PENDAHULUAN
Bumi merupakan planet yang mempunyai permukaan sebesar 70% tertutup air,
dengan kondisi seperti itu bumi mempunyai sebutan “planet air”.Namun, sebagian besar
air dibumi merupakan air asin dan hanya sekitar 25% saja merupakan air tawar.Air tawar
yang hanya bias di konsumsi hanya 1%, sedangkan sisanya merupakan air tanah yang
dalan atau berupa es di daerah kutub (Jurnal pengelolaan air bersih di saat kritis, 2014)
PDAM Kota Ternate sebagai satu-satunya perusahaan penyedia air bersih di Kota
Ternate.Pada tahun 2010 telah melayani 15.551 Sambungan Rumah dan 7 Hidran Umum.
Jikaperhitungan rata-rata untuk 1 KK adalah 6 orang dan 1 HU melayani 100 orang
(standarPU Cipta Karya, Tahun 1998 untuk Kota Sedang), maka dari tabel diatas dapat
diketahuibahwa dari jumlah penduduk Kota Ternate Tahun 2010 sebesar 185.655 jiwa,
terdapat94.004 jiwa atau 50,60 % telah dilayani PDAM. Dimana seluruhnya terdapat di
PulauTernate. Sisanya sebesar 91.649 jiwa atau 49,4% yang tersebar di kawasan
permukimandi pulau Ternate serta pulau Hiri, Moti danBatang Dua masih menggunakan
Sumur Gali,Penampungan Air Hujan dan mata air.Kebutuhan ideal air bersih adalah 60 -
220 liter/orang/hari dengan cakupan pelayanan55% - 75% (Pelayanan Minimal untuk
Permukiman dari Keputusan Menteri Permukimandan Prasarana Wilayah No.
534/KPTS/M/2001). Kenyataannya berbeda tingkat konsumsiair bersih disuatu
daerah.Kebutuhan air bersih untuk masyarakat perkotaan tentuberbeda dengan
masyarakat diluar perkotaan.Dengan demikian maka tingkat konsumsiair di Kota Ternate
dibedakan antara masyarakat di pulau Ternate yang berkarakterperkotaan dan masyarakat
di pulau-pulau yang berkarakter diluar perkotaan/perdesaan.Hal ini berkaitan dengan pola
hidup yang berbeda antara masyarakat perkotaan dan yangberkarakter
perdesaan.Dengan demikian maka kebutuhan air bersih yang direncanakandi kawasan
perkotaan (pulauTernate) diasumsikan 120 liter/orang/hari dan diluarperkotaan (pulau Hiri,
Batang Dua dan Moti) diasumsikan 60 liter/orang/hari.
Pada tahun 2010 PDAM Kota Ternate memiliki kapasitas sumber air bakusebesar
380ltr/det yang terdiri dari beberapa sumur dalam dan mata air. Kapasitas produksi
sebesar272,94 ltr/det. Melihat hasil analisa kebutuhan air bersih hingga akhir tahun
perencanaan 2031, maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih permukiman, fasilitas
umum dan socialmaka diperlukan penambahan sumber air baku baik yang berasal dari
sumur dalam,sumur dangkal, mata air maupun sumber air baku lainnya seperti danau
Laguna dikelurahan Ngade.
Kedua, mengeringnya sumber mata air atau yang disebut dengan nama Ake Gaale.
Ake Gaale merupakan sumber utama air bersih yang berjarak kurang lebih 300 meter dari
bibir pantai kelurahan sangaji kecamatan ternate utara.Diduga, mengeringnya Ake Gaale
ini karena adanya eksploitasi PDAM.Dimana, PDAM terus mengambil air dengan tidak
mempedulikan dampak yang ditimbulkan nanti.Tidak hanya Ake Gaale yang kering, sumur
milik warga juga ikut mengering.Jika ada, airnya rasanya telah bercampur dengan air
garam.Permasalahan ini tentunya sangat berdampak buruk pada masyarakat.Selain, tidak
mendapatkan air bersih akibat dari Ake Gaale yang sekarang menjadi kering, kotor, dan
memunculkan bau yang tidak sedap. Serta, genangan air yang akan memunculkan jentik-
jentik nyamuk yang mengakibatkan masyarakat setempat terkena penyakit malaria atapun
demam berdarah.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian diatas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sistem distribusi dan pengelolaan air bersih di Kota ternate
2. Untuk mengetahui berapa besar tingkat kehilangan air di PDAM Kota Ternate,
serta bagaimana upaya menurunkannya.