Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH IRIGRASI DAN BANGUNAN AIR

“METODE THORNTHWAITE”

DOSEN PENGAMPU:
ZAINAL WAHYU S.T, M.T

DIKERJAKAN OLEH:
FIGO FITRA RIZKI ( 2010212386 )
ERWIN GREGORIUS ( 2010212416 )
CANDRA FERNANDO ( 2010212372 )

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
PONTIANAK
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur yang saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
karuniaNya yang masih memberikan saya kesehatan serta kekuatan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah irigasi dan bangunan air dengan judul
“MetodeThornthwaite”.

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah Irigasi dan Bangunan Air.
Dalam makalah ini, saya membahas atau menjelaskan apa itu metode
thornthwaite, apa saja rumus yang digunakan hingga bagaimana
perhitungannya.

Saya berharap dari hasil deskripsi yang berjudul “Metode Thornthwaite” ini
dapat membantu para pembaca mengetahui teori tentang perhitungan
evapotranspirasi menggunakan metode thornwaite.

Saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam makalah yang saya
susun ini terjadi kesalahan dalam hal berkata – kata maupun menjelaskan materi
yang di bahas dalam makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam makalah saya
ini masih belum sempurna dan masih perlu di tingkatkan lagi. Oleh karena itu,
saya sangat memerlukan saran dan kritik Anda.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat air hujan jatuh ke bumi,sebagian air jatuh langsung ke permukaan bumidan ada juga yang
terhambat oleh vegetasi (Intersepsi). Intersepsi memiliki 3 macam,yaitu interception loss, through fall,
dan stem flow. Interception loss adalah air
yang jatuh ke vegetasi tetapi belum sampai mencapi tanah sudah menguap. Through falladalah air
hujan yang tidak langsung jatuh ke bumi, tetapi terhambat oleh dedaunanterlebih dahulu. Stem flow
adalah air hujan yang jatuh ke vegetasi dan mengalirmelalui batang vegetasi tersebut. Air hujan yang
terhambat vegetasi sebagian ada yangmenguap lagi atau mengalami evaporasi ada juga yang
kemudian jatuh ke permukaantanah (through fall). Air hasil through fall ini mengalir di permukaan
dan berkumpul disuatu tempat menjadi suatu run off seperti sungai, danau, dan bendungan
apabilakapasitas lengas tanah sudah maksimal yaitu tidak dapat menyerap air lagi. Dalamlengas
tanah, ada zona aerasi yaitu zona transisi dimana air didistribusikan ke bawah(infiltrasi) atau keatas
(air kapiler). Semakin besar infiltrasi, tanah akan semakinlembab dan setiap tanah memiliki perbedaan
kapasitas penyimpanan dan pori-poritanah yang berbeda-beda. Vegetasi mengalami fotosintesis pada
saat siang hari danmengalami transpirasi. Peristiwa berkumpulnya uap air di udara dari hasil
evaporasidan transpirasi disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi dikontrol oleh kondisiatmosfer di
muka bumi. Evaporasi membutuhan perbedaan tekanan di udara. Potensievapotranspirasi adalah
kemampuan atmosfer memindahkan air dari permukaan keudara, dengan asumsi tidak ada batasan
kapasitas.Evaporasi adalah proses dimana air diubah menjadi uap air (vaporisasi,vaporization) dan
selanjutnya uap air tersebut dipindahkan dari permukaan
bidang penguapan ke atmosfer (vapor removal). Evaporasi terjadi pada berbagai jenis permukaan sepe
rti danau, sungai, lahan pertanian, tanah, maupun dari vegetasi yang basah. Pengukuran evaporasi dila
kukan dengan mengukur hilangnya air dari suatusystem secara langsung, yang dinyatakan dalam
volume atau jeluk (depth). Sumberenergy dalam proses evaporasi berasal dari radiasi surya , panas
(heat) yang dibawaoleh angin ke suatu wilayah, panas yang tersimpan dalam massa tanah atau
lahan, panas yang tersimpan dalam air.
Transpirasi adalah vaporasi di dalam jaringan tanaman dan selanjutnya uap airtersebut dipindahkan
dari permukaan tanah ke atmosfer (vapor removal).Evapotranspirasi (ET) adalah kombinasi proses
kehilangan air dari suatu
lahan bertanam melalui evaporasi dan transpirasi. Ada beberapa jenis evaporasi yaituevaporasi
potensial (ETp), evaporasi standar (ETo), evaporasi tanaman (Etc), evaporasiaktual (ETa). Nilai
evapotranspirasi dapat dicari dengan beberapa metode yaituThornthwaite, Blainey-Criddle, Penman,
Penman-Monteith. Dalam makalah ini sayaakan membahas dengan menggunakan metode
Thornthwaite.

1.2. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, adapun tujuan darimakalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian dari evapotranspirasi.
b. Untuk mengetahui faktor penentu evapotranspirasi.
c. Untuk mengetahui pengukuran evapotranspirasi dengan metode Thornthwaite.
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perhitungan dengan metode Thornthwaite.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan tujuan makalah yang telah dikemukakan diatas ada beberapa rumusanmasalah, yaitu :
a. Apa pengertian evapotranspirasi?
b. Apa saja faktor-faktor penentu evapotrasnpirasi?
c. Bagaimana pengukuran evapotranspirasi dengan metode Thornthwaite?
d. Bagaimana langkah-langkah perhitungan evapotranspirasi dengan metodeThornthwaite?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan tanah, air, dan vegetasi
yang diuapkan kembali ke atmosfer oleh adanya pengaruh faktor-faktor iklim dan fisiologi vegetasi.
Dengan kata lain, besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara evaporasi (penguapan air berasal
dari permukaan tanah),intersepsi (penguapan kembali air hujan dari permukaan tajuk vegetasi), dan
transpirasi(penguapan air tanah ke atmosfer melalui vegetasi). Beda antara intersepsi dan transpirasi
adalah pada proses intersepsi air yang diuapkan kembali ke atmosfer tersebut adalah air hujan yang
tertampung sementara pada permukaan tajuk dan bagian lain dari suatu vegetasi, sedangkan
transpirasi adalah penguapan air yang berasal dari dalam tanah melalui tajuk vegetasi sebagai hasil
proses fisiologi vegetasi

Ket :
T = transpirasi vegetasi
It = intersepsi total
Es = evaporasi dari tanah, batuan dan jenis permukaan tanah lainnya
Eo = evaporasi permukaan air terbuka seperti sungai, danau, dan waduk.

Untuk tegakan hutan, Eo dan Es biasanya diabaikan dan ET = T + It. Bila unsur vegetasi dihilangkan,
ET = Es.

2.2. Faktor Penentu Evapotranspirasi


Evapotranspirasi adalah kehilangan air di atmosfer dengan melalui dua proses, yaitu evaporasi dan
transpirasi. Evaporasi adalah kehilangan air dari tubuh air yang terbuka, seperti danau, sungai, waduk,
lahan basah, lahan terbuka dan salju. Transpirasi adalah kehilangan air dari suatu tanaman yang hidup.
Beberapa faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya nilai evapotranspirasi yaitu karakteristik fisik
dari air, tanah, salju dan permukaan tanaman. Faktor yang lebih penting yaitu radiasi
netto, permukaan air, kecepatan angin, kerapatan vegetasi, kelembaban tanah, kedalaman akar,
kemampuan reflektansi permukaan tanah dan pengaruh musim (Hanson, 1991).

Evapotranspirasi adalah proses penguapan atau kehilangan air yang berasal


dari permukaan tanah dan permukaan tumbuhan akibat adanya aktivitas penyinaran
matahari. Keduanya bertanggung jawab terhadap proses kehilangan air tanah di bawah kondisi lapang
yang normal. Sedangkan laju evapotranspirasi lahan basah sangat dipengaruhi oleh kondisi alam
sekelilingnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi, yaitu:
a. Temperatur (suhu). Jika suhu udara dan tanah naik maka E naik.
b. Angin. Jika perubahan zat cair jadi uap air naik maka udara jenuh sehingga E turun dan terjadi
kondensasi.
c. Tekanan udara. Terjadi evaporasi bila ada perbedaan tekanan uap air
antara permukaan dan udara di atasnya. Bila RH naik maka E turun karena kemampuan untuk
menyerap udara berkurang.
d. Radiasi surya. Semakin lama matahari bersinar penguapan semakin tinggi.
e. Kualitas air. Jika air semakin jernih maka air tersebut lebih cepat menguap.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi laju transpirasi, yaitu:
a. Cahaya – bertambah jika semakin cerah.
b. Temperatur – bertambah dengan kenaikan temperatur.
c. Kelembaban – meningkat jika udara menjadi lebih kering.
d. Angin – meningkat dengan bertambahnya kecepatan angin.
e. Air tanah – turun jika lengas tanah turun.
2.3. Pengukuran Evapotranspirasi dengan Metode Thornthwaite
Thornthwaite telah mengembangkan suatu metode untuk
memperkirakan besarnya evapotranspirasi potensial dari data klimatologi. Evapotranspirasi potensial(
PET) tersebut berdasarkan suhu udara rerata bulanan dengan standar 1 bulan 30 hari, dan lama
penyinaran matahari 12 jam sehari. Metode ini memanfaatkan suhu udara sebagai indeks ketersediaan
energi panas untuk berlangsungnya proses ET dengan asumsi suhu udara tersebut berkorelasi dengan
efek radiasi matahari dan unsur lain yang mengendalikan proses ET.
Rumus dasar:

Keterangan:
PET = evapotranspirasi potensial bulanan (cm/bulan)
T = temperatur udara bulan ke-n (OC)
I = indeks panas tahunan
a = koefisien yang tergantung dari tempat
Harga a dapat ditetapkan dengan menggunakan rumus:

Jika rumus tersebut diganti dengan harga yang diukur, maka:


PET = evapotranspirasi potensial bulanan standart (belum disesuaikan dalam cm).
Karena banyaknya hari dalam sebulan tidak sama, sedangkan jam penyinaran matahari yang diterima
adalah berbeda menurut musim dan jaraknya dari khatulistiwa, maka PET harus disesuaikan menjadi:

Keterangan:
s = jumlah hari dalam bulan
Tz = jumlah jam penyinaran rerata per hari

2.4. Langkah-Langkah Perhitungan Menggunakan Metode Thornthwaite


Contoh soal:
Tentukan evaporasi suatu danau, jika diketahui suhu udara 87oF, suhu air 63oF, kecepatan angin 10
mph, dan kelembaban relatif 20%

Metode kerja yang dilakukan adalah menghitung evaporasi dari data yang telah disediakan dengan
cara menghitung es dan ea terlebih dahulu, kemudian hitung evaporasi dengan rumus :

Dengan k = 0.36
Menghitung evapotranspirasi dengan Metode ETp Thornthwaite, yaitu :
a. Hitung nilai i untuk masing-masing bulan dengan rumus :

*nilai T merupakan nilai T rata-rata


b. Buat tabel i untuk setiap bulan, lalu hitung nilai i dalam 1 tahun (165 hari)
c. Hitung nilai A dengan rumus:

d. Cari ETp tiap bulan dengan rumus:


PENYELESAIAN :

Tabel 1 Evaporasi

Contoh Perhitungannya :

Berdasarkan tabel 1, data tersebut merupakan data evaporasi. Data tersebut telahdiolah sehingga
didapat hasil evaporasi suatu perairan yaitu 0.7488 atau dibulatkanmenjadi 0.75.
Contoh Perhitungan : Bulan Januari

Ada beberapa jenis evapotranspirasi, yaitu evapotranspirasi potensial (ETp),evapotranspirasi standar


(ETo), evapotranspirasi tanaman (ETc), dan evapotranspirasi aktual (ETa). Pengukuran
evapotranspirasi potensial secara langsung dilapangan diukur dengan menggunakan alat yang disebut
lysimeter . Data dari lysimeter ini merupakan nilai sebenarnya evapotranspirasi dilapangan. Namun
karena peralatan lysimeter dipasang dengan peralatan dan instalasi khusus serta bersifat permanen
maka penggunaannya kurang praktis dan memerlukan biaya. Untuk itu maka para ahli berusaha mend
uga ETP tersebut dengan persamaan empiris dengan menggunakandata-data iklim. Beberapa cara
analisis ETp, yaitu metode Penman, Thornthwaite ,Blaney Criddle, Hargreaves dan Radiasi. Metode
Thornthwaite hanya membutuhkan data suhu udara untuk melakukan analisis evapotranspirasi dan
sedangkan metode yang lain membutuhkan data iklim seperti hujan, radiasi matahari,
suhu/temperatur, kecepatan angin, kelembaban udara, tekanan udara dan lama penyinaran
matahari. Namun dalam perhitungan dengan menggunakan metode Thorthwaite tidak begituakurat
karena hanya berpatokan pada satu data klimatologi yaitu suhu udara.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil deskripsi yang telah dikemukakan diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa
perhitungan evapotranspirasi menggunakan metode Thornthwaite mempunyai kelebihan maupun
kekurangan. Kelebihan menggunakan metode ini adalah hanya membutuhkan data suhu udara untuk
melakukan analisis evapotranspirasi. Tetapi dalam kelebihannya pun metode ini mempunyai
kekurangan yaitu perhitungan yang dilakukan tidak begitu akurat karena hanya membutuhkan data
suhu udara, berbeda dengan metode yang lainnya yang membutuhkan data iklim yang lebih banyak
dalam analisis evapotranspirasi.

3.2. Saran
Dari hasil deskripsi saya dapat menyarankan ketika menyusun sebuah makalah kita perlu
mencari beberapa informasi dari berbagai sumber agar kita dapat memahami dan mengerti lebih luas
tentang materi yang kita cari.

Anda mungkin juga menyukai