NIM : 2105511062
Soal :
Jawaban :
Pengertian Presipitasi:
1. Radiasi matahari
Proses Evapotranspirasi dapat tentukan dengan jumlah energi tersedia untuk menguapkan air.
Radiasi matahari merupakan sumber energi terbesar untuk mengubah sejumlah air cair yang banyak
menjadi uap air. Jumlah radiasi yang potensial mencapai permukaan evaporasi ditentukan oleh
lokasi dan waktu. Akibat perbedaan posisi matahari, maka radiasi potensial berbeda untuk setiap
lintang dan musim.
Ketika mengkaji dampak radiasi matahari pada Evapotranspirasi, harus diingat bahwa tidak
semua energi tersedia digunakan untuk menguapkan air. Sebagian radiasi matahari digunakan untuk
menguapkan air dan sebagian untuk memanaskan atmosfer dan profil tanah.
2. Temperatur udara
Radiasi matahari yang terserap atmosfer dan panas yang diemisikan bumi akan meningkatkan
temperatur udara. Panas sensibel udara sekitar mentransfer energi kepada tanaman dan
mengontrol laju Evapotranspirasi. Pada hari yang cerah kehilangan air akibat Evapotranspirasi lebih
besar dibanding pada saat kondisi berawan dan udara dingin.
3. Kelembapan udara
Ketika suplai energi dari matahari dan udara sekitar merupakan gaya pendorong utama
penguapan air, selisih antara tekanan uap air pada permukaan penguapan dan udara sekitar
merupakan faktor penentu pemindahan uap. Lahan yang terairi dengan baik dalam wilayah terik
mengkonsumsi jumlah uap air yang banyak akibat melimpahnya energi dan kemampuan atmosfer
mengeringkan. Di wilayah tropis yang lembap, walaupun input energi tinggi, kelembapan udara yang
tinggi akan mengurangi tuntutan Evapotranspirasi. Dalam lingkungan semacam ini, udara telah
mendekati jenuh sehingga penambahan air yang sedikit dapat disimpan sehingga laju
Evapotranspirasi lebih rendah daripada di wilayah terik.
4. Laju angin
Proses pemindahan uap sangat tergantung pada angin dan turbulensi udara yang mentransfer
sejumlah besar udara di atas permukaan evaporasi. Ketika air menguap, udara di atas permukaan
tersebut menjadi jenuh dengan uap air secara bertahap. Jika udara ini secara terus menerus tidak
digantikan oleh udara yang lebih kering maka kekuatan pendorong untuk uap air berpindah dan laju
Evapotranspirasi turun. Selain faktor-faktor iklim di atas, faktor-faktor tanaman-pun juga turut
mempengaruhi besarnya Evapotranspirasi. Faktor tersebut antara lain adalah penutupan stomata,
jumlah daun, penggulungan/ pelipatan daun serta kedalaman penunjaman akar.
2. Sebutkan Alat Ukur Penguapan yang Saudara Ketahui dan Jelaskan Perinsip cara
Bekerjanya
1. Atmometer
Atmometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur evaporasi dan kecepatan
penguapan air dalam udara pada lingkungan tertentu dan waktu tertentu. Dalam penyelidikan
lapangan, beberapa atmometer dipasang sekaligus. Satuannya dinyatakan dalam ml/cm
kuadrat/menit atau per jam.
Atmometer ini terdiri dari sebuah tabung kaca. Dindingnya berskala dengan ketelitian 0,1 ml.
Ujung atas tabung kaca tertutup dan mempunyai kaitan untuk menggantungkan alat ini. Ujung
bawahnya terbuka dan kawat penjepit dipakai untuk menjepit kertas pengisap supaya tetap pada
tempatnya.
Atmometer waktu digunakan, tabung diisi penuh dengan air. Kemudian mulutnya ditutup
dengan gunting kertas penghisap yang luas penampangnya tetap menutup mulut tabung dan dijepit
dengan kawat penjepit. Sesudah itu dgantungkan di tempat yang diteliti.
Alat pengukur evaporasi ini cukup sederhana, berupa bejana berpori yang diisi air. Besarnya
penguapan dalam jangka waktu tertentu, misalnya harian didapatkan dari nilai selisih pembacaan
sebelum dan sesudah percobaan. Beberapa jenis atmometer antara lain Piche, Livingstone dan Black
Bellani (Hartini, 2017).
2. Piche Evaporimeter
Seperti panci penguapan terbuka, alat ini digunakan sebagai pengukur penguapan secara relatif.
Maksudnya, alat ini tidak dapat mengukur secara langsung evaporasi ataupun evapotranspirasi yang
sesungguhnya terjadi. Hasil pembacaannya sangat tergantung terhadap angin, iklim dan debu.
Piche evaporimeter berupa pipa gelas berskala yang panjangnya + 20 Cm dan garis tengahnya + 1,5
Cm berisikan air (volume air dalam Cm3 atau persepuluhnya). Ujung bawah pipa gelas terbuka yang
ditutup oleh kertas filter berbentuk bulat (kertas filter ini berpori-pori banyak sehingga mudah
menyerap air) dengan dijepit oleh penjepit logam (berbentuk lengkungan seperti lembaran per. Per
ujung yang melekat disekeliling pipa dan ujung lainnya berbentuk sama dengan diameter pipa) dan
ujung atasnya tertutup dan dilengkapi dengan tempat menggantungkan alat tersebut.
Alat ini bersensor air murni yang berfungsi sebagai pengukur penguapan dari udara pada
suatu ruangan. Pembacaan dilakukan 3X yaitu pada jam 07.30, 13.30 dan 17.30 WS (Waktu
Setempat). Cara membaca seperti membaca thermometer, hanya saja skala yang dibaca adalah
skala pada pipa gelas yang bersinggungan dengan tinggi air didalamnya.
3. Evaporation Pan
Alat untuk mengukur evaporasi dari muka air bebas dapat digunakan panci penguapan
(evaporation pan). Terdapat tiga macam panci penguapan yang sering digunakan, yaitu panci
penguapan klas A (class A evaporation pan), panci penguapan tertanam (sunken evaporation pan),
dan panci penguapan terapung (floating evaporation pan)
Cara pengukuran panci evaporasri klas A tidak dapat mewakili keadaan yang
sebenarnya, hasil pengukuran dengan panci evaporasi akan selalu lebih besar dari nilai
penguapan yang sesungguhnya. Untuk itu, nilai penguapan yang sesungguhnya dapat
diperkirakan dengan mengalihkan koefesien pan (pan coefficient) yang besarnya antara 0,65-
0,85 tergantung dari spesifikasi alat (Hartini, 2017).
Penggunaan alat panci penguapan tertanam didasari pada kelemahan panci klas A
tersebut, yaitu dengan upaya memperhitungkan pengaruh latent heat yang terdapat dalam
tanah di sekitar massa air yang menguap dengan cara memasang panci ke bawah permukaan
tanah. Misalnya,Colorado sunken pan dengan koefisien panci adalah 0,75-0,86 (Hartini, 2017).
Alat panci penguapan terapung, pada dasarnya bentuk alat ini mirip dengan tipe lain.
Alat tipe ini dapat digunakan untuk mengukur penguapan di danau atau waduk dimana alat
dilapungkan di atas ponton yang diikat dengan angker dan dilengkapi dengan kisi-kisi untuk
mencegah terjadinya percikan air (splashing) ke dalam panci penguapan (Hartini, 2017).
Pada prinsipnya pengukuran evaporasi dengan ketiga macam panci penguapan tersebut sama,
yaitu dengan pembacaan tinggi muka air panci pada dua saat yang berbeda sesuai dengan interval
waktu pengukuran yang diinginkan. Pada setiap pengamatan juga dilakukan pengukuran temperatur
air. Pan evaporasi lebih sering digunakan untuk mengukur evaporasi yang dinyatakan dalam
mm/hari (Hartini, 2017).
3. Jelaskan Perbedaan Fungsi dari Alat Ukur Penguapan Evaporimeter dan Lysimeter
Evaporimeter ini berfungsi sebagai pengukur penguapan (evaporasi) pada udara terbuka. Makin
luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya
terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.