Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

PENGUJIAN FALLING HEAD


A. Maksud Pengujian
Untuk mengetahui permeabilitas ukutan tanah berbutir halus yang memiliki
koefisien permeabilitas rendah.

B. ahan dan Alat


1. Bahan :
a. tanah
2. Alat :
a. Tabung permeabilitas
b. Batu pori
c. Corong
d. Buret
e. Gelas ukur
f. Selang
g. Stop watch

C. Prosedur Percobaan
1. Ambil contoh tanah kering udara yang mengandung butiran tanah yang lolos
saringan no 200 lebih besar dari 90 % atau bisa juga menggunakan contoh
tanah dari tabung contoh dengan kadar air asli
2. Campurkan air secukupnya untu menghindari segresi selama pengisian tabung
sehigga campuran tersebut dapat mengalir bebas untuk membentuk lapisan –
lapisan dalam tabung
3. Lepaskan tutp tabung lalu masukkan batu pori ke dalamnya
4. Masukkan campuran tanah tadi ke dalam tabung dengan menggunakan corong
dengan gerakan melingkar
5. Letakkan batu pori dan pegas di atasnya lalu tabung di tutup , catat tinggi
benda uji dalam tabung
6. Pasang buret pada tempatnya lalu atur ketinggiannya. Tempatkan mistar
panjang di samping buret sehigga beda tinggi antara air dalam buret dengan
lubang pengeluaran pada tabung bias diketahui
7. Bila perlu gunakan vacuum pump untuk menghampakan tabung selama 30
menit. Buka keran buret dan biarkan air mengisi seluruh tabung , tambahkan
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

air ke dalam buret terus manerus . proses penjenuhan ini bias dilakukan tanpa
vacuum pump (lihat prosedur A-7)
8. Alirkan air melalui benda uji sampai debitnya konstan lalu tutup kembali kran
buret. Isi buret sampai skala teratas lalu cata ketinggian air di atas lubang
pengeluaran. Catat tanggal dan waktu mulai percobaan, buka kran buret dan
tampung air yang keluar ke dalam gelas ukur. Tutuplah ujung atas buret dan
gelas ukur dengan kain katun lembab untuk mencegah penguapan
9. Hentikan percobaan bila volume air yang keluar telah mencapai 20 ml
(minimal). Catat posisi ketinggian air dalam buret, volume air dalam gelas
ukur dan waktu akhir percobaan

D. Prosedur Percobaan
Tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang
terletak di permukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh
factor-faktor genetis dan lingkungan, yakni bahan induk, iklim, organisme
hidup (makro dan mikro), topografi, dan waktu yang  berjalan selama kurun
waktu yang sangat panjang (Hillel,1981). Salah satu sifat fisik tanah yang
penting ialah kemampuan untuk meloloskan aliran air melalui ruang pori yang
disebut dengan Permeabilitas tanah. Permeabilitas tanah adalah kualitas
meloloskan air atau udara yang diukur berdasarkan besarnya aliran melalui
tanah yang telah dijenuhi terlebih dahulu per satuan waktu tertentu (Susanto,
1994).
Permeabilitas sangat dipengaruhi oleh sifat sifat fisik tanah. Perubahan
pada suhu air sedikit mempengaruhi permeabilitas. Dalam tanah yang jenuh
air permeabilitas bervariasi diantara limit yang luas, mulai kurang dari 25 cm
tiap tahun pada tanh liait yang padat sampai dengan beberapa ribu meter
pertahun dalam formasi kerikil. Untuk tanah yang tak jenuh kadar air
kelembapan (moisture content) ialah salah satu dari faktor dominan yang
mempengaruhi nilai laju  permeabilitas tanah (Isralsen and Hansen, 1962).
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

Hilel (1986) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi


permeabilitas tanah antara lain porositas, distribusi ruang pori, tekstur,
stabilitas agregat, struktur tanah dan kadar bahan organik tanah ditegaskan
lagi bahwa hubungan utama terhadap permeabilitas ialh distribusi ruang pori
sedangkan faktor lainnya merupakan faktor yang menentukan poorositas dan
distribusi ukuran pori.
Pengaruh pemadatan terhadap permeabilitas tanah adalah
memperlambat permeabilitas tanah karena pori kecil yang menghambat
gerakan air tanah makin meninggi (Sarief, 1989).
E. Perawatan

F. Hasil Pengujian
FALLING HEAD PERMEABILITY
No. Uraian Uji-Sampel Uji -3.00 m -4.00 m -5.00 m
1 Diameter buret (cm) 1.45 1.45 1.45
2 Diameter sampel uji (cm) 6.33 6.33 6.33
2
3 Luas sampel uji (cm ) 31.48 31.48 31.48
4 Panjang sampel uji (cm) 8 7.5 7
Temperatur pengujian (˚C) 26
5 Tinggi bacaan awal (h1 cm) 70 70 70
6 Tinggi bacaan akhir (h2 cm) 65 57.85 58.95
7 Durasi pembacaan (dt) 9000 9000 9000
8 Volume air (V cc) 8.260 20.071 18.254
9 Log h1/h2 0.032 0.083 0.075

10 0.00000346 0.00000834 0.00000701

Rata-rata 0.0000063

0.869
Koefisien suhu

16 0.00000545

G. Kesimpulan
Faktor lain yang menyebabkan permeabilitas tanah ini sedang hingga
tinggi ialah Inflitrasi jika kemampuan infiltrasi tanah ini sedang hingga tinggi
maka tingkat meloloskan air kedalm tanahnya sedang hinga tinggi, lalu untuk
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

tingkat perkolasinya sedang hingga tinggi maka perkolasi dalam tanah


tersebut juga sedang hingga tinggi.
H. Dokumentasi Pengujian
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

7
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D9 Lantai 2 Jl. Semarang No 5 Malang

Anda mungkin juga menyukai