I. PENDAHULUAN
1
Modul Aplikasi ETABS
2
Modul Aplikasi ETABS
3
Modul Aplikasi ETABS
Pembebanan statis pada perancangan ini meliputi beban mati, beban mati
tambahan dan beban hidup.
A. BEBAN MATI
Beban Mati terdiri dari berat sendiri elemen struktur dan beban mati
tambahan.
4
Modul Aplikasi ETABS
5
Modul Aplikasi ETABS
B. BEBAN HIDUP
Beban hidup yang digunakan tidak dikalikan dengan faktor reduksi
sebagai berikut:
1. Beban Hidup Lantai 1 – 11
Lantai Hunian : 1,92 kN/m2 (SNI 1727 – 2020 Tabel 4.3.1)
Beban Partisi : 0,72 kN/m2 (SNI 1727 – 2020 Ps. 4.3.2)
Total : 2,64 kN/m2
2. Beban Hidup Lantai 12
Atap Datar : 0,96 kN/m2 (SNI 1727 – 2020 Tabel 4.3.1)
Estimasi desain atau yang lebih sering disebut dengan preliminary design
adalah estimasi desain awal jenis material, mutu material dan dimensi struktur yang
akan direncanakan. Estimasi desain beberapa sudah disinggung dalam data
perencanaan struktur pada bagian material beton dan material tulangan (baja).
Berikut adalah estimasi desain berdasarkan engineering judgement*:
6
Modul Aplikasi ETABS
C. Dimensi Balok
SNI 2847 - 2019 memberikan batasan pada tabel 9.3.1.1 – Tinggi minimum
balok nonprategang sebagai berikut:
7
Modul Aplikasi ETABS
8
Modul Aplikasi ETABS
9
Modul Aplikasi ETABS
tebal minimum pelat lantai sudah dalam kondisi aman dikarenakan tebal
yang disyaratkan oleh SNI 2847 – 2020 tabel 8.3.1.2 125 mm sedangkan
pada perancangan ini tebal pelat lantai didesain 150 mm dan untuk pelat
atap didesain 125 mm.
10
Modul Aplikasi ETABS
𝑓𝑦 𝑑𝑏 410 × 25
𝑙𝑑ℎ = = = 329, 428 ≈ 350 𝑚𝑚
5,4𝜆√𝑓𝑐′ 5,4 × 1 × √33,2
Tebal dinding geser yang digunakan pada perancangan ini adalah 350
mm.
F. Dimensi Kolom
Dimensi kolom pada perancangan ini dihitung berdasarkan persamaan
berikut:
𝑃𝑢
𝐴𝑔 =
0,35 𝑓𝑐 ′
11
Modul Aplikasi ETABS
Model struktur yang akan didesain akan dijabarkan pada gambar berikut:
12
Modul Aplikasi ETABS
13
Modul Aplikasi ETABS
Bahasan dalam sub bab ini adalah step by step dalam menggunakan
program perhitungan struktur ETABS 2017 dengan penjelasan singkat. Terdapat
beberapa running dan pengecekan yang diatur nantinya dalam SNI 1726 – 2019.
1. Buka aplikasi ETABS 2017 pada komputer, klik pada menu shortcut yang
terdapat pada kiri atas atau dengan menggunakan perintah klik menu File
– New Model.
Pada setting-an model initialization klik use built-in setting with serta pilih
ketentuan sebagai berikut:
Display Units : Metric SI (Satuan Internasional)
Concrete Design Code : ACI 318 – 14 (Acuan terhadap SNI 2847 – 2019)
untuk perencanaan dengan material baja dapat melakukan penyesuian
terhadap ketentuan baja sesuai dengan SNI terkait dan peraturan dari SNI
acuan terkait yang berlaku di Indonesia.
14
Modul Aplikasi ETABS
2. Selanjutnya akan muncul menu new model quick template sebagai berikut:
15
Modul Aplikasi ETABS
Gambar 10. Grid System Data Setelah disesuaikan dengan Model Struktur
16
Modul Aplikasi ETABS
4. Konversi Satuan
Satuan yang digunakan pada perancangan ini menggunakan satuan Metric SI
dan juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna sebagai berikut:
17
Modul Aplikasi ETABS
Gambar 13. Define Materials dan Add New Material Property Beton
3. Pada menu Material Property Data terdapat beberapa isian yang harus
dipenuh sebagai berikut:
Material Name : Nama Material Misalnya K-400/ K-300 dll
Weigh per Unit Volume : Berat Jenis Material Beton (24 kN/m3)
Modulus of Elasticity : Modulus Elastisitas Beton
Mudulus elastisitas beton dapat dilakukan
kalkulasinya pada ETABS dengan mengisi kotak
Modulus of Elasticity dengan rumus: 4700*fc’^0.5
sebagai contoh modulus elastisitas Beton K-400
dengan fc’ 33,2 MPa adalah 4700*33,2^0,5 lalu
18
Modul Aplikasi ETABS
19
Modul Aplikasi ETABS
5. Material beton tambahan sebagai acuan untuk preliminary design kolom yakni
K-Preliminary. Cara menambah material beton K-Preliminary sama dengan cara
sebelumnya namun perbedaannya hanya terdapat pada Weight per Unit
Volume (Berat Jenis Beton) dengan diisikan angka 0, sehingga kolom yang
20
Modul Aplikasi ETABS
dirancang hanya menahan gaya distribusi dari balok, pelat dan dinding geser.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai gaya axial (Pu) yang terjadi pada
kolom.
Gambar 18. Define Materials dan Add New Material Property Tulangan
21
Modul Aplikasi ETABS
3. Pada menu Material Property Data terdapat beberapa isian yang harus
dipenuh sebagai berikut:
Material Name : Nama Material Misalnya BJ55/ BJ37 dll
Weigh per Unit Volume : Berat Jenis Material Baja (78,5 kN/m3)
Modulus of Elasticity : 200000 MPa
4. Pada menu Design Property Data terdapat beberapa isian yang harus dipenuh
sebagai berikut:
Minimum Yield Strength, fy : 410 MPa
Minimum Tensile Strength, fu : 550 MPa
Expected Yield Strength, fye : 1,1 X 410 = 451 MPa
Expected Yield Strength, fue : 1.1 X 550 = 605 MPa
- Minimum Yield Strength adalah tegangan leleh baja
- Minimum Tensile Strength adalah tegangan tarik baja
- Expected Yield Strength adalah tegangan efektif dari tegangan tarik dan
leleh, diasumsikan tegangan efektif material baja adalah 1,1 kali dari tegangan
yang ada.
22
Modul Aplikasi ETABS
23
Modul Aplikasi ETABS
2. Pelat lantai dan pelat atap akan dimodelkan sebagai Shell bukan sebagai
Membrane, sehingga pelat lantai perlu dilakukan “Meshing” pada strukturnya.
Hal ini terkait dengan pemodelan dari balok, apabila balok dimodelkan sebgai
Balok T maka pelat dimodelkan sebagai Membrane, jika balok dimodelkan
sebagai Balok Persegi maka pelat dimodelkan sebagai Shell.
3. SNI 2847 – 2019 Tabel 6.6.3.1.1 (a) menjelaskan tentang momen inersia dan luas
penampang yang diizinkan untuk analisis elastis pada level badan terfaktor
sebagai berikut:
Kolom : 0,7 Ig
Dinding Tidak Retak : 0,7 Ig
Dinding Retak : 0,35 Ig
Balok : 0,35 Ig
Pelat datar : 0,25 Ig
CSI America dalam wikipedianya juga menjelaskan yang merujuk kepada ACI
dimana ACI sendiri adalah rujukan dari SNI, penjelasannya sebagai berikut:
Pada perancangan ini digunakan asumsi model balok sebagai Balok Persegi dan
pelat sebagai Shell.
24
Modul Aplikasi ETABS
2. Pada menu Frame Properties sudah diberikan properties secara default, namun
agar nantinya tidak tercampur dengan dimensi yang dirancang, properties
yang terdapat lebih baik dihapus. Klik Delete Multiple Properties > Blok semua
Properties default dari ETABS > Delete Selected Frame Sections lalu pilih OK.
3. Setelah Properties default dari ETABS terhapus maka pilih Add New Property. Pilih
Concrete sehingga muncul menu Frame Section Property Data.
25
Modul Aplikasi ETABS
5. Pada bagian Property Modifiers, Ganti Moment of Innertia about 2 & 3 axis dari
default bernilai 1 menjadi 0.35 (Sesuai ketentuan dalam ETABS dan SNI/ACI)
26
Modul Aplikasi ETABS
6. Pada bagian Modify/Show Rebar terdapat beberapa item yang harus dibubah
sebagai berikut:
Design Type : M3 Design Only (Beam)
Rebar Material :
o Longitudunal Bars : BJ 55 (Mutu Tulangan Induk)
o Confinement Bars (Ties) : BJ 37 (Mutu Tulangan Sengkang)
Cover to Longitunal Rebar : 40 mm (Tebal Selimut Beton sesuai dengan SNI
2847 – 2019 Tabel 20.6.1.3.1)
27
Modul Aplikasi ETABS
12. Dinding dalam perancangan ini didesain menumpu terhadap balok induk arah
horizontal dan arah vertikal sehingga perlu dimodelkan balok pemikul dinding.
13. Langkah – langkah pembuatan balok induk B2, Balok anak B3 dan B4 dilakukan
sama dengan cara yang telah dijabarkan sebelumnya, untuk balok anak tidak
perlu dimodelkan memiliki balok dinding karena balok anak tidak menahan
beban dinding diatasnya.
28
Modul Aplikasi ETABS
.
Gambar 28. Frame Section Properties Data Kolom
4. Pada bagian Property Modifiers, Ganti Moment of Innertia about 2 & 3 axis dari
default bernilai 1 menjadi 0.37 (Sesuai ketentuan dalam ETABS dan SNI/ACI)
29
Modul Aplikasi ETABS
5. Pada bagian Modify/Show Rebar terdapat beberapa item yang harus dibubah
sebagai berikut:
Design Type : P-M2-M3 Design (Column)
Rebar Material :
o Longitudunal Bars : BJ 55 (Mutu Tulangan Induk)
o Confinement Bars (Ties) : BJ 37 (Mutu Tulangan Sengkang)
Reinforcement Configuration : Rectangular
o Rectangular : Kolom dimodelkan Persegi/Persegi Panjang
o Circular : Kolom dimodelkan Lingkaran
Check/Design : Reinforcement to be Designed
o Reinforcement to be Check : Tulangan dimodelkan sebagai fungsi
pemeriksaan terhadap desain, artinya
bahwa tulangan tersebut sudah desain
yang fix.
o Reinforcement to be Design : Tulangan dimodelkan sebagai fungsi
desain awal, artinya bahwa tulangan
tersebut sudah desain yang masih pada
proses desain.
Longtudinal Bars : Default dari sistem karena perancangan
tulangan dimodelkan sebagai
Reinforcement to be designed. Pada menu
ini sebenenarnya difungsikan sebagai
pengisian terhadap data tulangan induk
pada kolom.
Confinement Bars : Default dari sistem karena perancangan
tulangan dimodelkan sebagai
Reinforcement to be designed. Pada menu
ini sebenenarnya difungsikan sebagai
pengisian terhadap data tulangan
sengkang pada kolom.
Data terhadap perencanaan tulangan dapat diisi apabila telah dilakukan
perhitungan perencanaan tulangan, untuk perancangan awal (Reinforcement
to be Designed) bertujuan untuk mengetahui gaya – gaya dalam yang bekerja
nantinya pada kolom, untuk pengujian daya layan gedung eksisting data
tulanganan wajib diisi berdasarkan kondisi eksisting gedung yang nantinya akan
menunjukkan daya layan gedung (Performance). Sehingga untuk
perencangan awal tulangan didesain dengan Reinforcement to be Design.
30
Modul Aplikasi ETABS
6. Jika Item yang diperlukan sudah dilakukan perubahan klik OK. Pemodelan
kolom lainnya akan dilakukan setelah mengetahui dimensi rencana
berdasarkan preliminary design run 1.
31
Modul Aplikasi ETABS
32
Modul Aplikasi ETABS
33
Modul Aplikasi ETABS
34
Modul Aplikasi ETABS
35
Modul Aplikasi ETABS
2. Pilih pengaturan view pada puncak gedung, dengan cara klik yang
terdapat pada menu bar dan pilih puncak gedung Story 12 lalu pilih OK.
3. Setelah view terletak pada Plan View – Story 12 dapat diketahui juga tinggi
gedung pada lantai tersebut pada kotak dialog window Z = 48 m.
36
Modul Aplikasi ETABS
4. Klik menu Draw – Draw Wakk Stack (Plan, Elev, 3D) kemudian akan muncul
sebuah kotak dialog jenis – jenis dinding geser yang tersedia pada ETABS. Pilih
bentuk jenis dinding geser sesuai dengan kebutuhan perancangan.
5. Sesuaikan isian data terhadap data perancangan sesuai kebutuhan sebagai
berikut:
Name : SW 1 (Sesuai dengan dinding yang akan digambar)
Length : 4,5 m (Panjang dinding geser rencana)
Thickness : 350 mm (Tebal dinding geser sesuai Preliminary Design)
37
Modul Aplikasi ETABS
8. Dinding geser yang telah dimodelkan harus didefinisikan sesuai dengan Section
Properties yang telah direncanakan dengan cara berikut:
38
Modul Aplikasi ETABS
Klik menu Select > Select > Properties > Wall Properties pilih Wall 6 > Select.
(Wall 6 terbentuk secara default karena penggambaran dinding geser
secara draw wall stacks)
Klik menu Assign > Shell > Wall Section > Pilih Dinding Geser > Apply > OK
39
Modul Aplikasi ETABS
Klik menu Assign > Shell > Pier Label sehingga muncul kotak dialog Shell
Assignment – Pier Label selanjutnya klik Modify/Show Definitions
Pada menu Pier Labels ketikkan nama Pier yang akan direncanakan sebagai
contoh P SW1 untuk Dinding geser 1, selanjutnya klik Add New Name Lalu klik
OK.
40
Modul Aplikasi ETABS
10. Ulangi tahap sebelumnya untuk pemodelan Pier pada dinding geser 2 – 7
lainnya, untuk melihat hasil pendefinisian Pier dapat dilakukan dengan klik >
Other Assignments > centang Labels > OK
41
Modul Aplikasi ETABS
11. Lakukan Divided Area pada dinding geser minimal 4 X 4 pada suatu luasan, hal
ini bertujuan untuk membuat perilaku dinding geser hampir mendekati dengan
aslinya atau agar elemen dapat berdeformasi lateral dan menghindari
terkonsentrasi tegangan pada titik tertentu sehingga mengakibatkan
perubahan tegangan yang signifikan pada posisi tertentu. Langkah –
langkahnya adalah sebagai berikut:
Pilih semua dinding geser yang akan dilakukan Divided Area dengan cara
klik menu Select > Select > Properties > Wall Section > Pilih Dinding Geser >
Select.
Klik menu Edit > Edit Shells > Divide Shells > Pada Divide Quadrilateras/Triangles
Into isi 4 by 4 Areas > OK
42
Modul Aplikasi ETABS
3. Penggambaran kolom akan otomatis dengan tinggi sesuai dengan grid Story
yang telah dibuat diawal, option ini sangat meudahkan penggambaran
elemen struktur yang tidak didapatkan dalam program perhitungan struktur
lainnya seperti SAP2000.
4. Elemen struktur kolom yang dimodelkan pada saat proses ini merupakan kolom
yang belum fix artinya penggambaran kolom disini hanya bersifat sebagai
bantuan untuk preliminary design.
5. Elemen kolom dapat digambarkan dengan mudah dengan fitur replicate pada
As yang memiliki kesamaan pada arah X atau Y sebagai berikut:
Gambarkan secara lengkap kolom pada arah X
43
Modul Aplikasi ETABS
Blok Kolom yang akan disalin/Replicate lalu pada keyboard tekan Ctrl + R
sehingga akan muncul kotak dialog replicate. Kolom yang akan disalin
adalah kolom horizontal As A9 – W9 ke arah vertikal kebawah sehingga
replicate akan bernilai negatif. Kolom yang akan disalin/replicate berjarak 4,5
meter dari As A9 – W9 ke As A6 – W6.
44
Modul Aplikasi ETABS
Untuk proses pemilihan kolom yang memiliki kesamaan salinan, klik yang
terdapat pada menu bar sebelah kiri, sehingga akan terpilih kolom
sebelumnya yang disalin
Kolom yang telah dipilih dapat disalin/replicate dengan cara yang sama
seperti sebelumnya dan disesuaikan dengan jarak as kolom yang akan
disalin.
Apabila terdapat kolom yang memiliki jarak yang berbeda, maka perintah
Replicate tidak dapat digunakan sehingga kolom digambarkan secara
manual dengan perintah yang terdapat pada menu bar yang terdapat
pada kiri window.
45
Modul Aplikasi ETABS
3. Gambar elemen balok B1 + Dinding pada arah X – X dengan cara klik dari joint
ke joint (Pertemuan balok dengan kolom) atau sesuai dengan panjang desain
balok (Hal ini tidak boleh digambarkan langsung satu bentang langsung
misalnya As A9 – As W9)
4. Diperhatikan juga untuk property balok yang akan digambarkan, karena pada
perancangan gedung ini balok menopang dinding diatasnya sehingga
terdapat beberapa balok yang menopang dinding dan tidak menopang
dinding sehingga jenis baloknya pun berbeda, hal ini bertujuan pada saat
pemasukan beban dinding tidak mengalami pencampuran beban nantinya.
46
Modul Aplikasi ETABS
47
Modul Aplikasi ETABS
6. Penggambaran elemen balok pada atap harus disesuaikan, karena balok yang
terdapat pada atap tidak menopang dinding sehingga balok dihapus. Action
yang dipilih pada step ini adalah One Story karena yang akan disesuaikan
hanya lantai pada atap saja.
48
Modul Aplikasi ETABS
Gambar 64. Penggambaran Kembali Elemen B1, B2, B3 dan B4 pada Atap
49
Modul Aplikasi ETABS
3. Cara yang sama diulang pada pelat lantai lainnya, apabila telah selesai
Void/Opening digambarkan sesuai dengan gambar perancangan.
5. Perhatikan pada lantai Base, hapus keseluruhan elemen pelat lantai di Base
dengan cara Set View ke Base selanjutnya blok seluruh elemen pelat lantai lalu
hapus.
50
Modul Aplikasi ETABS
6. Lakukan Divided Area pada dinding geser minimal 4 X 4 pada suatu luasan, hal
ini bertujuan untuk membuat perilaku pelat hampir mendekati dengan aslinya
atau agar elemen dapat berdeformasi lateral dan menghindari terkonsentrasi
tegangan pada titik tertentu sehingga mengakibatkan perubahan tegangan
yang signifikan pada posisi tertentu. Langkah – langkahnya adalah sebagai
berikut:
Pilih semua dinding geser yang akan dilakukan Divided Area dengan cara
klik menu Select > Select > Properties > Slab Section > Blok Pelat Atap dan
Pelat Lantai > Select.
Klik menu Edit > Edit Shells > Divide Shells > Pada Divide Quadrilateras/Triangles
Into isi 4 by 4 Areas > OK
51
Modul Aplikasi ETABS
52