Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Mata Praktek

Mencari angka peresapan dan percobaan perkolasi ( percolation test ), dalam bidang
resapan atau rembesan, perlu diadakan pengukuran tingkatan tanah untuk dapat mengetahui
daya resap tanah terhadap air ( Degree Of Permeability Of The Soil ) dengan mengadakan
percobaan pengukuran percolation maka daya resap tanah terhadap air dapat diketahui pada
suatu daerah karena setiap jenis tanah mempunyai daya resap yang berbeda. Cara melakukan
percobaan percolasi banyak digunakan untuk membuat septik tank agar agar dalam
pembuatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

1.2 Tujuan

a. Dapat mengetahui cara pengukuran daya resap tanah.

b. Dapat menghitung angka percolation.

c. Dapat mengetahui sejauh mana tingkat daya resap tanah pada lokasi-lokasi
tertentu.

d. Dapat mengetahui angka percolation.

e. Mengetahui daya resap tanah dilapangan secara manual

1.3 Rencana Perlaksanaan

1 Kelompok Mahasiswa ( 7 – 8 Orang )

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Tanah

Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan tumbuhan
untuk mendapatkan nutrisi, air dan sebagai tempat tumbuhnya. Tanah terbentuk melalui
proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari jasad makhluk hidup yang
telah mati.
Tanah terbentuk melalui dua tahap. Tahap pertama adalah akumulasi lapisan bahan induk
yang telah terpecah dan terpisah, disebut regolit. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan
tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup (biota),
dan bahan organik hasil pembusukan jasad makhluk hidup yang telah mati (humus).
Tanah tersusun atas beberapa komponen, yaitu: bahan anorganik (mineral), bahan organik, air
dan udara. Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan tanah, yaitu: bahan induk, iklim,
topografi, biota dan waktu. Sebagian besar tanah memiliki beberapa horizon, yaitu lapisan-
lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, atau kandungan
bahan organik. Potongan vertikal tanah yang menunjukan horizon-horizon tanah disebut
profil tanah.
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral
yang menyusun tanah. Tekstur tanah sangat menetukan kualitas tanah, terutama dalam hal
kemampuannya menahan air. Partikel yang besar akan menyebabkan rongga antar partikel
tanah juga besar sehingga air dan udara cenderung mudah mengalir.
Sebaliknya, partikel yang kecil akan menyebabkan rongga antar partikel juga kecil sehingga
air dan udara lebih lambat bergerak dan cenderung tertahan. Oleh karena itu, tekstur tanah
yang paling baik untuk keperluan pertanian atau perkebunan adalah yang mengandung
lempung/liat, pasir, dan debu/endapan lumpur.

2.2 Pengertian Percolation Test

Perkolasi merupakan gerakan air ke bawah dari zone air tidak jenuh (daerah antara
permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah) ke dalam daerah yang jenuh atau daerah
dibawah permukaan air (Soemarto, 1987). Proses ini merupakan proses kehilangan air yang
terjadi pada penanaman padi di sawah. Istilah perkolasi kurang mempunyai arti penting pada
kondisi alam, tetapi dalam kondisi buatan, perkolasi mempunyai arti penting, dimana karena
alasan teknis, dibutuhkan proses infiltrasi yang terus menerus. Besarnya perkolasi dinyatakan
dalam mm/hari (Soemarto, 1987). Perkolasi atau peresapan air kedalam tanah dibedakan
menjadi dua, yaitu perkolasi vertikal dan perkolasi horizontal. Faktor yang mempengaruhi
perkolasi menurut (Soemarto, 1987) anatara lain :

1.      Tekstur tanah

2.      Permeabilitas tanah

3.      Letak permukaan air tanah

4.      Tebal lapisan tanah bagian atas

5.      Perkolasi adalah kehilangan air yang dipengaruhi oleh keadaan fisik dilapangan.

III. PROSEDUR PRAKTEK


3.1 Alat
- Patok
- Alat Pengorek Tanah
- Cangkol
- Stopwatch
- Ember
- Beros kawat
3.2 Bahan
- Air
- Pasir Kasar
- Kerikil Halus

3.3 Prosedur Pengujian


1. Siapkan Lahan
2. Setelah lahan sudah tersedia, buatlah lobang dengan ukuran diameter lobang 20-
30 cm, dan kedalaman 50 cm.
3. Bentuk lobang bisa persegi atau bulat.
4. Setelah lobang sudah terbentuk maka proses selanjutnya adalah menggaruk sisi
pada lobang menggunakan sisir/berus kawat.
5. Masukkan krikil halus/pasir kedalam lobang setebal 5 cm.
6. Masukkan Patok
7. Masukkan Air Perlahan-lahan kedalam lubang yang telah disediakan.
8. Setelah air di masukkan sampai penuh, tunggu hingga 30 menit.
9. Setelah 30 menit, lakukan pengukuran dalam kurun waktu 30 menit dengan 6 kali
percobaan, sehingga tiap percobaan dilakukan perhitungan tiap 5 menit.
10. Setiap 5 menit sekali lakukan pengukuran, dan isi kembali air sampai penuh/titik
yang ditentukan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Dari hasil praktikum percolation test, kelompok 4 melakukan percobaan bahwa daya
resap tanah pada pengukuran yaitu :

5 menit 1 : 8 cm

5 menit 2 : 6,5 cm

5 menit 3 : 6 cm

5 menit 4 : 6,5

5 menit 5 : 5 cm

5 menit 6 : 5 cm
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa pada perhitungan kelima (5) sudah didapatkan
angka yang jenuh.

4.2 Pembahasan
Pengukuran Percolation Rate
Jumlah 8 cm+6,5 cm+6 cm+6,5 cm+5 cm+5 cm
Percolation Rate= =
Waktu 30 menit

= 1,23 cm/menit
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil yaitu: percolation text adalah suatu alat yang
diguanakan dalam mengukur daya resapan tanah, dengan adanya alat ini, kita dapat
mengetahui berapa besar daya resapan tanah dalam suatu wilyah/daerah dengan
bermacam-macam jemis tanah yang berbeda pada lokasi tersebut.
Daya resapan tanah dilokasi pengukuran tempat kampus kesehatan lingkungan
kabanjahe yaitu sekitar 1,23 cm/menit. Dari hasil yang didapatkan maka loksi tersebut
dapat dijadikan sebagai lokasi peresapan air. Daerah yang baik digunakan untuk
percolation test adalah daerah yang jauh dari sumber badan air. Percolation test
merupakan cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengetahui daya serap tanah
suatu lokasi.

5.2 Saran
1. Jika praktikum berikutnya khusus perkolasi sebaiknya di lakukan pada daerah-
daerah yang tidak terlalu banyak vegetasinya sehingga dapat dilihat laju dan
perkeloasi yang begitu nyata.
2. Alat yang digunakan dalam pratikum percolation test lebih memadai lagi.
3. Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang lebih akurat sebaiknya dilakukan
pengisian air ke lobang peresapan secara kontinyu dalam waktu 24 jam.
LAPORAN PRAKTEK
PERCOLATION TEST
PENYEHATAN AIR DAN PENGELOLAAN LIMBAH
CAIR-B

Kelompok : Empat (4)


Nama Anggota :1. Annissha Harsi P00933011003
2. Desnita Salvaniova P00933011008
3. Medikha Samuel P009330110
4. Permai Ginting P009330110
5. Putri Regina P009330110
6. Rika Arlia P009330110
7. Vinni Alvianita P009330110

Tingkat / Semester : II / IV
Program : Reguler Kelas A
Hari / Tanggal :
Dosen Pembimbing : Irwan sakti, SKM

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
KABANJAHE
2013
LEMBAR PENGESAHAN

MATA KULIAH : Penyehatan makanan dan minuman-B


JUDUL PRAKTEK : Percolation test
Dilaksanakan pada :
Oleh kelompok : empat (4)

Disahkan tanggal :
Mengetahui

Pembimbing praktek

(Irwan sakti, Skm )


NIP :

Anda mungkin juga menyukai