Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Dosen Pembimbing: Sugeng Abdullah,SST.,M.Si.

Disusun Oleh:

1. Suci Latifatun Nur (P1337433117093)


2. Nuke Flaurida Damayanti (P1337433117094)
3. Mifta Nurani Indraswari (P1337433117095)
4. Sabila Rizki Febriana (P1337433117096)
5. Hafis Bimo Mufthi (P1337433117102)
6. Kavita Maghdaleni (P1337433117107)
2B/B2/Kelompok8

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO

PRODI D III KESEHATAN LINGKUNGAN

2018

A. MATERI PERTEMUAN KE 8 TES PERKOLASI

Percobaan pengukuran angka peresapan tanah (percolation test)


B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui kemampuan tanah dalam meresapkan


2. Untuk mengetahui luas daerah peresapan

C. DASAR TEORI
Perkolasi adalah mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu
lapisan tanah ke lapisan di bawahnya, sehingga mencapai permukaan air
tanah pada lapisan jenuh air, atau dengan kata lain perkolasi adalah
kemampuan tanah dalam meresapkan air.

Dalam usaha penanganan terhadap air limbah secara tersendiri ataupun


secara tergabung (kolektif) dalam penanganan ekskreta manusia, akan
diperoleh kenyataan bahwa pada akhirnya upaya penanganan tersebut akan
berakhir dengan pembuangan terakhir dari pada air limbah yang telah
mengalami pengolahan sebelumnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh
dalam pembuangan air limbah ini adalah dengan cara membuang serta
meresapkannya ke dalam tanah. Sudah barang tentu cara ini juga memiliki
potensi yang dapat merugikan terhadap kesehatan manusia, mengingat
efluen yang diresapkan ke dalam tanah tersebut masih mengandung bahan
pencemar, baik yang tergolong dalam pencemar kemis ataupun biologis
dan fisis dengan tingkat konsentrasi tertentu. Atas dasar pengerrtian inilah
maka daerah yang menjadi tempat pembuangan akhir dari efluen tersebut
harus senantiasa diperhitungkan jaraknya dari suatu sumber air tanah yang
telah ada ataupun yang akan dibangun di sekitarnya.
Daerah dimana dilakukan peresapan efluen ke dalam tanah ini biasa
disebut dengan istilah “lapangan peresapan” (absorption field) atau
lapangan pembuangan (disposal field). Mengingat bahwa upaya ini
didasarkan pada pencapaian tujuan untuk dapat meresapkan efluen ke
dalam tanah lewat pori-pori tanah yang ada, maka potensi untuk dapat
meresapkan efluen yang dimiliki oleh suatu jenis tanah di daerah yang
akan digunakan untuk lapangan peresapan perlu diteliti untuk mengetahui
angka peresapannya yang menjadi ukuran potensinya. Dalam menentukan
nilai angka peresapan ini diperlukan suatu prosedur pengukuran yang
disebut percobaan pengukuran angka peresapan (percolation tes).

Tabel kebutuhan luas daerah peresapan untuk rumah-rumah


tempat tinggal dan sekolahan
Luas daerah peresapan yang diperlukan
Angka
dalam m2 per orang yang dilayani.
peresapan
Rumah tempat tinggal Sekolahan
2 atau kurang 2,30 0,84
3 2,80 0,93
4 3,25 1,12
5 3,50 1,21
10 4,65 1,67
15 5,35 1,68
30 7,00 2,70
45 8,45 3,10
60 9,30 1,50
Diatas 60 Tidak sesuai untuk Tidak sesuai untuk
sistim peresapan sistim peresapan
dangkal dangkal

Rumus Perkolasi

x waktu pengukuran(menit)

Kriteria tambahan untuk pertimbangan kesesuaian tanah


Pada daerah yang air tanahnya dangkal, kedalaman sampai permukaan air
tanah harus ditentukan. Apabila selama periode yang panjang dalam
setahun, kedalaman permukaan air tanah normal kurang dari 4 kaki (1,2
m), pertimbang khusus bila daerah kedap air kurang dari 4 kaki (1,2 m).

Tipe tanah A : air masih ada setelah 30 menit

Tipe tanah B : air tepat habis pada 30 menit


Tipe tanah C : air sudah habis sebelum 30 menit

D. ALAT DAN BAHAN

1. ALAT  Alat ukur percolation


 Auger
 Linggis, Cangkul, Sekop, 2. BAHAN
Ember  Air
 Penggaris  Krikil
 Stopwatch atau alat  Batang kayu penanda
pengukur waktu ketinggian air

E. CARA KERJA

Salah satu prosedur kerja yang dianjurkan dan dipakai dalam penentuan
angka peresapan tanah adalah seperti berikut ini:

1. Siapkan alat dan bahan


2. Siapkan lubang, tipe lubang percobaan dapat berupa persegi atau lingkaran
dengan ukuran kedalaman 70 cm
3. Buat lubang dengan menggunakan peralatan yang tersedia seperti tertera
diatas
4. Setelah lubang terbentuk, sisi-sisi dan dasar lubang di garuk-garuk dengan
alat seperti sisir secara berhati-hati, dengan maksud supaya lapisan tanah
pada tepian dinding sisi-sisis dan dasar lubang yang tergantung dari
keadaan semula akibat pengeboran yang mungkin pori-porinya tersumbat,
dapat kembali lagi sebagai mana seperti keadaan semula
5. Masukan kerikil ke dalam lubang tersebut setebal 10 cm
6. Lakukan penggemburan tanah yaitu dengan lubang harus disiram air dan
dibiarkan jenuh dengan tujuan agar tanah menjadi jenuh dan daya resap
tanah bisa dapat diketahui secara maksima. Apabila langsung habis, diisi
kembali
7. Apabila penjenuhan sudah selesai dilakukan pengukuran angak perkolasi
dengan memasukan alat ukur perkolasi kedalam lubang yang telah ada
airnya, diharapkan air dalam luban setinggi rencana inlet dari limbah yang
dibuang ke resapan (misalnya 15 cm dari permukaan tanah)
8. Siapkan table pengukuran, stopwatck untuk mencatat waktu turunya air.
Penurunan air sedalam 1 inchi selama waktu tertentu menunjukan angka
perkolasi (…menit/inchi). Angka yang terisi dalam menit adalah angka
perkolasi. Jika pada saat pengukuran terjadi penurunan air yang sama
sebanyak 3 kali berarti peresapan air pada lubang sudah jenuh
9. Apabila angka menunjukan 30 atau kurang ( waktu yang dibutuhkan untuk
air turun sedalam 1 inchi kurang dari 30 menit) maka lahan tersebut dapat
digunakan untuk parit resapan. Apabila angka menunjukan lebih dari 30
sampai 60 sebaiknya lahan tersebut menggunakan sumur resapan. Untuk
angka lebih dari 60 maka lahan tersebut tidak dapat digunakan lahan
resapan

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

No Waktu Penurunan Perhitungan


(Menit) (AP)
kedalaman air
(inch/ menit)
dari permukaan
tanah (H)

1 3 H2-H1 : 32-20 : 4,8/3 = 1,6 inch/menit


12 cm  12/2,5 :
4,8 inch
2 1 H2-H1 : 20-18 : 0,8/1 = 0,8 inch/ menit
10 cm  2/2,5 :
0,8 inch
3 2 H2-H1 : 18-11 : 7 2,8/2 = 1,4 inch/ menit
cm  7/2,5 : 2,8
inch
Rata-rata 1,267 inch/ menit
Keterangan:

(H) : Penurunan kedalaman air dari permukaan tanah

AP : Angka Perkolasi

1 inch : 2,5 cm

G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pengukuran dan perhitungan yang kami lakukan
dilahan kebun jambu Kampus 7 Poltekkes Semarang dengan kedalaman
lubang 70 cm dan diameter 20 cm,dengan perlakuan diberi kerikil setebal
10 cm. Dengan penururan kedalaman air dari 3 kali percobaan dengan
hasil sbb:
 Dalam 3 menit dan penurunan kedalaman air 12 cm
denga AP = 1,6 inch/ menit
 Dalam 1 menit dan penurunan kedalaman air 2 cm
denga AP = 0,8 inch/ menit
 Dalam 2 menit dan penurunan kedalaman air 7 cm
denga AP = 1,4 inch/ menit
Dihasilkan nilai rata-rata AP yaitu 1,267 inch/ menit
Dapat disimpulkan berdasarkan praktikum pengukuran dan perhitungan
yang kami lakukan bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk tes
perkolasi maka mempengaruhi meresapnya air ke tanah dan semakin
sedikit penurunan kedalaman air dari permukaan tanah serta nilai AP yang
semakin stabil, Nilai AP kurang dari 2 sehingga luas daerah peresapan yang
diperlukan dalam m2 per orang yang dilayani dengan peruntukan rumah atau

tempat tinggal seluas 2,30 m2 dan sekolah 0,84 m2.Serta tanah digolongkan
pada tipe C karena air sudah habis sebelum 30 menit.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai