BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 STRUKTUR BALOK DUA TUMPUAN SEDERHANA
BAB 3 STRUKTUR PORTAL 2-D SEDERHANA
BAB 4 STRUKTUR KUDA-KUDA SEDERHANA
BAB 5 STRUKTUR JEMBATAN SEDERHANA
BAB 6 LATIHAN SOAL
Secara garis besar, perancangan model struktur frame dengan menggunakan SAP 2000
melalui 7 tahapan:
1.Menentukan geometri model struktur
2.Mendefinisikan data-data
3.Menempatkan data-data yang telah didefinisikan ke model struktur
4.Memeriksa input data
5.Analisis mekanika teknik
6.Pendesaianan struktur baja dan beton sesuai aturan yang ada
7.Modifikasi Struktur / ReDesign
Dari data diatas dapat dilihat bahwa tulangan longitudinal balok yang dibutuhkan adalah
578,89 mm2 untuk tulangan lapangan dan 466,85 mm2 untuk tulangan tumpuan dan
kebutuhan tulangan geser yang dibutuhkan adalah 0,503 mm2/mm. Sedangkan kebutuhan
tulangan longitudinal kolom adalah 1225 mm2 dan kebutuhan tulangan gesernya adalah 0
mm2/mm (tidak perlu geser). Sehingga konfigurasi tulangan dapat dilihat pada gambar
berikut
BAB 4 STRUKTUR KUDA-KUDA SEDERHANA
Struktur kuda-kuda sederhana (Gb.4.1) panjang bentang 10 m dan tinggi 3 m mempunyai
penampang berbentuk siku / Equal Angle (profil baja), yang memikul beban hidup
merata, dan beban angin. Jika digunakan mutu baja fy 240 MPa dan fu 370 MPa (lentur),
desain kuda-kuda tersebut dengan memilih profil baja yang paling optimum dengan
bantuan program SAP 2000.
BAB 5 STRUKTUR JEMBATAN SEDERHANA
Struktur jembatan sederhana (Gb.5.1) panjang bentang 10 m dan tinggi 5 m mempunyai
penampang berbentuk double siku / double Angle (profil baja), yang memikul beban
hidup merata, dan beban angin. Jika digunakan mutu beton fc’ 28 Mpa (untuk pelat) dan
mutu baja fy 240 MPa dan fu 370 MPa (lentur), desain jembatan tersebut dengan memilih
profil baja yang paling optimum dengan bantuan program SAP 2000.
BAB 6 LATIHAN SOAL
Balok dengan panjang antar bentang 5 m mempunyai penampang berbentuk persegi
(250/400), yang memikul beban merata (jenis beban live load) 100 KN/m Jika digunakan
mutu beton f’c 20 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa
(sengkang), desain penulangan menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung dengan bantuan program SAP 2000.
Portal 3-D dengan jarak antar bentang 5 m dan tinggi tiap lantai 3m, memikul beban
sebagai berikut:
• Beban hidup : 250 Kg/m2
• Beban SIDL : 100 kg/m2
Jika digunakan mutu beton f’c 30 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan
fy 240 MPa (sengkang), desain dan rencanakan balok dan kolom serta penulangan
menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung dengan bantuan program SAP 2000.
Bagian II : ETAB - Desain Struktur Bangunan
1.Pendahuluan
Filosofi desain
Perencanaan material
Beton :
•Modulus elastisitas (Short Term)
•Koefisien rangkak dan penyusutan dalam jangka panjang
•Cover beton ke tulangan dan tendon prestress
Tulangan
Prestressing strand
2. INTRODUCTION ETABS2000
•Pendahuluan
•Pembebanan
•Pemodelan
•Analisis & Desain
ETABS maupun SAP 2000 adalah satu produk yang sama yang dikeluarkan oleh CSI
untuk menganalisa struktur. Metode dasar yang digunakan kedua program tersebut adalah
metode elemen hingga. Pada pelatihan SAP 2000 kita telah mengetahui prinsip-prinsip
dasar dalam menggunakan program tersebut untuk menganalisa suatu permasalahan
analisa struktur. Prinsip-prinsip dasar yang telah dipelajari di SAP 2000 dapat dijadikan
dasar pemahaman untuk mengetahui cara kerja program ETABS. Pada dasarnya program
ETABS lebih dikhususkan untuk mendesain bangunan gedung baik itu sistem struktur
beton bertulang maupun sistem struktur baja, namun program ini juga dapat digunakan
untuk menganalisa jenis struktur lain selain mendesain suatu gedung bangunan.
Pada Modul ETABS ini siswa akan diajarkan bagaimana cara mendesain suatu gedung
dengan diberikan suatu permasalahan (Studi Kasus). Diharapkan dengan cara mendesain
ini siswa dapat mempelajari cara analisa struktur menggunakan program ETABS.
Sebelumnya akan dijelaskan bagaimana program ETABS menganalisa struktur dengan
system beton bertulang
STUDI KASUS
Pendahuluan
Deskripsi Singkat Bangunan
Bangunan yang akan didesain pada kali ini adalah bangunan perkantoran 3 lantai yang
berlokasi di Bandung. Tinggi tiap lantai bangunan ini adalah 3,5 m untuk lantai dasar dan
3 m untuk lantai tipikal, serta untuk rumah kepala tangga adalah 2,5 m. Jarak antar kolom
dan panjang bentang balok dapat dilihat pada gambar denah bangunan.
Material bangunan yang digunakan untuk seluruh balok, kolom, serta pelat adalah
menggunakan sistem beton bertulang.
Denah Bangunan
Denah bangunan yang akan didesain digambarkan sebagai berikut:
Gambarkan frame dengan menu draw > draw area objects > draw area
Langkah-Langkah Pengecekan:
Setelah model struktur selesai dibuat , struktur harus dichek untuk memastikan tidak ada
kesalahan pada saat pemodelan. Tekan tombol analyse lalu pilih check model. Jika tidak
ada warning message berarti pemodelan struktur sudah benar.
Setelah pemodelan struktur benar, maka kita akan melakukan pengecekan pada reaksi
perletakan. Untuk itu kita berikan suatu beban tepusat searah gravitasi ( load case
untuk dead load harus dibuat 0 ), setelah itu struktur dianalisis. Besar reaksi, pada
perletakan harus sama dengan dengan besar beban terpusat yang diberikan.
TAMBAHAN
ANALISIS GEMPA STATIK EKIVALEN
Pada analisis statik, bangunan dianggap tidak bergerak, berdiri utuh. Kemudian pada tiap-
tiap titik pusat masa lantai diberikan gaya yang besarnya berbeda-beda tiap lantai sesuai
dengan cara perhitungan yang telah diatur oleh UBC (Universal Building Codes).
Untuk memahami cara mendesain struktur baja lakukanlah latihan dengan contoh soal
yang sama seperti perencanaan system struktur beton bertulang. Lakukan input sebagai
berikut:
Material:
Gunakan Baja BJ-37 (fy = 240 Mpa, fu = 370 Mpa)
Frame:
Perencanaan Kolom
Tingkat 1 dan 2 = IWF 400.400.13.21
Tingkat 3 = IWF 300.300.10.15
Kepala lift = IWF 200.200.8.12
Perencanaan Balo
Balok bentang 4 m = IWF 350.175.7.11
Balok Bentang 5 m = IWF 600.300.12.20
Balok kepala lift = IWF 250.125.6.9
Pelat gunakan pelat beton yang persis sama seperti pada perencanaan beton bertulang.
Lakukan perhitungan sampai menemukan desain yang optimum dengan memperhatikan
syarat yang berlaku (kekuatan, kekakuan, dan kinerja batas layan).
Untuk pekerjaan perencanaan poyek dibutuhkan tools untuk memudahkan para project
planner merencanakan waktu pekerjaan proyek, merencanakan penggunaan sumber daya,
mengestimasi biaya yang dibutuhkan, dan melakukan pengontrolan pelaksanaan proyek
agar sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Tools ini adalah software Microsoft Project
Planner atau Primavera Project Planner.
TUJUAN :
1.Membantu perencana proyek untuk menyusun dan memonitor penjadwalan (time
schedule) dengan tujuan supaya proyek dapat sesuai dengan target waktu yang
diinginkan.
2.Hasil perencanaan dengan primavera ini dapat dijadikan pedoman pelaksanaan proyek,
referensi untuk mengestimasi jadwal pekerjaan, jumlah material, tenaga kerja peralatan
dan biaya yang harus dikeluarkan.
3.Membantu pihak yang terlihat dalam manajemen proyek dalam pengaturan aktivitas
proyek, penjadwalan, sumber daya, dll.
4.Membantu dalam pengorganisasian aktivitas proyek dengan menggunakan kode Work
Break Down Structure (WBS).
5.Membantu untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang kritis dengan mengunakan tools
critical path.
6.Pengontrolan biaya proyek dengan fasilitas kurva S
Lowongan kerja Struktur Engineer dan Makon sangat banyak informasinya di berbagai
media massa, banyak Insinyur Teknik Sipil yang tidak dapat memaksimal peluang kerja
ini dengan baik, umumnya karena tidak menguasai dengan baik aplikasi Struktur
Engineer atau manajemen proyek. Pastikan ! melalui training persiapan kerja ini ,
Curiculum Vitae Anda telah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.