Altin (105951100721)
Firawati (105951103121)
Sumarni (105951100121)
3A Kehutanan
Asisten: Surianti
FAKULTAS PERTANIAN
2022/20223
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
NIM:1059511
01420
Mengetahui,
HALAMAN
SAMPUL.......................................................................................................i
LAMPIRAN ................................................................................................ iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alinea Pertama: Menurut Asdak (2010), infiltrasi adalah aliran air masuk
kedalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral)
dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal). Setelah lapisan tanah bagian
atas jenuh, kelebihan air tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam
sebagai akibat gravitasi bumi dan dikenal sebagai proses perkolasi.
Menurut Hanafiah (2008) porositas tanah adalah proporsi ruang pori total
yang terdapat dalam volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan
udara,sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah.
Tanah yang poreus berarti tanah yang cukup mempunyai ruang pori Untuk
pergerakan air dan udara masuk- keluar tanah secara leluasa, sebaliknya
jika tanah tidak poreus.
1
BAB II
METODE PRAKTIKUM
1
C. Cara kerja
1
BAB III
A. Hasil Praktikum
Keterangan Tabel:
1
Gambar 3.1 mengukur air Gambar 3.2 air dan kerikil
2. Pasir : Laju infiltrasi pada pasir lebih cepat dari tanah karena pasir
1
3. Tanah: Laju infiltrasi tanah lebih lambat dari kerikil dan pasir
Analisa Data
Dari data hasil percobaan selama praktikum dilakukan analisa data untuk
Jumlah air yang terserap = jumlah air dituangkan – jumlah air yang tertampung
1
Tabel 3.7. Data Hasil Percobaan
No. Jenis Fraksi Jumlah Air Jumlah Air Yang Jumlah Air Yang
Tertampung Terserap
22 detik
12
10
8
6
4 2 detik
2
0
Kerilil pasir Tanah
Jenis Fraksi
Gambar 8. Diagram batang perbandingan tetesan pertama (detik) antara kerikil, pasir, dan tanah
1
Pada gambar diagram di atas kita dapat mengetahui bahwa kecepatan
infiltrasi kerikil sangat cepat dibandingkan pasir dan tanah yakni hanya
membutuhkan waktu sekitar 2 detik, sedangkan pasir membutuhkan
waktu sekitar 22 detik detik dan tanah membutuhkan waktu sekitar 31
detik sehingga hal ini menunjukkan bahwa pori-pori kerikil lebih besar
sehingga kecepatan infiltrasinya sangat cepat dibandingkan pasir dan
tanah, sedangkan pori-pori pasir lebih kecil dari pori-pori kerikil, namun
lebih besar dari pori-pori tanah sehingga kecepatan infiltrasinya lebih
cepat dari tanah dan pori-pori tanah lebih kecil dari pasir sehingga
kecepatan infiltrasinya lambat.
32 detik
12
10
8
6
4 24 detik
2
0
Kerilil pasir Tanah
Jenis Fraksi
Gambar 9. Diagram batang perbandingan tetesan akhir (detik) antara kerikil, pasir, dan tanah
1
mempunyai pori-pori yang cukup besar maka waktu yang dibutuhkan
oleh kerikil untuk mencapai tetesan akhir terbilang cepat. Berbeda
dengan pasir dan tanah yang memiliki pori-pori lebih kecil dari kerikil.
100
105
80
100
60
40
20
0
1 2 3
Gambar 10. Diagram batang perbandingan air yang lolos (ml) antara kerikil, tanah, dan pasir
Dapat dilihat dari tabel diagram diatas kita dapat menyimpulkan bahwa
air yang lolos pada infiltrasi kerikil itu lebih banyak di karenakan kerikil
mempunyai pori-pori yang besar dari pada pasir dan tanah. Dan pori-
pori pasir dan tanah itu sangat kecil sehingga yang menyebabkan
mengapa air yang tertampung atau air yang lolos pada fraksi pasir dan
tanah itu lebih sedikit.
1
BAB IV
KESIMPULAN
terlihat jelas bahwa pada fraksi kerikil kecepatan infiltrasinya sangat cepat,
karena pori-pori kerikil lebih besar sehingga durasi waktu yang dibutuhkan
7cm dan menghasilkan sisa air yang tertampung ke wadah 180 ml.
Kemudian pada fraksi pasir kecepatan infiltrasinya lebih lambat dari kerikil
pori kecil dan lebih rapat sehingga memungkinkan air menyerap dengan
sisa air yang tertampung ke wadah 105, mengapa sisa air tanah lebih
banyak dari sisa air pasir, karena tanah sedikit mengalami penyusutan
sehingga air yang terserap didalam tanah itu lebih sedikit dari pada pasir.
1
DAFTAR PUSTAKA
1
LAMPIRAN