMPULAN SARAN

1. Setelah melaksanakan kerja praktek wawasan 1. Perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
kami mengenai pelaksanaan pekerjaan di K3 (Keselamatan, dan kesehatan kerja) seperti;
lapangan dapat bertambah. Pemakaian helm, sarung tangan dan lain-lain,
2. Faktor yang penting dalam suksesnya suatu 2. Managemen pelaksanaan proyek konstruksi di
konstruksi bangunan adalah pelaku-pelaku yang lapangan harus lebih ditingkatkan.
terlibat dalam menjalankan proyek harus memilki 3. Pihak pelaksana/kontraktor dan konsultan
sumber daya manusia dan kejujuran yang cukup. pengawas harus lebih sering di lokasi proyek
3. Dengan selesainya kerja praktek yang kami sehingga hasil dapat sesuai dengan apa yang di
laksanakan, kami menyadari perlu adanya harapkan.
persiapan secara matang mengenai ilmu teknik 4. Mahasiswa KP harus lebih sering ke lokasi dan
sipil di dunia kampus sebelum terjun ke dunia banyak bertanya sehingga dapat mendapatkan
lapangan. bobot ilmu yang cukup dari KP.

.
“Keburukan bukan untuk diperbaiki tapi dihilangkan,
sedangkan kekurangan bukan untuk dihilangkan tapi
untuk diperbaiki”

~Andy F. Noya~

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai