Anda di halaman 1dari 11

Laporan Fisika Tanah

Hari : Selasa
Pukul : 14.00 WIB
Asisten : 1. M. Hifzan Azka
2. Dhea Pratiwi
3. Anna Bella
4. Shintya Malik

PERMEABILITAS TANAH

HAURA ADILLA
1805108010037

LABORATORIUM FISIKA TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2019
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semua jenis tanah bersifat lolos air (permeable) dimana air bebas mengalir melalui
ruang-ruang kosong (pori-pori) yang ada di antara butiran-butiran tanah. Tekanan pori
diukur relatif terhadap tekanan atmosfer dan permukaan lapisan tanah yang tekanannya
sama dengan tekanan atmosfer dinamakan muka air tanah atau permukaan freasik, di
bawah muka air tanah. Tanah diasumsikan jenuh walaupun sebenarnya tidak demikian
karena ada rongga-rongga udara. Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah
dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian
dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan
laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.
Permeabilitas ini merupakan suatu ukuran kemudahan aliran melalui suatu media
poros. Secara kuantitatif permeabilitas diberi batasan dengan koefisien permeabilitas.
Banyak peneliti telah mengkaji problema permeabilitas dan mengembangkan beberapa
rumus. Permeabilitas intrinsik suatu akifer bergantung pada porositas efektif batuan dan
bahan tak terkonsolidasi, dan ruang bebas yang diciptakan oleh patahan dan larutan.
Porositas efektif ditentukan oleh distribusi ukuran butiran, bentuk dan kekasaran masing-
masing partikel dan susunan gabungannya, tetapi karena sifat-sifat ini jarang seragam,
konduktivitas hidrolik suatu akifer yang berkembang dibatasi oleh permeabilitas lapisan-
lapisan atau masing-maisng zone, dan mungkin bervariasi cukup besar tergantung pada
arah gerakan air.
Permeabilitas didefenisikan secara kuantitatif sebagai pengurangan gas-gas , cairan-
cairan atau penetrasi akar tanaman atau lawat melalui suatu massa tanah atau lapisan tanah.
Permeabilitas timbul karena adanya pori kapiler yang saling bersambungan satu dengan
yang lainnya. Secara kuantitatif permeabilitas dapat dinyatakan sebagai kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh. Pengukuran
permeabilitas tanah sangat penting untuk beberapa kepentingan di bidang pertanian,
misalnya masuknya air ke dalam tanah, gerak air ke akar tanaman,aliran air drainase,
evaporasi air pada permukaan tanah, kesemuanya itu dapat dipengaruhi oleh permeabilitas
tanah yang mana berkaitan pula dengan peranan kondektifitas hidroliknya.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum permeabilitas tanah ialah untuk menetapkan
nilai dan mengetahui cepat-lambatnya permeabilitas dalam tanah.

1.3 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari pelaksanaan praktikum permeabilitas tanah ialah agar dapat
mengetahui bagaimana cara menetapkan nilai dan tingkat cepat atau lambatnya
permeabilitas pada tanah serta dapat mengetahui penyebab cepat-lambatnya permeabilitas
pada tanah.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Permeabilitas timbul karena adanya pori kapiler yang saling bersambungan satu
dengan yang lainnya. Secara kuantitatif permeabilitas dapat dinyatakan sebagai kecepatan
bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh. Permeabilitas ini
merupakan suatu ukuran kemudahan aliran melalui suatu media poros. Secara kuantitatif
permeabilitas diberi batasan dengan koefisien permeabilitas. Beberapa faktor yang
mempengaruhi permeabilitas di antaranya tekstur tanah, bahan organik tanah, kerapatan
massa tanah (bulk density), kerapatan partikel tanah (particle density), porositas tanah,
dan kedalaman efektif tanah (Hanafiah, 2007).

Permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh
distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin
kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien
permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-
butiran halus memiliki harga K yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien
permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas
untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan
permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah
(unfissured) (Handayanto, 2009).

Permeabilitas menunjukkan kemampuan tanah untuk meloloskan air struktur,


sturktur dan tekstur serta unsur organik lainya juga ikut ambil bagian dalam menaikan laju
inflasi dan menurukan laju air. Tekstur tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah, begitu
juga dengan permeabilitas. Permeabilitas dapat mempengaruhi kesuburan tanah.
Permeabilitas berbeda dengan drainase yang lebih mengacu pada proses pengaliran air
saja, permeabilitas dapat mencakup bagaimana air, bahan organik, bahan mineral, udara
dan partikel – partikel lainnya yang terbawa bersama air yang akan diserap masuk kedalam
tanah (Sariel, 1980).
III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tempat dan Waktu


Adapun pelaksanaan praktikum permeabilitas tanah dilaksanakan di Laboratorium
Fisika Tanah Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala pada
tanggal 29 November 2019 pukul 14.00 WIB.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat- alat yang digunakan pada praktikum permeabilitas tanah ialah sebagai
berikut :
1. Ring Sampel berisi tanah
2. Alat penetapan permeabilitas (Permeameter)

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja dalam pelaksanaan praktikum permeabilitas tanah ialah sebagai
berikut :
1. Contoh tanah diambil dari lapangan dengan tabung kuningan (ring sampel).
2. Contoh tanah dengan tabungnya direndam dalam air pada dasar bak selama 24
jam. Maksud perendaman adalah untuk mengeluarkan semua udara di dalam
pori-pori tanah, sebab permeabilitas ini ditetapkan dalam keadaan jenuh. Untuk
membuat tanah berat (banyak mengandung liat) jenuh diperlukan waktu lebih
dari 24 jam.
3. Setelah perendaman selesai, contoh tanah dengan tabungnya dipindahkan ke
alat penetapan permeabilitas, kemudian dialirkan air ke alat tersebut.
4. Jika contoh tanah telah diletakkan pada alat ini, pengukuran dilakukan
sebanyak empat kali. Diambil rata-rata dari empat kali pengukuran tadi.
5. Perhitungan dilakukan dengan memasukkan data yang didapat dari praktikum
ke dalam rumus :
𝑄 𝐿 1
K= × ×
𝑡 ℎ 𝐴
K = Permeabilitas (cm/jam)
Q = Banyaknya air yang mengalir pada setiap pengukuran (ml atau cm)
t = Waktu pengukuran (jam)
L = Tebal contoh (cm)
h = Tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah (cm)
A = Luas permukaan contoh tanah (cm3)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun dari hasil pelaksanaan praktikum permeabilitas tanah didapatkan data-data
perhitungan sebagai berikut :

Diketahui :

Q1 = 0,2 cm
Q2 = 2,2 cm
t = 5 menit = 0,08 jam
L = 5 cm
h luar = 4 cm
h dalam = 6,1 cm
r = 2,5 cm

Ditanya :

K=?

Penyelesaian :

h = h dalam − h luar
= 6,1 cm – 4 cm
= 2,1 cm

𝑄1 + 𝑄2
Q=
2
0,2 𝑐𝑚 + 2,2 𝑐𝑚
=
2
2,4 𝑐𝑚
=
2
= 1,2 cm

𝐴 = 𝜋𝑟 2
= 3,14 × (2,5 cm)2
= 3,14 × 6,25 cm2
= 19,62 cm2
𝑄 𝐿 1
K = × ×
𝑡 ℎ 𝐴
1,2 𝑐𝑚 5 𝑐𝑚 1
= × ×
0,08 𝑗𝑎𝑚 2,1 𝑐𝑚 19,62 𝑐𝑚2
= 1,82 cm/jam

4.2 Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan pada praktikum permeabilitas tanah tersebut di
atas, waktu yang dibutuhkan tanah untuk meloloskan air adalah 5 menit atau apabila
dikonversikan dalam satuan jam ialah 0,08 jam. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
permeabilitas tanah senilai 1,82 cm/jam dan tingkat permeabilitas dengan nilai tersebut
termasuk ke dalam kriteria lambat. Tingkat permeabilitas yang lambat ditandai dari
kecepatannya yaitu 0,6 – 2,0 cm/jam. Faktor yang mempengaruhi yaitu tekstur, struktur,
porositas(ruang pori), viskositas (kekentalan air), dan gravitasi.
Permeabilitas yang lambat disebut pula “tidak permeabel”. Hal tersebut disebabkan
oleh dominasi fraksi liat pada tanah yang menyebabkan terbentuknya banyak pori-pori
mikro, sehingga luas permukaan sentuhnya menjadi sangat luas. Dengan demikian daya
pegang terhadap air sangat kuat. Kondisi ini menyebabkan air yang masuk ke pori-pori
segera terperangkap dan udara sulit masuk. Pada kondisi ini, sebagian besar ruang pori
terisi air, sehingga pori-pori mikro ini disebut juga pori kapiler karena proses kehilangan
airnya berlangsung lambat (drainase lambat).
Namun, lain halnya pada permeabilitas yang sedang dan cepat. Sedang/cukup
permeabel disebabkan oleh dominasi fraksi debu yang menyebabkan terbentuknya pori-
pori meso dalam jumlah sedang, sehingga luas situs sentuhan menjadi cukup luas,
menyebabkan daya pegang terhadap air cukup kuat. Hal ini menyebabkan air dan udara
cukup mudah masuk-keluar tanah, sebagian air akan tertahan. Dalam kondisi ini, sebagian
besar ruang pori terisi udara dan air dalam jumlah yang seimbang, sehingga pori-pori meso
termasuk juga pori drainase karena proses kehilangan air cukup cepat. Sedangkan pada
permeabilitas yang cepat / permeabel disebabkan oleh dominasi fraksi pasir yang
menyebabkan sedikitnya pori-pori makro, sehingga luas permukaan yang disentuh bahan
menjadi sangat sempit dan daya pegang terhadap air sangat lemah. Kondisi ini
menyebabkan air dan udara mudah masuk keluar tanah atau hanya sedikit air yang
tertahan. Sebagian besar ruang pori terisi oleh udara sehingga pori-pori makro disebut juga
pori drainase tinggi karena proses kehilangan airnya sangat cepat.

4.3 Manfaat Dibidang Pertanian


Pengukuran permeabilitas sangat penting untuk pengukuran beberapa aspek
pertanian, masuknya air ke dalam tanah, alir air drainase, evaporasi air dari permukaan
tanah dan penentuan besarnya erosi tanah dengan faktor permeabilitas tanah merupakan
beberapa keadaan yang nyata dimana hantaran hidro memainkan perannya.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum permeabilitas tanah yang dapat diambil ialah
sebagai berikut :

1. Nilai permeabilitas tanah yang didapat dari hasil perhitungan pada praktikum
senilai 1,82 cm/jam dan tingkat permeabilitas dengan nilai tersebut termasuk ke
dalam kriteria lambat.
2. Faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah yaitu tekstur, struktur,
porositas(ruang pori), viskositas (kekentalan air), dan gravitasi.
3. Permeabilitas yang lambat disebabkan oleh dominasi fraksi liat pada tanah yang
menyebabkan terbentuknya banyak pori-pori mikro, sehingga luas permukaan
sentuhnya menjadi sangat luas.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan ialah agar asisten laboratorium dapat semakin baik
dalam membimbing, menyampaikan ilmu, dan mengarahkan para praktikan demi
keselamatan kerja, kenyamanan, dan kelancaran praktikum di laboratorium selama
praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah.2007. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Handayanto, E. 2009. Dasar - Dasar Ilmu Tanah. Malang : Universitas Brawijaya.

Sariel, S. 1980. Fisika Tanah Dasar. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai