Disusun Oleh :
Nama : Bastian Bani Satria
NIM : 23352
Kelas : SMOP
Kelompok : 3 (Tiga)
Acara II : Pola Pembasahan
Co. Ass : Afdhal Abadi
Dosen Pengampu : Ir. Nuraeni Dwi Dharmawati, MP.
III. TUJUAN :
1. Tabel Pengamatan
Jenis Tanah = Tanah Berdebu
Volume 10 mm
Debit = =
Waktu 60 s
= 0,16 ml/s
No Ulangan Interval Horisontal Akumulasi Vertikal Akumulasi
(menit) (cm) Horisontal (cm) Vertikal
(cm) (cm)
1 1 1 3,5 cm 3,5 cm 2 cm 2 cm
2 2 1 5 cm 8,5 cm 2,5 cm 4,5 cm
3 3 1 6 cm 14,5 cm 3 cm 7,5 cm
4 4 1 8cm 22,5 cm 3,5 cm 11 cm
5 5 1 9 cm 31,5 cm 3,7 cm 14,7 cm
∑ 5 31,5 80,5 14,7 39,7
B. Tanah Berpasir
Gambar 2.2.2
Hasil Pola Pembasahan Tanah Berpasir.
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan praktikum acara ke II dengan
judul acara pola pembasahan yang berlokasi di kampus I instiper lebih
tepatnya disamping pilot plant. Praktikum ini kita akan melakukan tetes air
ke tanah yang bertujuan untuk mengetahui lebar dan kedalaman pada
rembesan air di tanah dengan waktu yang sudah ditentukan. Pertama tam
akita menyiapkan alat- alatnya terlebih dahulu agar tidak ada kerusakan
pada alat kita lakukan pengecekan alat yang akan kita gunakan seperti pecah
atau tidaknya kaca, akurat atau tidaknya, dan terdapat retakan atau tidak
pada alat yang kita gunakan untuk keselamatan kita semua. Seetelah semua
alat kita siapkan yang selanjutnya kita lakukan yaitu menyiapkan bahan
yaitu berupa air bersih dan tanah untuk nanti kita lihat hasil dari praktikum
kali ini. Sebelum mulai praktikum kita berdoa terlebih dahulu dan jangan
sampai ada gangguan atau seenaknya sendiri saat praktikum sedang
berlangsung. Yang pertama kita lakukan aalah kita memasukkan tanah pada
kotak kaca berskala yang sudah kita sediakan, saat memasukkan tanah
kedalam kotak kaca kita harus melakukan dengan hari hati dan perlakan
jangan sampai ada kotoran didalam kotak tersebut seperti batu, ranting, akar,
dan sampah-sampah lainnya. Selanjutnya kita ratakan tanah usahakan
jangan sampai tanah kita tekan agar tanah rata pada kotak kaca tersebut.
Lanjut kita lakukan proses infiltrasivdenganvwaktu 1menit dengan
menggunakan emmiter dan selanjutnya kita tampunga pada wadah
berbenyuk tabung yang memiliki garis ukur atau sering disebut wadah
berskala. Pada saat itu kita lakukan perhitungan jumlah tetesan, berapakah
mililiter jumlah tetesan air yang kita dapatkan setelah satu menit melakukan
penetesan.
Langkah selanjutnya yaitu meletakkan alat penetes yang bernama
Emmiter atau dripper di tengah tenagah kaca yang langsung mengenai
Tengah dari tanah yang kita teliti. Selanjutnya menjalankan penetes dengan
cara mengendorkan pengunci langjut kita tunggu sampai 5 menit lamanya
dan kita ulangi sampai. Besarnya kadar air tanah dan angka pori tanah
sangat mempengaruhi laju infiltrasi. Besarnya kadar air tanah akan
mengurangi kapasitas infiltrasi, besarnya angka pori akan mempercepat laju
infiltrasi. Pada percobaan infiltrasi, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
jenuh sampai ke dasar sampel. ebagian besar air yang dikandung adalah air
bebas dan air kapiler. jika pada pengamatan praktikum ini berada dalam
keadaan normal, jelas ini memiliki angka pori yang besar dan akibatnya
apabila diberi pembebanan akan mengalami fase konsolidasi primer yang
besar. Pengurangan tekanan air pori berlangsung sangat cepat dan beban
dipindahkan ke struktur organis pada suatu tahapan yang sangat dini.
IX. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
4. Pada saat penetesan air ke tanah diusahakan jangan sampai air yang
ada didalam wadah plastik kita tekan, karena hal itu menyebabkan
perbadaan data dari setiap penelitian.
5. Faktor yang sangat mempengaruhi daya resap tanah yaitu selain pada
tanah terdapat banyak pori- pori kondisi tanah juga sangat
berpengaruh.
B. Saran
Pada praktikum kali ini belum ada saran untuk para Co.Ass, di
karenakan pada pelaksanaan praktikum acara kedua tentang pola
pembasahan tanah ini sudah cukup baik pada pelaksanaannya
dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Pairunan A.K., Nanere J.L., Samosir S.S.R., Tangkaisari J.R., dan Ibrahim H.A.,
(2017). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi
Negeri Indonesia Timur. Makassar. Diakses pada tanggal 19 September
2023, pukul 20.00 WIB.
Sudaryono, (2022). Pengaruh pemberian lapisan lempung terhadap
peningkatan lengas tanah pada lahan marginal berpasir. Jurnal Teknologi
Lingkungan. 2 (7) : 198-205. Diakses pada tanggal 19 September 2023,
pukul 19.00 WIB.
Pawirosemadi, M. (2019).Dasar-dasar teknologi budidaya tebu dan pengolahan
hasilnya. Universitas Negeri Malang. Malang: UM Press. pp 39-545.
Diakses pada tanggal 19 September 2023, pukul 21.00 WIB.
Mengetahui
Co. Ass Praktikan