Anda di halaman 1dari 8

BAB II

ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

2.1 KODEFIKASI ELEMEN STRUKTUR

Gambar 2.1 Kodefikasi elemen struktur balok lantai 1

Gambar 2.2 Kodefikasi elemen struktur balok lantai 2 - 4

4
Gambar 2.3 Kodefikasi elemen struktur kolom lantai 1

Gambar 2.4 Kodefikasi elemen struktur kolom lantai 2 - 4

5
Gambar 2.5 Kodefikasi elemen struktur plat lantai 1

Gambar 2.6 Kodefikasi elemen struktur plat lantai 2 - 4

6
Gambar 2.7 Kodefikasi elemen struktur plat atap

Keterangan:
B1 (300/600) = Balok Induk
B2 (250/450) = Balok Sloof
B3 (200/400) = Balok Sloof

BA (200/350) = Balok Anak


K1 (450/450) = Kolom Utama
K2 (400/400) = Kolom
PL (t=120) = Plat Lantai
PA (t=100) = Plat Atap

2.2 ESTIMASI UKURAN BALOK


Dalam melakukan analisis estimasi ukuran balok, beberapa syarat yang
perlu diperhatikan adalah:
a. SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1) (4) hal 208: lebar tidak boleh kurang dari
250 mm.

7
b. SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1) (3) hal 208: Perbandingan lebar terhadap
tinggi tidak boleh kurang dari 0,3. Artinya tinggi maksimum adalah 3,33 kali
lebar.

2.2.1 Perhitungan Balok Lantai 1 s.d 4


1 1
H s
10 d 16 
1
B  H
2
L = Pembulatan kelipatan 50 mm

a. Balok Induk (B1)


Balok induk menahan beban gravitasi dan beban gempa.
Panjang bentang
(L) = 600 cm
1
H h = 10 x 600
hpakai = 600 mm
600
b = = 300 mm
2
B

b. Balok Induk (B2)


Balok induk menahan beban gravitasi dan beban gempa.
Panjang bentang
(L) = 500 cm
1
H h = 12 x 500
hpakai = 450 mm
450
b = = 250 mm
2
B

8
c. Balok Induk (B3)
Balok induk menahan beban gravitasi dan beban gempa.
Panjang bentang
(L) = 500 cm
1
H h = 13 x 500
hpakai = 400 mm
400
b = = 200 mm
2
B

d. Balok Anak (BA)


Balok anak menahan beban gravitasi dan beban gempa.
hpakai = 200 mm
bpakai = 200 mm

2.3 ESTIMASI UKURAN KOLOM


2.3.1 Mengestimasi Ukuran Kolom dengan Cara Biasa
Berdasarkan pertimbangan ekonomi dan untuk memudahkan tahap
pelaksanaan, ukuran kolom akan dibuat seragam. Namun kolom-kolom akan
dibedakan berdasarkan komposisi baja tulangannya. Karena luasan pelat seragam,
digunakan luasan pelat= Lx x Ly m.
Tinggi dinding=(hkolom-hbalok)=4-0,6=3,4 m.
PU.kolom =Lx x Ly x Qu x n.lantai
=3 x 2,5 x 20 x 4
= 600,000 kNm
= 234414 kg
= 2298816,053 N
PU.maks = 0,7 x Ag x f’c x Ø
= 2400.000 kN
𝑃𝑢 𝑚𝑎𝑘𝑠
Ag = 0,7 𝑥 𝑓′ 𝑐 𝑥 Ø
2298816,053
= 0,7 𝑥 25 𝑥 10³

= 137142,857 mm2

9
Misal kolom persegi
b = √𝐴𝑔

= √137142,857
= 370,328 mm

h =b
= 450 mm ~ dipakai h = 450 mm
Digunakan ukuran kolom 450 × 450 mm, maka :
Ag = b x h = 450 × 450 = 202500 mm2 > Ag perlu = 136834,289 mm2, Aman.
Pemakaian b x h dengan ukuran 450 × 450 mm berdasarkan keputusan Perencana
dan juga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Maka ukuran Kolom yang dipakai :
Ukuran kolom lantai 1-4 = 450 × 450 mm (Keputusan Perencana dan sudah
aman).

2.4 MENGESTIMASIKAN UKURAN PELAT


2.4.1 Pelat Atap

Ly

Lx
Ly (sisi panjang) = 6000 mm (as ke as balok)
Lx (sisi pendek) = 5000 mm (as ke as balok)
Dipakai tebal pelat atap = 100 mm

2.4.2 Pelat Lantai

Ly

Lx

10
Ly (sisi panjang) = 6000 mm (as ke as balok)
Lx (sisi pendek) = 5000 mm (as ke as balok)
Dipakai tebal pelat = 120 mm

Jadi digunakan tebal pelat, yaitu :


a. Pelat lantai = 120 mm
b. Pelat atap = 100 mm

11

Anda mungkin juga menyukai