Anda di halaman 1dari 24

DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL

FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB I
PENDAHULUAN

1. PRAKTIKUM UNCONSOLIDATED UNDRAINED TRIAXIAL

I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mencari kohesi dan sudutnya
2. Untuk mengetahui sudut geser dalamnya

1|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. DASAR TEORI
Pengujian triaksial merupakan pengujian kekuatan geser tanah lempung dengan
keuntungan bahwa kondisi pengaliran dapat dikontrol, tekanan air pori dapat diukur,
tanah dimungkinkan dikonsolidasi dan bila diperlukan sampel tanah tersebut dapat
dijenuhkan (back pressure).
Kekuatan geser tanah dapat diuraikan sebagai berikut :
 Parameter kuat geser
 Kohesi (c), adalah gaya tarik menarik antar dua atau lebih partikel tanah.
 Sudut geser dalam (𝜙), adalah sudut geser yang terbentuk saat pergeseran dua
atau lebih partikel tanah.
 Jenis material
 Tanah Kohesif
--- Mempunyai nilai kohesi (c)
--- Contoh : lempung, lanau
 Tanah Cohesionles
--- Hanya mempunyai ; c = 0
--- Contoh : pasir, kerikil
Percobaan triaksial merupakan metoda yang paling umum dipakai di dalam
laboratorium-laboratorium mekanika tanah untuk mencari karakteristik kuat geser pada
tanah lempung jenuh. Contoh tanah dikeluarkan dari suatu tabung pemotong bergaris
tengah 38 mm, ditutup atas dan bawahnya dan dikelilingi dengan suatu selaput karet
untuk mencegah kehilangan air. Contoh yang disiapkan diletakkan dalam tempatnya dan
silinder tembus pandang diisi dengan air. Suatu tinggi tekan terukur diterapkan pada air,

2|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

dan contoh tanah selanjutnya akan berada dalam kondisi yang serupa dengan kondisi
lapangan, dimana tekanan samping ini adalah akibat tanah sekelilingnya. Tekanan
samping ini merupakan tegangan utama minimum.

Gambar 1. Alat Uji Triaxial Test

Pandangan umum tentang uji triaksial dapat diberikan sebagai berikut :


1. Berlawanan dengan keadaan uji geser langsung (direct shear test), bidang keruntuhan
pada benda uji dalam uji triaksial tidak dapat ditentukan sebelumnya.
2. Dari berbagai diskusi tentang bermacam – macam uji triaksial, telah jelas bahwa
kekuatan geser dari tanah tergantung pada besarnya tegangan air pori yang terjadi
selama uji berlangsung. Tegangan air pori akan berkurang dan menghilang akibat
adanya aliran air (drainase) ke dalam benda uji. Di lapangan, kekuatan geser tanah
juga akan tergantung dari kecepatan pembebanan dan kondisi pengairan air.

3|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Pada kondisi di lapangan untuk tanah berbutir, kondisi pengaliran air jenuh akan
terjadi bila kecepatan pembebanan adalah sedang. Untuk kasus ini, yang menentukan
kekuatan tanah adalah parameter – parameter kekuatan geser tanah kondisi air
teralirkan. Sebaliknya untuk tanah – tanah lempung terkonsolidasi normal (k = 10 -6 cm
/dtk) waktu yang diperlukan untuk mengecilkan tegangan air pori yang timbul karena
adanya tambahan beban bangunan di atasnya (misalnya akibat beban pondasi)
mungkin akan lama sekali . Untuk hal ini ,kondisi air termampatkan mungkin terjadi
baik selama melaksanakan pekerjaan kontribusi maupun setelah pekerjaan tadi selesai
dilaksanakan. Jadi kondisi  = 0 mungkin lebih tepat bagi kasus tanah lempung
tersebut.
3. Hasil pengujian triaksial dapat digambarkan dengan diagram yang disebut garis
kedudukan tegangan. Garis kedudukan tegangan ini adalah garis yang
menghubungkan titik - titik kedudukan dari keadaan tegangan yang dialami oleh
suatu sampel tanah selama pengujian berlangsung.
Rumus-rumus perhitungan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai
berikut:

1) Perhitungan berat isi tanah basah ( γ n):

Berat tanah basah( gram)


γ n= 3
[kN /m3 ]
volume tanah (cm )

2) Perhitungan regangan aksial:

∆L
∈= x 100 %
Lo

Dengan:
∈ adalah regangan aksial (%)
∆ L adalah perubahan dari contoh tanah yang terbaca (mm)

4|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lo adalah panjang/tinggi awal contoh tanah (mm)


3) Perhitungan luas penampang rata-rata contoh uji:

100 A o
A=
(100−∈)

Dengan:
A adalah luas penampang rata-rata contoh uji pada regangan tertentu (cm2)
Ao adalah luas rata-rata sebelum diuji (cm3)

4) Perhitungan tegangan deviator

P
σ 1−σ 3 =
A

Dengan:
σ 1−σ 3 adalah tekanan deviator (kN /m 2)
A adalah luas rata-rata contoh uji (m2)
P adalah gaya aksial, diperoleh dari pembacaan cincin pembeban x
faktor kalibrasi (kN)

5) Koreksi karet membran; koreksi terhadap tegangan deviator dilakukan bila


perbedaan tegangan akibat kekakuan karet tersebut melebihi 5%:

4 Em t ∈
σ r=
D

dan D=
√ 4A
π

Dengan:
σr adalah koreksi terhadap tegangan deviator (kN /m 2)

5|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

D adalah diameter benda uji (mm)


∈ adalah regangan aksial (%)
Em adalah modulus perpanjangan per satuan lebar (N/mm)

6|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB III
METODE PELAKSANAAN
I. PROSEDUR PELAKSANAAN
 Alat dan bahan :
1. Tiaxial Compression machine
2. Alat ukur deformasi
3. Mistar
4. Arloji
5. Membran Karet
6. Contoh tanah
 Langkah Kerja
1. Mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.

Gambar 2. Alat uji Triaxial Test di Laboratorium Mekanika Tanah


2. Menyetting alat sesuai dengan prosedur pemakaian alat.

7|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 3.. Menyetting alat


3. Mempersiapkan sample tanah kira-kira berdiameter 35 mm dan panjangnya 70 mm
dan menimbangnya.

Gambar 4. Sample tanah Gambar 5 . Sample tanah ditimbang


4. Menutup bagian atas dan bawah sample tanah dengan kertas saring.

8|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 6. Bagian bawah sample Gambar 7. Bagian atas sample tanah


tanah ditutup dengan kertas saring ditutup dengan kertas saring
5. Membungkus sample tanah dengan membran karet yang tipis yang kedap air dan
elastis.

Gambar 8. Sample tanah Gambar 9. Sample tanah dibungkus


dibungkus dengan membran karet (1) dengan membran karet (2)

6. Meletakkan sample tanah di dalam sebuah bejana silinder dari bahan plastik

Gambar 10 Sample tanah diletakkan pada alat UU Triaxial Test


9|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

7. Mengisi bejana dengan air.

Gambar 11. Bejana diisi air


8. Mengenolkan posisi arloji pengukur cincin pembebanan dan deformasi aksial

Gambar 12. Arloji pengukur cincin Gambar 13. Arloji pengukur cincin
pembebanan dinolkan pembebanan tepat pada angka nol

9. Memberikan tegangan axial/vertikal sebesar 1 kg/cm2 melalui suatu piston vertikal


agar terjadi keruntuhan geser pada benda uji agar terjadi keruntuhan geser pada benda
uji.
10 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

10. Menghidupkan alat dengan menekan tombol hijau pada alat uji Triaxial Tes.
11. Amati keruntuhan yang terjadi, dokumentasikan dan catat pembacaan dial setiap 0,20
m hingga pembacaan konstan.

Gambar 14. Mengamati keruntuhan yang terjadi

12. Mengambil sample tanah setelah pengujian selesai, sket pola kelongsoran yang terjadi.

Gambar 15. Mengambil sample tanah setelah pengujian selesai

11 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

13. Mengulangi percobaan 2 hingga akhir dengan tegangan sebesar 2 kg/cm 2, amati dan
catat keruntuhan yang terjadi.

12 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB IV

ANALISA DATA

Hasil Percobaan Praktikum

Tabel 1. Pencatatan Hasil Percobaan Unconsolidated Tegangan 1 kg/cm2


Sample No. 1 Sample Condition Undisturbed
Confining Pressure 1 kg/cm² Calibration 0,11 kg/div
Diameter Sample 3,5 cm Weight of Sample 0,099 kg
Ho 6,8 cm Dry Weight kg
Ao 9,621 cm² Water Content %
Vo 65,424 cm³ Specific Gravity, Gs
Strain Rate 0,5 %/min Tested By Group 4

Strain A Dial P σ1 - σ3
Deform
ε=∆H/Ho.100% 100Ao/(100-ε) Reading Dial x Calibration P/A
mm % cm² Div kg kg/cm²
0 0 0,000 0 0 0
0,20 0,294 9,650 7 0,77 0,080
0,40 0,588 9,678 9 0,99 0,102
0,60 0,882 9,707 10 1,1 0,113
0,80 1,176 9,736 11,5 1,265 0,130
1,20 1,765 9,794 12 1,32 0,135
1,40 2,059 9,823 13 1,43 0,146
1,60 2,353 9,853 14 1,54 0,156
1,80 2,647 9,883 14 1,54 0,156
2,00 2,941 9,913 14,1 1,551 0,156
2,20 3,235 9,943 15 1,65 0,166
2,40 3,529 9,973 15 1,65 0,165
2,60 3,824 10,004 15 1,65 0,165
2,80 4,118 10,034 15 1,65 0,164
Peak Deviator Stress 0,166

Tabel 2. Pencatatan Hasil Percobaan Unconsolidated Tegangan 2 kg/cm2

13 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Sample No. 30 Sample Condition Undisturbed


Confining Pressure 2 kg/cm² Calibration 0,11 kg/div
Diameter Sample 3,5 cm Weight of Sample 0,099 kg
Ho 6,8 cm Dry Weight kg
Ao 9,621 cm² Water Content %
Vo 65,424 cm³ Specific Gravity, Gs
Strain Rate 0,5 %/min Tested By Group 4

Strain A Dial P σ1 - σ3
Deform
ε=∆H/Ho.100% 100Ao/(100-ε) Reading Dial x Calibration P/A
mm % cm² Div kg kg/cm²
0 0 0,000 0 0 0
0,20 0,294 9,650 6 0,66 0,068
0,40 0,588 9,678 9 0,99 0,102
0,60 0,882 9,707 10,5 1,155 0,119
0,80 1,176 9,736 11,6 1,276 0,131
1,00 1,471 9,765 13 1,43 0,146
1,20 1,765 9,794 14 1,54 0,157
1,40 2,059 9,823 15,8 1,738 0,177
1,60 2,353 9,853 16,8 1,848 0,188
1,80 2,647 9,883 18 1,98 0,200
2,00 2,941 9,913 19 2,09 0,211
2,20 3,235 9,943 19,6 2,156 0,217
2,40 3,529 9,973 20 2,2 0,221
2,60 3,824 10,153 20,5 2,255 0,222
2,80 4,118 10,184 21,1 2,321 0,228
3,00 4,412 10,215 21,8 2,398 0,235
3,20 4,706 10,247 22,3 2,453 0,239
3,40 5,000 10,279 22,5 2,475 0,241
3,60 5,294 10,311 23 2,53 0,245
3,80 5,59 10,343 23,50 2,585 0,250
4,00 5,882 10,375 24 2,64 0,254
4,20 6,176 10,408 24 2,64 0,254
4,40 6,471 10,440 24 2,64 0,253
Peak Deviator Stress 0,254

14 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar 16. Grafik Triaxial UU

0.3
Grafik Pengujian Triaxial

0.2
Tegangan Deviator, σ (kg/cm²)

0.1

0.0
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0
Regangan Aksial, ε (%)

UU 1 kg/cm2 UU 2 kg/cm2

15 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Lingkaran Mohr

Gambar 17. Lingkaran Mohr

16 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

 Perhitungan Peak Deviator Stress

1. Dari tabel

Setelah tabel terlengkapi, lihat kolom tegangan deviator (σ 1−σ 3 ¿.


Kemudian pilih yang tegangan deviator yang terbesar.
2. Dari grafik

Setelah grafik terplotkan, lihat puncak tegangan deviator (nilai pada


puncak tersebut adalah sebagai nilai “Peak Deviator Stress”.

 Perhitungan Strain at Failure

1. Dari tabel

Setelah mendapatkan nilai “Peak Deviator Stress”, lihat kolom


Regangan Aksial (ɛ), yang sejajar dengan nilai Peak Deviator Stress
maka itu adalah nilai Strain at Failure
2. Dari grafik

Setelah mendapatkan nilai pada puncak tegangan deviator (sumbu y),


tarik garis vertikal tepat pada nilai axial strain (%)

 Perhitungan Modulus Elasticity, E50

1. Dari tabel
Setelah mendapatkan nilai “Peak Deviator Stress”, nilai tersebut dibagi 2 misal
x. Kemudian yang sejajar dengan nilai yang mendekati x itu adalah strain at failure

17 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

pada E50 misal y. Untuk mencari E50 adalah pembagian antara nilai y dan nilai yang
mendekati x.

 Contoh perhitungan pada Tegangan 1kg/cm2


 Nilai Peak Deviator Stress = 0,166
Peak Deviator Stress 0 , 166
 X= = =0 ,083
2 2
 Pada kolom tegangan deviator, cari angka yang mendekati 0 , 083 yaitu 0,080
 Lihat kolom Regangan Aksial (ɛ), yang sejajar dengan 0,080 adalah 0,294
0 , 294
 E50= =3,675
0 , 080
Tabel 4. Pencatatan Perhitungan pada Triaxial Test

Specimen No. 1 2 Satuan


Undisturbe
Condition of Sample Undisturbed
d
Height 6,8 6,8 cm
Diameter 3,5 3,5 cm
Natural Water Content %
Unit Weight - - gr/cc
Peak Deviator Strees 0,166 0,254 kg/cm2
Modulus Elasticity, E50 3,675 8,977 kg/cm2
Strain at Failure 4,706 3,824 %

Confining Pressure 1 2 kg/cm2

18 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Gambar sampel 1 dan 2

“Contoh perhitungan pada keruntuhan 0,20 mm (Tegangan 1 kg/cm2)”

Tabel 1. Berdasarkan Tabel Hasil Pencatatan Triaxial Test


Strain A Dial Reading P σ1-σ3
Deform
ε=∆H/Ho.100% =100Ao/(100-ε) Deform =dial x calibration =P/A
mm % cm2 Div kg kg/cm2
0,20 0,294 9,650 7 0,77 0,080

Perhitungan Regangan Aksial :

∆H
ε= x 100 %
Ho

dengan :
ɛ adalah regangan aksial (%)
ΔH adalah perubahaan dari sampel tanah yang terbaca pada arloji pengukur (mm)
Ho adalah panjang/tinggi awal sample tanah (mm)
 Contoh perhitungan

∆H
ε= x 100 %
Ho
0,20 mm
ε= x 100 %
68 mm

ε =0,294 %

Perhitungan Luas penanmpang rata-rata sample tanah

Ao
A=
(1−ε)

dengan :

19 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

A adalah luas penanmpang rata-rata sample tanah pada regangan tertentu (cm2)
Ao adalah luas rata-rata sebelum diuji (cm2)
 Contoh perhitungan

100 . Ao
A=
(100−ε)
2
962,113 cm
A=
(100−0,294 )

A=9,650 cm2

Perhitungan gaya aksial (P)

P=dial x calibration

dengan : P adalah gaya aksial (kg)


Dial reading (div)
Calibration (kg/div)
 Contoh perhitungan

P=dial x calibration
kg
P=20÷x 0,11 =2,2kg
¿

Perhitungan tegangan deviator

P
σ 1−σ 3 =
A

dengan : σ1-σ3 adalah tegangan deviator (kg/cm2)

P adalah gaya aksial (kg)

A adalah luas rata-rata sample tanah (cm2)

 Contoh perhitungan

20 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

P
σ 1−σ 3 =
A

2,2kg
σ 1−σ 3 =
9,650 cm2
2
σ 1−σ 3 =0,228 kg/ cm

 Nilai Sudut Geser Dalam (Φ)


1. Dari Grafik Lingkaran Mohr diperoleh

Φ=5o

2. Perhitungan menggunakan rumus :

(referensi : buku Braja M.Das jilid 2 hal. 4)

(
σ 1=σ 3 ∙ tan 2 45+
φ
2 ) (
+2 c ∙ tan 45+
φ
2 )
Sampel 1

1,899=1 ∙ tan 45+


2
( φ
2 ) ( φ
)
+2 c ∙ tan 45+ ....... persamaan (1)
2

Sampel 2

3,111=2 ∙ tan 2 45+ ( φ


2 ) ( φ
)
+2 c ∙ tan 45+ ....... persamaan (2)
2

Lalu dilakukan eliminasi persamaan (1) dan (2) agar diperoleh nilai Φ.

2
Persamaan (2) – persamaan (1) menghasilkan 1,212=1 ∙ tan 45+ ( φ
2 )
2
1,212=tan 45+ ( φ
2 )
21 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

φ
45+ =tan −1 √ 1,212
2

φ φ
45+ =47,7 ° ↔ =2,7 ° ↔ φ=5,4 ° ≈ 5 °
2 2

 Perhitungan Nilai Kohesi (c)


1. Dari Grafik Lingkaran Mohr diperoleh c=0,313 kg/cm 2
2. Dari nilai ϕ yang didapat yaitu sebesar 5,4o dimasukkan ke dalam salah satu
persamaan. Misalnya, dalam perhitungan di bawsh menggunakan persamaan (2)

(
3,111=2 ∙ tan 2 45+
5,4
2 ) (
+2 c ∙ tan 45+
5,4
2 )
3,111 = 2,416 + 2,198 c

0,695 = 2,198 c ↔ c = 0,316 kg / cm2

22 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum UU Triaxial adalah sebagai berikut :
1. Dari praktikum percobaan 1 (tegangan 1 kg/cm 2) didapatkan bahwa puncak
tegangan deviator adalah 0,166 kg/cm2. Sedangkan dari praktikum percobaan
2 (tegangan 2 kg/cm2) didapatkan bahwa puncak tegangan deviator adalah
0,254 kg/cm2.
2. Dari praktikum tersebut didapatkan nilai sudut geser Φ sebesar 5o
3. Dari praktikum tersebut didapatkan besar kohesi (c) nya adalah 0,313 kg/cm2

23 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BAB VI
PENGAPLIKASIAN
Pengaplikasian dari praktikum triaxial ini misalnya saat kita membangun
tanggul/timbunan secara cepat di atas tanah.

24 | M E K A N I K A T A N A H 1

Anda mungkin juga menyukai