Anda di halaman 1dari 10

Oleh :

Mega Chairunnisa (A0B011007)


Ria Wardani (A0B011009)
Aries Muhammad Syarwanie (A0B011010)
Tyandari Ayu Ratri (A0B011011)
Fauzi Albar Rasyidin (A0B011016)
Shofiyuddin Nugroho (A0B011017)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
D3 ILMU TANAH
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul didalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari
kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur
ketika terpapar pada gas dengan bolume signifikan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak,
cairan akan berubah menjadu uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukkan,
mereka saling tukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukkan.
Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu moleul mendapatkan
energy yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan,
molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan menguap.
Evaporasi (penguapan) terjadi ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan
molekul-molekul air memiliki cukup eergi melepaskan ikatan molekul air tersebut kemudian
terlepas dan mengambang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfer. Hujan turun dari awan,
adanya awan belum tentu turunnya hujan. Hujan baru turun bila butir-butir air di awan bersatu
menjadi besar dan mempunyai daya berat yang cukup dan suhu dibawah awan haris lebih rendah
daru suhu awan itu sendiri, maka butir-butir air yang tealh besar dan berat jatuh sebagai hujan.
Curah hujan yang dinyatakan dalam millimeter (mm) yaitu tinggu lapisan air yang jatuh
di atas permukaan tanah, andai kata air tidak meresap kedalam tanah, mengalir atau terjadi
penguapan akan mempunyai bolume liter. Curah hujan sering disebut prepitasi. Prepitasi adalah
air dalam bentuk cair atau padat yang mengendap ke bumi yang selalu didahului oleh proses
kondensasi atau sublimasi atau kombinasi keduanya yang sering dinyatakan dalam (mm). uap air
merupakan sub=mber prepitasi seperti hujan dan salju. Jumlah uap air yang terkandung dalam
udara merupakan indikatir potensi atmosfer untuk terjadinya prepitasi. Kandungan uap air di
atmosfer hanya kurang dari 2% dari total volume di atmosfer. Kadungan uap air dapat bervariasi
antara 0% hingga 3% di daerah lintang menengah dan dapat mencapai 4% di daerah tropika
basah.
B. TUJUAN
Tujuan praktikum pada acara V adalah :
1. Mengetahui penguapan harian pada lahan sawah, tegala, kebun campur, dan kebun rumput
selama 3 hari.
2. Mengetahui penguapan harian yang paling besar dari ketiga penggunaan lahan.
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA

Penguapan adalah pengubahan cairan/es menjadi gas (uap air). Proses ini bisa
berlangsung pada permukaan bumi (benda mati) ataupun pada permukaan tanaman (benda
hidup). Penguapan yang diperankan oleh benda mati disebut evaporasi, sedangkan penguapan
yang diperankan oleh tanaman disebut transpirasi. Dibidang pertanian kedua penguapan berjalan
bersamaan, maka penguapan ini disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi juga disebut
kebutuhan konsumtif tanaman. Proses ini merupakan komponen dasar daur hidrologi yang
membutuhkan energi. Proses ini juga membutuhkan energi yang cukup besar yaitu l.k 2.442
KJ/kg air atau 583 cal/g air. Pada penguapan ini terjadi hilangnya air dan terambilnya energi dari
permukaan benda yang menguap.
Prinsip utama penguapan adalah perbedaan tekanan uap di permukaan dan di udara
( Dalton, 1882 ).
E = ( es-ed ).f(u)
E = evaporasi , es = tekanan uap jenuh pada suhu udara di permukaan air, dan ed = tekanan uap
pada suhu titik embun, dan f(u) = fungsi kecepatan angin.
Dengan demikian evaporasi ditentukan oleh jumlah air, suhu udara, dan kecepatan angin.
Doorenbos dan Pruitt (1977) menyatakan bahwa evaporasi permukaan tanah ditentukan oleh
kejenuhan tanah, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan kecepatan angin.
Pengukuran evapotranspirasi meliputi evapotranspirasi potensial dan evapotranspirasi
aktual. Evapotranspirasi potensial (ETo) adalah penguapan air dari areal tanaman rumput hijau
setinggi 8-15 cm dengan ketinggian seragam dan seluruh permukaan tanah teduh tanpa bagian
yang menerima sinar matahari langsung, rumput masih tumbuh aktif tanpa kekuranagn air
(Doonrenbos dan Pruitt, 1977). Eto ini dapat diduga dengan menggunakan rumus empiris.
Rumus yang digunakan dapat dengan metode Biancy-cridle, Radiasi, dan Penman. ETo juga
dapat diukur langsung dengan panci evaporasi, yaitu panci evaporasi klas A, diameter 121 cm
dan kedalaman panic 25,5 cm.
Penguapan bisa dihitung secara gravimetri. Cara ini kurang teliti, tetapi setidaknya
memberikan gambaran kasar berapa penguapan harian di suatu tempat, misalnya pada rumah
kaca. Besarnua penguapan ini dapat digunakan sebagai dasar pemberian air dalam pot di suatu
tempat. Pada acara ini akan dipraktikkan pendugaan penguapan air dengan panci evaporasi.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN


Bahan yang digunakan terdiri atas lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun
rumput, air ledeng (sumur), borang pengamatan, dan alat pencatat. Alat yang digunakan adalah
panic evaporasi yang terdiri atas tatakan kayu (palet) dan panic plastic diameter 60 cm, dan
mistar pengamatan, eber untuk mengisi air.

B. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan sebuah panci evaporasi
2. Panci evaporasi ditempatkan diatas palet pada lahan sawah, tegalan, kebun campur, kebun
rumput. Kemudian panci diisi air lk 0,5 – 0,6 tebal panci evaporasi, tempatkan mistar
pengamatan dan biarkan permukaan air tenang.
3. Kemudian pada waktu yang tercatat (missal pkl. 17.00 WIB) amati tinggi permukaan air pada
mistar pembacaan dan dicatat tingginya (mm 0). Bairkan air dalam panci menguap selama 24 jam.
Hari berikutnya pada waktu yang sama dilakukan pembacaan permukaan air yang kedua dan
dicatat tingginya (mm1). Pekerjaan seperti ini dilakukan selama 3 hari dengan cara dan waktu
yang sama.

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

Hasil pengamatan evaporasi tiap penggunaan lahan adalah sebagai berikut :


mm0 mm1 mm2
Sawah 20 19,7 19,3
Tegalan 20,4 19,9 19,5
Kebun Campur 20 19,8 19,6
Kebun Rumput 20,8 20,6 18,8

BAB V
PEMBAHASAN
Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam sua kondisi, yaitu : (1) evaporasi yang
berarti proses penguapan yang terjadi secara alami, dan (2) evaporasi yang dimaknai dengan
proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas 9steam) dalam suatu peralatan.
Evaporasi dapt diartikan sebagai proses penguapan dari liquid (cairan) dengan penambahan
panas (Robert B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara
alami dan penambahan steam. Evaporasi didasarkan pada proses pendidihan secara intensif
yaitu; pemberian panas kedalam cairan, pembentukan gelembung-gelembung akibat uap,
pemisahan uap dari cairan, dan mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga
dapatdidefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zai cair mendidih (Warren L. Mc Cabe,
1999).
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul didalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari
kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur
ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak,
cairan akan berubah menjadu uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukkan,
mereka saling tukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukkan.
Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu moleul mendapatkan
energy yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan,
molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan menguap.
Dalam proses evaporasi di pengaruhi oleh beberapa faktor yang memperngaruhi cepat
atau lambatnya air hilang dari tanah ke udara/ atmosfer, yaitu :
1) Faktor-faktor eksetrnal yang dapat mempengaruhi evaporasi
a. Intensitas matahari; panjang gelombang sinar matahari yang sampai ke permukaan tanah.
Panjang gelombang yang sampai ke permukaan tanah yaitu sekitar 550 µm sampai 850 µm.
b. Lamanya penyinaran; matahari merupakan sumber ebergi bagi bumi. Energy radiasi matahari
yang mencapai permukaan bumi disebut isolasi. Beberapa jenis sinar yang diradiasikan yaitu
ultraviolet, visible light/ cahaya tampak, dan infra red. Ultraviolet merupakan sinar yang
terbanyak sampai permukaan bumi. Sinar gelombang pendek sangat berbahaya bagi makhluk
hidup, karena dapat bersifat lethal effect, yaitu mematikan. Adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi jumlah radiasi matahari yang diterima bumi : (1) jarak dari matahari (jauh –
dekat), (2) sudut pandang radiasi (berhubungan dengan intensitas radiasi), (3) panjang hari dan
lamanya penyinaran (berhubungan dengan garis lintang), (4) kondisi atmosfer (adanya gas, uap
air, dan debu halus).
c. Suhu; suhu dapat mempengaruhi beberapa proses, salah satunya adalah evaporasi. Peningkatan
suhu sampai pada titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses evaporasi. Peningkatan
suhu disekitar tanah akan menyebabkan cepat hilangnya kandungan air dalam tanah (evaporasi
cepat). Pada musim kemarau dimana peningkatan suhu sangat tinggi, maka akan mempengaruhi
evaporasi. Sedangkan pada musim kemarau suhu udara relatif lebih rendah dari musim kemarau,
sehingga evaporasi akan berjalan lebih lembat.
d. Kelembaban; kelembaban adalah banyaknya kadar uap air di udara. Kandungn uap air di udara
akan mencapai suatu batasan dimana udara tidak dapat menerima lagi tambahan uap air, disebut
udara jenuh. Kejenuhan udara dapat terjadi bila udara terus diambah uap airnya. Jika suhu udara
turun atau didinginkan, kandungan uap air di atmosfer dinyatakan tekanan uap. Dan jika di suatu
tempat itu kembabannya tinggi maka akan mempengaruhi laju evaporasi, dikarenakan
kelembaban yang mengandung uap air ini akan menekan uap air yang ada dan menguap ke
udara. Beigtu juga sebaliknya, kelembaban rendah maka laju evaporasi akan semain cepat.
e. pH tanah; pengujian pH tanah dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan menggunakan
kertas lakmus, dengan meggunakan kertas indicator universal, dan alat pH meter Beckman H5.
Ion H+ dalam tanah dapat berada dalam keadaan terjerap.
2) Faktor-faktor yang memepengaruhi evaporasi dari internalnya, yaitu :
a. Tekstur tanah
b. Struktur tanah
c. Porositas tanah
d. Konsistensi tanah
Evaporasi atau penguapa yang terjadi di lahan kebun campur relatif konstan dengan nilai
0,2 mm penguapan per harinya. Di lahan tegalan, penguapan terjadi sangat banyak antara 0,4
hingga 0,5 mm per harinya, disebabkan faktor sinar matahari yang sangat banyak didapatkan di
lahan tegalan, sehingga penguapan semakin cepat dan semakin banyak volumenya sedangkan di
lahan kebun campur sinar amtahari cenderung tertutupi vegetasi pohon jati yang ada sehingga
kurang begitu terpengaruhi oleh sinar matahari. Begitu pula di lahan kebun rumput, penguapan
cukup banyak, sinar matahari tidak terhalangi oleh rumput-rumput yang ada karena rumput
cenderung pendek-pendek sehingga tidak terlalu berpengaruh.
Mekanisme pengukuran evaporasi pada praktikum ini adalah, dengan meletakkan panci
evaporasi diatas palet kayu dalam setiap penggunaan lahan, yaitu – sawah, tegala, kebun campur,
dan kebun rumput – selama 3 hari berturut-turut. Panci evaporasi yang sudah diletakan diatas
palet kayu, kemudian diisi dengan air sampai dengan ketinggian 20 cm, kemudian dilakukan
pencatatan data pengukuran.

V.PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan :
 Faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi adalah radiasi surya, temperatur, angin,
kualitas air , tekanan udara.
 Semakin tinggi radiasi matahari yang diterima, semakin besar evapotranspirasinya.
 Semakin tinggi suhu, semakin besar evapotranspirasinya.
 Tingkat evaporasi tertinggi pada lahan tegalan dan terendah kebun campur, kemungkinan
pengaruh lingkungan sekitarnya

B. SARAN
 Sebaiknya pemulaian praktikum tepat waktu.
 Alat yang digunakan sebaiknya diteliti dahulu apakah rusak atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai