ACARA III
PERMEABILITAS TANAH
Dosen Pengampu:
Ferryati Masitoh, S.Si., M.Si
Oleh:
Nama : Ikhsanudin
NIM : 200722638833
Offering : G/2020
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI
2021
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu melakukan uji permeabilitas di laboratorium;
2. Mahasiswa mampu menghitung koefisien permeablitas tanah;
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan hasil dari permeabilitas tanah;
4. Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil dari praktikum permeabilitas tanah.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air (Klute dan
Dirksen, 1986), sedangkan menurut Hakim dkk., (1986), permeabilitas adalah untuk transfer
air atau udara. Secara kuantitatif permeabilitas tanah/hantaran hidrolik adalah kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada media berpori, atau didefinisikan sebagai kecepatan air untuk
melewati tanah pada periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam sentimeter per jam (Baver,
1959; Foth, 1984). Koefisien permeabilitas tanah tergentung dengan rata-rata proi yang
terpengaruh oleh ukuran partikel dan struktur tanah. Secara umum, makin kecil ukuran partikel
makin kecil pula ukuran pori dan makin rendahnya koefisien permeabilitas. Tinggi rendahnya
permeabilitas tergantung ukuran pori. Koefisien (K) untuk macam-macam tanah sebagai
berikut:
- Pasir : 10-102 cm/det
- Debu : 102-105 cm/det
- Lempung : <150 cm/det
Permeabilitas tanah adalah kualitas meloloskan air atau udara yang diukur berdasarkan
besarnya aliran melalui tanah yang telah melalui proses penjenuhan secara sempurna terlebih
dahulu per satuan waktu (Susanto, 1994). Hilel menyatakan bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi permeabilitas tanah antara lain porositas, distribusi ruang pori, tekstur, stabilitas
agreagat, struktur tanah dan kadar bahan organic tanah. Tingkatan permeabilitas tanah
ditentukan oleh ukuran pori, jenis tanah, dan kepadatan tanah yang dinatakan dalam satuan K
(satuan kecepatan cm/s atau m/s), didalam tanah juga terdapat hukum-hukum hidrolika. Hukum
Darcy yang menunjukan bahwa peremabilitas tanah ditentukan oleh koefisien permeabilitas
dalam hukum ini tanah dianggap sebagai kelompok tabung kapiler halus dan lurus dengan jari-
jari yang sama, dan dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:
𝑄𝑋𝐿
𝐾= … … . . (1)
𝐴𝑋ℎ𝑥𝑡
Keterangan:
a. Alat
- Corong
- Kaki tiga
- Gelas beker 100ml dan 250ml
- Pipet
- Gelas ukur 100ml
- Stopwacth
- Kasa
- Baskom
b. Bahan
- Sampel tanah utuh
- Aquades
Selesai
V. HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel pengamatan (Terlampir)
2. Perhitungan Koefisien Permeabilitas (Terlampir)
VI. PEMBAHASAN
Kedua sampel tanah yaitu tanah perkebunan dan tanah permukiman di uji
permeabilitasnya masing-masing menggunakan cara yang sama dan waktu yang sama. Uji ini
dilakukan untuk mngethaui tingkat permeabilitas tanah yag telah diambil pada dua lokasi yang
berbeda agar dapat dibandingkan satu sama lain. Untuk mengetahui tingakt permeabilitas tanah
dengan menggunakan teknik koefisien permeabilitas tanah.
Sampel tanah perkebunan saat dilakukan proses permeabilitas menghasilkan 28ml air
menetes dari sampel tanah jenuh yang telah ditetesi aquades selama 50 menit. Hal ini
menunjukan tingkat koefisien agak lambat sesuai dengan table, disebabkan oleh tingkat
kerapatan dan ukuran partikel yang rapat, menghasilkan tanah yang cukup sulit untuk
meloloskan air ke bawah tanah dan tanah yang cenderung berlempung sangat berpengaruh
dalam kecepatan air untuk lolos ke bagian dalam tanah. Hal ini sangat berguna untuk kegiatan
perkebunan karena tanah lebih lama dalam menyimpan air sehingga akar tanaman dapat
mengambil air sesuai dengan kebutuhan, karena air tidak dengan mudah lolos. Tetapi juga
memilki kekurangan dimana akar tanaman yang baru ditanam akan kesusahan dalam
pertumbuhan akar, jadi ketika melakukan penanaman tidak perlu terlalu dalam.
Sampel tanah Permukiman menghasilkan 67 ml air yang lolos dalam waktu 50
menit/0,833 jam dengan koefisien 3,756 cm/jam, hasil ini menunjukan bahwa air dapat lolos
dengan kecepatan sedang sesuai dengan table. Kecepatan air lolos cenderung lebih cepat dan
banyak dibandingkan dengan sampel tanah perkebunan. Hal ini terlihat karena sampel tanah ini
memiliki kandungan pasir yang cukup untuk memudahkan air lolos kebagian dalam tanah.
Karena tanah disekatar permukiman tidak terdapat tanaman yang yang banyak sehingga air
lolos atau masuk kedalam tanah dengan lebih mudah daripada sampel tanah perkebunan.
Dengan ini menunjukan bahwa tanah disekitar permukiman memilki potensi longsor yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tanah disekitar perkebunan, walau masih diambang yang tidak
berbahaya. Perlu adanaya penanganan secara lebih lanjut oleh pemerintah daerah.
VII. KESIMPULAN
Kedua sampel tanah memiliki karakteristik dan koefisien permeabilitas yang berbeda, padahal
kedua sampel diambil masih dalam satu desa yang sama. Aktivitas manusia sangat berpengaruh
terhadap sifat tanah yang berbeda-beda. Dengan praktikum ini kita dapat mengetahui
permeabilitas tanah di wilayah desa
Muhammad Amad Arifin, Fathurrozie. 2019. Tinjauan Nilai Permeabilitas Tanah Tanggul
Canal Blocking. Jurnal GRADASI TEKNIK SIPIL Volume 3, No. 1, 2019. Politeknik
Negeri Banajrmasin
Dewi Liesnoor Setyowati. 2007. Sifat Fisik Tanah dan Kemampuan Tanah Meresapakn Air
Pada Lahan Hutan, Sawah, dan Permukiman. Jurnal Geografi Volume 4 No. 2 Juli 2007.
Jurusan Geografi FIS UNNES
Moh Muntaha. 2010. Pemodelan Infiltrasi Air ke Dalam Tanah dengan Alat ”Kolom Infiltrasi”
untuk Menghitung Koefisien Permeabilitas Tanah Tidak Jenuh (k w). Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X Volume 8, Nomor 1, Pebruari 2010. Teknik Sipil FTSP ITS