Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN

ACARA I
EVAPOTRANSPIRASI

DI SUSUN:
JENI FERIANDI MARBUN (23/23111372/SPKS-A)

CO ASISTEN:
MANUEL THEO (20/NIM/SPKS)

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA
2024
ACARA I
A. Judul Acara : Evapotranspirasi
B. Tujuan : Untuk mengetahui dan mengukur laju
evapotranspirasi tanaman
C. Pendahuluan :
Evapotranspirasi merupakan peristiwa penguapan air dari daun atau tajuk
tanaman baik dari hasil proses biologi (hasil metabolisme) meupun yang tidak
berasal dari kegiatan tersebut, misalnya air dan hasil intersepsi. Jadi
evapotranspirasi merupakan jumlah total air yang dikembalikan lagi ke
atmosfer dari pemukaan tanah, badan air, vegetasi oleh adanya pengaruh factor
iklim dan fisologis vegetasi. Evapotranspirasi merupakan gabungan dua istilah
yang menggambarkan proses fisika transfer air ke dalam atmosfir, yakni
evaporasi air dari permukaan tanah, dan transpirasi melalui tumbuhan.
Evapotranspirasi merupakan komponen penting dalam keseimbangan hidrologi
(Wibawanty et al., 2022). Membahas mengenai evapotranspirasi dapat terlebih
dahulu mengetahui ap aitu evaporasi, evaporasi adalah suatu proses berubahnya
air menjadi uap air dari perairan terbuka, tanah dan batuan lainnya. Proses
evaporasi sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan uap, suhu udara, angin,
kualitas air dan permukaan bidang evaporasi. Penguapan juga terjadi dari
permukaan tumbuhan, seperti daun, melalui proses yang disebut transpirasi.
(Mey Jesiani et al., 2019).
Selain evaporasi dalam hal evapotranspirasi juga ada istilah transpirasi.
Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap yang berasal
dari jaringan tumbuhan melalui celah yang disebut stomata. Kehilangan air dari
jaringan tumbuhan melalui bagian tumbuhan yang lain mungkin dapat saja
terjadi, tetapi jumlah kehilangan air tersebut sangat kecil dibandingkan dengan
yang hilang melalui stomata. Oleh karena itu, besarnya jumlah air yang hilang
dari jaringan tumbuhan pada proses transpirasi umumnya dihitung berdasarkan
air yang hilang melalui stomata. Beberapa jenis tumbuhan dapat hidup tanpa
melakukan transpirasi, namun demikian jika transpirasi berlangsung pada
tumbuhan dapat memberikan beberapa keuntungan bagi tumbuhan tersebut,
seperti mempercepat laju pengangkutan unsur hara melalui xilem; menjaga
turgiditas sel tumbuhan; dan juga untuk menjaga stabilitas suhu daun (Wahyuni
& Afidah, 2022).
Dalam menentukan nilai evapotranspirasi perlu diperhatikan dua istilah
yaitu evapotranspirasi aktual (ETa) dan evapotranspirasi potensial (ETp).
Evapotrasnpirasi potesial menggambarkan kebutuhan lingkungan, sekumpulan
vegetasi, atau kawasan pertanian untuk melakukan evapotranspirasi yang
ditentukan oleh beberapa faktor, seperti intensitas penyinaran matahari,
kecepatan angin, luas daun, temperatur udara, dan tekanan udara.
Evapotranspirasi potensial juga menggambarkan energi yang didapatkan oleh
kawasan tersebut dari matahari. Di sisi lain, transpirasi sebanding dengan
seberapa banyak karbon yang diserap oleh kawasan vegetasi karena transpirasi
juga berperan perpindahaan CO2 dari udara ke daun (Ahmad Fausan et al.,
2021).
D. Metode
1. Bahan dan Alat
a. Alat
Gelas ukur, corong, toples plastic, neraca digital
b. Bahan
Bibit tomat (Solanum lycopersicum L.)
2. Cara Kerja
a. Menyiapkan satu bibit tomat yang ditanam pada baby polybag.
b. Siram hingga mencapai kapasitas lapang.
c. Timbang polybag.
d. Masukkan polybag ke dalam toples, tutup rapat, dan letakkan di tempat
yang terkena sinar matahari selama 3 hari.
e. Masukkan air yang tertampung pada toples ke dalam gelas ukur. 6.
Ukur jumlah air yang tertampung.
f. Pengamatan
3. Pengamatan
Setelah tanaman berumur 3 minggu, lakukan pemanenan tanaman, dan
lakukan pengamatan sebagai berikut:
a. Bobot segar dengan cara menimbang tanaman segera setelah panen
b. Bobot kering dengan cara menimbang tanaman yang telah dikeringkan
menggunakan oven selama 24 jam atau penjemuran di bawah sinar
matahari selama 5 hari.
E. Hasil
Evapotransipirasi
Jumlah air tertampung pada toples 2 ml
F. Pembahasan
Pada pengamatan evapotranspirasi yang terdapat di acara V yang bertujuan
untuk mengetahui dan mengukur laju evapotranspirasi tanaman diperole data
evavotranspirasi dengan jumlah air sebanyak 2 ml. vegetasi yang digunakan
iyalah tanaman tomat (Solanum lycopersicum L) yang dimulai dari penyiapan
penanaman bibit atau penyemaian langsung ke media tanama yang dimana
media tanam nya iyalah tanah dengan baby polybag. Setelah siap memasuskkan
benih tomat ke baby polybag kemudia siram hingga mencapai kapasitas lapang,
selanjutnya masukkan toples ke dalam baby polybag tutup rapat dan letakka di
tempat yang terkena sinar matahari selama 3 hari.
Kegunaan atau peran toples iyalah supaya dapat menampung air yang keluar
dari tanaman atau hasil transpirasi yang dimana transpirasi sendiri dapat
diartikan dengan, transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk
uap yang berasal dari jaringan tumbuhan melalui celah yang disebut stomata.
Kehilangan air dari jaringan tumbuhan melalui bagian tumbuhan yang lain
mungkin dapat saja terjadi, tetapi jumlah kehilangan air tersebut sangat kecil
dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Selain melalui transpirasi
tomat yang di polybag juga dapat mengalami evaporasi penguapan dari tanah
yang digunakan sebagai media tanam tomat. Evaporasi sendiri dapat diartikan
dengan, evaporasi adalah suatu proses berubahnya air menjadi uap air dari
perairan terbuka, tanah dan batuan lainnya. Proses evaporasi sangat dipengaruhi
oleh perbedaan tekanan uap, suhu udara, angin, kualitas air dan permukaan
bidang evaporasi.
Sehingga pada pengamatan tomat hasil evapotranspirasi dari hasil
transpirasi tanaman tomat dan evaporasi tanah pada tanaman tomat dapat
dihalangi oleh toples, sehingga kita dapat memperoleh hasil evapotranspirasi
denga menghitung banyaknya air yang berada di toples namun waktu sebelum
pengamatan ataupun penghitungan dilaksanakan, diberikan waktu pada tomat
dan media tanamnya yang ditutupi toples selama tiga hari. Namun sebelum
menunggu tiga hari untuk dilakukan pengamatan, tomat juga harus tetap disiram
supaya tetap dapat bertumbuh dan efektif namun harus tetap hati hati supaya
embun atau dapat disebut air hasil transpirasi bagian tubuh tomat dan evaporasi
media tanam tomat yang sudah berada dia atas toples tidak jatuh ketanah
sehingga air evapotranspirasi dapat optimal atau data yang diperoleh selama
waktu tiga hari sesuai.
Setelah tiga hari , tanaman tomat sudah dapat melakukan pengamatan dalam
hal pengamatan juga hati hati dimana toples yang sudah berembun Kembali lagi
airnya mudah untuk jatuh. Setelah toples sudah diangkat kemuduan air didalam
toples dituangkan di alat pengukur yang bernama gelas ukur , setelah seluruh
air telah dituang ke gelas ukur kemudian lihat batas permukaan air sampai
mana , dimana batas air tersebut yang akan digunakan sebagai data atau hasil
evapotraspirasi tanaman tomat yang ditutup toples selama tiga hari, dimana
pada pengamatan diperoleh hasil ukur digelas ukur , air yang diperoleh
sebanyak 2 ml. dengan hasil pengukuran jumlah air yang tertampung dapat
mengatakan hasil evapotranspirasi dapat atau efektifitasnya terpenuhi sehingga
evaporasi dan transpirasi pada tomat berhasil. Namun perlu diperhatikan bahwa
juga terdapat variable tambahan yang membuat hasil akhir bulum juga dapat
dikatakan hasil evaporasi asli dari tanaman tomat dan media tanah tomat
dikarenakan Kembali lagi bahwa tobles yang mengikat atu menhan air juga
dapar melepas air Kembali ketanah karena air mudah untuk turun kebawah hal
ini dapat diperngaruhi oleh angin gesekan antara penyiraman yang diberikan
oleh praktikan saat melakukan penyiram, sehingga hal- hal ini dapat menjadi
factor atau asumsi untuk melihat bahwa hasil akhir selama tiga hari belum tentu
serratus persen hasil evavotranspirasinya karena air hasil evapotraspirasi dapat
turun Kembali dengan factor - factor tadi, walaunpun margin error nya kecil.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum fisiologi tanaman dengan judul Evapotranspirasi
dapat disimpulkan bahwa :
1. Evapotranspirasi merupakan jumlah total air yang dikembalikan lagi ke
atmosfer dari pemukaan tanah, vegetasi dan maupun hasil intersepsi.
2. Evapotranspirasi merupakan gabungan proses evaporasi air dari permukaan
tanah, dan transpirasi melalui tumbuhan
3. Dalam menentukan nilai evapotranspirasi perlu diperhatikan dua istilah
yaitu evapotranspirasi aktual (ETa) dan evapotranspirasi potensial (ETp)
4. Evapotranspirasi dipengaruhi faktor, seperti intensitas penyinaran matahari,
kecepatan angin, luas daun, temperatur udara, dan tekanan udara.
5. Dari hasil pengamatan jumlah air Evapotrnaspirasi yang terperoleh dari
tomat (solanum lycopersicum L) yang ditutupi toples dan terkena sinar
matahari selama 3 hari iyalah 2 ml
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2023, buku petumjuk praktikum fisiologi tanaman, INSTIPER,
YOGYAKARTA.
Ahmad Fausan, Setiawan, B. I., Arif, C., & Saptomo, S. K. (2021). Analisa Model
Evaporasi dan Evapotranspirasi Menggunakan Pemodelan Matematika pada
Visual Basic di Kabupaten Maros. Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 5(3),
179–196. https://doi.org/10.29244/jsil.5.3.179-196
Mey Jesiani, E., Adriat Prodi Fisika, R., Ilmu Kelautan, P., Geofisika, P., &
Universitas Tanjungpura Jalan Hadari Nawawi, F. (2019). Model Pendugaan
Evaporasi dari Suhu Udara dan Kelembaban Udara Menggunakan Metode
Regresi Linier Berganda di Kota Pontianak. PRISMA FISIKA, 7(1), 46–50.
https://www.ecmwf.int.
Wahyuni, S., & Afidah, M. (2022). The Estimation of Ketapang (Terminalia
catappa Linn.) Tree’s Transpiration. Jurnal Biologi Tropis, 22(3), 889–894.
https://doi.org/10.29303/jbt.v22i3.3722
Wibawanty, D. R., Wandayantolis, W., & Ishak, I. (2022). Verifikasi Kinerja Alat
Automatic Weather System (AWS) dan Termometer Digital terhadap
Observasi Manual di Stasiun Klimatologi Palembang. JRST (Jurnal Riset
Sains Dan Teknologi), 6(2), 151. https://doi.org/10.30595/jrst.v6i2.13541

Yogyakarta, 19 Maret 2024


Mengetahui,
Co. Ass Praktikan

(Manuel Theo) (Jeni Feriandi Marbun)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai