MEKANIKA TANAH II
PERCEPATAN KONSOLIDASI DENGAN DRAINASE VERTIKAL
Disusun Oleh:
Luthfiya Tsaniya Isyan 217011008
Muhammad Arvi Tri 217011036
Muhanndis Ahmad 217011037
Khoirunnisa Putri H 217011070
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI..................................................................................................................................6
2.1. Interpretasi data Tanah...............................................................................................................6
2.1.1 Stratifikasi.............................................................................................................................6
2.1.2 Parameter Tanah...................................................................................................................6
2.2 Distribusi Tegangan.....................................................................................................................6
2.2.1 Distribusi Tegangan Metode 2V:1H.....................................................................................6
2.2.2. Asumsi dalam metode bousinesq (1983)..............................................................................7
2.3 Penurunan...................................................................................................................................8
2.4 Konsolidasi Tanah........................................................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.................................................................................................................................10
3.1 Interpretasi Data Tanah..............................................................................................................10
3.1.1 Klasifikasi Tanah Bedasarkan Jenis Tanah.........................................................................10
3.1.2. menentukan Nilai Tipikal dan Korelasi Empiris Parameter Tanah....................................12
3.2. Distribusi Beban Tanah.............................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah mengenai Desain Percepatan Konsolidasi dengan Drainase Vertikal
ini bertujuan untuk:
1. Dapat mengetahui interpretasi data tanah (statifikasi dan parameter tanah).
2. Dapat mengetahui cara menghitung distribusi beban sedalam tanah yang mengalami
kompresi.
3. Dapat mengetahui cara menghitung besar penurunan yang terjadi akibat
pembebanan timbunan.
4. Dapat mengetahui waktu konsolidasi alami yang dibutuhkan untuk mendisipasi
tegangan air pori.
5. Dapat mengetahui cara merencanakan kebutuhan drainase vertikal untuk
mempercepat proses disipasi tegangan air pori
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Interpretasi data Tanah
Dilakukannya Interpretasi data tanah untuk mengenal dan bisa membedakan beberapa jenis
tanah yang sesuai dengan ketentuan yang telah ada.
2.1.1 Stratifikasi
Stratifikasi tanah merupakan penyelidikan tanah yang berupaya untuk mengetahui
bentuk, jenis, ketebalan dan kedalaman Iapisan tanah yang berada di bawah
permukaan. Untuk melakukan stratifikasi ini perlu dilakukan test di Iapangan.
Testing di Iapangan yang paling banyak dilakukan adalah test Sondir dan
Pemboran.Dari semua jenis tanah yang ada maka terdapat berbagai jenis dan sifat
yang menyertainya yaitu diantaranya
a) Kerikil
Kerikil termasuk bahan yang berbutir kasar serta tidak kohesif,diameter
kerikil lebih besar dari 2 mm.
b) Lanau termasuk tanah yang berbutir halus.
Pasir termasuk tanah berbutir kasar dan tidak kohesif. Diameter pasir
berkisar antara 0,05 mm sampai dengan 2 mm.
c) Lanau termasuk tanah yang berbutir halus. Diametemya berkisar antara
0,002 mm sampai dengan 0,05 mm.
d) Lempung
Lempung terdiri dari butiran yang sangat kecil dan menunjukkan sifat yang
plastis serta kohesif. Diameter lempung berkisar antara 0,002 mm.
Berdasarkan Sifat-Sifat Mekanis yang dimiliki
a. Tanah kohesif :
Apabila karakteristik fisik yang selalu terdapat pada massa butir-
butir tanah bersatu sesamanya sehingga sesuatu gaya akan diperiukan untuk
memisahkannya dalam keadaan kering tersebut, maka tanah tersebut disebut kohesif.
PEMBAHASAN
SAND SILTY
SAND
X n=Y n ¿ ¿
Contoh Perhitungan :
Diketahui :Lapisan 1 yaitu Silty Clay,Medium memiliki N= 5
(50−25)
X n=5 x
( 8−4 )
3
X n=31.3 kN / m
X n=44 kN /m3
Karena untuk menentukan sudut geser tanah hanya untuk jenis sand maka hasil
akhirnya sebagai berikut
Soil Type Soil N Rentang Hasil Akhir
Behavior Degrees
Silty Clay Medium 5 - -
Silty Clay Soft 2 - -
Silty Clay Soft 3 - -
Silty Clay Medium 7 - -
Sand Silty Medium 25 35-40 39
Sand Medium 17 35-40 36
Untuk memperoleh nilai γ n menggunakan table loose sesuai dengan jenis tanah yang
ada di bor.lalu untuk nilai γ sat menggunakan table dense untuk menentukan γ sat tersebut.
Maka diperoleh tabel Sebagai berikut:
Soil Type Soil N Rentang Rentang
γ sat (kN/
Behavio γn 3
r m ¿
(kN/m3 ¿
Silty Clay Medium 5 18 18
Silty Clay Soft 2 17 17
Silty Clay Soft 3 17 17
Silty Clay Medium 7 18 18
Sand Silty Medium 25 19 21.5
Sand Medium 17 21 22.5
4. Menentukan angka pori e 0
Menentukan e 0 ini bisa dilihat dari karakteristik jenis tanah yang dipakai.Contoh
sebagai berikut:
Uji 1 merupakan jenis tanah Silty Clay yang mempunyai karakteristik
medium, yang dimana medium ini termasuk stiff clay yang ada di angka void
ratio 0,6 dan seterusnya sebagai berikut.
6. menentukan μ
menentukan μ terdapat tabel data Angka posion sebagai berikut:
Untuk clay hanya diasumsikan hanya memakai 0,5 karena dibawah permukaan air.
Dan untuk jenis sand diasumsimkan sesuai dengan jenis karakteristik tanah tersebut.
Jika Sand nya medium maka termasuk Dense sand yang mempunyai passion’s ratio
antara 0,3-0,4.
Soil Type Soil N Rentang Hasil
Behavior Possion’s Akhir
Ratio
Silty Clay Medium 5 0,5 0,5
Silty Clay Soft 2 0,5 0,5
Silty Clay Soft 3 0,5 0,5
Silty Clay Medium 7 0,5 0,5
Sand Silty Medium 25 0,3-0,4 0.4
Sand Medium 17 0,3-0,4 0.3
Cara untuk mencari Cv dilihat dari jenis tanah yang diperoleh dan disesuaikan dengan
tipikal Cv menurut Holtz dan Kovacks (1981).Sebagai Contoh
Uji 1 jenis karakteristik dari tanah Silty Clay yaitu medium, menurut karakteristik
Holtz dan Kovacks termasuk (CL-CH). Dan memakai angka satuan m2 /a yang
diantara <0,3-0,9 yang diasumsikan hasil akhir 0,9 dan seterusnya.
Soil Type Soil N Rentang Rentang Hasil
Behavior Kekuatan Jenis tanah Akhir
N Cm2/s Cm2/s
Silty Clay Medium 5 4-8 <0,001- 0,0003
0,0003
Silty Clay Soft 2 2-4 0,001-0,006 0,001
Silty Clay Soft 3 2-4 0,001-0,006 0,006
Silty Clay Medium 7 4-8 <0,001- 0,001
0,0003
Sand Silty Medium 25 10-30 - -
Sand Medium 17 10-30 - -
8. Menentukan konsolidasi arah horizontal (C h)
Ketentuan untuk menghitung C hdari soal yaitu : 2xC v
Cara untuk mencari Cc yaitu berdasarkan karkteristik dari jenis tanah, diasumsikan
semakin kasar dan besar nilai N-SPT karakteristik dari jenis tanah maka semakin kecil nilai
Cc yang di gunakan.sebagai contoh
Uji kedalaman 1 dengan Jenis Tanah Silty Clay N-SPT 5 dengan karakteristik
tanah medium ada berada Cc antara 0,05-0,15. Karena Karakteristik dari jenis
tanah ini yaitu medium maka Nilai Kec N-SPT maka semakin Cc yang digunakan
semakin kecil yaitu 0,15 sedangkan jika nilai N-SPT 7 maka nilai Cc nya 0,05.
Rentang
Soil Type Soil N indeks Hasil
Kompresi (
Behavior Cc¿ Akhir
1 1 1
Cara untuk mencari cs yaitu - x Cc , sebagi contoh memlih perbandingan
5 10 10
1
untuk dikalikan dengan hasil Cc tersebut. Maka, cara untuk mencari Cs = x Cc.
10
Sebagai contoh
Kedalaman uji 1 dengan N-SPT 5 menghasilkan nilai Cc 0,015
1
x 0,015 = 0,015.
10
Lalu cara untuk mecari Cr adalah
1 1
Cs=Cr= - x Cc
5 10
Sama seperti cara mencari cs, maka hasil akhir dari menghitung cs dan cr ada dalam
table dibawah.
Rentang
Soil Type Soil N indeks Hasil Cs Cr
Kompresi (
Behavio Akhir
Cc ¿
r
(C c ¿
18 m
1V:2H
7m
Untuk menghitung distribusi beban sedalam tanah yang mengalami kompresi sesuai
dengan soal yang diketahui, Langkah Langkah penyelesaian sebagai berikut:
Menghitung B1dan B2
B1 = 0,5 x 18 = 9
B2 = 0,5 x 7 = 3,5 (perbandingan 1V:2H)
Menghitung q0
q0 = γ x H = 17 x 7 = 119 kN/m2
Menghitung α1 dan α2
α1 (radians) =( z )( )
B 1+ B 2
−
B1
z
α1 (radians) =( )( )
9+14
0,5
−
9
0,5
=0,034 rad
α2 (radians) =( )
B1
z
α2 (radians) =( )
9
0,5
=1,515 rad
π [ ( ) ]
q 0 B1+ B 2 B1
Δσz (kPa) = ( α 1+α 2 ) − (α 2) \
B2 B2
Δσz (kPa) =
119
π [( )
9+14
14
9
]
( 0,034+ 1,515 )− (1,515 ) =59,475
14
Δσz total (kPa) = 59,475 x 2 = 118,590
10
15
20
Depth (m)
25
30
35
40
45
3.3. besar penurunan yang terjadi akibat pembebanan timbunan.
Penurunan terjadi akibat penambahan tegangan yang terjadi pada masa tanah sehingga mengalami
peregangan.
18 m
1V:2H
7m 3
γ=17 kN /m
4m E = 5000 Kpa
Silty Clay,Soft (N=3)
E = 25000 Kpa
1m Silty Sand, medium (N= 25)
a) Untuk ᾳ = 4.
b) Untuk mencari m’ diperlukannya data L dan B. Data L dan B diperoleh
sebagai berikut
14 18 14
7m
3
γ=17 kN /m
Menurut gambar diatas L yang dihasilkan yaitu dari penjumlahan 14+18+14= 46.
Dan B itu sendiri yaitu 18.
L 46
Maka untu m’ = = =2,555.
B 18
H
a) Menentukan n’ = B
2
Sebelum mencari nilai n’ dicari H nya terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut
Sebagai contoh :
Uji kedalaman 1 dengan kedalaman 0.00-7.00 untuk diambil sampel tebal
kedalamannya dengan cara 7.00-0,00 = 7 m.
Uji kedalaman 2 dengan kedalaman 7.00-16.00 untuk diambil sampel tebal
kedalamannya dengan cara 16.00-7.00 = 9.00 m, dan seterusnya maka didapat:
H1 = 7 m
H2 = 9 m
H3 = 4 m
H4 = 2 m
H5 = 1 m
H 6 = 17 m
Setelah menemukan kedalaman tebal yang akan ditinjau lalu memasukannya
kedalam rumus sebagai berikut
Contoh 1 : Uji H1= 7m
H 7
=0,777
B = 18 m
2 2
Contoh 2 : Uji H 2 = 9 m
H 9
=1
B = 18 m
2 2
Contoh 3 : Uji H 3 = 4 m
H 4
=0,444
B = 18 m
2 2
Contoh 4 : Uji H 4 = 2 m
H 2
=0 , 222
B = 18 m
2 2
Contoh 5 : Uji H 5 = 1 m
H 1
=0 , 111
B = 18 m
2 2
Contoh 6 : Uji H 6 = 17 m
H 17
=1,888
B = 18 m
2 2
2. Menentukan Is
A0 = m’ In
( 1+√ m'2 +1 ) √ m'2 +n ' 2
m + √m + n ' +1
' '2 2
= 0,040462
A1=¿¿ In
( m' + √ m' 2 +1 ) √ 1+ n' 2
m + √ m +n ' +1
' '2 2
1
F 1=¿ ¿ (A + A )
π 0 1
1
F 1=¿ ¿ ( 0,040462+0,216353 )
3,14
= 0,81788
0,2555
A2=¿ ¿
0,777+ √ 0,25552 +0,7772 +1
=1,151939
n' −1
F 2=¿ ¿ tan A 2
2π
0,777
F 2=¿ ¿ tan−1 1,151939
2 x 3,14
= 1,045133
Dan perhitungan tebal sampel selanjutnya seperti berikut
Tebal Sampel A2 F2 Angka poison
7 1,151939 1,045133 0,5
9 0,874961 1,128529 0,5
4 2,068346 0,781827 0,5
2 4,17692 0,466049 0,5
1 8,374324 0,253284 0,4
17 0,406108 1,143995 0,3
Setelah mencari F1 dan F2 maka bisa mencari Is dengan rumus sebagai berikut
Untuk tebal sampel 1 = 7 m
I 1−2 μs x F2
S=¿ F1 + ¿
1−μs
+ 1−2 x 0,5
= 0,081788 + x 1,045133
1−0,5
= 0,081788
Berlaku juga bagi uji kedalaman berikutnya
Tebal Sampel IS
7 0,081788
9 0,120423
4 0,030953
2 0,008251
1 0,086527
17 0,920932
3.3.2. Penurunan konsolidasi primer
Karna penurunan ini termasuk jenis Normally Consolidated (Nc) maka
terdapat rumus untuk mencari Normally Consolidated (Nc)
= ( γ sat−γ w )x h
= ( 18-10) x 7
= 56
σ’2 = γ x h
= 56 + ( γsat−γw )x h
= 56 + ( 17-10) x 9
= 119
σ’3 = γ x h
= 203
σ’4 = γ x h
= 56+119+203 ( γsat−γw )x h
=56+119+203 ( 18-10) x 2
= 394
σ’5 = γ x h
= 783,5
σ’6 = γ x h
=56+119+203+394+783,5 ( 21,5-10) x 17
= 1768
Cc x H σ o ’ +∆ σ ’
Sc = log ( ¿) ¿
1+e 0 σ ’o
Cc x H σ o ’ +∆ σ ’
Sc = log ( ¿) ¿
1+e 0 σ ’o
0,15 x 7 56 +114,377
= log ( ¿) ¿
1+0,6 56
= 0,317115