Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN

ACARA 1. EVAPORASI, EVAPOTRANSPIRASI DAN TRANSPIRASI


PADA TANAMAN

Indria Sari Manda


191810401008

LABORATORIUM BOTANI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN
Indria Sari Manda (191810401008)
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Jember 68121
Email : indriasarimanda@gmail.com
Abstrak
Penguapan air tidak hanya terjadi pada air yang didihkan, namun juga
dapat terjadi pada tanaman atauppun tanah dan jalanan. Proses tersebut dikenal
dengan nama evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi. Pengupan air ini terjasi
karena beberapa hal, misalnya intensitas cahaya, suhu dan angin. Evaporasi
merupakan proses penguapan air dari media menuju ke atmosfer. Transpirasi
merupakan proses penguapan air melalui stomata pada daun. Evaporasi dan
Transpirasi ini merupakan 2 hal yang sulit untuk dipisahkan, oleh karena itu
muncul istilah evapotranspirasi. Evapotranspirasi merupakan proses terjadinya
evaporasi dan transpirasi secara bersamaan sehingga dapat menyebabkan
berkurangnya kandungan air pada tanaman. Praktikum kali ini kita akan melihat
kemampuan evaporasi, evaporasi dan evapotranspirasi pada sample dengan
beberapa perlakuan. Metode yang digunakan yaitu dilakukan 3 perlakuan berbeda
yaitu: pot tanpa tanaman (untuk menghitung evaporasi), pot dengan tanaman yang
ditutupi plastic (untuk menghitung transpirasi) dan pot dengan tanaman (untuk
menghitung evapotranspirasi) kemudian dilakukan penghitungan berat dengan
interval waktu 24 jam selama 3 hari. Alat dan bahan yang digunakan meliputi pot
plastic, plastic, neraca/ timbangan analitik dan gelas ukur, sedangkan untuk bahan
digunakan tanaman terong umur 2 minggu.
Kata Kunci : Evaporasi, Transpirasi, dan Evapotranspirasi

PENDAHULUAN
Penguapan air dari bumi dapat terjadi dalam 3 mekanisme yaitu evaporasi,
evapotranspirasi dan transpirasi. Evaporasi merupakan sebuah proses penguapan,
dimana penguapan ini terjadi pada tanah dan vegetasi. Laju evaporasi akan
bergantung lurus dengan permukaan bidang evaporasi. Selain itu, permukaan
kasar juga akan memberikan laju evaporasi yang tinggi daripada permukaan
bidang rata. Makin tinggi suhu udara di atas permukaan bidang penguapan, maka
semakin mudah terjadi perubahan bentuk dari zat cair menjadi gas. Proses
evaporasi tergantung pada saturatuion deficit di udara atau jumlah uap air yang
dapat diserap oleh udara sebelum udara tersebut menjadi jenuh. Dengan demikian,
evaporasi lebih banyak terjadi pada daerah dimana kondisi udara cenderung lebih
kering daripada daerah dengan kondisi lembab (Binsasi et.al., 2016)

Transpirasi adalah sebuah proses pergerakan air dari akar menuju udara
melewati stomata. Proses transpirasi dimulai dari absorbs air tanah oleh akar
tanaman yang kemudian ditransport melalui batang menuju daun dan dilepaskan
(transpired) sebagai uap air ke atmosfir. Laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor
karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan serta pola budidaya tanaman
(Prijono et.al., 2016). Air pada tanaman bersifat dinamis artinya mudah hilang
karena pengaruh lingkungan tumbuh. Proses hilangnya air di tanah dan tanaman
disebut dengan evapotranspirasi yang merupakan salah satu komponen penting
dalam hidrologi karena proses tersebut dapat mengurangi simpanan air dalam
badan - badan air, tanah, dan tanaman (Sirait et.al., 2013)

METODE
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang ddigunakan untuk menghitung evaporasi,
evapotransporasi dan transpirasi pada tanaman ada beranekaragam. Alat yang
digunakan antara lain adalah pot plastic dan tanah, plastic, neraca/ timbangan
analitik, dan gelas ukur. Bahan yang digunakan adalah tanaman terong berumur 2
minggu dan diusahakan memiliki ukuran yang sama.

Prosedur Kerja
Metode yang digunakan pada praktikum ini ialah pengamatan selama 3
hari terhadap 3 sample dengan perlakuan berbeda. 3 perlakuan berbeda yaitu: pot
tanpa tanaman (untuk menghitung evaporasi), pot dengan tanaman yang ditutupi
plastic (untuk menghitung transpirasi) dan pot dengan tanaman (untuk
menghitung evapotranspirasi) kemudian dilakukan penghitungan berat dengan
interval waktu 24 jam selama 3 hari.
HASIL
Grafik 1. Grafik perubahan berat

Perubahan Berat Sample


1750
1730
1710
1690
1670
1650
rata2 P1 rata2 P2 rata2 P3

Pot tanpa tanaman


Pot dengan tanaman
Pot dengan tanaman dan tanah tertutup

Grafik 2. Grafik kandungan air yang hilang

selisih kandungan air


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
s i si si
ra ira ira
a po nsp nsp
Ev ra Tr
a
pot
a
Ev

PEMBAHASAN
Evaporasi merupakan proses perubahan status air dari bentuk cair ke
bentuk gas. Dalam proses daur hidrologi evaporasi merupakan perpindahan air
dari permukaan lautan dan daratan ke atmosfir. Penguapan/ evaporasi air laut
merupakan tahapan pertama dalam daur hidrologi dan berpengaruh terhadap
masukan air ke dalam daratan. Proses evaporasi terjadi karena adanya
ketersediaan energi bahang dan gradient/ defisit tekanan uap air yang tergantung
pada faktor cuaca seperti suhu udara, kecepatan angin, tekanan atmosfer, radiasi
matahari, kualitas air dan bentuk serta sifat dari permukaan yang berevaporasi.
Faktor-faktor tersebut dipengaruhioleh faktor lainnya seperti faktor lokasi
geografis, musim, interval waktu dan lain-lain sehingga proses evaporasi
merupakan proses yang cukup rumit untuk dilakukan pengukuran dan
perhitungannya (Wati et.al., 2015)

Berdasarkan hasil yang didapat dari pengamatan selama 3 hari dalam


interval waktu 24 jam terdapat hasil yang berbeda pada setiap samplenya. Pada
pot tanpa tanaman mengalami pengurangan berat yang paling besar diantara
kedua sample yang lain, yaitu 87. Menurut literatur, penguapan air yang terjadi
pada pot tanpa tanaman ini merupakan mekanisme evaporasi (Binsasi et.al.,2016).

Transpirasi merupakan proses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan


hilang menjadi uap air ke atmosfir . Proses transpirasi dimulai dari absorbs air
tanah oleh akar tanaman yang kemudian ditransport melalui batang menuju daun
dan dilepaskan (transpired) sebagai uap air ke atmosfir. Laju transpirasi
dipengaruhi oleh faktor karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan serta pola
budidaya tanaman (Prijono et.al., 2016). Menurut (Anni et.al., 2013) Berat basah
tanaman menunjukkan besarnya kandungan air dalam jaringan atau organ
tumbuhan selain bahan organic. Berat basah tanaman merupakan hasil aktivitas
metabolism dan nilai bbot basah ini dipengaruhi kadar air jaringan, unsur hara dan
hasil metabolismenya. Kadar air dalam tanaman dan kadar air tanah berpengaruh
terhadap laju transpirasi.

Berdasarkan hasil yang didapat dari pengamatan selama 3 hari dalam


interval waktu 24 jam terdapat hasil yang berbeda pada setiap samplenya. Pada
pot tanpa tanaman mengalami pengurangan berat yang paling kecil, yaitu 9,5.
Menurut literatur, penguapan air yang terjadi pada pot dengan tanaman dan
penutup platik ini merupakan mekanisme transpirasi.
Evapotranspirasi (evaporasi-transpirasi) merupakan peristiwa penguapan
air dari daun atau tajuk tanaman baik dari hasil proses biologi (hasil metabolisme)
meupun yang tidak berasal dari kegiatan tersebut, misalnya air dan hasil
intersepsi. Jadi evapotransi merupakan jumlah total air yang dikembalikan lagi ke
atmosfer dari pemukaan tanah, badan air, vegetasi oleh adanya pengaruh factor
iklim dan fisologis vegetasi. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
Evapotranspirasi adalah radiasi panas matahari, suhu, tekanan udara, kapasitas air
dalam tanah dan udara, sertakecepatan angin. Sedangkan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam transpirasi dari suatu vegetasi adalah radiasi panas matahari,
suhu, kecepatan angin, gradient tekanan udara. Selain dari faktor-faktor tersebut
juga sifat fisik dari tumbuhan itu sendiri, misalnya jumlah stomata dan adanya
lampiran kedap dan permukaan tubuh tumbuhan (Fibriana et.al., 2018).

Berdasarkan hasil yang didapat dari pengamatan selama 3 hari dalam


interval waktu 24 jam terdapat hasil yang berbeda pada setiap samplenya. Pada
pot tanpa tanaman mengalami pengurangan berat yang cukup besar, yaitu 79,5.
Menurut literatur, penguapan air yang terjadi pada pot tanpa tanaman ini
merupakan mekanisme evapotranspirasi.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini meliputi :
1. Evaporasi merupakan proses perubahan status air dari bentuk cair ke
bentuk gas
2. Transpirasi merupakan proses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan
hilang menjadi uap air ke atmosfir
3. Evapotranspirasi (evaporasi-transpirasi) merupakan peristiwa penguapan
air dari daun atau tajuk tanaman baik dari hasil proses biologi (hasil
metabolisme) meupun yang tidak berasal dari kegiatan tersebut, misalnya
air dan hasil intersepsi.
DAFTAR PUSTAKA

Anni, Ismi Alfii., Endang Saptiningsih, Sri Haryanti. 2013. Pengaruh Naungan
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Bawang Daun (Allium
fistulosum l.) Di Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Biologi. Vol 2 (3) : 31 – 40

Binsasi, Remigius., Retno Peni Sancayaningsih, Sigit Heru Murti. 2016.


Evaporasi dan Transpirasi Tiga Spesies Dominan dalam Konservasi Air di
Daerah Tangkapan Air (DTA) Mata Air Geger Kabupaten Bantul
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Biologi. Vol 1 (3) : 32-34

Fibriana, Rahmi., Yohanes Sellen Ginting, Erva Ferdiansyah dan Syahrun


Mubarak. 2018. Analisis Besar atau Laju Evapotranspirasi pada Daerah
Terbuka. Jurnal Agrotekma. Vol 2 (2) : 130 – 137

Prijono, Sugeng., Moh. Teguh Satya Laksamana. 2016. Studi Laju Transpirasi
Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya
Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak
Jenuh. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari. Vol 7 (1) : 15-24

Sirait, R.L., Johannes E.X. Roger, Jeanne Paulus, Selvie G. Tumbelaka. 2013.
Pendugaan Evapotranspirasi Pada Tanaman Padi Sawah di Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara Dengan Menggunakan Model Simulasi Neraca
Air. Jurnal cocos. Vol 2 (2) : 1-11

Wati, Trinah., Hidayat Pawitan, Ardhasena Sopaheluwakan. 2015. Pengaruh


Parameter Cuaca Terhadap Proses Evaporasi pada Interval Waktu yang
Berbeda. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Vol 16 (3) : 155-165
LAMPIRAN

Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3


Variasi Ulangan Ulangan Rata Ulangan Ulangan Rata Ulangan Ulanga Rata
1 2 rata 1 2 rata 1 n2 rata
Pot Tanpa
1750 1750 1750 1701 1700 1700.5 1661 1665 1663
Tanaman
Pot dengan
1750 1750 1750 1702 1701 1701.5 1673 1668 1670.5
tanaman
Pot tanaman
1750 1750 1750 1747 1743 1745 1743 1738 1740.5
ditutup

Anda mungkin juga menyukai