Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH

“PENYELIDIKAN TANAH PROYEK BANGUNAN GEDUNG 4 LANTAI DI


KELURAHAN PANGERAN, BANJARMASIN UTARA”

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Penyelidikan Geoteknik
dengan dosen pengampu Ibu Ir. Anita Widianti, MT.

Disusun Oleh :
Virgina Dwiyas Alfaini
20180110224
F

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayat–Nya, sehingga Laporan Penyelidikan Tanah dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh
Pendidikan Strata 1 (S1), di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis berterimakis banyak kepada semua pihak atas
segala bimbingan, petunjuk dan saran hingga terselesainya Laporan Penyelidikan
Tanah ini
Penyusun menyadari betul, bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun agar di dalam laporan berikutnya penulis dapat berbuat
lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Penyelidikan Tanah ini
berguna bagi para pembaca dan bagi kami sendiri. Aamiin.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i


Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Maksud dan Tujuan Penyelidikan ................................................................ 1
B. Ruang Lingkup Penyelidikan ....................................................................... 1
C. Waktu Penyelidikan .................................................................................... 1
D. Untuk siapa penyelidikan dilakukan ............................................................ 1
E. Tim Pelaksana dan Penanggungjawab ......................................................... 2
BAB II DESKRIPSI LOKASI PROYEK ....................................................... 3
A. Letak Lokasi Proyek .................................................................................... 3
B. Tata Guna Lahan Lokasi Proyek .................................................................. 3
C. Kemungkinan Adanya Banjir, Erosi Permukaan, Penurunan, Stabilitas
Tebing, Retakan-Retakan Yang Terjadi Akibat Penurunan Yang Terjadi Di
Sekitar Lokasi (Berdasarkan Pengamatan & Informasi Di Lokasi). ........... 4
BAB III KONDISI GEOLOGI LOKASI PROYEK ..................................... 5
A. Informasi Geologi Lokasi Proyek ............................................................... 5
B. Kondisi Geografi Lokasi Proyek ................................................................. 6
BAB IV DESKRIPSI LAPISAN TANAH ...................................................... 7
A. Deskripsi Lapisan Tanah Berdasarkan Pengeboran Dalam dan Uji
Laboratorium ................................................................................................ 7
B. Deskripsi Lapisan Tanah Bedasarkan Pengujian Sondir ............................. 7
BAB V HASIL PENGUJIAN LAPANGAN & LABORATORIUM ............ 8
A. Jenis Penyelidikan Lapangan ....................................................................... 8
B. Bench Mark ................................................................................................. 8
C. Kendala dalam Pelaksanaan ......................................................................... 9
D. Hasil Penyelidikan ....................................................................................... 9
BAB VI PEMBAHASAN & REKOMENDASI............................................ 12
A. Pembahasan ................................................................................................ 12
B. Rekomendasi ............................................................................................. 13

ii
BAB VII KESIMPULAN ............................................................................... 14
BAB VIII REFERENSI .................................................................................. 15
BAB IX LAMPIRAN ...................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Penyelidikan


Penyelidikan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sifat fisik dan
mekanis lapisan tanah yang akan memikul bangunan gedung. Sifat fisik
diantaranya berupa warna, gradasi butiran tanah, likuiditas, sedangkan sifat
mekanis diantaranya berupa kemampatan butir tanah, kuat geser tanah, dan daya
dukung tanah.
Tujuan penyelidikan tanah yang dilakukan untuk memberi informasi
mengenai lapisan tanah sampai kedalaman yang ditentukan, memberi gambaran
jenis pondasi yang efektif dan sesuai untuk kondisi wilayah tersebut, dan
memberikan masukkan untuk masalah yang mungkin timbul dengan kondisi
wilayah tersebut.

B. Ruang Lingkup Penyelidikan


Penyelidikan dilakukan untuk mendapatkan data penyelidikan tanah lengkap
suatu daerah dengan menggunakan pengujian pengeboran, pengujian
laboratorium, dan analisis hasil.

C. Waktu Penyelidikan
Penyelidikan tanah dilaksanakan selama 2 minggu pada 03 – 16 Mei 2020
meliputi pengujian, pengambilan sampel, pengamatan sampel tanah, dan
pengolahan data.

D. Untuk Siapa Penyelidikan Dilakukan


Penyelidikan dilaksanakan untuk mendapatkan informasi kondisi lapisan
tanah di lapangan untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi lebih lanjut.

1
Penyelidikan juga dilaksanakan untuk menjadi bahan kajian geoteknik dan
memberi gambaran mengenai pengujian tanah di lapangan.

E. Tim Pelaksana dan Penanggungjawab


Tim pelaksana dan penanggungjawab dalam proses penyelidikan tanah
berasal dari penulis yang berjumlah 10 orang.

2
BAB II

DESKRIPSI LOKASI PROYEK

A. Letak Lokasi Proyek


Proyek ini terletak di Kelurahan Pangeran, Kecamatan Banjarmasin Utara,
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kalimantan.

Gambar 2.1 Lokasi proyek

B. Tata Guna Lahan Lokasi Proyek


Kelurahan Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan
Selatan, Kalimantan merupakan wilayah yang terletak pada ketinggian 0.16
meter dibawah permukaan laut dengan kondisi relatif datar.
Kelurahan Pangeran adalah kelurahan di mana tempat berkumpulnya beberapa
sektor pendidikan sehingga kawasannya terdapat banyak struktur bangunan.
Tidak hanya sarana pendidikan saja, namun banyak struktur bangunan lainnya
seperti kawasan pemukiman penduduk, dan bangunan pendukung sektor
pendidikan lainnya.

3
C. Kemungkinan Adanya Banjir, Erosi Permukaan, Penurunan, Stabilitas
Tebing, Retakan-Retakan Yang Terjadi Akibat Penurunan Yang Terjadi Di
Sekitar Lokasi (Berdasarkan Pengamatan & Informasi Di Lokasi).
Potensi banjir wilayah lokasi proyek berada di kondisi menengah. Adanya
hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari dapat menyebabkan sungai
meluap. Akibatnya, rumah dan struktur bangunan lainnya di sejumlah daerah
terendam banjir. Potensi erosi, penurunan, stabilitas tebing, dan retakan yang
terjadi akibat penurunan yang terjadi di lokasi sangat kecil. Hal ini disebabkan
lokasi proyek merupakan daerah dengan kondisi permukaan tanah relatif datar.

Gambar 2.2 Peta daerah potensi banjir di Kalimantan Selatan

4
BAB III

KONDISI GEOLOGI LOKASI PROYEK

A. Informasi Geologi Lokasi Proyek


Pangeran adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan Banjarmasin
Utara, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Sungai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga
Banjarmasin mendapat julukan "kota seribu sungai" meski sungai yang mengalir
di Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama
masyarakat, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi.
Daerah lokasi proyek berdasarkan data terakhir memiliki potensi bencana
banjir yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang cukup
tinggi sehingga menyebabkan sungai meluap dan menggenangi pemukiman
warga dan daerah sekitarnya.

Gambar 3.1 Letak lokasi proyek pada peta Kota Banjarmasin

5
B. Kondisi Geografi Lokasi Proyek
Faktor yang mempengaruhi muka air tanah diantaranya curah hujan,
kemiringan lahan, dan vegetasi. Letak proyek berada pada daerah tropis dengan
curah hujan yang cukup tinggi pada musim penghujan, kemiringan lahan kecil
bahkan dapat dikatakan wilayah yang datar, serta vegetasi tanaman di lingkungan
sekitar tidak terlalu banyak karena sebagian besar wilayah digunakan sebagai
pusat pemukiman warga dan sarana umum.
Pada wilayah yang datar hingga agak landai akan memudahkan air tanah
mengumpul pada satu area. Dengan demikian wilayah lokasi proyek memiliki
muka air tanah yang tinggi namun fluktuasi air tanahnya tinggi. Hal ini
disebabkan oleh wilayah yang banyak berupa permukiman dan bangunan lain,
sehingga pengambilan air tanah terjadi terus menerus.
Jenis tanah pada lokasi proyek adalah tanah aluvial yang didominasi struktur
pasir dan lempung. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan
wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh
kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan
rawa. secara umum wilayah ini didominasi sesar naik (thrust fault) dan sesar
oblique atau sesar geser, naik/turun.

6
BAB IV

DESKRIPSI LAPISAN TANAH

A. Deskripsi Lapisan Tanah Berdasarkan Pengeboran Dalam dan Uji


Laboratorium
Secara umum lapisan tanah pada lokasi proyek berupa pasir sedang hingga
sangat padat. Kondisi lapisan tanah pada lokasi proyek berdasarkan kedalaman
adalah sebagai berikut :
1. Kedalaman 0 m s.d. 2 m : pasir gradasi halus berlumpur, N-SPT 16
2. Kedalaman 2 m s.d. 4 m : pasir gradasi sedang berlumpur , N-SPT 31
3. Kedalaman 4 m s.d. 6 m : pasir kasar kehitaman, N-SPT 51
4. Kedalaman 6 m s.d. 8 m : pasir kasar kehitaman, N-SPT 76
5. Kedalaman 8 m s.d. 10 m : pasir kasar kehitaman, N-SPT 94

B. Deskripsi Lapisan Tanah Bedasarkan Pengujian Sondir


Lapisan tanah berdasarkan hasil pengujian sondir yang telah diolah kedalam
grafik menghasilkan nilai qc dan lf sesuai kedalamannya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Hasil uji sondir kedalaman 10 m


Kedalaman (m) qc (kg/cm2) Lf (kg/cm2)
10 m 320 350

7
BAB V

HASIL PENGUJIAN LAPANGAN & LABORATORIUM

A. Jenis Penyelidikan Lapangan


1. Pengeboran
2. Uji Sondir
3. SPT (Standard Penetration Test)

B. Bench Mark
Bench Mark (BM) merupakan pematokan awal pada pelaksanaan proyek
pembangunan konstruksi agar pelaksanaan pekerjaan berikutnya berjalan lancar.
Hal yang dilakukan diantaranya :
1. Pemeriksaan dan pematokan batas bangunan
Batas-batas yang dibuat harus sesuai dengan lokasi yang disebutkan dalam
kontrak dan sertifikat tanah yang dimiliki oleh owner.
2. Pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting
Pemeriksaan kontur tanah didasarkan pada letak muka air lokasi tempat
berdirinya bangunan gedung yang digunakan sebagai perhitungan galian dan
timbunan yang dibutuhkan dalam persiapan tanah sebelum pembangunan
konstruksi dimulai.
3. Gambar situasi pelaksanaan pematokan

Gambar 5.1 Pemasangan Bench Mark di lokasi proyek

8
4. Pengamatan kondisi lapangan
Pengamatan kondisi lapangan mengenai potensi bencana alam atau
pergerakan tanah telah dilaksanakan. Pemantauan juga akan selalu
dilakukan sampai pekerjaan konstruksi selesai agar meminimalisir kerugian
baik material maupun fisik dalam pelaksanaan proyek konstruksi apabila
terjadi bencana.

C. Kendala dalam Pelaksanaan


Kendala dalam pelaksanaan proyek adalah turunnya hujan dengan intensitas
cukup tinggi sehingga terjadi penundaan dalam pelaksanaan penyelidikan tanah.

D. Hasil Penyelidikan
1. Hasil Uji Sondir

Tabel 5.1 Hasil uji sondir


kedalaman qc Lf qf fs Rf
Jenis Tanah
(m) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2) (kg/cm) (%)
0.2 52 55 0.3 6 0.6 sand to silty sand
0.4 55 63 0.8 16 1.5 sand to silty sand
0.6 53 58 0.5 10 0.9 sand to silty sand
0.8 58 62 0.4 8 0.7 sand to silty sand
1 61 67 0.6 12 1.0 sand to silty sand
1.2 59 62 0.3 6 0.5 sand to silty sand
1.4 63 68 0.5 10 0.8 sand to silty sand
1.6 63 69 0.6 12 1.0 sand to silty sand
1.8 62 67 0.5 10 0.8 sand to silty sand
2 65 69 0.4 8 0.6 sand to silty sand
2.2 68 72 0.4 8 0.6 sand to silty sand
2.4 66 74 0.8 16 1.2 sand to silty sand
2.6 69 73 0.4 8 0.6 sand to silty sand
2.8 68 73 0.5 10 0.7 sand to silty sand
3 68 71 0.3 6 0.4 sand to silty sand
3.2 70 75 0.5 10 0.7 sand to silty sand
3.4 72 79 0.7 14 1.0 sand to silty sand

9
3.6 78 85 0.7 14 0.9 sand to silty sand
3.8 100 105 0.5 10 0.5 sand
4 120 126 2 40 1.0 sand
4.2 125 129 0.4 8 0.3 sand
4.4 129 135 0.6 12 0.5 sand
4.6 133 140 0.7 14 0.5 sand
4.8 138 155 1.7 34 1.2 sand
5 144 159 1.5 30 1.0 sand
5.2 144 160 1.6 32 1.1 sand
5.4 160 167 0.7 14 0.4 sand
5.6 170 179 0.9 18 0.5 sand
5.8 200 220 2 40 1.0 sand
6 210 230 2 40 1.0 sand
6.2 219 237 1.8 36 0.8 sand
6.4 222 235 1.3 26 0.6 sand
6.6 219 234 1.5 30 0.7 sand
6.8 221 231 1 20 0.5 sand
7 228 242 1.4 28 0.6 sand
7.2 234 250 1.6 32 0.7 sand
7.4 240 266 2.6 52 1.1 sand
7.6 245 272 2.7 54 1.1 sand
7.8 252 277 2.5 50 1.0 sand
8 259 280 2.1 42 0.8 sand
8.2 267 286 1.9 38 0.7 sand
8.4 277 300 2.3 46 0.8 sand
8.6 278 321 4.3 86 1.5 sand
8.8 278 315 3.7 74 1.3 sand
9 279 300 2.1 42 0.8 sand
9.2 281 314 3.3 66 1.2 sand
9.4 280 310 3 60 1.1 sand
9.6 297 320 2.3 46 0.8 sand
9.8 300 333 3.3 66 1.1 sand
10 320 350 3 60 0.9 sand

10
2. Hasil Uji SPT
Tabel 5.2 Hasil Uji SPT
Kedalaman Ketebalan Jumlah Pukulan
Deskripsi
(m) (m) N1 N2 N3 Nm
pasir gradasi halus
2 2 5 7 9 16
berlumpur
pasir gradasi sedang
4 2 10 13 18 31
berlumpur
6 2 pasir kasar kehitaman 15 20 31 51
8 2 pasir kasar kehitaman 26 32 44 76
10 2 pasir kasar kehitaman 27 32 62 94
10

11
BAB VI

PEMBAHASAN & REKOMENDASI

A. Pembahasan
Pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode tes deep
boring. Tes deep boring adalah pekerjaan pengambilan sampel tanah asli untuk
mengetahui kondisi lapisan tanah yang memunginkan mencapai tanah keras.
Dalam boring ini juga sekaligus dilakukan uji SPT (Standard Penetration Test)
disetiap interval 2 m. Acuan yang digunakan dalam pengujian ini sesuai dengan
prosedur ASTM D.1586 dengan berat hammer 63.5 dengan tinggi jatuh bebas
hammer yaitu 76 cm.
Deep boring dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data lapangan
yang digunakan sebagai area pembangunan gedung. Selanjutnya menentukan
titik untuk test boring dan memasang peralatan pengeboran. Pengeboran
dilakukan secara terus menerus dengan cara rotary core drilling hingga mencapai
kedalaman 10 m. Tabung inti (Core Barrel) yang digunakan adalah Single Core
Barrel ø 73 mm dan panjang 1.5 m.
SPT (Standard Penetration Test) dilaksanakan dengan Automatic drop
hammer device sehingga hammer dapat jatuh bebas tanpa gesekan. Single core
barrel diukul hingga masuk menembus tanah sedalam 10 m. Pengambilan
sampel tanah pada pengujian SPT dilakukan pada setiap interval kedalaman 2 m.
sampel dimasukkan kedalam kantong plastik kemudian diberi label untuk
dilanjutkan uji laboratorium bila diperlukan.
Uji sondir juga dilaksanakan yaitu dengan menggunakan mesin sondir ringan
seberat 2 ton dan menggunakan 4 buah angker. Pipa beserta konus dimasukkan
menembus tanah. Pembacaan manometer dilakukan setiap kedalaman 0.2 m
hingga konus mencapai kedalaman 10 m.
Uji pengeboran biasanya dilaksanakan untuk melengkapi hasil penyelidikan
tanah dengan menggunakan uji sondir. Uji pengeboran memiliki kelemahan yaitu

12
tidak dapat menembus lapisan batuan yang keras sehingga uji sondir dilakukan
terlebih dahulu sebelum pengeboran.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penguijian diatas dapat diperoleh rekomendasi bahwa
pemilihan fondasi yang cocok untuk proyek pembangunan gedung 4 lantai pada
lokasi tersebut adalah fondasi tiang pancang karena mampu memikul beban
vertikal, lateral, dan beban uplift. Pemilihan penggunaan fondasi tiang pancang
ini karena tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak memiliki daya
dukung (bearing capasity) yang cukup memadai untuk memikul berat bangunan
yang bekerja padanya.
Spesifikasi :
Maksimal panjang : tidak terbatas
Minimal panjang : 16 m
Tegangan Maksimal fs : 0.35 s.d 0.5 fy
Beban Optimum : 570 s.d 2000 kN

13
BAB VII

KESIMPULAN

Penyelidikan tanah di lokasi proyek dilakukan dengan menggunakan 3 pengujian


yaitu uji pengeboran, SPT, dan Sondir. Berdasarkan hasil penyelidikan tanah di
lapangan didapatkan hasil bahwa lapisan tanah di lokasi proyek secara umum berupa
tanah pasir.

Rekomendasi fondasi yang tepat untuk pembangunan gedung 4 lantai adalah


fondasi tiang pancang dengan ukuran panjang minimal 16 m .

Potensi bencana di lokasi proyek ini berdasarkan pengamatan kondisi geologi dan
geografi yaitu banjir. Selain itu kemungkinan bencana lain terjadi juga ada,
mengingat wilayah proyek berada di Indonesia yang secara geografis rawan terhadap
bencana.

14
BAB VIII

REFERENSI

Prayoga, K., Saptowati, H., 2016, Penyelidikan Struktur Dan Karakteristik Tanah
Untuk Desain Pondasi Iradiator Gamma Kapasitas 2 Mci, Jurnal Perangkat
Nuklir, Vol. 10, No. 1, PP. (30 – 49).
Rusmilawati, D., Djayus, Lepong, P., Hendrawanto, B., 2019, Studi Mekanisme
Sumber Gempabumi Di Wilayah Kalimantan Berdasarkan Gerak Awal
Gelombang P, Jurnal Geosains Kutai Basin, Vol. 2, No. 2, PP. (1 – 9).
Ukiman, Utomo, S., Yusetyowati, 2017, Alat Uji Sondir, Bangun Rekarpima, Vol. 3,
No. 1, PP. (57 – 63).

15
BAB IX

LAMPIRAN

Gambar 1. Lokasi Proyek

Gambar 2. Hasil uji pengeboran tanah

16
Gambar 3. Hasil uji sondir tanah

17
Gambar 4. Foto pelaksanaan proyek

18

Anda mungkin juga menyukai