Anda di halaman 1dari 48

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA PADA BANGUNAN 5


LANTAI DI UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE

OLEH :

RIFALDY JUFRI
NPM: 0723 12 008

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2016
1. Peraturan perencanaan yang digunakan :
a. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung (SNI 03-1726-
2012)
b. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-2013)
c. Baja tulangan beton (SNI 03-2052-2014)
d. Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain (SNI 1727-2013)

2. Data perencanaan
a. Gedung terdiri dari 5 lantai di Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara
b. Fungsi gedung sebagai fasilitas pendidikan atau ruang kuliah
c. Struktur gedung direncanakan menggunakan material beton bertulang
d. Tinggi lantai dasar dan lantai-lantai diatasnya : 4m
e. Dimensi kolom untuk semua lantai : 60 cm x 60 cm
f. Dimensi balok untuk semua lantai : 40 cm x 60 cm
g. Tebal plat lantai dan plat atap : 14 cm
h. Kuat tekan beton (f'c) : 30 MPa
i. Tegangan leleh baja (fy) : 400 MPa
j. Tegangan leleh baja (fys) : 240 MPa
k. Modulus Elastisitas (E) : 4700 f'c = ###
l. Perencanaan struktur gedung menggunakan program bantu ETABS versi 9.7.2
1. Beban Mati Tambahan (Superimposed Dead Load)
a. Beban mati pada plat lantai
Beban mati yang bekerja pada plat lantai meliputi :
Beban pasir setebal 1 cm = 0.01 x 16 = 0.16 KN/m²
Beban spesi setebal 3 cm = 0.03 x 22 = 0.66 KN/m²
Beban keramik setebal 1 cm = 0.01 x 22 = 0.22 KN/m²
Beban plafond & penggantung = 0.2 KN/m²
Beban instalasi ME = 0.25 KN/m²
Total Beban Mati Pada Plat Lantai = 1.49 KN/m²

b. Beban mati pada plat atap


Beban mati yang bekerja pada plat atap meliputi :
Beban plafond & penggantung = 0.2 KN/m²
Berat instalasi ME = 0.25 KN/m²
Total Beban Mati Pada Plat Atap = 0.45 KN/m²

c. Beban mati pada balok


Beban mati yang bekerja pada balok meliputi :
- Untuk koridor luar kelas, tinggi dinding 70 cm :
Beban dinding pasangan bata 1/2 batu = 0.7 x 2.5 = 1.75 KN/m
- Untuk ruang kelas, tinggi dinding setinggi lantai :
Beban dinding pasangan bata 1/2 batu = 4 x 2.5 = 10 KN/m

2. Beban Hidup (Live Load)


Dari tabel 2.4 BAB 2 (Hal 12), beban hidup yang bekerja untuk fasilitas pendidikan atau sekolah
sebagai berikut :
a. Beban hidup untuk lantai 1
Beban hidup ruang kelas = 1.92 KN/m²
Koridor lantai pertama = 4.79 KN/m²

b. Beban hidup untuk lantai 2-4


Beban hidup ruang kelas = 1.92 KN/m²
Koridor di atas lantai pertama = 3.83 KN/m²

c. Beban hidup untuk lantai 5 (atap)


Beban hidup untuk atap = 0.96 KN/m²
PERENCANAAN PLAT LANTAI RUANG KELAS

1. Data Perencanaan
Kuat tekan beton (f'c) = 30 Mpa
Tegangan leleh baja (fy) = 240 Mpa
Tebal Plat (h) = 0.14 m

Plat lantai yang direncanakan pada ruang kelas lantai 1-4 dengan panjang :
Lx = 6000 mm
Ly = 5000 mm

5m KORIDOR / LORONG

RUANG
RUANG
RUANG

RUANG
KELAS
KELAS
KELAS

KELAS
5m

KORIDOR /
KORIDOR /

KORIDOR /

LORONG
LORONG

LORONG

RUANG
RUANG
RUANG

RUANG
KELAS
KELAS
KELAS

KELAS
5m

5m KORIDOR / LORONG
6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m

Gambar 1. Denah gedung Lantai 1-4


Ly = 5000 mm

Lx = 6000 mm

Langkah-langkah perencanaan plat meliputi :


a. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang plat
b. Menentukan tebal plat
c. Menghitung beban yang bekerja pada plat yang meliputi beban mati dan hidup
d. Menentukan nilai momen yang paling berpengaruh
e. Menghitung keamanan plat dalam memikul beban
2. Pembebanan Plat Lantai
Jenis beban yang bekerja pada plat lantai adalah beban mati dan hidup dengan perhitungan
sebagai berikut :

a. Beban Mati (D)


Beban mati merata yang bekerja pada plat lantai 1-4 meliputi :
- Beban Plat lantai = 0.14 x 24 = 3.36 KN/m²
- Beban pasir setebal 1 cm = 0.01 x 16 = 0.16 KN/m²
- Beban spesi setebal 3 cm = 0.03 x 22 = 0.66 KN/m²
- Beban keramik setebal 1 cm = 0.01 x 22 = 0.22 KN/m²
- Beban plafond & penggantung = 0.20 KN/m²
- Beban instalasi ME = 0.25 KN/m²
Total beban mati pada plat lantai = 4.85 KN/m²

b. Beban Hidup (L)


Beban hidup yang bekerja pada ruang kelas lantai 1-4 yaitu :
- Beban hidup ruang kelas = 1.92 KN/m²

c. Beban Rencana (Wu)


1.2 D + 1.6 L = (1.2 x 4.85) + (1.6 x 1.92)
= 8.892 KN/m²

3. Perencanaan Tulangan Pelat Lantai


Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Cara perhitungan tulangan pada plat lantai adalah sebagai berikut :

A. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang perencanaan pelat lantai :


Bentang terpanjang, Lx = 6000 mm
Bentang terpendek, Ly = 5000 mm

Perbandingan sisi plat lantai :


Lx 6000
β = = = 1.2 < 2 (PELAT 2 ARAH)
Ly 5000

B. Menentukan tebal plat lantai


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 13.3.6 atau persamaan 13-3, rasio kekuatan
lentur balok terhadap plat lantai ditentukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Sisi balok induk arah x
Balok : Plat :
h = 600 mm L = 6000 mm
b = 400 mm h = 140 mm

³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 5.24781
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 6000 x 140 ³

2. Sisi balok induk arah y


Balok : Plat :
h = 600 mm L = 5000 mm
b = 400 mm h = 140 mm
³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 6.29738
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 5000 x 140 ³
3. Rasio kekuatan rata-rata
αfx + αfy 5.24781 + 6.29738
αfm = 2
=
2
= 5.77259

Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 9.5.3.3 (c) untuk α fm lebih besar dari 2,
ketebalan plat minimum tidak boleh kurang dari :

fy
Ln 0.8 +
1400
h =
36 + 9β

240
6000 0.8 +
1400
h =
6000
36 + 9 x
5000

h = 124.542 mm

Kontrol :
h < hmin
124.542 mm < 140 mm OK..!!

h > 90 mm
124.542 > 90 mm OK..!!

Maka, Digunakan tebal plat (h) = 140 mm

C. Menentukan tebal selimut beton


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 7.7.1 (c) untuk :
1. Batang tulangan (D) < 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 20 mm
2. Batang tulangan (D) > 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 40 mm

Maka gunakan tebal selimut beton (ts) = 20 mm

D. Menentukan nilai momen

Gambar 2.Momen yang bekerja pada plat lantai dua arah (two way slab)

Berdasarkan tabel koefisien momen didapatka nilai momen tumpuan terjepit penuh arah bentang
panjang berbanding pendek (Lx/Ly) = 1.2 sebagai berikut :
Jenis Gaya Dalam Koef. Momen
Mlx 28
Mly 20
Pelat
Mtx 64
Mty 56

Momen plat akibat beban terfaktor :


- Momen terfaktor arah lapangan x (Mulx) = 0.001 x clx x qu x Ly²
= 0.001 x 28 x 8.892 x 5 ²
= 6.2244 KN.m

- Momen terfaktor arah lapangan y (Muly) = 0.001 x cly x qu x Ly²


= 0.001 x 20 x 8.892 x 5 ²
= 4.4460 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan x (Mutx) = 0.001 x ctx x qu x Ly²


= 0.001 x 64 x 8.892 x 5 ²
= 14.2272 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan y (Muty) = 0.001 x cty x qu x Ly²


= 0.001 x 56 x 8.892 x 5 ²
= 12.4488 KN.m

Momen tumpuan rencana maksimum plat (Mut) = 14.2272 KNm


Momen lapangan rencana maksimum plat (Mul) = 6.2244 KNm

Dimana :
qu = Beban merata terfaktor yang bekerja pada plat
clx = Koefisien momen, dimana nilainya tergantung dari perbandingan bentang terpanjang dan
terpendek
L = panjang bentang dalam arah sisi pendek

E. Menghitung tinggi efektif plat lantai (d)


Digunakan tulangan Ø 10
d = h - ts - 0.5 D
= 140 - 20 - 0.5 x 10
= 115 mm

F. Menentukan besarnya nilai β


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 10.2.7.3 untuk :
- f'c diantara 17 dan 28 Mpa, nilai β1 = 0.85
- f'c diatas 28 Mpa, nilai β1 = 0.85 - 0.05 x (f'c - 28 ) / 7
β1 = 0.84

G. Menghitung rasio tulangan pada kondisi balance

0.85 x β1 x f'c 600


pb =
fy 600 + fy

= 0.85 x 0.84 x 30 600


240 600 + 240
= 0.0634
H. Menghitung besarnya rasio penulangan minimum dan maksimum
1.4 1.4
pmin = = = 0.00583
fy 240

f'c 30
pmin = = = 0.0057
4 x fy 4x 240

pmaks = 0.75 x Pb = 0.75 x 0.0634 = 0.04757

I. Menghitung tulangan daerah lapangan


Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mul = 6.2244 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 6.2244
Mn = = = 7.7805 KNm
ø 0.8

Mn 7780500
Rn = = = 0.5883
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (0.5883)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9767

= 0.0025

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
0.5883 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.00583 < 0.0025 < 0.04757
Karena p < pmin maka yang digunakan pmin = 0.0058

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


Ast = pmin x b x d
= 0.00583 x 1000 x 115
= 670.8333 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

670.8333 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 6.3137 mm

- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 670.8333 x 240 x (115 - 6.3137 /2) x 10 ¯⁶
= 18.0067 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 18.0067 > 6.2244
14.4053961 > 6.2244 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
670.8333
= 117.078 ≈ 117 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 117
280 > 117 OK..!!!

b) s < 450 mm
117 < 450 mm OK…!!!

- Maka digunakan tulangan lapangan :


Ø 10 mm - 117 mm

H. Menghitung tulangan daerah tumpuan


Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mut = 14.2272 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 14.2272
Mn = = = 17.784 KNm
Mn = = = 17.784 KNm
ø 0.8
Mn 17784000
Rn = = = 1.3447
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (1.3447)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9458

= 0.0058

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
1.3447 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.0058 < 0.00576 < 0.04757
Karena p < pmin maka yang digunakan pmin = 0.0058

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


Ast = pmin x b x d
= 0.0058 x 1000 x 115
= 670.8333 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

670.8333 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 6.3137 mm
- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 670.8333 x 240 x (115 - 6.3137 /2) x 10 ¯⁶
= 18.0067 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 18.0067 > 14.2272
14.4053961 > 14.2272 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
670.8333
= 117.078 ≈ 117 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 117
280 > 117 OK..!!!

b) s < 450 mm
117 < 450 mm OK…!!!

- Maka digunakan tulangan tumpuan :


Ø 10 mm - 117 mm
PERENCANAAN PLAT KORIDOR LANTAI 1

1. Data Perencanaan
Kuat tekan beton (f'c) = 30 Mpa
Tegangan leleh baja (fy) = 240 Mpa
Tebal Plat (h) = 0.14 m

Plat lantai yang direncanakan pada koridor lantai 1 dengan panjang :


Lx = 6000 mm
Ly = 5000 mm

5m KORIDOR / LORONG

RUANG
RUANG
RUANG

RUANG
KELAS

KELAS
KELAS

KELAS
KORIDOR /
KORIDOR /

5m

KORIDOR /

LORONG
LORONG

LORONG

RUANG
RUANG
RUANG

RUANG
KELAS
KELAS

KELAS

KELAS
5m

5m KORIDOR / LORONG
6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m

Gambar 1. Denah gedung Lantai 1-4


Ly = 5000 mm

Lx = 6000 mm

Langkah-langkah perencanaan plat meliputi :


a. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang plat
b. Menentukan tebal plat
c. Menghitung beban yang bekerja pada plat yang meliputi beban mati dan hidup
d. Menentukan nilai momen yang paling berpengaruh
e. Menghitung keamanan plat dalam memikul beban
2. Pembebanan Plat Lantai
Jenis beban yang bekerja pada plat lantai adalah beban mati dan hidup dengan perhitungan
sebagai berikut :

a. Beban Mati (D)


Beban mati merata yang bekerja pada plat lantai 1 meliputi :
- Beban Plat lantai = 0.14 x 24 = 3.36 KN/m²
- Beban pasir setebal 1 cm = 0.01 x 16 = 0.16 KN/m²
- Beban spesi setebal 3 cm = 0.03 x 22 = 0.66 KN/m²
- Beban keramik setebal 1 cm = 0.01 x 22 = 0.22 KN/m²
- Beban plafond & penggantung = 0.20 KN/m²
- Beban instalasi ME = 0.25 KN/m²
Total beban mati pada plat lantai = 4.85 KN/m²

b. Beban Hidup (L)


Beban hidup yang bekerja pada koridor lantai 1 yaitu :
- Beban hidup koridor = 4.79 KN/m²

c. Beban Rencana (Wu)


1.2 D + 1.6 L = (1.2 x 4.85) + (1.6 x 4.79)
= 13.484 KN/m²

3. Perencanaan Tulangan Pelat Lantai


Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Cara perhitungan tulangan pada plat lantai adalah sebagai berikut :

A. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang perencanaan pelat lantai :


Bentang terpanjang, Lx = 6000 mm
Bentang terpendek, Ly = 5000 mm

Perbandingan sisi plat lantai :


Lx 6000
β = = = 1.2 < 2 (PELAT 2 ARAH)
Ly 5000

B. Menentukan tebal plat lantai


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 13.3.6 atau persamaan 13-3, rasio kekuatan
lentur balok terhadap plat lantai ditentukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Sisi balok induk arah x
Balok : Plat :
h = 600 mm L = 6000 mm
b = 400 mm h = 140 mm

³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 5.24781
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 6000 x 140 ³
2. Sisi balok induk arah y
Balok : Plat :
h = 600 mm L = 5000 mm
b = 400 mm h = 140 mm

³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 6.29738
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 5000 x 140 ³

3. Rasio kekuatan rata-rata


αfx + αfy 5.24781 + 6.29738
αfm = 2
=
2
= 5.77259

Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 9.5.3.3 (c) untuk α fm lebih besar dari 2,
ketebalan plat minimum tidak boleh kurang dari :

fy
Ln 0.8 +
1400
h =
36 + 9β

240
6000 0.8 +
1400
h =
6000
36 + 9 x
5000

h = 124.542 mm

Kontrol :
h < hmin
124.542 mm < 140 mm OK..!!

h > 90 mm
124.542 > 90 mm OK..!!

Maka, Digunakan tebal plat (h) = 140 mm

C. Menentukan tebal selimut beton


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 7.7.1 (c) untuk :
1. Batang tulangan (D) < 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 20 mm
2. Batang tulangan (D) > 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 40 mm

Maka gunakan tebal selimut beton (ts) = 20 mm


D. Menentukan nilai momen

Gambar 2.Momen yang bekerja pada plat lantai dua arah (two way slab)

Berdasarkan tabel koefisien momen didapatka nilai momen tumpuan terjepit penuh arah bentang
panjang berbanding pendek (Lx/Ly) = 1.2 sebagai berikut :

Jenis Gaya Dalam Koef. Momen


Mlx 28
Mly 20
Pelat
Mtx 64
Mty 56

Momen plat akibat beban terfaktor :


- Momen terfaktor arah lapangan x (Mulx) = 0.001 x clx x qu x Ly²
= 0.001 x 28 x 13.484 x 5 ²
= 9.4388 KN.m

- Momen terfaktor arah lapangan y (Muly) = 0.001 x cly x qu x Ly²


= 0.001 x 20 x 13.484 x 5 ²
= 6.7420 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan x (Mutx) = 0.001 x ctx x qu x Ly²


= 0.001 x 64 x 13.484 x 5 ²
= 21.5744 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan y (Muty) = 0.001 x cty x qu x Ly²


= 0.001 x 56 x 13.484 x 5 ²
= 18.8776 KN.m

Momen tumpuan rencana maksimum plat (Mut) = 21.5744 KNm


Momen lapangan rencana maksimum plat (Mul) = 9.4388 KNm

E. Menghitung tinggi efektif plat lantai (d)


Digunakan tulangan Ø 10
d = h - ts - 0.5 D
= 140 - 20 - 0.5 x 10
= 115 mm

F. Menentukan besarnya nilai β


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 10.2.7.3 untuk :
- f'c diantara 17 dan 28 Mpa, nilai β1 = 0.85
- f'c diatas 28 Mpa, nilai β1 = 0.85 - 0.05 x (f'c - 28 ) / 7
β1 = 0.84

G. Menghitung rasio tulangan pada kondisi balance

0.85 x β1 x f'c 600


pb =
fy 600 + fy

= 0.85 x 0.84 x 30 600


240 600 + 240
= 0.0634

H. Menghitung besarnya rasio penulangan minimum dan maksimum


1.4 1.4
pmin = = = 0.00583
fy 240

f'c 30
pmin = = = 0.0057
4 x fy 4x 240

pmaks = 0.75 x Pb = 0.75 x 0.0634 = 0.04757

I. Menghitung tulangan daerah lapangan


Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mul = 9.4388 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 9.4388
Mn = = = 11.7985 KNm
ø 0.8

Mn 11798500
Rn = = = 0.8921
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (0.8921)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9644

= 0.0038

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
0.8921 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.00583 < 0.0038 < 0.04757
Karena p < pmin maka yang digunakan pmin = 0.0058

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


Ast = pmin x b x d
= 0.00583 x 1000 x 115
= 670.8333 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

670.8333 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 6.3137 mm

- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 670.8333 x 240 x (115 - 6.3137 /2) x 10 ¯⁶
= 18.0067 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 18.0067 > 9.4388
14.4053961 > 9.4388 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
670.8333
= 117.078 ≈ 117 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 117
280 > 117 OK..!!!

b) s < 450 mm
117 < 450 mm OK…!!!
- Maka digunakan tulangan lapangan :
Ø 10 mm - 117 mm

H. Menghitung tulangan daerah tumpuan


Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mut = 21.5744 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 21.5744
Mn = = = 26.968 KNm
ø 0.8

Mn 26968000
Rn = = = 2.0392
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (2.0392)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9166

= 0.0089

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
2.0392 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.00583 < 0.0089 < 0.04757
Karena pmin < p maka yang digunakan p = 0.0089

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


Ast = p x b x d
= 0.0089 x 1000 x 115
= 1019.6458 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

1019.6458 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 9.5967 mm

- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 1019.6458 x 240 x (115 - 9.5967 /2) x 10 ¯⁶
= 26.9680 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 26.9680 > 21.5744
21.5744 > 21.5744 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
1019.6458
= 77.0267 ≈ 77 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 77
280 > 77 OK..!!!

b) s < 450 mm
77 < 450 mm OK…!!!

- Maka digunakan tulangan tumpuan :


Ø 10 mm - 77 mm
PERENCANAAN PLAT KORIDOR LANTAI 2-4

1. Data Perencanaan
Kuat tekan beton (f'c) = 30 Mpa
Tegangan leleh baja (fy) = 240 Mpa
Tebal Plat (h) = 0.14 m

Plat lantai yang direncanakan pada koridor lantai 2-4 dengan panjang :
Lx = 6000 mm
Ly = 5000 mm

5m KORIDOR / LORONG

RUANG
RUANG
RUANG

RUANG
KELAS

KELAS
KELAS

KELAS
KORIDOR /
KORIDOR /

5m

KORIDOR /

LORONG
LORONG

LORONG

RUANG
RUANG
RUANG

RUANG
KELAS
KELAS

KELAS

KELAS
5m

5m KORIDOR / LORONG
6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m

Gambar 1. Denah gedung Lantai 1-4


Ly = 5000 mm

Lx = 6000 mm

Langkah-langkah perencanaan plat meliputi :


a. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang plat
b. Menentukan tebal plat
c. Menghitung beban yang bekerja pada plat yang meliputi beban mati dan hidup
d. Menentukan nilai momen yang paling berpengaruh
e. Menghitung keamanan plat dalam memikul beban
2. Pembebanan Plat Lantai
Jenis beban yang bekerja pada plat lantai adalah beban mati dan hidup dengan perhitungan
sebagai berikut :

a. Beban Mati (D)


Beban mati merata yang bekerja pada plat lantai 2-4 meliputi :
- Beban Plat lantai = 0.14 x 24 = 3.36 KN/m²
- Beban pasir setebal 1 cm = 0.01 x 16 = 0.16 KN/m²
- Beban spesi setebal 3 cm = 0.03 x 22 = 0.66 KN/m²
- Beban keramik setebal 1 cm = 0.01 x 22 = 0.22 KN/m²
- Beban plafond & penggantung = 0.20 KN/m²
- Beban instalasi ME = 0.25 KN/m²
Total beban mati pada plat lantai = 4.85 KN/m²

b. Beban Hidup (L)


Beban hidup yang bekerja pada koridor lantai 2-4 yaitu :
- Beban hidup koridor = 3.83 KN/m²

c. Beban Rencana (Wu)


1.2 D + 1.6 L = (1.2 x 4.85) + (1.6 x 3.83)
= 11.948 KN/m²

3. Perencanaan Tulangan Pelat Lantai


Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Cara perhitungan tulangan pada plat lantai adalah sebagai berikut :

A. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang perencanaan pelat lantai :


Bentang terpanjang, Lx = 6000 mm
Bentang terpendek, Ly = 5000 mm

Perbandingan sisi plat lantai :


Lx 6000
β = = = 1.2 < 2 (PELAT 2 ARAH)
Ly 5000

B. Menentukan tebal plat lantai


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 13.3.6 atau persamaan 13-3, rasio kekuatan
lentur balok terhadap plat lantai ditentukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Sisi balok induk arah x
Balok : Plat :
h = 600 mm L = 6000 mm
b = 400 mm h = 140 mm

³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 5.24781
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 6000 x 140 ³

2. Sisi balok induk arah y


Balok : Plat :
h = 600 mm L = 5000 mm
b = 400 mm h = 140 mm
³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 6.29738
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 5000 x 140 ³

3. Rasio kekuatan rata-rata


αfx + αfy 5.24781 + 6.29738
αfm = 2
=
2
= 5.77259

Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 9.5.3.3 (c) untuk α fm lebih besar dari 2,
ketebalan plat minimum tidak boleh kurang dari :

fy
Ln 0.8 +
1400
h =
36 + 9β

240
6000 0.8 +
1400
h =
6000
36 + 9 x
5000

h = 124.542 mm

Kontrol :
h < hmin
124.542 mm < 140 mm OK..!!

h > 90 mm
124.542 > 90 mm OK..!!

Maka, Digunakan tebal plat (h) = 140 mm

C. Menentukan tebal selimut beton


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 7.7.1 (c) untuk :
1. Batang tulangan (D) < 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 20 mm
2. Batang tulangan (D) > 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 40 mm

Maka gunakan tebal selimut beton (ts) = 20 mm

D. Menentukan nilai momen


Gambar 2.Momen yang bekerja pada plat lantai dua arah (two way slab)
Berdasarkan tabel koefisien momen didapatka nilai momen tumpuan terjepit penuh arah bentang
panjang berbanding pendek (Lx/Ly) = 1.2 sebagai berikut :

Jenis Gaya Dalam Koef. Momen


Mlx 28
Mly 20
Pelat
Mtx 64
Mty 56

Momen plat akibat beban terfaktor :


- Momen terfaktor arah lapangan x (Mulx) = 0.001 x clx x qu x Ly²
= 0.001 x 28 x 11.948 x 5 ²
= 8.3636 KN.m

- Momen terfaktor arah lapangan y (Muly) = 0.001 x cly x qu x Ly²


= 0.001 x 20 x 11.948 x 5 ²
= 5.9740 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan x (Mutx) = 0.001 x ctx x qu x Ly²


= 0.001 x 64 x 11.948 x 5 ²
= 19.1168 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan y (Muty) = 0.001 x cty x qu x Ly²


= 0.001 x 56 x 11.948 x 5 ²
= 16.7272 KN.m

Momen tumpuan rencana maksimum plat (Mut) = 19.1168 KNm


Momen lapangan rencana maksimum plat (Mul) = 8.3636 KNm

E. Menghitung tinggi efektif plat lantai (d)


Digunakan tulangan Ø 10
d = h - ts - 0.5 D
= 140 - 20 - 0.5 x 10
= 115 mm

F. Menentukan besarnya nilai β


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 10.2.7.3 untuk :
- f'c diantara 17 dan 28 Mpa, nilai β1 = 0.85
- f'c diatas 28 Mpa, nilai β1 = 0.85 - 0.05 x (f'c - 28 ) / 7
β1 = 0.84

G. Menghitung rasio tulangan pada kondisi balance

0.85 x β1 x f'c 600


pb =
fy 600 + fy

= 0.85 x 0.84 x 30 600


240 600 + 240
= 0.0634

H. Menghitung besarnya rasio penulangan minimum dan maksimum


1.4 1.4
pmin = = = 0.00583
pmin = = = 0.00583
fy 240
f'c 30
pmin = = = 0.0057
4 x fy 4x 240

pmaks = 0.75 x Pb = 0.75 x 0.0634 = 0.04757

I. Menghitung tulangan daerah lapangan


Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mul = 8.3636 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 8.3636
Mn = = = 10.4545 KNm
ø 0.8

Mn 10454500
Rn = = = 0.7905
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (0.7905)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9685

= 0.0033

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
0.7905 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.00583 < 0.0033 < 0.04757
Karena p < pmin maka yang digunakan pmin = 0.0058
- Luas tulangan yang dibutuhkan :
Ast = pmin x b x d
= 0.00583 x 1000 x 115
= 670.8333 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

670.8333 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 6.3137 mm

- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 670.8333 x 240 x (115 - 6.3137 /2) x 10 ¯⁶
= 18.0067 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 18.0067 > 8.3636
14.4053961 > 8.3636 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
670.8333
= 117.078 ≈ 117 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 117
280 > 117 OK..!!!

b) s < 450 mm
117 < 450 mm OK…!!!

- Maka digunakan tulangan lapangan :


Ø 10 mm - 117 mm

H. Menghitung tulangan daerah tumpuan


Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mut = 19.1168 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 19.1168
Mn = = = 23.896 KNm
ø 0.8
Mn 23896000
Rn = = = 1.8069
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (1.8069)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9264

= 0.0078

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
1.8069 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.00583 < 0.0078 < 0.04757
Karena pmin < p maka yang digunakan p = 0.0078

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


Ast = p x b x d
= 0.0078 x 1000 x 115
= 898.8589 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

898.8589 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 8.4598 mm
- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 898.8589 x 240 x (115 - 8.4598 /2) x 10 ¯⁶
= 23.8960 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 23.8960 > 19.1168
19.1168 > 19.1168 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
898.8589
= 87.3775 ≈ 87 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 87
280 > 87 OK..!!!

b) s < 450 mm
87 < 450 mm OK…!!!

- Maka digunakan tulangan tumpuan :


Ø 10 mm - 87 mm
PERENCANAAN PLAT ATAP

1. Data Perencanaan
Kuat tekan beton (f'c) = 30 Mpa
Tegangan leleh baja (fy) = 240 Mpa
Tebal Plat (h) = 0.14 m

Plat atap yang direncanakan dengan panjang :


Lx = 6000 mm
Ly = 5000 mm

5m

5m

5m

5m

6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m

Gambar 1. Denah gedung Lantai 5 (atap)


Ly = 5000 mm

Lx = 6000 mm

Langkah-langkah perencanaan plat meliputi :


a. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang plat
b. Menentukan tebal plat
c. Menghitung beban yang bekerja pada plat yang meliputi beban mati dan hidup
d. Menentukan nilai momen yang paling berpengaruh
e. Menghitung keamanan plat dalam memikul beban
2. Pembebanan Plat Atap
Jenis beban yang bekerja pada plat lantai adalah beban mati dan hidup dengan perhitungan
sebagai berikut :

a. Beban Mati (D)


Beban mati merata yang bekerja pada plat atap meliputi :
- Beban Plat atap = 0.14 x 24 = 3.36 KN/m²
- Beban plafond & penggantung = 0.20 KN/m²
- Beban instalasi ME = 0.25 KN/m²
Total beban mati pada plat atap = 3.81 KN/m²

b. Beban Hidup (L)


Beban hidup yang bekerja pada plat atap yaitu :
- Beban hidup atap = 0.96 KN/m²

c. Beban Rencana (Wu)


1.2 D + 1.6 L = (1.2 x 3.81) + (1.6 x 0.96)
= 6.108 KN/m²

3. Perencanaan Tulangan Pelat Atap


Ditinjau plat atap selebar (b) = 1000 mm
Cara perhitungan tulangan pada plat atap adalah sebagai berikut :

A. Menentukan syarat-syarat batas dan bentang perencanaan pelat atap :


Bentang terpanjang, Lx = 6000 mm
Bentang terpendek, Ly = 5000 mm

Perbandingan sisi plat atap :


Lx 6000
β = = = 1.2 < 2 (PELAT 2 ARAH)
Ly 5000

B. Menentukan tebal plat atap


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 13.3.6 atau persamaan 13-3, rasio kekuatan
lentur balok terhadap plat atap ditentukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Sisi balok induk arah x
Balok : Plat :
h = 600 mm L = 6000 mm
b = 400 mm h = 140 mm

³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 5.24781
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 6000 x 140 ³

2. Sisi balok induk arah y


Balok : Plat :
h = 600 mm L = 5000 mm
b = 400 mm h = 140 mm

³
Ecb.Ib 4700 x 30 x 1/12 x 400 x 600
αf = = = 6.29738
Ecs.Is 4700 x 30 x 1/12 x 5000 x 140 ³
3. Rasio kekuatan rata-rata
αfx + αfy 5.24781 + 6.29738
αfm = 2
=
2
= 5.77259

Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 9.5.3.3 (c) untuk α fm lebih besar dari 2,
ketebalan plat minimum tidak boleh kurang dari :

fy
Ln 0.8 +
1400
h =
36 + 9β

240
6000 0.8 +
1400
h =
6000
36 + 9 x
5000

h = 124.542 mm

Kontrol :
h < hmin
124.542 mm < 140 mm OK..!!

h > 90 mm
124.542 > 90 mm OK..!!

Maka, Digunakan tebal plat (h) = 140 mm

C. Menentukan tebal selimut beton


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 7.7.1 (c) untuk :
1. Batang tulangan (D) < 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 20 mm
2. Batang tulangan (D) > 36 mm, tebal selimut beton (ts) = 40 mm

Maka gunakan tebal selimut beton (ts) = 20 mm

D. Menentukan nilai momen

Gambar 2.Momen yang bekerja pada plat lantai dua arah (two way slab)

Berdasarkan tabel koefisien momen didapatka nilai momen tumpuan terjepit penuh arah bentang
panjang berbanding pendek (Lx/Ly) = 1.2 sebagai berikut :
Jenis Gaya Dalam Koef. Momen
Mlx 28
Mly 20
Pelat
Mtx 64
Mty 56

Momen plat akibat beban terfaktor :


- Momen terfaktor arah lapangan x (Mulx) = 0.001 x clx x qu x Ly²
= 0.001 x 28 x 6.108 x 5 ²
= 4.2756 KN.m

- Momen terfaktor arah lapangan y (Muly) = 0.001 x cly x qu x Ly²


= 0.001 x 20 x 6.108 x 5 ²
= 3.0540 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan x (Mutx) = 0.001 x ctx x qu x Ly²


= 0.001 x 64 x 6.108 x 5 ²
= 9.7728 KN.m

- Momen terfaktor arah tumpuan y (Muty) = 0.001 x cty x qu x Ly²


= 0.001 x 56 x 6.108 x 5 ²
= 8.5512 KN.m

Momen tumpuan rencana maksimum plat (Mut) = 9.7728 KNm


Momen lapangan rencana maksimum plat (Mul) = 4.2756 KNm

E. Menghitung tinggi efektif plat lantai (d)


Digunakan tulangan Ø 10
d = h - ts - 0.5 D
= 140 - 20 - 0.5 x 10
= 115 mm

F. Menentukan besarnya nilai β


Berdasarkan SNI 03-2847-2013, pasal 10.2.7.3 untuk :
- f'c diantara 17 dan 28 Mpa, nilai β1 = 0.85
- f'c diatas 28 Mpa, nilai β1 = 0.85 - 0.05 x (f'c - 28 ) / 7
β1 = 0.84

G. Menghitung rasio tulangan pada kondisi balance

0.85 x β1 x f'c 600


pb =
fy 600 + fy

= 0.85 x 0.84 x 30 600


240 600 + 240
= 0.0634

H. Menghitung besarnya rasio penulangan minimum dan maksimum


1.4 1.4
pmin = = = 0.00583
fy 240
f'c 30
pmin = = = 0.0057
4 x fy 4x 240
pmaks = 0.75 x Pb = 0.75 x 0.0634 = 0.04757

I. Menghitung tulangan daerah lapangan


Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mul = 4.2756 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 4.2756
Mn = = = 5.3445 KNm
ø 0.8

Mn 5344500
Rn = = = 0.4041
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (0.4041)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9840

= 0.0017

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
0.4041 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.00583 < 0.0017 < 0.04757
Karena p < pmin maka yang digunakan pmin = 0.0058
- Luas tulangan yang dibutuhkan :
Ast = pmin x b x d
= 0.00583 x 1000 x 115
= 670.8333 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

670.8333 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 6.3137 mm

- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 670.8333 x 240 x (115 - 6.3137 /2) x 10 ¯⁶
= 18.0067 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 18.0067 > 4.2756
14.4053961 > 4.2756 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
670.8333
= 117.078 ≈ 117 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 117
280 > 117 OK..!!!

b) s < 450 mm
117 < 450 mm OK…!!!

- Maka digunakan tulangan lapangan :


Ø 10 mm - 117 mm
H. Menghitung tulangan daerah tumpuan
Perhitungan tulangan pada daerah lapangan menggunakan tulangan Ø 10
Mut = 9.7728 KNm

- Faktor tahanan momen :


faktor reduksi kekuatan lentur (ø) = 0.8
Ditinjau plat lantai selebar (b) = 1000 mm
Mu 9.7728
Mn = = = 12.216 KNm
ø 0.8

Mn 12216000
Rn = = = 0.9237
b x d² 1000 x 115 ²

fy 240
m = = = 9.4118
0.85 x f'c 0.85 x 30

- Rasio penulangan :

1 2 (m) (Rn)
p = 1- 1 -
m fy

1 2 (9.4118) (0.9237)
= 1 - 1 -
9.4118 240

= 0.10625 x 1- 0.9631

= 0.0039

1
Rnb = pb x fy 1 - x pb x m
2
1
= 0.0634 x 240 1 - x 0.0634 x 9.4118
2
= 10.6787

Rmaks = 0.75 x Rnb


= 0.75 x 10.6787
= 8.008992

Kontrol :
Rn < Rmaks
0.9237 < 8.008992 OK…!!!

Syarat rasio penulangan :


pmin < p < pmaks
0.00583 < 0.0039 < 0.04757
Karena p < pmin maka yang digunakan pmin = 0.0058

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


Ast = pmin x b x d
= 0.0058 x 1000 x 115
= 670.8333 mm²

- Tinggi blok regangan :


Ast x fy
a =
0.85 x f'c x b

670.8333 x 240
=
0.85 x 30 x 1000
= 6.3137 mm

- Momen nominal :
Mn = Ast x fy x (d-a/2) x 10 ¯⁶
= 670.8333 x 240 x (115 - 6.3137 /2) x 10 ¯⁶
= 18.0067 KNm

- Kontrol kekuatan :
φ MN > Mu
0.8 x 18.0067 > 9.7728
14.4053961 > 9.7728 OK..!!!

- Jarak antara tulangan :


0.25 x π x ز x b
s =
Ast
0.25 x 3.1416 x 10 ² x 1000
=
670.8333
= 117.078 ≈ 117 mm

- Syarat jarak antara tulangan :


Berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2013, pasal 7.6.5, syarat jarak antara tulangan pada
plat harus memenuhi :
a) 2 x tebal plat (h) > s
2 x 140 > 117
280 > 117 OK..!!!

b) s < 450 mm
117 < 450 mm OK…!!!

- Maka digunakan tulangan tumpuan :


Ø 10 mm - 117 mm

Anda mungkin juga menyukai