Anda di halaman 1dari 15

MENGHITUNG BESARAN EVAPORASI DAN EVAPOTRANSPIRASI

BULANAN DARI STASIUN DENGAN MENGUNAKAN METODE


THORNWAITE, BLANEY CRIDDLE, BLANEY CRIDDLE
MODIFIKASI, DAN TURC LUNGBEIN
Arkanshaqr Zafran G*, Rahmat Dewanto*, Nur Robithotul S*, Satria Bima A*,
Safira Arum A**, Andhika Ananda W**, Ferriyati Masitoh S.Si,M.Si***
*Mahasiswa S1 Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
** Asdos Mata Kuliah Hidrologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
*** Dosen Mata Kuliah Hidrologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang

Jurusan Geografi, Universitas Negeri Malang, Jl.Semarang No.5 Malang,


Jawa Timur, 65145, Indonesia
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Riwayat Artikel: Abstract: Evaporation at each station has a different
Dikirim: 15-10-2021 discharge, this is caused by temperature, wind direction, and
humidity as well as several other factors, which differ from
place to place. Evaporation is the process of evaporation that
occurs through the surface of water, soil, and water; while
Kata kunci: Evapotranspiration is a combination of Evaporation with
Evaporasi, Evapotranspirasi, Transpiration, is the process of evaporation through
Metode Thornwaite, Metode vegetation. This research was conducted to determine the
Blaney Criddle, Metode amount of evaporation and evapotranspiration at a station.
Blaney Criddle (Modifikasi), Calculations are carried out to determine the amount of
Metode Turc Lungbein, Data monthly evaporation if the station location is known at
Tabel Indeks 6.8°LS, elevation 81 m above sea level, plant species near the
coast are "fiber", annual rainfall is 3,392 mm. The method
used in this study uses a theoretical approach to empirical
equations with the Thornwaite, Blaney Criddle, Blaney
Criddle Modifications, and Turc Lungbein methods. From the
results of these calculations, it can be seen the amount of
monthly evaporation and evapotranspiration from the existing
data.
Abstrak: Evaporsi di setiap stasiun memiliki debit yang
berbeda beda, hal ini disebabkan oleh suhu, arah angin, dan
kelembapan serta beberapa faktor lainnya, yang mana berbeda
di setiap tempat. Evaporasi merupakan proses penguapan yang
terjadi melalui permukaan air, tanah, dan perairan; sedangkan
Evapotranspirasi merupakan gabungan dari Evaporasi dengan
Transpirasi, merupakan proses penguapan melalui vegetasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah Evaporasi
dan Evapotranspirasi di suatu stasiun. Perhitungan dilakukan
untuk menentukan besaran Evaporasi bulanan jika diketahui
lokasi stasiun pada 6,8°LS, elevasi 81 m dpal, jenis tumbuhan
dekat pantai adalah “serat”, hujan tahunan sebesar 3.392 mm.
Metode yang digunakan pada penelitian menggunakan
pendekatan Teoritik persamaan Empirik dengan metode
Thornwaite, Blaney Criddle, Blaney Criddle Modifikasi, dan
Turc Lungbein. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui
jumlah evaporasi dan evapotranspirasi bulanan dari data yang
ada.
Alamat Korespondensi:
Arkanshaqr Zafran
Program Studi S1 Geografi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang
E-mail: arkanshaqr.zafran.2107226@students.um.ac.id

PENDAHULUAN

Evaporasi adalah suatu proses penguapan air yang berawal dari permukaan
bentangan air atau juga dari bahan padat yang mengandung air.
singkatnya evaporasi (penguapan) adalah perubahan air menjadi uap air.
Pengertian evaporasi adalah proses penguapan daripada liquid (cairan) yakni dengan
penambahan panas. Evaporasi merupakan faktor yang penting dalam studi tentang
pengembangan sumber-sumber daya air. Evaporasi sangat mempengaruhi debit sungai,
besarnya kapasitas waduk, besarnya kapasitas pompa untuk irigasi, penggunaan komsumtif
(consumptive use) untuk tanaman dan lain-lain.
Hadisusanto (2010) menjelaskan bahwa vaporasi adalah proses fisis yang merubah
bentuk larutan atau cairan menjadi bentuk gas atau uap. Istilah ini juga diartikan sebagai
jumlah uap air yang diupakan dari suatu permukaan tanah ataupun air.
Proses evaporasi dibedakan menjadi dua antara lain:
1. Evaporasi aktual: proses evaporasi yang bergantung pada kondisi alami di suatu daerah.
Perbedaan kondisi daerah akan mengakibatkan perbedaan besarnya nilai evaporasi aktual.
2. Evaporasi potensial: proses evaporasi yang terjadi pada suatu permukaan penguapan yang
berbeda dalam kondisi kecukupan air. Evaporasi potensisal sering disebut sebagai
kemampuan maksimal dari suatu permukaan dalam penguapan air.
Transpirasi adalah suatu proses air di dalam tumbuhan dilimpahkan ke dalam
atmosfer sebagai uap air ( Subarkah, 1980:39). Dalam kondisi lapangan tidaklah mungkin
untuk membedakan antara evaporasi dan transpirasi jika tanahnya tertutup
tumbuhtumbuhan. Kedua proses tersebut (evaporasi dan transpirasi) saling berkaitan
sehingga dinamakan evapotranspirasi. Proses transpirasi berjalan terus hampir sepanjang
hari di bawah pengaruh sinar matahari. (Soemarto,1986:44).
Evapotranspirasi adalah gabungan dari proses penguapan air bebas (evaporasi) dan
penguapan air melalui tanaman (transpirasi) (Suhardjono,1994:11). Evapotranspirasi
merupakan faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam rencana irigasi dan
merupakan proses yang penting dalam siklus hidrologi. Parameter cuaca, karakteristik
tanaman, pengelolaan dan aspek lingkungan mempengaruhi evapotranspirasi. Tanaman
rumput acuan menutupi tanah secara penuh, terjaga pendek, air lancar dan aktivitas
pertumbuhan dalam keadaan kondisi agronomi yang optimal. Evapotranspirasi rata-rata dari
suatu permukaan acuan disebut evapotranspirasi acuan dan ditandai sebagai ETo. Konsep
evapotranspirasi acuan dikenalkan untuk mempelajari keperluan evaporasi dari atmosfer
secara independen pada tipe tanaman, perkembangan tanaman dan praktek pengelolaannya
(Raes, 2009).
Evapotranspirasi acuan atau evapotraspirasi referensi (ETo) didefinisikan sebagai
laju evapotranspirasi dari permukaan yang luas, rapat ditumbuhi rumput hijau dengan
ketinggian yang seragam antara 8 – 15 cm dan dalam kondisi tidak kekurangan air dengan
albedo 0,23 dan tidak kekurangan air (Allen et al., 1998). Evapotranspirasi acuan (ETo)
terkait erat dengan rumput standar (Hargreaves dan Samani, 1985).Untuk menduga nilainya
beberapa metode diturunkan berdasarkan proses fisik yang mengatur laju evapotranspirasi.
2
Pendugaan dapat dilakukan menggunakan data klimatologi misalnya : suhu udara,
kelembaban udara, lama penyinaran matahari dan kecepatan matahari. Berdasarkan
ketersediaan data iklim ETo dapat dihitung dengan beberapa model : 1) suhu, 2) suhu dan
kelembaban, 3) radiasi global, 4) radiasi neto, 5) kombinasi dan 6) regresi (Rusmayadi,
2012).

METODE
Evapotranspirasi merupakan penguapan yang terjadi di air permukaan, tanah,
perairan maupun vegetasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Evaporasi yang terjadi
pada sebuah stasiun dengan mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya Indek panas
bulanan, rata-rata penyinaraan matahari, presentasi jam siang bulanan, jenis tanaman dan lain
sebagainnya.
Metode penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan melalui kajian secara ilmiah dengan melalui
analisis dan evaluasi untuk mengetahui pengukuran sesuatu sebagai jawaban atas hal-hal
yang dipermasalahkan (Abdullah, 2015). Metode ini digunakan karena data yang diolah
merpakan data yang dikumpulkan berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui besaran pengaruh antar variabel yang diteliti. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif. Metode ini bertujuan
untuk menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul
dimasyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Format yang
digunakan dalam penelitian ini adalah format deskriptif studi kasus. Format penelitian
deskriptif studi kasus merupakan penelitian eksplorasi dan memainkan peran penting dalam
menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang berbagai variabel sosial (Abdullah,
2015). Format ini digunakan dengan meneliti data data yang didapatkan dari stasiun yang
dimiliki dengan menggunakan beberapa metode.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan besaran Evaporasi bulanan jika diketahui
lokasi stasiun pada 6,8 oLS, elevasi 81 m dpal, jenis tumbuhan dekat pantai adalah “serat”,
hujan tahunan sebesar 3.392 mm. Data yang dihitung dalam penelitian ini adalah, berikut ini :

Tabel Data Cuaca Bulanan Pos Stasiun Pengamatan X

Bulan CH Suhu Udara Kelembaban Kecepatan Penyinaran Albedo


(ºC) Relatif (%) Angin Matahari (%)
(km/jam)
Januari 723 25.23 83 58.57 0.28 1.56
Februari 533 26.76 83 66.37 0.34 1.56
Maret 464 26.63 82 76.11 0.36 1.56
April 239 27.31 82 56.05 0.52 1.56
Mei 175 26.36 81 64.94 0.54 1.56
Juni 45 26.73 82 61.97 0.45 1.56
Juli 16 26.43 81 129.87 0.61 1.56
Agustus 73 27.13 81 41.81 0.61 1.56
September 0 26.86 80 57.25 0.65 1.56
Oktober 238 29.00 80 62.04 0.55 1.56
November 751 26.40 79 55.43 0.50 1.56
Desember 750 26.66 79 34.73 0.35 1.56

3
Metode yang digunakan untuk meneliti data stasiun adalah metode Persamaan
Empirik antara lain, yaitu :

1. Metode Thornwaite
Metode Thornwaite Mather merupakan metode yang didasarkan pada konsep neraca air.
Metode ini memerlukan curah hujan sebagai input dan nantinya evapotranspirasi dan debit
sebagai output. Dalam prosesnya, metode Thornthwaite Mather memerlukan data sifat fisik tanah
serta data karakteristik lahan. Thornwaite Mather menggunakan konsep neraca air untuk
menentukan Indeks kekeringan. Metode ini berdasarkan prinsip neraca air dan menekankan
faktor evapotranspirasi sebagai faktor iklim selain hujan serta memasukan variabel lengas tanah
(Rahadyan, 2011).

𝟏𝟎. 𝑻 𝜶
𝑷𝑬𝑻 = 𝟏, 𝟔( )
𝑰

Rumus Koefisien :

𝛂 = (𝟔𝟕𝟓. 𝟏𝟎−𝟗 . 𝑰𝟑 ) − (𝟕𝟕𝟏. 𝟏𝟎−𝟕 . 𝑰𝟐 ) + (𝟏𝟕𝟗𝟐. 𝟏𝟎−𝟓 . 𝐈) + 𝟎, 𝟒𝟗𝟐𝟑𝟗

Rumus Indeks Panas :


𝑻 𝟏,𝟓𝟏𝟒
𝑰= ( )
𝟓

dengan:

PET = Evapotranspirasi potensial bulanan (cm/bulan)


T = temperature udara rata-rata per bulan (ºC)
i = indeks panas (lihat lampiran) atau (tn/5)1,514
tn = temperature rata-rata bulanan
I = ΣI (jumlah i dalam satu tahun )
a = koefisien yang tergantung tempat

Karena banyaknya hari tidak sama, sedangkan jam penyinaran matahari yang diterima
adalah berbeda menurut musim dan jaraknya dari khatulistiwa, maka PET harus disesuaikan
menjadi:

𝒔. 𝑻𝒛
𝑷𝑬 = 𝑷𝑬𝑻
𝟑𝟎. 𝟏𝟐

dengan:

S = jumlah hari dalam bulan


Tz = jumlah jam penyinaran rerata per hari
Nilai perbandingan 𝑠.𝑇𝑧30.12 dapat dilihat pada tabel 2.1

2. Metode Blaney Criddle


Wang et al. (2007) menjelaskan bahwa metode Blaney-Criddle merupakan salah satu
metode empiris yang tergolong sederhana dan memiliki akurasi yang cukup baik, serta
4
membutuhkan sedikit data masukan. Pada metode Blaney-Criddle, besarnya suhu dan
panjang hari (lama waktu penyinaran matahari) merupakan suatu masukan utama. Data
kemudian dikumpulkan sebagai titik-titik contoh dengan distribusi yang jarang menjangkau
wilayah dengan kondisi iklim yang bervariasi (Vancutsem et al., 2010).

𝑻. 𝑷
𝑼=𝑲
𝟏𝟎𝟎

dengan:
U = consumptive use (inch) selama pertumbuhan tanaman
K = koefisien empiris yang tergantung pada tipe dan lokasi tanaman pada tabel 2.2
P = Persentase jumlah jam penyinaran matahari perbulan dalam satu tahun pada tabel 2.3
T = temperatur rerata bulanan (ºF)

3. Metode Blaney Criddle Modifikasi

Rumus Blaney Criddle Modifikasi :

𝑷(𝟒𝟓. 𝟕𝒕 + 𝟖𝟏𝟑)
𝑼=𝑲
𝟏𝟎𝟎

dengan:
U = Transpirasi bulanan (mm)
t = Suhu udara rata-rata bulanan (ºC)
K = Kt . Kc
Kt = 0,311t + 0,24
Kc = Koefisien tanaman bulanan (dekat daerah pantai/laut) (lihat tabel 2.2)
P = Persentase jam siang bulanan dalam setahun (lihat tabel 2.3)

4. Metode Turc Lungbein


Metode Turc (1961) adalah salah satu metode paling simpel dan persamaan empiris
yang akurat untuk menentukan evapotranspirasi. Metode ini pertama kali digunakan di
Perancis bagian Selatan dan Afrika bagian Utara. Metode ini dibangun berdasarkan
kondisi iklim di Eropa Barat. Data iklim yang digunakan radiasi matahari, suhu udara dan
kelembaban udara (Diouf et al., 2016)

𝑷
𝑬=
𝟐
√𝟎, 𝟗 + ( 𝒑 𝟐 )
𝑬𝒐
dengan:
E = evaporasi aktual (mm/tahun)
P = hujan tahunan
T = suhu tahunan
Eo = evaporasi air permukaan

Rumus Evaporasi Air Permukaan :

𝑬𝒐 = 𝟑𝟐𝟓 + 𝟐𝟏𝑻 + 𝟎, 𝟗𝑻
5
HASIL PEMBAHASAN
Hasil dari perhitungan kali ini membahas besarnya hujan wilayah berdasarkan data 1 pada
Lampiran Acara 3, serta besarnya evaporasi bulanan berdasarkan data 2 pada Lampiran Acara
3, menggunakan lokasi stasiun pada 6,8 oLS, elevasi 81 m dpal, jenis tumbuhan dekat pantai
adalah “serat”, hujan tahunan sebesar 3.392 mm.
Dengan Metode Thornwaite yang kita lakukan menghasilkan s.Tz pada bulan januari
(1,0672); Februari (0,9636); Maret (1,0436); April (0,9964); Mei (1,0164); Juni (0,9728);
Juli (1,0128); Agustus (1,0228); September (1,00); Oktober (1,0536); November (1,0536);
Desember (1,0744).
Lalu selanjutnya hasil pada metode Blanney Criddle, mempunyai nilai konsumtif inch
dengan hasil pada Januari (0,054140255); Februari (0,050191581); Maret (0,054406278);
April (0,057914349); Mei (0,052906012); Juni (0,053323878); Juli (0,052289667); Agustus
(0,054229914); September (0,057722003); Oktober (0,057970016); November
(0,053564672); Desember (0,056183571).
Blanney-Criddle modifikasi menghasilkan nilai yang berbeda karena U merujuk pada
transpirasi bulanan dengan menggunakan satuan mm, dengan hasil pada Januari (11,11857
mm); Februari (10,91406617 mm); Maret (11,77469166 mm); April (12,84490215 mm); Mei
(11,33719935 mm); Juni (11,58254574 mm); Juli (11,23402747 mm); Agustus
(11,95064311 mm); September (12,59712411 mm); Oktober (13,63088484 mm); November
(11,49526273 mm); Desember (12,17264635 mm).
Turc-Lungbein mempunyai metode yang lebih simple daripada beberapa metode
sebelumnya dan mendapatkan nilai Evaporasi Aktual 1.413,33 mm/thn; 141,33 cm/bln.

KESIMPULAN
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari tentang bagaimana Evaporasi dan
Evapotranspirasi, dapat dianalisis dengan berbagai macam metode. Metode Thornwaite,
Metode Blaney Criddle, Metode Blanney Criddle (Modifikasi), Metode Turc Lungbein. Dengan
hasil dari Metode Thornwaite yang kita lakukan digunakan sebagai salah satu indikasi
penentuan besarnya evapotranspirasi potensial bulanan dalam suatu daerah, dari perhitungan
yang dilakukan secara manual mulai bulan Januari hingga Desember menggunakan bantuan
table panas bulanan, dan tabel rata-rata matahari selama 30 hari dalam durasi 12 jam, lalu
Metode Blanney Criddle menggunakan koefisien empiris, yang dikalikan hasil dari
temperature rerata bulanan dikalikan jumlah jam penyinaran matahari dengan dibagi 100
mendapatkan data Inch per bulan nya, selanjutnya Metode Blanney Criddle modifikasi
memiliki perbedaan menggunakan suhu celsisu dan cara yang berbeda sehingga
menghasilkan satuan mm, bukan Inch, dan terkahir Metode Turc Lungbein mencari
Evaporasi Aktual dengan bantuan hujan tahunan dan suhu tahunan.

6
DAFTAR RUJUKAN

Lampiran
▪ Cek Plagiarisme
-Abstraksi

-Pembahasan

7
▪ Perhitungan

-Thornwaite

8
9
Perhitungan Thornwaite

10
11
Tabel Hasil Thornwaite

Perhitungan Evapotranspirasi Bulanan (cm/bulan) Metode Thornwaite

Bulan Rata- Rata Suhu Bulanan Indeks Panas (I) Koefisien (a) PET s.Tz PE

Januari 25,23 11,5947698 3,82349422 10,9848514 1,0672 11,72303342


Februari 26,76 12,67574175 3,82349422 13,75804005 0,9636 13,25724739
Maret 26,63 12,58262807 3,82349422 13,50423846 1,0436 14,09302326
April 27,31 13,07225369 3,82349422 14,87097353 0,9964 14,81743803
Mei 26,36 12,38998436 3,82349422 12,9881779 1,0164 13,20118402
Juni 26,73 12,6542333 3,82349422 13,69916047 0,9728 13,3265433
Juli 26,43 12,43983209 3,82349422 13,12054773 1,0128 13,28849075
Agustus 27,13 12,94202997 3,82349422 14,49968886 1,0228 14,83028177
September 26,86 12,74752611 3,82349422 13,95565565 1,00 13,95565565
Oktober 29,00 14,31627336 3,82349422 18,7086295 1,0536 19,71141204
November 26,40 12,41846046 3,82349422 13,06369642 1,0536 13,76391055
Desember 26,66 12,60409515 3,82349422 13,56249857 1,0744 14,57154846
Jumlah 152,4378281

12
- Blanney-Criddle & Blanney-Criddle Modifikasi

13
Tabel Hitungan Blanney-Criddle

Perhitungan Evotranspirasi Bulanan Metode Blanney-Criddle (cm/bulanan)

Persentasi jumlah jam


Bulan Rata-rata suhu hujan(°C) Rata-rata suhu hujan (°F) Koefisien empiris serat U
penyinaran matahari (%)
Januari 25,23 77,414 8,742% 0,80 0,054140255
Februari 26,76 80,168 7,826% 0,80 0,050191581
Maret 26,63 79,934 8,508% 0,80 0,054406278
April 27,31 81,158 8,92% 0,80 0,057914349
Mei 26,36 79,448 8,324% 0,80 0,052906012
Juni 26,73 80,114 8,32% 0,80 0,053323878
Juli 26,43 79,574 8,214% 0,80 0,052289667
Agustus 27,13 80,834 8,386% 0,80 0,054229914
September 26,86 80,348 8,98% 0,80 0,057722003
Oktober 29,00 84,2 8,606% 0,80 0,057970016
November 26,40 79,52 8,42% 0,80 0,053564672
Desember 26,66 79,988 8,78% 0,80 0,056183571

Tabel Hitungan Blanney-Criddle Modifikasi

Perhitungan Evotranspirasi Bulanan Metode Blanney-Criddle Modifikasi (cm/bulanan)

Persentasi jumlah jam


Bulan Rata-rata suhu hujan(°C) Rata-rata suhu hujan (°F) Koefisien empiris serat U
penyinaran matahari (%)
Januari 25,23 77,414 8,742% 0,80 11,11857
Februari 26,76 80,168 7,826% 0,80 10,91406617
Maret 26,63 79,934 8,508% 0,80 11,77469166
April 27,31 81,158 8,920% 0,80 12,84490215
Mei 26,36 79,448 8,324% 0,80 11,33719935
Juni 26,73 80,114 8,320% 0,80 11,58254574
Juli 26,43 79,574 8,214% 0,80 11,23402747
Agustus 27,13 80,834 8,386% 0,80 11,95064311
September 26,86 80,348 8,980% 0,80 12,59712411
Oktober 29,00 84,200 8,606% 0,80 13,63088484
November 26,40 79,520 8,420% 0,80 11,49526273
Desember 26,66 79,988 8,780% 0,80 12,17264635

14
-Turc-Lungbein

15

Anda mungkin juga menyukai