Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN MODEL PENGELOLAAN AIR BERSIH DALAM UPAYA

PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR SECARA BERKELANJUTAN

Musfira
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Sains dan Teknologi Jayapura
email: fira.naja3@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Jayapura Provinsi Papua. Tujuan penelitian ini untuk
membuat kebijakan dalam pengelolaan air bersih di Kota Jayapura yang saat ini dikelola oleh
PDAM selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar dapat terus berkelanjutan dan terhindar
dari krisis air bersih dengan menganalisis sumber dan ketersediaan air bersih, serta kebutuhan
air bersih baik domestik maupun non domestik. Metode yang digunakan adalah dengan
menganalisa sumber-sumber air dan ketersediaan air bersih di Kota Jayapura, menganalisa
kebutuhan air bersih masyarakat Kota Jayapura dengan proyeksi perhitungan jumlah penduduk
untuk tahun 2014 – 2034, jumlah pemakaian air domestik dan non domestik, dan metode sistem
pemodelan dinamik dan Analisa Proses Hirarki (AHP) untuk menghasilkan kebijakan. Cara
pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Berdasarkan survei
yang dilakukan untuk pengaliran air bersih masih dilakukan secara bergilir 2x dalam seminggu,
6 jam dalam sehari, bahkan ada yang sampai seminggu tidak dapat memperoleh air bersih
terutama jika memasuki musim penghujan akibat kerusakan pipa, kebocoran, dan sebagainya.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mulai tahun 2014 jumlah kebutuhan air bersih di Kota
Jayapura sudah tidak dapat terpenuhi. Hal ini dibuktikan dengan kontinuitas pengaliran air
bersih yang tidak dapat dinikmati 24 jam sehari, melainkan dengan cara bergiliran akibat jumlah
ketersediaan air yang terus menurun dari tahun ke tahun.

Kata kunci: Kota Jayapura, Pengelolaan sumberdaya air, Berkelanjutan, AHP, PDAM, krisis air

1. PENDAHULUAN . juga dengan pemakaian air tiap hari juga


Di daerah perkotaan keberadaan air berubah-ubah. Perbedaan pemakaian air ini
minum menjadi sangat penting mengingat disebabkan oleh pola perilaku dan kebiasaan
kedinamisan aktivitas kehidupan masyarakat masyarakat.
kota. Menurut Sumarman (2006), suatu Kebutuhan akan penyediaan dan
sistem penyediaan air minum harus didesain pelayanan air bersih dari waktu ke waktu
sedemikian rupa agar dapat memenuhi tiga semakin meningkat yang terkadang tidak
(3) K yaitu: (1) kuantitas; (2) kontinuitas; dan diimbangi oleh kemampuan pelayanan.
(3) kualitas. Kebutuhan air diperkirakan Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh
berdasarkan jumlah penduduk yang dilayani, peningkatan jumlah penduduk, peningkatan
pemakaian air per kapita dan kebutuhan air derajat kehidupan warga serta perkembangan
untuk non domestik (komersial, industri, kota/kawasan pelayanan ataupun hal-hal
sosial, dan sebagainya). Salah satu faktor yang berhubungan dengan peningkatan
dalam perkiraan kebutuhan air adalah kondisi sosial ekonomi warga yang disertai
fluktuasi pemakaian air. Dimana pemakaian dengan peningkatan jumlah kebutuhan air per
air berubah-ubah setiap jamnya, demikian kapita. Peningkatan kebutuhan air tersebut

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 111


jika tidak diimbangi dengan peningkatan bak penampungan pun sangat tidak
kapasitas produksi air bersih akan memungkinkan dapat mengalir selama 24
menimbulkan masalah dimana air bersih yang jam sehari.
tersedia tidak akan cukup untuk memenuhi Sistem penyediaan air minum sebagian
kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut. besar Kota Jayapura dilayani oleh pemerintah
Sebagai bagian dalam upaya melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air
peningkatan kualitas hidup manusia adalah Minum), dan sebagian kecil lagi oleh Pihak
dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih. Swasta dan pribadi. PDAM Jayapura
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan merupakan instansi pemerintah yang
masyarakat dan mengantisipasi bergerak di bidang penyedia jasa air minum,
perkembangan daerah diperlukan selain sebagai lembaga profit juga sebagai
ketersediaan air bersih yang cukup memadai lembaga sosial. PDAM Jayapura yang
dalam arti secara kuantitas dan kualitas, serta bertugas menyediakan air bersih untuk
harus sesuai dengan harapan masyarakat, wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten
mengingat selama ini ketersediaan air bersih Jayapura. PDAM sebagai BUMD yang
masih kurang dibandingkan dengan bergerak di bidang penyediaan air bersih
kebutuhan masyarakat. dituntut untuk mampu penyediakan air bersih
Provinsi Papua merupakan Provinsi yang untuk memenuhi kebutuhan air bersih. PDAM
paling luas wilayahnya dari seluruh Provinsi di Jayapura yang berdiri sejak tahun 1890 yang
Indonesia. Luas Provinsi Papua ± 410.660 melayani kebutuhan air bersih untuk Kota
Km2 atau merupakan ± 21% dari luas wilayah Jayapura. Menurut Direktur PDAM Jayapura
Indonesia. Lebih dari 75% masih tertutup oleh terdahulu, Gading Butar-Butar, bahwa
hutan-hutan tropis yang lebat, dengan ± 80% dewasa ini PDAM mengalami berbagai
penduduknya masih dalam keadaan semi permasalahan untuk mampu memenuhi
terisolir di daerah pedalaman (bagian tengah kebutuhan yang ada. Kuantitas air yang
Papua). Jumlah penduduk 2,3 Juta Jiwa dihasilkan PDAM Kota Jayapura sudah tidak
dengan kepadatan penduduk 5,13 orang per mampu melayani dengan optimal kebutuhan
Km2 .Secara geografis berada diantara garis yang ada. Penyebab permasalahan ini
meridian 0’19’ – 10045 LS dan antara garis muncul disebabkan meningkatnya jumlah
bujur 1300 45 – 141048 BT yang membentang pelanggan seiring peningkatan jumlah
dari Barat ke Timur dengan silang 110 atau penduduk dan perkembangan wilayah.
1.200 Km. Menurut Direktur PDAM Jayapura
Kota Jayapura merupakan wilayah terdahulu, Gading Butar-Butar bahwa pada
perkotaan yang masyarakatnya belum dapat tahun 2030 Kota Jayapura diprediksi
dikatakan menikmati air bersih secara merata akan mengalami krisis air bersih.
dan memenuhi syarat kualitas. Padahal di Ancaman krisis air tersebut disebabkan
Kota Jayapura banyak terdapat sumber air karena ketidak-adilan dan konflik, serta
baik berupa mata air, sungai, dan danau. Hal aktivitas perambahan dan pengurusakan
ini dibuktikan dengan adanya sebagian hutan khususnya di wilayah Cagar Alam
masyarakat yang masih menggunakan air Cycloop cukup tinggi apabila kondisi ini terus
hujan dan air tanah yang kualitas airnya dibiarkan dan tidak segera ditanggulangi,
kurang memenuhi syarat untuk dikonsumsi. maka debit air akan semakin menurun.
Supply air bersih di Kota Jayapura masih Apalagi bila tingkat perusakan hutan semakin
dapat dibilang jauh dari yang dibutuhkan. besar maka dapat menimbulkan bencana
Yang diharapkan adalah air dapat mengalir kekeringan. Contoh yang bisa dilihat disini
selama 24 jam sehari tanpa berhenti. Namun adalah mata air di Kali Anafri yang dulunya
debit air dari sungai yang menjadi sumber mampu menyediakan air sebanyak 200 L/det,
mata air mengalami penurunan drastis, tapi kini telah turun menjadi 71 L/det. Kondisi
sehingga volume air dalam intake-intake atau ini akan semakin bertambah parah dengan

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 112


semakin meningkatnya jumlah penduduk di marak terjadi dimana-mana seakan-akan
wilayah Kota Jayapura yang tentunya akan tidak terkendali. Ancaman kerusakan hutan
berdampak pada peningkatan kebutuhan air ini jelas akan menimbulkan dampak negatif
bersih. Pada tahun 2006, Sungai Kampwolker yang luar biasa besarnya karena adanya efek
masih mampu mensuplai kebutuhan air domino dari hilangnya hutan, terutama pada
bersih bagi masyarakat Kota Jayapura kawasan-kawasan yang mempunyai nilai
sebanyak 30 L/M3, meski musim kemarau fungsi ekologis dan biodiversitas besar. Peran
sekalipun. Namun setelah beberapa tahun, hutan sangat besar dalam menyokong
debit air mulai turun dratis mencapai 20 L/M3. kehidupan manusia, salah satu diantaranya
Sedangkan permintaan terhadap air dari kemampuan sebagai regulator air melalui
bersih akan semakin meningkat dari berbagai proses dalam siklus hidrologi yang
waktu ke waktu akibat pertumbuhan berlangsung di dalamnya.
penduduk yang tinggi yang disebabkan Secara total masyarakat atau rumah
oleh tingginya laju migrasi dan urbanisasi, tangga di Kota dan Kabupaten Jayapura yang
serta pesatnya pertumbuhan kegiatan rumahnya telah menikmati fasilitas jaringan
ekonomi. Di lain pihak, eksploitasi air bersih yang disalurkan oleh PDAM
sumberdaya air secara berlebihan (over Jayapura angkanya baru mencapai 58% (Ir.
exploitation) baik oleh rumah tangga maupun Ketty Kailola, 2015). Angka tersebut masih
non domestik mengakibatkan kapasitas dibawah angka yang harus dicapai sebuah
ketersediaan air bersih juga semakin kabupaten/kota ketika akan memasuki era
menurun. Hal tersebut diperburuk dengan Milenium Development Goal’s (MDGs) pada
pesatnya pembangunan yang dilakukan di Tahun 2015 mendatang. Dimana persyaratan
daerah tangkapan air (water catchment area). di dalam MDGs sendiri, mengharuskan
Untuk mencegah semakin parahnya minimal rumah tangga yang telah terlayani
degradasi sumberdaya air akibat banyak jaringan air bersih 68,67% (Gading Butar
daerah resapan air yang sudah tidak dapat Butar dalam surat kabar online Tempo.co,
berfungsi dengan baik dan untuk menjamin Selasa, 24 Mei 2011). Dengan demikian
keberlanjutan ketersediaan air bersih di Kota bagaimana PDAM mempersiapkan pipa
Jayapura, diperlukan pendekatan yang lebih jaringan guna mengejar sisa persentase
menyeluruh dalam pengelolaan air. rumah tangga yang harus terlayani sebelum
Selama ini penyediaan air bersih oleh tahun 2015. Namun terkendala dengan
PDAM bagi penduduk Kota Jayapura dan program pelebaran jalan dari Sentani hingga
Kabupaten Jayapura seringkali terkendala. kawasan Waena pada Tahun 2014
Penyebab dari krisis ketersediaan air ini mendatang mengharuskan jaringan pipa
antara lain kebocoran pipa, debit dari sumber PDAM yang ada di dalam jalur tersebut
yang fluktuatif, dan lain sebagainya. Sumber dipindahkan, sehingga diperlukan anggaran
air bersih untuk Kota Jayapura dan yang cukup besar untuk mengatasi hal
Kabupaten Jayapura ini berasal dari mata air tersebut.
dan sungai daerah upstream (hulu sungai). Air saat ini sudah menjadi salah satu
Sumber air bersih ini fluktuatif karena masalah. Hal ini dikarenakan air sudah
dipengaruhi oleh besarnya curah hujan. menjadi suatu kebutuhan yang mulai langka.
Apabila curah hujan menurun, maka debit air Terutama pada saat musim kemarau air
pada sumber air bersih ini akan menurun bersih mulai langka. Banyak daerah yang
begitu pula sebaliknya apabila curah hujan mengalami kekeringan diakibatkan tidak
meningkat maka debit air akan meningkat. adanya air. Musim penghujan juga
Kondisi ini diperparah dengan semakin menghadirkan permasalahan air yang baru
berkurangnya fungsi hutan. Beberapa tahun bagi masyarakat. Hujan yang turun terus-
terakhir ini penjarahan hutan atau menerus, mengakibatkan banjir. Banjir sendiri
penebangan liar di kawasan hutan makin membuat masyarakat yang terkena dampak

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 113


banjir akan mengalami masalah kesulitan 2. KAJIAN LITERATUR
untuk mendapatkan air bersih. 2.1. Air Bersih
Sumber daya air merupakan bagian dari Air adalah sumber daya alam yang
sumber daya yang mempunyai sifat yang mutlak diperlukan bagi kehidupan manusia
sangat berbeda dengan sumber daya alam dan dalam sistem tata lingkungan, air adalah
lainnya. Air adalah sumber daya yang unsur lingkungan. Kebutuhan manusia akan
terbarui, bersifat dinamis mengikuti siklus kebutuhan air selalu meningkat dari waktu ke
hydrologi yang secara alamiah berpindah- waktu, bukan saja karena meningkatnya
pindah serta mengalami perubahan bentuk jumlah manusia yang memerlukan air
dan sifat. Tergantung dari waktu dan tersebut, melainkan juga karena
lokasinya, air dapat berupa zat padat sebagai meningkatnya intensitas dan ragam dari
es dan salju, dapat berupa air yang mengalir kebutuhan akan air (Silalahi (2002) dalam
serta air permukaan. Berada dalam tanah Ariyanto (2007)).
sebagai air tanah, berada di udara sebagai air Air bersih yaitu air yang digunakan untuk
hujan, berada di laut sebagai air laut, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan akan
bahkan berupa uap air yang didefinisikan menjadi air minum setelah dimasak terlebih
sebagai air udara. dahulu. Menurut Permenkes
Dewasa ini permasalahan yang No.492/Menkes/PER/IV/2010, tertanggal 19
cenderung dihadapi oleh pemerintah maupun April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
masyarakat dalam kaitannya dengan Minum yang dimaksud dengan air minum
pemanfaatan sumberdaya air meliputi ; (1) adalah air yang melalui proses pengolahan
adanya kekeringan di musim kemarau dan atau tanpa proses pengolahan yang
kebanjiran di musim hujan; (2) persaingan memenuhi syarat kesehatan dan dapat
dan perebutan air antara daerah hulu dan hilir langsung diminum. Sebagai batasannya, air
atau konflik antara berbagai sektor; (3) bersih adalah air yang memenuhi persyaratan
penggunaan air yang berlebihan dan kurang bagi sistem penyediaan air minum.
efisien; (d) penyempitan dan pendangkalan
sungai, danau karena desakan lahan untuk
pemukiman dan industri; (e) pencemaran air 2.2. Pembangunan Berkelanjutan
permukaan dan air tanah ; (f) erosi sebagai Pembangunan berkelanjutan adalah:
akibat penggundulan hutan. Pembangunan yang berdasarkan pada azas
Permasalahan air yang semakin komplek ini pertumbuhan ekonomi, pelestarian
menuntut kita untuk mengelolah sumberdaya lingkungan hidup dan stabilitas social untuk
air sehingga dapat menunjang kehidupan meningkatkan kesejahteraan manusia, baik
masyarakat dengan baik. Berdasarkan UU No generasi saat ini maupun generasi
7/2004 tentang Sumberdaya Air, Pengelolaan mendatang tanpa menimbulkan kerusakan
sumber daya air adalah upaya lingkungan hidup dan ekosistem (Prof. Dr.Ir.
merencanakan, melaksanakan, memantau, Suryono dalam materi kuliah, 2009).
dan mengevaluasi penyelenggaraan Menurut UU nomor. 32 tahun 2009
konservasi sumber daya air, pendayagunaan tentang perlindungan pengelolaan lingkungan
sumber daya air, dan pengendalian daya hidup, bahwa pembangunan berkelanjutan
rusak air. adalah: upaya sadar terencana yang
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model memadukan aspek lingkungan hidup, social,
pengelolaan air bersih di Kota Jayapura dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan
sehingga pemanfataan sumber air dapat untuk menjamin kebutuhan lingkungan hidup
berlangsung secara berkelanjutan. serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi
masa kini dan generasi masa depan.

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 114


Menurut Djajadiningrat (2001) dalam (1) mencari semua faktor penting dalam
Materi kuliah Prof Dr. Surjono H. Sutjahjo, mendapatkan solusi yang baik untuk
bahwa pembangunan berkelanjutan adalah menyelesaikan masalah; (2) dibuat suatu
pembangunan yang memenuhi kebutuhan model kuantitatif untuk membantu keputusan
masa kini tanpa mengurangi kemampuan secara rasional. Untuk dapat bekerja secara
generasi mendatang. Kemudian menurut sempurna suatu pendekatan sistem
Bank Dunia bahwa untuk mendefenisikan mempunyai delapan unsur yang meliputi: (1)
keberlanjutan (sustainability) sebagai metodologi untuk perencanaan dan
"memberikan/meninggalkan kepada generasi pengelolaan; (2) suatu tim yang multi
yang akan datang kesempatan sebanyak disipliner; (3) pengorganisasian; (4) disiplin
mungkin daripada yang telah kita miliki." untuk bidang yang non kuantitatif; (5) teknik
Dengan mengartikan kesempatan sebagai model matematik; (6) teknik simulasi; (7)
kekayaan per kapita atau modal tentang teknik optimasi; dan (8) aplikasi komputer
hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan (Eriyatno. 1999 dalam Manalu (2012)).
pembangunan berkelanjutan. Menurut Eriyatno (1999) dalam Manalu
(2012), penyelesaian persoalan dengan
pendekatan sistem harus memenuhi tiga
karakteristik yaitu: (1) kompleks, dimana
interaksi antar elemen cukup rumit; (2)
dinamis, dalam arti faktor yang ada berubah
menurut waktu dan ada pendugaan ke masa
depan; dan (3) probabilistik yakni
diperlukannya fungsi peluang dalam inferensi
kesimpulan maupun rekomendasi.
Menurut Hardjomidjojo (2006) dalam
Manalu (2012), untuk menyelesaikan
persoalan dengan pendekatan sistem dapat
dilakukan dengan tiga filosofi sistem yang
dikenal dengan SHE, yaitu: Sibernetik (goal
Gambar 1 Konsep Pembangunan Berkelanjutan
(sumber : Materi kuliah Prof. Dr. Surjono H. Sutjahjo)
oriented artinya dalam penyelesaian
permasalahan tidak berorientasi pada
permasalahan (problem oriented) tetapi lebih
2.3. Sistem berorientasi pada tujuan); Holistik yaitu cara
Pengertian sistem menurut Manetsch pandang yang utuh terhadap totalitas sistem,
dan Park (1979) dalam Manalu (2012), atau menyelesaikan permasalahan secara
merupakan suatu gugus dari elemen yang utuh, menyeluruh dan terpadu; dan Efektifitas
saling berhubungan dan terorganisir untuk artinya bahwa system yang dikembangkan
mencapai suatu tujuan atau gugus dari tersebut harus dapat dioperasikan.
tujuan. Pendekatan sistem (system approach) Suatu pendekatan sistem akan berjalan
diartikan sebagai suatu metodologi dengan baik jika terpenuhi kondisi-kondisi
penyelesaian masalah yang dimulai secara berikut: (1) tujuan sistem didefinisikan dengan
tentatif mendefinisikan atau merumuskan baik dan dapat dikenali jika tidak dapat
tujuan dan hasilnya adalah suatu sistem dikuantifikasikan; (2) prosedur pembuatan
operasi yang secara efektif dapat digunakan keputusan dalam sistem riil adalah
untuk menyelesaikan permasalahan yang tersentralisasi atau cukup jelas batasannya;
kompleks. Pendekatan sistem selalu mencari dan (3) dalam perencanaan jangka panjang
keterpaduan antar bagian melalui memungkinkan untuk dilakukan karena
pemahaman yang utuh. Dalam pendekatan sistem adalah suatu gugus dari elemen yang
sistem umumnya ditandai oleh dua hal, yaitu: saling berhubungan dan terorganisir untuk

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 115


mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari dan pengelolaan; (2) suatu tim yang
tujuan (Manetsch dan Park 1979 dalam multidisipliner; (3) pengorganisasian; (4)
Eriyatno 1999 dan Forrester 1976 dalam disiplin untuk bidang yang non kuantitatif; (5)
Nelwan dkk (2013)). teknik model matematik; (6) teknik simulasi;
Menurut Pramudya (1989) dalam (7) teknik optimasi; dan (8) aplikasi komputer
Agustina (2007), analisis sistem merupakan (Eriyatno 1999 dalam Manalu (2012)).
studi mengenai sistem atau organisasi
dengan menggunakan azas-azas metode 2.4. Sistem Dinamik
ilmiah, sehinggadapat dibentuk konsepsi dan Sistem dinamik merupakan sebuah
model yang dapat digunakan sebagai dasar pendekatan yang menyeluruh dan terpadu,
pengelolaan untuk mengadakan perubahan- yang mampu menyederhanakan masalah
perubahan struktur dan metode serta yang rumit tanpa kehilangan esensi atau
menentukan kebijakan, stategi, dan taktik. unsur utama dari obyek yang menjadi
Winardi (1989) dalam Suwari (2010) perhatian (Muhammadi (2001) dalam Manalu
menyatakan bahwa sistem harus dipandang (2012)). Metodologi sistem dinamik dibangun
secara holistic (keseluruhan), sehingga terjadi atas dasar tiga latar belakang disiplin ilmu,
sebuah keseimbangan untuk pencapaian yaitu: manajemen tradisional, teori umpan
tujuan. balik atau cybernetik, dan simulasi komputer.
Suatu sistem mempunyai input Prinsip dan konsep dari ketiga disiplin ini
(masukan) yang akan berproses untuk dipadukan dalam sebuah metodologi untuk
menghasilkan output (keluaran). Pada suatu memecahkan permasalahan manajerial
sistem terdapat umpan balik yang berfungsi secara holisitik, menghilangkan kelemahan
sebagai pengatur komponen-komponen dari masing-masing disiplin dan
sistem yang saling berinteraksi untuk menggunakan kekuatan setiap disiplin untuk
mencapai tujuan. Sistem yang lebih besar membentuk sinergi.
dapat terdiri atas beberapa sub-sistem Validasi model sistem dinamik pada
(sistem kecil) yang akan membentuk suatu dasarnya adalah suatu proses membangun
hirarki. kepercayaan pada kegunaan model sebagai
Perubahan pada satu komponen dari alat bantu analisis dan perancangan
suatu sistem akan mempengaruhi komponen kebijakan. Dalam proses validasi ini, sebuah
lain dan biasanya akan menghasilkan umpan model tidak akan dapat dinyatakan
balik pada periode yang sama atau pada valid`secara absolut, jika tidak terdapat bukti
periode berikutnya. Perubahan tersebut dapat bahwa model dapat mempresentasikan suatu
disebabkan oleh faktor internal (dari dalam realita dengan benar-benar mirip secara
sistem) maupun faktor eksternal (dari luar absolut, sehingga dengan melakukan proses
sistem). Karena pemikiran sistem selalu pengujian model sistem dinamik terhadap
mencari keterpaduan antar bagian melalui bukti-bukti empiris akan meningkatkan
pemahaman yang utuh, maka diperlukan kepercayaan seseorang terhadap model.
suatu kerangka fikir baru yang terkenal Pengujian terhadap model sistem dinamik
pendekatan sistem (system approach). Dalam secara umum dapat dibagi menjadi tiga (3)
pendekatan sistem umumnya ditandai oleh 2 kategori utama, sebagai berikut:
( dua) hal, yaitu: (1) mencari semua faktor 1. Validasi struktur, yaitu pengujian relasi
penting dalam mendapatkan solusi yang baik antar variabel yang ada di dalam model,
untuk menyelesaikan masalah; (2) dibuat dan disesuaikan dengan keadaan pada
suatu model kuantitatif untuk membantu sistem yang sebenarnya.
keputusan secara rasional. Untuk dapat 2. Validasi perilaku, yaitu pengujian terhadap
bekerja secara sempurna suatu pendekatan kecukupan struktur model dengan
sistem mempunyai delapan (8) unsur yang melakukan penilaian terhadap perilaku
meliputi: (1) metodelogi untuk perencanaan yang dihasilkan model.

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 116


3. Validasi implikasi kebijakan, yaitu Data sekunder didapatkan dari
pengujian terhadap perilaku model pencatatan data selama lima (5) tahun yaitu
terhadap berbagai rekomendasi kebijakan. 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014. Teknik
Menurut Kholil (2005) dalam Manalu (2012), pengumpulan data primer dilakukan dengan
pengembangan model dinamik secara garis wawancara terbuka menggunakan daftar
besar terdiri dari 4 tahap, yaitu: pertanyaan sebagai pedoman wawancara, dan
1. Tahap seleksi konsep dan variabel. Pada pengamatan secara langsung untuk
tahap ini dilakukan pemilihan konsep dan mendapatkan data distribusi air dan
variabel yang memiliki relevansi cukup penggunaan air.
nyata terhadap model yang akan Tahapan pembangunan model yaitu
dikembangkan. Dengan kerangka berfikir sebagai berikut.
sistem (system thinking) dilakukan 1. Pembuatan konsep dalam sebuah model
pemetaan pengetahuan (cognitif map), CLD (Causal Loop Diagram).
yang bertujuan untuk mengembangkan 2. Pembuatan model SFD (Stock-Flow
model abstrak dari keadaan yang Diagram) atau diagram alir.
sebenarnya. Kemudian dilanjutkan dengan 3. Input data.
penelaahan secara teliti dan mendalam 4. Simulasi berupa diagram waktu dan tabel
terhadap asumsi-asumsi, serta waktu.
konsistensinya terhadap variabel dan 5. Validasi dengan melihat Absolute Mean
parameter berdasarkan hasil diskusi Error (AME) penyimpangan antara nilai
dengan pakar. Variabel yang dinyatakan rata-rata simulai terhadap aktual. Model
tidak konsisten dan kurang relevan valid jika AME kurang dari 5%.
dibuang. 6. Analisis Kebijakan (Uji Sensivitas).
3. METODE PENELITIAN 3.1 . Lokasi Penelitian
Metode penelitian menggunakan metode Penelitian dilaksanakan di Kota
system dynamics. Hubungan antar variabel
Jayapura. Kota Jayapura berada diwilayah
disimulasikan dengan menggunakan perangkat Indonesia bagian Timur, tepatnya berada di
lunak Powersim 2.5d (Anon (1996)). Simulasi bagian Utara dari Provinsi Papua pada
menghasilkan persamaan Powersim, diagram 1°28’17,26”-3°58’0,82” LS dan 137°34’10,6”-
simpal kausal, diagram alir, grafik waktu, dan 141°0’8,22” BT. Kota Jayapura resmi
tabel waktu. Hasil simulasi dianalisis secara ditetapkan sebagai wilayah administratif
kualitatif. tanggal 14 September 1979 dan berubah
Variabel dalam system dynamics, menurut status menjadi Kotamadya tahun 1993
Ford (1999: 14-24) dikelompokkan dalam dua berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun
jenis yaitu level (stock) dan rate. Level 1993 dengan 4 distrik, yaitu Distrik Jayapura
menyatakan kondisi sistem pada setiap saat Utara, Jayapura Selatan, Abepura, dan
(state variable system). Level merupakan Muara Tami.
hasil akumulasi di dalam sistem, sedangkan Kota Jayapura dengan luas 940 Km2
rate menyatakan aktivitas sistem. Level (0.23 % dari luas daratan Provinsi Papua),
adalah suatu besaran (quantity) yang terletak di tepian Teluk Humbolt atau Yos
berakumulasi terhadap waktu dan rate
Sudarso pada ketinggian <700 m di atas
merupakan aktivitas atau pergerakan permukaan laut (dpl). Kota Jayapura
(movement) atau aliran yang berkontribusi
berdasarkan kedudukan lokasi memiliki
terhadap perubahan per satuan waktu dalam batasan administrasi sebagai berikut : (1)
level. Setiap variabel didefinisikan dalam Bagian Utara berbatasan denga Lautan
suatu persamaan yaitu persamaan level, Pasifik; (2) Bagian Barat berbatasan dengan
persamaan rate, persamaan auxiliary atau Distrik Sentani dan Distrik Depapre
persamaan konstanta.

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 117


(KabupatenJayapura); (3) Bagian Selatan bersih baik kualitas, kuantitas maupun
berbatasan dengan Distrik Arso kontinuitas di wilayah penelitian. Metode ini
(Kabupaten Keerom); dan (4) Bagian Timur memungkinkan untuk memahami situasi-
berbatasan dengan Negara Papua New situasi tertentu dan dapat mencatat
Guinea (PNG) kejadian atau peristiwa-peristiwa penting
Dalam perkembangannya, wilayah yang tidak mungkin diperoleh hanya
administrasi Kota Jayapura telah dimekarkan melalui kuisioner, wawancara dan data
menjadi 5 distrik, yaitu: Jayapura Utara, sekunder.
Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan
Muara Tami, serta terbagi menjadi 25 2. Metode Kuisioner dan wawancara
kelurahan dan 14 kampung. Merupakan suatu cara pendataan dengan
membuat daftar pertanyaan secara tertulis
3.2. Metoode Pengumpulan data yang kemudian diisi oleh masyarakat baik
secara lisan maupun tulisan. Kuisioner
3.2.1. Pengumpulan Data Primer yang disebarkan ditujukan pada
Data primer yang diambil di lapangan masyarakat baik pelanggan maupun bukan
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 pelanggan. Hasil kuisioner yang didapat
berikut ini: dijadikan dasar kondisi air bersih di Kota
Jayapura.
Tabel 1. Jenis Data Primer Dalam proses penyebaran kuisioner
No. Keterangan Data ini terlebih dahulu ditetapkan kriteria
1. Kondisi Mata pencaharian, informan berdasarkan tujuan penelitian.
sosial jumlah keluarga Kriteria yang dimaksud adalah sebagai
dalam 1 kk, status berikut:
tempat tinggal, lama a. Orang yang ahli atau pakar di bidang
bermukim, penelitian ini;
pemenuhan b. Orang yang memiliki pegalaman di
kebutuhan harian, bidang ini;
pendidikan c. Orang yang memiliki kompetensi
2. Fasilitas air Sambungan rumah dengan penelitian ini (Tokoh adat, LSM,
bersih (SR), hidran umum, dan lain-lain).
kontinuitas Data primer diperoleh dengan teknik
pengaliran, kuantitas brainstorming, wawancara dan diskusi,
air dan kualitas, bak depth interview dengan berbagai kalangan
penampungan, pipa mulai dari unsur rumah tangga, instansi
pendistribusian, terkait, PDAM selaku badan usaha milik
meteran air daerah yang mengelola air sampai
3. Sumber air Kondisi Sungai, air pendistribusiannya, serta ondoafi atau
tanah, mata air, pemilik hak ulayat dan yang lainnya.
danau Selanjutnya dilakukan penyebaran
4. Penggunaan Masak, mencuci, kuisioner dengan dipandu saat
air mandi, dan pengisiannya sehingga dihasilkan data
sebagainya yang benar-benar sesuai dengan kondisi
Sumber: Penulis di lapangan.
1. Metode Observasi
Metode observasi dilakukan untuk 3.2.2. Pengumpulan Data Sekunder
mengkonfirmasi dan memperkuat hasil Data sekunder diperoleh berdasarkan
wawancara terkait dengan kondisi air kajian laporan, jurnal, ataupun data dari

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 118


instansi terkait antara lain: (1) Bappeda yaitu Berdasarkan hasil identifikasi sistem
RTRW Kota Jayapura tahun 2013-2030; (2) dibuat model pengelolaan air bersih terutama
Biro Pusat Statistik (BPS) seperti jumlah yang berkaitan dengan diagram sebab akibat
penduduk, jenis dan jumlah fasilitas, jumlah yang dirancang, maka dilakukan pemodelan
rumah tangga; (3) BLH Kota seperti data sistem rancang bangun model dinamis
kualitas air; (4) PDAM seperti jumlah menggunakan bantuan progam powersim
pelanggan (SR), jumlah produksi, debit air, yang menterjemahkan diagram sebab akibat
cakupan daerah pelayanan; (5) buku seperti (cause loop) yang telah dirancang ke dalam
teori-teori penunjang penelitian, rumus-rumus program komputer. Ada beberapa tahapan
perhitungan; (6) laporan seperti standar- yang harus dilakukan dalam pemodelan
standar kebutuhan air bersih; (7) jurnal sistem dinamik, yaitu sebagai berikut:
seperti hal-hal yang diperlukan dalam
pengelolaan air bersih. 1. Analisis Kebutuhan
Dalam analisis kebutuhan perlu diketahui
3.3. Metode Analisa Data faktor yang menentukan dari
Metode analisa data dilakukan untuk pengembangan sistem pakar, yaitu resiko
menganalisa data yang telah diperoleh baik yang diterima oleh pemakai, resiko teknik
data primer maupun sekunder guna didalam pertukaran informasi dan jawaban
pencapaian hasil akhir atau output yang yang diberikan pemakai, ketersediaan
diinginkan. Dalam tahap ini, analisa sumberdaya manusia yang mendukung,
menitikberatkan pada interpretasi kondisi dan software yang tersedia. (Marimin,
yang ada. Metode analisa yang digunakan 2004). Analisa kebutuhan merupakan
berupa metode kualitatif dan kuantitatif. tahap awal dari pengkajian sistem. Pada
Analisa kualitatif ini bertujuan untuk tahap analisa ini dinyatakan dalam
menjelaskan hasil analisa kuantitatif secara kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan,
deskriptif berdasarkan tinjauan pustaka kemudian dilakukan tahapan yang
sesuai dengan tujuan penelitian. mengarah pada pengembangan terhadap
Metode analisis yang digunakan dalam kebutuhan-kebutuhan. Tahap ini juga
penelitian ini adalah pemodelan dinamika memberikan informasi mengenai
sistem. Metode ini untuk menggambarkan tanggapan dari pengambil keputusan
persoalan yang kompleks dan dinamis serta terhadap jalannya sistem.
menghasilkan rekomendasi kebijakan
sehingga persoalan dapat diatasi dan sesuai 2. Formulasi Permasalahan
dengan kondisi yang diinginkan. Metode ini Untuk mengetahui permasalahan secara
menggambarkan keseluruhan interaksi yang rinci maka dilakukan analisis berbagai
terjadi pada suatu sistem dan keinginan dan konflik kepentingan oleh
memperlihatkan perilaku yang terjadi di dalam masing-masing aktor/pelaku, yaitu:
sistem tersebut. pemerintah/dinas terkait, PDAM, aparat
Pemodelan dilakukan untuk hukum, ondoafi dan pemerhati lingkungan
memperhatikan perilaku sistem dalam (masyarakat pengguna & organisasi).
menentukan kebijakan dan strategi model Formulasi permasalahan dilakukan atas
pengelolaan air bersih secara berkelanjutan dasar penentuan informasi yang telah
di Kota Jayapura. Model yang digunakan dilaksanakan melalui identifikasi sistem
berstandar pada pendekatan sistem dengan secara bertahap. Karena formulasi
menggunakan powersim, karena pemikiran permasalahan memberikan ilustrasi tentang
sistem selalu mencari keterpaduan kompleksitas permasalahan dalam
(integritas) antar bagian melalui pemahaman hubungan dengan interaksi variabel baik di
yang utuh, maka diperlukan suatu kerangka dalam maupun antar sistem. (Eriyatno,
fikir melalui pendekatan sistem. 1999).

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 119


3. Identifikasi Sistem 5. Simulasi Model
Identifikasi sistem merupakan suatu rantai Simulasi merupakan suatu aktivitas dimana
hubungan antara pernyataan dari pengkaji dapat menarik kesimpulan tentang
kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan perilaku sistem melalui penelaahan perilaku
masalah yang harus dipecahkan dalam model. Simulasi model digunakan untuk
rangka memenuhi kebutuhan tersebut. melihat pola kecenderungan perilaku model
Tujuan identifikasi sistem tersebut adalah berdasarkan hasil simulasi model dianalisis
untuk memberikan gambaran tentang dan ditelusuri faktor-faktor yang
hubungan antra faktor-faktor yang saling menyebabkan terjadinya pola dan
mempengaruhi dalam kaitannya dengan kecenderungan dan digambarkan dalam
pembentukan suatu sistem. Menurut diagram sebab akibat (cause loop
Eriyatno (1998) identifikasi sistem dapat diagram).
digambarkan dalam bentuk diagram sebab Tahap berikutnya menjelaskan bagaimana
akibat dan diagram input output. Diagram mekanisme kejadian tersebut berdasarkan
sebab akibat merupakan interkoneksi analisis struktur model. Hasil simulasi
antar peubah – peubah penting yang model dijadikan dasar merumuskan
diturunkan dari identifikasi kebutuhan dan kebijakan yang diperlukan dalam perbaikan
masalah yang telah diformulasikan pada kinerja sistem.
suatu sistem tertutup (closed-loop system)
untuk melihat interaksi antar komponen 6. Verifikasi dan Validasi Model
sistem terkait. Identifikasi sistem disajikan Suatu model dijalankan secara bebas
dalam bentuk diagram input output (black apabila data maupun informasinya cocok.
box) dalam gambar 2 berikut: Karena itu, suatu model dikatakan valid jika
struktur dasarnya menggambarkan perilaku
yang polanya menggambarkan perilaku
sistem nyata, atau mewakili dengan cukup
akurat, data yang dikumpulkan
sehubungan dengan sistem nyata atau
asumsi yang dibuat berdasarkan referensi
sesuai cara sistem nyata bekerja.
Verifikasi terhadap model yang disusun
bertujuan meyakinkan program komputer
dan implementasi dari model
konseptualnya adalah benar. Verifikasi
model ini menggunakan software
Powersim untuk pemodelan sistem
dinamis menghasilkan tingkat kesalahan
yang relatif lebih sedikit bila dibandingkan
menggunakan bahasa simulasi yang
penggunaannya secara general. Proses
Gambar 2. Diagram Input Output
verifikasi terhadap model komputer, selain
4. Pembuatan Model dilakukan sebelum validasi model, juga
Model pengelolaan air bersih secara dilakukan setelah proses validasi model.
berkelanjutan di Kota Jayapura dilakukan Di dalam proses tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan system. secara iteratif termasuk merubah atau
Kedudukan model sistem sebagai informasi memodifikasi struktur model komputer
dasar dalam membuat skenario untuk untuk menghasilkan yang memuaskan dan
melayani kebutuhan air bersih masyarakat diperoleh kesesuaian dengan tujuan dari
Kota Jayapura. penyusunan model yang diharapkan.

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 120


Sedangkan validasi terhadap model melakukan pengaturan hak atas air.
merupakan proses menguji substansi Penguasaan negara atas sumber daya air
model, yaitu sejauhmana model komputer tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah
yang dibuat dalam lingkup aplikasinya dan/atau pemerintah daerah dengan tetap
memiliki kisaran akurasi yang memuaskan, mengakui dan menghormati kesatuan-
konsisten dengan tujuan dari penerapan kesatuan masyarakat hukum adat beserta
model tersebut. Menurut Sargent (1998), hak-hak tradisionalnya, seperti hak ulayat
menjelaskan bahwa atribut yang digunakan masyarakat hukum adat setempat dan hak-
dalam proses validasi sangat dipengaruhi hak yang serupa dengan itu, sepanjang
oleh kondisi sistem yang digunakan dalam masih hidup dan sesuai dengan
model tersebut, dengan kata lain apakah perkembangan masyarakat dan prinsip
sistem dapat diobservasi atau sistem tidak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
dapat diobservasi. Sistem tersebut dapat Dalam upaya merancang kebijakan
diobservasi, bila memungkinkan data yang yang tepat dalam pengelolaan air bersih
dikumpulkan di dunia nyata tentang dalam upaya pemanfaatan sumberdaya air
perilaku operasional dari sistem yang secara berkelanjutan di Kota Jayapura perlu
dikaji. dilakukan simulasi pengelolaan air bersih
dengan menggunakan powersim. Dengan
demikian akan diperoleh prediksi beberapa
4. HASIL DAN PEMBAHASAN tahun ke depan berkaitan kondisi yang akan
4.1. Pemodelan Pengelolaan Air Besih terjadi, sehingga akan lebih memudahkan
di Kota Jayapura untuk menentukan kebijakan yang akan
Sebagai sebuah entitas sumber daya diambil dalam upaya menghindari terjadinya
alam, air juga tidak hanya bisa dipandang krisis air bersih yang diprediksi akan terjadi
sebagai sumber penghidupan masyarakat tahun 2030 di Kota Jayapura dan
dalam pemenuhan kebutuhan dasar mewujudkan pemanfataan sumberdaya air
(livelihood) sebagai air minum, namun juga secara berkelanjutan.
sebagai faktor vital asupan dasar dalam Model yang dibangun atau
menjaga keberlangsungan sumber mata dikembangkan adalah pengelolaan air bersih
pencaharian untuk pengairan (irigasi) dalam upaya pemanfatan sumberdaya air
pertanian. Pentingnya air bagi kehidupan secara berkelanjuta di Kota Jayapura.
manusia tak terkecuali dalam pengembangan Pengembangan model dilakukan dengan
ekonomi, dimana eksistensi harta tergantung menggunakan pendekatan sistem yang
pada eksistensi air. Hal ini karena air selain mencakup: (1) analisis kebutuhan; (2)
merupakan barang konsumsi yang rumusan masalah; (3) identifikasi sistem; (4)
dipergunakan manusia untuk minum dan penyusunan model; (5) kalibrasi dan verifikasi
kebutuhan rumah tangga ia juga memiliki model; dan (6) implementasi model melalui
andil dalam proses produksi banyak barang, simulasi untuk mempelajari perilaku sistem.
baik secara langsung maupun tidak langsung di
antaranya dalam produksi pertanian dan
peternakan. Bahkan dalam pasal 33 ayat 3 UUD 4.1.1. Model Simpal Kausal
Negara Republik Indonesia, undang-undang ini Pengelolaan air bersih di Kota Jayapura
menyatakan bahwa sumber daya air dikuasai dilakukan oleh PDAM sebagai Badan Usaha
oleh negara dan dipergunakan untuk Milik Daerah (BUMD). Secara operasional
sebesar-besar kemakmuran rakyat secara tugas pelayanan dipercayakan kepada tim
adil. Atas penguasaan sumber daya air oleh lapangan yang terdiri dari operator, pencatat
negara dimaksud, negara menjamin hak meter, bagian teknik/mekanik dan
setiap orang untuk mendapatkan air bagi humas/penagihan. Operator bersama-sama
pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan dengan pelaksana teknis/mekanis

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 121


mengoperasionalkan mesin pompa dan
pengelolaan jaringan perpipaan serta
penyambungan jaringan bagi pelanggan baru
yang telah disetujui oleh bagian pelayanan
penyambungan baru.
Pencatat meter melaksanakan pencatatan
angka meter pemakaian oleh pelanggan setiap
bulan setiap tanggal yang telah ditetapkan dan
membuat laporan tentang pencatatan sebagai
acuan tagihan setiap bulan. Humas atau
penagihan melakukan penagihan
keterlambatan pembayaran pelanggan yang
ditambahkan secara langsung setiap kali
pelanggan membayar tagihan air tiap
bulannya.
Model simpal kausal atau Causal Loop
Diagram (CLD) sistem hubungan antara Gambar 4.Sub Model Penduduk dan Ketersediaan
penduduk dan ketersediaan air bersih Air PDAM
digambarkan pada Gambar 3 dan 4. Secara
keseluruhan model simpal kausal terdapat 1 4.2. Model Dinamis (Stock Flow
(satu) lup reinforcing (R) dan 6 (enam) lup Diagram)
balancing (B). Antar subsistem penduduk, Berdasarkan model simpal kausal
subsistem konversi lahan dan subsistem diagram alir model dinamis hubungan
ketersediaan air secara umum saling sebab akibat umpan balik antara
menyeimbangkan, artinya apabila salah satu penduduk, kebutuhan lahan pemukiman
subsistem tidak terkendali maka akan terjadi dan jumlah sampah, seperti pada gambar
umpan balik sebab akibat secara negatif 3 dan model dinamis hubungan sebab
(berlawanan arah) sehingga akan menurunkan akibat umpan balik antara jumlah
keberadaan salah satu subsistem dengan penduduk, kebutuhan air pelanggan,
unsur-unsur penyusunnya. masyarakat Kota Jayapura dan
ketersediaan air dalam gambar 4. Simulasi
model yang menggambarkan perilaku model
dinamis tersebut ditampilkan dalam grafik
waktu (time graph) dan tabel waktu (time
table) yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Subsistem Penduduk dan PDAM


Berdasarkan asumsi bahwa tidak terjadi
penambahan signifikan dari tahun ke tahun
yang dapat menyebabkan goncangan
penduduk sampai dengan tahun 2050.
Begitupun dengan jumlah pelangga PDAM,
jumlah kebutuhan air bersih masyarakat
Kota Jayapura keseluruhan dan jumlah
kebutuhan air bersih yang terdaftar sebagai
pelanggan PDAM. Akan tetapi jumlah
ketersediaan air bersih dari tahun ke tahun
Gambar 3. Sub Model Pengelolaan Air Bersih di terus mengalami defisit. Itu terlihat dari
Kota Jayapura semakin besar jumlah minus ketersediaan

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 122


dari tahun ke tahun sedangkan jumlah Validasi perlu dilakukan untuk mengetahui
penduduk terus bertambah. Dari hasil apakah model yang dikembangkan dapat
analisa dengan menggunakan powersim dibenarkan dan diterima secara akademik
untuk ketersediaan air telah menjawab apa atau tidak. Dalam penelitian ini dilakukan dua
yang diprediksikan oleh Dirut. PDAM (2) pengujian validasi, yaitu sebagai berikut:
terdahulu bahwa Kota Jayapura akan
mengalami krisis air bersih pada tahun 4.3.1. Validasi struktur
2030. Validasi struktur dilakukan dengan tujuan
2. Subsistem Ketersediaan Lahan untuk mendapatkan keyakinan sejauh mana
Pemukiman kemiripan struktur model mendekati struktur
Luas lahan yang diperuntukkan bagi nyata (Muhammadi (2001) dalam Manalu
pemukiman adalah tetap, konversi luas (2012)). Secara empirik bahwa penurunan
lahan tidak terbangun menjadi terbangun jumlah ketersediaan air dipengaruhi oleh
untuk pemukiman terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk. Penurunan
dengan pertambahan kebutuhan rumah ketersediaan air akan mempengaruhi
akibat meningkatnya jumlah penduduk dari kebutuhan. Sedangkan peningkatan jumlah
tahun ke tahun di Kota Jayapura. penduduk akan mempengaruhi ketersediaan
3. Subsistem Ketersediaan Air Bersih lahan terbuka. Dan ketersediaan lahan
Volume ketersediaan air bersih, terbuka akan mempengaruhi ketersediaan air.
pertambahan, dan konsumsi di Kota Berdasarkan hasil simulasi terhadap sub
Jayapura tahun 2012 -2050 bahwa model dinamik ketersediaan air bersih
pertambahan air berdasarkan tambahan memperlihatkan bahwa peningkatan jumlah
dari sistem alam dan PDAM, dan penduduk diikuti oleh peningkatan total beban
pengurangan air berdasarkan konsumsi, kebutuhan air dan ketersediaan lahan terbuka
selisihnya tidak berarti, namun demikian semakin berkurang secara eksponensial.
ketersediaan air menurun tajam (collapse). Penelitian ini memperkuat simpulan dari
Kenaikan pertambahan air disebabkan Kodoatie dan Sjarief (2010) bahwa ketika
karena kenaikan produksi PDAM yang suatu kawasan hutan menjadi menjadi
diasumsikan sebesar 34%, sedangkan pemukiman, maka penutup lahan kawasan ini
pertambahan air alami relatif konstan akan berubah menjadi penutup lahan yang
karena dalam model ini curah hujan tidak mempunyai resistensi untuk menahan
diasumsikan sebagai konstanta dan aliran. Yang terjadi ketika hujan turun,
pengurangan lahan terbuka berdasarkan kecepatan air akan meningkat sangat tajam di
simulasi relatif kecil. Peningkatan konsumsi atas lahan ini. Namun resapan air yang
air relatif rendah disebabkan oleh masuk ke dalam tanah relatif tetap kecuali
peningkatan konsumsi domestik yang lahannya berubah. Kuantitas totalnya
dipengaruhi kenaikan jumlah penduduk tergantung dari luasan penutup lahan.
relatif rendah (angka kenaikan konsumsi
domestik 5% dan angka pertumbuhan 4.3.2. Validasi Kinerja (Output Model)
penduduk 4,10%). Demikian juga Menurut Barlas (1996), output model atau
peningkatan konsumsi non domestik relatif validasi kinerja yaitu sebagai pelengkap
rendah (laju kenaikan = 1%). Konsumsi dalam metode berpikir sistem yang bertujuan
dapat dipenuhi dari sistem alam dan untuk memperoleh keyakinan sampai sejauh
produksi PDAM, namun demikian mana kinerja model sesuai (compatible)
cadangan air bersih terus menurun dengan dengan kinerja sistem nyata, sehingga
tajam. memenuhi syarat sebagai model ilmiah yang
taat fakta atau diterima secara akademik.
4.3. Validasi Output model atau validasi kinerja dilakukan
dengan cara membandingkan data hasil

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 123


keluaran model yang dibangun dengan data pemerintah dengan prioritas alternatif
empiris untuk melihat sejauh mana perilaku kebijakan melalui perencanaan dan
kinerja model sesuai dengan data empiris. pembangunan pengelolaan jaringan
Menurut Muhammadi et al, (2001), uji statistik pengairan. Antara analisa dengan
yang dapat digunakan dalam pengujian menggunakan pemodelan dinamik dan
validasi kinerja model antara lain adalah AHP diperoleh hasil yang sama bahwa
absolute mean error (AME) dan absolute yang menjadi prioritas dalam
variation error (AVE) dengan batas pengelolaan air bersih adalah aspek
penyimpangan < 10%. lingkungan.
Pengujian validitas kinerja ini
dilakukan terhadap sub model ketersediaan 6. REFERENSI
air yaitu total ketersediaan lahan terbuka dan Agustina DV. 2007. Analisa Kinerja Sistem
jumlah penduduk yang menjadi sumber Distribusi Air Bersih Pdam Kecamatan
utama terjadinya krisis air. Setelah melalui Banyumanik Di Perumnas Banyumanik
berbagai penyempurnaan baik secara struktur (Studi Kasus Perumnas Banyumanik Kel.
maupun fungsional, maka hasil simulasi Srondol Wetan). Program studi
terhadap ketiga sub model menunjukkan Manajemen Dan Rekayasa Infrastruktur.
adanya kemiripan antara hasil simulasi Magister Teknik Sipil. Tesis. Universitas
dengan data empiris (aktual). Diponegoro. Semarang.
Andika, RD dan Kamil, IM. Pemodelan Sistem
Jaringan Distribusi Air Minum. Studi
5. KESIMPULAN Kasus Distrik Majasem Cirebon. Jurnal
Berdasarkan hasil analisis dalam Teknil Sipil dan Lingkungan, Institut
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan Teknologi Bandung. Program Studi
sebagai berikut: Teknik Lingkungan. Sekolah Pasca
Sarjana ITB. Bandung.
1. Sumber air permukaan di Kota Jayapura Budiman, U. N. Permodelan Dinamika
sangat melimpah, akan tetapi Ketersediaan Air Bersih Perpipaan Kota
ketersediaan air dari tahun ke tahun terus Cimahi dengan Skenario Intervensi Pada
mengalami penurunan. Sehingga perlu Sisi Penyediaan Dan Pada Sisi
dilakukan pelestarian sumber-sumber air Permintaan. Jurnal Perencanaan Wilayah
permukaan melalui pengelolaan yang dan Kota A SAPPK V1N2. Sekolah
bijaksana dari segi regulasi pengelolaan Arsitektur, Perencanaan dan
yang berkaitan dengan manajerial, Pengembangan Kebijakan ITB. Bandung.
distribusi, dan penggunaan. Imamah, N dan Dipareza A. Perencanaan
2. Kebutuhan air masyarakat sejak tahun Instalasi Pengolahan Air Minum Di
2014 sudah tidak dapat terpenuhi secara Kabupaten Waropen Dan Pelabuhan
baik, karena ketersediaan air dari segi Wapego. Jurnal Teknik Lingkungan
kuantitas yang terus menurun sehingga FTSP ITS. Surabaya.
pendistribusiannya tidak dapat memenuhi Kindler J. dan Russel, C.S. 1984. Modeling
syarat kontinuitas. Untuk persyaratan Water Demands.Academic Press Inc.
kualitas air bersih sudah memenuhi London, hal 153.
syarat. (Bisa dilihat dalam lampiran hasil Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor
uji laboratorium air bersih). 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air
3. Aspek yang menjadi prioritas dalam Krishna N. P. dan Putu Oktavia.
pengelolaan air bersih di Kota adalah Pengelolaan Sumher Dana Air
aspek lingkungan dengan faktor Terpadu Melalui Pengembangan
prioritasnya sumberdaya air, stakeholder Kebijakan Pembangunan
yang paling berpengaruh adalah Berkelanjutan di Cekungan

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 124


Bandung. Jurnal Perencanaan
Wilayah dan Kota, Vol 18 No 2
Agustus 2007, hal 1- 32.
Manalu, J. 2012. Model Pengelolaan Teluk
Youtefa Terpadu Secara Berkelanjutan.
Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Nelwan C, Kekenusa JS, dan Langi Y. 2013.
Optimasi Pendistribusian Air Dengan
Menggunakan Metode Least Cost Dan
Metode Modified Distribution (Studi
Kasus: PDAM Kabupaten Minahasa
Utara). Jurnal Ilmiah Sains. Program Studi
Matematika FMIPA Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
Pangkung, YG. 2010. Efektivitas Zeolit Alam
Untuk Mengurangi Kesadahan Air Tanah
Pada Simple Portable Water Treatment.
Tesis. Program Pascasarjana Jurusan
Teknik Geologi. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia NO.
907/MENKES/SK/VII/2002 tertanggal 29
Juli 2002 yang berisi tentang syarat-
syarat air layak minum.
Purnomo, SS. 2001. Sistem Unbundling Pada
Pengelolaan Air Bersih di Tingkat Kota
Maupun Kabupaten. Jurnal Staff
Pengajar Teknik Sipil Universitas
Gunadarma.
Salam, EU. 2013. Sistem Deteksi Kebocoran
Saluran Pipa Distribusi Air PDAM
Dengan Metode Kecerdasan Buatan.
Jurnal Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin Makassar.
Suwarli. 2011. Dinamika Perubahan
Penggunaan Lahan Dan Strategi
Pengalokasian Ruang Terbuka Hijau
Berdasarkan Penganggaran Daerah
Berbasis Lingkungan (Studi Kasus Kota
Bekasi). Disertasi. Pascasarjana Program
Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
UU Nomor. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

Jurnal DINAMIS Vol 17 . No. No. 1 2019 (Musfira 111-125) 125

Anda mungkin juga menyukai