Anda di halaman 1dari 3

Maulid Nabil Al-Qurthubi

240110150043

BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, membahas mengenai analisis evapotranspirasi


dengan model evapotranspirasi. Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting
dalam kajian-kajian hidrometeoro-logi. Pengukuran langsung evaporasi maupun
evapotranspirasi dari air maupun permukaan lahan yang luas akan mengalami
banyak kendala. Untuk itu maka dikembangkan beberapa metode pendekatan
dengan menggunakan input data-data yang diperkirakan berpengaruh terhadap
besarnya evapotranspirasi. Apabila jumlah air yang tersedia tidak menjadi faktor
pembatas, maka evapotranspirasi yang terjadi akan mencapai kondisi yang
maksimal dan kondisi itu dikatakan sebagai evapotranspirasi potensial tercapai
atau dengan kata lain evapotranspirasi potensial akan berlangsung bila pasokan air
tidak terbatas bagi stomata maupun permukaan tanah. Evaporasi merupakan
proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal ini terjadi apabila air cair
berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara internal pada daun
(transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaan-permukaan yang basah.
Suatu tajuk hutan yang lebat menaungi permukaan di bawahnya dari pengaruh
radiasi matahari dan angin yang secara drastis akan mengurangi evaporasi pada
tingkat yang lebih rendah. Transpirasi pada dasarnya merupakan salah satu proses
evaporasi yang dikendalikan oleh proses fotosintesis pada permukaan daun
(tajuk). Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting dalam kajian-kajian
hidrometeorologi. Pada grafik perhitungan evaporasi dapat dilihat bahwa suhu
berbanding lurus dengan tekanan uap karena semakin tinggi tekanan uapnya. Pada
garfik hubungan antara suhu udara dan evaporasi, nilai evaporasi turun dimana
tidak berbanding dengan suhu yang naik. Hal ini dikarenakan pada perhitungan
evaporasi suhu air yang digunakan sama untuk setiap suhu udara yang ada.
Padahal seharusnya setiap keadaan berada pada suhu udara tertentu pasti memiliki
suhu air yang berbeda-beda.
Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting dalam kajian-kajian
hidrometeorologi. Beberapa metode analisis perhitungan evapotanspirasi yaitu
analisis evapotranspirasi metode Meyer, analisis evapotranspirasi potensial
metode Thornwaite, analisis neraca air metode Thornwaite Mather. Pada daerah-
daerah yang kering besarnya evapotranspirasi sangat tergantung pada besarnya
hujan yang terjadi dan evapotranspirasi yang terjadi pada saat itu disebut
evapotranspirasi actual. Untuk analisis evapotranspirasi potensial metode
Thornwaite dimana data yang diperlukan dalam metode ini adalah suhu rata-rata
bulanan yang didapat dari suhu rata-rata harian Evaportranspirasi akan
berlangsung hanya bila pasokan air tidak terbatas bagi stomata tanaman dan
permukaan tanah, lebih dekat pada fase dengan radiasi matahari karena hanya
sedikit panas disimpan oleh tanaman dan juga karena stomata menutup pada
malam hari. Evaportranspirasi ini biasanya dipengaruhi oleh faktor meteorologi,
geografi dan lainnya seperti kandungan lengas tanah, karakteristik kapiler tanah,
jeluk muka air tanah dan sebagainya
Maulid Nabil Al-Qurthubi
240110150043

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pada praktikum hidrologi kali ini kita dapat menarik beberapa kesimpulan
yang berdasarkan hasil dan pembahasan yang kami lakukan :
1. Dalam ruang lingkup hidrologi proses evaporasi dan transpirasi termasuk
di dalamnya. Evaporasi menunjukkan pengupan oleh badan tanah
sedangkan transpirasi menunjukkan penguapan oleh badan tumbuhan yang
terkait dengan fisiologi tumbuhan;
2. Evapotranspirasi dipengaruhi oleh radiasi matahari, suhu udara dan
permukaan, kelembaban, angin, tekanan barometerkandungan lengas
tanah, kerapatan dan tingginya vegetasi, ketersediaan air (hujan);
3. Jika uap air naik, radiasi turun maka evaporasi naik.

6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah:
1. Praktikan harus lebih teliti dan seksama dalam meganalisis data karena jika
salah maka data yang diolah Microsoft Excel tidak akan muncul;
2. Asisten Dosen harus lebih sabar dan lebih pelan dalam menjelaskan kepada
praktikan agar dimengerti;
3. Sebelum memulai praktikum, praktikan diharapkan untuk memahami
terlebih dahulu materi yang akan di praktikumkan.

Anda mungkin juga menyukai