Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK BUMI

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI


PENGUKURAN CURAH HUJAN (PRESIPITASI)
SMA NEGERI 1 SUNGAI LAUR KABUPATEN KETAPANG

APR‘19
PELAKSANAAN PRAKTIKUM PENGUKURAN CURAH HUJAN
MATERI HIDROLOGI

A. Lokasi, Waktu dan Jenis Praktikum

Tempat Praktikum : Lapangan SMA Negeri 1 Sungai Laur


Jl.Trans kalimantan, Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai
Laur, Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat

Waktu Pelaksanaa : Kamis, 24 April 2019 Jam 07.00 – 09.45 Wib

Praktikum Hidrologi : Pengukuran curah hujan / presipitasi

B. Tujuan Praktikum

1. Siswa dapat membuat alat pengukur curah hujan sederhana (umbrometer sederhana)
2. Siswa dapat menggunakan alat penakar hujan/ pengukur curah hujan (umbrometer
sederhana)
3. Siswa memahami cara kerja alat pengukur hujan (umbrometer sederhana)
4. Siswa dapat mengklasifikasi curah hujan (ringan, sedang, lebat dan sangat lebat)
melalui hasil pengukuran yang telah di lakukan

C. Teori singkat
Hidrologi juga merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kejadian, perputaran dan penyebaran air di atmosfer dan di permukaan bumi serta di
bawah permukaan bumi. Hidrologi termasuk salah satu cabang ilmu geografi fisik dan
sudah mulai dikembangkan oleh para filsuf kuno, antara lain dari Yunani, Romawi, Cina,
dan Mesir. Air dianggap sebagai bagian dari undur utama bersama-sama dengan bumi,
udara dan api. Demikian juga di Indonesia, pengetahuan tentang air, terutama aliran
sungai telah menjadi unsur yang penting dalam merencanakan tata ruang pada zaman
kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sesuai dengan perkembangan teknologi di zaman itu.
Pengetahuan tentang aliran sungai telah digunakan untuk banyak kegiatan antara lain
pertanian, perhubungan, dan bahkan untuk pertahanan negara.

2|K e l o m p o k B u m i
Siklus hidrologi adalah prinsip dasar yang paling utama dalam hidrologi. Siklus
hidrologi ini digambarkan sebagai suatu rangkaian yang rumit dari peredaran air dalam
berbagai wujud (cair dan uap air) pada permukaan, di bawah permukaan bumi dan di
atmosfir, dimana hukum kekentalan massa ditampilkan sebagai azas yang paling
mendasar. Siklus hidrologi merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi mulai dari air
saat jatuh ke bumi hingga menguap keudara hingga kemudian jatuh kembali kebumi.
Siklusnya tidak berpangkal dan berakhir dari laut ke atmosfir terus kepermukaan tanah
dan kembali kelaut, dalam pergerakannya untuk sementara air akan tertahan didanau,
sungai, tanah, atau air tanah dan dapat dimamfaatkan oleh manusia, kemudian kembali
ke atmosfir.
Presipitasi merupakan semua bentuk curahan alat atmosfir yang jatuh
kepermukaan bumi yang mana terdapat beberapa bentuk baik cair maupun padat Seperti :
curah hujan, sleet, embun, dan salju. Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh yang
ditangkap oleh alat pendeteksi hujan dalam mm. kedalaman hujan yaitu banyaknya air
atau jumlah air yang jatuh kepermukaan bumi dalam satuan mm. sedangkan intensitas
hujan adalah lamanya curah hujan yang berlangsung pada saat tertentu satuannya mm /
(menit atau jam).
Komponen dalam siklus hidrologi yakni yang pertama evaporasi, transpirasi dan
evapotranspirasi adalah proses perubahan molekul air dalam bentuk zat cair ke gas atau
berubahnya air atau es menjadi uap di udara. Penguapan terjadi pada tiap keadaan suhu

3|K e l o m p o k B u m i
sampai udara di permukaan tanah menjadi jenuh dengan uap air. Secara umum dapat di
jabarkan
a) Evaporasi yakni penguapan yang terjadi pada permukaan bentang perairan dan
permukaan tanah.
b) Transpirasi, yaitu proses hilangnya air dalam tumbuhan akibat penguapan melalui
stomata daun.
c) Evapotranspirasi, yaitu penguapan yang terjadi pada permukaan air, tanah, maupun
tumbuhan air pada suatu DAS

Komponen yang kedua adalah kondensasi merupakan perubahan wujud zat dari
gas atau uap menjadi zat cair. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan,
tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan)
menjadi cairan, atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi sehingga
tapak awan berubah menjadi berwarna hitam. Selanjutnya apabila awan sudah tidak
mampu lagi menampung titik-titik air karena sudah cukup banyak maka akan dijatuhkan
kembali ke permukaan bumi dalam bentuk hujan atau presipitasi. Komponen terakhir
yakni infiltrasi adalah ketika air hujan menyentuh permukaan tanah, sebagian atau
seluruh air hujan tersebut masuk kedalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah.
Proses masuknya air hujan kedalam tanah ini disebabkan oleh tarikan gaya grafitasi dan
kapiler tanah

D. Alat, Bahan dan Pembuatan Alat Ukur Curah Hujan (Umbrometer Sederhana)
1. Sediakan Alat dan bahan
a) Botol air minum bekas ukuran besar (1,5 Liter)
b) Gunting, pisau, atau cutter
c) Spidol permanen marker
d) Isolasi bening
e) Penggaris mika bening
2. Langkah-langkah pembuatan umbrometer sederhana
a) Potong Bagian Atas botol dengan menggunakan gunting/cutter menjadi dua
bagian
b) Kemudian rekatkan penggaris dengan menggunakan selotif pada botol setinggi 4
cm dari dasar botol

4|K e l o m p o k B u m i
c) Taruh kembali mulut botol yang terpotong menghadap seperti corong pada badan
botol kemudian rekatkan menggunakan selotif.
d) Kemudian isi air setinggi 4 cm untuk meratakan permukaan dasar botol
e) Umbrometer sederhana siap di gunakan.

E. Prosedur praktikum pengukuran curah hujan/presipitasi


a) Pengukuran curah hujan pada kegiatan praktikum ini menggunakan curah hujan
buatan yang berlokasi di lapangan terbuka
b) Mempersiapkan alat dan bahan termasuk merangkai alat dan bahan menjadi alat
pengukur hujan atau umbrometer
c) Kemudian, dilakukan pengukuran curah hujan dengan cara membuat hujan buatan
menggunakan kantong plastik yang telah di isi air serta di lubangi dengan
menggunakan jarum sehingga menyerupai hujan sebenarya
d) Tetesan hujan tersebut dengan ketinggian tertentu, di ukur menggunakan umbro
meter yang telah di persiapkan dan di letakan di bawah tetesan curah hujan buatan
tersebut
e) Pada pengukuran curah hujan dengan air hujan buatan menggunakan waktu 5 – 10
menit per setiap kali percobaan
f) Setelah cuah hujan bautan reda (selesai berdasarkan waktu) maka di lakukan
pengukuran jumlah volume air yang tertampung pada alat umbro meter dengan
melihat penambahan yang tampak melalui ukuran/penggaris yang terpasang pada
umbrometer
g) Setelah didapat hasilnya dimana konversinya adalah 1 cm dikalikan dengan 5,7 mm.
h) Klasifikasi curah hujan menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geologi) dengan satuan mm
No Keterangan /Klasifikasi Interval mm
1 Ringan 0-5
2 Sedang 5 - 10
3 Lebat 10 - 20
4 Sangat Lebat ≥ 20

5|K e l o m p o k B u m i
F. Data Pengamatan

1. Nama Anggota Kelompok BUMI

a. Ambrosius Amin (Ketua)

b. Yunianti Lestari Purwanti (Dokumentasi)

c. Marsia Nina (Anggota)

d. Reski Febrian (Anggota)

e. Ilman Hakim (Anggota)

f. Fopian Pratama (Anggota)

2. Hasli Pengukuran

a. Percobaan Pertama (I)

Hasil percobaan pertama menggunakan umbrometer sederhana di dapat


penambahan volume air pada umbrometer 0,5 cm dikonversi dikalikan
dengan 5,7 mm yakni 2,85 mm

b. Percobaan Kedua (II)

Hasil percobaan kedua menggunakan umbrometer sederhana di dapat


penambahan volume air pada umbrometer 0,6 cm dikonversi dikalikan
dengan 5,7 mm yakni 3,42 mm

c. Percobaan Ketiga (III)

Hasil percobaan ketiga menggunakan umbrometer sederhana di dapat


penambahan volume air pada umbrometer 6,5 cm dikonversi dikalikan
dengan 5,7 mm yakni 37,05 mm

6|K e l o m p o k B u m i
G. Kesimpulan
Pada praktikum pengukuran curah hujan yang kelompok bumi lakukan
menggunakan alat ukur curah hujan umbrometer sederhana dan dibantu dengan
menggunakan hujan buatan menggunakan plastik putih yang di isi air kemudian
dilubangi dengan menggunakan jarum yang nantinya air akan keluar menyerupai hujan
sebenarnya tapi dalam lingkup ruang kecil atau tepat berada di atas alat umbrometer
sederhana, hujan buatan yang diukur ini dengan durasi ± 5 – 10 menit dengan tipe hujan
dibuat dengan jumlah lubangan jarum pada plastik pada setiap percobaan ditambah.
Pada percobaan pertama di dapatlah ketinggian air pada alat umbrometer sederhana
yang 0,5 cm dikonversi dikalikan dengan 5,7 mm yakni 2,85 mm yang mana berdasarkan
klasifikasinya termasuk kedalam kriteri hujan ringan. Percobaan ke dua sebanyak 0,6
cm dikonversi dikalikan dengan 5,7 mm yakni 3,42 mm termasuk kriteria hujan ringan,
serta percobaan terakhir yang dilakukan mendapatkan hasil 6,7 cm dikonversi dikalikan
dengan 5,7 mm yakni 37,05 mm terklasifikasi dengan kriteria hujan sangat lebat. Lebih
lengkapnya dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel. Percobaan Pengukuran Curah Hujan


Kelompok Bumi

No Hasil Percobaan Interval/mm Klasifikasi


Dalam cm Konversi dalam mm (x 5,7 mm)
1 0,5 2,85 0–5 Ringan
2 0,6 3,42 0–5 Ringan
3 6,5 37,05 ≥ 20 Sangat Lebat

7|K e l o m p o k B u m i
TUGAS DISKUSI SIKLUS HIDROLOGI

S3

S2
Kondensasi

S1

KETERANGAN :
1. Evaporasi : penguapan yang terjadi pada permukaan bentang perairan dan permukaan tanah.
2. Transpirasi : proses hilangnya air dalam tumbuhan akibat penguapan melalui stomata daun.
3. Evapotranspirasi : penguapan yang terjadi pada permukaan air, tanah, maupun tumbuhan air pada
suatu DAS
4. Kondensasi : peroses perubahan wujud dari bentuk uap air menjadi titik-titik air
5. Presipitasi : segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk cair
(hujan) maupun padat (salju)
6. Infiltrasi : peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah
7. Runoff : Aliran air permukaan
8. Perkolasi : aliran air baik secara horizontal maupun vertikal di dalam tanah
9. Groundwater : air bawah tanah

Jenis Siklus Hidrologi


S1 : Siklus Pendek
Dari penyinaran matahari terhadap laut sehingga terjadi penguapan dan terbentuklah awan.karna awan
jenuh maka terjadilah hujan di laut, tanpa melalui daratan.
S2 : Siklus Sedang
Dari penguapan di laut terbentuklah awan yang di bawa angin ke daratan. Karna awan jenuh maka
terjadilah hujan di daratan akhirnya membentuk aliran sungai yang kembali mengalir ke laut.
S3 : Siklus Panjang
Awan yang terbentuk di lautan di bawa angin ke daratan, awan mengalami kondensasi sampai titik beku
sampai terbentuk kristal-kristal es, dan terbentuklah hujan salju yang kemudian kembali ke laut.

TUGAS KELOMPOK
1. Gambarlah bagan siklus hidrologi di atas dan tulislah keterangan setiap komponennya pada kertas karton
yang telah disediakan !
2. Tulisakan hasil percobaan pengukuran curah hujan yang telah kalian lakukan menggunakan alat umbrometer
sederhana !

8|K e l o m p o k B u m i
LAMPIRAN GAMBAR

Anggota Kelompok BUMI

(Marsia Nina, Yunianti Lestari Purwanti, Ambrosius Amin, Fopin Pratama, Reski Febrian

& Ilman Hakim)

Proses Pembuatan Alat Umbrometer Sederhana

9|K e l o m p o k B u m i
10 | K e l o m p o k B u m i
Percobaan Pengkuran Curah Hujan Pertama

(Hasil 0,5 cm / 2,85 mm)

11 | K e l o m p o k B u m i
Percobaan Pengkuran Curah Hujan Kedua

(Hasil 0,6 cm / 3,42 mm)

Percobaan Pengkuran Curah Hujan Ketiga

(Hasil 6,5 cm / 37,05 mm)

12 | K e l o m p o k B u m i
Hasil Kegiatan Membuat Bagan Siklus Hidrologi

13 | K e l o m p o k B u m i
14 | K e l o m p o k B u m i
15 | K e l o m p o k B u m i

Anda mungkin juga menyukai