Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK

PERCOLATION TEST (PERCOBAAN PERESAPAN)

Disusun Oleh:

Desi

Dwi riski kardina

Faraht Lala Ikrima NIM. P071331110

Ratna Dwi Yulintina NIM. P07133111030

Siti Nurjanah NIM. P07133111032

Yolamba Ervina Sujarwo NIM. P07133111037

Yolla Ayu Medikawanti NIM. P07133111038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2013

1
A. PELAKSANAAN
1. Hari/Tanggal : Kamis/28 Maret 2013
2. Lokasi praktek : Depan Laboratorium Hiperkes Atau Belakang
Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memeriksa serta menghitung daya resap tanah.
2. Mahasiswa mempu melakukan percolation test dengan benar.

C. DASAR TEORI
Percolation test merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui
daya resap tanah terhadap air. Mencari angka peresapan dan percobaan
perkolasi ( percolation test ) perlu dilakukan sebelum saluran atau sumur
peresapan dari septik tank dibangun agar dapat diperkirakan dengan
seksama luas peresapan yang diperlukan. Di dalam bidang resapan atau
rembesan, perlu diadakan pengukuran tingkatan tanah untuk dapat
mengetahui daya resap tanah terhadap air ( Degree Of Permeability Of
The Soil ) dengan mengadakan percobaan pengukuran percolation maka
daya resap tanah terhadap air dapat diketahui pada suatu daerah karena
setiap jenis tanah mempunyai daya resap yang berbeda.
Daya resap tanah berkurang lantaran kegemburannya menurun,
hal ini disebabkan karena vegetasi di atasnya berkurang. Jika
sebelumnya tanah mampu menahan air 70 persen, kondisi setelah
penebangan pohon dilakukan berbalik menjadi hanya 40 persen yang
tertahan. Secara hipotetis ada rumusan makin banyak tanaman, makin
baik kemampuan tanah mengikat air. Pada tanah yang berat (banyak liat
atau tanah liat), air akan mudah jenuh karena di mana daya resapnya
relatif kecil. Selain itu tata guna tanah juga akan berpengaruh terhadap
presentasi air yang meresap ke dalam tanah dengan aliran permukaan.
Pada tanah yang banyak tertutup beton bangunan, air hujan yang
mengalir di permukaan tanah akan lebih besar dibandingkan dengan air
yang meresap ke dalam tanah. Dengan demikian, di lahan yang
penduduknya padat, sumur resapan harus dibuat lebih banyak dan lebih

2
besar volumenya. Hubungan antara tata guna tanah dengan daya resap
tanah terhadap air hujan disajikan pada tabel berikut:
Tabel: Hubungan tataguna tanah dengan daya resap tanah

Tata guna tanah (land use) Daya resap tanah terhadap


air hujan ( % )
Daerah huatan, pekarangan lebat, kebun,
80 – 100
ladang berumput
Daerah taman kota 75 – 95
Jalan tanah 40 – 85
Jalan aspal, lantai beton 10 – 15
Daerah dengan bangunan terpencar 30 – 70
Daerah pemukiman agak padat 5 – 30
Daerah pemukiman padat 10 – 30
Sumber : Kusnaedi (2011:24)

D. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Mistar kayu / plastik 100 cm
b. Auger
c. Slang plastik 10 meter
d. Jam / Stopwatch
e. Linggis
f. Cetok
g. Gayung
h. Ember
i. Alat tulis
2. Bahan
a. Air kran
b. Pasir
c. Kerikil / koral

3
E. LANGKAH KERJA
1. Menentukan titik lokasi pengujian perkolasi.
2. Membersihkan permukaan lubang dari plastik / sampah yang ada.
3. Membuat galian dengan diameter sebesar 20 cm di titik yang akan
diketahui daya resap tanahnya sedalam 1 meter.
4. Memotong pipa PVC sepanjang 1 meter dengan diameter 4 inchi.
5. Memasukkan pipa PVC kedalam lubang percobaan.
6. Menambahkan pasir ke dalam lubang setinggi 25 cm dari dasar
lubang. Dan menambah krikil di luar pipa PVC
krikil pasir pipa PVC

lubang tanah

7. Melakukan pengisian air hingga penuh. Bila air tidak langsung habis
maka dilakukan penjenuhan lubang dengan memasukkan air ke
dalam lubang hingga jenuh. Air tetap tergenang dalam lubang setinggi
30 cm selama minimal 4 jam berturut-turut. (Dikarenakan air
pengisian pertama langsung habis, maka penjenuhan selama 4 jam
tidak dilakukan).
8. Melakukan tes untuk perlakuan perhitungan percolation rate, dengan
memberi air pada lubang percobaan dan di amati selama 30 menit.
Bila air lenyap kurang dari 30 menit maka tanah itu termasuk tanah
berpasir dan bila lebih maka termasuk tanah bias.
9. Melakukan penhukuran percolation rate dengan interval waktu 10
menit selama 1 jam. Dimana, penurunan yang terjadi pada kurun
waktu 10 menit terakhir dipergunakan untuk perhitungan percolation
rate.
10. Menghitung percolation rate dengan rumus :
PR = 25/p x 10

Ket :

4
25 : berasal dari percolation rate, adalah waktu dalam menit yang
diperlukan untuk penurunan air 25 mm dalam lubang
pengetesan.
p : penurunan air terakhir
10 : waktu pengukuran

F. HASIL
Hasil pada praktikum perencanaan pembuatan sumur peresapan
dengan menggunakan teknologi Percolation Test yang dilakukan pada
hari Kamis, 28 Maret 2013 di belakang Perpustakaan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta adalah :
1. Jenis tanah yang didapat adalah tanah perpasir dalam waktu
peresapan kurang dari 30 menit yaitu 29,05 menit.
2. Kedalaman yang didapat adalah 75 cm.
Interval 10
Penurunan air/mm Sisa air/mm
menit/1 jam
101 535 215
2
10 525 225
103 530 220
104 520 230
105 510 240
106 510 240
Data tabel peresapan 10 meni selama 1 jam
3. Percolation Rate yang didapat :
PR = 25/510 x 10
= 0,49

G. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum perencanaan pembuatan sumur
peresapan dengan menggunakan teknologi Percolation Test yang
dilakukkan pada hari Kamis, 28 Maret 2013 di belakang Perpustakaan
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Dimana yang dilakukan mulai pukul
08:00 yaitu pembuatan lubang dengan menggunakan auger dan linggis.
Proses pelubangan tanah berakhir pada pukul 10:15 dengan kedalaman

5
100 cm. Setelah proses pelubangan selesai, selanjutnya memasukkan
pipa PVC yang berdiameter 4 inchi yang pinggir pipa sudah di gergaji,
setelah itu pada lubang tersebut memasukkan pasir dengan ketinggian 25
cm dan diberi kerikil dipinggir pipa jadi kedalaman lubang tersebut adalah
75 cm. Kemudian dilakukan penjenuhan selama 4 jam. Namun pada
proses penjenuhan yang dimana air tersebut pada teorinya tetap
tergenang 30 cm selama 4 jam, tetapi kenyataannya air tersebut telah
habis kurang dari 30 menit maka berdasarkan teori apabila air cepat
habis kurang dari 30 menit maka tanah tersebut merupakan tanah
berpasir jadi kelompok kami menyimpulkan bahwa lubang yang dibuat
sebagai sumur peresapan merupakan tanah berpasir yang artinya uji
Percolation Testnya dilakukan 10 menit selama 1 jam.
Melakukan uji percolation test setelah proses penjenuhan selesai,
yang dimana dilakukan 10 menit selama 1 jam. prosesnya dengan
menuangkan air seperti penjenuhan setelah itu ditunggu selama 10 menit,
setelah sepuluh menit dicatat sisa dari air tersebut. Selama uji percolation
test tidak didapatkan kendala dan berjalan lancar. Setelah uji percolation
test maka lakukan perhitungan untuk mencari Percolation Rate.
Percolation Rate diambil dari 10 menit terakhir dan didapat dari hasil
perhitungan adalah 0,49. Berdasarkan tabel luas peresapan baik untuk
saluran maupun sumur peresapan angka yang didapat dari perhitungan
masuk pada baris kolom “2 atau kurang” yang dijabarkan untuk luas
peresapan yang dibutuhkan perorang ( m2 ) adalah untuk perumahan
0,24 dan untuk sekolah 0,08.

H. KESIMPULAN
Dari hasil uji percolation test yang dilakukan dengan lubang
percobaan sedalam 1 meter didapat tanah berpasir dengan hasil
pengukuran percolation rate adalah 0,49. SBerdasarkan tabel luas
peresapan baik untuk saluran maupun sumur peresapan angka yang
didapat dari perhitungan masuk pada baris kolom “2 atau kurang” yang
dijabarkan untuk luas peresapan yang dibutuhkan perorang ( m2 ) adalah
untuk perumahan 0,24 dan untuk sekolah 0,08.

6
I. DOKUMENTASI

7
8

Anda mungkin juga menyukai