PASCASARJANA

UNIVERSITAS INDONESIA
TEKNIK SIPIL KELOMPOK 5

LAPORAN PERHITUNGAN
PRELIMINARY DESAIN

1. DATA BANGUNAN

Material yang dipakai untuk struktur gedung ini adalah beton bertulang dengan data-data sebagai berikut :

- Tipe Banguunan : Gedung Parkir (4 Lantai)

- Lokasi Bangunan : Jakarta
- Jenis Tanah : Tanah Lunak
- Lebar Bangunan ( B ) : 64 meter
- Panjang Bangunan ( L ) : 120 meter
- Mutu Beton ( f'c ) : 30 MPa
- Mutu Baja ( fy ) : 420 MPa

2. PERATURAN

Adapun peraturan-peraturan yang dipakai dalam perencanaan gedung ini adalah :

1. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain 2013
(SNI - 03 - 1727 - 2013)
2. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung 2013
(SNI 03 – 2847 – 2013)
3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung 2012
(SNI 03 – 1726 – 2012)

3. MODELLING

Program yang digunakan dalam memodelkan Gedung Parkir adalah ETABS v. 17

4. PEMBEBANAN

Bangunan gedung diperhitungkan untuk memikul beban-beban sebagai berikut

A. Beban Gravitasi
- Berat sendiri beton bertulang : 2400 kg/m3
- Finishing lantai /5 cm : 110 kg/m2
- Plafond : 12 kg/m2
- Penggantung Plafond : 8 kg/m2
- ME : 50 kg/m2

B. Beban Hidup
- Lantai atap : 100 kg/m2
- Lantai Hunian : 400 kg/2

5. PERENCANAAN DIMENSI BALOK

f'c = 30 MPa
fy = 420 MPa
Tebal minimum balok non prategang :

1
PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDONESIA
TEKNIK SIPIL KELOMPOK 5

1. Balok Induk : L = 8000 mm

L 8000
h_min = = = 666.667 mm
12 12

h_min ≈ 650 mm
Di asumsikan bahwa b = 1/2 h, maka :

1 1
b = h = 650 = 325 mm
2 2
b ≈ 350 mm

Jadi, digunakan balok dimensi :

- Balok Induk = 350 x 650 mm

6. PERENCANAAN TEBAL PELAT

Dasar Perhitungan Tebal Pelat

Perhitungan dimensi plat berdasarkan SNI 03-2847-2013 pasal 9.5.3.3 bagi tebal plat sebagai berikut:

a. Untuk α m≤0,2 menggunakan pasal 9.5.3.2

b. Untuk 0,2<α m <2 ketebalan minimum plat harus memenuhi .

dan tidak boleh kurang dari 125 mm

c. Untuk α m≥2 ketebalan minimum plat harus memenuhi

dan tidak boleh kurang dari 90 mm

keterangan :
Ln = Panjang bentang bersih
Sn = Lebar bentang bersih
fy = Tegangan Leleh Baja
β = Rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari pelat 2 arah
αm = Nilai rata-rata α untuk semua balok pada tepi – tepi dari suatu panel

Harga αm didapat dari

2
PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDONESIA
TEKNIK SIPIL KELOMPOK 5

Tebal Pelat Rencana = 200 mm

f'c = 30 MPa
fy = 420 MPa

Ukuran Panel Pelat = 8000 x 8000 mm

β < 2tulangan dua arah

β = rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari pelat 2 arah.

- 350
Ln = 8000 = 7825 mm
2

- 350
Sn = 4000 = 3825 mm
2

Ln 7825
β = = = 2
Sn 3825 (Pelat 2 Arah)

be = 1 / 4 Ly
be = 1956.25 mm

be = bw + 16 tp
be = 3550 mm

digunakan
be = 1956.25 mm

K = 1.98
Ib = 15823137339 mm4
Ip = 5216666666.7 mm4
Ec balok = Ec pelat; maka :
α = Ib / Ip
α = 3.033 >2
Maka,
tp = 158.192 mm ≈ 200 mm

7. PERENCANAAN DIMENSI KOLOM

- Jumlah Lantai = 4 Lantai

- Tinggi Tiap Tingkat :

- Lantai -1 = 4 m
- Lantai -2 = 3.5 m
- Lantai -3 = 3.5 m
- Lantai -4 = 3.5 m
Tinggi Total = 14.5 m

3
PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDONESIA
TEKNIK SIPIL KELOMPOK 5

- Ukuran Panel = 8 x 8 m

- Tebal Pelat = 0.2 mm

- Dimensi Balok
- Balok Induk = 0.35 x 0.65 m

- Asumsi Dimensi Kolom = 0.8 x 0.8 m

- Berat Jenis Beton = 2400 kg/m3

- Mutu Beton (f'c) = 30 MPa = 3000000 kg/m2

Berat Struktur (Qdl)

- Berat Pelat = 122880 kg
- Berat Balok
- Balok Induk = 34944 kg
- Berat Kolom = 22272 kg +
Qdl = 180096 kg

Berat Akibat Beban Mati Tambahan (Qsidl)

- Finishing Lantai = 110 kg/m2
- Berat Plafond+Rangka = 20 kg/m2
- Berat ME = 50 kg/m2 +
= 180 kg/m2
Qsidl = 46080 kg

Berat Akibat Beban Hidup (Ql)

- Hunian = 400 kg/m2
- Atap = 100 kg/m3

Ql hunian = 76800 kg
Ql atap = 6400 kg +
Ql = 83200 kg

Jadi Berat Total

Q = 1.2 Qdl + 1.6 Ql
Q = 1.2 226176 + 1.6 83200
Q = 404531.2 kg

Dimensi Kolom :
Q
A = 3
f'c
404531.2
A = 3
3000000

A = 0.4045 m2

maka,
b = h = 0.636 m
b = h = 636.0 mm

4
PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDONESIA
TEKNIK SIPIL KELOMPOK 5

b = h = 650 mm