Anda di halaman 1dari 28

Bagian I : SAP 2000 ( 16 Jam ) 

BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 STRUKTUR BALOK DUA TUMPUAN SEDERHANA
BAB 3 STRUKTUR PORTAL 2-D SEDERHANA
BAB 4 STRUKTUR KUDA-KUDA SEDERHANA
BAB 5 STRUKTUR JEMBATAN SEDERHANA
BAB 6 LATIHAN SOAL

Penjelasan modul SAP 2000 sbb :


BAB 1 PENDAHULUAN
Salah satu program yang sering digunakan dalam dunia desain struktur konstruksi saat ini
adalah adalah SAP 2000.  Hal ini tidak lepas dari kemudahan software  ini dalam
membantu kita dalam pendesainan dan analisis selain itu menyediakan modus grafis dan
sepenuhnya dapat bekerja dalam sistem Windows.
SAP 2000 benar-benar mampu mengambil tugas analisis struktur karena jika kita sudah
memasukkan input-input yang dibutuhkan, maka dengan otomatis analisis akan diproses
langsung dengan cepat oleh SAP 2000.
Fasilitas yang disediakan SAP 2000 antara lain adalah kemampuan untuk mendesain
model struktur dari yang paling sederhana sampai yang rumit seperti frame 2D, portal
3D, beban bergerak, analisis dinamis dan sebagianya.

Secara garis besar, perancangan model struktur frame dengan menggunakan SAP 2000
melalui 7 tahapan:
1.Menentukan geometri model struktur
2.Mendefinisikan data-data
3.Menempatkan data-data yang telah didefinisikan ke model struktur
4.Memeriksa input data
5.Analisis mekanika teknik
6.Pendesaianan struktur baja dan beton sesuai aturan yang ada
7.Modifikasi Struktur / ReDesign

BAB 2 STRUKTUR BALOK DUA TUMPUAN SEDERHANA


Balok Dua Tumpuan sederhana (Gb.2.1) bentang 4.5 m mempunyai penampang
berbentuk persegi, yang memikul beban merata dan beban terpusat terfaktor (dianggap
berat sendiri sudah termasuk dalam spesifikasi beban yang diberikan). Jika digunakan
mutu beton f’c 28 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa
(sengkang), desain penulangan menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung dengan bantuan program SAP 2000.
Dari data-data diatas dapat dilihat bahwa tulangan longitudinal yang dibutuhkan adalah
542,962 mm2. Dan kebutuhan tulangan geser adalah 0.503 mm2/mm = 503 mm2/m
(didaerah tumpuan).
Jadi jika kita akan mengunakan tulangan longitudinal dengan D-16 (luas tulangan =
200,1 mm2) dibutuhkan sekitar 3 buah tulangan (542,962 mm2/200,1 mm2) didaerah
lapangan. Dan jika kita akan menggunakan tulangan geser φ-10 (luas tulangan = 78,5
mm2) dibutuhkan sekitar 7 buah sengkang dalam setiap 1 meternya (503 mm2/m /78,5
mm2). Spasi tulangan gesernya adalah ≈ 150 mm (tumpuan). (Jumlah tulangan geser (7) /
1000 mm). Konfigurasi tulangan dapat dilihat pada gambar dibawah.
BAB 3 STRUKTUR PORTAL 2-D SEDERHANA
Struktur portal sederhana (Gb.3.1) bentang 6 m dan tinggi 3 m mempunyai penampang
berbentuk persegi, yang memikul beban hidup merata. Jika digunakan mutu beton f’c 28
MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa (sengkang), desain
penulangan balok dan kolom menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung dengan bantuan program SAP 2000.
 

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tulangan longitudinal balok yang dibutuhkan adalah
578,89 mm2 untuk tulangan lapangan dan 466,85 mm2 untuk tulangan tumpuan dan
kebutuhan tulangan geser yang dibutuhkan adalah 0,503 mm2/mm. Sedangkan kebutuhan
tulangan longitudinal kolom adalah 1225 mm2 dan kebutuhan tulangan gesernya adalah 0
mm2/mm (tidak perlu geser). Sehingga konfigurasi tulangan dapat dilihat pada gambar
berikut
BAB 4 STRUKTUR KUDA-KUDA SEDERHANA
Struktur kuda-kuda sederhana (Gb.4.1) panjang bentang 10 m dan tinggi 3 m mempunyai
penampang berbentuk siku / Equal Angle (profil baja), yang memikul beban hidup
merata, dan beban angin. Jika digunakan mutu baja fy 240 MPa dan fu 370 MPa (lentur),
desain kuda-kuda tersebut dengan memilih profil baja yang paling optimum dengan
bantuan program SAP 2000.
BAB 5 STRUKTUR JEMBATAN SEDERHANA
Struktur jembatan sederhana (Gb.5.1) panjang bentang 10 m dan tinggi 5 m mempunyai
penampang berbentuk double siku / double Angle (profil baja), yang memikul beban
hidup merata, dan beban angin. Jika digunakan mutu beton fc’ 28 Mpa (untuk pelat) dan
mutu baja fy 240 MPa dan fu 370 MPa (lentur), desain jembatan tersebut dengan memilih
profil baja yang paling optimum dengan bantuan program SAP 2000.
 
BAB 6 LATIHAN SOAL
Balok dengan panjang antar bentang 5 m mempunyai penampang berbentuk persegi
(250/400), yang memikul beban merata (jenis beban live load) 100 KN/m Jika digunakan
mutu beton f’c 20 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa
(sengkang), desain penulangan menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung dengan bantuan program SAP 2000.

Portal 3-D dengan jarak antar bentang 5 m dan tinggi tiap lantai 3m, memikul beban
sebagai berikut:
•    Beban hidup    : 250 Kg/m2
•    Beban SIDL    : 100 kg/m2
Jika digunakan mutu beton f’c 30 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan
fy 240 MPa (sengkang), desain dan rencanakan balok dan kolom serta penulangan
menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung dengan bantuan program SAP 2000.

 
Bagian II : ETAB - Desain Struktur Bangunan

1.Pendahuluan
Filosofi desain
Perencanaan material
Beton :     
•Modulus elastisitas (Short Term)
•Koefisien rangkak dan penyusutan dalam jangka panjang
•Cover beton ke tulangan dan tendon prestress

Tulangan dan Prestress Strand :

 Tulangan
 Prestressing strand

Peraturan desain beton (SK-SNI)


Peraturan desain baja (LRFD)

2. INTRODUCTION ETABS2000
•Pendahuluan
•Pembebanan
•Pemodelan
•Analisis & Desain

3. DESAIN STRUKTUR GEDUNG


Pemodelan struktur gedung dengan ETABS2000
Perhitungan beban rencana :
Beban Statis
Beban Angin :
•Peraturan Beban Angin
•Perhitungan Beban Angin
Beban Gempa :
•Peraturan Beban Gempa
•Perhitungan Beban Gempa
Aplikasi Beban Gempa pada struktur : statis dan dinamis

Desain Pelat Lantai Gedung


•Perhitungan Momen Negatif dan Positif
•Desain Tulangan Momen Positif
•Desain Tulangan Momen Negatif

Desain Struktur Gedung:


•Material : Beton
•Perhitungan Momen
•Desain Struktur
Penjelasan Modul ETAB
PENDAHULUAN

ETABS maupun SAP 2000 adalah satu produk yang sama yang dikeluarkan oleh CSI
untuk menganalisa struktur. Metode dasar yang digunakan kedua program tersebut adalah
metode elemen hingga. Pada pelatihan SAP 2000 kita telah mengetahui prinsip-prinsip
dasar dalam menggunakan program tersebut untuk menganalisa suatu permasalahan
analisa struktur. Prinsip-prinsip dasar yang telah dipelajari di SAP 2000 dapat dijadikan
dasar pemahaman untuk mengetahui cara kerja program ETABS. Pada dasarnya program
ETABS lebih dikhususkan untuk mendesain bangunan gedung baik itu sistem struktur
beton bertulang maupun sistem struktur baja, namun program ini juga dapat digunakan
untuk menganalisa jenis struktur lain selain mendesain suatu gedung bangunan.

Pada Modul ETABS ini siswa akan diajarkan bagaimana cara mendesain suatu gedung
dengan diberikan suatu permasalahan (Studi Kasus). Diharapkan dengan cara mendesain
ini siswa dapat mempelajari cara analisa struktur menggunakan program ETABS.
Sebelumnya akan dijelaskan bagaimana program ETABS menganalisa struktur dengan
system beton bertulang

Perancangan Struktur Beton Bertulang


Program ETABS akan menghitung dan melaporkan luas tulangan baja perlu untuk lentur
dan geser berdasarkan harga momen dan geser maksimum dari kombinasi beban dan juga
kriteria-kriteria perencanaan lain yang ditetapkan untuk setiap Code yang diikuti.
Tulangan yang diperlukan tadi akan dihitung berdasarkan titik-titik yang dapat
dispesifikasikan dalam setiap panjang element. Semua balok hanya dirancang terhadap
momen lentur dan geser pada sumbu mayor saja, sedangkan dalam arah minor balok
dianggap menyatu dengan lantai sehingga tidak dihitung. Jika dalam kenyataannya perlu
perancangan lentur dalam arah minor (penampang bi-aksial) maka perencana harus
menghitung tersendiri, termasuk jika timbul torsi. Dalam mendesain tulangan lentur
sumbu mayor, tahapan yang dilakukan adalah mencari momen terfaktor maksimum
(untuk kombinasi beban lebih dari satu) dan menghitung kebutuhan tulangan lenturnya.
Penampang balok didesain terhadap momen positif Mu+ dan momen negatif Mu-
maksimum dari hasil momen terfaktor envelopes yang diperoleh dari semua kombinasi
pembebanan yang ada. Momen negatif pada balok menghasilkan tulangan atas, dalam
kasus tersebut maka balok selalu dianggap sebagai penampang persegi. Momen positif
balok menghasilkan tulangan bawah, dalam hal tersebut balok dapat direncanakan
sebagai penampang persegi atau penampang balok-T.

Untuk perencanaan tulangan lentur, pertama-tama balok dianggap sebagai penampang


tulangan tunggal, jika penampang tidak mencukupi maka tulangan desak ditambahkan
sampai pada batas tertentu. Dalam perancangan tulangan geser , tahapannya meliputi
perhitungan gaya geser yang dapat ditahan beton Vc, kemudian menghitung nilai Vs
yaitu gaya geser yang harus dipikul oleh tulangan baja dan selanjutnya jumlah tulangan
geser (sengkang) dapat ditampilkan. Perencanaan struktur tahan gempa memerlukan
persyaratan tertentu dan hal tersebut tetap dapat dilakukan ETABS jika memakai Code
ACI, Canadian, atau New Zealand.
Tahapan Desain
Perancangan balok lentur dibagi dalam tahapan-tahapan sebagai berikut :
Menentukan Momen Terfaktor Maksimum
Momen terfaktor maksimum untuk tulangan lentur maupun gaya geser terfaktor untuk
sengkang / tulangan geser diperoleh dari berbagai kombinasi pembebanan (Load
Combination) dari hasil kombinasi Load Case yang dikalikan dengan faktor beban sesuai
dengan peraturan perencanaan yang digunakan.

STUDI KASUS
Pendahuluan
Deskripsi Singkat Bangunan
Bangunan yang akan didesain pada kali ini adalah bangunan perkantoran 3 lantai yang
berlokasi di Bandung. Tinggi tiap lantai bangunan ini adalah 3,5 m untuk lantai dasar dan
3 m untuk lantai tipikal, serta untuk rumah kepala tangga adalah 2,5 m. Jarak antar kolom
dan panjang bentang balok dapat dilihat pada gambar denah bangunan.
Material bangunan yang digunakan untuk seluruh balok, kolom, serta pelat adalah
menggunakan sistem beton bertulang.

Denah Bangunan
Denah bangunan yang akan didesain digambarkan sebagai berikut:

Bagian Struktur yang Didesain


Struktur yang didesain yaitu struktur bagian atas. Struktur bagian atas terdiri dari
perencanaan kolom, balok, dan pelat.
Mutu Bahan
Mutu bahan yang digunakan terdiri dari:
fy = 400 MPaMutu tulangan baja  ulir
fy = 240 MPaMutu tulangan baja polos
f’c= 30 MpaMutu beton
Peraturan yang Digunakan  
Peraturan yang digunakan dalam mendesain keseluruhan struktur terdiri dari :
Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI-1.3.53.1987
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003)
Tata Cara Perhitungan Struktur
Grid Dimention ( Plan )
Uniform Grid Spacing
Number Line In X Direction    : 4 ( Jumlah garis grid arah X )

Number Line In Y Direction    : 4 ( Jumlah garis grid arah Y )


Spacing In X Direction           : 4 meter

Spacing In Y Direction            : 5 meter


Story Dimention
Simple Story Data
Number Of Stories                 : 4 ( Jumlah lantai bangunan )
Typical Story Height               : 3 meter
Bottom Story Height               : 3.5 meter
Gambarkan frame dengan menu draw  >  draw line objects > draw line

Gambarkan frame dengan menu draw > draw area objects > draw area

Gambar 3 dimensi dapat dilihat pada gambar A.3.


Pengecekan Struktur
Sebelum melakukan assign beban terhadap model, tahap yang harus dilakukan adalah
pengecekan dari permodelan struktur tersebut. Pengecekan dari permodelan  struktur
bermaksud agar dapat memastikan bahwa permodelan struktur tersebut telah benar

Langkah-Langkah Pengecekan:
Setelah model struktur selesai dibuat , struktur harus dichek untuk memastikan tidak ada
kesalahan pada saat pemodelan. Tekan tombol analyse lalu pilih check model. Jika tidak
ada warning message berarti pemodelan struktur sudah benar.

Setelah pemodelan struktur benar, maka kita akan melakukan pengecekan pada reaksi
perletakan. Untuk itu kita berikan suatu beban tepusat searah gravitasi      ( load case
untuk dead load harus dibuat 0 ), setelah itu  struktur dianalisis. Besar reaksi, pada
perletakan harus sama dengan dengan besar beban terpusat yang diberikan.
TAMBAHAN
ANALISIS GEMPA STATIK EKIVALEN
Pada analisis statik, bangunan dianggap tidak bergerak, berdiri utuh. Kemudian pada tiap-
tiap titik pusat masa lantai diberikan gaya yang besarnya berbeda-beda tiap lantai sesuai
dengan cara perhitungan yang telah diatur oleh UBC (Universal Building Codes).

Melakukan definisi terhadap Mass Source

JENIS BEBAN-BEBAN YANG DIPILIH DALAM MASS SOURCE AKAN


BERPENGARUH TERHADAP BERAT BANGUNAN.

Perancangan Struktur Baja


Program ETABS akan menghitung dan melaporkan rasio tegangan kekuatan profil baja
dalam menahan beban rencana. Rasio tegangan tersebut berdasarkan harga momen dan
geser maksimum dari kombinasi beban dan juga kriteria-kriteria perencanaan lain yang
ditetapkan untuk setiap Code yang diikuti. Untuk struktur baja program ETABS tidak
dapat mengeluarkan sambungan yang terjadi di tiap-tiap joint. Akan tetapi program
ETABS akan mengeluarkan gaya-gaya dalam yang dapat digunakan untuk perencanaan
secara manual. Untuk profil baja semua balok hanya dirancang terhadap momen lentur
dan geser pada sumbu mayor saja, sedangkan dalam arah minor balok dianggap menyatu
dengan lantai sehingga tidak dihitung. Jika dalam kenyataannya perlu perancangan lentur
dalam arah minor (penampang bi-aksial) maka perencana harus menghitung tersendiri,
termasuk jika timbul torsi.

Untuk memahami cara mendesain struktur baja lakukanlah latihan dengan contoh soal
yang sama seperti perencanaan system struktur beton bertulang. Lakukan input sebagai
berikut:

Material:
Gunakan Baja BJ-37 (fy = 240 Mpa, fu = 370 Mpa)

Frame:
Perencanaan Kolom
Tingkat 1 dan 2            = IWF 400.400.13.21
Tingkat 3                      = IWF 300.300.10.15
Kepala lift                    = IWF 200.200.8.12
Perencanaan Balo
Balok bentang 4 m       = IWF 350.175.7.11
Balok Bentang 5 m       = IWF 600.300.12.20
Balok kepala lift            = IWF 250.125.6.9
Pelat gunakan pelat beton yang persis sama seperti pada perencanaan beton bertulang.
Lakukan perhitungan sampai menemukan desain yang optimum dengan memperhatikan
syarat yang berlaku (kekuatan, kekakuan, dan kinerja batas layan).

Bagian III : Microsoft Project Planner/Primavera Project Planner


Pendahuluan
Semua jenis proyek membutuhkan perencanaan waktu, sumber daya, dan biaya.
Perencanaan waktu biasanya diistilahkan dengan time schedule berisi urutan macam-
macam pekerjaan sebagai fungsi dari waktu. Secara umum time schedule berfungsi untuk
(1) pedoman pelaksana proyek dalam pelaksanaan proyek, (2) referensi untuk
mengestimasi jadwal pekerjaan, jumlah material, tenaga kerja perlatan, dan biaya yang
harus dikerjakan dan (3) alat evaluasi prestasi pelaksana proyek, apakah sesuai dengan
rencana sehingga apabila terjadi keterlambatan, dengan segera dapat dicarikan jalan
keluarnya.
Sedangkan perencanaan sumber daya dan biaya merupakan bagian penting lainnya selain
perencanaan waktu dalam perencanaan proyek. Hal-hal yang harus direncanakan untuk
perencanaan  sumber daya adalah manusia, material, dan peralatan. Dari jumlah dan
biaya per unit penggunaan sumber daya tersebut akan dihasilkan total anggaran yang
dibutuhkan untuk proyek. Biasanya dikenal dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Untuk pekerjaan perencanaan poyek dibutuhkan tools untuk memudahkan para project
planner merencanakan waktu pekerjaan proyek, merencanakan penggunaan sumber daya,
mengestimasi biaya yang dibutuhkan, dan melakukan pengontrolan pelaksanaan proyek
agar sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Tools ini adalah software Microsoft Project
Planner atau Primavera Project Planner.

TUJUAN :
1.Membantu perencana proyek untuk menyusun dan memonitor penjadwalan (time
schedule) dengan tujuan supaya proyek dapat sesuai dengan target waktu yang
diinginkan.
2.Hasil perencanaan dengan primavera ini dapat dijadikan pedoman pelaksanaan proyek,
referensi untuk mengestimasi jadwal pekerjaan, jumlah material, tenaga kerja peralatan
dan biaya yang harus dikeluarkan.
3.Membantu pihak yang terlihat dalam manajemen proyek dalam pengaturan aktivitas
proyek, penjadwalan, sumber daya, dll.
4.Membantu dalam pengorganisasian aktivitas proyek dengan menggunakan kode Work
Break Down Structure (WBS).
5.Membantu untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang kritis dengan mengunakan tools
critical path.
6.Pengontrolan biaya proyek dengan fasilitas kurva S

Materi training Microsoft Project Planner ( Durasi 16 Jam )

1.Dasar manajemen proyek                                               


2.Membuat daftar pekerjaan dan menjadwal pekerjaan   
3.Membuat relasi pekerjaan dan SDM                                
4.Menampilkan jadwal kerja dan informasi proyek           
5.Membuat kemajuan dan Estimasi Proyek                       
6.Memasukan biaya proyek: SDM, Mesin, Bahan            
7.Menghitung RAB proyek                                                
8.Membuat Kurva S                                                         

Alternatif tool aplikasi manajemen proyek lainnya : Primavera Project Planner


Primavera merupakan software yang memudahkan para perencana proyek (tidak terbatas
teknik sipil saja) untuk menyusun jadwal maupun rencana anggaran biaya (RAB) proyek
tersebut. Penyusunan skedul dimudahkan software Primavera dengan menggunakan
tampilan Bar Chart dan PERT. Dari tampilan Bar Chart, Pengguna dapat juga menyusun
aktivitas dengan tampilan WBS (Work Breakdown Structure) atau diorganisasikan sesuai
dengan keinginan pengguna. Sedangkan pada tampilan PERT, pengguna dapat
menentukan critical activities.
Penentuan anggaran biaya dalam Primavera dimudahkan dengan berbagai cara apakah
langsung memasukan biaya untuk setiap aktivitas (lump sum) atau dengan memerinci
penggunaan resources (tukang, material, dan peralatan) untuk setiap unitnya (jumlah) dan
harga per unit setiap resources tersebut. Lalu hasil anggaran biaya tersebut dapat dibuat
rekapitulasinya berdasarkan organisasi (mis. Departemen) yang diinginkan Pengguna.
Kurva S merupakan salah satu output dalam Primavera, sehingga Pengguna tidak hanya
dapat melihat hasil akumulasi penggunaan volume resources atau biaya per aktivitas
dalam perencanaan saja, tapi juga dapat digunakan untuk tracking progress selama
pelaksanaan proyek. Sehingga Pengguna dapat membandingkan penggunaan biaya
selama proyek berjalan dengan perencanaan proyek tersebut.

1.PENGENALAN PRIMAVERA PROJECT PLANNER ( Durasi 16 Jam )          


Manajemen Proyek
Membuat proyek baru
Menambahkan aktivitas dalam proyek
Tampilan Bar Chart
Tampilan PERT

2.MEMBUAT PROJECT DAN  Struktur Kode           


Grup Proyek : Grup proyek dan member proyek        
Activity code : define, assign to activities, organizing    

3.Mendefinisikan Kalendar              


Calendars : karakteristik, define, standard global and daily information Metode untuk
men-define Nonworktime Assign Calendars to Activities

4.Menambah dan Mengorganisasikan Aktivitas         (2 jam)


Menambah Aktivitas dalam tampilan Bar Chart Form Aktivitas
Menambah Aktivitas dalam Tampilan PERT
Mengorganisasikan Aktivitas : berdasarkan Activity Code

5.Mendefinisikan Activity Relationship          


Diagram Network Activity Relationship : Finish to Start, Start to Start, Start to Finish,
Finish to Finish
Relationship with Lag
Membuat Relationship dalam PERT

6.Kalkulasi Skedul                    


Forward Pass
Backward Pass
Float
Format Relationship
Trace Logic
Critical Activities
7.Manajemen Resources dan Cost            
Manajemen Resources dan Proyek
Resources : define, assign to activities
Assign Resources and Cost : calculation, unit price, lump sum, budget (RAB)
Resource Profile (Kurva S)

8.Target Plan, Update Skedul, Resource dan Cost    


Tracking dan Recording Progress

Nama program             : Analisa Struktur dan Manajemen Konstruksil


Durasi                          : 48 Jam ( 24 x pertemuan @ 2 Jam)
Kelas reguler                : SRJ( Senin, Rabu, Jum’at ), SKS (Selasa,Kamis,Sabtu)
Kelas Privat                  : Bebas hari dan waktu
Biaya Training Reguler  : Rp 925.000
Biaya Training Privat     : Rp 1.925.000
Biaya Registrasi            : Rp   50.000
Studi kasus                   : Analisa struktur Jembatan dan Gedung Bangunan
Fasilitas                        : modul tutorial, Ujian Sertifikat untuk CV, Proyek Akhir

Informasi materi training lengkap , hubungi : 022 - 91127120, 08122162306 , email :


zaputra@yahoo.com 

Lowongan kerja Struktur Engineer dan Makon sangat banyak informasinya di berbagai
media massa, banyak Insinyur Teknik Sipil yang tidak dapat memaksimal peluang kerja
ini dengan baik, umumnya karena tidak menguasai dengan baik aplikasi Struktur
Engineer atau manajemen proyek. Pastikan ! melalui training persiapan kerja ini ,
Curiculum Vitae Anda telah memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. 

Anda mungkin juga menyukai