Anda di halaman 1dari 4

JSE Journal of Science and Engineering, Vol. x, No.

x (page: xxxx-xxxx)
e-ISSN: 2723-3944 January 2020
DOI: https://doi.org/10.30650/jse.xxxxx.xxxx

METODE PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK PADA


PEMBANGUNAN GEDUNG
UNIVERISTAS MULAWARMAN
Reza Bintang Borneo1 *, Adde Currie Siregar, S.T., M.T2
, 1,2Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Jalan Ir.H. Juanda No.15, Samarinda, Kalimantan Timur
Email: 2011102443075@umkt.ac.id

Abstract – Kolom merupakan salah satu elemen dari stuktur rangka yang mengalami desak dan
lentur, selain berfungsi untuk menahan gaya-gaya yang bekerja pada kolom itu sendiri juga
menyalurkan gaya-gaya yang bekerja pada balok ke pondasi. Kegagalan dalam merencanakan dan
melaksanakannya dapat berakibat langsung pada runtuhnya struktur-struktur lain yang
berhubungan dengan kolom dan balok, maka dalam hal ini perencanaan pekerjaan kolom harus
didesain sekuat mungkin. Balok balok merupakan suatu struktur konstruksi yang sangat penting
dalam suatu bangunan. Dalam pelaksanaan pekerjaan plat lantai dan balok diperlukan suatu
metode untuk menyelesaikan pekerjaan dilapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala-
kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya.
Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan akan sangat
membantu dalam proses penyelesaian proyek konstruksi. Penelitian tentang metode pelaksanaan
konstruksi bagian balok dan plat lantai ini dilakukan di pembangunan Mall Pelayanan Publik
(MPP) Manado. Plat lantai yang digunakan pada pembangunan ini menggunakan plat lantai floor
deck (bondek). Dari hasil penelitian metode pelaksanaan konstruksi pembangunan Mall Pelayanan
Publik (MPP) Manado, didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
Mall Pelayanan Publik (MPP) Manado yaitu: pada pekerjaan balok mencakup, pekerjaan
pemasangan bekisiting, pekerjaan pengecekan, pekerjaan pembersihan, pekerjaan pengecoran,
pembongkaran bekisting dan perawatan beton. Dan untuk pekerjaan plat lantai mencakup tahapan
persiapan, pekerjaan, pengecoran, pembongkaran, dan perawatan. Pembahasan laporan kerja
praktik ini akan membahas metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran kolom cast in situ, yang
dimana pada tahapan yang pertama tahap pembersihan untuk memastikan papan bekisting dalam
keadaan bersih dari kotoran, tahapan pekerjaan pembesian meliputi pemotongan besi tulangan,
pembengkokan besi tulangan dan perakitan tulangan, tahapan pekerjaan pemasangan bekisting
dengan diolesi oli sebelum tahap pengecoran, pekerjaan pengecoran dari mixer melalui concrete
pump dituangkan kedalam bekisting, pekerjaan pembongkaran bekisting dan curing dan pekerjaan

Kata Kunci: Pengendalian Mutu,Kuat Tekan Kolom, Compression Test,Hammer Test

1. Pendahuluan berfungsi menyalurkan beban ke kolom. Balok


merupakan bagian dari struktur inti bangunan selain
Kolom dan Balok merupakan pekerjaan upper kolom dan pondasi. Kolom dan Balok adalah elemen
structure/struktur atas yang memiliki peran berbeda tapi struktur yang tidak bisa terlepaskan karena saling
memiliki peran yang tidak bisa terlepaskan dalam berkaitan untuk kekuatan struktur gedung.
pekerjaan kontruksi gedung. Menurut (Sudarmoko, 1996) Dalam proyek Pembangunan Gedung FKIP
Kolom adalah salah satu elemen struktur yang vertikal Universitas Mulawarman terdapat tiga jenis ukuran
berfungsi meneruskan baban aksial dan diteruskan ke kolom yaitu kolom yang pertama berukuran 40 x 60
fondasi. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan kolom yang kedua 40 x 60 yang ketiga kolom 40 x 40
yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, dan kolom praktis, berukuran 30 x 30. Kolom 40 x 60
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi dengan tinggi 4 meter menggunakan besi ulir sebagai
kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) tulangan utama/lentur berdiameter 22 dan tulangan
lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total sengkang berdiameter 12 dengan jarak 15 pada tulangan
collapse) seluruh struktur. elemen struktur yang tumpuan dan tulangan lapangan pada sengkang, untuk

1
This work is licensed under a Creative Commons
e-ISSN: 2723-3944 Attribution 4.0 International License.
F. A. Author, S. B. Author, T. C. Author

kolom 40 x 40 dengan ketinggian 4 meter menggunakan


besi ulir sebagai tulangan utama/lentur berdiameter 16
dan tulangan sengkang berdiameter 10 dengan jarak 15 3. Hasil dan Pembahasan
cm per tulangan sengkang, kolom 30 x30 dengan
ketinggian 4 meter menggunakan tulangan polos Sesuai dengan ruang lingkup pengamatan, maka
berdiameter 12 sebagai tulangan utama/lentur dan pembahasan yang akan dibahas pada bab ini tidak
tulangan polos berdiameter 16 sebagai tulangan mencakup seluruh kegiatan pelaksanaan proyek dari awal
Sengkang dengan jarak 15 sentimeter antar sengkangnya hingga akhir. Pembahasan yang akan diangkat pada
yang di cor menggonakan ready mix dengan mutu K- laporan KP ini adalah mengenai Pengendalian mutu
300. Sedangkan balok memiliki 5 macam ukuran yang pekerjaan kolom. Terdapat keterlambatan jadwal
pertama berukuran 40 x 70 dengan menggunakan besi pekerjaan pengecoran kolom yang tidak sesuai dengan
ulir berdiameter 22 dengan jarak Sengkang 10 cm pada jadwal di time schedule, dan juga metode pelaksanaan
tulangan tumpuan dan jarak Sengkang 15 cm pada pengecoran pada kolom yang tidak menggunakan
tulangan lapangan , balok yang ketiga berukuran 30 x 50 vibrator. Hal ini menyebabkan melapuknya bekisting
dengan menggunakan besi ulir berdiameter 22 cm pada kolom yang bisa menyebabkan rusaknya bekisting pada
tulangan utama dan tulangan polos berdiameter 10 saat pengecoran seperti pada sehingga membuat bentok
dengan jarak tulangan Sengkang 10 cm pada tulangan kolom menjadi cacat atau tidak sempurna, dan bahkan
utama dan 15 cm pada tulangan lapangan, balok yang bisa menurunkan mutu beton dari yang di rencanakan.
keempat berukuran 20 x 30 dengan menggunakan besi Adapun metode yang bisa digunakan dalam
ulir berdiameter 16 cm pada tulangan utama dan tulangan pengendalian mutu proyek yaitu pemeriksaan dan
polos berdiameter 10 dengan jarak tulangan Sengkang 10 pengkajian terhadap gambar rencana,perencanaan mutu,
cm pada tulangan utama dan 15 cm pada tulangan pemeriksaan peralatan yang digunakan apakah sudah
lapangan. balok yang kelima berukuran 20 x 30 dengan berfungsi dengan baik, dan melakukan pengujian sampel.
menggunakan besi ulir berdiameter 16 cm pada tulangan Dalam pelaksaan proyek ini dilaksanakan pengujian
utama dan tulangan polos berdiameter 10 dengan jarak sampel dengan menggunakan dua metode yaitu hammer
tulangan Sengkang 10 cm pada tulangan utama dan 15 test dan compression test. Pengujian ini dilakukan
cm pada tulangan lapangan. dibeberapa titik kolom yang telah ditentukan
2. Metode Penelitian
3.1 Pengujian Slump
2.1. Teknik Pengumpulan Data Hasil pengujian slump test diperoleh dari nilai rata-rata 9
Teknik pengumpulan data terdiri dari cm seperti yang terlihat pada Gambar 3.1 dimana nilai
a. Metode pengamatan langsung di lapangan slump tersebut memenuhi nilai slump rencana. Dari
terhadap semua kegiatan yang ada. observasi visual terlihat bahwa beton segar memiliki sifat
b. Metodi interview/wawancara secara lngsung adhesif antara pasta atau mortar dengan agregat yang
dengan semua pihak yang terlibat dalam proyek. baik sehingga tidak terjadi segregasi dan bleeding. (SNI
c. Dokumentasi berupa foto-foto setiap pelaksanaan 1972-2008).
proyek berlangsung.
d. Pengambilan data-data mengenai proyek yang
dibutuhkan di dalam laporan kerja praktik.
2.2. Tempat dan Waktu
Waktu pelaksanaan Kerja Praktik mulai tanggal 2 Juli
2023 s/d 9 September 2023. Tempat diterima Kerja
Praktik PT . HISAR MAKMUR - PT. MARANNU
MARAYA MAINDAN. Kegiatan Kerja Praktek ini
dilaksanakan di Jl Bangeris, kecamatan Sungai kunjang
kota samarinda,

LOKASI PEKERJAAN Gambar 3.1 Pengujian Slump


Data Hasil Compression Test.

4. Metode Pekerjaan Kolom Dan Balok


4.1. Pekerjaan Kolom
Dalam pekerjaan kolom terdapat beberapa tahapan
dalam pelaksanaanya seperti penentuan titik as pada
Gambar 1.1 Lokasi Proyek Dengan Google Maps kolom, penulangan pada kolom, pemasangan bekisting

This work is licensed under a Creative Commons


e-ISSN: 2723-3944 Attribution 4.0 International License.
F. A. Author, S. B. Author, T. C. Author

pada kolom, setelah pemasangan kolom lalu pengecoran bekisting pada balok. Ukuran pada balok di
pada kolom . tahapan berikutnya setelah kolom sudah Pembangunan Gedung FKIP Universitas Mulawarman.
kering yaitu membuka bekisting pada kolom. Pada a) Penentuan Tinggi Pada Balok
Proyek FKIP Universitas Mulawarman Samarinda ini Penenuan tinggi pada balok harus dilakukan secara
menggunakan kolom berbentuk persegi atau rectangular. cermat dan teliti yang dilakukan oleh tim surveyor.
a) Penentuan Tinggi Kolom Tim surveyor melakukan pengukuran ketika
Penentuan tinggi kolom adalah tahap penting dalam pekerjaan pemasangan kolom selesai. Dikerjakan
konstruksi bangunan. tinggi kolom menunjukkan menggunakan waterpass dengan mengikuti shop
lokasi pusat beban kolom dan bertanggung jawab drawing dengan mengukur dari kolom. Ada beberapa
untuk mendukung beban struktur bangunan. langkah untuk menentukan elevasi balok dan pelat
Ketepatan penentuan titik as kolom sangat krusial lantai.
karena kesalahan dalam penentuan posisi ini dapat b) Penulangan Balok
mengakibatkan pergeseran atau ketidakstabilan Pekerjaan penulangan balok adalah pekerjaan yang
struktur bangunan. Proses penentuan titik as kolom merupakan pekerjaan yang mempengaruhi kekuatan
biasanya melibatkan penggunaan alat pengukur struktur jadi harus dilakukan dengan sangat telitti.
seperti Theodolit atau Total Station. Theodolit adalah Berikut adalah pekerjaan penulangan balok
alat pengukur presisi yang digunakan untuk c) Pemasangan Bekisting Balok
mengukur sudut horizontal dan vertikal dengan Setelah pekerjaan pembesian sudah selesai pekerjaan
akurasi tinggi. Total Station adalah alat yang lebih selanjutanya adalah pemasangan bekisting balok.
canggih, menggabungkan fungsi theodolit dengan Akan tetapi terlebih dahulu dilakukan pekerjaan
pengukuran jarak elektronik. Dengan menggunakan perancah. Perancah (scaffolding) adalah suatu
Total Station, pengukuran posisi titik as kolom dapat struktur sementara yang digunakan untuk menopang
dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. manusia dan material. Berikut adalah langkah-
b) Pemasangan Bekisting Kolom langkah pekerjaan pembuatan bekisting balok
Setelah adanya persetujuan dari pihak konsultan d) Pengecoran Balok
maka pemasangan bekisting kolom dapat dilakukan Pada tahapan pengecoran ini dilakukan setelah proses
apabila pembesian udah terpasang sesuai dari pemeriksaan dari pihak konsultan, apabila pihak
perencanaan dan sesuai dengan penentuan titik kolom konsultan sudah menyetujui maka pengecoran dapat
yang pihak surveryor ukur. dilakukan setelah pembesian, bekisting sudah
c) Pengecoran Pada Kolom dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pada tahapan pengecoran ini dilakukan setelah proses Pengecoran balok pada Pembangunan Gedung FKIP
pemeriksaan dari pihak konsultan, apabila pihak Universitas Mulawarman ini menggunakan mutu
konsultan sudah menyetujui maka pengecoran dapat beton K-300 yang akan dimasukan kedalam bekisting
dilakukan setelah pembesian, bekisting sudah balok menggunakan bantuan alat CP (concrete pump)
dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan. agar mempercepat dalam proses pengecoran.
Pengecoran kolom pada Pembangunan Gedung FKIP Pekerjaan pengecoran dilakukan pada malam hari
Universitas Mulawarman ini menggunakan mutu agar mutu beton tidak berkurang akibat air yang
beton K-300 yang akan dimasukan kedalam bekisting menguap pada mixdesain. Pengecoran balok
kolom menggunakan bantuan alat CP (concrete dilakukan dengan menggunakan alat concrete
pump) agar mempercepat dalam proses pengecoran. vibrator untuk pemadatan dalam pengecoran demi
Pekerjaan pengecoran dilakukan pada malam hari kualitas beton yang bagus. Proses pemadatan ini
agar mutu beton tidak berkurang akibat air yang dilakukan untuk mengeluarkan gelembung yang
menguap pada mixdesain. Pengecoran dilakukan dapat membuat hasil pengecoran kolom tampak
dengan menggunakan alat concrete vibrator untuk bolong bolong, maka dari itu pihak proyek
pemadatan dalam pengecoran demi kualitas beton menggunakan concrete vibrator untuk menghindari
yang bagus. Proses pemadatan ini dilakukan untuk masalah tersebut. Berikut adalah langkah langkah
mengeluarkan gelembung yang dapat membuat hasil dalam pengecoran pada balok.
pengecoran kolom tampak bolong bolong, maka dari
4.3. Hasil Analisa Uji Slump Kolm dan Balok
itu pihak proyek menggunakan concrete vibrator
untuk menghindari masalah tersebut. Berikut adalah Dalam proyek Pembangunan Gedung FKIP
Langkah Langkah dalam pengecoran pada kolom. Universitas Mulawarman terdapat tiga jenis ukuran
kolom yaitu kolom yang pertama berukuran 40 x 60
kolom yang kedua 40 x 60 yang ketiga kolom 40 x 40
4.2. Pekerjaan Balok dan kolom praktis, berukuran 30 x 30. Kolom 40 x 60
Pemasangan balok dilakukan setelah kolom sudah dengan tinggi 4 meter menggunakan besi ulir sebagai
terpasang dengan benar, pekerjaan balok meliputi tulangan utama/lentur berdiameter 22 dan tulangan
beberapa tahap seperti penentuan titik koordnat sengkang berdiameter 12 dengan jarak 15 pada tulangan
pengukuran ketinggian pada balok, pembesian pada tumpuan dan tulangan lapangan pada sengkang, untuk
balok, pengecoran pada balok, serta pembongkaran kolom 40 x 40 dengan ketinggian 4 meter menggunakan

This work is licensed under a Creative Commons


e-ISSN: 2723-3944 Attribution 4.0 International License.
F. A. Author, S. B. Author, T. C. Author

besi ulir sebagai tulangan utama/lentur berdiameter 16 1. Sebelum pengecoran dilakukan, pembesian,
dan tulangan sengkang berdiameter 10 dengan jarak 15 pemasangan bekisting harus di perhatikan sesuai
cm per tulangan sengkang, kolom 30 x30 dengan dengan perencanaan.
ketinggian 4 meter menggunakan tulangan polos 2. Selalu melakukan pengawasan yang terjadi dilapangan
berdiameter 12 sebagai tulangan utama/lentur dan
hingga sesuai dengan apa yang telah di rencanakan
tulangan polos berdiameter 16 sebagai tulangan
Sengkang dengan jarak 15 sentimeter antar sengkangnya sebelumnya.
yang di cor menggonakan ready mix dengan mutu K-
3. Apabila ingin mendapatkan hasil beton yang baik
300. Sedangkan balok memiliki 5 macam ukuran yang
pertama berukuran 40 x 70 dengan menggunakan besi maka disarankan untuk melakukan pemadatan
ulir berdiameter 22 dengan jarak Sengkang 10 cm pada menggunakan alat vibrator.
tulangan tumpuan dan jarak Sengkang 15 cm pada
tulangan lapangan , balok yang ketiga berukuran 30 x 50
dengan menggunakan besi ulir berdiameter 22 cm pada
tulangan utama dan tulangan polos berdiameter 10 6. Daftar Pustaka
dengan jarak tulangan Sengkang 10 cm pada tulangan 1. Brown (2002))Arum, L. A. S. (2022). Metode Pelaksanaan Dan
utama dan 15 cm pada tulangan lapangan, balok yang Rencana Anggaran Pelaksanaan Kolom Pada Proyek Pembangunan
keempat berukuran 20 x 30 dengan menggunakan besi Gedung Kuliah 15 Lantai Universitas Muhammadiyah Lamongan
ulir berdiameter 16 cm pada tulangan utama dan tulangan (Doctoral Dissertation, Universitas Negeri Malang).
polos berdiameter 10 dengan jarak tulangan Sengkang 10 2. Daeli, K. (2022). Analisis Metode Pelaksanaan Konstruksi Pada
cm pada tulangan utama dan 15 cm pada tulangan Struktur Balok Dan Kolom Di Pembangunan Gedung Menara Bri
lapangan. balok yang kelima berukuran 20 x 30 dengan Medan (Doctoral Dissertation, Universitas Quality).
menggunakan besi ulir berdiameter 16 cm pada tulangan 3. Dipohusodo, Istimawan., (1999). Struktur Beton Bertulang. Pt.
utama dan tulangan polos berdiameter 10 dengan jarak Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
tulangan Sengkang 10 cm pada tulangan utama dan 15 4. Direktora Jenderal Cipta Karya., (1983). Pedoman Pembebanan
cm pada tulangan lapangan. Indonesia Untuk Gedung.
Di proyek pembangunan Gedung FKIP Universitas 5. Kuswinardi, L. M. P., Sinurat, R. T., & Tobing, P. (2021). Analisa
Mulawarman ini terdapat beberapa kolom yang cacat Struktur Dan Metode Pelaksanaan Kolom Dan Balok Pada
atau bentuknya yang tidak sempurna, hal ini di sebabkan Pembangunan Gedung Apd Pln Medan. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
karena keterlambatan jadwal pengecoran sehingga Agregat, 1(1), 6-14.
bekisting terlalu lama terkena hujan dan panas yang 6. Pembangunan Gedung Universitas Muhammadiyah Lamongan
(Doctoral Dissertation, Universitas Negeri Malang).
mengakibatkan bekisting rapuh sehingga pada saat
pengecoran menggunakan mesin pompa beton bekisting
mengalami keretakan yang mengakibatkan bentuk
bekisting menjadi lendut atau cacat
Hasil pengujian slump test diperoleh dari nilai rata-
rata 9 cm seperti yang terlihat pada Gambar 5.11 dimana
nilai slump tersebut memenuhi nilai slump rencana. Dari
observasi visual terlihat bahwa beton segar memiliki sifat
adhesif antara pasta atau mortar dengan agregat yang
baik sehingga tidak terjadi segregasi dan bleeding. (SNI
1972-2008).

5. Kesimpulan dan Saran


5.1. Kesimpulan
Dalam hasil pelaksanaan Pembangunan Gedung
FKIP Universitas Mulawarman Samarinda terealisasikan
sesuai dengan perencanaan seperti penentuan elevasi,
pembesian, pemasangan bekisting , dan pengecoran
sesuai apa yang di rencanakan ,seperti menggunakan besi
D22 sebagai tulangan utama dan mutu beton K-300 pada
kolom, menggunakan besi D22 dan D16 dan mutu beton
K-300 untuk balok sudah di realisasikan dengan sesuai
di proyek
5.2. Saran
Adapun saran yang di berikan penulis Pembangunan
Gedung FKIP Universitas Mulawarman Samarinda
sebagai berikut :
4

This work is licensed under a Creative Commons


e-ISSN: 2723-3944 Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai