FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB I
PENDAHULUAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui koefisien rembesan suatu jenis tanah.
1|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DASAR TEORI
a) Constant Head
h h k .h. A
V =k .i i= V =k sedangkanQ=V . A=
l l l
Q .l
k=
h. A.t
Q= Debit air
h = Tinggitekanan air
t = Waktu
2|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
a × L h 1 ηT
k= ln
A ×t h 2 η 20°
Dengan :
t = Waktu (detik)
Apabila dalam percobaan tidak didapatkan suhu ruangan sebesar 20° C maka
perlu dilakukan koreksi suhu dengan menggunakan grafik temperatur dan rumus
ƞT Q .l ƞT
(grafik koreksi temperatur). Sehingga k menjadi : k =
ƞ20 ° h . A . t ƞ 20 °
3|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
K
Jenis Tanah
(cm/detik) (ft/menit)
Kerikil bersih 1.0 – 100 2.0 – 200
Pasir kasar 1.0 - 0.01 2.0 - 0.02
Pasir halus 0.01 - 0.001 0.02 - 0.002
Lanau 0.001 - 0.00001 0.002 - 0.00002
1.1 Boring-Log
Pengeboran tanah adalah pekerjaan yag paling umum dalam survey geoteknik
lapangan. Pengeboran atau boring adalah pembuatan lubang ke dalam tanah dengan
menggunakan alat bor manual maupun alat bor mesin untuk mengambil sampel tanah.
Ada 2 jenis tipe pengeboran , yaitu boring dangkal dan boring dalam.
Boring dangkal adalah pengeboran tanah dengan menggunakan alat bor manual
melalui tenaga manusia. Pengeboran ini untuk pengambilan sampel tanah dengan
kedalaman meksimum adalah 5m dari permukaan tanah. Karena alat yang digunakan
alat bor manual.
4|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1. Disturbed sample adalah contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha
yang dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Contoh
tanah terganggu digunakan untuk keperluan analisis kandungan air,
tekstur tanah, proctor, Contoh tanah terganggu digunakan untuk
keperluan analisis kandungan air, tekstur tanah, proktor, batas cair,
batas plastis, batas kerut, dan lain-lain.
5|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB III
METODE PELAKSANAAN
I. PROSEDUR PELAKSANAAN
6|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2. Masukkan contoh tanah yang akan diuji dalam tabung contoh sampai
penuh dan kemudian kita timbang beratnya.
3. Tutuplah bagian atas dan bawah tabung contoh dengan batu porious dan
paraffin, dan tempatkan atau pasanglah penutup bagian atas dan bawahnya.
7|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
4. Pasang slang atau pipa plastik yang menghubungkan antara tabung burette
dengan contoh tanah.
5. Bukalah kran air hingga air mengalir melalui contoh tanah yang telah kita
tempatkan pada bak usahakan air ini mengalir beberapa saat sebelum
dilakukan pengukuran. Air yang mengalir melalui corong ini harus kita atur
sedemikian rupa sehingga ketinggian air pada corong selalu tetap.
6. Setelah aliran air dianggap tetap, kumpulkan air yang keluar dari bak
kedalam gelas ukur serta catat waktu yang diperlukan untuk ini. Ulangi
langkah ini (5) sebanyak 5 kali, usahakan waktu yang dibutuhkan untuk
mengumpulkan air sama untuk ketiga pengukuran dan carilah harga Q rata-
rata untuk ketiga pengukuran Ulangi pada kedalaman 3 m, dan 5 m.
1.2 Permasalahan Teknis dan Non-Teknis Selama Pelaksanaan Praktikum
1. Mata bor bengkok, alat pemukul patah
2. Ukuran pipa dan mata bor tidak sesuai dan harus menunggu pasangan alat
dari kelompok lain. Atau dalam kasus lain yaitu mata bor tersumbat oleh
tanah sehinga sedikit kesusahan pada saat melepas dan memasang tabung
selbi untuk mendapatkan sampel tanah asli (undisturbed sample
8|MEKANIKA TANAH 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB IV
ANALISA DATA
Vol. Air yg
No waktu Suhu Q
merembes
1 120 12 30 0.1
2 240 22 30 0.0916
3 360 32 30 0.0888
4 480 42 30 0.0875
5 600 52 30 0.0866
Rata-rata 0.0909
μT
μ 20 0.800
91 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Q× L
k=
A × h ×t
Q = Debit Tanah
Q× L 0.0909 ×11.5
k= = =0.0000022642 cm/s
A × h ×t 33.166× 116 ×120
μT
k =0.0000022642 cm/s× 0.800 = 0.0000018114
μ 20
92 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB V
KESIMPULAN
Dari perhitungan yang sudah kami lakukan, kami mendapatkan bahwa rata-rata koefisien
permeabilitas dari tanah yang kami uji adalah : 0,000022642 cm /det . Dan berdasarkan dari tabel
klasifikasi jenis tanah, maka tanah yang kami gunakan dalam praktikum Falling Head Permebility
Test adalah jenis Lanau dengan kemampuan permeabilitas rendah/lambat.
K
Jenis Tanah
(cm/detik) (ft/menit)
93 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
94 | M E K A N I K A T A N A H 1
DEPARTEMEN TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
BAB VI
PENGAPLIKASIAN
1) Untuk mengetahui dan menentukan jenis dan sifat-sifat tanah (soil properties)
pada lokasi yang akan dibangun pondasi dari tiap tebal lapisan tanah
2) Meneyelidiki tanah untuk mengetahui kedalaman muka air tanah sekaligus
membuat perhitungan ukuran besar penurunan tanah yang mungkin terjadi,
karena tanah yang akan dijadikan landasan pondasi haruslah tanah yang
mendukung agar beban bangunan tetap terjaga.
3) Menentukan tipe dan kedalaman fondasi