Anda di halaman 1dari 10

NAMA : SUKMA AGUSTIN DYAN TIKA

NIM : 211510301044

PRODI : ILMU TANAH

PENGANTAR EVAPOTRANSPIRASI

Evapotranspirasi (ET) merupakan gabungan dari dua proses terpisah, dimana air hilang
di satu sisi dari permukaan tanah melalui penguapan dan di sisi lain dari tanaman melalui
transpirasi. Sehingga, evapotranspirasi (ET) merupakan gabungan dari dua proses pelepasan
antara air dari suatu areal tertentu dan selama periode waktu tertentu yang berasal dari
permukaan tanah dengan evaporasi dan dari tanaman dengan transpirasi.

Penguapan oleh benda-benda


abiotik.
Evaporasi
Misalnya : sungai, danau,
trotoar, dan vegetasi basah.
Evapotranspirasi

Penguapan oleh benda


Transpirasi biotik.
Misalnya : tanaman

1. Evaporasi
 Evaporasi diartikan sebagai suatu proses terjadinya penguapan air cair menjadi
uap air (penguapan) dan dikeluarkan dari permukaan penguapan (penghilangan
uap).
 Air menguap dari berbagai permukaan, seperti danau, sungai, trotoar, tanah, dan
vegetasi basah.
 Dalam proses evaporasi membutuhkan energi untuk mengubah molekul air
menjadi dari cair menjadi uap. Energi yang dimaksudkan tersebut dapat berupa
radiasi matahari langsung, angin, suhu, dan kelembaban udara. Namun, energi
yang paling mendominasi dalam membantu proses evaporasi adalah radiasi
matahari.
 Kekuatan pendorong untuk menghilangkan uap air dari permukaan penguapan
merupakan perbedaan antara tekanan uap air di permukaan penguapan dan
atmosfer disekitarnya.
 Pada saat penguapan berlangsung, udara di sekitarnya secara bertahap menjadi
jenuh dan prosesnya akan melambat, serta terdapat kemungkinan berhenti jika
udara basah tidak dipindahkan ke atmosfer.
 Penggantian udara jenuh dengan udara kering bergantung pada kecepatan angin.
Sehingga, dalam menilai proses evaporasi yang menjadi parameter klimatologis
yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah: radiasi matahari, suhu udara,
kelembaban udara, dan kecepatan angin.
 Jika permukaan penguapannya adalah permukaan tanah, maka tingkat naungan
tanaman kanopi dan jumlah air yang tersedia di permukaan penguapan adalah
faktor lain yang memengaruhi proses penguapan.
 Terjadinya hujan yang sering, irigasi dan air yang diangkut ke atas dalam tanah
dari permukaan air yang dangkal membasahi permukaan tanah. Tanah memiliki
kemampuan dalam memasok air yang cukup cepat untuk memenuhi permintaan
penguapan, penguapan dari tanah hanya ditentukan oleh kondisi meteorologi.
 Jika interval antara hujan dan irigasi airnya besar dan ditambah dengan
kemampuan tanah untuk mengalirkan air ke dekat permukaan kecil, maka kadar
air di lapisan tanah atas turun dan permukaan tanah mengering.
 Jika tidak ada pasokan air ke permukaann tanah, maka penguapan akan berkurang
dengan cepat dan dapat berhenti hampir sepenuhnya dalam waktu beberapa hari.
LAI

2. Transpirasi
 Terdiri dari penguapan air cair yang terkandung di dalam jaringan tanaman
dan pemindahan uap ke atmosfer.
 Sebagian besar tanaman kehilangan air melalui stomata, dimana stomata
merupakan lubang kecil pada tanaman yang dilalui oleh gas dan uap air
(Gambar 1.)
 Penguapan terjadi pada daun, yakni di ruang antar sel
 Air yang diambil hampir semuanya hilang melalui transpirasi dan hanya
sebagian kecil yang digunakan di dalam tanaman.
 Transpirasi bergantung pada suplai energi, gradien tekanan uap dan angin.
Sehingga, sama halnya dengan evaporasi langsung dimana radiasi, suhu udara,
kelembaban udara dan angin harus dipertimbangkan ketika menilai transpirasi.
 Laju transpirasi dipengaruhi oleh :
a. Kandungan air tanah
b. Kemampuan tanah untuk mengalirkan air ke akar
c. Karakteristik tanaman
d. Aspek lingkungan
e. Praktek budidaya
 Berbagai jenis tanaman memiliki tingkat transpirasi berbeda, sehingga hal
yang perlu diperhatikan ketika menilai transpirasi adalah :
a. Jenis tanaman
b. Perkembangan tanaman
c. Lingkungan
d. Pengelolaan

3. Evpotranspirasi (ET)
 Penguapan dan transpirasi terjadi secara bersamaan.
 Penguapan dari tanah atas ditentukan oleh fraksi radiasi matahari yang
mencapai permukaan tanah (terlepas dari ketersediaan air di lapisan tanah
atas).
 Fraksi menurun selama periode pertumbuhan ketika tanaman berkembang dan
kanopi tanaman semakin menutupi area tanah.
 Transpirasi menjadi proses utama ketika tanaman berkembang dengan baik
dan benar-benar menutupi tanah, seedangkan pada saat tanaman kecil maka
sebagian besar hilang oleh proses penguapan tanah.
 Pembagian evapotranspirasi menjadi evaporasi dan transpirasi diplot sesuai
dengan luas daun per satuan permukaan tanah di bawahnya (Gambar 2.).
 Pada saat awal melakukan penanaman,hampir 100 % ET berasal dari
evaporasi, sedangkan pada saat tutupan tanaman penuh, lebih dari 90 % ET
berasal dari transpirasi.
 Laju evapotranspirasi menyatakan jumlah air yang hilang dari permukaan
yang dipotong dalam satuan kedalaman air, dimana laju evapotranspirasi
memiliki satuan milimeter (mm) per satuan waktu.
 Satuan waktu : jam, hari, dekade, bulan, dan tahun.
 Satu hektare memiliki permukaan 10.000 m2, 1 mm = 0,001 m
Sehingga, kehilangan 1 mm air sama dengan hilangnya 10 m3 air per hektare.

Dengan kata lain : 1 mm/hari =


 Kedalaman air dapat dinyatakan dalam energi (energi yang dibutuhkan untuk
menguapkan air bebas) yang diterima per satuan luas.
 Energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air bebas = panas laten penguapan
(γ), yang merupakan fungsi dari suhu air.
 20°C = 2,45 MJ/kg
Artinya, dibutuhkan 2,45 MJ untuk menguapkan 1 kg atau 0,001 m3 air.
Energi sebesar 2,45 MJ/m2 mampu menguapkan 0,001 m atau 1 mm air.

1 mm air = 2,45 MJ/m2

Laju evapotranspirasi = MJ . m-2 . hari-1 = ET Fluks Kalor Laten


Tabel 1. Merangkum satuan yang digunakan untuk menyatakan laju evapotranspirasi dan
faktor produksi.

TABEL 1
Faktor konversi untuk evapotranspirasi
Kedalaman Volume per satuan luas Energi per satuan
luas
mm/day m3 . ha-1 . day-1 l . s-1 . ha-1 MJ . m-2 . m-1
1 mm/ day 1 10 0,116 2,45
1 m3 . ha-1 . 0,1 1 0,012 0,245
day-1
1 l . s-1 . ha-1 8,640 86,40 1 21,17
1 MJ . m-2 . 0,408 4,082 0,047 1
day-1
Untuk air dengan massa jenis (ρ) 1.000 kg. m-3 dan pada 20°C.

CONTOH :mengubah penguapan dari satu unit ke unit lainnya

Pada hari musim panas, energi matahari bersih yang diterima di sebuah danau mencapai 15
MJ . m-2 . hari-1. Jika 80 % energi digunakan untuk menguapkan air, berapa besar kedalaman
penguapan?

Diketahui : ET = 15 MJ . m-2 . hari-1

ET digunakan 80 %

Ditanya : Kedalaman penguapan ?

Jawab : (15 MJ . m-2 . hari-1) . 80 %

= 15 . 0,408 . 80 %

= 4,869 mm/day

Jadi, tingkat penguapan air tersebut adalah 4,869 mm/day

4. Faktor-faktor yang memengaruhi evapotranspirasi


 Parameter cuaca : radiasi, suhu udara, kelembaban dan kecepatan angin
Daya evaporasi atmosfer dinyatakan dengan evapotranspirasi tanaman acuan
(ETo).
 Faktor tanaman
- Jenis tanaman, varietas dan tahap pengembangan
- Perbedaan ketahanan terhadap transpirasi, tinggi tanaman, kekasaran tanaman,
refleksi, penutup tanah dan karakteristik perakaran tanaman menghasilkan ET
yang berbeda pada jenis tanaman yang berbeda dalam kondisi lingkungan
yang sama.
 Pengelolaan dan kondisi lingkungan
- Faktor-faktor seperti salinitas tanah, kesuburan tanah yang buruk, aplikasi
pupuk yang terbatas, cakrawala tanah yang keras atau tidak dapat ditembus,
tidak ada pengendalian hama dan penyakit serta pengelolaan tanah yang buruk
dapat membatasi perkembangan tanaman dan mengurangi evapotranspirasi.
- Faktor lain yang harus diperhatikan saat menilai ET adalah penutup tanah,
kerapatan tanaman dan kadar air tanah.
- Pengaruh kadar air tanah pada ET dikondisikan terutama oleh besarnya defisit
air dan jenis tanah.
- Terlalu banyak air akan menyebabkan genangan air yang dapat merusak akar
dan membatasi penyerapan air oleh akar dengan menghambat respirasi.

GAMBAR 2
Referensi (ETo), evapotranspirasi tanaman di bawah standar (Etc) dan kondisi non-
standar (Etc adj)

5. Konsep Evapotranspirasi
Evapotranspirasi tanaman referensi (ETo), evapotranspirasi tanaman dalam kondisi
standar (Etc) dan evapotranspirasi tanaman dalam kondisi tidak standar (Etc adj)
memiliki perebedaan seperti pada gambar 2.
 ETo = parameter iklim yang menyatakan kekuatan penguapan atmosfer
 Etc = mengacu pada evapotranspirasi dari ladang yang dikelola dengan baik, besar
serta pengairan yang baik
6. Evapotranspirasi tanaman referens (ETo)
 Evapotranspirasi tanaman referens atau evapotranspirasi referensi merupakan laju
evapotranspirasi dari permukaan referensi dan tidak kekurangan air.
 Digunakan untuk mempelajari permintaan evaporasi atmosfer secara independen
dari jenis tanaman, pengembangan tanaman dan praktek pengelolaan.
 Faktor yang memengaruhi ETo adalah parameter iklim, akibatnya ETo merupakan
parameter iklim dan dapat dihitung dari data cuaca.
 ETo menyatakan daya penguapan atmosfer pada lokasi dan waktu tertentu dalam
setahun dan tidak mempertimbangkan karakteristik tanaman dan faktor tanah.
 Metode untuk menentukan ETo = Metode FAO Penman-Monteith, karena metode
ini mendekati ETo rumput di lokasi yang dievaluasi, berbasis fisik, dan secara
eksplisit menggabungkan parameter fisiologis dan aerodinamis.
7. Evapotranspirasi tanaman dalam kondisi standar (ETc)
 Evapotranspirasi tanaman di bawah kondisi standar, dilambangkan sebagai Etc
merupakan evapotranspirasi dari tanaman yang bebas penyakit, dipupuk dengan
baik, tumbuh di ladang yang luas, di bawah kondisi air tanah yang optimal dan
mencapai produksi penuh di bawah kondisi iklim tertentu.
 Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang dibutuhkan untuk
mengkompensasi kehilangan evapotranspirasi dari lahan pertanian.
 Evapotranspirasi tanaman dihitung dari data iklim dan dengan mengintregasikan
langsung faktor ketahanan tanaman, albedo, dan hambatan udara dalam
pendekatan Penman-Monteith.
 Masih kurangnya informasi untuk tanaman yang berbeda, metode Penman-
Monteith digunakan untuk estimasi tanaman referensi standar untuk menentukan
laju evapotranspirasi, yakni ETo.
 Kc = koefisien tanaman

ETc = Kc . ETo

8. Evapotranspirasi tanaman dalam kondisi tidak standar (ETc adj)


 ETc adj merupakan evapotranspirasi dari tanaman yang tumbuh di bawah
pengelolaan dan kondisi lingkungan yang berbeda dari kondisi standar.
 ETc adj dihitung dengan menggunakan koefisien cekaman air Ks dan/atau
dengan menyesuaikan Kc untuk semua jenis cekaman lain dan kendala lingkungan
pada evapotranspirasi tanaman.
9. Menentukan Evapotranspirasi
a. Pengukuran ET ----> tidak mudah dihitung
 Evapotranspirasi memerlukan perangkat khusus dan pengukuran yang
akurat dari berbagai parameter fisik atau neraca air tanah dalam lisimeter.

b. Keseimbangan energi dan metode mikroklimatologi


 Untuk memprediksi laju evapotranspirasi dengan menerapkan prinsip
kekekalan energi.
 Energi yang tiba di permukaan harus sama dengan energi yang
meninggalkan permukaan untuk periode waktu yang sama.
 Semua fluks harus diperhatikan ketika menurunkan persamaan
keseimbangan energi.
 Persamaan untuk permukaan penguapan ditulis dengan :

Rn G – ET H = 0
Keterangan : Rn = radiasi bersih

H = panas sensibel

G = fluks panas tanah

ET = fluks panas laten

 Rn positif = memasok energi ke permukaan


 Positif G, ET, dan H = menghilangkan energi dari permukaan
 Fluks kalor laten yang mewakili fraksi evapotranspirasi dapat diturunkan dari
persamaan neraca energi jika semua komponen diketahui
 Radiasi bersih (Rn) dan fluks panas tanah (G) dapat diukur atau diperkirakan
dari parameter iklim
 Pengukuran panas sensibel (H) sangat kompleks dan tidak dapat diperoleh
dengan mudah
 H membutuhkan pengukuran gradien suhu yang akurat di atas permukaan
 Metode lain untuk memperkirakan evapotranspirasi adalah metode perpindahan
massa.

c. Neraca air tanah


 Metode ini terdiri dari menilai aliran air masuk dan keluar ke zona akar tanaman
selama beberapa periode waktu

ET = I + P RO DP + CR ± SF ±SW

 Dengan : I = Irigasi
P = Curah hujan
RO = Limpasan permukaan
DP = Perlokasi dalam
CR = Kenaikan kapiler
SFin = Permukaan masuk
SFout = Permukaan keluar
 Metode neraca air tanah biasanya hanya dapat memberikan perkiraan ET
selama periode waktu yang lama dari urutan periode seminggu atau sepuluh
hari.

d. Lisimeter
 Melakukan isolasi zona akar tanaman dari lingkungannya dan mengendalikan
proses yang sulit diukur, dimana istilah yang berbeda dalam persamaan
keseimbangan air tanah dapat ditentukan dengan akurasi yang lebih besar
 Prosesnya adalah tanaman tumbuh di tangki terisolasi yang diisi dengan tanah
trerganggu atau tidak terganggu
 Dalam lisimeter penimbangan presisi, adanya kehilangan air diukur secara
langsung dengan perubahan massa.
 Persyaratan lisimeter adalah vegetasi baik di dalam maupun di luar lisimeter
benar-benar cocok (tinggi dan indeks luas daun yang sama)
e. ET dihitung dari data meteorologi
 Penghitungan dari data cuaca
 ET dari permukaan tanaman dalam kondisi standar ditentukan oleh koefisien
tanaman (Kc) yang menghubungkan ETc dengan ETo.
 ET dari permukaan tanaman dalam kondisi non-standar disesuaikan dengan
koefisien cekaman air (Ks) dan/atau dengan memodifikasi koefisien tanaman.
f. ET diperkirakan dari penguapan panci
 Penguapan dari permukaan air terbuka memberikan indeks efek terpadu dari
radiasi, suhu udara, kelembaban udara dan angin pada evapotranspirasi.
 Telah terbukti praktis dan berhasil untuk digunakan dalam memperkirakan
evapotranspirasi referensi dengan mengamati kehilangan penguapan dari
permukaan air dan menerapkan koefisien empiris untuk menghubungkan
penguapan panci dengan ETo.

Anda mungkin juga menyukai