ABSTRAK
Air adalah sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia dan dalam sistem tata
lingkungan, Kota Jayapura merupakan salah satu kota di Provinsi Papua, yang memiliki luas wilayah 940
km2 dan mempunyai 5 distrik dimana kebutuhan akan air bersih yang tiap tahunnya semakin meningkat,
kebutuhan yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu pada Distrik Jayapura Selatan. Pada tahun 2016
Distrik Jayapura Selatan memiliki jumlah penduduk sebesar 75.534 jiwa dan perkembangan kawasan di
distrik ini memiliki perkembangan yang signifikan, sehingga memiliki mobilitas kebutuhan akan air bersih
yang tinggi baik kebutuhan domestik (rumah tangga) dan non domestik (fasilitas umum).
Penelitian ini menghitung ketersediaan dan kebutuhan air besih domestik dan non domestik Distrik
Jayapura Selatan untuk 20 tahun mendatang yang dimulai dari tahun proyeksi 2016 hingga tahun
perencanaan 2036. Adapun metode analisis yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu analisa
ketersediaan air, proyeksi penduduk, dan analisa kebutuhan air bersih. Dan berdasarkan hasil analisis
ketersediaan tiap tahunnya mengalami penurunan debit dari tahun 2016 di Distrik Jayapura Selatan
sebesar 25,92 L/det turun sampai 21,77 L/det pada tahun perencanaan, sedangkan kebutuhan air bersih
baik domestik maupun non domestik terus meningkat tiap tahunnya hal ini di sebabkan pertumbuhan
penduduk yang terus mengalami pertumbuhan tiap tahunnya dan pembangunan di berbagai bidang. Oleh
karena perlu dilakukan kajianberkaitan dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih diDistrik Jayapura
Selatan.
yang terdiri dari 5 distrik.Dimana kebutuhan keperluan rumah tangga lainnya.Satuan yang
akan air bersih setiap tahun semakin mennigkat. dipakai adalah liter/orang/hari.Kebutuhan
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Jayapura domestik adalah kebutuhan air bersih untuk
yang tercatat pada 5 tahun terakhir dari tahun memenuhi keperluan rumah tangga yang
2012 - 2016 mengalami peningkatan dari dilakukan melalui Sambungan Rumah (SR) dan
268.285 jiwa menjadi 288.786 jiwa.Air bersih kebutuhan umum yang disediakan melalui
yang disalurkan PDAM berjumlah 9.626.096 m3 fasilitas Hidran Umum (HU). Pada Tabel 2.1
pada tahun 2012 dan 11.477.947 m3 pada tahun dibawah ini menunjukkan besar debit domestik
2016 (Kota Jayapura dalam angka 2017), dan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
jumlah pelanggan air bersih di Kota Jayapura domestik diperhitungkan terhadap beberapa
pada tahun 2016 sebanyak 30.503. Sumber air faktor:
baku yang digunakan oleh PDAM Kota Jayapura 1. Jumlah penduduk yang akan dilayani
untuk daerah pelayanannya berasal dari 6 menurut target tahapan perencanaan
(enam) sungai beserta debit andalannya yaitu: sesuai dengan rencana cakupan
Sungai Anafre 14,5 L/dt, Apo/Bhayangkara 5,5 pelayanan.
L/dt, Kloofkamp/Ajen 190 L/dt, Entrop 95 L/dt, 2. Tingkat pemakaian air bersih diasumsikan
Kamp Walker, dan Kujabu 240 L/dtdengan tergantung pada kategori daerah dan
kapasitas terpasang 941 Ltr/det. Intake yang jumlah penduduknya.
ada pada sumber-sumber air tersebut adalah 20
unit.Bangunan pengambil air baku umumnya Tabel 1. Konsumsi Air Berdasarkan Kategori
terbuat dari beton dan dibuat pada jaman Kota
Belanda. Disebagian lokasi apabila musim
No. Kategori Jumlah Konsumsi Air
kemarau sumber air menjadi kering (RTRW Kota Penduduk (Ltr/org/hari)
Kota Jayapura),sedangkan kebutuhan air bersih (Orang)
masyarakat terus meningkat dan tetap harus
1. Metropolitan > 1.000.000 210
dipenuhi.
Distrik Jayapura Selatan merupakan 1 2. Besar 500.000 – 170
dari 5 distrik yang berada di Kota Jayapura, 1.000.000
Distrik Jayapura Selatan memiliki luas wilayah 3. Sedang 100.000 – 150
43,4 km2, yang terdiri dari 5 kelurahan dan 2 500.000
kampung. Pada tahun 2016, jumlah penduduk di
4. Kecil 20.000 – 100.000 90
Distrik Jayapura Selatan mencapai 75.534 Sumber : Kimpraswil (2003)
jiwa.Perkembangan kawasan dari distrik
initerhitungsangat pesat. Hal ini disebabkan Kebutuhan non domestik adalah
karena distrik ini merupakanpusat kegiatan
kebutuhan air bersih diluar keperluan rumah
pemerintahan, kesehatan, pendidikan, olahraga,
peribadatan, perdagangan dan jasa, serta tangga. Kebutuhan air non domestik antara lain,
permukiman. Kajian dalam penelitian ini Penggunaan komersial dan industri yaitu,
diharapkan mampumengatasi pemenuhan penggunaan air oleh badan komersial dan
ketersediaan dan kebutuhan akan air bersih di industri, Penggunaan umum yaitu, penggunaan
Kota Jayapura terutama di Distrik Jayapura air untuk banggunan - banggunan pemerintah,
Selatan. rumah sakit, sekolah-sekolah dan tempat-
tempat ibadah.Kebutuhan air bersih non
2. KAJIAN LITERATUR domestik dialokasikan pada pelayanan untuk
2.1. Kebutuhan Air Bersih memenuhi kebutuhan air bersih berbagai
Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air
fasilitas sosial dan komersial yaitu fasilitas
yang diperlukan untuk melayani penduduk yang
dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu pendidikan, peribadatan, pusat pelayanan
untuk keperluan domestik (rumah tangga) dan kesehatan, instansi pemerintahan dan
non domestik. perniagaan. Besarnya pemakaian air untuk
Kebutuhan Domestik Kebutuhan air yang kebutuhan non domestik diperhitungkan 20%
digunakan pada tempat-tempat hunian pribadi dari kebutuhan domestik.
untuk memenuhi keperluan sehari-hari seperti
memasak, minum, mencuci, mandi dan
4. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang 4. Mata air (spring water). Sumber air untuk
terbentuk mulai dari hulu di daerah penyediaan air minum berdasarkan
pegunungan/tinggi sampai bermuara di kualitasnya dapat dibedakan atas :
laut/danau. Secara umum air baku yang a. Sumber yang bebas dari pengotoran
didapat dari sungai harus diolah terlebih (pollution).
dahulu, karena kemungkinan untuk b. Sumber yang mengalami pemurniaan
tercemar polutan sangat besar. alamiah (natural purification).
5. Danau dan Penampung Air (lake and c. Sumber yang mendapatkan proteksi
reservoir), Yaitu unit penampung air dalam dengan pengolahan buatan (artificial
jumlah tertentu yang airnya berasal dari treatment).
aliran sungai maupun tampungan dari air
hujan. 2.4. Sistem Penyediaan Air Bersih
Sumber-sumber air yang ada dapat Sistem penyediaan air bersih meliputi
dimanfaatkan untuk keperluan air minum adalah besarnya komponen pokok antara lain: unit
(Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota sumber air baku, unit pengolahan, unit produksi,
Tinjauan Regional dan Lokal, 1999) : unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi.
1. Air hujan. Biasanya sebelum jatuh ke 1. Unit sumber air baku merupakan awal dari
permukaan bumi akan mengalami sistem penyediaan air bersih yang mana
pencemaran sehingga tidak memenuhi pada unit ini sebagai penyediaan air baku
syarat apabila langsung diminum. yang bisa diambil dari air tanah, air
permukaan, air hujan yang jumlahnya
2. Air permukaan tanah (surface water). Yaitu
sesuai dengan yang diperlukan.
rawa, sungai, danau yang tidak dapat
2. Unit pengolahan air memegang peranan
diminum sebelum melalui pengolahan
penting dalam upaya memenuhi kualitas air
karena mudah tercemar.
bersih atau minum, dengan pengolahan
3. Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri fisika, kimia, dan bakteriologi, kualitas air
dari air sumur dangkal dan air sumur baku yang semula belum memenuhi syarat
dalam. Air sumur dangkal dianggap belum kesehatan akan berubah menjadi air bersih
memenuhi syarat untuk diminum karena atau minum yang aman bagi manusia.
mudah tercemar. Sumber air tanah ini 3. Unit produksi adalah salah satu dari sistem
dapat dengan mudah dijumpai seperti yang penyediaan air bersih yang menentukan
terdapat pada sumur gali penduduk, jumlah produksi air bersih atau minum yang
sebagai hasil budidaya manusia. layak didistribusikan ke beberapa tandon
Keterdapatan sumber air tanah ini sangat atau reservoir dengan sistem pengaliran
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti gravitasi atau pompanisasi. Unit produksi
topografi, batuan, dan curah hujan yang merupakan unit bangunan yang mengolah
jatuh di permukaan tanah. Kedudukan jenis-jenis sumber air menjadi air bersih.
muka air tanah mengikuti bentuk topografi, Teknologi pengolahan disesuaikan dengan
muka air tanah akan dalam di daerah yang sumber air yang ada.
bertopografi tinggi dan dangkal di daerah 4. Unit transmisi berfungsi sebagai pengantar
yang bertopografi rendah. air yang diproduksi menuju ke beberapa
Di lain pihak sumur dalam yang sudah tandon atau reservoir melalui jaringan pipa.
mengalami perjalanan panjang adalah air 5. Unit distribusi adalah merupakan jaringan
yang jauh lebih murni, dan pada umumnya pipa yang mengantarkan air bersih atau
dapat langsung diminum, namun minum dari tandon atau reservoir menuju
memerlukan pemeriksaan laboratorium ke rumah-rumah konsumen dengan
untuk memastikan kualitasnya. Keburukan tekanan air yang cukup sesuai dengan
dari pemakaian sumur dalam ini adalah yang diperlukan konsumen.
apabila diambil terlalu banyak akan 6. Unit konsumsi adalah merupakan instalasi
menimbulkan intrusi air asin dan air laut pipa konsumen yang telah disediakan alat
yang membuat sumber air jadi asin, pengukur jumlah air yang dikonsumsi pada
biasanya daerah-daerah sekitar pantai. setiap bulannya.
yang diperlukan yaitu berupa kebutuhan air oleh individual dan sistem komunal. Penyediaan
bersih, debit aliran, kontinuitas aliran, dan air bersih dengan sistem jaringan ditempuh
permsalahan lainnya yang berkaitan dengan pendekatan pemerataan dan prioritas
dengan ketersediaan dan kebutuhan air penyediaan air minum di wilayah yang belum
masyarakat. terjangkau sistem pelayanan dengan jaringan
3.3. Alat Bantu Penelitian perpipaan. Pertimbangan dalam penyediaan
Alat bantu yang digunakan dalam sistem jaringan air bersih di Kota Jayapura
melakukan penelitian terdiri dari : adalah:
- Tinjauan pustaka, sebagai kerangka berfikir 1. Sumber air di Kota Jayapura, baik berupa
dalam mengarahkan penelitian. sumur gali, sumur pompa, sungai, mata air,
- Media cetak, untuk pengumpulan informasi dan lain sebagainya;
dan teori yang relevan untuk melihat obyek 2. Perkembangan social ekonomi masyarakat
yang akan diteliti. yang dapat mempengaruhi perkembangan
- Alat tulis dan elektronik (camera, alat permintaan masyarakat akan konsumsi air
perekam) untuk pengumpulan data bersih;
dilapangan dan membuat laporan penelitian 3. Perkiraan perkembangan kegiatan dengan
adanya peningkatan fungsi kota;
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Konsumsi air bersih perhari Kota Jayapura
4.1. Gambaran Umum untuk kebutuhan penduduk sebesar 120
Kota Jayapura terletak antara 137ᵒ 27’- liter/orang/hari;
141ᵒ 41’ Bujur Timur dan 1ᵒ 27’ – 3ᵒ 49’ Lintang 5. Kebutuhan air bersih untuk industri dan
Selatan. Kota Jayapura memiliki luas 940 fasilitas sosial diasumsikan sebesar 30% dari
km2dibagimenjadi5distrikyaituDistrikJayapuraUt kebutuhan penduduk;
ara,Jayapura 6. Kebutuhan air bersih untuk hidran umum
Selatan,Abepura,HeramdanMuaraTami,yangter diasumsikan sebesar 10% dari kebutuhan
bagiatas25Kelurahandan14 Kampung, dan penduduk. Kapasitas produksi potensial
memiliki jumlah penduduk (288.7 86) jiwa/tahun sumber air yang digunakan di Kota Jayapura
2016. adalah 895 liter/detik dan kapasitas produksi
Penduduk Kota Jayapura tahun 2016, efektif 514 liter/detik dengan produksi yang
tercatat sebanyak 288.786 orang atau dihasilkan adalah 17.796.500 m3 Jumlah
bertambah 1,87% dari tahun sebelumnya. kelompok pelanggan yang banyak
Jumlah Penduduk pada Distrik Jayapura menggunakan berasal dari rumah tangga
Selatan terus mengalami peningkatan menengah, yaitu 23.472 jumlah pelanggan.
pertumbuhan per tahun (2014-2016). Distrik
Jayapura Selatan tercatat pada tahun 2016 4.2. Ketersediaan Sumber Air Bersih
memiliki jumlah penduduk sebesar 75.534 jiwa, Kota Jayapura memiliki 18 (delapan
dimana jumlah penduduk laki-laki sebesar belas) sungai yang bermuara ke Danau Sentani,
40.051 jiwadan perempuan 35.483 jiwa. Teluk Youtefa dan Teluk Humbolt. Kedelapan
belas (18) sungai yang berada di Kota Jayapura
Tabel 4. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tahun 2014-2016
Penduduk
Luas
(Orang)/Tahun
No Distrik
Km² % 2014 2015 2016
Jayapura
1.
Selatan 43,4 4,62 72.027 74.112 75.534
Tabel 9. Proyeksi Penduduk Distrik Jayapura menimbulkan konflik kepentingan antar sektor,
Selatan Tahun 2016 – 2036 antar wilayah dan berbagai pihak yang terkait
Distrik Jayapura Selatan
dengan sumberdaya air. Di sisi lain, pengelolaan
No. Tahun N Pn=75.534 (1+ 1, 024)n sumberdaya air yang lebih bersandar pada nilai
ekonomi akan cenderung lebih memihak kepada
( Jiwa ) pemilik modal serta dapat mengabaikan fungsi
1 2016 0 75.534
sosial.
20 2035 19 118.533
Berdasarkan RTRW Kota Jayapura sampai
dengan akhir tahun 2010-2033, penyediaan air
21 2036 20 121.378 bersih di Kota Jayapura direncanakan akan
dilayani oleh dua sistem yaitu sistem
Sumber : Hasil Analisa, 2017 penyediaan air bersih yang dikelola oleh
individual dan sistem komunal. Rencana
4.5. Analisa Kebutuhan Air Bersih penyediaan air bersih dengan sistem jaringan
Kebutuhan masyarakat terhadap air yang ditempuh dengan pendekatan pemerataan dan
semakin meningkat mendorong lebih prioritas penyediaan air bersih diwilayah yang
menguatnya nilai ekonomi air dibanding nilai belum terjangkau sistem pelayanan dengan
dan fungsi sosialnya.Kondisi tersebut berpotensi jaringan perpipaan. Bagi penduduk yang tidak
mampu berlangganan air bersih dengan sistem Qmd = kebutuhan air bersih
Sambungan Rumah (SR) direncanakan akan di
layani dengan sistem Hidran Umum (HU) Pn = jumlah penduduk tahun n
dengan asumsi pelayanan 1 HU melayani 100
q = kebutuhan air per orang/hari
jiwa. Rencana penyediaan air bersih di Kota
Jayapura dengan mempertimbangkan : fmd = faktor hari maksimum ( 1,1 )
1. Sumber air diKota Jayapura, baik berupa Tabel 10. Kebutuhan Air Bersih Distrik
sumur gali, sumur pompa, sungai, mata air Jayapura Selatan Tahun 2016 – 2036
dan lain sebagainya.
2. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat
yang dapat mempengaruhi perkembangan
permintaan masyarakat akan konsumsi air
bersih.
3. Perkiraan perkembangan kegiatan dengan
adanya peningkatan fungsi kota.
4. Konsumsi air bersih perhari Kota Jayapura
untuk kebutuhan penduduk sebesar 120
liter/orang/hari.
5. Kebutuhan air bersih untuk industri dan
fasilitas sosial di asumsikan sebesar 30% dari
kebutuhan penduduk.